Anda di halaman 1dari 4

SP 1 Harga Diri Rendah

Keperawatan Jiwa

DEVI RIZKY OKTAFIMA PUTRI

NIM. 1224510030

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ANDALAS
SP 1 Harga Diri Rendah

Pertemuan :1

Nama Klien : Ny. R

Tanggal : 26 Februari 2022

Ruangan : Rumah klien

A. Proses Keperawatan
1) Kondisi Klien
 Data Subjektif : klien mengungkapkan hal negatif tentang dirinya, klien
mengatakan bahwa hidupnya tidak berguna dan merasa tidak memiliki
kemampuan apapun.

 Data Objektif : kontak mata klien terhadap perawat kurang, klien tidak
berani menatap perawat dan lebih banyak menundukkan kepala pada saat
interaksi dengan perawat, bicara sedikit lambat dengan nada suara lemah.

2) Diagnosa Keperawatan
Harga Diri Rendah Kronis

3) Tujuan Khusus
Pasien mampu :
1. Membina hubungan saling percaya
2. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
3. Menilai kemampuan yang dapat digunakan
4. Menetapkan atau memilih kegiatan yang sesuai dengan kemampuan
5. Melatih kegiatan yang telah dipilih sesuai dengan kemampuan
6. Merencakan kegiatan yang telah dilatihnya

4) Tindakan Keperawatan
1. Membantu klien untuk menumbuhkan rasa saling percaya
2. Membantu klien untuk mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang
dimiliki klien
3. Membantu klien agar dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan
4. Membantu klien agar dapat memilih/menetapkan kegiatan yang sesuai dengan
kemampuan
5. Membantu klien berlatih kegiatan yang telah dipilih sesuai kemampuan
6. Membantu klien agar dapat merencakan kegiatan sesuai kemampuan dan
menyusun rencana kegiatan
B. Strategi komunikasi dalam pelaksanaan tindakan keperawatan
1) Orientasi
Salam Terapeutik
“assalamualaikum mba..selamat pagi, perkenalkan nama saya Devi Rizky, biasa di
panggil devi, saya dari mahasiswa profesi universitas andalas. Mba, senang dipanggil
dengan panggilan apa mba? baik, mba R”.

Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan mba hari ini? Ooo.. mba merasa bosan? Apa yang membuat
mba merasa bosan mba? oo.. jadi mba merasa bosan karena mba merasa tidak berarti
mba?”.

Kontrak
“Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang perasaan mba dan kemampuan yang
mba miliki? mba mau kita bercakap-cakap dimana mba? disini saja mba? baik mba..
waktunya 30 menit bagaimana mba? baik mba. Tujuan dari kita ngobrol adalah agar
mba dapat menilai kembali kemampuan yang dimiliki selama ini dan kegitan yang
biasa mba lakukan”.

2) Kerja
“Sebelumnya saya ingin menanyakan tentang penilian mba terhadap diri mba sendiri.
Tadi mba mengatakan merasa bosan karena menganggap diri mba tidak berarti. Apa
yang menyebabkan mba merasa demikian?”.
Oooh… jadi mba merasa sudah gagal karena tidak memenuhi keinginan dari orang
tua mba?... ada lagi hal yang kurang menyenangkan yang mba rasakan? Lalu,
bagaimana hubungan mba dengan keluarga mba dan teman-teman, setelah mba
merasakan hidup yang tidak berarti dan tidak berguna? Ooh mba, jadi merasa malu
dan malas.. ada lagi mba?
Terus tadi mba juga mengatakan telah gagal memenuhi keinginan dari orang tua mba,
sebenarnya apa saja harapan dan keinginan dan cita-cita mba? Yang mana saja
harapan mba yang telah tercapai? Lalu bagaimana usaha mba untuk mencapai
harapan yang belum tercapai?”
“mba, agar keinginan dan harapan tercapai, mari kita sama-sama menilai kemampuan
yang dimiliki mba untuk dilatih dan juga dikembangkan. Coba mba sebutkan
kemampuan apa saja yang mba pernah miliki? Bagus mba, apalagi mba? Kita buat
daftarnya ya.. kegiatan rumah tangga yang biasa mba lakukan? Merapikan tempat
tidur bagaimana mba? Okee bagus mba, menyapu? Mencuci piring, menjemur
pakaian, memasak.
Oke mba 5 kegiatan yang bisa kita lakukan ya mba. Menurut mba kegiatan-kegiatan
ini memerlukan bantuan atau tidak mba? Waahh, bagus sekali mba.
Daftar kegiatan yang sudah kita buat, yang mana yang mau kita lakukan pertama
sesuai dengan kemampuan. Merapikan tempat tidur? Waah bagus mba, selanjutnya?
Mencuci piring, ketiga memasak, selanjutnya menjemur pakaian mba? Okee bagus
sekali mba..”
Nah tadi kita sudah menentukan kegiatan pertama yang akan kita lakukan yaitu
merapikan tempat tidur. Tujuannya adalah agar mba dapat meningkatkan kemampuan
merapikan tempat tidur dan dapat merasakan manfaatnya. Langsung saja kita ke
kamar mba ya….”
Nah, untuk merapikan tempat tidur, kita harus memindahkan bantal, guling, selimut
dari kasur. Bagus mba.. sekarang kita angkat spreinya kemudian kita kibas dengan
kain mba. Bagus mba… selanjutnya sprei nya kita pasang, mulai dari sisi kanan atas
terus kiri atas, kanan bawah dan kiri bawah. Kemudian kita rapikan mba. Terus
bantal, guling kita taruh dengan rapi seperti itu mba.. bagus sekali mba, selanjutnya
kita lipat selimut dan diletakkan di bawah kaki. Baguss mbaa….”
Bagus mba, mba bisa mengikuti langkah langkahnya. Nah sekarang kita masukan ke
jadwal harian mba ya mba. Mba mau berapa kali sehari merapikan tempat tidur? Dua
kali mba? Setiap bangun pagi dan setelah bangun tidur siang mba? Bagus sekali mba..
jika sudah dikerjakan mba boleh tulis di jadwal ini dengan tanda M kalau mba
melakukan sendiri tanpa diingatkan keluarga, kalau mba masih diingatkan oleh
keluarga atau dengan bantuan mba kasih tanda B ya mba, kalau mba tidak
melakukannya mba kasih tanda T.”

Terminasi :
“bagaimana perasaan mba setelah kita berbincang dan juga melakukan kegiatan
pertama tadi mba? Wahh bagus mba, nah mba bisa coba ulangi apa yang sudah kita
lakukan tadi mba melakukan kegiatan merapikan tempat tidur..”
“wahh bagus sekali mba, jangan lupa untuk merapikan tempat tidur sesuai dengan
jadwal yang sudah kita sepakati ya mba, yaitu setelah bangun tidur pagi dan setelah
bangun tidur siang”
“Mba, minggu depan saya akan kesini lagi untuk melakukan latihan kegiatan kedua.
Jamnya seperti tadi saja bagaimana mba?”
Baiklah kalau begitu mba, minggu depan saya akan kesini lagi, sampai jumpa mba

Anda mungkin juga menyukai