Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kehidupan rumah tangga merupakan tuntutan fitrah manusia sebagai


makhluk sosial. Keluarga atau rumah tangga muslim adalah lembaga
terpenting dalam kehidupan kaum muslimin. Ini semua disebabkan karena
peran besar yang dimainkan oleh keluarga, yaitu mencetak dan
menumbuhkan generasi masa depan. figur penyangga bangunan umat dan
perisai penyelamat bagi negara.
Dalam kehidupan rumah tangga peran seorang isteri atau ibu
merupakan jantung dari sebuah keluarga, bahkan dalam islam
digambarkan seorang ibu merupakan madrasah pertama bagi anak-
anaknya, jatuh bangunnya peradaban dan sebuah bangsa bergantung pada
perempuannya. Maka dalam hal ini seorang ibu memiliki peran penting
bagi keharmonisan keluarga dan berperan dalam menciptakan generasi
hebat, cerdas berakhlak mulia dan berbudi pekerti luhur pencetak
pemimpin agama, bangsa dan negara. Untuk menciptakan generasi yang
disebutkan diatas maka harus dimulai dari keluarganya, terutama dimulai
dari seorang ibu yang profesional.

1.2 Rumusan Masalah

a. Cara Mendidik Anak menjadi Cerdas Dalam Usia Dini.


b. Membangun Rumah Tangga Menjadi harmonis.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Mendidik Anak menjadi Cerdas Dalam Usia Dini

Memiliki anak cerdas merupakan dambaan semua orang tua.


Namun tahukah Anda bahwa orang tua dapat mendidik anak agar
kecerdasannya dapat dirangsang sejak masih dalam kandungan? Bahkan
sejak masih janin, orang tua dapat melihat perkembangan kecerdasan
anaknya. Untuk bisa seperti itu, orang tua harus memperhatikan beberapa
aspek, antara lain terpenuhinya kebutuhan biomedis, kasih sayang, dan
stimulasi.

Bicara tentang kecerdasan, tentu saja tidak bisa lepas dari masalah
kualitas otak, sedangkan kualitas otak itu dipengaruhi oleh sejumlah fakor.
Secara prinsip, perkembangan positif kecerdasan sejak dalam kandungan
bisa terjadi dengan memperhatikan banyak hal. Diantaranya adalah:

a. Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi

Pertama, kebutuhan-kebutuhan biologis (fisik) berupa nutrisi bagi


ibu hamil harus benar-benar terpenuhi. Seorang ibu hamil, gizinya harus
cukup. Artinya ,asupan protein,karbohidrat,dan mineralnya terpenuhi
dengan baik. Selain itu, seorang ibu hamil tidak menderita penyakit yang
akan mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak dalam
kandungannya. Kebutuhan nutrisi itu sendiri , sebenarnya bukan hanya
ketika ibu mengandung, melainkan ketika ia siap untuk mengandung pun
sudah harus memperhatikan gizi, makanan dan komposisi nutrisinya harus
lengkap, sehingga ketika hamil, dari segi fisik sudah siap dan proses
kehamilan akan berlangsung optimal secara nutrisi.

Tapi, memang di Indonesia atau di negara-negara berkembang


pada umumnya boleh dikatakan masih ajarang ada keluarga yang
mempersiapkan kehamilan. Bahkan kadang ada kehamilan dianggap

2
sebagai suatu yang mengejutkan. Berbeda dengan yang terjadi di negara-
negara maju. Inilah yang cenderung menjadi penyebab awal mengapa
anak-anak yang lahir kemudian tidak berkualitas, karena orang tua seakan
tidak siap dalam segala hal untuk memelihara anaknya.

b. Pemenuhan Kebutuhan Kasih Sayang

Seorang ibu harus menerima kehamilan itu dengan hati yang ikhlas
dan bahagia, yakni kehamilan yang benar-benar dikehendaki. Tanpa kasih
sayang, tumbuh kembang bayi tidak akan optimal. Si ibu hamil harus siap
dan dapat menerima resiko dari kehamilannya. Risiko tersebut misalnya,
seorang wanita karier yang hamil, merasa terbebani dan khawatir
kehamilannya akan mengganggu pekerjaannya. Ia sebenarnya ingin
hamil, tapi disisi lain juga merasa tergangu dengan kehamilannya. Kondisi
seperti ini tidak kondusif untuk merangsang perkembangan bayi dalam
kandungannya.

Selain itu, ada faktor psikologis yang mempengaruhi


perkembangan kecerdasan bayi, yaitu apakah si ibu hamil menikah secara
resmi atau kawin lari. Pernikahannya direstui atau tidak, dan apakah ada
komitmen antara istri dan suami. Tanpa komitmen diantara keduanya,
kehamilan itu bisa dianggap mengganggu.

Selain komitmen juga harus ada dukungan ( support ). Tanpa


support, walaupun ada komitmen dari suami dan keluarga, namun masih
dapat mengurangi perkembanan dan rangsangan kecerdasan bayi dalam
kandungan. Jadi, variabel kasih sayang adalah komitmen dengan suami,
serta support dari orang tua dan keluarga, sehingga seorang ibu dapat
menerima kehamilannya dengan hati tentram.

c. Perhatian Penuh Ibu Hamil Terhadap Kandungannya

Maksudnya adalah ibu hamil dapat memberikan rangsangan dan


sentuhan secara sengaja kepada bayi dam kandungannya. Karena secara

3
emosional akan terjadi kontak. Jika ibunya gembira dan senang, dalam
darahnya akan melepaskan neo transmitter zat-zat rasa senang, sehingga
bayi dalam kandungannya juga akan merasa senang.

Sebaliknya, jika si ibu selalu merasa tertekan, terbebani, gelisah,


dan stress, ia akan melepaskan zat-zat dalam darahnya yang mengandung
rasa tidak nyaman tersebut, sehingga secara tidak sadar bayi akan
terstimulasi dan juga ikut gelisah. yang paling baik adalah stimulasi
berupa suara-suara, elusan, dan nyanyian yang disukai si ibu. Hal ini akan
merangsang bayi untuk ikut senang. Berbeda jika si ibu melakukan hal-
hal yang tidak disukainya, karena itu sama saja memberikan rangsangan
negatif pada bayi. Stimulasi ini akan lebih efektif bila kehamilan sudah
menginjak usia diatas enam bulan.`Sebab, pada usia tersebut jaringan
struktur otak pada bayi sudah mulai berfungsi.

Untuk mendapatkan kondisi-kondisi itulah, seorang ibu harus tetap


menjaga nutrisi yang di dapat dari makanan sehari-hari. Bahkan, perlu
diimunisasi, misalnya dengan suntikan TT. Lakukan juga konsultasi rutin
dengan dokter secara berkala. Awalnya bisa sebulan sekali, dan pada usia
kehamilan tujuh bulan menjadi dua kali dalam sebulan. Selanjutnya
diperketat menjadi seminggu sekali pada usia kehamalan sembilan bulan.

Disarankan untuk tidak minum obat-obatan yang katanya bisa


merangsang perkembangan dan kecerdasan otak bayi. Obat-obatan itu
hanya omong kosong. Pemberian obat-obatan semacam itu percuma saja,
dan tidak bepengaruh apa-apa. Yang penting ciptakan saja lingkungan
yang mendidik, yaitu tiga faktor diatas. Stimulasi positif, memang dapat
meningkatkan kecerdasan anak sejak dalam kandungan. Dari stimulasi ini
diharapkan keika anak tumbuh, bukan hanya menjadi cerdas, melainkan
dapat bersosialisasi dengan lingkungannya. Stimulasi juga dapat
menimbulkan kedekatan antara ibu dan anak.

4
2.2. Membangun Rumah Tangga Menjadi harmonis.

Konsep rumah tangga harmonis dalam Islam dikenal dengan


keluarga sakinah, mawaddah, dan rahmah. Istilah ini didengungkan
sebagai doa dan harapan bagi setiap pasangan.

Tips membangun rumah tangga harmonis Rumah tangga harmonis


tidak muncul sendiri. Kehadirannya perlu diciptakan dan dirawat oleh
setiap anggota keluarga.

1. Jadikan pasangan sebagai sahabat untuk menjalani kehidupan dengan


turut mengedepankan kesetaraan.

Masing-masing pihak mesti menyadari bahwa posisi mereka setara.


Setara bermakna bahwa mereka sama-sama dalam mengemban
tanggung jawab berkeluarga.

Porsi tanggung jawab tersebut menyesuaikan fungsi mereka dalam


keluarga, misalnya seorang istri menjadi asisten bagi suami yang
menjadi kepala keluarga.

Dari sisi tugas, posisi suami memang lebih tinggi dari istri. Kendati
demikian, masing-masing mendapatkan hak yang sama untuk
diperlakukan setara sebagai makhluk ciptaan Allah.

"Dialah yang menciptakan kamu dari jiwa yang satu (Adam) dan
daripadanya Dia menciptakan pasangannya,"1

1
QS Al-A'raf: 129

5
Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan amal orang yang beramal di
antara kamu, baik laki-laki maupun perempuan, (karena) sebagian
kamu adalah (keturunan) dari sebagian yang lain.2
2. Saling mendukung untuk bersemangat dalam beribadah kepada Allah.

Ikatan cinta dalam rumah tangga akan tambah erat saat suami-istri
membulatkan tekad senantiasa mendekatkan diri kepada Allah.

Tujuan mereka untuk mencari rida Allah di dalam setiap aktivitas.


Dengan demikian, di antara mereka akan tercipta ketenteraman dan
berkomitmen pula dalam menjauhi segala perbuatan dosa yang
dimurkai Allah.

"Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan


pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu
cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di
antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu
benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang
berpikir"3

3. Saling mendoakan pasangan dan keluarga.

Doa adalah senjata utama bagi umat Islam. Rumah tangga harmonis
dalam Islam dapat terwujud pula dengan saling mendoakan di antara
anggota keluarga.Salah satu bentuknya yaitu meminta kepada Allah
untuk diberikan pasangan dan keturunan yang mampu menjadi
penyejuk hati sebagaimana tersurat dalam Al Quran.

2
QS Ali Imran: 195

3
QS Ar-Rum: 21

6
“Dan orang-orang yang berkata, ‘Ya Tuhan kami, anugerahkanlah
kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang
hati (kami), dan jadikanlah kami sebagai pemimpin bagi orang-orang
yang bertakwa’4

4. Pentingnya Komitmen dalam Pernikahan

Komitmen dalam pernikahan melebihi komitmen dalam


perjanjian apapun. Islam memandangan pernikahan sebagai komitmen
yang kokoh, sejajar komitmen Allah dengan para nabiNya. Oleh
karena itu, suami istri harus bertanggung jawab untuk menjaga
komitmen yang diucapkan pada ijab kabul secara Islam, dan
penerimaan Sakramen Perkawinan dalam agama Katholik. Menjaga
komitmen berarti berupaya merawat cinta dan kasih sayang yang telah
Allah Tuhan Yang Maha Esa, tiupkan ke dalam sanubari, ketentraman
akan dirasakan, tetapi sebaliknya, jika mengabaikan komitmen berarti
menyia-nyiakan anugerah yang telah diberikan sehingga ketentraman
tidak pernah didapatkan.

BAB III
4
QS Al Furqan: 74

7
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kehidupan rumah tangga merupakan tuntutan fitrah manusia


sebagai makhluk sosial. Keluarga atau rumah tangga muslim adalah
lembaga terpenting dalam kehidupan kaum muslimin.

Memiliki anak cerdas merupakan dambaan semua orang tua.


Namun tahukah Anda bahwa orang tua dapat mendidik anak agar
kecerdasannya dapat dirangsang sejak masih dalam kandungan? Bahkan
sejak masih janin.

Konsep rumah tangga harmonis dalam Islam dikenal dengan


keluarga sakinah, mawaddah, dan rahmah. Istilah ini didengungkan
sebagai doa dan harapan bagi setiap pasangan.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://www.car.co.id/id/ruang-publik/tips-trik/carefamily/kiat-menciptakan-anak-
cerdas-sejak-dini

https://tirto.id/tips-membangun-rumah-tangga-harmonis-sesuai-al-quran-gnYR

Anda mungkin juga menyukai