PERANCANGAN KOTA
PERMUKIMAN RAMAH LINGKUNGAN(ECO LIVING SETTLEMENT)
2. Constructed Wetland
5. Filter Strip Dibuat untuk mengolah air limbah dan
Dirancang untuk menyaring mengelola limpasan dengan
limpasan air hujan menghilangkan sedimen dan polutan.
4. Ecosystem Planning
Perencanaan pengembangan 3. Dry Pond
kawasan baru yang Kolam yang menahan air setelah hujan dan
mempertimbangkan keadaan alami memungkinkan sedimen untuk menetap
sekitar dan saluran drainase sebelum dibuang.
JENIS GREEN INFRASTRUCTURE
7. Green Wall
12. Rain Harvesting
Struktur vertical yang dirancang untuk
Penggunaan barrel atau tangki untuk
menyerap polusi udara dan berfungsi sebagai
mengumpulkan air hujan dan
penghalau suara serta menambah keindahan .
menambah pasokan air.
8. Hedgerow
11. Rain Garden and Bioretention
Deretan tanaman yang berfungsi
Batuan dan tanaman yang disusun
sebagai penyangga angin untuk
untuk mengumpulkan, menyerap, dan
mengurangi erosi tanah dan
menyaring limpasan air hujan.
menyediakan habitat satwa liar.
Kelembagaan
• Kapasitas intuisi (kerja sama dan dukungan
kebijakan)
STUDI
OBJEK RANCANG
Kelurahan Peterongan, Kecamatan Semarang Selatan masuk ke dalam bagian BWK I dan Blok 5.2 dalam
Rencana Detail Tata Ruang Kota Semarang (RDTRK Kota Semarang BWK I) dengan luas sekitar 54, 375
Ha. Fungsi utama dari BWK 1 antara lain diperuntukkan sebagai kawasan permukiman, perdagangan &
jasa, perkantoran, campuran antara permukiman dan perdagagan dan jasa. Sedangkan pada kawasan
perancangan merupakan kawasan permukiman padat dan perdagangan dan jasa.
Kawasan perancangan berada pada wilayah RW 6 dan RW 7 pada Kelurahan Peterongan yang merupakan
kawasan permukiman padat pada RW 7 dan kawasan perdagangan & jasa padaRW 6.
Kawasan perancangan wilayah mikro merupakan
salah satu kawasan yang dilalui oleh anak sungai
Banjir Kanal Timur yaitu Sungai Manggis. Pada
kawasan perancangan terdapat beberapa masalah
diantaranya yaitu terdapat Pedagang Kaki Lima yang
berdagang di tepian sungai cenderung liar dan tidak
tertata, sementara kawasan permukiman sendiri yang
terdapat ditepian sungai bisa dikatakan kumuh.
Hasil dan
Analisis Tapak
Pembahasan
Seluruh wilayah perancangan cocok dijadikan lahan terbangun karena termasuk ke dalam
klasifikasi dengan topografi datar sehingga dalam pengembangannya tidak diperlukan
rekayasa lahan. Zona permukiman diletakan pada kawasan yang memiliki aksesibilitas
dan kebisingan yang rendah di wilayah perancangan. Zona perdagangan jasa merupakan
zona kegiatan yang membutuhkan ruang dengan tingkat aksesibilitas yang tinggi.
Zoning Kawasan
Zoning kawasan perancangan terdiri dari zona permukiman, zona perdagangan jasa dan zona RTH.
Zona permukiman terdiri dari kawasan hunian beserta fasilitas penunjangnya. Zona perdagangan jasa
terletak pada Jalan Kompol Maksum berupa pertokoan, dan terletak di Jalan Sompok berupa food court.
Sedangkan zona RTH berupa taman linier pada kawasan sempadan sungai dan taman lingkungan yang juga
difungsikan berupa nodes.
Analisis Infrastruktur
Berdasakan kondisi eksisting pada lokasi perancangan, jalan kolektor sekunder memiliki lebar 16 meter, jalan local
sekunder memiliki lebar 7 meter dan jalan lingkungan memiliki lebar kurang dari 3 meter. Maka dari itu akan dilakukan
pelebaran badan jalan untuk jalan kolektor, jalan lokal maupun jalan lingkungan yang sesuai dengan standar masing-
masing sehingga mampu menampung kendaraan roda empat, roda tiga dan roda dua. Serta pada setiap ruas-ruas jalan
tersebut akan dibangun trotoar, drainase tertutup, dan gsb untuk menunjang kenyamanan pejalan kaki dan juga untuk
menunjang aliran air hujan melalui drainase sekunder dan drainase tersier yang akan dibangun mengikuti pola jalan.
Hasil dan Analisis Elemen Perancangan
Pembahasan
Analisis elemen perancangan kota merupakan analisis yang mencakup tata guna
lahan, bentuk dan kelompok bangunan, ruang terbuka, parkir dan sirkulasi, signage,
jalur pejalan kaki, sistem pendukung kegiatan dan preservasi. Pada lokasi
perancangan, tata guna lahan yang akan dibuat adalah 70% ruang terbangun dan 30%
ruang terbuka hijau. Bentuk dan masa bangunan pada lokasi perancangan akan
diterapkan KDB, KLB dan GSB sesuai peraturan. Fungsi baru berupa cluster
perdagangan akan dibuat mengelompok. Untuk ruang terbuka pada lokasi
perancangan akan dibangun ruang terbuka hijau berupa taman lingkungan yang
berada pada bagian tengah lokasi perancangan.
Analisis Tak Terukur
Analisis kriteria tak ukur merupakan analisis yang mencakup acces, compatibility, view, identity, sense dan livability.
Pada lokasi perancangan akan dibuat jalan yang dibagi menjadi jalan motorized dan non motorized dengan tutupan
paving block dan disepanjang jalur tersebut akan ditanami pepohonan ataupun vegetasi peneduh sebagai jalur hijau.
Compatibility pada lokasi perancangan, peletakan setiap bangunan akan dibuat saling berhubungan satu sama lain
sehingga mempermudahmasyarakat dalam menjangkaunya. View pada lokasi perancangan dibagi menjadi 2 yaitu
View to site: adanya bangunan gereja setinggi 4 lantai yang dapat dilihat dari luar lokasi perancangan dan View from
site
Hasil dan Kesimpulan
Pembahasan
Lokasi perancangan terletak di Kelurahan Peterongan yang berada di
Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang. Kawasan lokasi perancangan
memiliki 2 RW dan 12 RT Luas wilayah lokasi perancangan adalah 10,5 Ha.
kondisi topografi di lokasi perancangan memiliki topografi datar dengan
Site Plan Kawasan kemiringan 0-8% dan wilayah rancang memiliki berbagai aktivitas di
dalamnya antara lain yaitu permukiman, peribadatan, perdagangan dan jasa,
dan pendidikan.
Adapun potensi yang terdapat pada lokasi perancangan, yaitu (1)
wilayah studi sesuai untuk kawasan permukiman dan perdagangan jasa. (2)
Dekat dengan Pasar Peterongan sehingga mudah mencari bahan baku untuk
dikembangkan sebagai kawasan cluster-cluster perdagangan dan jasa. (3)
Dilalui jalan arteri sekunder yaitu Jalan Kompol Maksum sehingga
berpotensi untuk dikembangkan sebagai perdagangan dan jasa karena mudah
diakses.
Adapun isu dan masalah yang dihadapi pada kawasan perancangan,
yaitu (1) Terdapat Slum Area. (2) Masih terdapat bangunan liar (Squaters)
di sepanjang tepi sungai (3) Terdapat sampah pada aliran sungai. (4)
Kurangnya daerah resapan air. (5) Pengangguran & masyarakat
berpenghasilan rendah.
Hasil dan
Pembahasan Kesimpulan
Konsep perancangan wilayah mikro yaitu “Eco Green Living”. Konsep ini terdiri dari
3 elemen sub konsep yang memiliki makna masing-masing yaitu Eco yang merupakan
Economy , Green yang berarti di lokasi perancangan kami akan menggunakan beberapa
indikator green untuk menciptakan permukiman yang berkelanjutan dan Living yang
merupakan tempat manusia tinggal dan hidup manusia yang livable. Konsep ini nantinya
diangkat berdasarkan potensi dan masala pada lokasi perancangan.
1. Economy→Lokasi perancangan terdiri atas kawasan permukiman dan kawasan
perdagangan dan jasa. Konsep Economy akan disesuaikan dengan pembangunan
cluster, ruko, dan foodcourt.
2. Green →Untuk menunjang kawasan permukiman yang nyaman maka konsep Green
diterpakan dalam bentuk taman aktif dan taman pasif.
3. Equity→Konsep Equity diterapkan pada konsep kawasan mikro melalu pembangunan
tiga jenis rumah perumahan yaitu rumah besar, rumah landed house, rumah vertical
house dan asrama yang diperuntukan bagi siswa-siswi pendatang.
INDENTIFIKASI LOKASI
GAMBARAN UMUM KOTA KUPANG
• KLIMATOLOGI
Suhu rata-rata di Kota Kupang berkisar antara 23,8 °C
sampai dengan 31,6 °C.
Kelembaban udara rata-rata berkisar antara 73 persen sampai
dengan 99 persen.
• BATAS WILAYAH
Batas Wilayah Utara berbatasan dengan Teluk Kupang, Timur
berbatasanndengan Kabupaten Kupang, Barat berbatasan
dengan Selat Semau dan KabupatennKupang, sedangkan
Selatan berbatasan dengan Kabupaten Kupang.
• TOPOGRAFI
Kota Kupang terletak di ketinggian 100-350 mdpl
dengan tingkat kemiringan sebesar 15%
•L E T A K G E O G R A F I S
Secara geografis wilayah Kota Kupang terletak diantara 10° 36’
14” - 10° 39’ 58” LS dan 123° 32’ 23” - 123° 37’ 01” BT.
GAMBARAN UMUM LOKASI • PETA BWK KOTA KUPANG
PERANCANGAN Sesuai dengan amanat UU No.26 Tahun 2007,
RTRW Kabupaten/Kota ditetapkan oleh Peraturan
Daerah Kabupaten/Kota. Adapun arahan dalam
RTRW antara lain sebagai berikut :
Penetapan Kawasan Strategis
Arahan lokasi dan kebijakan pengembangan kawasan
strategis di Kota Kupang dan orientasi lokasi
pengembangan Kawasan Strategis Kota Kupang
dalam wilayah kotanya dapat dilihat pada tabel dan
gambar berikut :
LOKASI
GAMBARAN UMUM LOKASI
PERANCANGAN
Lokasi perancangan berada pada BWK III
kelurahan oesapa, di kecamatan Kelapa lima
Arahan tata ruang Kota Kupang( oesapa)
• Pembangunan/Revitalisasi Kawasan
Kumuh di BWK III Kelurahan Oesapa;
• Setiap rumah diwajibkan menanam
pohon pelindung (ruang terbuka individu)
minimal satu pohon pelindung;
LOKASI
GAMBARAN UMUM LOKASI
PERANCANGAN
Kampung nelayan
1
BATAS TIMUR
2 Jalan Kusambi 1
BATAS SELATAN
4 3 Jalan Timor Raya
BATAS BARAT
3 4 Permukiman warga
DATA LOKASI
ELEMEN RANCANGKOTA
LAND-USE
LAND USE
ARAHAN TATA
RUANG
• Pada RTRW Kota Kupang,
lokasi Kampung nelayang
berada pada wilayah BWK III (
Oesapa) tepatnya pada
daerah pesisir di fungsikan
sebagai area permukiman
EKSISTING
• Kondisi dilapangan kampung
Nelayan di fungsikan sebagai
area permukiman, dengan
beberapa fasilitas publik
TATA GUNA LAHAN
namun terdapat permasalahan
KOTA KUPANG
yang mencolok yaitu adanya
Perkebunan
permukiman kumuh
Permukiman
Laut
• Pada zona berwarna biru, difungsikan sebagai area untuk
fasilitas public yaitu gereja
PERMUKIMAN
OPEN SPACE
GEREJA
SEKOLAH
• Pada zona berwarna hijau, difungsikan sebagai area untuk
fasilitas public yaitu permukiman.
PERMUKIMAN
OPEN SPACE
GEREJA
SEKOLAH
BENTUK DAN MASSA
BANGUNAN
BENTUK DAN MASSA
BANGUNAN
EKSISTING
• GSB KLB,KDB dan KDH pada
lokasi tidak sesuai dengan arahan
RTRW Kota Kupang
• Material dan Warna Pada lokasi
material paling banyak digunakan
adalah dinding bata dan disusul
dengan material kayu pada
sebagian rumah serta warnanya
tidak beraturan
• Terdapat rumah 2 lantai dengan langgam bugis, dengan
ciri khasnya menggunakan material kayu sebagai struktur
utama, dan menggunakan warna cerah yaitu biru muda,
hijau muda. dan kuning
1 2
1
1 2
3 3
1
• Terdapat PPA dengan langgam kontemporer, dengan
menggunakan material struktur beton sebagai struktur
utama, dan menggunakan warna putihsebagai warna dasar
1
1
• Terdapat rumah tidak layak huni 2 lantai, dengan
menggunakan material beton sebagai struktur utama.
• Struktur dari bangunan tersebut tidak sesaui standar
keselamatan atau kekuatan bangunan sehingga berpotensi
membahayakan orang sekitar.
1
• Terdapat rumah dengan langgam Timor, dengan ciri
khasnya menggunakan material bebak sebagai dinding
dan kayu sebagai struktur utama, dan menggunakan
warna alami dari material.
1 2
3 3 4
5
4
2
5
5 6
1
• Terdapat bangunan yang dalam proses pengerjaan,
dengan menggunakan material struktur beton sebagai
struktur utama,
1 2
1
3
• Terdapat bangunan public berupa gereja GBOT, dengan
langgam Eropa dengan karakteristiknya yang memiliki
banyak ornament dan menggunakan warna putih sebagai
warna dasar, dan menggunakan material beton sebagai
struktur utama,
1 1
1
1
SIRKULASI DAN PARKIR
SIRKULASI DAN
PARKIR
ARAHAN TATA
RUANG
• Standar jalan arteri adalah >8m,jalan
local >5m,jalan lingkungan <2m
• Standar Speed bump : lebar = 15
cm, tinggi : +15 cm,dengan sudut
kelandaian 15%
EKSISTING
• Sirkulasi jalan yang ada pada lokasi
kampung nelayan adalah jl. Timor
Raya dan jl. Kampung nelayan
• Terdapat beberapa speed bump
yang ada pada lokasi guna
menunjang beberapa fasilitas public
seperti sekolah.Namun tidak sesuai
standar
• Pada lokasi terdapat jalan arteri yaitu jalan timor raya yang
merupakan akses utama masyarakat untuk tiap
kabupaten/kota
1 1
1
• Pada lokasi terdapat juga terdapat jalan local dan jalan
lingkungan yang menjadi akses utama dari masyarakat
kampung nelayan baik berorperasi didalam kampung
sendiri maupun menuju jalan utama yaitu jalan timor raya
1 2
1
• Pada jalan local didekat area pantai terdapat kerusakan
jalan yang cukup parah
1
1
1
• Pada lokasi terdapat speed bumb sederhana yang tidak
sesuai dengan standar yang berlaku, sehingga membuat
pengendara tidak nyaman
1 2
• Pada lokasi terdapat area parkir yang terletak didepan
gereja BOT dan difungsikan sebagai tempat parkir untuk
masyarakat yang beribadah pada hari minggu
• Area parkir dikhususkan untuk kendaraaan bermotor
• Keadaan tempat parkir sangat terawat dan dapat
menampung sampai lebih dari 30 kendaraan bermotor
PARKIR
RUANG TERBUKA
RUANG TERBUKA
EKSISTING
• Pada lokasi terdapat tiga titik yang
berpotensi menjadi ruang terbuka
agar menunjang aktivitas di dalam
lokasi itu sendiri
AREA TERBUKA
• Pada lokasi terdapat area terbuka yang kurang penataan
sehingga area terbuka tersebut tidak dapat digunakan
oleh masyarakat.
• Permasalahan sampah juga menjadi kekurangan dari
tempat ini karena mengakibatkan bau yang tidak sedap,
sehingga dapat menggangu penciuman
AREA TERBUKA
JALUR PEDESTRIAN
JALUR
PEDESTARIAN
ARAHAN TATA RUANG
• Trotoar harus memiliki ruang bebas
yaitu area dimana tidak ada gangguan
atau benda yang menghalangi. Tinggi
bebas minimal 2,5 meter; kedalaman
bebas minimal 1 meter dan kebebasan
samping minimal 0,3 meter.
EKSISTING
• Pada lokasi terdapat jalur pedestrian
yang belum sesuai standar dan
keadaannya tidak terawat atau
memiliki kerusakan
• Adanya malafungsi jalur pedestrian
dimana di gunakan sebagai area
berdagang
• Kondisi pedestrian yang terdapat pada depan sekolah
sudah cukup baik, namun ada beberapa kerusakan pada
pedestrian tersebut
• Kondisi pedestrian yang terdapat pada depan gereja
mengalami kerusakan yang cukup parah sehingga fungsi
trotoar tidak berfungsi dengan maksimal
• Fungsi trotoar dialihkan menjadi tempat parker oleh
masyarakat
• Kondisi pedestrian yang terdapat pada pesisir pantai
memiliki beberapa kerusakan namun tidak terlalu
berdampak pada pejalan kaki
AKTIVITAS PENUNJANG
AKTIFITAS
PENUNJANG
EKSISTING
• Pada lokasi terdapat beberapa aktifitas
penunjang seperti beribadah,
penginapan, sekolah, dan
permukiman
• Aktfitas pada lokasi cukup beragam diantaranya
bersekolah, beribadah, bedagang dan bermukim
1 2
4
3
2 3 4
1
RAMBU-RAMBU/
PENANDA
5
RAMBU-RAMBU /
PENANDA
EKSISTING
• Pada lokasi terdapat beberapa rambu
–rambu dan penanda yang
menunjang aktivitas pada lokasi dan 5
4 menjadi pembentuk karakter dari
kampung nelayan sendiri
4
3
3
2 1
1
• Pada lokasi sudah terdapat rambu-rambu yang sudah
cukup memenuhi standart tetapi masih adanya
penempatan rambu-yang tidak sesuai dan tidak adanya
perawatan
1 2
3
• Terdapat jalur air kotor pada lokasi dimana pada peta
digambarkan alurnya berwarna orange dimana jalur
pembuangan kahirnya di arahkan ke laut
1 2
• Jaringa listrik pada lokasi sudah cukup baik namun masih
ada nya fasilitas umum seperti lampu penerang jalan yang
tidak adanya pemeliharaan
TERIMA KASIH
S T U D I O P E R A N C A N G A N K O T A