Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
berbagai inkosistensi dari suatu laporan. Sebelum melakukan analisis
laporn keuangan, diperlukan langkah-langkah atau prosedur tertentu.
Langkah atau prosedur ini diperlukan agar urutan proses analisis mudah
untuk dilakukan. Adapun langkah atau prosedur yang dilakukan dalam
analisis keuangan sebagai berikut :
Mengumpulkan data keuangan dan data pendukung yang
diperlukan selengkap mungkin untuk satu periode maupun
beberapa periode.
Melakukan pengukuran atau perhitungan dengan rumus-rumus
tertentu, secara cermat dan teliti, sehingga hasil yang diperoleh
benar-benar cepat. Rumus-rumus yang digunakan merupakan
rumus-rumus yang sudah biasa atau dengan standar yang
digunakan.
Melakukan perhitungan dengan memasukkan angka-angka yang
ada dalam laporan keuangan secara cermat.
Memberikan interprestasi terhadap hasil perhitungan dan
pengukuran yang telah dibuat.
Membuat laporan tentang posisi keuangan perusahaan.
Memberikan rekomendasi yang dibutuhkan sehubungan dengan
hasil analisis tersebut.
3
2) Analisis tren, merupakan analisis laporan keuangan yang
biasanya dinyatakan dalam persentase tertentu. Analisis ini
dilakukan dari periode ke periode sehingga akan terlihat apakah
perusahaan mengalami perubahan yaitu naik, turun atau tetap
serta berapa besar perubahan tersebut yang dihitung dalam
persentase.
3) Analisis persentase per komponen, merupakan analisi yang
dilkakukan untuk membandingkan antara komponen yang ada
dalam suatu laporan keuangan, baik yang ada di neraca maupun
laporan laba rugi. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui :
Persentase investasi terhadap masing-masing aktiva atau
terhadap total aktiva.
Struktur permodalan.
Komposisi biaya terhadap penjualan
4) Analisis sumber dan penggunaan dana, merupakan analisis
yang dilakukan untuk mengetahui sumber-sumber dana
perusahan dan penggunaan dana dalam suatu periode. Analisis
ini juga unutk mengetahui jumlah modal kerja dan sebab-sebab
berubahnya modal kerja perusahaan dalm suatu periode.
5) Analisis somber dan penggunaan kas, merupakan analisis
yang digunakan untuk mengetahui sumber-sumber kas
perusahaan dan penggunaan uang kas dalam suatu periode.
Kemudian untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya jumlah
uang kas dalam periode tertentu.
6) Analisis rasio, merupakan analisis yang digunakan untuk
mengetahui hubungan pos-pos yang ada dalam satu laooran
keuangan atau pos-pos antara laporan keuangan neraca dan
laporan laba rugi.
7) Analisis laba kotor, merupakan analisis yang dugunakan
untuk mengetahui jumlah lab kotor dari period eke satu
periode. Kemudian untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya
laba kotor tersebut antara periode.
4
8) Analisis titik pulang pokok disebut juga analisis titik impas
atau break even point. Tujuan dari analisis ini adalah untuk
mengetahui pada kondisi bberapa penjualan atau produk
dilakukan dan perusahaan tidak mengalami kerugian.
Keguanaan analisi ini adalah untuk menentukan jumlah
keuntungan pada berbagai tingkat penjualan.
5
i. Memahami situasi dan kondisi keuangan yang dialami perusahaan,
baik posisi keuangan, hasil usaha, struktur keuangan, dan
sebagainya.
j. Memprediksi potensi yang mungkin dialami perusahaan di masa
yang akan datang.
6
dibaca dari laporan keuangan akan menjadi lebih luas dan lebih dalam.
Hubungan satu pos dengan pos lain akan dapat menjadi indicator tentang
posisi dan prestasi keuangan perusahaan serta menunjukkan bukti
kebenaran penyusunan laporan keuangan.
7
2. Analisis vertical
Analisis vertikal atas laporan keuangan menunjukkan hubungan
setiap pos dengan jumlah dasarnya, yaitu 100%. Setiap pos lainnya
pada laporan itu kemudian dilaporkan sebagai persentase dari jumlah
dasar tersebut. Untuk laporan laba rugi, penjualan besih merupakan
jumlah dasarnya. Anggaplah bahwa daalm kondisi normal laba kotor
perusahaan adalah 50% daru pendapatan. Penurunan sebesar 40% ini
dapat menyebabkan perusahaan menderita kerugian.
8
6. Laporan keuangan bersifat konsevatif dalam menghadapi
ketidakpatian; bila terdapat beberapa kemungkinan kesimpulan yang
tidak pasti mengenai penilaian suatu pos, maka lazimnya dipilih
alternatif yang menghasilkan laba bersih atau nilai aktiva yang paling
kecil. Dalam kedaan lain disebutkan jika ada indikasi rugi maka harus
dicatat tetapi jika ada indikasi laba tidak boleh dicatat. Sehingga ada
holding gain yang tidak diungkapkan.
7. Laporan keuangan disusun dengan menggunakan istilah-istilah teknis,
dan pemakai laporan diasumsikan memahami bahasa teknis akuntansi
dan sifat dari informasi yang dilaporkan.
8. Akuntansi didominasi informasi kuantitatif. Informasi yang bersifat
kualitatif dan fakta yang tidak dapat dikuntifikasikan umumnya
diabaikan. Namun bisa saja informasi kuantitatif dapat gambaran atau
indikasi informasi kulitatif.
9. Perubahan dalam tenaag beli uang jelas ada akan tetapi hal ini tidak
tergambar dalam laporan keuangan.
9
a. Prinsip akutansi
b. Size perusahaan
c. Jenis industry
d. Periode laporan
e. Laporan individual atau laporan konsolidasi
f. Jenis perusahaan aspek profit motive atau non profit motive
5. Laporan keuangan hasil konsolidasi atau hasil konversi mata uang
asing perlu mendapat perhatian tersendiri karena perbedaan bisa saja
timbul Karena masalah kurs konversi atau metode konsolidasi.
6. Kelemahan analisis rasio
Tekhnik analisis rasio merupakan sebagian dari konsep analisis
laporan keuangan. Tekhnik analisis rasio memiliki kelemahan sebagai
beriut:
a. Rasio itu diambil dari data akutansi yang juga memiliki sifat-
sifat tersendiri yang harus diketahui,dan memerlukan tafsiran
tersendiri. Dan bukan tidak mungkin data akutansi itu sendiri
mengandung data manipulasi atau kesalahan-kesalahan lainnya.
Perbedaan-perbedaan yang sama-sama boleh dalam akutansi
misalnya perbedaan metode penyusutan akan memberikan data
keuangan yang berbeda, penilaian persediaan, periode
akuntansi dan lain-lain.
10
turn over untuk supermarket berbeda sekali dengan perusahaan
dealer mobil mewah misalnya.
c. Membandingkan dengan “industrial ratio” (yang belum ada di
Indonesia) harus hati-hati. Karena hanya trick yang digunakan
manajemen yang diperbaiki rasio.
d. Harus juga disadari bahwa laporan keuangan yang dianalisis
tidak menggambarkan perubahan nilai uang dan tenaga belinya.
e. Hati-hati terhadap kemungkinan bahwa adanya window
dressing, income smoothing, atau laporan konsolidasi.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
12
DAFTAR PUSTAKA
13