Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Menganalisis laporan keuangan berarti menggali lebih banyak
informasi yang dikandung suatu laporan keuangan. Sebagaimana diketahui
laporan adalah media informasi yang merangkum semua aktivitas
perusahaan. Jika informasi ini disajikan dengan benar, informasi tersebut
sangat berguna bagi siapa saja untuk mengambil keputusan tentang
perusahaan yang dilaporkan tersebut. Untuk menganalisis laporan
keuangan maka diperlukan penguasaan terhadap:
1. Cara menyusun laporan keuangan itu (proses akuntansi)
2. Konsep, sifat, karakteristik laporan keuangan atau akuntansi itu
3. Teknik analisisnya
4. Segmen, dan sifat bisnis itu sendiri, serta situasi lingkungan ekonomi
baik internasional maupun nasional.

I.2 Rumusan Masalah

1. Pengertian Analisis Laporan Keuangan


2. Tujuan Analisis laporan keuangan
3. Metode Analisis
4. Keterbatasan Analisis Laporan Keuangan
5. Kelemahan Analisis Laporan Keuangan

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan


Analisis laporan keuangan terdiri dari dua kata yaitu analisis dan
laporan keuangan. Untuk menjelaskan pengertian kata ini, kita dapat
menjelaskannya dari arti masing-masing kata. Kata analisis adalah
memecahkan atau menguraikan sesuatu unit menjadi berbagai unit
terkecil. Sedangkan laporan keuangan adalah Neraca, Laba/Rugi, dan Arus
Kas (Dana). Kalau dua pengertian ini digabungkan, analisis laporan
keuangan berarti:

“Menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi


yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau
yang mempunyai makna antara satu dengan yang lain baik antara data
kuantitatif maupun data non-kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui
kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses
menghasilkan keputusan yang tepat”.

Menurut Bernstein (1983:3):


“Analisis laporan keuangan mencakup penerapan metode dan
teknik analitis atas laporan keuangan dan data lainnya untuk melihat dari
laporan itu ukuran-ukuran dan hubungan tertentu yang sangat berguna
dalam proses pengambilan keputusan”.

Di sini kegiatan analisis laporan keuangan berfungsi untuk


mengonversikan data yang berasal dari laporan sebagai bahan mentahnya
menjadi informasi yang lebih berguna, lebih mendalam, dan lebih tajam,
dengan teknik tertentu. Analisis laporan keuangan ini memaksimalkan
informasi yang masih relative sedikit menjadi informasi yang lebih luas
dan akurat. Hasil analisis laporan keuangan akan dapat membongkar

2
berbagai inkosistensi dari suatu laporan. Sebelum melakukan analisis
laporn keuangan, diperlukan langkah-langkah atau prosedur tertentu.
Langkah atau prosedur ini diperlukan agar urutan proses analisis mudah
untuk dilakukan. Adapun langkah atau prosedur yang dilakukan dalam
analisis keuangan sebagai berikut :
 Mengumpulkan data keuangan dan data pendukung yang
diperlukan selengkap mungkin untuk satu periode maupun
beberapa periode.
 Melakukan pengukuran atau perhitungan dengan rumus-rumus
tertentu, secara cermat dan teliti, sehingga hasil yang diperoleh
benar-benar cepat. Rumus-rumus yang digunakan merupakan
rumus-rumus yang sudah biasa atau dengan standar yang
digunakan.
 Melakukan perhitungan dengan memasukkan angka-angka yang
ada dalam laporan keuangan secara cermat.
 Memberikan interprestasi terhadap hasil perhitungan dan
pengukuran yang telah dibuat.
 Membuat laporan tentang posisi keuangan perusahaan.
 Memberikan rekomendasi yang dibutuhkan sehubungan dengan
hasil analisis tersebut.

Adapun jenis-jenis teknik analisis laporan keuangan yang dapat


dilakukan adalah sebagai berikut :
1) Analisis perbandingan antara laporan keuangan ,
merupakan analisis ini dilakukan dengan membandingkan
laopran keuangan lebih dari satu periode. Artinya minimal dua
periode atau lebih. Dari analisis ini akan dapat diketahui
perubahan yang terjadi. Perubahan yang terjadi dapat berupa
kenaikan atau penurunan dari maisng-masing komponen
analisis. Dari perubahan ini terlihat masing-masing kemajuan
atau kegagalan dalam mencapai target yang telah ditetapkan
sebelumnya.

3
2) Analisis tren, merupakan analisis laporan keuangan yang
biasanya dinyatakan dalam persentase tertentu. Analisis ini
dilakukan dari periode ke periode sehingga akan terlihat apakah
perusahaan mengalami perubahan yaitu naik, turun atau tetap
serta berapa besar perubahan tersebut yang dihitung dalam
persentase.
3) Analisis persentase per komponen, merupakan analisi yang
dilkakukan untuk membandingkan antara komponen yang ada
dalam suatu laporan keuangan, baik yang ada di neraca maupun
laporan laba rugi. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui :
 Persentase investasi terhadap masing-masing aktiva atau
terhadap total aktiva.
 Struktur permodalan.
 Komposisi biaya terhadap penjualan
4) Analisis sumber dan penggunaan dana, merupakan analisis
yang dilakukan untuk mengetahui sumber-sumber dana
perusahan dan penggunaan dana dalam suatu periode. Analisis
ini juga unutk mengetahui jumlah modal kerja dan sebab-sebab
berubahnya modal kerja perusahaan dalm suatu periode.
5) Analisis somber dan penggunaan kas, merupakan analisis
yang digunakan untuk mengetahui sumber-sumber kas
perusahaan dan penggunaan uang kas dalam suatu periode.
Kemudian untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya jumlah
uang kas dalam periode tertentu.
6) Analisis rasio, merupakan analisis yang digunakan untuk
mengetahui hubungan pos-pos yang ada dalam satu laooran
keuangan atau pos-pos antara laporan keuangan neraca dan
laporan laba rugi.
7) Analisis laba kotor, merupakan analisis yang dugunakan
untuk mengetahui jumlah lab kotor dari period eke satu
periode. Kemudian untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya
laba kotor tersebut antara periode.

4
8) Analisis titik pulang pokok disebut juga analisis titik impas
atau break even point. Tujuan dari analisis ini adalah untuk
mengetahui pada kondisi bberapa penjualan atau produk
dilakukan dan perusahaan tidak mengalami kerugian.
Keguanaan analisi ini adalah untuk menentukan jumlah
keuntungan pada berbagai tingkat penjualan.

2.2 Tujuan Analisis laporan keuangan


Analisis laporan keuangan yang dimaksud untuk menmbah
informasi yang ada dalam suatu laporan keuangan. Secara lengkap
kegunaan analisis laporan keuangan ini dapat dikemukakan sebagai
berikut.
a. Memberikan informasi yang lebih luas, lebih dalam daripada yang
terdapat dalam laporan keuangan biasa.
b. Menggali informasi yang tidak tampak secara kasat mata (explicit)
dari suatu laporan keuangan atau yang berada di balik laporan
keuangan (implicit).
c. Mengetahui kesalahan yang terkandung dalam laporan keuangan.
d. Membongkar hal-hal yang bersifat tidak konsisten dalam
hubungannya dengan suatu laporan keuangan baik dikaitkan
dengan komponen intern laporan keuangan maupun kaitannya
dengan informasi yang diperoleh dari luar perusahaan.
e. Mengetahui sifat-sifat hubungan yang akhirnya dapat melahirkan
model-model dan teori-teori yang terdapat dilapangan seperti untuk
prediksi, peningkatan (rating).
f. Memberikan informasi yang diinginkan oleh para pengambil
keputusan.
g. Menentukan peringkat(rating) perusahaan.
h. Membandingkan situasi perusahaan dengan perusahaan lain
dengan periode sebelumnya atau dengan standar industry normal
atau standar ideal.

5
i. Memahami situasi dan kondisi keuangan yang dialami perusahaan,
baik posisi keuangan, hasil usaha, struktur keuangan, dan
sebagainya.
j. Memprediksi potensi yang mungkin dialami perusahaan di masa
yang akan datang.

Salah satu tugas penting akhir tahun adalah menganalisis laporan


keuangan perusahaan. Analisis ini di dasarkan pada laporan keuangan
yang sudah di susun. Tujuan laporan keuangan menurut Bernstein (1983)
adalah:
a. Screening

Analisis dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui


situasi dan kondisi perusahaan dari laporan keuangan tanpa
pergi langsung ke lapangan.
b. Understanding

Memahami perusahaan, kondisi keuangan dan hasil usahanya.


c. Forcasting

Analisis digunakan untuk meramalkan kondisi


keuangan perusahaan di masa yang akan datang.
d. Diagnosis

Analisis berlangsung untuk melihat kemungkinan


adanya masalah-masalah yang terjadi baik dalam manajemen,
operasi, keuangan atau masalah lain dalam perusahaan.
e. Evaluation

Analisis digunakan untuk menilai prestasi manajemen


dalam mengelola perusahaan.

Disamping tujuan tersebut, analisis laporan keuangan juga


digunakan untuk menilai kewajaran laporan keuangan yang disajikan.
Dengan melakukan analisis laporan keuangan, maka informasi yang

6
dibaca dari laporan keuangan akan menjadi lebih luas dan lebih dalam.
Hubungan satu pos dengan pos lain akan dapat menjadi indicator tentang
posisi dan prestasi keuangan perusahaan serta menunjukkan bukti
kebenaran penyusunan laporan keuangan.

2.3 Metode Analisis


Ada dua cara utama untuk menganalisis laporan keuangan:
 Analisis horizontal yang menyediakan perbandingan kinerja
perusahaan dari tahun ke tahun dalam periode yang berbeda.
 Analisis vertikal yang merupakan cara standar untuk
membandingkan perusahaan yang berbeda.
1. Analisis horizontal
Studi mengenai perubahan persentase dalam lopran komparatif
disebut sebagai analisis horizontal. Perhitungan perubahan persentase
dalam lopran komparatif memerlukan dua langkah:
a. Menghitung jumlah dolar perubahan dari periode sebelumnya ke
periodes selamjutnya
b. Membagi jumlah dolar perubahan dengan jumlah pada periode
sebelumnya atau disebut periode dasar.
Contoh :
Google melaporkan pendapatan, bukan penjualan,
karena google menjual jasa dan bukan produk. Kita dapat
menganggap pendapatan dan penjualan bersih sebagai hal
yang sama. Analisis horizontal yang diilustrasikan untuk
google Inc. Adalah sebgai berikut (jumlah dalam utaan
dola):
Meningkat (menurun)
2004 2003 Jumlah Persentase
Pendapatan (sama dengan $3.189 $1.465 $1.723 117,5%
penjualan bersih)

7
2. Analisis vertical
Analisis vertikal atas laporan keuangan menunjukkan hubungan
setiap pos dengan jumlah dasarnya, yaitu 100%. Setiap pos lainnya
pada laporan itu kemudian dilaporkan sebagai persentase dari jumlah
dasar tersebut. Untuk laporan laba rugi, penjualan besih merupakan
jumlah dasarnya. Anggaplah bahwa daalm kondisi normal laba kotor
perusahaan adalah 50% daru pendapatan. Penurunan sebesar 40% ini
dapat menyebabkan perusahaan menderita kerugian.

2.4 Keterbatasan Analisis Laporan Keuangan


1. Laporan keuangan dapat bersifat historis, yaitu merupakan laporan atas
kejadian yang telah lewat. Karenanya, laporan keuangan tidak dapat
dianggap sebgai laporan mengenai keadaan saat ini, karenanya
akuntansi tidak hanya satu-satunya sumber informasi dalam proses
pengambilan keputusan ekonomi.
2. Laporan keuangan menggambarkan nilai harga pokok atau nilai
pertukaran pada saat terjadinya transaksi, bukan harga saat ini.
3. Laporan keuanganbersifat umum, dan bukan dimaksudkan untuk
memenuhi kebutuhan pihak tertentu. Informasi disajikan untuk dapat
digunakan semua pihak. Sehingga terpaksa selalu memperhatikan
semua pihak pemakai yang sebenarnya mempunyai perbedaan
kepentingan.
4. Proses penyusuna laporan keuangan tidak luput dari penggunaan
taksiran dan berbagai pertimbangan dalam memilih alternatif dari
berbagai pilihan yang ada yang sama-sama dibenarkan tetapi
menimbulkan perbedaan angka laba maupun aset.
5. Akuntansi tidak mencakup informasi yang tidak material. Demikian
pula, penerapan prinsip akuntansi terhadap suatu fakta atau pos
tertentu mungkin tidak dilaksakan jika hal ini tidak menimbulkan
pengaruh yang material terhadap kekayaan laporan keuangan. Batasa
terhadap istilah dan jumlahnya agak kabur.

8
6. Laporan keuangan bersifat konsevatif dalam menghadapi
ketidakpatian; bila terdapat beberapa kemungkinan kesimpulan yang
tidak pasti mengenai penilaian suatu pos, maka lazimnya dipilih
alternatif yang menghasilkan laba bersih atau nilai aktiva yang paling
kecil. Dalam kedaan lain disebutkan jika ada indikasi rugi maka harus
dicatat tetapi jika ada indikasi laba tidak boleh dicatat. Sehingga ada
holding gain yang tidak diungkapkan.
7. Laporan keuangan disusun dengan menggunakan istilah-istilah teknis,
dan pemakai laporan diasumsikan memahami bahasa teknis akuntansi
dan sifat dari informasi yang dilaporkan.
8. Akuntansi didominasi informasi kuantitatif. Informasi yang bersifat
kualitatif dan fakta yang tidak dapat dikuntifikasikan umumnya
diabaikan. Namun bisa saja informasi kuantitatif dapat gambaran atau
indikasi informasi kulitatif.
9. Perubahan dalam tenaag beli uang jelas ada akan tetapi hal ini tidak
tergambar dalam laporan keuangan.

2.5 Kelemahan Analisis Laporan Keuangan


1. Analisis laporan keuangan didasarkan pada laporan keuangan, oleh
karenanya kelemahan laporan keuangan harus selalu diingat agar
kesimpulan dari analisis itu tidak salah.
2. Objek analisis laporan keuangan hanya laporan keuangan. Untuk
menilai suatu laporan keuangan tidak cukup hanya dari angka-angka
laporan keuangan. Kita juga harus melihat aspek lainnya seperti tujuan
perusahaan, situasi ekonomi, situasi industri, gaya manajemen, budaya
perusahaan, dan budaya masyarakat.
3. Objek analisis adalah data historis yang menggambarkan masa lalu dan
kondisi ini bisa berbeda dengan kondisi masa depan.
4. Jika kita melakukan perbandingan dengan perusahaan lain maka perlu
diingat beberapa perbedaan prinsip yang bisa menjadi penyebab
perbedaan angka misalnya:

9
a. Prinsip akutansi
b. Size perusahaan
c. Jenis industry
d. Periode laporan
e. Laporan individual atau laporan konsolidasi
f. Jenis perusahaan aspek profit motive atau non profit motive
5. Laporan keuangan hasil konsolidasi atau hasil konversi mata uang
asing perlu mendapat perhatian tersendiri karena perbedaan bisa saja
timbul Karena masalah kurs konversi atau metode konsolidasi.
6. Kelemahan analisis rasio
Tekhnik analisis rasio merupakan sebagian dari konsep analisis
laporan keuangan. Tekhnik analisis rasio memiliki kelemahan sebagai
beriut:
a. Rasio itu diambil dari data akutansi yang juga memiliki sifat-
sifat tersendiri yang harus diketahui,dan memerlukan tafsiran
tersendiri. Dan bukan tidak mungkin data akutansi itu sendiri
mengandung data manipulasi atau kesalahan-kesalahan lainnya.
Perbedaan-perbedaan yang sama-sama boleh dalam akutansi
misalnya perbedaan metode penyusutan akan memberikan data
keuangan yang berbeda, penilaian persediaan, periode
akuntansi dan lain-lain.

Kalau kita ingin menganalisis dua perusahaan yang


berbeda dan ingin membandingkannya maka kita harus
melakukan :
 Analisis tentang prinsip akutansi yang dianut
 Penyesuaian (rekosiliasi) atas hal-hal yang berbeda
b. Dalam menilai suatu rasio baik atau buruk analisis harus hati-
hati. Turn over yang tinggi belum tentu baik. Mungkin
perusahaan melakukan obral besar-besaran dan cenderung mau
bangkrut atau mungkin jenis perusahaan nya berbeda. Rasio

10
turn over untuk supermarket berbeda sekali dengan perusahaan
dealer mobil mewah misalnya.
c. Membandingkan dengan “industrial ratio” (yang belum ada di
Indonesia) harus hati-hati. Karena hanya trick yang digunakan
manajemen yang diperbaiki rasio.
d. Harus juga disadari bahwa laporan keuangan yang dianalisis
tidak menggambarkan perubahan nilai uang dan tenaga belinya.
e. Hati-hati terhadap kemungkinan bahwa adanya window
dressing, income smoothing, atau laporan konsolidasi.

  

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Analisis laporan keuangan merupakan proses dalan meneliti atau


menangani laporan keuangan yang meliputi neraca, laporan laba/rugi, laporan
keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara, seperti laporan arus kas
atau laporan arus dana) catatan dan laporan lainnya.
Laporan keuangan dapat diartikan hasil akhir dari proses akuntasi
selama tahun buku yang bersangkutan yang ditujukan kepada pihak yang
bersangkutan. Laporan keuangan dibuat dengan maksud sebagai alat
komunikasidan memberi gambaran mengenai posisi dan kondisi keuangan
serta kinerja perusahaan pada tahun yang bersangkutan.
Tujuan dari laporan keuangan itu sendiri yaitu menyediakan informasi
yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan
suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam
pengambilan keputusan.
Analisis laporan keuangan dibutuhkan untuk memastikan segala hal
yang bersangkutan dengan posisi keuangan suatu perusahaan tetap stabil. Dan
apabila terjadi suatu kesalahan/kekeliruan akan diketahui dengan pasti.

12
DAFTAR PUSTAKA

Hery. 2014. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Bumi Aksara


Kasmir. 2010. Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta: Kencana
https://hafasfurkani.blogspot.com/2016/12/tinjauan-analisis-laporan-
keuangan.html
Subramanyam, K.R, dan John J.Wild. 2010. Analisis Laporan Keuangan.
Jakarta :Salemba Empat
https://blogoblokgoblok.blogspot.com/2018/06/makalah-tinjauan-pelaporan-dan-
analisis.html

13

Anda mungkin juga menyukai