BIDANG PETERNAKAN
HEWAN
RABIATUL IZANI
07.2.2.17.2445
HEWAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
2020
LEMBAR PENGESAHAN
NIRM : 07.2.2.17.2445
Menyetujui:
Mengetahui :
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan
Ayam Ras Petelur Jenis Isa Brown” dapat disusun tepat waktu.
Penyusunan proposal ini tidak terlepas dari bimbingan dan bantuan dari
2. Dr. Sad Likah, S. Pt, M. Si. selaku ketua jurusan penyuluhan peternakan.
3. Riyanto, SST, S. Pt, MP. selaku ketua Kaprodi peternakan dan selaku
(PKL) I.
pembangunan perta ian dikabupaten Malang. Untuk itu, kritik dan saran yang
ya Robbal Alamin.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Cover ......................................................................................................... i
iii
3.1. Waktu Dan Tempat Pelaksanaan ............................................. 15
LAMPIRAN ................................................................................................... 30
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vii
BAB I
PENDAHULUAN
Magang atau Praktik Kerja Lapangan merupakan salah satu mata kuliah wajib
masing, karena pada saat ini Indonesia sedang menghadapi Pandemi Corona Virus-
masing. Kegiatan ini adalah salah satu cara untuk mengenalkan para mahasiswa
penting untuk mendalami dan mensinkronkan ilmu teori yang telah didapatkan dari
bandingkan dengan ternak yang lainnya dan salah satunya adalah ayam petelur.
Produksi utamanya adalah telur. Telur merupakan hasil ternak unggas yang
mempunyai nilai gizi yang tinggi, lengkap dan mudah di cerna. Telur merupakan
sumber protein hewani di samping daging, ikan dan susu. Ayam ras petelur
merupakan hasil persilangan berbagai perkawinan silang dan seleksi yang sangat
rumit dan diikuti dengan upaya perbaikan manajemen pemeliharaan secara terus
menerus. Akibatnya ayam ras petelur bisa di sebut hewan ternak yang cengeng
kesalahan dari segi pemeliharaan akan mengakibatkan kerugian yang tidak sedikit.
1
mengembirakan. Awal kehadiran xii telur ayam ras kurang di minati konsumen, tapi
Tujuan Umum
Tujuan Khusus
2
c. Mahasiswa dapat meningkatkan hubungan antara perguruan tinggi dengan
peternak.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
menghasilkan telur. Ayam ras petelur merupakan ayam penghasil telur dengan
produktivitas. Ayam petelur memiliki ciri mudah terkejut, bentuk tubuh ramping,
produksi telur tinggi, serta tidak memiliki sifat mengeram. Ayam petelur yang
Strain ayam petelur yang ada di Indonesia seperti Isa Brown, Lohmann,
Hyline, dan Rode Island Red (RIR). Strain ayam diciptakan agar memiliki beberapa
kekebalan dan daya hidup tinggi, dan masa bertelur panjang (Sudarmono, 2003).
Hyline merupakan salah satu strain ayam petelur dwiguna yang berkembang
Fase starter merupakan fase pemeliharaan ayam dari umur 1 hari (DOC)
sampai umur 6-8 minggu (Kartasudjana dan Suprijatna, 2006). Pemeliharaan fase
pertumbuhan ayam yang baik dengan tingkat kematian yang rendah. Pilihlah anak
4
ayam yang tidak cacat, mata yang jernih, paruh yang tidak bengkok, dan berbulu
bersih (Jahya, 2004). Fase strarter merupakan fase penting untuk keberlanjutan
pada fase-fase berikutnya, sebab penanganan yang salah pada fase ini akan
Fase grower dimulai saat ayam berumur 6-14 minggu dan 14-20 minggu
(Kartasudjana dan Suprijatna, 2006). Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
paruh, dan pencegahan penyakit. Sifat pertumbuhan ayam fase grower cenderung
meningkat lalu menurun. Ayam fase grower harus dijaga pemberian pakannya,
sebab pemberian pakan yang tidak dibatasi akan menyebabkan ayam terlalu gemuk
yang berdampak pada penurunan produksi telur. Kontrol berat badan dapat
dilakukan pada fase grower, bertujuan agar mengetahui apakah bobot badan sesuai
dengan standar atau tidak. Pengamatan pada ayam juga perlu dilakukan agar
Fase finisher lebih dikenal dengan fase layer, yaitu fase ayam sudah mulai
berproduksi. Ayam dikatakan sudah masuk fase produksi apabila dalam kandang
yang berisi ayam dengan umur yang sama tersebut produksinya telah mencapai 5%
(Kartasudjana dan Suprijatna, 2006). Tanda ayam petelur sedang berproduksi dapat
dilihat dari jengger yang relatif membesar dan berwarna merah, mata yang bersinar,
kloaka membesar, dan jarak ujung tulang pubis selebar 2-3 jari tangan atau lebih.
Salah satu faktor yang harus diperhatikan dalam pemeliharaan fase finisher adalah
ayam dalam fase produksi biasanya berupa kandang baterai, sebab kandang baterai
5
memiliki banyak kelebihan. Kelebihan menggunakan kandang baterai yaitu
proses seleksi dan culling ayam yang tidak produktif, serta kotoran yang dihasilkan
2.2 Perkandangan
rasa aman dan nyaman. Peternakan ayam juga harus memiliki lahan untuk gudang
manajemen. Tipe kandang ayam petelur yang biasa digunakan berupa lantai
langsung, lantai kawat, dan baterai (Blakely dan Bade, 1998). Kandang baterai
pengontrolan pakan, dan pengontrolan penyakit. Jarak antar kandang sebaiknya 6-8
meter untuk memudahkan sirkulasi udara dan mencegah penularan penyakit antar
Alas lantai/litter harus dalam keadaan kering, maka tidak ada atap yang
bocor dan air hujan tidak ada yang masuk walau angin kencang. Tebal litter
setinggi 10 cm, bahan litter dipakai campuran dari kulit padi/sekam dengan
sedikit kapur dan pasir secukupnya, atau hasi serutan kayu dengan panjang
6
Penyediaan tempat bertelur agar mudah mengambil telur dan kulit telur tidak
ekor ayam. Kotak diletakkan dididing kandang dengan lebih tinggi dari tempat
telur tidak pecah dan terinjak-injak serta dimakan. Dasar tempat bertelur dibuat
miring dari kawat hingga telur langsung ke luar sarang setelah bertelur dan
dibuat lubah yang lebih besar dari besar telur pada dasar sarang.
diusahakan kotoran jatuh ke lantai yang mudah dibersihkan dari luar. Dibuat
tertutup agar terhindar dari angin dan letaknya lebih rendah dari tempat
bertelur.
Tempat makan dan minum harus tersedia cukup, bahannya dari bambu,
almunium atau apa saja yang kuat dan tidak bocor juga tidak berkarat. Untuk
terbuat dari bahan plastik, bambu, paralon, maupun metal. Pekerja kandang
7
2.4 Penyiapan Bibit
Penyiapan bibit ayam petelur yang berkreteria baik dalam hal ini
disebut dengan ransum per kilogram telur. Ayam yang baik akan makan
daripada sejumlah ransum yang dimakannya. Bila ayam itu makan terlalu
banyak dan bertelur sedikit maka hal ini merupakan cermin buruk bagi ayam itu.
8
Bila bibit ayam mempunyai konversi yang kecil maka bibit itu dapat dipilih, nilai
konversi ini dikemukakan berikut ini pada berbagai bibit ayam dan juga dapat
diketahui dari lembaran daging yang sering dibagikan pembibit kepada peternak
Pemberian pakan ayam petelur ada 4 (empat ) fase yaitu fase starter (umur
0-4 minggu) dan grower (umur 6-15 minggu). Seperti pada tabel dibawah ini.
Pemberian air minum disesuaikan dangan umur ayam, dalam hal ini
Fase starter (umur 1-29 hari) kebutuhan air minum terbagi lagi pada
Minggu ke-2 (8-14 hari) 3,1 liter/hari/100 ekor; minggu ke-3 (15-21 hari) 4,5
liter/hari/100 ekor; minggu ke-4 (22-29 hari) 7,7 liter/hari/ekor; minggu ke-5
(30-36 hari) 9,5 lliter/hari/100 ekor; minggu ke-6 (37-43 hari) 10,9
liter/hari/100 ekor; minggu ke-7 (44-50 hari) 12,7 liter/hari/100 ekor dan
Untuk pemberian air minum pada hari pertama DOC datang hendaknya
9
diberi tambahan gula dan obat anti stress kedalam air minumnya.
ayam petelur. Pakan merupakan campuran dari beberapa bahan pakan, baik yang
sudah lengkap maupun yang masih akan dilengkapi, yang disusun secara khusus
dan mengandung zat gizi yang mencukupi kebutuhan ternak untuk dapat
dipergunakan sesuai dengan jenis ternaknya. Bahan pakan yang digunakan untuk
pembuatan pakan terdiri atas bahan pakan sumber energi, sumber protein, sumber
lemak, sumber mineral, dan bahan pakan alternatif (Suci dan Hermana, 2012).
Ransum untuk ayam petelur disusun sesuai dengan kebutuhan ayam. Bentuk
fisik ransum yang biasa diberikan pada ayam petelur berupa mash, crumble, dan
pellet. Pemberian pakan sebaiknya dilakukan 2 kali sehari agar lebih efisien dan air
minum diberikan secara andlibitum atau air minum selalu tersedia utuk ayam petelur
menghindari kerusakan yang dapat disebabkan karena kerusakan fisik, kimiawi, dan
merupakan alas yang terbuat dari kayu agar pakan tidak langsung menempel pada
10
lingkungan, mencegah hewan liar masuk peternakan, memberikan pakan dengan
kualitas dan kuantitas yang baik, memberikan air minum yang bersih dan vaksinasi
agar ayam terhindar dari penyakit yaitu dengan menjaga kesehatan ternak,
melakukan manajemen kandang dengan baik, dan menghindari segala faktor yang
nyaman, serta kontrol manajemen, vaksinasi, dan penyakit dengan baik (Suprijatna,
2008). Ayam yang sehat dapat dilihat dari mata bening, jengger berwarna merah,
hidung dan mulut bersih dan tidak berlendir, sayap kuat, kaki berdiri tegak, kloaka
bersih, serta nafsu makan tinggi. Kontrol terhadap eksoparasit seperti lalat harus
dilakukan, sebab lalat dapat menjadi agen pembawa penyakit (Fadilah dan Polana,
2007).
a. Biosecurity
kendaraan yang masuk dan keluar dilokasi peternakan (Setyono dkk., 2013).
masuknya bibit penyakit dengan pemberian sprayer dan bak celup yang
11
berisi air dan desinfektan. Petugas kandang harus mencuci tangan dengan
yang keluar masuk area peternakan harus melewati kubangan atau kolam
transportasi bertujuan untuk membunuh bibit penyakit yang ada dari dalam
b. Sanitasi
kandang dan lingkungan kandang harus dilakukan secara rutin, seperti 2-3
hari sekali (Fadilah dan Polana, 2004). Sanitasi lingkungan kandang dapat
c. Vaksinasi
Terdapat 2 jenis vaksin yaitu vaksin aktif dan vaksin inaktif. Vaksin
aktif merupakan vaksin yang berisi virus hidup namun telah dilemahkan,
sedangkan vaksin inaktif merupakan vaksin yang berisi agen penyakit dalam
keadaan mati. Vaksinasi merupakan salah satu usaha yang dilakukan untuk
Vaksinasi dengan vaksin aktif harus segera dilakukan, sebab agen penyakit
12
dengan empat cara, yaitu melalui air minum, tetas mata, hidung atau mulut,
semprot (spray), serta suntik (Fadilah dan Polana, 2004). Vaksinasi dengan
air minum harus sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari untuk
d. Isolasi
Pemisahan ayam yang sehat dengan ayam yang sakit dilakukan agar
cara memisahkan ternak yang sakit dengan ternak yang sehat dikandang
2008). Pengecekan pada ayam sebaiknya dilakukan pada malam hari sehingga
gejala penyakit seperti napas yang berbunyi dapat terdengar dengan jelas (Jahja,
2004). Pengobatan yang dilakukan kepada ternak yang sakit tergantung pada
13
penyakit yang menyerang ternak tersebut. Program pengobatan sebaiknya
dilakukan apabila penyakit pada ayam sudah terdeteksi, sebab pengobatan pada
ayam yang infeksinya sudah parah akan membutuhkan waktu dan biaya yang lebih
mahal. Bedah bangkai dilakukan untuk mengidentifikasi ayam dan hasilnya akan
tidaknya perubahan 15 organ tubuh ayam (Fadillah dan Polana, 2004). Upaya yang
dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan ternak yaitu berupa pemberian vitamin
sebaiknya diberikan pada ayam sebelum dan sesudah vaksinasi, (Fadilah dan
14
BAB III
METODE PELAKSANAAN
3. Pembersihan kandang
perlukan meliputi:
1. Pengamatan (observasi)
a. Bangunan kandang.
b. Bibit ayam
15
1) Mengetahui jenis ransum dan bentuk ransum untuk ayam petelur yang di
pelihara.
1. Data primer
dengan pemilik, mandor dan pekerja kandang. Data yang di ambil adalah
2. Data sekunder
Data yang di peroleh secara tidak langsung dari nara sumber. Data
yang di ambil dari buku, arsip dan jurnal yang berhubungan dengan
16
BAB IV
Kabupaten Lombok Tengah, NTB. Usaha peternakan milik Bapak Ervan dan
4.2.1 Bibit
Bibit ayam merupakan salah satu factor yang paling menentukan dalam
pemilihan bibit atau rendahnya kualitas bibit yang dipelihara, akan berdampak
jangka yaitu rendahnya produktivitas. Sebaliknya, pemilihan bibit yang baik dan
unggul akan memberikan kontribusi dan hasil yang optimal serta menguntungkan
bagi usaha peternakan. Peternakan Bapak Ervan dan Bapak Ervin mengambil bibit
di suatu lokasi perkandangan juga dilengkapi dengan gudang pakan, gudang telur
dan bagunan penunjang lainnya yang berfungsi untuk mendukung kegiatan dalam
17
yaitu kandang starter, grower dan layar. Lokasi kandang ayam yang jauh dengan
kandang semua kebutuhan hidup ternak tergantung pada yang disediakan dan
suhu dan kelembaban, pengaturan cahaya, mempunyai ventilasi yang baik serta
pembuatan kandangnya.
kandang liter karena ayam masih sangat kecil. Kandang untuk grower yaitu system
liter atau kandang system sangkar. Kandang untuk fase stater dan grower untuk
ayam petelur milik Bapak Ervan dan Bapak Ervin menggunakan kandang layer.
System pemanasana ayam fase stater dan layer menggunakan lampu. Pemanas
ayam system starter dan grower dinyalakan secara terus menerus, agar suhu dalam
Kandang untuk ayam petelur fase layer milik Bapak Ervan dan Bapak Ervin
tempat telur sehingga telur mudah diambil dan bersih. Dalam satu kandang baterai
berukuran (40 x 40) cm dengan ketinggian 25 cm terdapat 2 ekor ayam dan ada juga
dalam satu kandang baterai terdapat 1 ekor ayam petelur. Peternak Bapak Ervan
dimana setiap kandang mempunyai kapasitas mencapai 3000 ekor dan setiap
18
selatan. Atap kandang menggunakan bahan yang tidak menyerap panas (asbes)
agar ayam tidak mudah stress karena kepanasan. Alas kandang baterai yaitu tanah
pakan dan lainya. Bapak Ervan dan Ervin juga mempunyai gudang pakan dan
gudang telur. Alat-alat yang dimiliki, yaitu gerobak, sekop, sapu, selang dan mesin
Ayam petelur adalah salah satu jenis ayam yang memiliki keunggulan padan
sehingga jumlah produktifitas telur terus mengalami peningkatan. Maka faktor utama
pemberian pakan. Pemberian pakan yang tepat merupakan factor terpenting untuk
menentukan usaha budidaya ayam petelur. Pakan yang memiliki kualitas tinggi dan
diberikan kepada ayam secara tepat dapat menghasilkan produksi ayam petelur
menjadi optimal.
Pakan yang digunakan Bapak Ervan dan Bapak Ervin untuk ternak ayam
petelur adalah jagung, konsentrat dan dedak padi. Beliau membeli pakan tersebut
dari perusahaan pakan dari gresik dan siap dikirim ke perusahaan tersebut. Pakan
jagung yang dibeli mencapai 11 ton, pakan konsentrat 11 ton dan dedak padi 11 ton.
Pakan yang sudah dibeli akan siap dicampur dengan mesin pencampur yang sudah
petelur sebanyak 1,5 ton pakan ayam yang sudah dicampur akan bertahan sampai 1
Air minum yang diberikan kepada ternak ayam petelur yaitu secara adlibitum.
Konsumsi air minum ayam dapat menjadi indikasi kesehatan ayam petelur yang
19
dibudidayakan. Konsumsi air minum berkolerasi erat dengan konsumsi ransum yang
ayam, maka perlu memperhatikan kualitas air yang diberikan ke ayam. Air yang
20
22 109 1755 15L+2N
23 111 1790 15L+2N
24 112 1805 15L+2N
25 113 1818 15L+2N Off
26 114 1830 15L+2N
27 114 1840 15L+2N
28 114 1850 15L+2N Dst.
Keterangan: Setiap minggu jumlah rata-rata pemberian pakan ternak mulai dari DOC
sampai K36-SP/7605 (Layer) meningkat sesui dengan kebutuhan dan umur tenak.
Semakin meningkat jumlah produksi maka semakin tinggi pula kosumpi pakan yang
diberikan.
diberikan semakin berkurang tetapi pada periode layer menyala 4 jam setelah Off
dengan suhu 15L+0.5 N. Mulai dari DOC pencahayaan pada minggu pertama
Intensitas Cahaya 30-40 Lux sampai 7 mmg, setelah itu menurun sampai ternak bisa
Jika hari 1-2 pakan glower 75% maka pakan Layer 25%. Pada hari ke 3-4 maka
pakan prower 50% dan pakan Layer 50% juga. Pada hari ke 5-6 pakan gower 25%
maka pakan layer 75%. Pada hari ke 7 pakan grower 0% maka pakan layer 100%.
Perubahan pakan secara bertahap agar ternak tidak sters agibat pakan yang tiba-
tiba berubah.
21
B. Tabel 4. Manajemen Brooding
perlahan. Dengan suhu bagian pemanas bawah pada umur 0-21 suhu diturunkan
secara bertahap dari 35-29 C. untuk pemanas 2-3 meter dari atas ternak diturunkan
secara bertahap sampai umur>35 hari, dengan suhu 29-17 C dari umur 0->35 selalu
dengan kepadatan 30/ekor/m2 dan untuk kandang battery kepadatan 80/ekor m2,
untuk umur 2-5 minggu kandang postal dengan kepadatan 20/ekor/m2 dan untuk
kandang battery 45/ekor/m2, untuk umur 5-10 minggu kandang postal dengan
kepadatan 15/meter/m2 dan untuk kandang battery 12/ekor/m2, untuk umur 10-17
22
4.2.4 Penecegahan/Pengobatan Penyakit
sekitar kandang dari sampah dan kotoran. Hal ini dilakukan dengan cara menyapu
lingkungan sekitar kandang yang dilakukan setiap hari. Sanitasi bertujuan untuk
kotor.
Program sanitasi yang dilakukan oleh peternakan Perusahaan IGS sudah cukup
manajemen setiap hari dan pelaksanaan vaksinasi para pekerja tidak disterilisasi
terlebih dahulu, pada waktu istirahat para pekerja tersebut bisa keluar masuk
lingkungan kandang. Hal ini akan sangat memungkinkan adanya suatu penularan
penyakit. Penularan penyakit dapat terjadi bukan hanya kontak langsung dengan
ayam yang sakit, lewat pakan dan air minum, tetapi juga dapat terjadi karena ada
tenaga kerja yang membawa bibit penyakit tersebut dan tenaga kerja tersebut tidak
steril. Vaksinasi juga dilakukan yaitu sesuai dengan jadwal yang sudah ada.
Untuk pemberian vaksin dilakukan dengan cara lewat air minum untuk
kebutuhan dan jadwal vaksinnya. Dan pemberian pribiotik seperti jamu ternak
Hasil utama dari ayam peelr adalah berupa telur yang dihasilkan oleh ayam.
yang dilakukan dua kali pada pagi menjelang siang hari dan dua kali pemanenan
terakhir dilakukan dari siang menjelang sore sekitar pukul 16.00 WITA. Setiap kali
selesai sesi pemanenan telur, telur yang sudah dipanen akan langsung di seleksi
23
dan di sortir berdasarkan ukuran dan juga kondisi telur.
Untuk recording pada bulan juli dilihat dari populasi, jumlah kematian,
Kematian 2 1 1 1 2
( Rata-rata
perhari)
Untuk populasi terakhir pada tanggal 28 juli 2020 dengan jumlah pada setiap
layer berbeda-beda dikarenan umur ternak juga berbeda. Untuk kematian setiap
layer ada yang 2 ekor/hari dan ada yang 1 ekor/hari. Dan untuk produksi perhari
rata-ratanya yaitu pada layer 1 ( 2.638 ), layer 2 ( 4.068 ), layer 3 ( 5.492 ), dan
untuk layer 4 dan 5 itu belum ada produksi karena baru dipindah ke layer. Untuk
Ada beberapa kualifikasi telur yang ada pada perusahaan PT. Indah Golden
TK = Telur Kecil
TT = Telur Tengah
TB = Telur Besar
TB 2 = Telur Besar 2
24
JB = Jumbo
Pecah
Retak
4.2.6 Pemasaran
telur ayam yang berlimpah saat ini berkembang sangat pesat. Hal ini dikarenakan
kebutuhan masyarakat baik rumah tanga, industry makanan atau pembuat kue dan
snak akan telur ayam selalu stabil bahkan meningkat setiap harinya. Tentu saja
dapat dipahami jika bisnis peternakan ayam petelur akan membuahkan keuntungan
yang besar. Pemasaran telur ayam lebih mudah dari pada pemasaran ayam petelur.
Selain harga telur yang murah, telur juga menjadi kebutuhan pokok untuk
ayam, telur dapat bertahan lebih lama. Telur juga fleksibel dan mudah diolah
Golden Sejahtera adalah dengan menjual hasil panen berupa telur kepada
dahulu. Selain itu ada masyarakat yang membeli telur langsung dikandang dan juga
dijual dengan pengepul telur yang langsung mengambil di kandang dengan jumlah
yang banyak. Harga telur dibedakan sesuai dengan kualifikasi yang sudah
25
2. TB-2 44.000 50.000
3. TB 43.000 48.000
4. TT 40.500 45.000
5. TK 38.000 45.000
6. RETAK - 28.000
harga untuk partai yaitu orang yang membeli telur dengan jumlah besar. 1 ikat telur
itu berjumlah 6 trai, minimal pembelian dengan harga partai yaitu 15 ikut telur setara
dengan 90 trai dan akan diantarkan langsung ke tempat tujuan. Dan untuk
pembelian ecer dengan harga yang tidak jauh berbeda dari pembelian partai,
pembeli telur dalam bentuk ecer datang membeli telur langsung kecuali membeli
dalam bentuk ecer diatas 5 ikat akan diantar dengan catatan arah pengantaran
TB 37 215 5.000.000
TK 14 49 221.000
Ini adalah pendapatan rata-rata perhari seperti jumbo hanya menjual dalam
bentuk trai saja karena jumlahnya yang terbatas. Untuk TB2 dijual dalam bentuk ikat
dan trai sama seperti TB, TT, TK. Untuk harga berbeda-beda tapi khusus untuk TT
harga tidak dapat ditentukan Value Karena jumlah dan penjualannya yang berbeda-
beda tidak dijual setiap hari. Untuk rekapan yang lebi jelas ada pada lampiran 2
26
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Strain ayam ras yang digunakan oleh peternakan IGS adalah ISA Brown. Menurut
pemilik Perusahaan ISA memiliki keunggulan dan kekurangan tersendiri, strain ini
memeliki produksi yang bagus serta cepat mencapai puncak namun mudah terkena
penyakit. Produksi ayam petelur yang dihasilkan dari pemeliharaan tersebut adalah
sistem perkandangan intensif, aktivitas ternak sangat terbatas dalam kandang semua
kandangnya.
Program sanitasi yang dilakukan oleh peternakan IGS sudah cukup bagus, tetapi
masih ada kekurangannya yaitu pada waktu melaksanakan manajemen setiap hari dan
pelaksanaan vaksinasi para pekerja tidak disterilisasi terlebih dahulu, pada waktu
istirahat para pekerja tersebut bebas keluar masuk lingkungan kandang. Hal ini akan
terjadi bukan hanya kontak langsung dengan ayam yang sakit, lewat pakan dan air
minum, tetapi juga dapat terjadi karena ada tenaga kerja yang membawa bibit penyakit
tersebut dan tenaga kerja tersebut tidak steril. Vaksinasi juga dilakukan yaitu 1 kali satu
bulan.
27
Manajemen pakan yang dilakukan pada IGS adalah kosenstart yang dicampur
dengan jagung dan dedak. Pakan tersebut untuk 2 hari sekali pencampuran dan dua
Praktik Kerja Lapang (PKL) di Kandang 1 PT. Indah Golden Sejahtera memberikan
kewirausahaan dalam diri mahasiswa untuk membuka usaha pemeliharaan ayam ras
petelur
28
DAFTAR PUSTAKA
Bakely, J., Bade, D. H. 1998. Ilmu Peternakan. Gadjah Mada University Press.
Yogyakarta
Fadillah, R., A. Polana., S. Alam, dan E. Parwanto. 2007. Sukses Beternak Ayam
Jahja, Jonas. 2004. Ayam Sehat Ayam Produktif 1. Bandung: Medion Poultry
Printing.
Swadaya.
Setyono, Dwi Joko; Maria Ulfah; Sri Suharti. 2013. Sukses Meningkatkan Produksi
Suci, D. M., dan W. Hermana. 2012. Pakan Ayam. Penebar Swadaya. Jakarta.
Bogor.Bogor.
29
Lampiran 1. Pt Indah Golden Sejahtera Data Rekapan Populasi Ayam bulan July 2020
02-Jul 12.115 98 2 - 456 119,7 2.610 69 56 4.490 - - 52 115,8 90% 30 1 720 122,3 93 10 10
4 3.807 3.805 8 % 4.490 0 1 4.060 5.886 5.885 2 5.445 %
03-Jul 12.245 99 - - 456 119,8 2.700 71 56 4.490 2 - 52 115,8 4.085 91% 30 1 720 122,3 93 10 10
4 3.805 3.805 4 % 4.488 0 1 5.885 5.884 4 5.460 %
04-Jul 12.125 99 2 - 456 119,8 2.610 69 56 4.488 1 - 52 115,8 4.085 91% 31 1 720 122,3 92 11 11
6 3.805 3.803 4 % 4.487 0 6 5.884 5.883 7 5.430 %
05-Jul 12.270 99 3 - 456 119,9 2.730 72 56 4.487 1 - 52 115,8 90% 31 1 720 122,3 93 11 11
8 3.803 3.800 1 % 4.486 0 9 4.050 5.883 5.882 9 5.490 %
06-Jul 12.315 99 1 - 456 120,0 2.730 72 56 4.486 1 - 52 115,9 92% 31 1 720 122,4 93 11 11
7 3.800 3.799 0 % 4.485 0 2 4.110 5.882 5.881 1 5.475 %
07-Jul 12.209 99 1 - 456 120,0 2.614 69 56 4.485 - - 52 115,9 4.095 91% 31 - 720 122,4 94 11 11
3 3.799 3.798 3 % 4.485 0 4 5.881 5.881 3 5.500 %
09-Jul 12.360 99 1 - 456 120,1 2.730 72 57 4.485 - - 52 115,9 92% 31 3 720 122,4 94 11 11
5 3.795 3.794 6 % 4.485 0 4 4.110 5.881 5.878 3 5.520 %
10-Jul 12.112 100 1 - 456 120,1 2.547 67 57 4.485 - - 52 115,9 91% 31 1 720 122,4 93 11 11
5 3.794 3.793 9 % 4.485 0 4 4.075 5.878 5.877 9 5.490 %
11-Jul 11.941 100 1 - 456 120,2 64 57 4.485 2 - 52 115,9 89% 32 - 720 122,5 94 12 12
5 3.793 3.792 2 2.415 % 4.483 0 4 4.010 5.877 5.877 1 5.516 %
12-Jul 12.344 100 - - 456 120,2 2.700 71 57 4.483 - - 52 115,9 91% 32 2 720 122,5 95 12 12
3 3.792 3.792 5 % 4.483 0 9 4.080 5.877 5.875 1 5.564 %
13-Jul 12.134 100 1 - 456 120,2 2.610 69 57 4.483 - - 52 115,9 90% 32 1 720 122,5 93 12 3.256 3.256 12 3.055
2 3.792 3.791 5 % 4.483 0 9 4.050 5.875 5.874 5 5.474 % 3.055
14-Jul 12.226 100 3 - 456 120,2 2.670 70 57 4.483 - - 52 115,9 91% 32 - 720 122,5 94 12 3.156 3.156 12 3.155 1
3 3.791 3.788 8 % 4.483 0 9 4.061 5.874 5.874 7 5.495 % 3.154
30
15-Jul 12.284 100 2 - 456 120,3 2.670 70 57 4.483 - - 52 115,9 91% 32 - 720 122,5 94 12 3.156 3.156 12 3.155 2
2 3.788 3.786 8 % 4.483 0 9 4.080 5.874 5.874 7 5.534 % 3.153
16-Jul 12.448 100 2 - 456 120,4 2.760 73 58 4.483 - - 52 115,9 92% 32 1 720 122,5 94 12 3.156 3.156 12 3.153
3 3.786 3.784 4 % 4.483 0 9 4.138 5.874 5.873 7 5.550 % 3.153
17-Jul 12.368 101 - - 456 120,5 2.703 71 58 4.483 - - 52 115,9 4.131 92% 32 1 720 122,5 94 13 3.156 3.156 13 3.153 1
1 3.784 3.784 1 % 4.483 0 9 5.873 5.872 9 5.534 % 3.152
18-Jul 1 12.249 101 - - 456 120,5 70 58 4.483 - - 52 115,9 4.059 91 33 1 122,1 95 13 3.156 3.156 204 64,66 13 3.152 - 204 64,72
3.784 3.784 1 2.640 % 4.483 0 9 % 5.872 5.871 717 0 5.550 % 3.152
19-Jul 5 12.030 101 3 - 456 120,5 2.525 67 58 4.483 2 - 52 115,9 3.998 89 33 - 121,6 94 13 3.156 1 3.155 204 64,66 13 3.152 1 204 64,74
3.784 3.781 1 % 4.481 0 9 % 5.871 5.871 714 1 5.507 % 3.151
20-Jul 2 12.060 101 2 - 456 120,6 2.561 68 58 4.481 - - 52 116,0 90 33 - 121,1 93 13 3.155 1 3.154 204 64,68 13 3.151 - 204 64,74
3.781 3.779 0 % 4.481 0 5 4.039 % 5.871 5.871 711 0 5.460 % 3.151
21-Jul 1 12.375 101 - - 444 117,4 2.742 73 58 4.481 - - 52 116,0 4.100 91 33 1 120,5 94 13 3.154 - 3.154 204 64,68 13 3.151 - 204 64,74
3.779 3.779 9 % 4.481 0 5 % 5.871 5.870 708 9 5.533 % 3.151
22-Jul 3 12.171 101 1 - 444 117,4 69 58 4.481 - - 52 116,0 4.086 91 33 2 120,1 94 13 3.154 1 3.153 204 64,70 13 3.151 - 204 64,74
3.779 3.778 9 2.592 % 4.481 0 5 % 5.870 5.868 705 0 5.493 % 3.151
23-Jul 4 12.121 101 1 - 444 117,5 2.572 68 59 4.481 2 - 52 116,0 4.048 90 33 1 119,6 94 14 3.153 1 3.152 204 64,72 14 3.151 - 204 64,74
3.778 3.777 2 % 4.479 0 5 % 5.868 5.867 702 3 5.501 % 3.151
24-Jul 5 12.300 102 1 - 444 117,5 71 59 4.479 2 - 52 116,1 4.080 91 33 2 119,1 94 14 3.152 3.152 252 79,95 14 3.151 - 204 64,74
3.777 3.776 5 2.700 % 4.477 0 0 % 5.867 5.865 699 4 5.520 % 3.151
25-Jul 1 12.168 102 - - 444 117,5 2.627 70 59 4.477 1 - 52 116,1 4.062 91 34 - 118,6 93 14 3.152 3.152 252 79,95 14 3.151 - 204 64,74
3.776 3.776 8 % 4.476 0 5 % 5.865 5.865 696 7 5.479 % 3.151
26-Jul 6 11.899 102 4 - 444 117,5 2.471 65 59 4.476 1 - 52 116,1 3.990 89 34 1 118,1 93 14 3.152 3.152 252 79,95 14 3.151 - 204 64,74
3.776 3.772 8 % 4.475 0 8 % 5.865 5.864 693 6 5.438 % 3.151
27-Jul 12.067 102 4 - 444 117,7 2.610 69 59 4.475 1 - 52 116,2 90 34 - 117,6 93 14 3.152 1 3.151 252 79,97 14 3.151 4 204 64,82
10 3.772 3.768 1 % 4.474 0 0 4.020 % 5.864 5.864 690 7 5.437 % 3.147
28-Jul 3 12.155 102 2 - 444 117,8 2.604 69 59 4.474 - - 52 116,2 91 34 1 117,1 94 14 3.151 - 3.151 252 79,97 14 3.147 - 204 64,82
3.768 3.766 3 % 4.474 0 3 4.066 % 5.864 5.863 687 6 5.485 % 3.147
31
LAMPIRAN 2. Pt Indah Golden Sejahtera data Rekapan Penjualan Harian Bulan Juli
480.111.500 - 20 1.007.500 447 4.732 203.015.500 67 196 8.761.000 431 6.325 252.905.000 28 294 10.821.500 - 152 4.105.000
Total
Tanggal Penjualan Ikat Value Ikat Tray Value Ikat Tray Value Ikat Tray Value Ikat Tray Value Ikat Tray Value Ikat Tray Value
Tray
05-Jul - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
11-Jul 35.100.000 - 1 50.000 28 366 15.555.000 2 15 645.000 77 462 18.249.000 2 12 426.000 - 7 175.000 - - -
32
16-Jul 12.456.000 - 1 50.000 26 156 6.786.000 2 12 540.000 20 120 4.980.000 - - - - 4 100.000 - - -
33
Lampiran 3. Dokumentasi Kegiatan
34
Gambar 7. Pemberian Pakan Gambar 8. Pemberian Pakan
35
Gambar 13. Gudang pakan Gambar 14. Pemindahan bahan pakan
36
Gambar 19. Pembuatan jamu Gambar 20. Pembutan jamu
37
Gambar 25. Pemanenan Telur Gambar 26. Pemanenan Telur
38
Gambar 31. Vitamin, vaksin Gambar 32. Vitamin, Vaksin
39