Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIOLOGI TUMBUHAN

TANAH

Disusun oleh :

Nama : Vira Yoriska

Nim : 18031117

Kelas : Pendidikan Biologi C

Dosen : - Dr. Linda Advinda, M.kes

- Sa’diyatul Fuadiyah, S.Pd, M.Pd

Asisten Praktikum : - Alifya Putri Diva

- Bhilu Pricilia

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2020
TANAH

A. TUJUAN PRAKTIKUM
Untuk mengetahui kemampuan tanah dalam menahan air.

B. WAKTU DAN TEMPAT


Hari / Tanggal : Selasa / 06 Oktober 2020
Pukul : 09.41-12.20 WIB
Tempat : Suayan, Kec. Akabiluru. Kab. 50 Kota

C. DASAR TEORI
Keberadaan air di dalam tanah karena ditahan oleh massa tanah, tertahan oleh lapisan
kedap air (impermeable layers) atau adanya drainase tanah yang buruk (poor drainage). Bila
air tersedia dalam keadaan cukup maka pertumbuhan dan produktivitas tanaman akan
berlangsung secara optimal bahkan maksimal. Namun bila air kelebihan atau sebaliknya
kekurangan akan berakibat buruk bagi pertumbuhan dan produktivitas tanaman atau
organisme yang diusahakan pada umumnya. Ketersediaan air di tanah dapat berasal dari curah
hujan, irigasi, tingginya kemampuan menahan air, besarnya penguapan langsung melalui
tanah dan Vegetasi (evapotranspirasi) dan tingginya muka air tanah. Bagi organisme atau
tumbuhan air mempunyai fungsi antara lain sebagai bahan dasar tanaman (protoplasma terdiri
dari air), sebagai bahan dasar pembentuk karbohidrat, lemak dan protein dalam metabolisme
yang berlangsung pada jaringan tanaman, serta sebagai pelarut unsur hara. Tanaman dapat
mengambil unsur hara dari tanah bila unsur hara tersebut terlarut dalam larutan tanah
( Campbell,2008)

Dari segi klimatologi tanah memegang peranan penting sebagai penyimpanan air dan
menekan erosi meskipun tanah sendiri juga dapat tererosi tanah berasal dari pelapukan batuan
dengan bantuan organisme membentuk tubuh unik yang menutupi batuan.  Proses
pembentukan tanah dikenal sebagai pedagonesis proses yang unik membentuk tanah sebagai
tubuh alam yang terdiri atas lapisan-lapisan atau horizon tanah (Hayani,2014:77).

Air terdapat dalam tanah karena ditahan (diserap) oleh massa tanah, tertahan oleh
lapisan kedap air, atau karena keadaan drainase yang kurang baik. Air dapat meresap atau
ditahan oleh tanah karena adanya gaya-gaya  adhesi, kohesi, dan gravitasi (Majid, 2011).
Kapasitas absorbsi air oleh akar tergantung pada potensial air larutan tanah dan
potensial cairan xylem akar.  Pada tumbuhan yang dipotong, perbedaannya dapat mencapai -1
sampai -3 bar, pada tanaman utuh perbedaannya dapat meningkat karena besarnya tanaman
tekanan yang terbenuk dalam xylem. Pada umumnya potensial solute dari cairan xylem tidak
melebihi -20 bar. Pada potensial -15 sampai -20 bar kebanyakan daun sudah mengalami
kehilangan turgor. Bagaimana dengan keadaam potensial air tanah? Tanah tidak selalu dalam
keadaan basah, tanah sering berada dalam berbagai tingkat kekeringan (Ismail, 2006).

Tekstur dan komposisi-kimia tanah merupakan faktor utama yang menentukan jenis
tumbuhan apa yang dapat tumbuh dengan baik pada suatu lokasi tertentu, apakah itu suatu
ekosistem alam atau daerah pertanian. Tumbuhan yang tumbuh secara alamiah pada jenis
tanah tertentu dapar beradaptasi terhadap kandungan mineral dan tekstur tanah tersebut dan
mampu menyerap air dan mengekstraksi nutrien esensial dari tanah itu. Pada waktu
berinteraksi dengan tanah yang mendukung pertumbuhannya tumbuhan, pada gilirannya akan
mempengaruh tanah. Hubungan antara tanah dan tumbuhan merupakan komponen kritis dari
siklus-siklus nutrien yang menopang ekosistem darat (Ismail, 2006).

Tanah merupakan media penting bagi tumbuhan karena tanah menyedikan berbagai
macam kebutuhannya. Tanah berperan penopang tegaknya tumbuhan,disamping menyupplai
seluruh nutrisi yang dibutuhkan. Air merupakan salah satu komponen tanah sebagai pelarut
dan media reaksi kimia dalam tanah. Keberadaan air dalam tanah terdapat dalam beberapa
bentuk, meliputi air gravitasi, air kimia, air hidroskopis dan air kapiler. Air kapiler dan air
hidroskpis dapat dimanfaatkan akar tumbuhan, sedangkan yang lain tidak. Kesediaan air
dalam tanah sangat dipengaruhi oleh strukrur dan tektur tanah itu sendiri. Tanah bertektur
pasir, debu dan liat memiliki daya ikat air yang berbeda ( Mudakir, 2006 ).

Kadar air tanah dinyatakan dalam persen volume yaitu persentase volume air terhadap
volume tanah. Cara ini mempunyai keuntungan karena dapat memberikan gambaran tentang
ketersediaan air bagi tanaman pada volume tanah tertentu. Cara penetapan kadar air dapat
dilakukan dengan sejumlah tanah basah dikering ovenkan dalam oven pada suhu 100 0C – 110
0
C untuk waktu tertentu. Air yang hilang karena pengeringan merupakan sejumlah air yang
terkandung dalam tanah tersebut. Air irigasi yang memasuki tanah mula-mula menggantikan
udara yang terdapat dalam pori makro dan kemudian pori mikro. Jumlah air yang bergerak
melalui tanah berkaitan dengan ukuran pori-pori pada tanah. Air tambahan berikutnya akan
bergerak ke bawah melalui proses penggerakan air jenuh. Penggerakan air tidak hanya terjadi
secara vertikal tetapi juga horizontal. Gaya gravitasi tidak berpengaruh terhadap penggerakan
horizontal (Gardner,2006).

Air tersedia biasanya dinyatakan sebagai air yang terikat antara kapasitas lapangan dan
koefisien layu. Kadar air yang diperlukan untuk tanaman juga bergantung pada pertumbuhan
tanaman dan beberapa bagian profil tanah yang dapat digunakan oleh akar tanaman. Tetapi
untuk kebanyakan mendekati titik layunya, absorpsi air oleh tanaman kurang begitu cepat,
dapat mempertahankan pertumbuhan tanaman. Penyesuaian untuk menjaga kehilangan air di
atas titik layunya telah ditunjukkan dengan baik (Gardner, 2006).

Banyaknya kandungan air tanah berhubungan erat dengan besarnya tegangan air
(Moisture tersion) dalam tanah tersebut. Kemampuan tanah dapat menahan air antara lain
dipengaruhi oleh tekstur tanah. Tanah-tanah yang bertekstur kasar mempunyai daya menahan
air lebih kecil. Sementara itu tanah yang bertekstur halus mempunyai daya menahan air yang
lebih besar. Selain itu pasir umumnya lebih mudah kering dari pada tanah bertekstur lempung
baik (Gardner, 2006).

Kapasitas lapang (field capacity) merupakan keadaan tanah yang cukup lembab yang
menunjukkan jumlah air terbanyak yang dapat ditahanken oleh tanah terhadap gaya tarik
gravitasi. Tanah yang mempunyai tekstur kasar mempunyai kemampuan menahan air yang
kecil dari pada tanah yang bertekstur halus. Oleh karena itu tanaman yang ditanam pada tanah
pasir umunya lebih kekeringan dari ada tanah-tanha yanbg bertekstur lempung atau liat.
Jumlah air yang diperoleh tanah tergantung pada kemampuan tanah menyerap cepat dan
meneruskan air yang diterima dari permukaan tanah kelapisan tanah dibawahnya
(Hayani,2014)

            Dalam banyak kasus, kemampuan tanah menahan air dianggap setara dengan kadar air
kapasitas lapang. Secara umum kadar air kapasitas lapang didefenisikan sebagai kadar air
tanah dilapang pada saat air drainase sudah berhenti atau hampir berhenti mengalir karena
adanya gaya gravitasi setelah sebelumnya tanah tersebut mengalami jenuh sempurna
(Haridjaja, 2013).
D. ALAT DAN BAHAN
Alat :
1. Gelas mineral bekas dua buah
2. Sendok makan
Bahan :

1. 1/2 gelas air mineral


2. Tanah kebun dan tanah pasir (yang tidak basah) masing-masing sebanyak 1 gelas air
mineral

E. CARA KERJA
1. Melobangi dua buah gelas mineral di dasar nya sebanyak 5 buah
2. Memasukkan ke dua jenis tanah masing-masing ke gelas yang telah dilobangi
3. Meletakkan kedua gelas berisi tanah pada wadah penampungan (kobokan) yang telah
diberi batu kecil sebagai penyangga di dalam wadah tersebut.
4. Memasukkan 1/2 gelas air secara merata ke dalam setiap tanah
5. Menunggu hingga air berhenti menetes (kira-kira 20 menit)
6. Menghitung berapa volume air yang berada dalam kobokan/wadah penampungan.
(boleh menggunakan sendok makan untuk mengukur volume air).

F. HASIL PENGAMATAN
G. PEMBAHASAN
H. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA

Campbell, NA, dkk. 2008. Biologi. Jakarta : Erlangga

Craig, Houston. 2006. Kapilaritas Air ( Ilmu Tanah). Yogyakarta: Gajah Mada University
Press..

Haridjaja, dkk. 2013. Perbedaan nilai kadar air kapasitas lapang Berdasarkan

            Metode Alhricks, Drainase Bebas, dan Pressure Plate Pada Berbagai

            Tekstur Tanah Dan Hubungannya Dengan Pertumbuhan Bunga Matahari.

            [versi elektronik]. J. tanah lingkungan . 15:2,52-59. ISSN 1410-7333.

Hayani Ichsan, Noor dkk. 2014. Penuntun Praktikum Fisiologi Tumbuhan. Banjarmasin :

FKIP UNLAM.

Ismail. 2006. Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: Gramedia.

Madjid, 2011. Dasar Dasar Ilmu Tanah. Jakarta: Erlangga.

Mudakir, Imam. 2006. Fisiologi Tanaman. Jember : Universitas Jember Press

Anda mungkin juga menyukai