Anda di halaman 1dari 23

BAB 7

CONTOH PENERAPAN
PROGRAM APLIKASI
AKUNTANSI
UNTUK PERUSAHAAN MANUFAKTUR

7.1 Soal Kasus


Berikut ini contoh penerapan Program Aplikasi Akuntansi dengan Microsoft Excel
untuk perusahaan manufaktur. PT. PRIMA adalah sebuah perusahaan yang bergerak
dalam bidang manufaktur. Adapun Neraca awal PT. PRIMA adalah sebagai berikut :
PT. PRIMA
NERACA
Per 1 Januari 2004
KETERANGAN DEBIT KREDIT
1-000 AKTIVA
1-100 AKTIVA LANCAR
1-111 Kas 2.500.000
1-112 Bank 279.842.857
1-113 Piutang Dagang 125.000.000
1-114 Cadangan Piutang Tak Tertagih (7.500.000)
1-115 Piutang Lain-lain 0
1-116 Persediaan Barang Jadi 93.000.000
1-117 Persediaan Barang dalam Proses 75.000.000
1-118 Persediaan Bahan Baku 40.000.000
1-119 Persediaan Sparepart 7.500.000
1-120 Persediaan Bahan Penolong 15.000.000
1-121 Persediaan Suplies Kantor 2.500.000
1-122 Asuransi Dibayar Dimuka 7.200.000
1-200 AKTIVA TETAP

143
1-211 Tanah 67.500.000
1-212 Bangunan 130.000.000
1-213 Mesin 150.000.000
1-214 Kendaraan 80.000.000
1-215 Peralatan kantor 23.600.000
1-216 Akum. Penyusutan Bangunan (12.000.000)
1-217 Akum. Penyusutan Mesin (27.000.000)
1-218 Akum. Penyusutan Kendaraan (9.142.857)
1-219 Akum. Penyusutan Peralatan Kantor (6.000.000)
2-000 KEWAJIBAN
2-100 KEWAJIBAN LANCAR
2-110 Hutang dagang 70.000.000
2-120 PPN Keluaran 11.360.000
2-130 PPN Masukan (8.636.000)
2-140 Hutang Lancar Lainnya 0
2-200 KEWAJIBAN JANGKA PANJANG
2-210 Hutang Jangka Panjang 0
3-000 EKUITAS
3-100 Modal Saham 400.000.000
3-200 Laba Ditahan 564.276.000
JUMLAH 1.037.000.000 1.037.000.000

Adapun transaksi-transaksi yang dilakukan PT. PRIMA selama bulan Januari 2004
adalah sebagai berkut :
Transaksi Kas :
05-Jan-04 : Penarikan kas di Bank Rp. 3.000.000
05-Jan-04 : Pembelian 1 unit komputer Rp. 2.000.000 05-
Jan-04 : Pembelian suplies kantor Rp. 1.100.000 15-Jan-
04 : Penarikan kas di Bank Rp. 20.000.000
15-Jan-04 : Pembayaran gaji tenaga kerja langsung Rp. 20.000.000 25-
Jan-04 : Penarikan kas di Bank Rp. 2.000.000
25-Jan-04 : Pembayaran rekening listrik Rp. 200.000 25-Jan-
04 : Pembayaran rekening telpon Rp. 1.500.000 25-Jan-04 :
Biaya administrasi lainnya Rp. 150.000
30-Jan-04 : Penarikan kas di Bank Rp. 40.000.000
30- Jan-04 : Pembayaran biaya angkut penjualan Rp. 3.750.000 30-
Jan-04 : Pembayaran biaya promosi Rp. 1.500.000
31- Jan-04 : Pembayaran gaji tenaga kerja langsung Rp. 20.000.000 31-
Jan-04 : Pembayaran gaji karyawan kantor Rp. 15.000.000

144
Transaksi Kas (Bank) :
02-Jan-04 : Terima pembayaran piutang dari CV A Rp. 3.500.000 02-Jan-
04 : Terima pembayaran piutang dari CV B Rp. 25.000.000 03-Jan-04 :
Pembayaran hutang kepada PT A Rp. 45.000.000
04- Jan-04 : Terima pembayaran piutang dari CV C Rp. 40.000.000 05-
Jan-04 : Pembayaran hutang kepada PT B Rp. 25.000.000
05- Jan-04 : Pengeluaran tunai untuk kas Rp. 3.000.000
08-Jan-04 : Terima pembayaran piutang dari CV D Rp. 25.000.000 11-
Jan-04 : Terima pembayaran piutang dari CV A Rp. 35.000.000 12-Jan-
04 : Terima pembayaran piutang dari CV B Rp. 40.000.000 12-Jan-04 :
Pembayaran hutang kepada PT A Rp. 100.000.000
15-Jan-04 : Terima pembayaran piutang dari CV C Rp. 45.000.000 15-
Jan-04 : Pengeluaran tunai untuk kas Rp. 20.000.000
20-Jan-04 : Pembayaran hutang kepada PT B Rp. 10.000.000 25-
Jan-04 : Pengeluaran tunai untuk kas Rp. 2.000.000
25-Jan-04 : Pembayaran hutang kepada PT C Rp. 5.500.000 30-
Jan-04 : Pengeluaran tunai untuk kas Rp. 40.000.000
30- Jan-04 : Terima pinjaman jangka pendek dari Direksi Rp. 50.000.000 30-
Jan-04 : Terima pinjaman jangka pendek dari BNI Rp. 150.000.000 31-Jan-04
: Pendapatan bunga Bank Rp. 150.000
31- Jan-04 : Biaya administrasi Bank Rp. 75.000

Transaksi Pembelian :
08-Jan-04 : Pembelian bahan baku kepada PT A Rp. 100.000.000 dan
PPN masukkan sebesar 10% Rp. 10.000.000
10-Jan-04 : Pembelian bahan penolong kepada PT B Rp. 10.000.000 dan
PPN masukkan sebesar 10% Rp. 1.000.000
12-Jan-04 : Pembelian bahan baku kepada PT A Rp. 40.000.000 dan
PPN masukkan sebesar 10% Rp. 4.000.000
19-Jan-04 : Pembelian bahan penolong kepada PT B Rp. 5.000.000 dan PPN
masukkan sebesar 10% Rp. 500.000
19-Jan-04 : Pembelian sparepart kepada PT C Rp. 5.000.000 dan
PPN masukkan sebesar 10% Rp. 500.000
Transaksi Penjualan :
05- Jan-04 : Penjualan barang jadi kepada CV A Rp. 50.000.000 dan
PPN keluaran sebesar 10% Rp. 5.000.000
145
06- Jan-04 : Penjualan barang jadi kepada CV B Rp. 70.000.000 dan
PPN keluaran sebesar 10% Rp. 7.000.000
10-Jan-04 : Penjualan barang jadi kepada CV C Rp. 60.000.000 dan
PPN keluaran sebesar 10% Rp. 6.000.000
15-Jan-04 : Penjualan barang jadi kepada CV D Rp. 50.000.000 dan
PPN keluaran sebesar 10% Rp. 5.000.000
20-Jan-04 : Penjualan barang jadi kepada CV E Rp. 55.000.000 dan
PPN keluaran sebesar 10% Rp. 5.500.000
Data Memorial :
31-Jan-04 : Cadangan atas kerugian piutang Rp. 2.250.000 31-
Jan-04 : Persediaan akhir bahan baku Rp. 45.000.000
31-Jan-04 : Persediaan akhir bahan penolong Rp. 14.000.000 31-
Jan-04 : Persediaan akhir sparepart Rp. 4.000.000
31-Jan-04 : Persediaan akhir barang jadi Rp. 80.000.000
31-Jan-04 : Persediaan akhir barang dalam proses Rp. 60.000.000 31-
Jan-04 : Penyesuaian asuransi dibayar di muka Rp. 600.000
31-Jan-04 : Biaya penyusutan bangunan pabrik Rp. 1.000.000 Biaya
penyusutan bangunan kantor Rp. 300.000 Biaya
penyusutan mesin Rp. 2.250.000
Biaya penyusutan kendaraan Rp. 300.000 Biaya
penyusutan peralatan kantor Rp. 250.000
Data Buku Pembantu :
Saldo piutang dagang :
1. Saldo piutang dagang CV A : Rp. 35.000.000
2. Saldo piutang dagang CV B : Rp. 25.000.000
3. Saldo piutang dagang CV C : Rp. 40.000.000
4. Saldo piutang dagang CV D : Rp. 25.000.000
Saldo hutang dagang :
1. Saldo hutang dagang kepada PT A : Rp. 45.000.000
2. Saldo hutang dagang kepada PT B : Rp. 25.000.000
7.2 Penyelesaian Soal
Pada Bab 6 lalu telah kita tentukan Daftar Akun untuk perusahaan manufaktur pada
program aplikasi akuntansi MS Excel ini, maka untuk berikutnya kita

146
telah siap untuk menjalankan program aplikasi tersebut dan memasukan transaksi-
transaksi ke dalamnya. Bedasarkan transaksi-transaksi dan data- data tersebut di
atas, maka langkah-langkah yang dapat kita lakukan untuk mengisikan transaksi-
transaksi dan data-data tersebut ke dalam program aplikasi akuntansi MS Excel
sebagai berikut :
1. Langkah Pertama
Langkah pertama adalah mengisikan data Neraca Awal ke dalam saldo awal Buku
Besar. Pengisian Neraca Awal ke dalam saldo awal Buku Besar sesuai dengan
Akun-akun yang ada pada Buku Besar. Untuk Akun kontra (lawan), Anda harus
memasukan nilai negatif pada Akun tersebut seperti Akun Cadangan Piutang Tak
Tertagih (lawan Akun Piutang Dagang), Akun-akun Akumulasi Penyusutan Aktiva
Tetap (lawan Akun Aktiva Tetap). Apabila kita isikan Neraca Awal ke dalam saldo
awal Buku Besar akan nampak seperti pada gambar 7.1 berikut :
Gambar 7.1.a

147
Gambar 7.1.b

148
Gambar 7.1.c

149
Gambar 7.1.d

150
Gambar 7.1.e

151
Gambar 7.1.e
Penjelasan :
- Pengisian saldo awal Buku Besar diisikan pada kolom Saldo Awal pada baris
Jumlah seperti terlihat pada gambar 7.1.
- Apabila kita isikan Saldo Awal Buku Besar, maka pada kolom Saldo Akhir secara
otomatis akan menyesuaikan dengan jumlah yang ada pada Saldo Awal.
Karena belum ada transaksi yang dicatat ke dalam jurnal dan baru mengisikan Saldo
Awal Buku Besar, maka pengisian Saldo Awal Buku Besar tersebut menghasilkan
tampilan nilai saldo di Neraca Lajur dan Neraca yang merupakan tampilan Neraca Awal
(gambar 7.2 & gambar 7.3).

152
Gambar 7.2

153
Gambar 7.3

154
2. Langkah Kedua
Langkah kedua adalah mengisikan data saldo awal buku pembantu Piutang dan
Hutang ke dalam buku pembantu Piutang Dagang dan Hutang Dagang. Apabila kita
isikan pada kolom saldo awal, maka pada kolom saldo akhir secara otomatis akan
mengisikan sesuai dengan pengisian saldo awal piutang. Untuk proses selanjutnya
perubahan pada kolom saldo akhir akan ditentukan olah pengisian kode pembantu
piutang pada Jurnal. Karena baru mengisikan saldo awal, maka kolom saldo awal akan
sama dengan kolom saldo akhir seperti nampak pada gambar 5.4 dan 5.5.

Gambar 7.4

Keterangan :

Gambar 7.5

155
Kolom Kode Pembantu diisikan dengan kode tertentu yang harus sama dengan pengisian
Kode Pembantu pada jurnal. Pengisian kode pembantu tersebut memuat unsur nomor
Akun piutang atau hutang dirangkai dengan nama pelanggan (piutang) atau pemasok
(hutang) seperti :

156
- Kode pembantu "1-113-CV A" memuat unsur nomor Akun piutang dagang (1-
113) dan memuat unsur nama pelanggan (CV A).
- Kode pembantu "2-110-PT A" memuat unsur nomor Akun hutang dagang (2-
110) dan memuat unsur nama pemasok.
- Dan lain-lain
Ketentuan kode pembantu adalah bebas, jika ingin menggunakan kode pembantu
yang lain. Kode pembantu berfungsi untuk memberikan kode indentitas piutang
maupun hutang sehingga memudahkan dalam mengidentifikasikan dengan cepat.
3. Langkah Ketiga
Setelah mengisikan saldo awal Buku Besar dan saldo awal Buku Pembantu, berarti kita
telah siap untuk memasukan transaksi-transaksi tersebut ke dalam beberapa Jurnal, yaitu
Jurnal Kas, Jurnal Kas (Bank), Jurnal Pembelian, Jurnal Penjualan dan Jurnal Memorial
sebagai berikut :
Jurnal Kas :
Masukanlah transaksi-transaksi kas kedalam jurnal Kas seperti nampak pada gambar 7.6
di samping.
Penjelasan :
Isikan tanggal pada kolom Tanggal, kode pembantu hutang atau piutang pada kolom
Kode Pembantu, bukti kas masuk atau bukti kas keluar pada kolom BKM atau BKK,
uraian transaksi pada kolom Uraian, nomor Akun debit pada kolom Akun Db, nomor
Akun kredit pada kolom Akun Kr, nilai kas masuk pada kolom Kas Debit dan nilai
kas keluar pada kolom Kas Kredit.

157
Gambar 7.6

158
Berikut ini beberapa contoh penjelasan pengisian transaksi kas ke dalam jurna Kas
yang cukup untuk mewakili :
1. Pengisian saldo awal Kas.

Gambar 7.7

Maksud pengisian transaksi (gambar 7.7) di atas adalah bahwa pengisian kolom
Akun Db dan Akun Kr pada saldo awal Kas kita isikan tanda apa saja selain
nomor rekening (pada gambar kita beri tanda " -"). Karena saldo awal bukan
merupakan transaksi, maka pengisian nilai saldo awal
pada jurnal Kas tidak ada posting ke Buku Besar (posting adalah pemberian nomor
Akun pada kolom Akun Db atau Akun Kr pada Jurnal). Sedangkan yang bersifat
transaksi pengisian pada kolom Akun Db dan Akun Kr kita isikan dengan nomor
Akun.
Dengan memberi tanda " -" maka rumus fungsi tidak dapat membaca tanda
demikian sehingga posting tidak dapat dilaksanakan sebab rumus fungsi hanya
membaca kriteria berupa Akun-akun yang telah kita tentukan.
2. Transaksi antara Kas dan Kas (Bank).

Gambar 7.8

Maksud pengisian transaksi (gambar 7.8) pada jurnal di atas apabila kita uraikan
secara manual adalah :
1-111 : Kas............................................Rp. 3.000.000
("-") : Bank ................................... Rp. 3.000.000
Transaksi di atas bersifat double jurnal karena terjadi dua jurnal, pada jurnal
Kas dan jurnal Kas (Bank). Oleh karena, itu untuk menghindari double posting,
maka salah satu perkiraan tidak diberi nomor Akun (tidak diposting), tapi cukup
diberi kode lain apa saja selain nomor Akun.
159
Jadi jika terjadi transaksi double jurnal antara jurnal Kas dan jurnal Kas (Bank),
maka pada jurnal Kas pemberian nomor Akun (posting) hanya pada Akun Kas,
sedangkan pada Akun Kas (Bank) tidak diberi nomor Akun, tapi kode apa saja
selain nomor Akun (di sini tanda "-").
Sebaliknya pada jurnal Kas (Bank) seperti terlihat pada gambar 7.9, pemberian
nomor Akun (posting) hanya pada Akun Kas (Bank), sedangkan pada Akun Kas
tidak diberi nomor Akun, tapi kode apa saja selain nomor Akun (di sini tanda "-").
Gambar 7.9

3. Transaksi pengeluaran Kas bukan setor Kas (Bank)

Gambar 7.10

Maksud pengisian transaksi (gambar 7.10) pada jurnal di atas apabila kita
uraikan secara manual adalah :
1-215 : Peralatan kantor (komputer)............Rp. 2.000.000
1-111 : Kas.......................................... Rp. 2.000.000

Gambar 7.11

Maksud pengisian transaksi (gambar 7.11) pada jurnal di atas apabila kita uraikan
secara manual adalah :
6-100 : Biaya telpon ............................ Rp. 1.500.000
1-111 : Kas.......................................... Rp. 1.500.000

160
Jurnal Kas (Bank) :
Masukanlah transaksi-transaksi kas (Bank) ke dalam jurnal Kas (Bank) seperti nampak
pada gambar 7.13.
Penjelasan :
Isikan tanggal pada kolom Tanggal, kode pembantu hutang atau piutang pada kolom
Kode Pembantu, bukti Bank masuk atau bukti Bank keluar pada kolom Dokumen,
uraian transaksi pada kolom Uraian, nomor Akun debit pada kolom Akun Db, nomor
Akun kredit pada kolom Akun Kr, nilai Bank masuk pada kolom Kas Debit dan nilai
Bank keluar pada kolom Kas Kredit.
Berikut penjelasan contoh pengisian transaksi Kas (Bank). Penjelasan contoh
pengisian transaksi lainnya hampir sama dengan apa yang dijelaskan pada jurnal Kas
karena transaksi Bank juga merupakan transaksi Kas dan bentuk jurnal maupun cara
pengisiannya hampir sama. Jadi cukup memperhatikan cara pengisian pada jurnal
Kas. Lihat juga penjelasan contoh pengisian transaksi pada jurnal Kas dan Kas
(Bank) pada Bab 5.
Transaksi peneriaan Kas (Bank) dari piutang

Gambar 7.12

Maksud pengisian transaksi (gambar 7.12) pada jurnal di atas apabila kita uraikan
secara manual adalah :
1-112 : Bank..............................................Rp. 3.500.000
1-113 : Piutang Dagang ....................... Rp. 3.500.000
Sedangkan pengisian kode pembantu (1-113-CV A) pada jurnal Kas (Bank) secara
otomatis akan mengkredit (mengurangi) piutang CV A sebesar Rp.
3.500.000 pada buku pembantu Piutang Dagang. Pada buku pembantu harus Anda
isikan saldo awal dan kode pembantu piutang CV A agar transaksi di atas dapat
diproses di buku pembantu.

161
Gambar 7.13

162
- 14

Jurnal Pembelian :

14
- 15

Penjelasan :
Isikan tanggal pada kolom Tanggal, kode pembantu Hutang pada kolom Kode
Pembantu, nomor bukti pembelian pada kolom BPB (Bukti Penerimaan Barang),
uraian transaksi pada kolom Uraian, nomor Akun debit pada kolom Akun Db, nomor
Akun kredit pada kolom Akun Kr, nilai pembelian pada kolom Pembelian dan nilai
PPN pada kolom PPN Masukan (gambar 7.14)

Gambar 7.15

Maksud pengisian transaksi (gambar 7.15) pada jurnal di atas apabila kita uraikan
secara manual adalah :
1-118 : Persediaan bahan baku...............Rp. 100.000.000
2-110 : Hutang dagang .................. Rp. 100.000.000
2-130 : PPN Masukan .................... Rp. 10.000.000
2-110 : Hutang dagang .................. Rp. 10.000.000
Atau jika diringkas menjadi :
1-118 : Persediaan bahan baku ...... Rp. 100.000.000 2-
130 : PPN Masukan .................... Rp. 10.000.000
2-110 : Hutang Dagang.......... Rp. 110.000.000
Dan pada buku pembantu Hutang Dagang '2-110-PT A' akan mengkredit
(menambah) Hutang Dagang sebesar Rp. 110.000.000.
Penjelasan pengisian transaksi pembelian di atas cukup untuk mewakili karena
transaksi pembelian hanya menyangkut penjurnalan Pembelian dan penjurnalan PPN
Masukan.

15
- 16

16

Anda mungkin juga menyukai