Anda di halaman 1dari 9

MAK ALAH PEMERIKSAAN LABORATORIUM PADA IBU

HAMIL PRE EKLAMPSIA DISUSUN DALAM RANGKA


UNTUK MEMENUHI TUGAS KULIAH
KEPERAWATAN MATERNITAS
Dosen Pembimbing Tanty Wulan Dari, S.Kep.Ns.M.Kes

DISUSUN OLEH KELOMPOK 6 / 2-A :


1. Aprilia Arika Lisana S (10)
2. Dina Rahmaniyah` (17)
3. Galuh Mayang J P (32)
4. Indrianti Eka Nur A (40)
5. Intah Ayuwulandari (41)
6. Maharani Eka P (45)

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN SIDOARJO


POLTEKKES KEMENKES SURABAYA
2021/2022
1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan karunia-
Nya, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul " Pemeriksaan Laboratorium Pada Ibu
Hamil Pre-Eklampsia " dengan baik. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat
mengikuti mata kuliah Keperawatan Maternitas. Atas dukungan yang diberikan dalam
penyusunan makalah ini, kami mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Tanty Wulan Dari, S.Kep.Ns.M.Kes selaku dosen pembimbing mata kuliah
Keperawatan Maternitas
2. Bapak/Ibu dosen Poltekkes Kemenkes Surabaya Prodi D3 Keperawatan Sidoarjo.
3. Teman-teman sekelompok atas kerjasamanya dalam menyelesaikan makalah ini.
4. Kedua orang tua kami, selaku pemberi semangat dan dukungan.

Karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman, kami menyadari sepenuhnya bahwa


masih ada kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun
dari pembaca sangat dibutuhkan untuk menyempurnakan makalah ini. Kami berharap makalah
ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Sidoarjo, 21 Maret 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………………..…..1

KATA PENGANTAR………………………………………………………...……..2

DAFTAR ISI………………………………………………………………………....3

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………...….4

1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………4


1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………….………..4
1.3 Tujuan Penulisan………………………………………………………...………..5

BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………..6

2.1 Pengertian Pre Eklampsia………………………………………………………….6

2.2 Manfaat Tes Laboratorium Pada Ibu Hamil Pre Eklampsia……………………….6


2.3 Pemeriksaan Tes Darah Pada Ibu Hamil Pre Eklampsia…………………………..6
2.4 Pemeriksaan Tes Kreatin Pada Ibu Hamil Pre Eklampsia ………………………...6
2.5 Pemeriksaan Tes Urin Pada Ibu Hamil Pre Eklampsia ……………………………7
2.6 Pemeriksaan Tes Skrining Opsional Pada Ibu Hamil Pre Eklampsia ……………..7
BAB III PENUTUP…………………………………………………………….……..8

3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………8

3.2 Saran………………………………………………………………………………..8

DAFTAR PUSTAKA………………………………....……………………………….9

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pre Eklampsia adalah sindrom spesifik kehamilan berupa berkurangnya perfusi organ
akibat vasospasme dan aktivitasi endotel. Gangguan hipertensi yang menjadi penyulit
kehamilan sering dijumpai dan termasuk dalam tiga trias kematian bersama pendarahan dan
infeksi. Hipertensi dalam kehamilan merupakan faktor resiko medis yang paling sering
dijumpai. Penyakit ini dijumpai 3,7% diantara semua kehamilan yang berakhir dengan
kelahiran hidup dan kematian ibu akibat penyulit ini tetap merupakan ancaman.
Kejadian preeclampsia di Amerika Serikat berkisar antara 2 – 6% dari ibu hamil nulipara
yang sehat. Di Negara berkembang, kejadian preeclampsia berkisar antara 4-18%. Penyakit
preeclampsia ringan terjadi 75% dan preeclampsia berat terjadi 25%. Dari seluruh kejadian
preeclampsia, sekitar 10% kehamilan umumnya kurang dari 34 minggu. Kejadian
preeclampsia meningkat pada wanita dengan riwayat preeclampsia, kehamilan ganda,
hipertensi kronis dan penyakit ginjal. Pada ibu hamil primigravida terutama dengan usia
muda lebih sering menderita preeclampsia dibandingkan dengan multigravida.
Mortalitas maternal pada preeclampsia disebabkan oleh karena akibat komplikasi dari
preeclampsia seperti eklampsia hingga pendarahan otak, gagal ginjal, dekompensasi kordis
dengan edema pulnomal dan aspirasi. Mortalitas perinatal pada preeklampsia dan eklampsia
disebabkan asfiksia intrauterine dan prematuritas, asfiksia terjadi karena adanya gangguan
sirkulasi uteroplasenter akibat vasospasme arteriole spiralis. Pada hipertensi yang kronis
pertumbuhan janin akan terganggu, dan pada hipertensi yang lebih singkat akan
menyebabkan kegawatan janin sampai terjadinya kematpian janin.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian preeklampsia?

2. Apa manfaat tes laboratorium pada ibu hamil preeklampsia?

3. Bagaimana cara mengetahui pemeriksaan tes darah pada ibu hamil pre eklampsia?

4. Bagaimana cara mengetahui pemeriksaan tes kreatin pada ibu hamil pre eklampsia?

5. Bagaimana cara mengetahui pemeriksaan tes urin pada ibu hamil pre eklampsia?

6. Bagaimana cara mengetahui pemeriksaan tes skrining opsional pada ibu hamil pre

eklampsia?

4
1.3 Tujuan Penulisan

1. Mengetahui apa itu pengertian preeklampsia pada ibu hamil


2. Mengetahui manfaat tes laboratorium pada ibu hamil pre eklampsia
3. Mengetahui pemeriksaan tes darah pada ibu hamil pre eklampsia
4. Mengetahui pemeriksaan tes kreatin pada ibu hamil pre eklampsia
5. Mengetahui pemeriksaan tes urin pada ibu hamil pre eklampsia
6. Mengetahui pemeriksaan tes skrining opsionl pada ibu hamil pre eklampsia

5
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pre Eklampsia

Pre eklampsia adalah gangguan kehamilan yang ditandai dengan tekanan darah tinggi
alias hipertensi dan tanda-tanda kerusakan organ lain. Kondisi ini sering menyebabkan gangguan
pada organ seperti kerusakan ginjal yang ditunjukkan oleh tingginya kadar protein pada urine.
Kondisi ini rentan menyerang pada trimester ketiga atau masa-masa akhir kehamilan, dan bisa
memicu kejang alias eklampsia saat semakin mendekati proses persalinan.

2.2 Manfaat Tes Laboratorium Pada Ibu Hamil Pre Eklampsia

Terdapat perbedaan yang bermakna pada evaluasi hasil laboratorium fungsi hati, fungsi
ginjal, kadar hemoglobin, kadar trombosit antara kelompok preeklamsia dibandingkan dengan
ibu hamil dengan normotensi. pemeriksaan ini bermaanfaat untuk mengevaluasi hasil
laboratorium penderita preeklamsia ringan, preeklamsia berat, dan normotensi

2.3 Pemeriksaan Tes Darah Pada Ibu Hamil Pre Eklampsia

Pemeriksaan ini mencakup perhitungan sel darah lengkap yang bisa membantu
menunjukkan wanita hamil mengalami preeklamsia atau gangguan lain. Penghitungan sel darah
lengkap juga dapat digunakan untuk melihat kadar bilirubin dan serum haptoglobin dalam darah.
Selain itu, akan diamati juga jumlah sel darah merah per volume darah. Sel darah merah bertugas
mengangkut oksigen agar asupan oksigen bagi ibu hamil dan janin yang dikandung tetap terjaga
serta terpenuhi. selain itu ibu juga dapat melakukan pemeriksaan tekanan darah. Tekanan darah
tinggi didefinisikan sebagai tekanan darah 140/90 atau lebih besar, diukur pada dua kesempatan
terpisah selama enam jam. Tekanan darah tinggi yang parah, yang hasilnya mencapai atau lebih
besar dari 160/110, membutuhkan perawatan segera baik selama kehamilan dan pada minggu-
minggu pertama setelah melahirkan.

2.4 Pemeriksaan Tes Kreatinin Pada Ibu Hamil Pre Eklampsia


Kerusakan ginjal bisa menjadi salah satu tanda wanita hamil mengalami eklampsia.
Untuk memastikan kerusakan terjadi karena gangguan ini, perlu dilakukan tes fungsi ginjal, salah
satunya tes serum kreatinin. Zat ini merupakan hasil buangan dari otot yang dialirkan melalui
darah serta dikeluarkan melalui ginjal. Namun, saat ginjal mengalami kerusakan karena
eklampsia, proses ini jadi terganggu kemudian menyebabkan kadar kreatinin bertambah dan tak
dapat disaring. 

6
Tingkat kreatin pada masa kehamilan berpengaruh pada ukuran bayi yang dilahirkan.
Pada ibu hamil yang kadar kreatinnya sedikit cenderung melahirkan bayi dengan berat badan
lahir yang rendah. 850 perempuan hamil dilihat kadar kreatinnya. Untuk mengetahui kadar
kreatin pada ibu hamil, peneliti melakukan tes darah dan urine. Sementara untuk melihat jumlah
kreatin yang diperoleh janin, ditilik dari plasenta dan darah tali pusat. Bagi yang belum tahu apa
itu kreatin, ini adalah salah satu jenis asam amino yang terdapat dalam tubuh manusia, tersimpan
dalam jaringan otot. Fungsi utamanya membantu mengubah makanan menjadi energi.
2.5 Pemeriksaan Tes Urin Pada Ibu Hamil Pre Eklampsia
Kemungkinan preeklampsia dan eklampsia juga bisa dilihat melalui tes urine. Pada
pemeriksaan ini, akan dilihat ada atau tidak keberadaan protein dalam urine yang merupakan
salah satu tanda penting terjadinya preeklamsia dan eklamsia pada ibu hamil. 
Ginjal yang sehat tidak membiarkan sejumlah besar protein masuk ke dalam urine. Jika
protein terdeteksi dalam tes skrining dipstick urine, kamu mungkin diminta untuk
mengumpulkan semua urine dalam kendi selama 12 atau 24 jam. Tujuannya adalah untuk
menentukan jumlah protein yang hilang.
Urine ini akan diuji untuk melihat kadarnya lebih dari 300 miligram protein dalam sehari.
Jumlah protein dalam urine kamu lebih dari 300 miligram dalam satu hari dapat
mengindikasikan preeklamsia. Namun, jumlah protein tidak menentukan seberapa parah
preeklamsia yang mungkin terjadi.
2.6 Pemeriksaan Tes skrining opsional Pada Ibu Hamil Pre Eklampsia

Terdapat banyak tes biomarker yang dikembangkan untuk memprediksi atau


mendiagnosis preeklamsia. Salah satu tes ini mengukur kadar protein yang disebut PAPP-A.
Tingkat PAPP-A yang rendah dikaitkan dengan komplikasi kehamilan seperti preeklampsia.
Tingkat PAPP-A yang rendah dapat menjadi penanda risiko yang lebih tinggi, tetapi itu tidak
berarti kamu pasti akan mengalami preeklampsia.

Tes skrining lain dapat memeriksa wanita hamil untuk kadar AFP janin. AFP atau alpha-
fetoprotein adalah protein plasma yang ditemukan pada janin. AFP tinggi menunjukkan cedera
plasenta dan risiko Pembatasan Pertumbuhan Intrauterin (IUGR), yang merujuk pada kondisi
ketika bayi yang belum lahir lebih kecil dibanding yang normal.

7
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Penelitian mengenai hubungan frekuensi dam standart pemeriksaan antenatal care dengan
kejadian preeklampsia dapat diambil kesimpulan yaitu, standar pemeriksaan antenatal care lebih
diperhatikan pada tiap kali kunjungan pemeriksaan dan pemeriksaan antenatal care minimal 12
kali dengan kejadian preeklampsia

3.2 Saran

- Bagi Tenaga Medis

Dalam penulisan rekam medic untuk selalu diteliti kelengkapan dan keakuratan data
untuk memudahkan mengetahui perjalanan pemeriksaan antenatal care. Lebih memperhatikan
standar pemeriksaan antenatal care terutama untuk pemeriksaan laboratorium protein urine.

- Bagi Institusi Kesehatan

Lebih memperhatikan pelaksanaan pemeriksaan antenatal care baik jumlah kunjungan


disarankan minimal 12 kali dan standar pemeriksaan

- Bagi Masyarakat

Diharapkan agar masyarakat dapat mengenali faktor resiko preeklampsia dengan lebih rutin
melakukan pemeriksaan antenatal care

8
DAFTAR PUSTAKA
https://med.unhas.ac.id/obgin/?p=206

https://www.halodoc.com/artikel/pemeriksaan-untuk-deteksi-preeklamsia

https://www.halodoc.com/artikel/ketahui-pemeriksaan-untuk-diagnosis-eklampsia-pada-ibu-
hamil

https://health.detik.com/ibu-hamil/d-3290280/tingkat-kreatin-pada-masa-kehamilan-pengaruhi-
ukuran-bayi
https://www.halodoc.com/artikel/ketahui-pemeriksaan-untuk-diagnosis-eklampsia-pada-ibu-
hamil
https://www.halodoc.com/artikel/ketahui-pemeriksaan-untuk-diagnosis-eklampsia-pada-ibu-
hamil

https://www.halodoc.com/artikel/pemeriksaan-untuk-deteksi-preeklamsia

Anda mungkin juga menyukai