Anda di halaman 1dari 186

S T U D I O

PERANCANGAN KOTA
PERMUKIMAN RAMAH LINGKUNGAN(ECO LIVING SETTLEMENT)

KELOMPOK 1 4. YOSUA YUSUF KAAT -1606090079


1. JORGI G. TANGGUMARA -1806090063 5. FULGENTIUS N CHARLES -1806090043
2. FRANSISKUS A. T. NAIKOFI -1806090005 6. SERVILINUS NADAL -1706090133
3. DESNI LEFANI LOLOLAU -1806090051
STUDI TEORI
DAN STUDI KASUS
ELEMEN RANCANG KOTA HAMID SHIRVANI

• Dalam teori urban design


menurut Shirvani (1985),
terdapat elemen-elemen yang
meliputi tata guna lahan (land
use), bentuk dan massa
bangunan (building formand
massing), sirkulasi dan parkir
(sirculation and parking), ruang
terbuka (open space), jalur
pedestrian (pedestrian way), aktivitas pendukung
(activity support),rambu-rambu (signage) dan preservasi
(preservation).
ELEMEN RANCANG KOTA HAMID SHIRVANI

TATA GUNA LAHAN (LAND USE) BENTUK DAN MASSA BANGUNAN


• Pengaturan penggunaan lahan untuk menentukan (BUILDING FORM AND MASSING)
pilihan yang terbaik dalam mengalokasikan fungsi • Bentuk dan massa bangunan ditentukan oleh
tertentu. ketinggian atau besarnya bangunan, penampilan
• Secara umum dapat memberikan gambaran bentuk maupun konfigurasi dari massa bangunannya
keseluruhan bagaimana daerah pada suatu kawasan • Bentuk dan massa bangunan ditentukan juga oleh
tersebut seharusnya berfungsi. besaran selubung bangunan (building envelope), BCR
(buillding covered rasio ) “KDB” dan FAR (Floor Area
• Land use bermanfaat untuk pengembangan sekaligus Ratio) “KLB”, ketinggian bangunan, sempadan
pengendalian investasi pembangunan. bangunan, ragam arsitektur, skala, material, warna dan
sebagainya.
ELEMEN RANCANG KOTA HAMID SHIRVANI

SIRKULASI DAN PARKIR RUANG TERBUKA (OPEN SPACE)


(CIRCULATION AND PARKING) • Ruang-ruang antar bangunan di perkotaan untuk
• Sirkulasi dapat membentuk, mengarahkan, dan pergerakan aktifitas dengan zona-zona publik, semi
mengendalikan pola kegiatan (dan juga publik dan privat.
pembangunan) kota • Ruang terbuka (open space) berkaitan dengan lansekap.
• Masalah sirkulasi kota diperlukan pemikiran yang • Elemen lansekap terdiri dari : elemen keras (hardscape
mendasar; antara prasarana jalan yang tersedia, bentuk seperti : jalan, trotoar, patun, bebatuan dan sebagainya)
struktur kota, fasilitas pelayanan umum dan jumlah serta elemen lunak (softscape) berupa tanaman dan air.
kendaraan bermotor yang semakin meningkat. Ruang terbuka :lapangan, jalan, sempadan sungai, green
belt, taman dan sebagainya.
• Selain kebutuhan ruang untuk bergerak, moda
transport juga membutuhkan tempat untuk berhenti
(parkir).
ELEMEN RANCANG KOTA HAMID SHIRVANI

JALUR PEDESTRIAN (PEDESTRIAN AKTIVITAS PENDUKUNG (ACTIVITY


WAYS) SUPPORT)
• Pendukung kegiatan adalah semua fungsi bangunan
• Area di tujukan untuk pejalan kaki yang bebas
dan kegiatan-kegiatan yang mendukung ruang publik
hambatan
suatu kawasan kota.
• Sistem pedestrian yang baik akan mengurangi • Bentuk, lokasi dan karakter suatu kawasan yang memiliki
keterikatan terhadap kendaraan di kawasan pusat kota, ciri khusus akan berpengaruh terhadap fungsi,
mempertinggi kualitas lingkungan melalui sistem penggunaan lahan dan kegiatan-kegiatannya.
• Penciptaan kegiatan pendukung aktifitas
kesinambungan antara menyediakan jalan, pedestrian
atau plaza, dengan fungsi utama (bangunan dan isinya)
dan penggunaan elemen-elemen kota yang dapat
menggerakkan aktivitas, misalnya: pusat perbelanjaan,
taman rekreasi, pusat perkantoran, perpustakaan dan
sebagainya
ELEMEN RANCANG KOTA HAMID SHIRVANI

RAMBU-RAMBU PENANDAAN PEMELIHARAAN/ PELESTARIAN


(SIGNAGE) (PRESERVATION)
• Perpapanan yang digunakan untuk petunjuk jalan, arah • Preservasi harus diarahkan pada perlindungan bangunan
ke suatu kawasan tertentu pada jalan tol atau di jalan dan lingkungan yang ada dan upaya untuk
kawasan kota. mempertahankan kegiatan yang berlangsung di tempat itu.
• Preservasi dalam perancangan kota adalah perlindungan
• Tanda yang didesain dengan baik menyumbangkan
terhadap lingkungan tempat tinggal (permukiman) dan
karakter pada fasad bangunan dan menghidupkan urban places (alun-alun, plaza, area perbelanjaan) yang ada
street space dan memberikan informasi bisnis. dan mempunyai ciri khas, seperti halnya perlindungan
terhadap bangunan budaya dan bersejarah.
• Manfaat dari adanya preservasi antara lain:
• Peningkatan nilai lahan.
• Peningkatan nilai lingkungan.
• Menghindarkan dari pengalihan bentuk dan fungsi
karena aspek komersial.
• Menjaga identitas Kawasan perkotaan.
• Peningkatan pendapatan dari pajak dan retribusi.
GREEN INFRASTRUCTURE
DEFENISI FUNGSI
• Green Infrastructure (Infrastruktur Hijau), adalah • “Infrastruktur hijau merupakan jaringan ruang
pendekatan pengelolaan air yang melindungi, terbuka hijau (RTH) kota untuk melindungi nilai
memulihkan, atau meniru siklus air alami. dan fungsi ekosistem alami yang dapat memberikan
• Green Infrastructure atau infrastruktur hijau merupakan dukungan kepada kehidupan manusia.”
konsep penataan ruang yang mengaplikasikan MANFAAT
infrastruktur ramah lingkungan. • Kehutanan kota di lingkungan perkotaan dapat
• Infrastruktur ramah lingkungan artinya infrastruktur yang melengkapi pengelolaan air hujan dan mengurangi
tidak mengganggu siklus alami lingkungan. biaya penggunaan energi dan limpasan.
• Infrastruktur hijau juga berfungsi untuk menyediakan • Sistem bioretensi dapat diterapkan pada penciptaan
kerangka ekologis untuk kesehatan sosial, ekonomi, dan sistem transportasi hijau.
lingkungan di sekitarnya.
• Green Infrastructure mencakup natural system dan
engineered solution.
JENIS GREEN INFRASTRUCTURE
6. Green Roof
1. Bioswale (Wet or Dry)
Vegetasi atap yang memberikan nilai
Sistem rembesan air hujan alami yang indah
ekologis, mengurangi limpasan air
dengan tanaman, bunga serta semak belukar.
hujan, dan meningkatkan kinerja
bangunan.

2. Constructed Wetland
5. Filter Strip
Dirancang untuk menyaring
Green Dibuat untuk mengolah air limbah dan
mengelola limpasan dengan
limpasan air hujan Infrastructure menghilangkan sedimen dan polutan.

4. Ecosystem Planning
Perencanaan pengembangan 3. Dry Pond
kawasan baru yang Kolam yang menahan air setelah hujan dan
mempertimbangkan keadaan alami memungkinkan sedimen untuk menetap
sekitar dan saluran drainase sebelum dibuang.
JENIS GREEN INFRASTRUCTURE
7. Green Wall
12. Rain Harvesting
Struktur vertical yang dirancang untuk
Penggunaan barrel atau tangki untuk
menyerap polusi udara dan berfungsi sebagai
mengumpulkan air hujan dan
penghalau suara serta menambah keindahan .
menambah pasokan air.

8. Hedgerow
11. Rain Garden and Bioretention
Batuan dan tanaman yang disusun Green Deretan tanaman yang berfungsi
sebagai penyangga angin untuk
untuk mengumpulkan, menyerap, dan
menyaring limpasan air hujan.
Infrastructure mengurangi erosi tanah dan
menyediakan habitat satwa liar.

10. Permeable Pavement 9. Perforated Pipe


Permukaan pavement yang cocok untuk lalu Pipa bawah tanah dengan lubanglubang kecil
lintas kendaraan atau pejalan kaki yang yang memungkinkan masuk dan keluar dari
memungkinkan air menyerap ke dalam air hujan ke tanah.
tanah.
JENIS GREEN INFRASTRUCTURE
17. Xeriscaping 13. Riparian Buffer
Pengelompokan vegetasi dengan kebutuhan Vegetasi yang memperlambat aliran air ke
yang sama, khususnya spesies lokal, untuk sungai, serta mengurangi erosi, sedimentasi,
mengurangi kebutuhan penyiraman. dan polusi di saluran air.

Green 14. Soakaways, Infiltration Trenches and


Infrastructure Chambers
Sistem penyimpanan aliran air di bawah
tanah .
16. Wet Pond
Kolam permanen besar yang
memungkinkan sedimen untuk
mengendap serta biofiltrasi untuk
memperlambat dan menyaring air.
15. Tree Canopy Expansion
Penanaman pohon, pemeliharaan meningkatkan jumlah
pohon, yang membantu membersihkan udara,
menyaring air dan memberi naungan.
ECO LIVING SETTLEMENT
DEFENISI ECO LIVING KONSEP ECO-SETTLEMENT DALAM
SETTLEMEN UNDANG-UNDANG PERKIM
Pemikiran tentang eco-settlement bermula dari lingkup Kriteria eco-settlements menurut Puslitbangkim Kementrian
yang lebih kecil berupa single building yang secara Pekerjaan Umum meliputi empat aspek yaitu ekologi, sosial,
mikro membahas secara lebih detail aspek-aspek ekonomi dan kelembagaan.
teknologi atau rekayasa bangunan seperti penggunaan Harmonisasi dari keempat aspek itu diharapkan dapat
material lokal, atau teknologi-teknologi yang berkaitan mewujudkan kelestarian lingkungan menuju keberlanjutan
dengan konservasi energi bangunan (Pusat Penelitian ekosistem yang didukung oleh sistem kelembagaan yang
dan Pengembangan Permukiman, 2006). kapabel. Jika dikaitkan dengan Undang-Undang Perkim,
berbagai kriteria tersebut telah diakomodir dalam berbagai
Definisi eco-settlements adalah suatu konsep penataan pasal yang tertuang dalam UU Perkim.
permukiman dengan mengharmonisasikan aspek sosial,
ekonomi, dan ekologi menuju keberlanjutan ekosistem
dengan didukung oleh sistem kelembagaan yang
kapabel.
ASPEK ECO LIVING SETTLEMENT
ASPEK EKOLOGI ASPEK EKONOMI
Dalam aspek ekologi, kriteria yang terkait langsung dengan Salah satu hal yang menjadi bahan pertimbangan
UU Perkim adalah kualitas udara, kualitas air, rumah sehat,
guna lahan dan teknologi berwawasan lingkungan. UU ditetapkannya UU Perkim ini adalah bahwa setiap orang
Perkim sarat akan muatan ekologis. Perumahan dan berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal,
kawasan permukiman diselenggarakan agar masyarakat dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat,
mampu bertempat tinggal serta menghuni rumah yang
layak dan terjangkau di dalam perumahan yang sehat, aman, yang merupakan kebutuhan dasar manusia.
harmonis, dan berkelanjutan serta mampu menjamin
kelestarian lingkungan hidup. KELEMBAGAAN
Kapasitas institusi, kerja sama antar institusi dan dukungan
ASPEK EKOLOGI
Aspek sosial meliputi kapasitas masyarakat (pendidikan,
kebijakan merupakan kriteria penting dalam aspek
partisipasi, dan kebiasaan) dan juga pemberdayaan kelembagaan. UU Perkim merupakan penegasan politik
masyarakat. UU Perkim mengamanatkan bahwa hukum nasional di bidang perumahan dan kawasan
masyarakatlah yang ditempatkan sebagai pelaku utama permukiman. Dalam hal ini wewenang Kementerian
dengan strategi pemberdayaan karena hakekatnya
keberadaan rumah akan sangat menentukan kualitas Perumahan Rakyat ke depan akan diperkuat sehingga dapat
masyarakat dan lingkungannya di masa depan, serta prinsip mengurangi kekurangan kebutuhan (backlog) perumahan.
pemenuhan kebutuhan akan perumahan adalah merupakan Pemerintah bertugas melaksanakan pembinaan dalam hal
tanggung jawab masyarakat sendiri.
penyelenggaraan rumah dan perumahan.
KRITERIA DALAM KONSEP ECO – SETTLEMENT
Ekologis Sosial
• Biodivercity • Kapasitas masyarakat (pendidikan, partisipasi,
• Kualitas udara kebiasaan)
• Kualitas dan kuantitas air • Pemeberdayaan masyarakat
• Rumah sehat
• Guna lahan Ekonomi
• Perubahan iklim • Inovasi teknologi
• Energi (siklus kalor, siklus hidrologi) • Local economic development (kesempatan
• Teknologi berwawasan lingkungan kerja, peningkatan kesejahteraan/pendapatan)
• Aksesibilitas (transportasi)

Kelembagaan
• Kapasitas intuisi (kerja sama dan dukungan
kebijakan)
STUDI
OBJEK RANCANG
STUDI Perancangan Kawasan Permukiman Tepi
KASUS Sungai dengan Konsep Eco-Green Living di
Kelurahan Peterongan, Semarang Selatan

Kelurahan Peterongan, Kecamatan Semarang Selatan masuk ke dalam bagian BWK I dan Blok 5.2 dalam
Rencana Detail Tata Ruang Kota Semarang (RDTRK Kota Semarang BWK I) dengan luas sekitar 54, 375
Ha. Fungsi utama dari BWK 1 antara lain diperuntukkan sebagai kawasan permukiman, perdagangan &
jasa, perkantoran, campuran antara permukiman dan perdagagan dan jasa. Sedangkan pada kawasan
perancangan merupakan kawasan permukiman padat dan perdagangan dan jasa.
Kawasan perancangan berada pada wilayah RW 6 dan RW 7 pada Kelurahan Peterongan yang merupakan
kawasan permukiman padat pada RW 7 dan kawasan perdagangan & jasa padaRW 6.
Kawasan perancangan wilayah mikro merupakan
salah satu kawasan yang dilalui oleh anak sungai
Banjir Kanal Timur yaitu Sungai Manggis. Pada
kawasan perancangan terdapat beberapa masalah
diantaranya yaitu terdapat Pedagang Kaki Lima yang
berdagang di tepian sungai cenderung liar dan tidak
tertata, sementara kawasan permukiman sendiri yang
terdapat ditepian sungai bisa dikatakan kumuh.
Hasil dan
Analisis Tapak
Pembahasan
Seluruh wilayah perancangan cocok dijadikan lahan terbangun karena termasuk ke dalam
klasifikasi dengan topografi datar sehingga dalam pengembangannya tidak diperlukan
rekayasa lahan. Zona permukiman diletakan pada kawasan yang memiliki aksesibilitas
dan kebisingan yang rendah di wilayah perancangan. Zona perdagangan jasa merupakan
zona kegiatan yang membutuhkan ruang dengan tingkat aksesibilitas yang tinggi.
Zoning Kawasan
Zoning kawasan perancangan terdiri dari zona permukiman, zona perdagangan jasa dan zona RTH.
Zona permukiman terdiri dari kawasan hunian beserta fasilitas penunjangnya. Zona perdagangan jasa
terletak pada Jalan Kompol Maksum berupa pertokoan, dan terletak di Jalan Sompok berupa food court.
Sedangkan zona RTH berupa taman linier pada kawasan sempadan sungai dan taman lingkungan yang juga
difungsikan berupa nodes.
Analisis Infrastruktur
Berdasakan kondisi eksisting pada lokasi perancangan, jalan kolektor sekunder memiliki lebar 16 meter, jalan local
sekunder memiliki lebar 7 meter dan jalan lingkungan memiliki lebar kurang dari 3 meter. Maka dari itu akan dilakukan
pelebaran badan jalan untuk jalan kolektor, jalan lokal maupun jalan lingkungan yang sesuai dengan standar masing-
masing sehingga mampu menampung kendaraan roda empat, roda tiga dan roda dua. Serta pada setiap ruas-ruas jalan
tersebut akan dibangun trotoar, drainase tertutup, dan gsb untuk menunjang kenyamanan pejalan kaki dan juga untuk
menunjang aliran air hujan melalui drainase sekunder dan drainase tersier yang akan dibangun mengikuti pola jalan.
Hasil dan Analisis Elemen Perancangan
Pembahasan
Analisis elemen perancangan kota merupakan analisis yang mencakup tata guna
lahan, bentuk dan kelompok bangunan, ruang terbuka, parkir dan sirkulasi, signage,
jalur pejalan kaki, sistem pendukung kegiatan dan preservasi. Pada lokasi
perancangan, tata guna lahan yang akan dibuat adalah 70% ruang terbangun dan 30%
ruang terbuka hijau. Bentuk dan masa bangunan pada lokasi perancangan akan
diterapkan KDB, KLB dan GSB sesuai peraturan. Fungsi baru berupa cluster
perdagangan akan dibuat mengelompok. Untuk ruang terbuka pada lokasi
perancangan akan dibangun ruang terbuka hijau berupa taman lingkungan yang
berada pada bagian tengah lokasi perancangan.
Analisis Tak Terukur
Analisis kriteria tak ukur merupakan analisis yang mencakup acces, compatibility, view, identity, sense dan livability.
Pada lokasi perancangan akan dibuat jalan yang dibagi menjadi jalan motorized dan non motorized dengan tutupan
paving block dan disepanjang jalur tersebut akan ditanami pepohonan ataupun vegetasi peneduh sebagai jalur hijau.
Compatibility pada lokasi perancangan, peletakan setiap bangunan akan dibuat saling berhubungan satu sama lain
sehingga mempermudahmasyarakat dalam menjangkaunya. View pada lokasi perancangan dibagi menjadi 2 yaitu
View to site: adanya bangunan gereja setinggi 4 lantai yang dapat dilihat dari luar lokasi perancangan dan View from
site
Hasil dan Kesimpulan
Pembahasan
Lokasi perancangan terletak di Kelurahan Peterongan yang berada di
Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang. Kawasan lokasi perancangan
memiliki 2 RW dan 12 RT Luas wilayah lokasi perancangan adalah 10,5 Ha.
kondisi topografi di lokasi perancangan memiliki topografi datar dengan
Site Plan Kawasan kemiringan 0-8% dan wilayah rancang memiliki berbagai aktivitas di
dalamnya antara lain yaitu permukiman, peribadatan, perdagangan dan jasa,
dan pendidikan.
Adapun potensi yang terdapat pada lokasi perancangan, yaitu (1)
wilayah studi sesuai untuk kawasan permukiman dan perdagangan jasa. (2)
Dekat dengan Pasar Peterongan sehingga mudah mencari bahan baku untuk
dikembangkan sebagai kawasan cluster-cluster perdagangan dan jasa. (3)
Dilalui jalan arteri sekunder yaitu Jalan Kompol Maksum sehingga
berpotensi untuk dikembangkan sebagai perdagangan dan jasa karena mudah
diakses.
Adapun isu dan masalah yang dihadapi pada kawasan perancangan,
yaitu (1) Terdapat Slum Area. (2) Masih terdapat bangunan liar (Squaters)
di sepanjang tepi sungai (3) Terdapat sampah pada aliran sungai. (4)
Kurangnya daerah resapan air. (5) Pengangguran & masyarakat
berpenghasilan rendah.
Hasil dan
Pembahasan Kesimpulan

Konsep perancangan wilayah mikro yaitu “Eco Green Living”. Konsep ini terdiri dari
3 elemen sub konsep yang memiliki makna masing-masing yaitu Eco yang merupakan
Economy , Green yang berarti di lokasi perancangan kami akan menggunakan beberapa
indikator green untuk menciptakan permukiman yang berkelanjutan dan Living yang
merupakan tempat manusia tinggal dan hidup manusia yang livable. Konsep ini nantinya
diangkat berdasarkan potensi dan masala pada lokasi perancangan.
1. Economy→Lokasi perancangan terdiri atas kawasan permukiman dan kawasan
perdagangan dan jasa. Konsep Economy akan disesuaikan dengan pembangunan
cluster, ruko, dan foodcourt.
2. Green →Untuk menunjang kawasan permukiman yang nyaman maka konsep Green
diterpakan dalam bentuk taman aktif dan taman pasif.
3. Equity→Konsep Equity diterapkan pada konsep kawasan mikro melalu pembangunan
tiga jenis rumah perumahan yaitu rumah besar, rumah landed house, rumah vertical
house dan asrama yang diperuntukan bagi siswa-siswi pendatang.
INDENTIFIKASI LOKASI
GAMBARAN UMUM KOTA KUPANG

• KLIMATOLOGI
Suhu rata-rata di Kota Kupang berkisar antara 23,8 °C
sampai dengan 31,6 °C.
Kelembaban udara rata-rata berkisar antara 73 persen sampai
dengan 99 persen.
• BATAS WILAYAH
Batas Wilayah Utara berbatasan dengan Teluk Kupang, Timur
berbatasanndengan Kabupaten Kupang, Barat berbatasan
dengan Selat Semau dan KabupatennKupang, sedangkan
Selatan berbatasan dengan Kabupaten Kupang.
• TOPOGRAFI
Kota Kupang terletak di ketinggian 100-350 mdpl
dengan tingkat kemiringan sebesar 15%
•L E T A K G E O G R A F I S
Secara geografis wilayah Kota Kupang terletak diantara 10° 36’
14” - 10° 39’ 58” LS dan 123° 32’ 23” - 123° 37’ 01” BT.
GAMBARAN UMUM LOKASI • PETA BWK KOTA KUPANG
PERANCANGAN Sesuai dengan amanat UU No.26 Tahun 2007,
RTRW Kabupaten/Kota ditetapkan oleh Peraturan
Daerah Kabupaten/Kota. Adapun arahan dalam
RTRW antara lain sebagai berikut :
Penetapan Kawasan Strategis
Arahan lokasi dan kebijakan pengembangan kawasan
strategis di Kota Kupang dan orientasi lokasi
pengembangan Kawasan Strategis Kota Kupang
dalam wilayah kotanya dapat dilihat pada tabel dan
gambar berikut :

LOKASI
GAMBARAN UMUM LOKASI
PERANCANGAN
Lokasi perancangan berada pada BWK III
kelurahan oesapa, di kecamatan Kelapa lima
Arahan tata ruang Kota Kupang( oesapa)
• Pembangunan/Revitalisasi Kawasan
Kumuh di BWK III Kelurahan Oesapa;
• Setiap rumah diwajibkan menanam
pohon pelindung (ruang terbuka individu)
minimal satu pohon pelindung;

LOKASI
GAMBARAN UMUM LOKASI
PERANCANGAN

Kampung nelayan

LUAS LOKASI = 4,5 Ha


FUNGSI KAWASAN = PERMUKIMAN

ALASAN PEMILIHAN SITE


• LOKASI PERMUKIMAN KUMUH YANG MULAI
MENJADI MASALAH PADA DAERAH PESISIR
OESAPA
BATAS LOKASI
BATAS UTARA
1 Pantai Oesapa
2
LAUT

1
BATAS TIMUR
2 Jalan Kusambi 1

BATAS SELATAN
4 3 Jalan Timor Raya

BATAS BARAT
3 4 Permukiman warga
DATA LOKASI
ELEMEN RANCANGKOTA
LAND-USE
LAND USE
ARAHAN TATA
RUANG
• Pada RTRW Kota Kupang,
lokasi Kampung nelayang
berada pada wilayah BWK III (
Oesapa) tepatnya pada
daerah pesisir di fungsikan
sebagai area permukiman

EKSISTING
• Kondisi dilapangan kampung
Nelayan di fungsikan sebagai
area permukiman, dengan
beberapa fasilitas publik
TATA GUNA LAHAN
namun terdapat permasalahan
KOTA KUPANG
yang mencolok yaitu adanya
Perkebunan
permukiman kumuh
Permukiman
Laut
• Pada zona berwarna biru, difungsikan sebagai area untuk
fasilitas public yaitu gereja

• Pada zona berwarna ungu, difungsikan sebagai area untuk


fasilitas yaitu sekolah

• Pada zona berwarna orange, difungsikan sebagai area


open space

PERMUKIMAN
OPEN SPACE
GEREJA
SEKOLAH
• Pada zona berwarna hijau, difungsikan sebagai area untuk
fasilitas public yaitu permukiman.

PERMUKIMAN
OPEN SPACE
GEREJA
SEKOLAH
BENTUK DAN MASSA
BANGUNAN
BENTUK DAN MASSA
BANGUNAN

EKSISTING
• GSB KLB,KDB dan KDH pada
lokasi tidak sesuai dengan arahan
RTRW Kota Kupang
• Material dan Warna Pada lokasi
material paling banyak digunakan
adalah dinding bata dan disusul
dengan material kayu pada
sebagian rumah serta warnanya
tidak beraturan
• Terdapat rumah 2 lantai dengan langgam bugis, dengan
ciri khasnya menggunakan material kayu sebagai struktur
utama, dan menggunakan warna cerah yaitu biru muda,
hijau muda. dan kuning

• Terdapat kos-kosan 2 lantai dengan langgam kontemporer


, dengan menggunakan material beton sebagai struktur
utama, dan menggunakan warna cerah yaitu biru dan
kuning

1
• Terdapat rumah 2 lantai dengan langgam bugis, dengan
ciri khasnya menggunakan material kayu sebagai struktur
utama, dan menggunakan warna cerah yaitu biru muda,
hijau muda. dan kuning

1 2
1
1 2

3 3

• Terdapat kos-kosan 2 lantai dengan langgam kontemporer


, dengan menggunakan material beton sebagai struktur
utama, dan menggunakan warna cerah yaitu biru dan
kuning

1
• Terdapat PPA dengan langgam kontemporer, dengan
menggunakan material struktur beton sebagai struktur
utama, dan menggunakan warna putihsebagai warna dasar

1
1
• Terdapat rumah tidak layak huni 2 lantai, dengan
menggunakan material beton sebagai struktur utama.
• Struktur dari bangunan tersebut tidak sesaui standar
keselamatan atau kekuatan bangunan sehingga berpotensi
membahayakan orang sekitar.

1
• Terdapat rumah dengan langgam Timor, dengan ciri
khasnya menggunakan material bebak sebagai dinding
dan kayu sebagai struktur utama, dan menggunakan
warna alami dari material.

1 2

3 3 4
5
4
2
5

5 6
1
• Terdapat bangunan yang dalam proses pengerjaan,
dengan menggunakan material struktur beton sebagai
struktur utama,

1 2

• Terdapat bangunan 1 lantai langgam kontemporer, dengan


3 menggunakan material struktur beton sebagai struktur
utama,
2
1 2
1
2

1
3
• Terdapat bangunan public berupa gereja GBOT, dengan
langgam Eropa dengan karakteristiknya yang memiliki
banyak ornament dan menggunakan warna putih sebagai
warna dasar, dan menggunakan material beton sebagai
struktur utama,

1 1

• Terdapat bangunan sekolah dasar, dengan menggunakan


material beton sebagai struktur utama, dengan atap pelana
1 yang cocok untuk daerah tropis dan berada pesisir

1
1
SIRKULASI DAN PARKIR
SIRKULASI DAN
PARKIR

ARAHAN TATA
RUANG
• Standar jalan arteri adalah >8m,jalan
local >5m,jalan lingkungan <2m
• Standar Speed bump : lebar = 15
cm, tinggi : +15 cm,dengan sudut
kelandaian 15%

EKSISTING
• Sirkulasi jalan yang ada pada lokasi
kampung nelayan adalah jl. Timor
Raya dan jl. Kampung nelayan
• Terdapat beberapa speed bump
yang ada pada lokasi guna
menunjang beberapa fasilitas public
seperti sekolah.Namun tidak sesuai
standar
• Pada lokasi terdapat jalan arteri yaitu jalan timor raya yang
merupakan akses utama masyarakat untuk tiap
kabupaten/kota

1 1

1
• Pada lokasi terdapat juga terdapat jalan local dan jalan
lingkungan yang menjadi akses utama dari masyarakat
kampung nelayan baik berorperasi didalam kampung
sendiri maupun menuju jalan utama yaitu jalan timor raya

1 2

1
• Pada jalan local didekat area pantai terdapat kerusakan
jalan yang cukup parah

1
1

1
• Pada lokasi terdapat speed bumb sederhana yang tidak
sesuai dengan standar yang berlaku, sehingga membuat
pengendara tidak nyaman

1 2
• Pada lokasi terdapat area parkir yang terletak didepan
gereja BOT dan difungsikan sebagai tempat parkir untuk
masyarakat yang beribadah pada hari minggu
• Area parkir dikhususkan untuk kendaraaan bermotor
• Keadaan tempat parkir sangat terawat dan dapat
menampung sampai lebih dari 30 kendaraan bermotor

PARKIR
RUANG TERBUKA
RUANG TERBUKA

EKSISTING
• Pada lokasi terdapat tiga titik yang
berpotensi menjadi ruang terbuka
agar menunjang aktivitas di dalam
lokasi itu sendiri

AREA TERBUKA
• Pada lokasi terdapat area terbuka yang kurang penataan
sehingga area terbuka tersebut tidak dapat digunakan
oleh masyarakat.
• Permasalahan sampah juga menjadi kekurangan dari
tempat ini karena mengakibatkan bau yang tidak sedap,
sehingga dapat menggangu penciuman

AREA TERBUKA
JALUR PEDESTRIAN
JALUR
PEDESTARIAN
ARAHAN TATA RUANG
• Trotoar harus memiliki ruang bebas
yaitu area dimana tidak ada gangguan
atau benda yang menghalangi. Tinggi
bebas minimal 2,5 meter; kedalaman
bebas minimal 1 meter dan kebebasan
samping minimal 0,3 meter.

EKSISTING
• Pada lokasi terdapat jalur pedestrian
yang belum sesuai standar dan
keadaannya tidak terawat atau
memiliki kerusakan
• Adanya malafungsi jalur pedestrian
dimana di gunakan sebagai area
berdagang
• Kondisi pedestrian yang terdapat pada depan sekolah
sudah cukup baik, namun ada beberapa kerusakan pada
pedestrian tersebut
• Kondisi pedestrian yang terdapat pada depan gereja
mengalami kerusakan yang cukup parah sehingga fungsi
trotoar tidak berfungsi dengan maksimal
• Fungsi trotoar dialihkan menjadi tempat parker oleh
masyarakat
• Kondisi pedestrian yang terdapat pada pesisir pantai
memiliki beberapa kerusakan namun tidak terlalu
berdampak pada pejalan kaki
AKTIVITAS PENUNJANG
AKTIFITAS
PENUNJANG
EKSISTING
• Pada lokasi terdapat beberapa aktifitas
penunjang seperti beribadah,
penginapan, sekolah, dan
permukiman
• Aktfitas pada lokasi cukup beragam diantaranya
bersekolah, beribadah, bedagang dan bermukim

1 2
4

3
2 3 4

1
RAMBU-RAMBU/
PENANDA
5
RAMBU-RAMBU /
PENANDA
EKSISTING
• Pada lokasi terdapat beberapa rambu
–rambu dan penanda yang
menunjang aktivitas pada lokasi dan 5
4 menjadi pembentuk karakter dari
kampung nelayan sendiri

4
3
3

2 1

1
• Pada lokasi sudah terdapat rambu-rambu yang sudah
cukup memenuhi standart tetapi masih adanya
penempatan rambu-yang tidak sesuai dan tidak adanya
perawatan

• Pada lokasi juga terdapat signage namun tidak adanya


perawatan atau pemeliharaan
UTILITAS
• Terdapat jalur air bersih apada lokasi namun ada yang
sudah tidak terawat dan beroperasi lagi

1 2

3
• Terdapat jalur air kotor pada lokasi dimana pada peta
digambarkan alurnya berwarna orange dimana jalur
pembuangan kahirnya di arahkan ke laut

1 2
• Jaringa listrik pada lokasi sudah cukup baik namun masih
ada nya fasilitas umum seperti lampu penerang jalan yang
tidak adanya pemeliharaan
LAND-USE
POTENSI SOLUSI
Dapat menjadi permukiman Penertiban permukiman
yang sehat untuk masyarakat kumuh dan penataan ulang
di kampung nelayan lahan

PERMASALAHAN
Penggunaan lahan yang tidak
tepat sasaran menyebabkan
adanya permukiman kumuh

PERMUKIMAN
OPEN SPACE
GEREJA
SEKOLAH
ANALISIS TATA GUNA LAHAN
1.FAKTOR EKSTERNAL 2. FAKTOR INTERNAL

1.(RPMJD kota Kupang Tahun 2017-2022) 1. Pola hidup masyarakat masih cendrung 1. Fasilitas yang dirancang sesuai 1. Perilaku mesyarakat yang sering
“Mempersiapkan Kota Kupang menuju untuk memanfaatkan lahan tidak sesuai dengan panduan perancangan tidak menaati protocol covid19
metropolitan terpadu yang berwawasan fungsinya ruang terbuka publik dan panduan
lingkungan” meliaputi : •Program penataan Covid_19. 2.Fasilitas penunjang
ruang terbuka publik secara tematik sesuai dirancang unutk mendukung
dengan kondisi eksisting. •Rehabilitasi aktivitas Ruang Terbuka Publik.
Hutan dan Taman Kota serta Program 3.Lokasi perancangan sudah
Penataan Ruang Terbuka Publik •Program diketahui oleh masyarakat umum
pengawasan dan pengendalian tata ruang. kota kupang
2. Lokasi perancangan termasuk tata guna
lahan campuran. 3. Rancangan Ruang
Terbuka Publik pada lokasi memberikan
ruang public bagi masyarakat untuk
berkomunikasi, refresing,dsb. 4.
Perancangan ruang terbuka publik melihat
“Peraturan dan penanganan tentang corona
virus disease 19 (covid_19) RI “.

Jorgi G. Tanggumara
Analisis pemanfaatan energi
• Alternatif 1
Mengunakan energi matahari sebagai tenaga
listrik di setiap fasilitas publik,seperti
mengediakan fasilitas terminal listrik, wifi dan
lampu taman pada malam hari

Tenaga surya Wifi Komponen Pendukung

1. Pengunjung bisa 1. Hubungan antar


bekerja sambal pengunjung akan
melepas lelah di sedikit renggang
taman karna kemungkinan
2. Pengunjung bisa pengunjung hanya
datang pada malam hari akan focus dengan
karna dilengkapi fasilitas hp maupun
lampu taman. leptopnya.
• Alternatif 2
Hanya menggunakan lampu taman pada malam hari
dan matahari pada siang hari

1. Lebih hemat energi 1. Pengunjung tidak bisa


bekerja di taman karna
2. Intraksi antar pengunjung akan kurangnya fasilitas.
lebih banyak.
Siang hari

Malam hari
Analisa tapak Berdasarkan penggunaan tata guna lahan lokasi perancangan termasuk dalam lahan
yang sudah ada bangunanan yaitu permukiman dan area perdagangan.
Ruang terbuka sebesar 20 %, lokasi perancangan juga terletak di dekat dipusat
ekonomi di wilayah oesapa dimana berbatasan dengan area pasar,permukiman dan
jasa dll; maka dalam perancangan akan ditambahkan jumlah vegetasi dan area hijau
dalam taman sehingga polusi berupa karbondioksida yang tercipta baik dari dalam
maupun luar taman wisata kuliner dapat di atasi.

PERMUKIMAN
OPEN SPACE
GEREJA
SEKOLAH
1. Semua aktifitas mempunyai hubungan 1. Pola hidup masyarakat yang sering
antar ruang. menggukan ruang yang salah dan
2. Penempatan tempat cuci Tangan pada tidak merawat fasilitas yang sudah
tiga titik dan penempatan yang merata ada.
agar mengurangi peningkatan covid
yang ada dari tamu yang dating
berkunjung di lokasi
3. Penempatan area kuliner di area
pinggir pantai agar langsung dekat
dekat area pantai sehingga view nya
menarik
4. Penempatan tempat sampah di dua
titik agar memudahkan membuang
dan tidak terlihat dari jalan umum

Kuliner

Tempat cuci tangan

Tempat Sampah

Parkir
PERMUKIMAN
OPEN SPACE Area terbuka
GEREJA
SEKOLAH
1. Semua aktifitas mempunyai hubungan 1. Area kuliner kurang menarik karena
antar ruang namun mengganggu view nya dan suasananya ribut
aktivitas utama.
2. Penempatan kuliner dan tempat
sampah di depan kesannya
mengganggu aktivitas di jalan utama
dan tempat sampah akan membuat
penampakan yang kurang menarik

Kuliner

Tempat cuci tangan

Tempat Sampah

Parkir
PERMUKIMAN
OPEN SPACE Area terbuka
GEREJA
SEKOLAH
B E N T U K D A N M A S A B A N G U N A N
ANALISIS BENTUK DAN MASA BANGUNAN
Kawasan kampung nelayan Oesapa
ISU STRATEGIS
1) Sebagai area yang dekat dengan pantai,openspace dijadikan sebagai ruang
terbuka yaitu taman dan sebagai area kuliner
2) Beberapa bangunan yang tidak layak huni di alokasikan ke area yang
menyatu dengan permukiman lainnya
3) Mengalokasikan bangunan dagang yang berdiri diatas trotoar agar tidak
mengganggu sirkulasi pejalan kaki

Open space Bangunan dagang yang


Bangunan tidak layak huni
berada di area trotoar
ANALISIS BENTUK DAN MASA BANGUNAN
Kawasan kampung nelayan Oesapa

ANALISIS BANGUNAN BERDASARKAN ELEMEN


A. FUNGSI
Analisis Massa Dan Banguanan Yang Akan Dibangun Didasarkan Pada
Strategi Swot Dan Analisis Tata Guna Lahan Tentang Penzoningan,
Dimana fungsi Yang Akan Di Bangun Yaitu Ruang Terbuka Publik
Fungsi Bentuk dan masa
bangunan

Rumah warga Tetap Mempertahankan


Bentuk bangunan

Ruang Terbuka Publik Gazebo


PKL - Lapak pedagang
- Tempat makan
Service Toilet Umum
ANALISIS BENTUK DAN MASA BANGUNAN MASA DAN BENTUK Material Alasan
Kawasan kampung nelayan Oesapa BANGUNAN
B. MATERIAL Pengelola Mengunakan Material asli Menggunakan kembali
Berdasarkan turunan dari Misi Perancangan, terdapat beberapa yang suda digunakan material lama
material-material lokal yang digunakan sebagai material dasar pada sebelumnya
masa bangunan antara lain : kayu jati, bambu, alang-alang. Beton, Kayu Penggunaan material ini
Lapak pedagang
dapat memudahkan
dalam ekspresi bentuk
massa banguna
Gazebo Kayu, beton, dan Pengguanan
genteng materialmaterial ini
merupakan penurunan
dari misi dan strategi
swot dimana material-
material ini merupakan
material lokal
Toilet Bambu, kayu dan beton Pengguanan material
material ini merupakan
penurunan dari misi dan
strategi swot dimana
material-material ini
merupakan material lokal
yang mudah didapati
dan mempunyai dampak
yang ramah lingkungan
ANALISIS BENTUK DAN MASA BANGUNAN MASA DAN BENTUK Warna Alasan
Kawasan kampung nelayan Oesapa BANGUNAN
Pengelola Mengunakan warna asli Menggunakan kembali
C. WARNA
Material Warna material lama
Berdasarkan pertimbangan dari MISI PERANCANGAN, sehingga
pemilihan warna dasar yang digunakan pada masa bangunan adalah
warna-warna alam dan kuning, merah, coklat, putih, abu-abu Lapak pedagang Warna alami dari material Memberikan kesan lebih
natural

Gazebo Warna alami material ( Pada bangunan ini


coklat,abu-abu dan ditekankan pada warna
kuning) alami dari bangunan
sehingga material yang
digunakan menjadi pusat
perhatian Warna-warna
yang digunaka
Toilet Kuning, abu-abu dan Merupakan warna-warna
coklat alami dimana difokuskan
pada material yang
digunakan
ANALISIS BENTUK DAN MASA BANGUNAN
Kawasan kampung nelayan Oesapa
D. Tinggi Lantai Bangunan
Presentasi terbangun Lokasi perancangan yang telah
ditentukan akan dibangun sebuah fasilitas yakni Ruang
terbuka public.

Masa dan Bentuk Tinggi Lantai


Banguanan

Pengelola 1 lantai

Lapak Pedagang 1 lantai

Gazebo 1 lantai

Toilet 1 lanati
ANALISIS BENTUK DAN MASA BANGUNAN
Kawasan kampung nelayan Oesapa

Berdasarkan Keputusan Mentri Dalam Negeri Nomor 440 – 830 Tahun 2020 Tentang Pedoman Tatanan Normal Baru
Produktif Dan Aman Corona Virus Disease 2019 Bagi Aparatur Sipil Negara Di Lingkungan Kementrian Dalam Negeri
Dan Pemerintah Daerah Protokol Kesehatan di Luar Rumah Ruang terbuka yang terorganisir dapat membuat lebih nyaman
dan dapat diakses melalui teknik manajemen kerumunan seperti pengaturan waktu kunjungan, membatasi jumlah orang
pada pada waktu tertentu, dan memperpanjang jam untuk ruang public tertentu.Pengunjung wajib menggunakan
maskerMelakukan kolaborasi dengan dinas kesehatan setempat untuk pengelolaan sanistasi harian ruang public dan untuk
penyediaan toilet. Ruang public harus didesain dengan untuk mengakomodasi semua grup pengguna dan melakukan akses
secara terbatas.Area pulik di luar rumah (outdoor) umumnya memerlukan pembersihan rutin yang normal dan tidak
memrlukan disinfeksi.Langkah penting dalam pemulihan di ruang public adalah meningkatkan penyediaan ruang public
yang menerapkan pengelolaan yang lebih baik melaui penggunaan yang luas dan juga memiliki manfaat tambahan yang
dihasilkan dari pengembangan infrastruktur.
S I R K U L A S I D A N P A R K I R
SIRKULASI KONDISI DAN MASALAH:
• Bagian bahu jalan digunakankan oleh PKL untuk
Standar jalan arteri adalah >8m,jalan berdagang
local >5m,jalan lingkungan <2m • Jalan masih terawat
• Standar Speed bump : lebar = 15 • Kabel listrik udara mengganggu pandangan.
cm, tinggi : +15 cm,dengan sudut
kelandaian 15% KRITERIA ALTERNATIF PERANCANGAN:
EKSISTING Memunculkan alternative yang mendukung pemaksimalan
• Sirkulasi jalan yang ada pada lokasi potensi dan pengatasian masalah sesuai standar umum
kampung nelayan adalah jl. Timor covid-19
Raya dan jl. Kampung nelayan
ALTERNATIF 1
• Memindahkan PKL ke daeraj yang kosong
KEUNTUNGAN : Masalah PKL bisa teratasi dan jalan
semakin luas.

ALTERNATIF 2
menata kabel listrik udara kebawah tanah,membenahi rambu
dan menambah peringatan covid-19

POTENSI : KEUNTUNGAN:
• Jln. Arteri berpotensi sebagai jalur • Image site menjadi rapih
penghubung antara kampung Nelayan Fungsi rambu menjadi maksimal
dengan pasar oesapa.
KELEMAHAN:
Biaya pengerjaan dan menggagu aktifitas jalan untuk
semntara waktu
SERVILINUS NADAL
Permasalahan Parkir
Tidak tersedianya fasilitas parkir di luar
badan jalan sehingga bangkitan parkir
secara otomatis memanfaatkan badan
jalan untuk parkir.
Pada area parkir ini juga terdapat aktifitas
Berdasarkan lokasi parkir – Parkir di badan
lain yang ada seperti PKL yang berjualan di
area parkir badan jalan ini, itu bisa
membuat penumpukan masa yang bisa
membuat penyebaran covid semakin
banyak.

PARKIR
SERVILINUS NADAL
STRATEGI
parkiran tetap disandingkan atau di buat di depan pedestrian tetapi
perbedaan ketinggian antara jalur pedestrian dan parkiran.
menatah dan membangun Kembali lahan khusus parkiran .

Alternatif 1
• Dibuat area parkiran yang lebih luas dengan cara memindahkan lapak
penjual yang ada.
KEUNTUNGAN :
• Kota tertata rapi dan tidak menimbulakn kemacetan
KELEMAHAN :
• Biaya pengerjaan yang cukup mahal dan arus lalu lintas untuk semntara
waktu bisa terjadi kemacetan.

Alternatif 2
• . Mempertahankan luasan yang ada dan hanya perlu membuat fasilitas
parkir.
KEUNTUNGAN :
• Tidak merugikan lapak penjual setempat,
KELEMAHAN :
• Parkiran memakan badan jalan dan menimbulkan kemacetan

PARKIR

SERVILINUS NADAL
A N A L I S I S R A M B U - R A M B U /
P E N A N D A
Analisis Rambu-Rambu /
Penanda
Rambu-rambu merupakan penanda yang dapat memudahkan pengguna untuk
mengetahui arah yang ingin dituju. Pada kawasan permukiman pesisir Oesapa,
penggunaan rambu-rambu jalan digunakan sebagi penunjuk arah menuju
kawasan pantai.
Arah Selatan ke Utara
Rambu Petunjuk jalan
→ Merupakan rambu petunjuk arah jalan yang akan dilalui oleh pengguna
jalan. Rambu pada kondisi eksisting dilapangan ini ditempatkan di sebelah
kiri arah lalu lintas jalan, yaitu pada STA 0+000.
Rambu Pejalan Kaki
→ Rambu ini dipasang sebagai peringatan bahwa jalan yang akan dilalui
banyak pejalan kaki, serta biasanya diletakkan pada kawasan yang cukup
ramai lalu lintas penjalan kaki, seperti dijalan berada didepan sekolahan,
rumah ibadah dan pasar, yaitu pada STA 0+95,6.
Rambu Petunjuk Rumah Ibadah
→ Berupa rambu petunjuk bahwa didepan jalan yang akan dilalui terdapat
fasilitas berupa rumah ibadah, yaitu tepatnya pada titik STA 0+200.
Rambu Petunjuk Pendahulu Jurusan Jalan atau Rambu Simpang Tiga
→ Berfungsi untuk memperingatkan pengguna jalan agar berhati-hati akan
adanya potensi bahaya di persimpangan prioritas tiga arah dengan satu
arah dari sisi kanan, serta menunjukan berbagai jurusan jalan yang akan
dipilih pengguna jalan yang diletakkan sebelum persimpangan jalan.
Rambu ini pada kondisi dilapangan diletakan pada titik STA 0+210.
Arah Utara ke Selatan
Rambu Petunjuk Rumah Ibadah
→ Berupa rambu petunjuk bahwa didepan jalan yang akan dilalui terdapat
fasilitas berupa rumah ibadah, yaitu tepatnya pada titik STA 0+220.
Rambu Petunjuk Pendahulu Jurusan Jalan atau Rambu Simpang Tiga
→ Berfungsi untuk memperingatkan pengguna jalan agar berhati-hati akan
adanya potensi bahaya di persimpangan prioritas tiga arah dengan satu arah
dari sisi kanan, serta menunjukan berbagai jurusan jalan yang akan dipilih
pengguna jalan yang diletakkan sebelum persimpangan jalan. Rambu ini pada
kondisi dilapangan diletakan pada titik STA 0+175.
Rambu Pejalan Kaki
→ Rambu ini dipasang sebagai peringatan bahwa jalan yang akan dilalui banyak
pejalan kaki, serta biasanya diletakkan pada kawasan yang cukup ramai lalu
lintas penjalan kaki, seperti dijalan berada didepan sekolahan, rumah ibadah
dan pasar, yaitu pada STA 0+115.
Rambu Jalur Evakuasi
→ Merupakan rambu jalur penyelamatan yang didesain khusus dengan
menghubungkan semua area ke area yang aman sebagai titik kumpul
penduduk atau masyarakat yang sedang berada di wilayah tersebut, dan
berfungsi untuk mobilisasi penduduk dari ancaman bahaya ke tempat yang
lebih aman Ketika terjadi bencana.
Arah Timur ke Barat
Rambu Petunjuk jalan
→ Merupakan rambu petunjuk arah jalan yang akan dilalui oleh
pengguna jalan. Rambu pada kondisi eksisting dilapangan ini
ditempatkan di sebelah kiri arah lalu lintas jalan, yaitu pada STA
0+00.
Rambu Petunjuk Pendahulu Jurusan Jalan atau Rambu Simpang Tiga
→ Berfungsi untuk memperingatkan pengguna jalan agar berhati-hati
akan adanya potensi bahaya di persimpangan prioritas tiga arah
dengan satu arah dari sisi kanan, serta menunjukan berbagai jurusan
jalan yang akan dipilih pengguna jalan yang diletakkan sebelum
persimpangan jalan. Rambu ini pada kondisi dilapangan diletakan
pada titik STA 0+350 dan pada titik STA 0+700.
Rambu Pejalan Kaki
→ Rambu ini dipasang sebagai peringatan bahwa jalan yang akan dilalui
banyak pejalan kaki, serta biasanya diletakkan pada kawasan yang
cukup ramai lalu lintas penjalan kaki, seperti dijalan berada didepan
sekolahan, rumah ibadah dan pasar, yaitu pada STA 0+950.
Arah Barat ke Timur
Rambu Petunjuk jalan
→ Merupakan rambu petunjuk arah jalan yang akan dilalui oleh
pengguna jalan. Rambu pada kondisi eksisting dilapangan ini
ditempatkan di sebelah kiri arah lalu lintas jalan, yaitu pada STA
0+750.
Rambu Pejalan Kaki
→ Rambu ini dipasang sebagai peringatan bahwa jalan yang akan dilalui
banyak pejalan kaki, serta biasanya diletakkan pada kawasan yang
cukup ramai lalu lintas penjalan kaki, seperti dijalan berada didepan
sekolahan, rumah ibadah dan menuju ke pantai, yaitu pada STA
0+620.
Rambu Petunjuk Pendahulu Jurusan Jalan atau Rambu Simpang Tiga
→ Berfungsi untuk memperingatkan pengguna jalan agar berhati-hati
akan adanya potensi bahaya di persimpangan prioritas tiga arah
dengan satu arah dari sisi kanan, serta menunjukan berbagai jurusan
jalan yang akan dipilih pengguna jalan yang diletakkan sebelum
persimpangan jalan. Rambu ini pada kondisi dilapangan diletakan
pada titik STA 0+490 dan pada titik STA 0+020.
A N A L I S I S U T I L I T A S
Sistem Jaringan Air Bersih
Dasar Pertimbangan
→ Kuantitas kebutuhan air;
→ Sumber air bersih;
→ Kondisi tanah;
→ Efisiensi dan efektivitas penyediaan dan perawatan; dan
→ Air hujan (saluran air hujan ditampung kemudian diolah untuk
pengisian air dan juga menyerapi vegetasi).
Kondisi
→ Kebutuhan air bersih di sekitar tapak didapat mulai dari sumur biasa
hingga sumur bor yang berasal dari perumahan tersebut, namun tidak
menutup kemungkinan air yang berasal dari Perusahaan Daerah Air
Minum (PDAM).
Strategi
→ Kebutuhan air bersih dapat menggunakan 2 system, yaitu PDAM dan
sumur bor yang ditampung oleh tandon air.
Sistem Jaringan Air Kotor
Dasar Pertimbangan
→ Jenis Buangan;
→ Dampak terhadap kualitas lingkungan site dan sekitarnya; dan
→ Efisiensi system pembuangan yang tepat.
Kondisi
→ Kategori air kotor, antara lain air hujan, air limbah rumah tangga, dan
pembuangan sampah di selokan.
Strategi
→ Pengadaan saluran untuk sirkulasi air limbah; dan
→ Perbedaan utilitas, yaitu pada air hujan dan air limbah (kloset dan
wastafel yang berasal dari rumah tangga). Untuk air hujan diolah
menjadi sumber air bersih bangunan.
Sistem Jaringan Listrik
Penggunaan listrik yang berasal dari:
→ Penggunaan Listrik Negara (PLN);
→ Generator (Genset), sebagai sumber listrik cadangan yang akan
beroperasi apabila sumber listrik PLN mengalami gangguan.
Strategi
→ Untuk mengantisipasi dari pemadaman yang tidak menentu perlu
pengadaan listrik yang berasal dari genset untuk membantu
mensuplai kebutuhan listrik listrik disaat tiba-tiba diperlukan.
A N A L I S I S A K T I V I T A S P E N U N J A N G
Analisis Aktivitas Penunjang
Aktivitas masyarakat Kampung Nelayan Oesapa Kupang antara lain yaitu
menjual ikan di pinggiran jalan, beribadah, bersekolah, berdagang dan
membuka jasa penginapan.
Aktivitas yang dapat dikembangkan pada area pemukiman Kampung
Nelayan ini bagi masyarakat atau pengunjung kampung nelayan yaitu :
1. Pusat perekonomian pasar ikan 2. Tempat Rekreasi, pengembangan area ini di
lakukan pada area tepian laut. Daya tariknya berupa
pantai dan terdapat beberapa perahu yang
bersandar di tepian membuat penunjung dapat
mengabadikan momen dengan foto-foto.

3.Taman , pengembangan area ini untuk dijadikan


taman bermain bagi anak sekolah dan juga dapat
dimanfaatkan sebagai tempat para pedagang
makanan untuk menjual dagangannya agar menarik
perhatian pengunjung.
ANALISIS
ELEMEN RANCANG
KOTA

PA R
KOTA
LAND-USE
L A N D - U S E
POTENSI PERMASALAHAN SPESIFIK

• Penggunaan lahan pada 1 2


lokasi didominasi oleh
permukiman yang
berada pada pesisir 2
pantai, sehingga dapat
1
kembangkan potensi
kuliner terkhususnya
kuliner ikan bakar yang
dapat membantu • Banyak bangunan • Pada pesisir pantai tidak
meningkatkan permukiman yang tidak dimanfaatkan untuk
perekonomian mengikuti arahan kebijakan dijadikan wisata kuliner
masyarakat setempat. RTRW sehingga yang dapat meningkatkan
• Terdapat lahan yang menimbulkan adanya perekonomian masyarakat
belum mendapat permukiman yang mulai setempat.
peruntukan fungsinya, kumuh pada lokasi. • Pada lokasi juga dibiarkan
sehingga dapat dijadikan tanpa fasilitas penunjang
tempat terbuka publik, sehingga terlihat sangat
berupa taman ataupun tidak terawat
alun-alun yang dapat
menunjang kehidupan
PERMUKIMAN
msyarakat kampung
OPEN SPACE
nelayan GEREJA
SEKOLAH
KOTA
PA R
L A N D - U S E
SOLUSI KENDALA

• Pada daerah pesisir pantai • Masyarakat yang cenderung


dijadikan wisata kuliner terbiasa dengan gaya hidup
yang dapat menunjang komsumtif daripada
perekonomian masyarakat produktif,sehingga perlunya
kampung nelayang edukasi kemasyarakat.
khususnya kuliner ikan
bakar.
• Pengalokasian permukiman
kumuh pada tempat yang
lebih layak
DAMPAK COVID-19 TERHADAP RUANG PUBLIK

• Dampak yang timbul akibat


covid – 19 adalah adanya
permukiman kumuh yang
berpotensi menjadi cluster
penularan covid, sehingga
harus di berikan penyuluhan
pada masyarakat kawasan
kampung nelayan.
L A N D - U S E

ELEMEN ISU STRATEGIS STRATEGI REKOMENDASI


Land-use 1. Sebagai area yang dekat dengan 1. Perlu adanya area kuliner 1. Penataan ruang publik pada
pantai,, maka perlua adanya ruang karena lahan publik pesisir pantai yang dapat
terbuka berupa taman dan sebagai cenderung berada pada mewadahi kegiatan berkumpul
area kuliner pesisir pantai. masyarakat. Khususnya wisata
2. Permukiman kumuh yang mulai 2. Perlunya pengalokasian kuliner
terbentuk pada kawasan kampung permukiman yang tidak 2. Penambahan fasilitas publik
nelayan, karena tidak sesuai denga sesuai dengan arahan agar seperti taman bermain anak,
arahan RTRW tidak menghambat penataan lampu taman, dan
pembangunan pada fasilitas pendukung seperti
kawasan kampung bangku taman/
nelayan. 3. Pengalokasian permukiman
warga yang tidak sesuai
dengan arahan RTRW pada
lokasi yang layak guna
mempermudah pemerintah
dalam pengembangan kawasan
kampung nelayan.
L A N D - U S E
ALTERNATIF 1

• Penataan ruang publik pada pesisir


pantai yang dapat mewadahi kegiatan
berkumpul masyarakat. Khususnya
wisata kuliner

KELEBIHAN :
• Dapat menunjang kehidupan sosial
masyarakat kampung nelayan
• Dapat menarik orang untuk
berkunjuang ke kampuung nelayan

KEKURANGAN :
• Perlunya konsistensi dari msyarakat
untuk menjalankan bisnis wisata
alam
L A N D - U S E
ALTERNATIF 2

• Penambahan fasilitas publik seperti


taman bermain anak, penataan lampu
taman, dan fasilitas pendukung seperti
bangku taman/

KELEBIHAN :
• Membuat lokasi lebih menarik
untuk dikunjungi
• Memberi karakter yang kuat untuk
kawasan kampung nelayan

KEKURANGAN :
• Perlunya pemeliharahaan pada
fasilitas-fasilitas yang tersedia
L A N D - U S E
ALTERNATIF 3

1. Pengalokasian permukiman warga


yang tidak sesuai dengan arahan
RTRW pada lokasi yang layak guna
mempermudah pemerintah dalam
pengembangan kawasan kampung
nelayan.

KELEBIHAN :
• Mempermudah pemerintah dalam
pengembangan kawasan pada
kampung nelayan, seperti perluasan
jalan/ pedetrian.
• Kawasan kampung nelayan lebih
teratur dan enak dipandang.

KEKURANGAN :
• Perlunya negosiasi dengan pihak
pemilik rumah. AREA WISATA KULINER
MASSA DAN BENTUK
BANGUNAN
MASSA DAN BENTUK
BANGUNAN
POTENSI PERMASALAHAN SPESIFIK

• Lokasi berada pada area 1 2


permukiman yang
belum mempunyai
ruang terbuka berupa
taman atau alun-alun.
• Masih terdapat lahan 1
kosong yang dapat
2
dimanfaatkan sebagai
ruang publik berupa • Banyak bangunan yang tidak • Terdapat bangunan yang tidak
taman atau alun-alun. menerapakan arahan dari layak huni, sehingga
RTRW mengenai GSB berpotensi menimbulkan
sehingga banyak bangunan permukiman kumuh pada
yang berdempetan langsung kawasan kampung nelayan.
dengan jalan utama. • Selain itu bangunan ini dapat
berpotensi membahayakan
keselamatan orang yang lewat
karena struktur bangunan yang
kropos.
MASSA DAN BENTUK

KOTA
PA R
BANGUNAN
SOLUSI KENDALA

• Penertiban bangunan yang • Masyarakat yang sudah


tidak sesuai GSB. terbiasa dengan membangun
• Pengalokasian bangunan yang tanpa memperhatikan arahan
tidak layak huni karena kebijakan yang sudah di atur
membahayakan keselamatan dalam RTRW.
orang yang lewat.

DAMPAK COVID-19 TERHADAP RUANG PUBLIK

• Dampak yang timbul akibat


covid - 19 secara garis besar
adalah adanya perletakan
tempat cuci tangan pada
masing-masing rumah guna
meminimalisir kemungkinan
terdampak virus korona.
MASSA DAN BENTUK
BANGUNAN
ELEMEN ISU STRATEGIS STRATEGI REKOMENDASI
Massa dan bentuk bangunan 1. Beberapa bangunan yang tidak layak 1. Perlu adanya 1. Mengalokasi penghuni yang
huni di alokasikan ke area yang pengalokasian bangunan tidak memiliki rumah tidak
menyatu dengan permukiman tidak layak huni karena layak huni dengan alasan
lainnya menggangu keselamatan masyarakat sekitar
2. Bangunan yang tidak seuai dengan pemandangan kawasan dan penghuni itu sendiri.
arahan GSB terlalu menjorok ke jalan pada kampung nelayan. 2. Penertiban atau teguran
utama. 2. Perlunya penertiban atau bangunan yang tidak mengikuti
teguran pada bangunan arahan RTRW mengenai GSB
yang tidak mengikuti agar memudahkan pemerintah
arahan GSB dalam mengembangkan
wilayah kampung nelayan
dalam hal ini adalah ekspansi
jalan/ perluasan jalan.
MASSA DAN BENTUK
BANGUNAN
ALTERNATIF 1 ALTERNATIF 2

• Mengalokasi penghuni yang tidak • Penertiban atau teguran bangunan


memiliki rumah tidak layak huni yang tidak mengikuti arahan RTRW
dengan alasan keselamatan masyarakat mengenai GSB agar memudahkan
sekitar dan penghuni itu sendiri. pemerintah dalam mengembangkan
wilayah kampung nelayan dalam hal
ini adalah ekspansi jalan/ perluasan
jalan

KELEBIHAN : KELEBIHAN :
• Meminimalisir adanya resiko yng • Memudahkan pemerintah dalam
yang membahayakan masyarakat mengembangkan kawasan
dan penghuni bangunan tersebut kampung nelayan dalam hal
perluasan jalan dan pembangunan
KEKURANGAN : pedestrian.
• Perlunya neogosiasi dengan
pemilik bangunan KEKURANGAN :
• Perlunya neogosiasi dengan
pemilik bangunan untuk
mengindahkan arahan RTRW.
RUANG TERBUKA
RUANG TERBUKA
POTENSI PERMASALAHAN SPESIFIK

• Lokasi berada pada area 1 2


permukiman yang
belum mempunyai
ruang terbuka berupa
taman atau alun-alun
yang dapat menunjang 1 2
kehidupan masyarakat
setempat.
• Masih terdapat lahan • Terdapat lahan kosong • Pada lokasi ini terdapat
kosong yang dapat yang tidak dimanfaatkan lapak PKL (seperti penjual
dimanfaatkan sebagai sebagai ruang publik yang sayur, tempe/tahu, penjual
ruang publik berupa memiliki fasilitas-fasilitas ikan, dan penjual minuman)
taman atau alun-alun. taman yang dapat yang terletak pada
dimanfaatkan masyarakat pedestrian, sehingga
setempat untuk menjadi menggangu ketidak-
titik berkumpul, tempat nyamanan dari pengguna
bermain anak dan juga jalan dan terpaksa
dapat menjadi ruang menggunakan jalan untuk
terbuka hijau pada area kendaraaan sebagai tempat
kampung nelayan. berjalan.

AREA TERBUKA
RUANG TERBUKA
PERMASALAHAN

3 4

• Pada lokasi ini perletakan • Untuk pedestrian pada


elemen arsitektur berupa lokasi ini mengalami
pot tanaman diletakan pada kerusakan ringan pada
jalur pedetrian sehingga beberapa titik dan cukup
pengguna jalan harus turun mengganggu kenyamanan
ke jalan yang diperuntukan pengguna pedestrian. 3
kendaraan. • Untuk fasilitas pada lokasi
• Pada lokasi ini juga sering sudah terdapat bangku,
menjadi tempat parkir namun kondisinya kurang
untuk PKL memarkirkan terawat dan minim
motor, sehingga jalur pemeliharaan, sehingga
pedetrian terganggu enggan untuk digunakan
fungsinya, sehingga tidak oleh masyarakat.
maksimal digunakan oleh
AREA TERBUKA
penggunanya
KOTA
PA R
RUANG TERBUKA
SOLUSI KENDALA

• Pemanfaatan lahan kosong • Lahan kosong yang tersedia


untuk dijadikan ruang berada pada daerah pesisir
publik berupa taman/ alun- pantai sehingga suhu di lokasi
alun sangat panas
• Pengalokasian pedagang
yang tidak mengambil
tempat pada pedestrian.

DAMPAK COVID-19 TERHADAP RUANG PUBLIK

• Menurunnya kunjungan
masyarakat dan wisatawan
menyebabkan kota lama
menjadi sepi.
• Pengguna ruang publik yang
tidak disiplin mematuhi
protokol kesehatan berpotensi
menyebarkan virus covid-19.
RUANG TERBUKA

ELEMEN ISU STRATEGIS STRATEGI REKOMENDASI


Ruang terbuka 1. Kawasan kampung berfokus pada 1. Perlu adanya ruang 1. Penataan ruang publik pada
kawasan permukiman. terbuka public yang dapat pesisir pantai yang dapat
2. Banyak pedegang seperti menjadi titik berkumpul mewadahi kegiatan berkumpul
pedaagang sayur, tempe/tahu, masyarakat. masyarakat.
penjual ikan, dan pedagang 2. Perlu adanya ruang 2. Mengalokasi PKL yang
minuman memanfaatkan area milik terbuka public yang dapat lapaknya tidak sesuai dengan
publik untuk berdagang. menjadi tempat alokasi aturan ke ruang terbuka yang
3. Terdapat lahan kosong yang pedagang yang lebih teratur dan terarah.
potensial untuk dimanfaatkan sebagai menggunakan pedestrian 3. Penataan lahan kosong yang
taman atau alun-alun pada kampung sebagai lapak. terdapat pada pesisir pantai
nelayan. 3. Perlunya penambahan untuk dijadikan RTH berupa
RTH berupa taman atau taman/ alun-alun yang memiliki
alun-alun. tanaman peneduh, pengarah,
dan hias.
4. Penambahan fasilitas publik
seperti taman bermain anak,
penataan lampu taman, dan
fasilitas pendukung seperti
bangku taman/
RUANG TERBUKA
ALTERNATIF 1

• Penataan tapak pada open space (ruang


terbuka). Penataan yang dimaksud adalah
penataan fasilitas taman pada area terbuka
seperti :
• penataan lampu taman,
• penataan vegetasi seperti
tamanan peneduh, pengarah,
hias,
• fasilitas bermain anak,
• fasilitas penunjang lainnya
KELEBIHAN :
• Meminimalisir suhu yang terlalu
panas pada lokasi

KEKURANGAN :
• Cukup sulit dalam hal pemeliharaan
vegetasi karena berada pada pesisir
pantai yang cenderung panas
RUANG TERBUKA
ALTERNATIF 2

1. Mengalokasi PKL yang lapaknya tidak


sesuai dengan aturan ke ruang terbuka
yang lebih teratur dan terarah.

KELEBIHAN :
• Mempermudah pemerintah dalam
pengembangan kawasan pada
kampung nelayan, seperti perluasan
jalan/ pedetrian.
• Kawasan kampung nelayan lebih
teratur dan enak dipandang.

KEKURANGAN :
• Cukup sulit dalam hal pemeliharaan
vegetasi karena berada pada pesisir AREA WISATA KULINER
pantai yang cenderung panas
SIRKULASI DAN PA R K I R
SIRKULASI
POTENSI PERMASALAHAN SPESIFIK

• Jln. Kampung Nelayan 1 2


berpotensi sebagai jalur
penghubung antara
kampung Nelayan
dengan pasar oesapa
dan pantai oesapa. 1 2

• Kabel listrik udara • Bagian bahu jalan


mengganggu pandangan. digunakankan oleh PKL
untuk berdagang

AREA TERBUKA
SIRKULASI

ELEMEN ISU STRATEGIS STRATEGI REKOMENDASI


Sirkulasi 1. Bahu jalan yang digunakan PKL 1. Memunculkan alternative 1. Memindahkan PKL ke daeraj
untuk berdagang yang mendukung yang kosong
2. Kabel listrik yang menggangu pemaksimalan potensi 2. Menata kabel listrik udara
pemandangan kawasan kampung dan pengatasian masalah kebawah tanah,membenahi
nelayan sesuai standar umum rambu dan menambah
penanda.
SIRKULASI
ALTERNATIF 1 ALTERNATIF 2

• Memindahkan PKL ke daerah yang • Menata kabel listrik udara kebawah


kosong tanah,membenahi rambu dan
menambah penanda.

KELEBIHAN : KELEBIHAN :
• Masalah PKL bisa teratasi dan • Image site menjadi rapih
jalan semakin luas. • Fungsi rambu menjadi maksimal

KEKURANGAN :
• Biaya pengerjaan dan
menggagu aktifitas jalan untuk
semntara waktu
1 3 Masalah P A R K I R A N

Pemarkir kendaraan menyita badan jalan dan


pedestrian sehingga memmbuat pengguna jalan
seperti pejalan kaki dan kendaraan yang lewat
Mobil rental menggunakan badan jalan sebagai Pemarkir kendaraan beroda dua dan
menjadi terganggu dan beresiko mengalami
area parkir dan akibatnya mengganggu sirkulasi empat memarkinkan kendaraan satu arah
kecelakaan
dar pejalan kaki sehingga, menyita jalan sebagai akses
utama.

2 Potensi
Terdapat beberepa tempat pada Jalan Timor Raya yang tepat
untuk di gunakan sebagai tempat parkir sehingga dapat
mengurangi potensi terjadinya parkir liar. Seperti contoh
parkiran yang sudah disediakan di depan pertokoan pada
gambar dan parkiran untuk kendaraan umum

21
Dampak Covid Terhadap Parkiran
Menghalangi akses masuk kedalam took sehingga Pada masa pandemi saat ini, tidak terlalu menyebabkan 4 3
aktivitas keluar masuk kendaraan yang masuk kedalam perubahan besar pada parkiran, masyarakat yang
toko
berkunjung masih melakukan aktivitas seperti biasanya.
Solusi Kendaraan yang terparkir pun masih saling berhimpitan.
- Membuat atau memfasilitasi kawasan
dengan tempat parkir yang lebih efisien Tidak ada tanda larangan parkir untuk menciptakan jenjang
dan memberikan sanksi yang tegas bagi antara satu kendaraan dengan kendaraan yang lain. Hanya Parkiran eksisting pada ruang terbuka
para pelangar aturan parkir. saja masyarakat yang berkunjung menggunakan masker Parkiran eksisting pada ruang terbuka
- Mengunakan peraturan parkir berjarak. sebagai antisipasi terhadap virus corona. Parkiran eksisting yang mengokupansi badan jalan
Elemen Isu strategis Strategi rakomendasi

Parkiran Belum terdapatnya tempat parkir Perlu disediakannya area parkir baik itu 1. Pembuatan area parkir di
sehingga banyak kendaraan roda dua khusus roda dua maupun roda empat sepanjang jalan utama yaitu jalan
dan roda empat yang terparkir di pada lokasi timor raya
sepanjang jalan utama 2. Mempertimbangkan penerapan
protocol kesehatan pada area
parkir yaitu dengan membuat
penanda atau rambu mengenai
jarak parkir kendaraan
3. Mendesain pembagian area parkir
antara kendaraan roda dua dan
roda empat agar tidak terjadi
kebingungan untuk pengendara
roda dua maupun roda empat
Alternatif 1 Alternatif 2
1. Menyediakan area parkir di sekitar jalan utama dan 1. Mempertimbangkan penerapan protocol
Mendesain pembagian area parkir antara kendaraan kesehatan pada area parkir yaitu dengan
roda dua dan roda empat agar tidak terjadi membuat penanda atau rambu mengenai jarak
kebingungan untuk pengendara roda dua maupun parkir kendaraan
roda empat
Kelebihan : Kelebihan :
• Mengurangi tingkat kemacetan • Mengurangi tingkat penyebaran covid
• Tidak mengganggu aktivitas di sekitar jalan • Kendaraan yang parkir bias teratur
utama Kekurangan
• Memudahkan pengguna kendaraan memarkir • Tidak patuhnya pengguna fasilitas pada larangan
kendaraannya
yang ada

Kekurangan
• Perlunya negosiasi dengan pemilik lahan sekitar
dalam perluasan area sirkulasi
PEDESTRIAN
Masalah P E D E S T R I A N
1 3 5
8
7
56

2 4 6 4

Tidak terdapat jalur pedestrian pada Terdapat pedagang di samping pedestrian. Jika ada pembeli, pembeli akan
lokasi sehingga pengguna jalan berdidi di pedestrian sehingga menghalangi pengguna pedestrian.
menggunakan jalan utama yang di 3
peruntukan sebagai jalur kendaraan
7 8 2
sebagai tempat perjalanan,hal ini
mengganggu kenyamanan pengguna 1
jalan

Pedestrian yang ada sudah berlubang/tidak layak Parkiran eksisting pada ruang terbuka
pakai sehingga beresiko keselamatan dan Parkiran eksisting pada ruang terbuka
kenyamanan pengguna jalan
Parkiran eksisting yang mengokupansi badan jalan
Masalah P E D E S T R I A N

1 5
6
57
4
3
1
2 6 2

3 7

Adanya penempatan tempat sampah Terdapat bangunan rumah tinggal dan tempat
dan elemen arsitektur berupa pot usaha yang sudah permanen di buat tidak sesuai
tanaman yang terdapat pada jalur dengan arahan kebijakan RTRW Kota Kupang
Parkiran eksisting pada ruang terbuka
pedestrian yang dapat mengganggu alur yaitu mengenai GSB sehingga tidak tersisa lahan Parkiran eksisting pada ruang terbuka
aktivitas dan kenyamanan pengguna jalur untuk perluasan jalan dan pembuatan jalur
pedestrian pedestrian Parkiran eksisting yang mengokupansi badan jalan
Pedestrian
Jalur pedestrian dipertimbangkan sebagai elemen
perancangan kota yang mempunyai nilai bagi terciptanya
kenyamanan. Jalur perdagangan juga mempunyai nilai
untuk menghidupkan ruang kota. Oleh karena itu jalur
pejalan kaki banyak dijumpai pada jalur perdagangan.
Potensi
Sebagai jalur sirkulasi yang aman bagi pejalan kaki.
Masalah/Isu-Isu yang ada
1. Pedestrian yang tersedia hanya ada dibeberapa titik
lokasi, dan di sekitar jalan Timor Raya tidak terdapat
SOLUSI:
jalur pedestrian sehingga pejalan kaki harus melewati
untuk menerapkan social distancing pada area pedestrian diberikan tanda larangan pada pengguna jalan yang
jalan utama
2. Ukuran pedestrian kurang lebar dan keadaanya sudah tidak disesuaikan dengan fungsinya, seperti pedagang kaki lima yang mengambil jalur sirkulasi pedestrian
tidak terawat atau rusak sehingga membuat sebagai tempat berdagang.
pengguna jalur pedestrian harus berhati-hati dengan
3. Area pedestrian lebih banyak di alih fungsikan
Dampak covid terhadap jalur pedestrian tidak begitu terlihat, dimana masyarakat tetap
sebagai tempat berdagangnya para pedagang kaki 5 mengunakan pedestrian seperti biasanya. beberapa titik pedestrian pun di jadikan tempat
dan pedagang kecil. untuk berjualan pedagang kaki lima, masa pandemi saat ini masyarakat tidak terlalu
menerapkan social distancing, tetapi penggunaan masker tetap di patuhi masyarakat.
4. beberapa titik pedestrian terputus sehingga pejalan
kaki harus berhati-hati ditambah dengan kondisi Dampak Covid terhadap Pedestrian
kendaraan pada depan pertokoan sangat padat.
Elemen Isu strategis Strategi rakomendasi

Pedestrian Belum terdapatnya jalur pedestrian di Perlu disediakannya jalur pedestrian 1. Pembuatan jalur pedestrian pada
beberapa titik seperti pada sekitar jalan pada area yang belum terdapat jalur area yang belum terdapat jalur
utama pedestriaan pedestrian
2. Melakukan perawatan dan
penataan ulang jalur pedestrian
yang usdah tidk layak atau
mengalami kerusakan
3. Mendesain jalur pedestrian yang
sesuai standar sehingga adanya
kenyamanan bagi pengguna jalur
pedestrian
Alternatif 1 Alternatif 2
1. Pembuatan jalur pedestrian pada area yang belum 1. Melakukan perawatan dan penataan ulang jalur pedestrian yang sdah
terdapat jalur pedestrian tidak layak atau mengalami kerusakan

Kelebihan : Kelebihan :
• Mengurangi tingkat kemacetan • Memberikan kenyaman bagi pejalan kaki
• Tidak mengganggu aktivitas di sekitar jalan utama Kekurangan
• Memudahkan pengguna jalur pedestrian dalam
• Sulitnya konsistensi dalam perawatan yang berkelanjutan
melakukan aktivitas
dari pihak yang bertanggung jawab

Kekurangan
• Sulitnya pembuatan karena ada beberapa area yang
sudah terdapat bangunan permanen yang
menempel hingga jalan
PENANDA/ SIGNAGE
P E N A N D A / S I G N A G E
POTENSI PERMASALAHAN SPESIFIK

• Dapat memberikan 1 2
informasi ,peringatan,
orentasi suatu lokasi
• Memberikan estetika
pada koridor kota

• Penanda pada lokasi ini • Pada lokasi ini penanda


tidak mendapat berupa peringatan akan
pemeliharaan secara adanya jalur
berkala, sehingga penyeberangan, namun
mengakibatkan warna cat tidak ada tempat untuk
pada penanda mulai menyeberang pada lokasi,
terlihat pucat sehingga ini merupakan 2
• Pada penanda ini juga kesalahan penempatan
terdapat banyak coretan penanda/ signage
1
akibat dari vandalisme
oknum tidak bertanggung
jawab.

AREA TERBUKA
P E N A N D A / S I G N A G E
PERMASALAHAN SPESIFIK

3 4

• Pada lokasi penanda• Penanda pada lokasi ini


berupa peringatan tidak mendapat
pertingaan, memiliki warna pemeliharaan secara 3
yang mulai memudar dan berkala, sehingga
posisinya tidak tegak lurus mengakibatkan kondisi
penanda ini rusak parah,
yang penyebabnya kurang bahkan mengalami
diketahui, sehingga harus kehilangan huruf E, P, A
mendapatkan dari kata OESAPA,
pemeliharaan agar sehingga perlunya
penanda ini terlihat lebih perbaikan dan pengadaan
jelas. kembali kehilangan yang
ada penanda ini

AREA TERBUKA
KOTA
PA R
P E N A N D A / S I G N A G E
SOLUSI KENDALA

• Tanda-tanda perlu • Sulitnya berkonsisten dalam


ditempatkan pada posisi hal perawatan penanda-
yang sesuai penanda yang sudah ada.
• Perawatan dan perbaikan
kembali pada penanda
yang sudah ada

DAMPAK COVID-19 TERHADAP RUANG PUBLIK

• Tanda-Tanda atau signage


pada ruang publik
memberikan informasi kepada
masyarakat untuk mematuhi
anjuran protokol kesehatan.
P E N A N D A / S I G N A G E

ELEMEN ISU STRATEGIS STRATEGI REKOMENDASI


Penanda/ signage 1. Salah perletakan penanda pada 1. Perlunya penataan 1. Penataan ulang penanda
tempat yang kurang strategis kembali perletakan peringatan penyeberangan
2. Kurangnya perawatan berkala pada penanda agar sesuai pada tempat yang sesuai
penanda-pendanda yang sudah ada dengan arahan yang di 2. Perletakan jalur penyeberangan
3. Kurangnya larangan dilarang parkir jelaskan penanda didekat penanda peringatan
pada sekitar lokasi yang cenderung 2. Perlunya konsistensi penyeberangan.
padat kendaraan sehingga tentang perawatan berkala 3. Perawatan dan perbaikan
berpotensi mengakibatkan pada penanda yang kembali pada penanda yang
kemacetan, sudah ada sudah ada sebelumnya.
3. Perlunya pengadaan 4. Pengadaan penanda dilarang
penanda tambahan untuk parkir pada beberapa titik yang
memenuhi kenyamanan dapat mengakibatkan
dan keamanan pengguna kemacetan di kawasan
jalan. kampung nelayan.
P E N A N D A / S I G N A G E
ALTERNATIF 1 ALTERNATIF 2 ALTERNATIF 3

• Penataan ulang penanda peringatan • Pengadaan penanda dilarang parkir • Perawatan dan perbaikan kembali
penyeberangan pada tempat yang pada beberapa titik yang dapat pada penanda yang sudah ada
sesuai mengakibatkan kemacetan di kawasan sebelumnya.
kampung nelayan.

KELEBIHAN : KELEBIHAN : KELEBIHAN :


• Dapat memperingatkan • Dapat menjadi peringatan untuk • Dapat menjadi kan penanda yang
pengendara bermotor untuk kendaraan tidak parkir ada kembali semula sehingga dapat
berhati-hati sembarangan, sehingga tidak menjadi penanda lokasi dari
• Membuat pejalan kaki lebih nyaman terjadi macet pada lokasi kampung kawasan kampung nelayan
dalam menyeberang nelayan
KEKURANGAN :
KEKURANGAN : KEKURANGAN : • Perlunya pemeliharaan berkala
• Perlunya pemeliharaan berkala • Perlunya kesadaran dari pada penanda
pada penanda pengendara bermotor
UTILITAS
• Sistem utilitas sendiri merupakan system kelengkapan pendukung
pada suatu bangunan ataupun suatu kawasan. Sistem utilitas dalam
suatu kawasan sendiri harus menyediakan berbagai macam system
utilitas, seperti jaringan listrik, jaringan telkom, jaringan perpipaan,
dan jaringan drainase demi memenuhi kebutuhan masyarakat dan
melancarkan aktivitas pada suatu kawasan.
• Pengelompokkan Jaringan Utilitas
1. Jaringan telepon
2. Jaringan listrik
3. Jaringan air bersih
4. Jaringan air hujan
5. Jaringan air limbah
6. Pengelolaan persampahan
• Masalah
• Sarana jalan masih terbatas terkait dengan kawasan pertokoan
sehingga mengakibatkan kemacetan karena jalannya adalah dua
arah
• Adanya kawasan yang memiliki genangan air dalam site kawasan
dengan keadaan drainase yang kurang baik seperti hancurnya
sebagian bibir drainase dan tidak ada penutupnya
• Sitem drainase belum efektif yaang itu kondisi jalan tanpa dranase,
/gorong2 yang belum mampu mengalirkan air ketika terjadi hujan
lebat. box culvert SOLUSI:
• Pengelolaan air bersih belum maksimal baik berupa pengelolaan Merencanakan sistem infrastruktur dan utilitas yang terintegrasi baik dengan sistem perkotaan.
maupun sumber air bersih yang dikelola dengan maksimal.
Jaringan air pada Kawasan kota lama mendapat pasokan dari PAM, Pembangunan infrastruktur baru kawasan yang mengikuti arahan perencanaan sebagai pendukung
yang dialirkan ke tiap-tiap rumah menggunakan pipa. pengembangan kawasan perkotaan
• Sitem Pengelolaan dan infrastruktur sampah masih terbatas, belum Pembangunan sarana persampahan sementara pada setiap pinggir jalan dengan membagi jenis sampah dengan
mendukung konsep 3R. konsep 3R
• Sarana sanitasi masih terbatas. Pembangunan sarana sanitasi dan gorong-gorong dengan penutupnya,sehingga penggunan pedestrian di atas
gorong-gorong
1 2

1
2
Jalur utilitas yang yang ada kurang sesuai Adanya bagian saluran air kotor yang
4
standar karena tidak memiliki penutup sudah rusak dan beresiko membahayakan
yang berakibat bau dari air sisa dapat pengguna jalur pedestriaan
mengganggu udara pada kampung
nelayan

3 4

3
Penempatan tiang listrik pada area pedestrian Adanya sumber air bersih yaitu sumur ang tidak
yang dapat mengganggu alur aktivitas pengguna sesuai standart
jalur pedestrian dan bisa mengganggu
keselamatan
Elemen Isu strategis Strategi rakomendasi

Utilitas Belum tertanya dan tidak adanya Perlu penataan dan perawatan pada jalur 1. Pembuatan jalur utilitas yang
perawatan pada utilitas yang ada pada utilitas pada lokasi kampung nelayan belum ada pada lokasi seperti jalur
lokasi kampung nelayan utilitas air kotor dari jalan utama
jalan timor raya menuju laut
2. Melakukan perawatan dan
penataan pada jalur utilitas yang
sudah tidak layak
3. Mendesain jalur utilitas yang baik
agar tercipta kenyaman pada
lokasi kampung nelayan
Alternatif 1
1. Pembuatan jalur utilitas pada beberapa titiik yang belum
terdapat jalur utilitas serta melakukan perawatan pada jalur
utilitas yag sudah tidak layak

Kelebihan :
• Mencegah terjadinya banjir pada lokasi karena
pengaruh air hujan yang tidak tersalurkan
• Terciptanya kenyamanan dan keamann pada
kampung nelayan
Kekurangan
• Sulitnya pembuatan karena ada beberapa area yang
sudah terdapat bangunan permanen yang
menempel hingga jalan
• Perlunya negosiasi dengan pemilik lahan sekitar
dalam perluasan area utilitas
AKTIVITAS PENDUKUNG
Aktivitas Pendukung Pada
Kawasan Kota Lama
Pola aktivitas pada Kawasan Kampung Nelayan,
sangat beragam, menyebar, dan mengikuti pola
sirkulasi yaitu linear. Beberapa bangunan Publik, pusat
perbelanjaan dan tempat berkumpul terletak di
sepanjang bibir pantai jalan maupun pinggiran pantai.
Kegiatan yang ada pada kawasan kota lama yaitu :
• Beribadah
• Sekolah
• Menikmati kuliner
• Pengguna jalan (pejalan kaki maupun berkendara)
• Pedagang kaki lima
• Berdagang di pertokoan
• Pengunjung dan penikmat area wisata pantai

Potensi
• Memiliki view yang bagus untuk dinikmati pada area pinggir pantai
• Terdapat pasar yang dekat dengan Kawasan kampung nelayan serta terdapat
beberapa bangunan public seperti gereja,masjid,dan sekolah yang dapat
menunjang aktivitas di dalam kampung nelayan

Masalah
• Kurangnya penataan yang baik pada beberapa area aktivitas yang mendukung
pencegahan penyebaran covid-19
• Kurangnya perhatian mengenai protokol kesehatan di area terbuka untuk aktivitas
pendukung disekitar kawasan kampung nelayan
Elemen Isu strategis Strategi rakomendasi

Aktivitas penunjang Hanya tersedia beberapa area aktivitas Perlu penataan yang baik pada Kawasan 1. Mendesain area taman agar
pendukung pada kawasan kota lama, kampung nelayan agar aktivitas bias menambah aktivitas pada
maka pusat keramaian hanya terfokus berjalan dengan lancar kampung nelayan dan
pada beberapa titik lokasi sehingga dapat memberikan daya tarik tersendiri
mengganggu kelancaran sirkulasi dan pada Kawasan kampung nelayan
kenyamanan bagi masyarakat lainnya
pada area tersebut serta sangat tidak
sesuai dengan protokol kesehatan yang
dianjurkan oleh pemerintah.
Alternatif 1
1. Mendesain area taman agar menambah aktivitas pada
kampung nelayan dan memberikan daya tarik tersendiri pada
Kawasan kampung nelayan

Kelebihan :
• Menambah daya tari di dalam kampung
nelayann sendiri
• Mengurangi tingkat kepanasan pada kampung
nelayan

Kekurangan
• Sulitnya pembuatan karena ada beberapa
tantangan diman lokasi dekat dengan pantai
TEMA
PERANCANGAN
TEMA

• Tema yang digunakan pada perancangan Kawasan Kampung Nelayan yaitu “Pembagunan Kawasan Kampung Nelayan yang
Ramah Lingkungan.
• Tema ini berusaha untuk meminimalkan permasalahan yang ada dengan memaksimalkan potensi sebagai bagian dari upaya
penataan fungsi dan fisik kawasan, sesuai dengan kebutuhan dan kondisi lokal yang memperhatikan keserasian dengan alam.

KONSEP SECARA UMUM

1. Pembangunan kawasan kampung nelayan memprioritaskan pemberdayaan masyarakat dikawasan tersebut yang mayoritas nelayan
dengan pelatihan-pelatihan untuk usaha, seperti usaha kuliner.
2. Pembangunan kawasan terbangun dimasa yang akan datang dengan tata kelola dan terencana dengan baik dengan memperhatikan
kondisi lingkungan( pembangunan yang ramah lingkungan ).
3. Membuat fasilitas untuk Pengelolaan Ikan bagi masyarakat di kampung nelayan.
4. Membuat area Pangkalan perahu bagi nelayan agar terlihat lebih rapih.
5. Membangun Food center atau Seafood yang menggunakan hasil dari tangkapan laut sebagai karakteristik dari kampung Nelayan untuk
meningkatkan produktifitas dan ekonomi dari masyarakat Kampung Nelayan.
Kawasan Dekat Pantai
dijadikan Kawasan Wisata Kawasan pemukiman
Kuliner. masyarakat kampung
nelayan.

Kawasan pangkalan
Perahu Nelayan

Kawasan Pengelolaan
Ikan Area Parkiran

Ruang Terbuka dijadikan


Tempat rekreasi Seperti
Taman.
PROGRAMING

PA R
KOTA
ANALISIS FUNGSI
R
RUUA
ANNG
G T
TEER
RBBU
UKKA
A
•• Pemanfaatan
Pemanfaatan lahan
lahan kosong
kosong untuk
untuk dijadikan
dijadikan ruang
ruang publik
publik berupa
berupa
taman/ alun-alun
taman/ alun-alun
•• Pengalokasian
Pengalokasian pedagang
pedagang yang
yang tidak
tidak mengambil
mengambil tempat
tempat pada
pada
pedestrian.
pedestrian.

WISATA KULINER

• Menurunnya kunjungan masyarakat dan wisatawan menyebabkan kota


lama menjadi sepi.
• Pengguna ruang publik yang tidak disiplin mematuhi protokol
kesehatan berpotensi menyebarkan virus covid-19.
ANALISIS AKTIVITAS
RUANG TERBUKA PUBLIK

Aktivitas Pengunjung

DATANG CUCI TANGAN REKREASI MENUJU PARKIRAN PULANG


DITAMAN

PARKIR

Aktivitas Pengelolah
DATANG CUCI TANGAN PEMBERSIHAN MENUJU PARKIRAN PULANG
TAMAN

PARKIR PEMELIHARAAN
FASILITAS TAMAN
ANALISIS AKTIVITAS
WISATA KULINER

Aktivitas Pengunjung
DATANG CUCI TANGAN WISATA MENUJU PARKIRAN PULANG
KULINER

PARKIR

Aktivitas Pengelolah
DATANG CUCI TANGAN PROMOSI MENUJU PARKIRAN PULANG

MENJUAL
PARKIR DAGANGAN

BERSIH-BERSIH
LAPAK DAGANGAN
ANALISIS BESARAN
RUANG
RUANG TERBUKA

NO. FUNGSI KEBUTUHAN RUANG STANDAR DAYA TAMPUNG SIRKULA LUASAN


LUASAN SI

1. RUANG • AREA BERMAIN ANAK • 0.8 m/ ANAK • 30 ORANG x .0.8 =24 m2 SIRKULASI 80.8 m2 x 30% =
TERBUKA • AREA BERKUMPUL • 0.8 m/ ORANG • 50 ORANG x 0.8 = 40 m2 30 % 24, 24 m2
• AREA BELAJAR • 0.8 m/ ORANG • 20 ORANG x 0.8 =16 m2
• TEMPAT CUCI • 0.8 m/ ORANG • 1 UNIT x 0.8 = 0.8 m2
TANGAN
2. WISATA • AREA MAKAN • 0.8 m/ ORANG • 50 ORANG x .0.8 =40 m2 SIRKULASI 56, 8 m2 x 30% =
KULINER • LAPAK PEDAGANG • 0.8 m/ ORANG • 20 ORANG x 0.8 =16 m2 30 % 17, 04 m2
• TEMPAT CUCI • 0.8 m/ ORANG • 1 UNIT x 0.8 = 0.8 m2
TANGAN

TOTAL LUASAN 41, 28 m2


ORGANISASI RUANG
RUANG TERBUKA PUBLIK WISATA KULINER

ENTRANCE ENTRANCE

PARKIR PARKIR

TEMPAT TEMPAT
CUCI CUCI
TANGAN TANGAN

LANDMARK AREA KULINER

AREA AREA AREA LAPAK TEMPAT


BERMAIN
ANAK BERKUMPUL BELAJAR PEDAGANG PENGUNJUNG
KONSEP

PA R
KOTA
KONSEP
M A S S A DA N
BENTUK
BANGUNAN
MASSA DAN BENTUK
BANGUNAN
MASSA DAN BENTUK BANGUNAN WISATA KULINER

• Pada massa dan bentuk bangunan


wisata kuliner per unitnya terdapat 3
gerai dan satu area daour Bersama
• Tinggi bangunan 3,5 meter dan
panjang bangunan mencapai 13,45
meter
• Material dinding yang digunakan
menggunakan dinding pasangan bata
dengan warna cerah diterapkan pada
dinding bangunan agar bangunan
tidak menyerap panas
MASSA DAN BENTUK
BANGUNAN
MASSA DAN BENTUK BANGUNAN PASAR IKAN

• Pada massa dan bentuk bangunan pasar ikan terdapat satu unit.
• Tinggi bangunan 3,2 meter dan panjang bangunan mencapai 31, 60
meter
• Material yang di pakai adalah atap alumunium sebagi atap, tiang pipa
sebagai konstruksi utama tanpa dinding agar mempermudah
pergerakan arah angin di pesisir pantai
MASSA DAN BENTUK
BANGUNAN
MASSA DAN BENTUK BANGUNAN GAZEBO WISATA KULINER

• Pada tiap unit tenda makan terdapat 4 buah meja dan 8 buah kursi
• Tinggi tenda 4,75 meter
• Material yang di pakai adalah atap tenda dengan bahan polycarbonate
dan tiang pipa sebagai konstruksi utama
• Meja dan kursi menggunakan material kayu dan besi
UTILITAS
KONSEP UTILITAS
KELISTRIKAN DAN PENCAHAYAAN
PENGGUNAAN PJU (PENERANGAN
JALAN UMUM) DENGAN BANTUAN PANEL
TENAGA SURYA UNTUK MENGURANGI SURYA
PENGGUNAAN ENERGI LISTRIK MASAL
SECARA BELEBIHAN.
DAPAT MEMANFAATKAN ENERGI ALAM
DAN LEBIH HEMAT ENERGI
BATERY
BOX

LAMPU LED

4
m
PEDESTRIA
N

JALAN
RAYA

PENYANGGA PJU

KLASIFIKASI
• JALAN PENGHUBUNG, KUAT PENERANGAN 7 – 10 LX
PJU JALAN
• JALAN LOCAL, KUAT PENERANGAN 3 – 5 LX PENGHUBUNG
PJU JALAN LOKAL
KONSEP UTILITAS
KELISTRIKAN DAN PENCAHAYAAN
AGAR TIDAK MENGGANGGU
AKTIFITAS PEJALAN KAKI
TATA LETAK TIANG UTILITAS
DI PINDAHKAN KE TEPI LUAR
PEDESTARIAN ATAU
TROTOAR
TIANG UTILITAS

13
m

PEDESTRIAN

JALAN RAYA

JALUR LISTRIK
KONSEP UTILITAS
DRAINASE
BETON PRECAST FABRIKASI

BETON PRECAST FABRIKASI

5
0
8
0

3
0
DRAINAGE JALAN LOKAL
6
0
DRAINASE JALAN PENGHUBUNG

JENIS DRAINASE YANG DIGUNAKAN ADALAH


JENIS SALURAN TERTUTUP, AGAR DAPAT
MEMBERIKAN KESAN BERSIH DAN RAPIH SERTA
TIDAK MENIMBULKAN BAU TIDAK SEDAP.

DIMENSI DARI DRAINASE SENDIRI DI BAGI MENJADI


2

• DRAINASE JALAN PENGHUBUNG L = 60 X 80


• DRAINAGE JALAN LOKAL L = 50 X 30
DRAINASE JALAN PENGHUBUNG
DRAINAGE JALAN LOKAL
KONSEP UTILITAS
PERSAMPAHAN
MENERAPKAN PRINSIP 3R (REDUCE, REUSE, RECYCLE) DENGAN MEMBAGI JENIS –
JENIS SAMPAH, SESUAI DENGAN JENISNYA DAN UNTUK MENGURANGI
PENUMPUKAN SAMPAH YANG BERLEBIHAN PADA PEMUKIMAN SISTEM
PERSAMPAHAN DI BUAT MENJADI 2 SISTEM YAITU, SISTEM PERSAMPAHAN UTAMA
DAN KHUSUS

TEMPAT SAMPAH KHUSUS


MERUPAKAN TEMPAT SAMAPAH YANG AKAN MENAMPUNG LIMBAH DARI
TEMPAT SAMPAH UTAMA
PEJALAN KAKI. TEMPAT SAMAPAH TERSEBUT AKAN MAMBAGI 5 JENIS SAMAPAH
YAITU: MERUPAKAN TEMPAT SAMPAH YANG MENAMPUNG LIMBAH DARI
• HIJAU UNTUK SAMPAH ORGANIK PEMUKIMAN SETEMPAT, TEMPAT SAMPAH TERSEBUT BERUPA
• KUNING UNTUK SAMPAH NON ORGANIK KONTAINER SAMPAH AGAR MEMUDAHKAN DALAM KEGIATAN
• MERAH UNTUK SAMPAH B3 BONGKAR MUAT JUGA DALAM PERAWATANNYA
• BIRU UNTUK SAMPAH BERBAHAN KERTAS
• ABU – ABU UNTUK SAMPAH YANG TIDAK TERMASUK DALAM KE-EMPAT
TEMPAT SAMPAH UTAMA

TEMPAT SAMPAH KHUSUS

TEMPAT SAMPAH UTAMA

TEMPAT SAMPAH KHUSUS


PENANDA

PENANDA DI TERAPKAN PINTU MASUK KAMPUNG


NELAYAN DENGAN MERANCANG GAPURA PINTU
GERBANG.

PENANDA PADA SETIAP GANG


PENANDA

PENANDA PADA SETIAP BANGUNAN


KOMERSIAL , LEMBAGA PENDIDIKAN, DAN
GEREJA.
PENANDA
PENANDA PASAR IKAN
PENANDA
PENANDA WISATA KULINER
• TROTOAR
Lampu Penerangan
Menggunakan material paving blok bertekstur Lampu penerangan diletakkan pada jalur amenitas. Terletak
halus dan ubin pemandu Khusus difabel (cacat setiap 10 meter dengan tinggi maksimal 4 meter, dan
dan tuna netra) Memperlebar trotoar minimal 1.5 bahan yang digunakan adalah bahan dengan durabilitas
m untuk mencegah penyebaran covid-19. tinggi seperti metal & beton cetak. Serta memanfaatkan
tenaga surya sebagai sumber energi serta pada tiang
Material bagian luarnya menerapakan konsep bentukan motif

Tempat Duduk
Tempat duduk diletakan pada jalur amenitas. Terletak setiap
10 meter dengan lebar 40-50 centimeter, panjang 150
centimeter dan bahan yang digunakan adalah bahan
dengan durabilitas tinggi seperti metal dan beton cetak.

Pagar pengaman
Pagar pengaman diletakan pada jalur amenitas. Pada
titik tertentu yang berbahaya dan memerlukan
Paving blok tekstur halus – Ubin tectile (ubin pemandu)
perlindungan dengan tinggi 90 centimetre seperti
Serta dalam bentukan atau pola paving menggunakan
pada aea dekat lampu merah oesapa , dan bahan yang
pola motif kain adat di timor
digunakan adalah metal/beton yang tahan terhadap
Fasilitas cuaca, kerusakan, dan murah pemeliharaan
1. Tempat cuci tangan Tempat Sampah
2. Penanda jarak pada Tempat sampah diletakan pada jalur amenitas. Terletak
3. Penanda pengingat wajib masker setiap 20 meter dengan besaran sesuai kebutuhan,
dan bahan yang digunakan adalah bahan dengan
durabilitas tinggi seperti metal dan beton cetak.
KONSEP PERANCANGAN

Pada lampu penerang jalan di sepanjang jalur


pedestrian menggunakan tenaga surya sebagai
sumber energi

Material Paving Block adalah


Materal dari tanah liat
Pada area parkir menggunakan material rabat
beton
Untuk Bangku 1,5 m
tempat duduk
menggunakan
material kayu
untuk
menerapkan
konsep
berkelanjutan
Pola parkir yang di pakai adalah pola parkir 45*
Konsep untuk Covid-19
1. Tempat cuci tangan
2. Penanda jarak pada
3. Penanda pengingat wajib masker
PARKIRAN
Pola parkir yang di pakai adalah pola parkir 45*

Vegetasi
Tanaman hijau merupakan salah satu
furniture yang berada dikoridor kota, hal
ini bertujuan untuk membantu
mengurangi polusi yang dihasilkan oleh
kendaraan dan juga dapat berfungsi
sebagai shading.
*

KONSEP PARKIR
AKTIVITAS PENUNJANG
Zona Parkir

Ruang Terbuka dijadikan


Tempat rekreasi Seperti
Taman.
Konsep Ukuran taman yang dibuat yaitu Paving block
Menggunakan (Taman)
Perancangan material dari tanah liat

Parkir

Sebelum
Pada taman terdapat Gasebo memasuki teman
sebagai tempat bersantai. terdapat tempat
Dan gazebo menggunakan parkir bagi
material kayu untuk pengguna
menerapkan konsep Ruang terbuka kendaraan
berkelanjutan. dijadikan tempat bermotor dan
rekreasi seperti juga mobil..
taman

Terdapat beberapa lampu taman


sebagai pencahayaan taman pada
Pada atap gasebo menggunakan atap
malam hari
alang-alang.
PERANCANGAN KAWASAN WISATA
KULINER DAN PASAR IKAN
LOKASI PERANCANGAN

Kawasan Dekat Pantai


dijadikan Kawasan Wisata
Kuliner dan pasar ikan.
SITEPLAN
TAMPAK DEPAN
WISATA KULINER DAN PASAR IKAN
PERSPEKTIF 1 PERSPEKTIF 2
WISATA KULINER PASAR IKAN

PERSPEKTIF 3 PERSPEKTIF 4
WISATA KULINER PASAR IKAN
PERANCANGAN
PERSPEKTIF
2 AFTER
BEFORE

TAMPAK TEMPAT PARKIR DAN PEDESTRIAN


DARIDEPAN

TAMPAK SAMPING LAHAN


TERBUKA
TERIMA KASIH

S T U D I O
PA R
KOTA
P E R A N C A N G A N K O T A

Anda mungkin juga menyukai