Pelayanan Laboratorium
Standar:
8.1. Pelayanan laboratorium tersedia tepat waktu untuk memenuhi kebutuhan pengkajian pasien, serta mematuhi
standar, hukum dan peraturan yang berlaku.
Kriteria:
8.1.1. Pemeriksaan laboratorium dilakukan oleh petugas yang kompeten dan berpengalaman untuk melakukan
dan/atau menginterpretasikan hasil pemeriksaan
Pokok Pikiran:
• Petugas laboratorium yang melaksanakan dipastikan mendapat pelatihan secara baik dan adekuat,
berpengalaman, punya keterampilan dan diorientasikan pada pekerjaannya. Petugas analis
laboratorium/penunjang diagnostik diberikan tugas, sesuai dengan latihan dan pengalamannya. Jumlah dan jenis
petugas untuk melaksanakan tes laboratorium cukup dan tersedia selama jam pelayanan dan untuk gawat darurat.
Perlu ditetapkan jenis pelayanan laboratorium/penunjang diagnostik yang tersedia di Puskesmas.
Rekomendas Yang Yang Peraturan Nilai
Dokumen i perlu perlu yang
Fakta disiapka dilihat diacu
Kegiatan yang
Elemen Penilaian dan n oleh
perlu dilakukan Dokumen Dokumen lain Rekam
analisis surveior
regulasi yang perlu implementasi
disiapkan dan bukti lain
1. Ditetapkan jenis-jenis SK tentang Dokumen Ada Lakukan Review PMK 75 5
pemeriksaan laboratorium jenis-jenis eksternal: SK review dan tahun
yang dapat dilakukan di pemeriksaan Panduan namu dan Revisi 2014
Puskesmas laboratorium pemeriksaan m blm revisi SK SK dan
yang tersedia, laboratorium dilaku dan SOP Pmk no
SOP kan SOP , Lab 37 tshun
pemeriksaan revie dilengka 2012
laboratorium, w dan pi bukti tentang
brosur revisi pembaha penyele
pelayanan Ada san nggaraa
laboratorium SOP reviw n
tapi laborato
belum rium
dilaku Puskesm
kan as
revie
w dan
revisi
Ada
SK
dan
SOP
yg
sdh
direvi
w
namu
n
bukti
pemb
ahasa
2. Tersedia jenis dan Penghitungan Pola Ada Melakuka Pastikan PMK 75 5
jumlah petugas kesehatan kebutuhan tenaga ketenagaan, pola n update jumlah tahun201
yang kompeten sesuai (termasuk di persyaratan ketena pola petugas 4 ttentang
kebutuhan dan jam buka dalamnya tenaga kompetensi, gaan, ketenagaa sesuai puskesma
pelayanan lab) dan pola ketentuan jam persya n, ABK/po s
ketenagaan buka pelayanan ratan persyarata la
puskesmas komp n ketenaga
etensi kompeten an
dan si
ketent disesuaika
uan n dengan
jam ABK
pelaya
nan
namu
n
belum
di
updat
e
Ada
pola
ketena
gaan ,
persya
ratan
komp
etensi
namu
n
belum
3. Pemeriksaan Persyaratan Pemenuhan Ada Pengajuan Pastikan PMK 75 5
laboratorium dilakukan kompetensi persyaratan petug usulan jumlah tahun
oleh analis/petugas yang analis/petugas kompetensi as tenaga dan 2014
terlatih dan berpengalaman laboratorium (profil analis analis kompete tentang
kepegawaian namu nsi Puskesm
petugas n petugas as
laboratorium) belum sesuai
memil PMK no
iki 37 tahun
STR/ 2012
SIPA tentang
TLM penyele
Tidak nggaraa
analis n
namu laborato
n ada rium
petug Puskesm
as lain as
yang
sudah
OJT
4. Interpretasi hasil Pelaksanaan Persyaratan Interpre Interpres Pastikan PMK 75 5
pemeriksaan laboratorium interpretasi hasil kompetensi stasi tasi hasil pelaksan tahun
dilakukan oleh petugas pemeriksaan petugas yang hasil pemeriks aan 2014
yang terlatih dan laboratorium oleh melakukan pemer aan interpret tentang
berpengalaman tenaga yang interpretasi hasil iksaan laborator asi hasil Puskesm
kompeten pemeriksaan labora ium pemerik as
laboratorium toriu dilakuka saan
m n oleh laborator PMK no
seharu analis ium oleh 37 tahun
snya dalam tenaga 2012 ttg
dilaku jejaring yang penyele
kan pkm kompete nggaran
oleh n laborato
tenaag rium
a puskesm
analis, as
kenya
taan
dilaku
kan
oleh
tenga
lain
yang
sydah
OJT
Kriteria:
8.1.2. Terdapat kebijakan dan prosedur spesifik untuk setiap jenis pemeriksaan laboratorium
Pokok Pikiran:
• Agar pelaksanaan pelayanan laboratorium dapat menghasilkan hasil pemeriksaan yang tepat, maka perlu
ditetapkan kebijakan dan prosedur pelayanan laboratorium mulai dari permintaan, penerimaaan, pengambilan dan
penyimpanan spesimen, pengelolaan reagen pelaksanaan pemeriksaan, penyampaian hasil pemeriksaan kepada
pihak yang membutuhkan, serta pengelolaan limbah medis dan bahan berbahaya dan beracun (B3).
Rekomendas Yang Yang Peraturan Nilai
i perlu perlu yang
Dokumen disiapka dilihat diacu
Fakta n oleh
Kegiatan yang
Elemen Penilaian dan surveior
perlu dilakukan
analisis
Dokumen Dokumen lain Rekam
regulasi yang perlu implementasi
disiapkan dan bukti lain
1. Tersedia kebijakan dan Kebijakan Ada Lakukan Review Bukti 1. PMK No. 5
prosedur untuk permintaan pelayanan bukti review dan review 37 tahun
pemeriksaan, penerimaan laboratorium review prosedur Revisi kebijakan 2012
spesimen, pengambilan dan dan SOP ( UANG permintaan SK dan dan tentang
penyimpan specimen permintaan ) pemeriksaan SOP prosedur penyeleng
pemeriksaan, kebijaka , penerimaan untuk garaan
penerimaan n untuk spesimen, permintaan laboraturi
spesimen, perminta pengambilan pemeriksaa um
pengambilan an dan n, Puskesma
dan pemerik penyimpan penerimaan s.
penyimpanan saan, specimen, spesimen, 2. PMK No.
specimen penerim dan pengambila 11 Tahun
aan dokumentasi n dan 2017
spesime kan.. penyimpan 3. PMK No.
n, specimen 27 tahun
pengam 2017
bilan
dan
penyimp
an
specime
n,
sedangk
an
prosedur
nya
belum.
2. Tersedia prosedur SOP Lakukan 1. PMK 5
pemeriksaan laboratorium pemeriksaan Ada
review No. 37
laboratorium bukti
semua tahun
revie
SOP 2012
w
pemeriks tentang
SOP
aan penyelen
pemer
laboraturi ggaraan
iksaan
um yang laboratur
labora
sudah ium
turiu
dibuat Puskesm
m
Puskesma as.
seban
s 2. PMK No.
yak
11 Tahun
60 %
2017
SOP
3. PMK No.
yang
27 tahun
ada.
2017
3. Dilakukan pemantauan Monitoring SOP Hasil Ada Lakukan 1. PMK 5
secara berkala terhadap kepatuhan pemantauan monitoring hasil analisis No. 37
pelaksanaan prosedur terhadap prosedur pelaksanaan kepatuhan monitori ( menggunak tahun
tersebut pemeriksaan lab prosedur terhadap ng an fish bone 2012
kepatuha atau pahan
(compliance rate) pemeriksaan prosedur tentang
masalah )
laboratorium pelayanan lab, n penyel
dan tindak
dan tindak terhadap enggar
prosedur lanjutnya.
lanjutnya aan
pelayana laborat
n lab, urium
tetapi Puskes
belum mas.
dilakukn 2. PMK
analisis No. 11
dan Tahun
tindak 2017
lanjutny 3. PMK
a No. 27
tahun
2017
4. Dilakukan evaluasi Evaluasi dan SOP penilaian Hasil evaluasi Ada Lakukan 1. PMK 5
terhadap ketepatan waktu tindak lanjut ketepatan waktu dan tindak bukti analisis No. 37
penyerahan hasil pemantauan penyerahan hasil lanjut hasil dilaku dan tahun
pemeriksaan laboratorium ketepatan waktu evaluasi kan tindak 2012
penyerahan hasil evalua lanjut tentang
laboratorium si terhadap penyelen
pema pemantau ggaraan
ntaua an laboratur
n ketepatan ium
ketepa waktu Puskesm
tan penyerah as.
waktu an hasil 2. PMK
penye laboratori No. 11
rahan um Tahun
hasil . 2017
labora 3. PMK
torum No. 27
, tahun
tetapi 2017
belum
dilaku
kan
analisi
s
dan
tindak
lanjut.
5. Tersedia kebijakan dan Kebijakan Ada Lakukan 1. PMK 5
prosedur pemeriksaan di pelayanan lab bukti review SOP No. 37
luar jam kerja (pada (didalamnya review pelayanan tahun
Puskesmas rawat inap atau termasuk Kebijaka di luar jam 2012
pada Puskesmas yang kebijakan n kerja , tidak tentang
menyediakan pelayanan di pelayanan di pelayana hanya penyelen
luar jam kerja) luar jam kerja) n lab kebijakanny ggaraan
dan SOP (didalam a saja, dan laboratur
pelayanan di nya dokumentas ium
luar jam kerja termasu ikan. Puskesm
k as.
kebijaka 2. PMK
n No. 11
pelayana Tahun
n di luar 2017
jam 3. PMK
kerja), No. 27
tetapi tahun
SOP 2017
pelayana
n di luar
jam
kerja
belum
dilakuka
n eview.
6. Ada kebijakan dan Kebijakan Ada Lakukan 1. PMK 5
prosedur untuk pelayanan lab bukti review No. 37
pemeriksaan yang berisiko (didalamnya review SOP tahun
tinggi (misalnya spesimen termasuk Kebijaka pemeriksaa 2012
sputum, darah dan lainnya) kebijakan n n tentang
pemeriksaan lab pelayana laboratoriu penyelen
yang berisiko n lab m yang ggaraan
tinggi) (didalam berisiko laboratur
SOP nya tinggi ium
pemeriksaan termasu Puskesm
laboratorium k as.
yang berisiko kebijaka 2. PMK
tinggi n No. 11
pemerik Tahun
saan lab 2017
yang 3. PMK
berisiko No. 27
tinggi) , tahun
tetapi 2017
SOP
pemerik
saan
laborator
ium
yang
berisiko
tinggi
belum di
review.
7. Tersedia prosedur Kebijakan Ada 1. PMK 10
kesehatan dan keselamatan pelayanan lab bukti No. 37
kerja, dan alat pelindung (didalamnya review tahun
diri bagi petugas termasuk prosedur 2012
laboratorium kebijakan kesehata tentang
keselamatan n dan penyelen
kerja, dan keselam ggaraan
kewajiban atan laboratur
penggunaan kerja, ium
APD) dan ada Puskesm
SOP kesehatan alat as.
dan keselamatan pelindun 2. PMK
kerja bagi g diri No. 11
petugas bagi Tahun
petugas 2017
laborator 3. PMK
ium No. 27
tahun
2017
8. Dilakukan pemantauan Pelaksanaan SOP Bukti Ada Lakukan 1. PMK 5
terhadap penggunaan alat pemantauan penggunaan alat monitoring bukti analisis dan No. 37
pelindung diri dan terhadap pelindung diri, penggunaan APD dokumn tindak tahun
pelaksanaan prosedur penggunaan APD SOP dan tindak e bukti lanjut hasil 2012
lanjutnya
kesehatan dan keselamatan pemantauan dilakuka pengukuran tentang
kerja terhadap n CR SOP penyel
penggunaan alat pemanta K3. enggar
pelindung diri uan aan
terhadap laborat
penggun urium
aan alat Puskes
pelindun mas.
g diri 2. PMK
dan No. 11
bukti Tahun
penguku 2017
ran 3. PMK
kepatuha No. 27
n tahun
pelaksan 2017
aan
prosedur
kesehata
n dan
keselam
atan
kerja,
tetapi
belum
ada
analisis
9. Tersedia prosedur Pengelolaan bahan SOP Ada 1. PMK 10
pengelolaan bahan berbahaya beracun pengelolaan bukti No. 37
berbahaya dan beracun, dan dan limbah lab bahan berbahaya review tahun
limbah medis hasil sesuai sop dan beracun, SOP 2012
pemeriksaan laboratorium SOP pengelol tentang
pengelolaan aan penyelen
limbah hasil bahan ggaraan
pemeriksaan berbaha laboratur
laboratorium ya dan ium
beracun, Puskesm
SOP as.
pengelol 2. PMK
aan No. 11
limbah Tahun
hasil 2017
pemerik 3. PMK
saan No. 27
laborator tahun
ium 2017
10. Tersedia prosedur Pengelolaan SOP Ada 4. PMK 10
pengelolaan reagen di reagen sesuai sop pengelolaan bukti No. 37
laboratorium reagen review tahun
SOP 2012
pengelol tentang
aan penyelen
reagen ggaraan
laboratur
ium
Puskesm
as.
5. PMK
No. 11
Tahun
2017
6. PMK
No. 27
tahun
2017
11. Dilakukan pemantauan Pengelolaan SOP Ada 1. PMK 10
dan tindak lanjut terhadap limbah medis pengelolaan bukti No. 37
pengelolaan limbah medis sesuai sop limbah pengu tahun
apakah sesuai dengan kuran 2012
prosedur kepat tentang
uhan penyelen
petug ggaraan
as laboratur
terhad ium
apSO Puskesm
P as.
penge 2. PMK
lolaan No. 11
limba Tahun
h 2017
medis 3. PMK
, No. 27
dianal tahun
isis 2017
dan
tindak
lanjut
nya.
Kriteria:
8.1.3. Hasil pemeriksaan laboratorium selesai dan tersedia dalam waktu sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan
Pokok Pikiran:
• Pimpinan Puskesmas perlu menetapkan jangka waktu yang dibutuhkan untuk melaporkan hasil tes laboratorium.
Hasil dilaporkan dalam kerangka waktu berdasarkan kebutuhan pasien, pelayanan yang ditawarkan, dan
kebutuhan petugas pemberi pelayanan klinis. Pemeriksaan pada gawat darurat dan di luar jam kerja serta pada
akhir minggu termasuk dalam ketentuan ini. Hasil pemeriksaan yang urgen, seperti dari unit gawat darurat
diberikan perhatian khusus. Sebagai tambahan, bila pelayanan laboratorium dilakukan bekerja sama dengan pihak
luar, laporan hasil pemeriksaan juga harus tepat waktu sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan atau yang
tercantum dalam kontrak
Rekomendas Yang Yang Peraturan Nilai
i perlu perlu yang
Dokumen disiapka dilihat diacu
n oleh
Fakta surveior
Kegiatan yang
Elemen Penilaian dan
perlu dilakukan Dokumen yang Dokumen lain Rekam
analisis
perlu disusun yang perlu implementasi
sebagai regulasi disusundi dan bukti lain
internal Puskesmas yang perlu
disusun
1. Pimpinan Puskesmas Penyampaian Kebijakan Ada Review Bukti 10
menetapkan waktu yang hasil pemeriksaan pelayanan lab bukti dan review
diharapkan untuk laporan laboratorium tepat memuat waktu revie Revisi Kebijaka
hasil pemeriksaan. waktu penyampaian w SK n
laporan hasil Kebij waktu pelayana
pemeriksaan akan penyam n lab
laboratorium pelaya paian memuat
dan pemeriksaan nan hasil lab waktu
lab cito lab penyamp
memu aian
at laporan
waktu hasil
penya pemeriks
mpaia aan
n laboratori
lapora um dan
n pemeriks
hasil aan lab
pemer cito
iksaan
labora
toriu
m dan
pemer
iksaan
lab
cito
2. Ketepatan waktu Pemantauan Kebijakan Hasil Ada Pastikan Dokumen PMK No. 10
melaporkan hasil pelaksanaan pelayanan lab pemantauan doku tersedia bukti 37 tahun
pemeriksaan yang pelaporan hasil memuat pelaporan hasil men pemanta pemantau 2012
urgen/gawat darurat diukur. pemeriksaan pelaporan hasil lab kritis pema uan an tentang
laboratorium lab kritis ntaua pelaksan pelaksana penyelengg
untuk pasien SOP n aan an araan
urgen/gawat pemantauan pelaks pelapora pelaporan laboraturiu
darurat waktu anaan n hasil hasil m
penyampaian pelap pemerik pemeriks Puskesmas
hasil oran saan aan
pemeriksaan hasil laborator laboratori
laboratorium pemer ium um untuk
untuk pasien iksaan untuk pasien
urgen/gawat labora pasien urgen/ga
darurat (hasil toriu urgen/ga wat
pemeriksaan lab m wat darurat
kritis) untuk darurat
pasien
urgen/
gawat
darura
t
3. Hasil laboratorium Penyampaian hasil Form hasil Hasil Ada Pastikan Bukti PMK No. 10
dilaporkan dalam kerangka pemeriksaan pemeriksaan pemantauan bukti tersedia ( dokume 37 tahun
waktu guna memenuhi laboratorium laboratorium pelaporan hasil pema pemanta n) 2012
kebutuhan pasien sesuai dengan (dengan nilai pemeriksaan ntaua uan pemantau tentang
kerangka waktu normal) laboratorium n pelaksan an penyelengg
yang ditetapkan pelaks aan pelaksana araan
Pemantauan anaan pelapora an laboraturiu
waktu pelap n hasil pelaporan m
penyampaian hasil oran pemerik hasil Puskesmas
pemeriksaan lab hasil saan pemeriks
pemer laborator aan
iksaan ium laboratori
labora untuk um untuk
toriu pasien pasien
m urgen/ga urgen/ga
untuk wat wat
pasien darurat darurat
urgen/ dan dan
gawat penyam penyamp
darura paian aian
t dan sesuai sesuai
penya dengan dengan
mpaia kerangk kerangka
n a waktu waktu
sesuai yang yang
denga ditetapk ditetapka
n an n
keran
gka
waktu
yang
Kriteria:
8.1.4. Ada prosedur melaporkan hasil tes diagnostik yang kritis
Pokok Pikiran:
• Pelaporan dari tes diagnostik yang kritis adalah bagian dari pokok persoalan keselamatan pasien. Hasil tes yang
secara signifikan di luar batas nilai normal dapat memberi indikasi risiko tinggi atau kondisi yang mengancam
kehidupan pasien. Sangat penting bagi Puskesmas untuk mengembangkan suatu sistem pelaporan formal yang
jelas menggambarkan bagaimana praktisi kesehatan mewaspadai hasil kritis dari tes diagnostik dan bagaimana
staf mendokumentasikan komunikasi ini.
• Proses ini dikembangkan untuk pengelolaan hasil kritis dari tes diagnostik untuk menyediakan pedoman bagi
para praktisi untuk meminta dan menerima hasil tes pada keadaan gawat darurat. Prosedur ini meliputi juga
penetapan tes kritis dan ambang nilai kritis bagi setiap tipe tes, oleh siapa dan kepada siapa hasil tes kritis harus
dilaporkan, dan menetapkan metode monitoring yang memenuhi ketentuan.
Rekomendas Yang Yang Peraturan Nilai
i perlu perlu yang
Dokumen disiapka dilihat diacu
Fakta n oleh
Kegiatan yang
Elemen Penilaian dan surveior
perlu dilakukan
analisis
Dokumen Dokumen lain Rekam
regulasi yang perlu implementasi
disiapkan dan bukti lain
1. Metode kolaboratif Pertemuan SOP pelaporan Bukti pertemuan SOP Dokument Review SOP yg PMK 37 5
digunakan untuk Kolaborasi yang hasil kolaboratif ada asikan SOP sudah tahun
mengembangkan prosedur dihadiri praktisi pemeriksaan untuk membahas menur lengkap pelaporan direview, 2012
untuk pelaporan hasil yang klinis untuk laboratorium hasil lab kritis ut pelaksana hasil lab Notulensi tentang
dan pelaporannya ktritis dan daftar Penyeleng
kritis dan pemeriksaan membahas nilai yang kritis, puske an review
dengan hadir garaan
diagnostik kritis dalam rekam medis smas yaitu notulensi pelaksana Laboratori
pemeriksaan lab sudah absen dan lengkap an riview um
dan prosedur direvi notulensi dan Puskesma
pelaporan hasil lab ew, daftar s
kritis tapi hadir
tidak
ada
bukti
proses
pelaks
anaan
( notu
len
perte
muan
absen)
2. Prosedur tersebut SOP pelaporan Penet Lakukan Review Proses PMK 37 5
menetapkan nilai ambang hasil apan review dan jika review dg tahun
kritis untuk setiap tes pemeriksaan amba untuk perlu bukti 2012
laboratorium ng menetapk revisi notilensi tentang
yang kritis: SOP dan lengkap Penyeleng
nilai an nilai
nilai dan absen. garaan
penetapan nilai kritis ambang ambang SOP dan Laboratori
ambang kritis ada kritis. kritis um
penetepan
untuk tiap tes tapi Dokument nilai kritis Puskesma
tidak asikan hasil s
ada notulensi review
bukti dan absen
revie dengan
w lengkap
3. Prosedur tersebut SOP pelaporan Bukti SOP Review Proses PMK 37 5
menetapkan oleh siapa dan hasil pelaksanaan pelap dan jika review tahun
kepada siapa hasil yang pemeriksaan pelaporan hasil oran perlu SOP 2012
kritis dari pemeriksaan laboratorium lab kritis dan hasil revisi pelaporan tentang
pelaksanaan SOP, hasil lab Penyeleng
diagnostik harus dilaporkan yang kritis, yang pemer
TBK pastikan kritis dan garaan
memuat siapa iksaan jelas oleh memastika Laboratori
dan kepada labora siapa dan n bahwa um
siapa hasil kritis toriu kepada SOP Puskesma
dilaporkan m siapa s
yang hasil
kritis, kritis
memu dilaporka
at n
siapa
dan
kepad
a
siapa
hasil
kritis
dilapo
rkan
4. Prosedur tersebut SOP pelaporan Catatan hasil lab Lakukan Review Proses PMK 37 0
menetapkan apa yang hasil lab kritis kritis dalam pelaporan dan jika review. tahun
dicatat di dalam rekam menyebutkan rekam medis lab kritis perlu SOP hasil 2012
medis pasien bagaimana dengan revisi review. tentang
Catata SOP dari Catatan Penyeleng
pencatatan hasil n mencatat
hasil dalam RM garaan
lab kritis pelap pelaporan monitorin pelaporan Laboratori
tersebut pada oran dalm RM g (ep5), um
lab kritis
rekam medis hasil pastikan Puskesma
lab menyebut s
kritis kan
tidak bagaiman
ada a
pencatata
n dalam
rekam
medis
5. Proses dimonitor untuk Monitoring SOP monitoring, Bukti Lakukan Monitori Pastikan PMK 37
memenuhi ketentuan dan pelaksanaan hasil montiroing monitoring monitorin ng tersedia tahun
dimodifikasi berdasarkan prosedur pemeriksaan g dan pemerik bukti 2012
hasil monitoring penyampaian hasil hasil lab kritis, tindak saan monitorin tentang
SOP Penyeleng
laboratorium yang tindak lanjut lanjut hasil lab g
monit garaan
kritis monitoring, pelaksana kritis pemeriks
oring Laboratori
rapat-rapat an SOP sesuai aan hasil um
ada.
mengenai penyampa SOP yg lab kritis, Puskesma
tindak
monitoring ian hasil sudah s
pelaksanaan Tidak lanjut
lab kritis direview
pelayanan dilaku monitorin
, tindak
laboratorium kan g, rapat-
lanjut
monit rapat
monitori
oring mengenai
ng,
pelaks monitorin
rapat-
anaan g
rapat
SOP pelaksana
mengena
penya an
i
mpaia pelayana
monitori
n n
ng
hasil laboratori
pelaksan
lab um
aan
kritis pelayana
n
laborator
ium
Kriteria:
8.1.5. Reagensia esensial dan bahan lain yang diperlukan sehari-hari selalu tersedia dan dievaluasi untuk
memastikan akurasi dan presisi hasil.
Pokok Pikiran:
• Reagensia dan bahan-bahan lain yang selalu harus ada untuk pelayanan laboratorium bagi pasien harus
diidentifikasi dan ditetapkan. Suatu proses yang efektif untuk pemesanan atau menjamin ketersediaan reagensia
esensial dan bahan lain yang diperlukan. Semua reagensia disimpan dan didistribusikan sesuai prosedur yang
ditetapkan. Evaluasi periodik semua reagensia untuk memastikan akurasi dan presisi hasil pemeriksaan. Pedoman
tertulis memastikan pemberian label yang lengkap dan akurat untuk reagensia dan larutan yang digunakan.
Dokumen Rekomendas Yang
Fakta i perlu
Kegiatan yang Dokumen Dokumen lain Rekam
Elemen Penilaian dan disiapka
perlu dilakukan regulasi yang perlu implementasi analisis n
disiapkan dan bukti lain
1. Ditetapkan reagensia Kebijakan Review
esensial dan bahan lain pelayana lab dan
yang harus tersedia memuat juga Revisi
kebijakan tentang SK
jenis reagensia mengena
esensial dan i
bahan lain yang regensia
harus tersedia terutama
bila
reagensi
a sering
berganti
dan ada
pemerik
saan
baru
2. Reagensia esensial dan Penyediaan Kebijakan Review
bahan lain tersedia, dan ada reagensia, buffer pelayanan lab dan jika
proses untuk menyatakan stock reagen di memuat juga perlu
jika reagen tidak tersedia laboratorium tentang revisi
menyatakan SOP,
kapan reagensia pastikan
tidak tersedia reagen
(batas buffer tersedia
stock untuk dan
melakukan apabila
order) reagen
tidak
tersedia,
puskesm
as
memiliki
proses
untuk
mengata
si
3. Semua reagensia Penyimpanan dan SOP Bukti peletakan Pastikan
disimpan dan didistribusi distribusi penyimpanan reagen sesuai penyimp
sesuai pedoman dari reagensia dan distribusi dengan prosedur anan dan
produsen atau instruksi reagensia distribus
penyimpanan dan distribusi i reagen
yang ada pada kemasan sesuai
pedoma
n yang
berdasar
kan
MSDS
atau
insert kit
4. Tersedia pedoman Monitoring dan Panduan tertulis Chek list Bukti Pastikan
tertulis yang dilaksanakan evaluasi untuk evaluasi monitoring dan pelaksanaan tersedia
untuk mengevaluasi semua ketersediaan dan reagensi, bukti evaluasi monitoring dan Panduan
reagensia agar memberikan penyimpanan evaluasi dan ketersediaan dan evaluasi tertulis
hasil yang akurat dan reagensia tindak lanjut penyimpanan untuk
presisi reagensia evaluasi
reagensi,
bukti
evaluasi
dan
tindak
lanjut
5. Semua reagensia dan Pelabelan SOP penyediaan Kelengkapan Pastikan
larutan diberi label secara reagensia reagensia juga Pelabelan lelengka
lengkap dan akurat memuat reagensia sesuai pan
pelabelan prosedur Pelabela
reagensia n
reagensi
a sesuai
prosedur
Kriteria:
8.1.6. Ditetapkan nilai normal dan rentang nilai yang digunakan untuk interpretasi dan pelaporan hasil
laboratorium
Pokok Pikiran:
• Sesuai dengan peralatan dan prosedur yang dilaksanakan di laboratorium, perlu ditetapkan nilai/rentang nilai
rujukan normal untuk setiap tes yang dilaksanakan. Rentang nilai harus tercantum dalam catatan klinis, sebagai
bagian dari laporan atau dalam dokumen terpisah dengan daftar yang baru dari nilai-nilai yang ditetapkan kepala
laboratorium. Rentang nilai harus dilengkapi bila pemeriksaan dilaksanakan laboratorium luar. Rujukan nilai ini
disesuaikan harus dievaluasi dan direvisi apabila metode pemeriksaan berubah.
Dokumen Rekomendas Yang
i perlu
Dokumen Dokumen lain Rekam Fakta disiapka
Kegiatan yang regulasi yang perlu implementasi
Elemen Penilaian dan n
perlu dilakukan disiapkan dan bukti lain analisis
yang perlu
disiapkan
1. Kepala Puskesmas Kebijakan Review
menetapkan nilai/rentang pelayanan lab dan
nilai rujukan untuk setiap juga memuat Revisi
pemeriksaan yang rentang nilai SK
dilaksanakan yang menjadi mengena
rujukan hasil i nilai
pemeriksaan rentang
laboratorium
2. Rentang nilai rujukan ini Form laporan Pastikan
harus disertakan dalam hasil tersedia
catatan klinis pada waktu pemeriksaan Form
hasil pemeriksaan laboratorium laporan
dilaporkan dengan rentang hasil
nilai pemerik
saan
laborator
ium
dengan
rentang
nilai
3. Pemeriksaan yang Mewajibkan lab Form laporan Laporan hasil Paastika
dilakukan oleh yang bekerja sama hasil pemeriksaan n Form
laboratorium luar harus untuk pemeriksaan laboratorium laporan
mencantumkan rentang mencantumkan laboratorium luar hasil
nilai rentang nilai (lihat pemerik
pada dokumen saan
PKS) laborator
ium luar
memuat
rentang
nilai
4. Rentang nilai dievaluasi Pelaksanaan SOP evaluasi Hasil evaluasi Pastikan
dan direvisi berkala evaluasi terhadap terhadap rentang rentang nilai dilakuka
seperlunya rentang nilai nilai, dan tindak n
lanjut evaluasi
rentang
nilai
secara
periodik
minimal
1xsetahu
n tetapi
revisi
dilakuka
n hanya
bila
diperluk
an
Kriteria:
8.1.7. Pengendalian mutu dilakukan, ditindaklanjuti dan didokumentasi untuk setiap pemeriksaan laboratorium
Pokok Pikiran:
• Untuk menjamin mutu pelayanan laboratorium maka perlu dilakukan upaya pengendalian mutu internal maupun
eksternal di Puskesmas. Pengendalian mutu dilakukan sesuai dengan jenis dan ketersediaan peralatan
laboratorium yang digunakan dan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
Dokumen
Kegiatan yang Dokumen sebagai Dokumen lain Rekam Fakta Rekoemndas Yang
perlu dilakukan regulasi yang perlu implementasi i perlu
Elemen Penilaian dan
untuk memenuhi disiapkan di atau bukti lain disiapka
analsisis
persyaratan Puskesmas yang perlu n
disiapkan
1. Tersedia kebijakan dan Kebijakan Review
prosedur pengendalian pelayanan lab dan jika
mutu pelayanan memuat ketentuan perlu
laboratorium tentang revisi
pengendalian SK dan
mutu laboratorium SOP
SOP pengendalian
mutu laboratorium
(prosedur PMI,
prosedur PME,
dan Prosedur
PDCA)
2. Dilakukan kalibrasi atau Pelaksanaan SOP kalibrasi dan Pastikan
validasi instrumen/alat ukur kalibrasi dan validasi instrumen pelaksan
tepat waktu dan oleh pihak validasi aan
yang kompeten sesuai kalibrasi
prosedur sesuai
jadwal
dan
instrume
n semua
dalam
kondisi
terkalibr
asi
3. Terdapat bukti Bukti-bukti Siapkan
dokumentasi dilakukannya pelaksanaan bukti/ser
kalibrasi atau validasi, dan kalibrasi atau tifikat
masih berlaku validasi kalibrasi
4. Apabila ditemukan Pelaksanaan SOP perbaikan Bukti Pastikan
penyimpangan dilakukan perbaikan pelaksanaan dilakuka
tindakan perbaikan (PDCA) perbaikan n PDCA
minimal
1x tiap
tahun
5. Dilakukan pemantapan Pelaksanaan PME Bukti Pastikan
mutu eksternal terhadap pelaksanaan ada
pelayanan laboratorium PME bukti
oleh pihak yang kompeten PME
terbaru
(1tahun
terakhir)
6. Terdapat mekanisme Pelaksanaan SOP rujukan Bukti Review
rujukan spesimen dan rujukan laboratorium pelaksanaan dan jika
pasien bila pemeriksaan rujukan lab perlu
laboratorium tidak revisi
dilakukan di Puskesmas, SOP
dan Puskesmas memastikan
bahwa pelayanan tersebut
diberikan sesuai dengan
kebutuhan pasien
Pelayanan obat
Standar:
8.2. Obat yang tersedia dikelola secara efisien untuk memenuhi kebutuhan pasien.
Kriteria:
8.2.1. Berbagai jenis obat yang sesuai dengan kebutuhan tersedia dalam jumlah yang memadai
Pokok Pikiran:
• Untuk memenuhi kebutuhan pasien, harus ditetapkan jenis obat yang harus tersedia untuk diresepkan dan
dipesan oleh praktisi pelayanan kesehatan. Keputusan ini didasarkan pada misi Puskesmas, kebutuhan pasien, dan
jenis pelayanan yang disiapkan. Perlu disusun suatu daftar (formularium) dari semua obat yang ada di stok atau
sudah tersedia, dari sumber luar. Dalam beberapa kasus, undang-undang atau peraturan bisa menentukan obat
dalam daftar atau sumber obat tersebut. Pemilihan obat adalah suatu proses kerja sama/kolaboratif yang
mempertimbangkan baik kebutuhan dan keselamatan pasien maupun kondisi ekonomisnya. Kadang-kadang
terjadi kehabisan obat karena terlambatnya pengiriman, kurangnya stok nasional atau sebab lain yang tidak
diantisipasi dalam pengendalian inventaris yang normal. Ada suatu proses untuk mengingatkan para dokter/dokter
gigi tentang kekurangan obat tersebut dan saran untuk penggantinya.
Kriteria:
8.2.3. Ada jaminan kebersihan dan keamanan dalam penyimpanan, penyiapan, dan penyampaian obat kepada
pasien serta penatalaksanaan obat kedaluwarsa/rusak
Pokok Pikiran:
• Agar obat layak dikonsumsi oleh pasien, maka kebersihan dan keamanan terhadap obat yang tersedia harus
dilakukan mulai dari proses pengadaan, penyimpanan, pendistribusian, dan penyampaian obat kepada pasien serta
penatalaksanaan obat kedaluwarsa/rusak. Puskesmas menetapkan kebijakan dan prosedur dalam penyampaian
obat kepada pasien agar pasien memahami indikasi, dosis, cara penggunaan obat, dan efek samping yang mungkin
terjadi
Dokumen Rekomendas Yang
Fakta i perlu
Kegiatan yang Dokumen Dokumen lain Rekam disiapka
Elemen Penilaian regulasi yang perlu implementasi dan
perlu dilakukan n
disiapkan di dan bukti lain analisis
Puskesmas
1. Terdapat persyaratan Kebijakan Review
penyimpanan obat pelayanan farmasi dan jika
yang didalamnya perlu
memuat tenteng revisi
persyaratan
SK
penyimpanan
obat.
SOP
penyimpanan
obat
2. Penyimpanan dilakukan Pelaksanaan Pastikan
sesuai dengan persyaratan penyimpanan obat penyimp
sesuai SOP anan
sesuai
3. Pemberian obat kepada Pelabelan obat SOP pelabelan Label obat Pastikan
pasien disertai dengan label sesuai SOP obat label
obat yang jelas (mencakup memuat
nama, dosis, cara nama,
pemakaian obat dan dosis,
frekuensi penggunaannya) cara
pemakai
an obat
dan
frekuens
i
penggun
aannya.
Lebih
baik bila
ditamba
h
tanggal
kadaluar
sa dan
nama
obat
4. Pemberian obat disertai Pemberian SOP pemberian Review
dengan informasi informasi informasi dan jika
penggunaan obat yang penggunaan obat penggunaan obat perlu
memadai dengan bahasa kepada pasien revisi
yang dapat dimengerti oleh SOP.
pasien/keluarga pasien Pastikan
pelaksan
aan PIO
sesuai
SOP
5. Petugas memberikan Pelaksanaan SOP pemberian Lakukan
penjelasan tentang pemberian informasi sosialisa
kemungkinan terjadi efek informasi tentang si PIO
samping obat atau efek penggunaan obat penggunaan obat supaya
yang tidak diharapkan tentang efek memuat tentang informas
samping dan efek pemberian i ESO
yang tidak informasi efek diberika
diharapkan samping obat n
atau efek yang termasu
tidak diharapkan k
prosedur
bila
terjadi
ESO
6. Petugas menjelaskan Penjelasan SOP pemberian Lakukan
petunjuk tentang penyimpanan obat informasi sosialisa
penyimpanan obat di rumah di rumah penggunaan obat si PIO
termasuk supaya
didalamnya informas
tentang i cara
pemberian penyimp
informasi cara anan
penyimpanan obat di
obat di rumah rumah
diberika
n
7. Tersedia kebijakan dan Kebijakan Review
prosedur penanganan obat pelayanan dan jika
yang kedaluwarsa/rusak faramasi perlu
didalamnya revisi
memuat
SK dan
penanganan obat
yang SOP.
kadaluwarsa.
SOP
penanganan obat
kedaluwarsa/rus
ak
8. Obat kedaluwarsa/rusak Pelaksanaan Pastikan
dikelola sesuai kebijakan penanganan obat tidak ada
dan prosedur. kadaluwarsa Bukti obat
penanganan obat
sesuai dengan kadaluar
kadaluwarsa
kebijakan dan (inventarisasi dan sa yang
SOP pemusnahan, tidak
atau dikelola
pengembalian ke dengan
gudang farmasi) benar
Kriteria:
8.2.4. Efek samping yang terjadi akibat pemberian obat-obat yang diresepkan atau riwayat alergi terhadap obat-
obatan tertentu harus didokumentasikan dalam rekam medis pasien
Pokok Pikiran:
• Pasien, dokternya, perawat dan petugas kesehatan yang lain bekerja bersama untuk memantau pasien yang
mendapat obat. Tujuan pemantauan adalah untuk mengevaluasi efek pengobatan terhadap gejala pasien atau
penyakitnya dan untuk mengevaluasi pasien terhadap Kejadian yang Tidak Diharapkan (KTD).
• Berdasarkan pemantauan, dosis atau jenis obat bila perlu dapat disesuaikan. Sudah seharusnya dilakukan
pemantauan secara ketat respons pasien terhadap dosis pertama obat yang baru diberikan kepada pasien.
Pemantauan dimaksudkan untuk mengidentifikasi respons terapetik yang diantisipasi maupun reaksi alergik,
interaksi obat yang tidak diantisipasi, untuk mencegah risiko bagi pasien. Memantau efek obat termasuk
mengobservasi dan mendokumentasikan setiap KTD.
• Perlu disusun kebijakan tentang identifikasi, pencatatan dan pelaporan semua KTD yang terkait dengan
penggunaan obat, misalnya sindroma Stephen Johnson, KIPI dan lainnya. Puskesmas membangun suatu
mekanisme pelaporan dari KTD.
Elemen Penilaian Dokumen
Dokumen Dokumen lain Rekam Rekomendas Yang
Fakta
Kegiatan yang regulasi yang perlu implementasi i perlu
dan
perlu dilakukan disiapkan di dan bukti lain disiapka
analisis
Puskesmas n
1. Tersedia prosedur SOP pelaporan Review
pelaporan efek samping efek samping dan jika
obat obat perlu
revisi
SOP
2. Efek samping obat Pendokumentasian Bukti catatan Pastikan
didokumentasikan dalam efek samping obat efek samping ada
rekam medis obat dalam dokume
rekam medis ntasi
ESO
dalam
rekam
medis
3. Tersedia kebijakan dan Kebijakan Review
prosedur untuk mencatat, pelayanan dan jika
memantau, dan melaporkan farmasi yang perlu
bila terjadi efek samping didalamnya revisi
penggunaan obat dan KTD, memuat SK dan
termasuk kesalahan ketentuan SOP
pemberian obat tentang
pencatatan,
pemantauan,
pelaporan efek
samping obat,
dan KTD. SOP
pencatatan,
pemantauan,
pelaporan efek
samping obat,
KTD,
4. Kejadian efek samping Pelaksanaan SOP tindak Bukti tindak Pastikan
obat dan KTD tindak lanjut, lanjut efek lanjut terhdap adalapor
ditindaklanjuti dan pencatatan samping obat kejadian efek an ESO
didokumentasikan kejadian efek dan KTD samping obat dan dan
KTD
samping obat, Insiden
KTD dan terutama
tindaklanjut KTD
yang
terdoku
mentasi
dan
ditindakl
anjuti
Kriteria:
8.2.5. Kesalahan obat (medication errors) dilaporkan melalui proses dan dalam kerangka waktu yang ditetapkan
oleh Puskesmas
Pokok Pikiran:
• Puskesmas mempunyai proses untuk mengidentifikasi dan melaporkan kesalahan obat dan near miss-Kejadian
Nyaris Cedera (KNC). Proses termasuk mendefinisikan suatu kesalahan obat dan KNC, menggunakan format
pelaporan yang ditentukan serta mengedukasi staf tentang proses dan pentingnya pelaporan. Definisi-definisi dan
proses-proses dikembangkan melalui proses kerjasama yang mengikutsertakan semua yang terlibat di berbagai
langkah dalam manajemen obat. Proses pelaporan adalah bagian dari program mutu dan program keselamatan
pasien di Puskesmas. Perbaikan dalam proses pengobatan dan pelatihan staf digunakan untuk mencegah kesalahan
di kemudian hari.
Kriteria:
8.3.2. Ada program pengamanan radiasi, dilaksanakan dan didokumentasi
Pokok Pikiran:
• Puskesmas memiliki suatu program aktif dalam keamanan radiasi yang meliputi semua komponen pelayanan
radiodiagnostik. Program keamanan radiologi mencerminkan antisipasi risiko dan bahaya yang dihadapi.
Program mengatur praktik yang aman dan langkah pencegahan bahaya untuk petugas radiologi karyawan lain, dan
pasien. Program ini dikoordinasi dengan program keselamatan Puskesmas.
• Program pengelolaan keamanan radiasi termasuk :
- Kebijakan dan prosedur tertulis yang menunjang kesesuaian dengan standar, undang-undang dan peraturan yang
berlaku.
- Kebijakan dan prosedur tertulis untuk penanganan dan pembuangan bahan infeksius dan berbahaya.
- Ketersediaan alat pelindung diri yang sesuai dengan praktik dan antisipasi bahaya yang dihadapi.
- Ada orientasi bagi staf radiologi dan diagnostik imajing untuk prosedur dan praktik keselamatan kerja.
- Ada pendidikan/pelatihan inhouse untuk prosedur baru atau adanya bahan berbahaya yang baru diketahui dan
digunakan.
Dokumen Rekomendas
i
Dokumen yang Dokumen lain Rekam Fakta
Kegiatan yang perlu disusun yang perlu implementasi
Elemen Penilaian dan
perlu dilakukan sebagai regulasi disiapkan di dan bukti lain analisis
internal Puskesmas yang perlu
disiapkan
1. Terdapat program Penyusunan Kerangka Bukti
keamanan radiasi yang program acuan/panduan pelaksanaan
mengatur risiko keamanan keamanan dan program dan program
dan antisipasi bahaya yang keselamatan SOP pengamanan
radiasi
bisa terjadi di dalam atau di radiasi. pengamanan
luar unit kerja Pelaksanaan radiasi
program dan SOP
pengamanan
radiasi
Kriteria:
8.3.3. Staf yang kompeten dengan pengalaman memadai, melaksanakan pemeriksaan radiodiagnostik
menginterpretasi hasil, dan melaporkan hasil pemeriksaan.
Pokok Pikiran:
• Pimpinan Puskesmas menetapkan petugas pemberi pelayanan radiodiagnostik yang melaksanakan pemeriksaan
diagnostik, siapa yang kompeten menginterpretasi hasil atau memverifikasi dan membuat laporan hasil.
• Petugas tersebut mendapat latihan yang baik dan memadai, berpengalaman, dan keterampilan yang memadai.
Elemen Penilaian Dokumen
Dokumen yang Dokumen lain Rekam Rekomendas
perlu disusun yang perlu implementasi i
Fakta
Kegiatan yang sebagai regulasi disiapkan di dan bukti lain
dan
perlu dilakukan internal Puskesmas yang perlu
analisis
disiapkan
Kriteria:
8.3.4. Hasil pemeriksaan radiologi tersedia tepat waktu sesuai ketentuan yang ditetapkan.
Pokok Pikiran:
• Jangka waktu pelaporan hasil pemeriksaan radiologi diagnostik perlu ditetapkan. Hasil yang dilaporkan dalam
kerangka waktu didasarkan pada kebutuhan pasien, pelayanan yang ditawarkan, dan kebutuhan pemberi
pelayanan klinis. Kebutuhan tes untuk pelayanan gawat darurat, pemeriksaan di luar jam kerja serta akhir minggu
termasuk dalam ketentuan ini.
• Hasil pemeriksaan radiologi yang cito untuk pasien gawat darurat harus diberi perhatian khusus dalam proses
pengukuran mutu. Hasil pemeriksaan radiodiagnostik yang dilaksanakan dengan kontrak pelayanan oleh pihak di
luar Puskesmas dilaporkan sesuai dengan kebijakan atau ketentuan dalam kontrak.
Dokumen Rekomendas
i
Dokumen yang Dokumen lain Rekam
perlu disusun yang perlu implementasi Fakta
Kegiatan yang
Elemen Penilaian sebagai regulasi disiapkan di dan bukti lain dan
perlu dilakukan
internal Puskesmas yang perlu analisis
disiapkan
Kriteria:
8.3.5. Semua peralatan yang digunakan untuk pemeriksaan radiologi dan diagnostik imajing diperiksa, dirawat
dan dikalibrasi secara teratur, dan disertai catatan memadai yang dipelihara dengan baik.
Pokok Pikiran:
• Petugas radiologi bekerja untuk menjamin bahwa semua peralatan berfungsi dengan baik pada tingkatan yang
dapat diterima dan aman bagi para operator. Program pengelolaan peralatan radiologi meliputi:
o Identifikasi dan inventarisasi peralatan.
o Asesmen penggunaan peralatan melalui inspeksi, testing, kalibrasi, perawatan.
o Monitoring dan bertindak terhadap laporan peralatan bila ada peringatan bahaya, penarikan kembali, laporan
insiden, masalah dan kegagalan.
o Mendokumentasi program pengelolaan
• Frekuensi testing, perawatan, dan kalibrasi berhubungan dengan pemakaian peralatan dan riwayat
pelayanannya didokumentasi /dicatat.
Kriteria:
8.3.7. Pelayanan radiologi dikelola, dipimpin, dan dilaksanakan oleh petugas yang kompeten
Pokok Pikiran:
• Pelayanan radiodiagnostik yang berada di Puskesmas dipimpin oleh seorang yang kompeten sesuai dengan
pelatihan yang terdokumentasi, keahlian, dan pengalaman, sesuai undang-undang dan peraturan yang berlaku.
Individu ini secara profesional bertanggung jawab atas fasilitas dan pelayanan radiologi.
• Bila individu ini memberikan konsultasi klinis atau pendapat medis maka dia harus seorang dokter, sedapat
mungkin seorang spesialis radiologi. Pelaksanaan pelayanan radiologi dilakukan oleh petugas radiografer yang
kompeten
• Tanggung jawab pimpinan radiologi termasuk:
o Mengembangkan, melaksanakan, mempertahankan kebijakan dan prosedur.
o Pengawasan administrasi.
o Mempertahankan (maintaining) setiap program kontrol mutu yang perlu.
o Memberikan rekomendasi pelayanan radiologi dan diagnostik imajing di luar.
o Memonitor dan me-review semua pelayanan radiologi yang tersedia.
Kriteria:
8.3.8. Ada prosedur kontrol mutu, dilaksanakan dan didokumentasikan.
Pokok Pikiran:
• Sistem kontrol mutu yang baik adalah penting untuk dapat memberikan pelayanan radiodiagnostik yang unggul.
• Prosedur kontrol mutu termasuk:
o Validasi metode tes yang digunakan untuk akurasi dan presisi
o Pengawasan harian hasil pemeriksaan imajing oleh staf radiologi yang kompeten
o Langkah perbaikan cepat bila ditemukan kekurangan (deficiency) teridentifikasi..
o Pendokumentasian hasil dan langkah-langkah perbaikan.
Dokumen Rekomendas
i
Dokumen yang Dokumen lain Rekam
perlu disusun yang perlu implementasi Fakta
Kegiatan yang
Elemen Penilaian sebagai regulasi disiapkan di dan bukti lain dan
perlu dilakukan
internal Puskesmas yang perlu analisis
disiapkan
Kriteria:
8.4.3. Adanya sistem yang memandu penyimpanan dan pemrosesan rekam medis
Pokok Pikiran:
• Puskesmas menetapkan dan melaksanakan suatu kebijakan yang menjadi pedoman retensi berkas rekam medis
pasien dan data serta informasi lainnya. Berkas rekam medis klinis pasien, serta data dan informasi lainnya
disimpan (retensi) untuk suatu jangka waktu yang cukup dan mematuhi peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku guna mendukung asuhan pasien, manajemen, dokumentasi yang sah secara hukum, riset dan pendidikan.
Kebijakan tentang penyimpanan (retensi) konsisten dengan kerahasiaan dan keamanan informasi tersebut. Ketika
periode retensi yang ditetapkan terpenuhi, maka berkas rekam medis klinis pasien dan catatan lain pasien, data
serta informasi dapat dimusnahkan dengan semestinya.
Kriteria:
8.4.4. Rekam berisi informasi yang memadai dan dijaga kerahasiaannya tentang identifikasi pasien, dokumentasi
prosedur kajian, masalah, kemajuan pasien dan hasil asuhan
Pokok Pikiran:
• Kelengkapan isi rekam medis diperlukan untuk menjamin kesinambungan pelayanan, memantau kemajuan
respons pasien terhadap asuhan yang diberikan. Puskesmas menetapkan kebijakan dan prosedur kelengkapan
rekam medis.
• Privasi dan kerahasiaan data serta informasi wajib dijaga, terutama data dan informasi yang sensitif.
Keseimbangan antara berbagi (sharing) data dan kerahasiaan data perlu diatur. Perlu ditetapkan tingkat privasi dan
kerahasiaan yang harus dijaga untuk kategori beragam informasi (misalnya: rekam medis pasien, data riset dan
lainnya).
Dokumen Rekomendas Yang
i perlu
Dokumen Dokumen lain Rekam Fakta disiapka
Kegiatan yang regulasi yang perlu implementasi
Elemen Penilaian dan n
perlu dilaksanakan disiapkan di dan bukti lain analisis
Puskesmas yang perlu
disiapkan
1. Isi rekam medis Kebijakan Review
mencakup diagnosis, pengelolaan dan jika
pengobatan, hasil rekam medis perlu
pengobatan, dan kontinuitas yang revisi
asuhan yang diberikan didalamnya SK
terdapat
ketentuan
tentang isi
rekam medis
2. Dilakukan penilaian dan Penilaian SOP penilaian bukti Pastikan
tindak lanjut kelengkapan kelengkapan dan kelengkapan dan pelaksanaan tersedia
dan ketepatan isi rekam ketepatan isi ketepatan isi penilaian, hasil bukti
medis rekam medis rekam medis, dan tindak monitori
lanjut penilaian ng
kelepng
kapan
rekam
medis
dan
tindak
lanjutny
a
3. Tersedia prosedur SOP-SOP untuk Review
menjaga kerahasiaan rekam menjaga dan jika
medis kerahasiaan perlu
rekam medis revisi
SOP
Manajemen Keamanan Lingkungan
Standar :
8.5. Lingkungan pelayanan mematuhi persyaratan hukum, regulasi dan perizinan yang berlaku.
Kriteria:
8.5.1. Lingkungan fisik Puskesmas, instalasi listrik, air, ventilasi, gas dan sistim lain yang dipersyaratkan
diperiksa secara rutin, dipelihara, dan diperbaiki bila perlu
Pokok Pikiran:
• Untuk menjamin keamanan pasien/keluarga yang berkunjung ke Puskesmas, perlu dilakukan monitoring secara
rutin, pemeliharaan, dan perbaikan bila terjadi kerusakan pada fisik bangunan Puskesmas termasuk di dalamnya
instalasi listrik, air, ventilasi, gas, dan sistem lain. Pemantauan, pemeliharaan, dan perbaikan dipandu oleh
kebijakan dan prosedur, dan dilakukan oleh petugas yang kompeten.
Dokumen Rekomendas Yang
i perlu
Dokumen Dokumen lain Rekam Fakta disiapka
Kegiatan yang regulasi yang perlu implementasi
Elemen Penilaian dan n
perlu dilakukan disiapkan di dan bukti lain analisis
Puskesmas yang perlu
disiapkan
1. Kondisi fisik lingkungan Pelaksanaan SOP Jadwal bukti Pastikan
Puskesmas dipantau secara pemantauan pemantauan pelaksanaan, pelaksanaan dilakuka
rutin. lingkungan lingkungan fisik pemantasuan n
Puskesmas Puskesmas, kondisi pemanta
lingkungan uan
fisik lingkung
an fisik
puskesm
as dan
tersedia
bukti
2. Instalasi listrik, kualitas Pemantasuan dan SOP Pastikan
air, ventilasi, gas dan sistem pemeliharaan pemeliharaan dilakuka
lain yang digunakan system utilitas dan pemantauan n
dipantau secara periodik instalasi listrik, pemelih
oleh petugas yang diberi air, ventilasi, gas araan
tanggung jawab dan sistem lain, dan
bukti pemanta
pemantauan dan uan
tindak lanjut instalasi
listrik,
air,
ventilasi,
gas dan
sistem
lain, dan
tersedia
bukti
pemanta
uan dan
tindak
lanjut
3. Tersedia sarana untuk Pelaksanaan SOP jika terjadi Bukti Pastikan
menangani masalah pelatihan kebakaran, pelaksanaan bukti
listrik/api apabila terjadi penggunaan pelatihan dan pelaksanaan
kebakaran APAR, simulasi simulasi pelatihan
kebakaran. dan simulasi
jika terjadi
kebakaran.
Tersedia APAR kebakaran
yang tidak ada.
Pengadaan/ kadaluwarsa Tersedia
penyediaan APAR APAR yang
tidak
kadaluwarsa
• Rencana tersebut didokumentasikan dan di up-date yang merefleksikan keadaan-keadaan terkini dalam
lingkungan Puskesmas. Ada proses untuk me-review dan meng-update
Dokumen Rekomendas Yang
i perlu
Dokumen Dokumen lain Rekam Fakta disiapka
Kegiatan yang regulasi yang perlu implementasi dan n
perlu dilakukan disiapkan di dan bukti lain analisis
Puskesmas yang perlu
disiapkan
1. Ada rencana program Penyusunan Rencana Pastikan
untuk menjamin program program ada
lingkungan fisik yang aman keamanan keamanan program
linkgungan fisik lingkungan fisik keamana
Puskesmas n
lingkung
an fisik
puskesm
as untuk
tiap
tahun
2. Ditetapkan petugas yang SK penanggung Review
bertanggung jawab dalam jawab dan jika
perencanaan dan pengelolaan perlu
pelaksanaan program untuk keamanan revisi
menjamin lingkungan fisik lingkungan fisik SK
yang aman Puskesmas
3. Program tersebut Penyusunan Rencana Bukti Pastikan
mencakup perencanaan, rencana program program pelaksanaan program
pelaksanaan, pendidikan keamanan keamanan program tersebut
dan pelatihan petugas, lingkungan fisik lingkungan fisik keamanan mencaku
pemantauan, dan evaluasi mencakup Puskesmas p
pemantauan, memuat: pemanta
evaluasi dan perencanaan, uan,
tindak lanjut pelaksanaan, evaluasi
terhadap pendidikan dan dan
pelaksanaan pelatihan tindak
kebijakan dan petugas, lanjut
prosedur pemantauan, terhadap
penanganan bahan dan evaluasi pelaksan
berbahaya. aan
Pelaksanaan kebijaka
program n dan
keamanan prosedur
lingkungan fisik penanga
nan
bahan
berbaha
ya.
4. Dilakukan monitoring, Pelaksanaan SPO monitoring Bukti Pastikan
evaluasi dan tindak lanjut monitoring, dan evaluasi pelaksanaan dilakuka
terhadap pelaksanaan evaluasi dan terhadap program. n
program tersebut. tindak lanjut program Bukti monitori
pelaksanaan keamanan monitoring, ng,
program lingkungan evaluasi dan evaluasi
tindak lanjut dan
tindak
lanjut
terhadap
pelaksan
aan
program
tersebut
dan ada
buktinya
Manajemen Peralatan
Standar:
8.6. Peralatan dikelola dengan tepat.
Kriteria:
8.6.1. Peralatan ditempatkan di lingkungan pelayanan dengan tepat
Pokok Pikiran:
• Untuk menjaga agar peralatan siap pakai dan dalam kondisi baik pada saat dibutuhkan maka Puskesmas perlu
menetapkan ketentuan dan prosedur kebersihan dan sterilisasi alat-alat yang perlu disterilkan, dan menempatkan
alat yang siap pakai pada tempat yang tepat sesuai persyaratan dan fungsi alat.
Elemen Penilaian Dokumen
Dokumen Dokumen lain Rekam Rekomendas Yang
regulasi yang perlu implementasi Fakta i perlu
Kegiatan yang
disiapkan di dan bukti lain dan disiapka
perlu dilakukan
Puskesmas yang perlu analisis n
disiapkan
1. Ditetapkan kebijakan dan Pelaksanaan Kebijakan Bukti Review
prosedur untuk pembersihan dan pengelolaan alat pelaksanaan dan jika
memisahkan alat yang sterilisasi alat yang habis pengelolaan perlu
bersih dan alat yang kotor, mulai dari digunakan, yang peralatan yang revisi
habis digunakan.
alat yang memerlukan pemilahan alat didalamnya SK dan
sterilisasi, alat yang yang bersih dan berisi ketentuan SOP
membutuhkan perawatan kotor, disinfeksi, tentang
lebih lanjut (tidak siap pencucian, pemilahan alat
pakai), serta alat-alat yang sterilisasi, yang bersih dan
membutuhkan persyaratan perawatan khusus kotor, sterilisasi
khusus untuk peletakannya untuk alat-alat alat, peralatan
tertentu, yang
penyimpanan/pele membutuhkan
takan alat yang penanganan
membutuhakn khusus, dan
persyaratan penempatan alat.
khusus SOP
memisahkan alat
yang bersih dan
alat yang kotor,
SOP sterilisasi,
SOP
penanganan alat
yang
membutuhkan
perawatan
khusus. SOP
penyimpanan
alat. SOP
penyimpanan
alat yang
2. Tersedia prosedur SOP sterilisasi Pelaksanaan Review
sterilisasi alat-alat yang kebershinan dan dan jika
perlu disterilkan sterilisasi alat perlu
revisi
SOP
3. Dilakukan pemantauan Pemantauan SOP bukti Pastikan
terhadap pelaksanaan terhadap pemantauan pelaksanaan ada bukti
prosedur secara berkala pelaksanaan berkala pemantauan, pelaksan
prosedur pelaksanaan hasil aan
pemeliharaan, prosedur pemantauan, pemanta
kebersihan, dan pemeliharaan tindak lanjut uan,
sterilisasi alat dan sterilisasi pemantauan hasil
SK petugas
pemanta
pemantau, uan,
instrumen, tindak
lanjut
pemanta
uan
berkala
4. Apabila memperoleh Pengelolaan dan SOP tentang Bukti penelolaan Pastikan
bantuan peralatan, penggunaan alat penanganan dan penggunaan terdapat
persyaratan-persyaratan jika mendapat bantuan alat jika bukti
fisik, tehnis, maupun bantuan alat peralatan memperoleh apabila
bantuan
petugas yang berkaitan memper
dengan operasionalisasi alat oleh
tersebut dapat dipenuhi bantuan
peralata
n,
persyara
tan-
persyara
tan fisik,
tehnis,
maupun
petugas
yang
berkaita
n dengan
operasio
nalisasi
alat
tersebut
dapat
dipenuhi
Kriteria :
8.6.2. Peralatan dipelihara dan dikalibrasi secara rutin
Pokok Pikiran:
• Untuk menjamin ketersediaan dan berfungsi/laik pakainya peralatan medis, Puskesmas:
o melakukan inventarisasi peralatan medis;
o melakukan pemeriksaan peralatan medis secara teratur;
o melakukan uji coba peralatan medis sesuai dengan penggunaan dan ketentuannya;
o melaksanakan pemeliharaan;
o melakukan inventarisasi peralatan yang harus dikalibrasi;
o memastikan bahwa alat yang perlu dikalibrasi, dilakukan kalibrasi sesuai peraturan perundangan yang berlaku.
• Pemeliharaan alat dilakukan oleh petugas yang kompeten yang ditetapkan oleh Kepala Puskesmas. Peralatan
diperiksa dan diuji coba sejak masih baru dan seterusnya, sesuai umur dan penggunaan peralatan tersebut atau
sesuai instruksi pabrik. Pemeriksaan, hasil uji coba dan setiap kali pemeliharaan, dan kalibrasi didokumentasikan.
Dokumen Rekomendas Yang
i perlu
Dokumen Dokumen lain Rekam Fakta disiapka
Kegiatan yang regulasi yang perlu implementasi
Elemen Penilaian dan n
perlu dilakukan disiapkan di dan bukti lain analisis
Puskesmas yang perlu
disiapkan
1. Dilakukan Inventarisasi Daftar inventaris Pastikan
inventarisasi peralatan yang peralatan klinis peralatan klinis ada
ada di Puskesmas di Puskesmas daftar
inventari
s
peralata
n klinis
di
Puskesm
as
2. Ditetapkan Penanggung SK penanggung Review
jawab pengelola alat ukur jawab dan jika
dan dilakukan kalibrasi atau pengelolaan perlu
yang sejenis secara teratur, peralatan dan revisi
dan ada buktinya kalibrasi SK
3. Ada sistem untuk Pengendalian dan SOP kontrol Bukti Review
kontrol peralatan, testing, monitoring peralatan, pelaksanaan dan jika
dan perawatan secara rutin peralatan, uji testing, dan perawatan dan perlu
fungsi, dan perawatan uji fungsi revisi
perawatan secara rutin Bukti monitoring
SOP.
untuk peralatan
klinis yang
digunakan
4. Hasil pemantauan Pelaksanaan Dokumentasi Pastikan
tersebut didokumentasikan pemantauan hasil ada
pemantauan pelaksan
aan
pengend
alian dan
monitori
ng
peralata
n, uji
fungsi,
dan
perawata
n
5. Ditetapkan kebijakan dan Pelaksanaan Kebijakan Bukti Review
prosedur penggantian dan penggantian dan pemeliharaan pelaksanaan dan jika
perbaikan alat yang rusak perbaikan alat alat yang pemeliharaan perlu
agar tidak mengganggu yang rusak didalamnya alat, bukti revisi
pelaksanaan
pelayanan berisi ketentuan SK dan
perbaikan alat,
sesuai dengan SOP
bukti
yang ada pada pelaksanaan
pokok pikiran penggantian alat.
antara lain
termasuk
ketentuan
penggantian dan
perbaikan alat
yang rusak.
SOP
penggantian alat
yang rusak dan
SOP perbaikan
alat yang rusak
Kriteria:
8.7.3. Setiap tenaga mendapat kesempatan mengembangkan ilmu dan ketrampilan yang diperlukan untuk
meningkatkan mutu pelayanan bagi pasien
Pokok Pikiran:
• Dalam upaya peningkatan kompetensi dari tenaga kesehatan yang memberikan asuhan klinis, perlu
direncanakan, dan diberi kesempatan bagi tenaga klinis untuk meningkatkan kompetensi melalui pendidikan
dan/atau pelatihan.
Elemen Penilaian Dokumen
Dokumen yang Dokumen lain Rekam Rekomendas Yang
merupakan yang perlu implementasi i perlu
Fakta
Kegiatan yang regulasi internal disiapkan di dan bukti lain disiapka
dan
perlu dilakukan Puskesmas yang perlu n
analisis
disiapkan