Anda di halaman 1dari 2

PEMBERDAYAAN EKONOMI KREATIF DAN UMKM DI MASA PANDEMI

MELALUI DIGITALISASI

Di era globalisasi ini, teknologi mengalami perkembangan yang sangat pesat sehingga
terdapat beberapa bidang kehidupan yang harus mengikuti perkembangan zaman. Bisnis
merupakan salah satu bidang kehidupan manusia yang selalu mengalami perubahan secara
cepat dan dinamis. Perubahan tersebut seperti ketika dahulu orang-orang mulai membuka
usaha dengan membuka toko kecil-kecilan, menitipkan barang dagangannya, berjualan
dengan mengelilingi pasar atau cara-cara berjualan lainnya, akan tetapi di era Industri 4.0 ini
cara melakukan bisnis sangat berbeda jauh dari zaman dahulu. Dimana cara-cara yang
dilakukan cukup mudah dan terbilang cepat walaupun cara-cara lama masih banyak
digunakan di masyarakat. Manusia merupakan makhluk sosial dan juga makhluk ekonomi
karena manusia dengan bisnis itu merupakan sebuah hukum alam yang tidak dapat
dipisahkan atau dijauhkan.

Memasuki awal tahun 2020, Indonesia dilanda Pandemi Covid-19 yang bermula di
Wuhan, Tiongkok. Pandemi tersebut menghambat langkah-langkah pemerintah dalam
meningkatkan kemudahan berbisnis di Indonesia. Pandemi tersebut sangat berdampak pada
beberapa bidang aspek kehidupan, seperti bidang kesehatan, bidang pendidikan, dan bidang
ekonomi. Pada bidang ekonomi, pandemi ini menyebabkan beberapa pengusaha mengalami
gulung tikar, sulit mencapai target yang ditentukan, dan pastinya daya konsumsi masyarakat
juga menurun karena adanya pembatasan kegiatan selama pandemi ini berlangsung.

Zaman sekarang banyak orang yang sudah tidak asing dengan kata “ Internet “.
Apalagi di dunia bisnis kecanggihan internet sangatlah digadang-gadang oleh banyak sekali
pelaku bisnis. Sehingga hal tersebut menjadikan internet sebagai kebutuhan utama di era
milenium seperti sekarang. Di masa pandemi seperti ini semua pekerjaan tidak terlepas dari
internet karena rata-rata semua pekerjaan dilakukan secara online dari rumah. Bahkan
pendidikan, hiburan, pelayanan publik, komunikasi, dan interaksi juga dilakukan secara
online atau virtual. Dengan adanya internet ini hendaklah dapat memberikan dukungan dan
menguatkan para pelaku ekonomi kreatif dan UMKM dalam memajukan bisnisnya.

Ekonomi Kreatif dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah atau UMKM merupakan
kegiatan ekonomi atau bisnis di Indonesia yang sebagian besar dikuasai oleh masyarakat
karena kedua kegiatan tersebut memiliki konsep yang sederhana dan sangat terjangkau bagi
masyarakat menengah ke bawah. Untuk membuat Ekonomi kreatif dan UMKM tidak kalah
saing dengan perusahaan besar dan mampu bersaing secara cermat dan kompetitif serta tidak
mengalami gulung tikar mereka harus dapat menyesuaikan diri dengan keberadaan digital
menggunakan dan memanfaatkan media internet dan digital. Pemberdayaan dan sosialisasi
terhadap masyarakat melalui iptek digitalisasi UMKM di Desa sangat penting dilakukan di
era seperti sekarang karena dapat mengembangkan kemampuan berbisnis masyarakat desa.

Sekarang ini banyak sekali Usaha Kecil dan Menengah yang terlibat dalam ekonomi
digital melalui broadband, e-commerce, media sosial, cloud, dan mobile platforms sehingga
UKM dapat tumbuh lebih cepat, lebih inovatif, dan lebih kompetitif. (Prabowo, 2018).
Digitalisasi tidak hanya mencakup hal ekonomi atau bisnis saja tetapi digitalisasi harus
dilindungi dengan sarana lainnya supaya dalam pengoperasiaannya para pelaku ekonomi
mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya dan meminimalisasi resiko adanya kerugian
baik segi fisik maupun non fisik. Dalam beberapa Peraturan Perundang-Undangan,
digitalisasi disahkan sebagai sebuah sarana yang difasilitasi oleh Negara.

Ekonomi Kreatif merupakan ekonomi gelombang ke-4 yang mana melanjutkan


ekonomi gelombang ketiga dengan berorientasi pada kreativitas, budaya, dan warisan budaya
serta lingkungan. (Susilo Bambang Yudhoyono dan Agung Pancasuseno, 2014). Ekonomi
Kreatif adalah suatu konsep yang menunjang dan merealisasikan pembangunan ekonomi
yang berkelanjutan berorientasi pada kreativitas. Di era digitalisasi dan pandemi ini Ekonomi
Kreatif dan UMKM memiliki banyak kendala seperti pengetahuan terhadap pendirian
UMKM yang masih kurang,

Anda mungkin juga menyukai