Anda di halaman 1dari 11

GU BER.NUR R.

HAU

PERATURAN GUBERNUR RIAU


NOMOR ?O TAHUN 2019
TENTANG

UNIT PELAKSANA TEKNIS


PADA DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI RIAU

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR RIAU,

Menimbans bahwa Pembentukan Unit Pelaksana Teknis pada Dinas


Perhubungan Provinsi Riau telah ditetapkan dengan
Peraturan Gubernur Riau Nomor 67 Tal:un 2Ol7;
b. bahwa berdasarkan hasil evaluasi kelembagaan Perangkat
Daerah dan usulan dari Dinas Perhubungan Provinsi Riau
terhadap perubahan nomenklatur, uraian tugas dan fungsi
Unit Pelaksana Teknis pada Dinas Perhubungan Provinsi
Riau, maka nomenklatur, uraian tugas dan fungsi Unit
Pelaksana Teknis pada Dinas Perhubungan Provinsi Riau,
perlu ditinjau kembali;
C. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan
Gubernur Tentang Unit Pelaksana Teknis pada Dinas
Perhubungan Provinsi Riau;

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik


Indonesia Tahun 7945;
2. Undang-Undang Nomor 6L Tahun 1958 tentang
Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 19 Tahun
1957 tentang Pembentukan Daerah-daerah Swatantra
Tingkat I Sumatera Barat, Jambi dan Riau (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 7957 Nomor 75) Sebagai
Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1958 Nomor ll2, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor I6aQ;
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2OI4 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tarnbahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana
telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2OI5 tentang Perubahan Kedua
Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2Ol4 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran
Negara Repubiik Indonesia Nomor 56791;

av
-2-

4. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang


Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2016 Nomor Il4, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5887);
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015
tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036),
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 120 Tahun 2018 tentang Perubahan
Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun
2OLS tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2OI9 Nomor I57);
6.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2OI7
tentang Pedoman Pembentukan dan Klasilikasi Cabang
Dinas dan Unit Pelaksana Teknis Daerah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2OI7 Nomor a51);
7. Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 4 Tahun 2A16
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
Provinsi Riau (Lembaran Daerah Provinsi Riau
Tahun 2OL6 Nomor 4) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 7 Tahun 2Al9
tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Riau
Nomor 4 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah Provinsi Riau (Lembaran Daerah
Provinsi Riau Tahun 2OI9 Nomor 7);
8. Peraturan Gubernur Riau Nomor 44 Tahun 2Ol9 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, T\rgas dan Fungsi serta
Tata Kerja Dinas Perhubungan Provinsi Riau (Berita
Daerah Provinsi Riau Tahun 2OI9 Nomor 44);

MEMUTUSI(AN:

Menetapkan PERATURAN GUBERNUR TENTANG UNIT PELAKSANA


TEKNIS PADA DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI RIA['"

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal I
Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan:
1. Daerah adalah Provinsi Riau.
2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Provinsi Riau.
3. Gubernur adalah Gubernur Riau.
4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Provinsi Riau.
5. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Gubernur dan
Dewan Perwakilan Ralryat Daerah dalam penyelenggaraan
Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah"
6. Dinas Perhubungan adalah Dinas Perhubungan Provinsi
Riau.
7. KepaIa Dinas adalah Kepala Dinas Perhubungan Prorrinsi
Riau.

/
tt/
aI M O(
-3-
8. Unit Pelaksana Teknis yang selanjutnya disingkat UPI
adalah Unit Pelaksana Teknis Pada Dinas Perhubungan
Provinsi Riau.
9. Kepala Unit Pelaksana Teknis yang selanjutnya disebut
Kepala UPT adalah Kepala Unit Pelaksana Teknis Pada
Dinas Perhubungan Provinsi Riau.

BAB II
PEMBENTUI(AN

Pasal 2

Dengan Peraturan Gubernur ini dibentuk UPT Tipe A pada


Dinas Perhubungan, yaitu:
a. I, dengan wilayah
UPT Pengelolaan Perhubungan Wilayah
kerja meliputi Kota Dumai, Kabupaten Bengkalis,
Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Rokan Hulu dan
Kabupaten Kampar, berkedudukan di Kota Dumai.
b. UPT Pengelolaan Perhubungan Wilayah II, dengan wilayah
kerja meliputi Kabupaten Siak, Kabupaten Kepulauan
Meranti, Kabupaten Pelalawan, Kota Pekanbaru,
Kabupaten Indragiri Hulu, Kabupaten Indragiri Hilir dan
Kabupaten Kuantan Singingi, berkedudukan di
Mengkapan Buton.

BAB III
KEDUDUI(AN DAN SUSUNAN ORGANISASI
Bagian Kesatu
Kedudukan
Pasal 3

(1) UPT sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 berkedudukan


di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
(2) untuk
UPT sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibentuk
melaksanakan kegiatan teknis operasional dan/atau
kegiatan teknis penunjang tertentu.
(s) Kegiatan teknis operasional sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) yaitu melaksanakan kegiatan teknis yang secara
langsung berhubungan dengan pelayanan masyarakat.
(4) Kegiatan teknis penunjang sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) yaitu melaksanakan kegiatan yang menduku-ng
pelaksanaan tugas Dinas Perhubungan.

Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 4

Susunan Organisasi UPT Pengelolaan Perhubungan Wilayah I


dan Wilayah II, terdiri atas:
a. Kepala UPT;
b. Sub Bagian Tata Usaha;

I
ol
-4-
c. Seksi Operasional;
d. Seksi Sarana dan Prasarana; dan
e. Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasal 5

(1) UPT dipimpin oleh seorang Kepala UPf, Sub Bagian


dipimpin oleh Kepala Sub Bagian dan Seksi dipimpin
oleh Kepala Seksi.
(21 Bagan Struktur Organisasi UPT Pengeiolaan
Perhubungan Wilayah I dan Wilayah II tercantum dalam
Lampiran I dan Lampiran II yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini.
Pasal 5

(1) Kepala UPT merupakan Pejabat Administrator


(eselon III.b).
(21 Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi pada UPT
merupakan Pejabat Pengawas (eselon IV.a).

BAB IV
TUGAS DAN FUNGSI

Pasal 7
(1) UPT mempunyai tugas melaksanakan sebagian kegiatan
teknis operasional danlatau kegiatan teknis penunjang
Dinas Perhubungan di Bidang Prasarana Perhubungan
Lalu Lintas Angkutan Ja1an, Sungai, Danau dan
Penyeberangan di wilayah kerjanya.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), UPT menyelenggarakan fungsi:
a. pen1rusunan program kerja dan rencana operasional
pada UPT, berdasarkan wilayah kerjanya;
b. penyelenggaraan koordinasi dan fasilitasi dalam
rangka penyelenggaraan tugas dan fungsi pada
Sub Bagian Tata Usaha, Seksi Seksi Operasional,
dan Seksi Sarana dan Prasarar:'a;
c. penyelenggaraan pemantallan, evaluasi dan
pelaporan dalam rangka penyelenggaraan tugas pada
Sub Bagian Tata Usaha, Seksi Operasional, dan
Seksi Sarana dan Prasarana;
d. pelaksanaan manajemen operasional lalu lintas
meliputi perencanaan, pengaturan, pengawasan,
pengendalian dan pemantauan lalu lintas jalan, laut,
sungai, danau dan penyeberangan di wilayah
kerjanya;
e. pelaksanaan rekayasa lalu lintas dan pemeliharaan
perlengkapan jalan, sarana bantu navigasi pelayanan
laut, sungai, danau dan penyeberangan di wilayah
kerjanya;
-5-

f. pelaksanaan rekayasa angkutan orang danlatatl


barang meliputi rangkaian kegiatan untuk
mewujudkan operasional angkutan orang danf atau
barang yang memenuhi persyaratan teknis dan laik
jalan di wilayah kerjanya;
o
D' pengumpulan dan pengolahan data lalu lintas
angkutan jalan, laut, sungai, danau dan
penyeberangan di wilayah kerjanya;
h" penyelenggaraan pelayanan dan operasional terminai
penumpang, pelabuhan laut, sungai, danau dan
penyeberangan di wilayah kerjanya; dan
pelaksanaan fungsi lain yang diberikan Kepala Dinas
terkait tugas dan fungsinya.
Pasal 8

(1) Kepala UPT mempunyai tugas melakukan koordinasi,


fasilitasi dan evaluasi pada Sub Bagian Tata Usaha,
Seksi Operasional, dan Seksi Sarana dan Prasarana.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) Kepala UPT menyelenggarakan fungsi:
a. pen],-usunan program kerja dan rencana operasional
UPT di wilayah kerjanya;
b. pelaksanaan manajemen operasional lalu lintas
meliputi perencanaan, pengaturan, pengawasan,
pengendalian, dan pemantauan lalu lintas jalan,
sungai, danau dan penyeberangan di wilayah
kerjanya;
c. lalu lintas dan rekayasa
pelaksanaan rekayasa
angkutan barang dan/atau orang di wilayah
kerjanya;
d. pelaksanaan tugas pelayanan operasional terminal
penumpang, pelabuhan sungai, danau dan
penyeberangan di wilayah kerjanya;
e. pelaksanaan koordinasi, fasilitasi dan memeriksa
hasil pelaksanaan tugas di lingkungan UPT;
f. penyelenggaraar' pemantauan, evaluasi dan
pelaporan pelaksanaan tugas sesuai dengan tugas
yang telah dilaksanakan kepada Kepala Dinas; dan
g. pelaksanaan tugas kedinasan iain yang diberikan
Kepala Dinas sesuai tugas dan fungsinya.

Pasal 9

Kepala Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas:


a. merencanakan prograrnlkegiatan dan penganggaran pada
Sub Bagian Tata Usaha;

I
-6-

b. membagi tugas, memberi petunjuk dan memeriksa hasil


pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Sub Bagian
Tata Usaha:
c. melaksanakan kootdinasi penJrusunan Standar
Operasional Prosedur;
d. mengagendakan dan mendistribusikan surat menyurat;
e. melaksanakan fasilitasi administrasi kepegawaian,
administrasi keuangan, penatausahaan dan pelayanan
masyarakat;
f. melaksanakan koordinasi penyusunan Analisa Jabatan,
Analisa Beban Kerja, peta jabatan, proyeksi kebutuhan
pegawai, standar kompetensi, dan evaluasi jabatan;
g. melaksanakan pengelolaan kearsipan dan dokumentasi;
h. melaksanakan penyusunan kebutuhan, pemeliharaan
sarana dan prasarana kantor, kebersihan, keindahan,
keamanan dan ketertiban kantor;
i. melakukan pemantauan, evaluasi dan membuat laporan
pelaksanaan tugas dan kegiatan pada Sub Bagian Tata
Usaha; dan
j. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan
atasan sesuai tugas dan fungsinya.

Pasal 1O

Kepala Seksi Operasional mempunyai tugas:


a. merencanakan programfkegiatan dan penganggaran pada
Seksi Operasional;
b. membagi tugas, memberi petunjuk dan memeriksa hasil
pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Seksi
Operasional;
C. melaksanakan tugas pelayanan dan operasional terminal
penumpang, pelabuhan sungai, danau dan
penyeberangan di wilayah kerjanya;
d. melaksanakan pengawasan penerapan standar
operasional pelayanan bidang Perhubungan di wilayah
kerjanya;
e. melaksanakan penetapan standar operasional pelayanan
bidang Perhubungan di wilayah kerjanya;
f. melaksanakan manajemen operasional lalu lintas meiiputi
perencanaan, pengaturan, pengawasan, pengendalian dan
pemantauan lalu lintas angkutan jalan, sungai, danau
dan penyeberangan di wilayah kerjanya;
g. melaksanakan rekayasa angkutan orang dan/atau barang
meliputi rangkaian kegiatan untuk mewujudkan
operasional angkutan orang dan/atau barang yang
memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan di wilayah
kerjanya;
h. melaksanakan pengumpulan dan mengolah data lalu
lintas dan angkutan jalan, sungai, danau dan
penyeberangan diwilayah kerj anya;

q
-7 -

i. melaksanakan pengawasan, pengendalian operasional


dan penyidikan pelanggaran lalu lintas dan angkutan
jalan, sungai, danau dan penyeberangan di wilayah
kerjanya;
j.melakukan pemantauan, evaluasi dan membuat
laporan pelaksanaan tugas dan kegiatan pada Seksi
Operasional; dan
k. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan
atasan sesuai tugas dan fungsinya.

Pasal 11

Kepala Seksi Sarana dan Prasarana mempunyai tugas:


a. merencanakan prograrnfkegiatan dan penganggaran pada
Seksi Sarana dan Prasarana;
b. membagi tugas, memberi petunjuk dan memeriksa hasil
pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Seksi sarana
dan PrasararLa;
c. rnelaksanakan pemeriksaan teknis sarana angkutan
jalan, sungai, danau dan penyeberangan di wilayah
kerjanya;
d. melaksanakan rekayasa lalu lintas meliputi pengawasan
dan pemeliharaan kelengkapan angkutan jalan, sungai,
danau dan penyeberangan di wilayah kerjanya;
e. merumuskan kebutUhan prasarana dan Sarana seperti
peralatan dan perlengkapan pada Seksi Sarana dan
Prasarana;
f. melaksanakan pengecekan terhadap fasiiitas terminal
penumpang, pelabuhan sungai, danau dan
penyeberangan di wilayah kerjanya;
g. melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan rutin fasilitas
terminal penumpang, pelabuhan sungai, danau dan
penyeberangan di wilayah kerjanya;
h. melakukan pemantauan, evaluasi dan membuat laporan
pelaksanaan tugas dan kegiatan pada Seksi Sarana dan
Prasarana; dan
i. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan
atasan sesuai tugas dan fungsinya.

BAB V
TATA KERJA

Pasal 12

(1) UPT dalam melaksanakan urusan yang menjadi


kewenangannya, berpedoman pada ketentuan Peraturan
perundang-undangan.
(21 UPI dalam melaksanakan tugas dan fungsi
berkoordinasi sesuai dengan kedekatan fungsi
koordinasi dengan Perangkat Daerah di
lingkungan
Pemerintah Provinsi maupun pihak-pihak terkait.
-8-

(3) Untuk menghindari tumpang tindih pelaksanaan tugas


dan fungsi, dalam pengusulan program dan kegiatan,
UPT memperhatikan fungsi-fungsi pada masing-masing
Perangkat Daerah yang mempunyai kesamaan
nomenklatur dan fungsinya.
(4) Tugas dan fungsi UPT dilaksanakan oleh Pejabat
Administrator (eselon III.b) dan Pejabat Pengawas
(eselon IV.a), Pejabat Fungsional dan Pelaksana.
(s) UPT dalam melaksanakan tugas, fungsi dan pertanggung
jawaban dilakukan secara berjenjang sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
(6) Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, UPT
menerapkan prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan
yang baik, sesuai dengan ketentuan Peraturan
perundang-undangan.

BAB VI
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

Pasal 13

(1) Untuk menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi UPl,


dapat mengangkat kelompok jabatan fungsional sesuai
dengan keahlian, profesi, keterampilan dan spesialisasi
yang dibutuhkan.
(2) Pengangkatan kelompok j abatan fun gsional sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan
Gubernur.
(3) Kelompok jabatan fungsional terdiri dari sejumlah
tenaga fungsional yang diatur dan ditetapkan
berdasarkan Peraturan perundang-undangan.
(4) Kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dipimpin oleh seorang tenaga fungsional
senior yang ditunjuk.
(s) Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban
kerja.
(6) Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diatur berdasarkan Peraturan
perundang-undangan.
(7) Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas sesuai
dengan ketentuan Peraturan perundang-undangan.

BAB VII
PPNGANGI{ATAN DAN PEMBERHENTIAIV DALAM JABATAN

Fasal 14
(1) Kepala UPT diangkat dan diberhentikan oleh Gubernur
dari Pegawai Negeri Sipil yang telah memenuhi syarat
sesuai ketentuan Peraturan perundang-undangan.

I
ql ./
(2) Kepala Subbagian, Kepala Seksi dan Kelompok Jabatan Fungsional
Sipil
diangkat dan Jiberhenlikan oleh Gubernur dari Pegawai Negeri
yant telah memenuhi syara.t sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.

BAB VIII
PEMBIAYAAN
Pasal 15

Segala biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan UPT bersumber


dari
Anggaran eendalpatan dan Belanja Daerah Provinsi Riau dan
sumber-sumber lain yang sah dan tidak mengikat, sesuai ketentuan
Peraturan perundang-undangan.

BAB IX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 16

pada saat peraturan Gubernur ini mulai berlaku, maka Peraturan


Gubernur Riau Nomor 67 Tahun 2OI7 tentang Pembentukan Unit
pelaksana Teknis pada Dinas Perhubungan Provinsi Riau (Berita Daerah
Provinsi Riau Tahun 2oI7 Nomor 67) d.icabut dan dinyatakan tidak
berlaku.

Pasal 17
Peraturan Gubemur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan'
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan Pengundangan
pJraturan Gubernu. i.ti dEngan penempatannya dalam Berita Daerah
Provinsi Riau.

Ditetapkan di Pekanbaru
pada tanggal ,? DE{ernrbl 4ol9

GUBERNUR RIAU
Y

Diundangkan di Pekanbaru
1
pada tanggal, 4 DA6oERer t0r9
AERAH PROVINSI RIAU,
qSYwnETARIS

YAN NA JAYA
BERITA DAE PROVINSI RIAU TAHUN 2OI9 NOMOR I &$

h/il
BAGAN ORGANISASI
UPT PENGELO LAAN PERHUBUNGAN
WILAYAH I

LAMPIRAN I
PERATURAN GUBERNUR RIAU
NOMOR TAHUN 2OI9
TENTANG
UNIT PELAKSANA TEKNIS
PADA DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI RIAU

GUBER.NVR F{IAU,b,
BAGAN ORGANISASI
UPT PENGELOLAAN PERHUBUNGAN
WILAYAH II
LAMPIRAN II
PERATURAN GUBERNUR RIAU
NOMOR TAHUN 2OT9
TENTANG
UNIT PELAKSANA TEKNIS
PADA DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI RIAU

GUBERNUR R,IAU,

SYAMSUAR

Anda mungkin juga menyukai