Beranda
Info Unik »
Downloads »
Tips n Trik »
Facebook
Daftar Isi
Tentang Saya
Pages
Beranda
A. DEFINISI
fibrilasi atrium atau AF, merupakan aritmia yang paling umum. aritmia adalah sebuah
masalah dengan kecepatan atau irama denyut jantung. Sebuah gangguan pada sistem
listrik jantung menyebabkan AF dan jenis lain aritmia.
AF terjadi ketika cepat, sinyal-sinyal listrik tidak terorganisir dalam dua jantung bilik
yang di atas, disebut atrium, menyebabkan mereka kontrak sangat cepat dan tidak
teratur (ini disebut fibrilasi). Akibatnya, darah kolam di atrium dan tidak dipompa
sepenuhnya menjadi dua bilik jantung lebih rendah, yang disebut ventrikel. Ketika ini
terjadi, ruang jantung atas dan bawah tidak bekerja sama sebagaimana mestinya.
B. ETIOLOGI
Atrial fibrilasi (AF) terjadi ketika sinyal-sinyal listrik bepergian melalui jantung
dilakukan normal dan menjadi tidak teratur dan sangat cepat.
Ini adalah akibat dari kerusakan sistem kelistrikan jantung. Kerusakan ini paling
sering hasil dari kondisi lain, seperti penyakit arteri koroner atau tekanan darah
tinggi, yang mempengaruhi kesehatan jantung. Kadang-kadang, penyebab AF tidak
diketahui.
Atrial fibrilasi (AF) biasanya menyebabkan ventrikel berkontraksi lebih cepat dari
biasanya. Ketika ini terjadi, ventrikel tidak memiliki cukup waktu untuk mengisi
sepenuhnya dengan darah untuk memompa ke paru-paru dan tubuh.
C. TANDA DAN GEJALA
* Palpitasi (perasaan yang kuat dari detak jantung yang cepat atau "berdebar" dalam
dada)
* Sesak napas
* Kelemahan atau kesulitan berolahraga
* Nyeri dada
* Pusing atau pingsan
* Kelelahan (kelelahan)
* Kebingungan
D. PATOFISIOLOGI
Aktivasi fokal fokus diawali biasanya dari daerah vena pulmonalis timbulnya
gelombang yang menetap dariMultiple wavelet reentry depolarisasi atrial atau
wavelets yang dipicu oleh depolarisasi atrial premature atau aktivitas aritmogenik
dari fokus yang tercetus secara cepat. Mekanisme fibrilasi atrium identik dengan
mekanisme fibrilasi ventrikel kecuali bila prosesnya ternyata hanya di massa otot
atrium dan bukan di massa otot ventrikel. Penyebab yang sering menimbulkan
fibrilasi atrium adalah pembesaran atrium akibat lesi katup jantung yang mencegah
atrium mengosongkan isinya secara adekuat ke dalam ventrikel, atau akibat kegagalan
ventrikel dengan pembendungan darah yang banyak di dalam atrium. Dinding atrium
yang berdilatasi akan menyediakan kondisi yang tepat untuk sebuah jalur konduksi
yang panjang demikian juga konduksi lambat, yang keduanya merupakan faktor
predisposisi bagi fibrilasi atrium.
E. KOMPLIKASI
AF memiliki dua komplikasi utama - stroke dan gagal jantung.
G. PENATALAKSANAAN
Tujuan yang ingin dicapai dalam penatalaksanaan AF adalah mengembalikan ke irama
sinus, mengontrol laju irama ventrikel dan pencegahan komplikasi tromboemboli.
Dalam penatalaksanaan AF perlu diperhatikan apakah pada pasien tersebut dapat
dilakukan konversi ke irama sinus atau cukup dengan pengontrolan laju irama
ventrikel. Pada pasien yang masih dapat dikembalikan ke irama sinus perlu segera
dilakukan konversi, sedangkan pada AF permanen sedikit sekali kemungkinan atau
tidak mungkin dikembalikan ke irama sinus, alternatif pengobatan dengan
menurunkan laju irama ventrikel harus dipertimbangkan.
H. PROGNOSIS
Penelitian epidemiologi telah menunjukan bahwa pasien dengan irama sinus hidup
lebih lama dibandingkan dengan seseorang kelainan atrium. Penelitian juga
menunjukkan penggunaan antikoagulan dan pengontrolan secara rutin bertuuan
untuk asimtomatik pada pasien usia lanjut. Hasil penelitian tersebut menunjukan
bahwa terapi medis yang ditujukan untuk mengendalikan irama jantung tidak
menghasilkan keuntungan keberhasilan dibandingkan dengan terapi kontrol rate dan
antikoagulan.9
Terapi AF secara keseluruhan memberikan prognosis yang lebih baik pada kejadian
tromboemboli terutama stroke. AF dapat mencetuskan takikardi cardiomiopati bila
tidak terkontrol dengan baik. Terbentuknya AF dapat menyebabkan gagal jantung
pada individu yang bergantung pada komponen atrium dari cardiac output dimana
pasien dengan penyakit jantung hipertensi dan pada pasien dengan penyakit katup
jantung termasuk dalam resiko tingi akan terjadinya gagal jantung saat terjadi AF.
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook
4 komentar:
1.
BalasHapus
2.
BalasHapus
3.
BalasHapus
4.
BalasHapus
Social Profiles
Search
Popular
Tags
Blog Archives
Translate
Artikel Terpopuler
ASKEP PRE EKLAMPSIA BERAT (PEB)
ASKEP STROKE HEMORAGIK
ASKEP DISPEPSIA
ASKEP RETENSIO URINE
ASKEP PNEUMONIA
Arsip Askep
► 2012 (36)
o ► Desember (3)
o ► November (2)
o ► September (3)
o ► Agustus (3)
o ► Juli (11)
o ► Juni (1)
o ► Mei (1)
o ► Januari (12)
▼ 2011 (44)
o ► Desember (2)
o ▼ September (20)
ASKEP GEGANTISME
ASKEP VARISELA
ASKEP PRE EKLAMPSIA
ASKEP KEHAMILAN GANDA (GEMELI)
ASKEP JIWA HARGA DIRI RENDAH
ASKEP JIWA KEHILANGAN
ASKEP JIWA SCHIZOFRENIA SIMPLEKS
ASKEP JIWA DELIRIUM
ASKEP ASMA BRONCHIAL
ASKEP NEFROTIK SINDROM
ASKEP HEART FAILURE (HF)
ASKEP UROLITHIASIS
ASKEP HEPATOMA
ASKEP HIPERTIROIDISME
ASKEP BRONKITIS
ASKEP ATRIAL FIBRILASI (AF)
ASKEP WAHAM
WAHAM
ASKEP CEPHALGIA
ASKEP STATUS ASMATIKUS
o ► Agustus (22)
Pengikut
Labels
Penyakit Dalam (26) Maternitas (14) Jiwa (9) Paru-paru (8) Syaraf (7) Jantung (4) Kukel (3) OPTION
FILE PES 6 (3) Mata (2) THT (2) Keluarga (1)
Mengenai Saya
Haris Padilah
Lihat profil lengkapku
Fans Page
Artikel Terbaru
o ASKEP KATARAK
o ASKEP COMBOSTIO
o DAFTAR ISI
o ASKEP JANTUNG KORONER
o ASKEP ARITMIA
Total Pengunjung
Buku Tamu
Klik Gambar !
Widgets