Anda di halaman 1dari 11

SISTEM BILANGAN REAL

KALKULUS I (T. GEODESI) — PERKULIAHAN KE-1

Ari Dwi Hartanto

ari@ugm.ac.id

SILABUS DAN KONTRAK BELAJAR

SILABUS

Materi kuliah meliputi:


• Sistem Bilangan Real
• Fungsi
• Limit Fungsi
• Derivatif
• Derivatif tingkat tinggi
• Geometri Bidang dan Geometri Ruang
• Fungsi dua variabel dan tiga variabel
• Derivatif Parsial

1/21 Departemen Matematika — Universitas Gadjah Mada


SILABUS DAN KONTRAK BELAJAR

SILABUS
Buku Referensi:
• Charles Wexler, 1962, Analytic Geometry : A Vector Approach,
Addison Wesley Publishing Company, Inc.
• D. Varberg, E. Purcell, S. Rigdon, 2006, Calculus, 9th Edition,
Pearson.
• James Stewart, 1999, Calculus, 4th Edition, Brooks Pub. Comp.
• Tim Pengajar Kalkulus, 2003, Diktat Kuliah Kalkulus I, FMIPA
UGM

2/21 Departemen Matematika — Universitas Gadjah Mada

SILABUS DAN KONTRAK BELAJAR

PENILAIAN
Penilaian dibagi menjadi empat komponen penilaian:
• UAS
• UTS
• Quiz/Tugas/PR
• Keaktifan dan Lainnya

3/21 Departemen Matematika — Universitas Gadjah Mada


SISTEM BILANGAN REAL

Himpunan
Himpunan adalah sekumpulan objek/unsur dengan sifat/kriteria tertentu.
Unsut-unsur dari himpunan H disebut anggota atau elemen dari H.

Himpunan dapat dinyatakan dengan dua cara. Misal A adalah himpunan


semua bilangan bulat positif yang kurang dari 5. Himpunan A dapat
dinyatakan sebagai berikut:
• A = {1, 2, 3, 4}
• A = {x | x adalah bilangan bulat positif yang kurang dari 5}.
Kita ambil contoh lain, misal: B = {1, 2}.
Himpunan B dapat juga dituliskan dalam bentuk lain:
• B = {x | x adalah bilangan bulat positif yang kurang dari 3}.
• B = {x ∈ A | x ≤ 2}.
• B = {x ∈ A | x < 3}.

4/21 Departemen Matematika — Universitas Gadjah Mada

SISTEM BILANGAN REAL

Himpunan
Himpunan yang tidak mempunyai anggota disebut himpunan kosong,
dinotasikan {} atau ∅.
Beberapa himpunan bilangan dan notasinya:
Himpunan semua bilangan asli → N = {1, 2, 3, · · · }
Himpunan semua bilangan bulat → Z = {· ·· , −2, −1, 0, 1, 2, · · · }
Himpunan semua bilangan rasional → Q = ab | a, b ∈ Z, b 6= 0
Himpunan semua bilangan real → R
Hubungan dari himpunan-himpunan bilangan di atas adalah
N ⊆ Z ⊆ Q ⊆ R.

Secara geometris, himpunan R dapat digambarkan dengan garis lurus, yang


sering disebut garis bilangan real.
Dalam kehidupan nyata seringkali dijumpai bilangan-bilangan real yang
tidak rasional. Bilangan real yang
√tidak rasional disebut Bilangan Irasional.
Contoh dari bilangan irasional: 2 dan π.
5/21 Departemen Matematika — Universitas Gadjah Mada
SISTEM BILANGAN REAL

Beberapa Sifat Sistem Bilangan Real


Untuk sebarang bilangan real a, b, c, dam d berlaku sifat-sifat berikut:
(i). a + b = b + a dan ab = ba (sifat komutatif)
(ii). a + (b + c) = (a + b) + c dan a(bc) = (ab)c (sifat asosiatif)
(iii). a(b + c) = ab + ac (sifat distributif)
0
(iv). x = 0 untuk setiap bilangan real x 6= 0
x
0 tidak terdefinisikan
x
x = 1 untuk setiap bilangan real x 6= 0
(v). Jika ac = bc dan c 6= 0 maka a = b.
Jika b, c 6= 0 maka ac a
bc = b .
(hukum kanselasi)
(vi). Jika ab = 0 maka a = 0 atau b = 0. (sifat pembagi nol)

6/21 Departemen Matematika — Universitas Gadjah Mada

SISTEM BILANGAN REAL

Relasi Urutan pada Sistem Bilangan Real


Himpunan R dapat dibagi menjadi tiga himpunan bagian tak kosong yang
saling asing:.
• Himpunan semua bilangan real positif;
• Himpunan {0};
• Himpunan semua bilangan real negatif.
Misal a, b ∈ R.
a dikatakan kurang dari b (ditulis a < b) jika b − a adalah bilangan real
positif.
a dikatakan lebih dari b (ditulis a > b) jika b − a adalah bilangan real
negatif.
a kurang dari atau sama dengan b ditulis a ≤ b.
a lebih dari atau sama dengan b ditulis a ≥ b.

7/21 Departemen Matematika — Universitas Gadjah Mada


SISTEM BILANGAN REAL

Relasi Urutan pada Sistem Bilangan Real


Beberapa sifat terkait relasi urutan:
• Jika a ≤ b dan c > 0 maka a + c ≤ b + c.
Jika a ≤ b dan c > 0 maka a − c ≤ b − c.
• Jika a ≤ b dan c > 0 maka ac ≤ bc.
Jika a ≤ b dan c < 0 maka ac ≥ bc.
• Jika 0 < a ≤ b maka 1b ≤ a1 .
• Untuk sebarang bilangan real a dan b berlaku tepat satu:

a < b, a = b, atau a > b.


√ √
• Jika a, b ≥ 0 maka: a ≤ b ⇔ a2 ≤ b2 ⇔ a ≤ b.

8/21 Departemen Matematika — Universitas Gadjah Mada

SISTEM BILANGAN REAL

Selang (Interval)
Misal a, b ∈ R dengan a < b.
Berturut-turut didefinisikan:
[a, b] = {x ∈ R | a ≤ x ≤ b}
(a, b) = {x ∈ R | a < x < b}
[a, b) = {x ∈ R | a ≤ x < b}
(a, b] = {x ∈ R | a < x ≤ b}
[a, ∞) = {x ∈ R | x ≥ a}
(a, ∞) = {x ∈ R | x > a}
(−∞, a] = {x ∈ R | x ≤ a}
(−∞, a) = {x ∈ R | x < a}

9/21 Departemen Matematika — Universitas Gadjah Mada


SISTEM BILANGAN REAL

Pertidaksamaan
Variabel (perubah) adalah suatu lambang atau simbol yang digunakan
untuk menyatakan sebarang anggota dari suatu himpunan.
Jika himpunannya adalah R maka perubahnya disebut variabel real.
Dalam mata kuliah ini, yang dimaksudkan variabel adalah variabel real.
Pertidaksamaan adalah pernyataan matematis yang memuat satu vari-
abel atau lebih dan memuat salah satu tanda ketidaksamaan (<, >, ≤, ≥).

Contoh Pertidaksamaan:
3x + 5 ≤ 2x + 10
2x + 5
≥ 3.
x+1

10/21 Departemen Matematika — Universitas Gadjah Mada

SISTEM BILANGAN REAL

Pertidaksamaan
Menyelesaikan suatu pertidaksamaan memiliki arti mencari semua bi-
langan real yang dapat dicapai oleh variabel-variabel yang ada dalam
pertidaksamaan tersebut sedemikian sehingga pertidaksamaan tersebut
menjadi bernilai benar.

Himpunan semua bilangan yang demikian ini disebut himpunan penye-


lesaian dari pertidaksamaan.

Contoh: Tentukan penyelesaian pertidaksamman 3x + 5 ≤ 2x + 10.


Penyelesaian:
3x + 5 ≤ 2x + 10 ⇔ 3x + 5 − 2x − 5 ≤ 2x + 10 − 2x − 5
⇔ x ≤ 5.

Jadi, penyelesaian pertidaksamaan di atas adalah


{x ∈ R | x ≤ 5}.
11/21 Departemen Matematika — Universitas Gadjah Mada
SISTEM BILANGAN REAL

Pertidaksamaan
2x + 5
Contoh: Tentukan penyelesaian pertidaksamaan ≥ 3.
x+1
Penyelesaian:
Pada ke dua ruas pertidaksamaan dapat ditambahkan −3, sehingga diper-
oleh
2x + 5 2x + 5
≥3⇔ −3≥0
x+1 x+1
2x + 5 3x + 3
⇔ − ≥0
x+1 x+1
−x + 2
⇔ ≥0
x+1
Perhatikan bahwa:
−x + 2 = 0 ⇔ x = 2 dan
x + 1 = 0 ⇔ x = −1.
12/21 Departemen Matematika — Universitas Gadjah Mada

SISTEM BILANGAN REAL

Pertidaksamaan
−x + 2
-x+2 x+1 Kesimpulan
x+1
x < −1 + − − ×

−1 < x < 2 + + +
x>2 − + − ×
x = −1 3 0 tak terdefinisikan ×

x=2 0 3 0

: Pertidaksamaan Dipenuhi
×: Pertidaksamaan Tidak Dipenuhi

Jadi, penyelesaiannya adalah {x ∈ R | −1 < x ≤ 2}.

13/21 Departemen Matematika — Universitas Gadjah Mada


SISTEM BILANGAN REAL

Pertidaksamaan
2x + 8
Contoh: Tentukan penyelesaian dari ≤ x + 1.
x−2
Penyelesaian:
Jika pada ke dua ruas pertidaksamaan ditambahkan −(x + 1) maka diper-
oleh
2x + 8 2x + 8
≤x+1⇔ − (x + 1) ≤ 0
x−2 x−2
2x + 8 x2 − x − 2
⇔ − ≤0
x−2 x−2
−x2 + 3x + 10
⇔ ≤0
x−2
x2 − 3x − 10
⇔ ≥0
x−2
(x + 2)(x − 5)
⇔ ≥0
x−2

14/21 Departemen Matematika — Universitas Gadjah Mada

SISTEM BILANGAN REAL

Pertidaksamaan
(x + 2)(x − 5) = 0 ⇔ x = −2 atau x = 5
x−2=0⇔x=2

(x + 2)(x − 5)
x+2 x−5 x−2 Kesimpulan
x−2
x < −2 − − − − ×

−2 < x < 2 + − − +
2<x<5 + − + − ×

x>5 + + + +

x = −2 0 −7 −4 0

x=5 7 0 3 0
x=2 2 −5 0 tak terdefinisikan ×
Jadi, penyelesaiannya adalah {x ∈ R | −2 ≤ x < 2 atau x ≥ 5}.

15/21 Departemen Matematika — Universitas Gadjah Mada


SISTEM BILANGAN REAL

Nilai Mutlak
Nilai mutlak suatu bilangan real adalah jarak bilangan tersebut dari bilan-
gan 0.
Misal a ∈ R.
Nilai mutlak dari a, dinotasikan |a|, didefinisikan sebagai

|a| = a2 .

Definisi di atas dapat juga dinyatakan sebagai


(
a ,a ≥ 0
|a| =
−a , a < 0.

16/21 Departemen Matematika — Universitas Gadjah Mada

SISTEM BILANGAN REAL

Nilai Mutlak
Berikut ini adalah beberapa sifat dasar nilai mutlak.
Misal x, y ∈ R.
• |x| ≥ 0
• |x| = 0 ⇔ x = 0.
• |xy| = |x||y|

x |x|
• = , asal y 6= 0
y |y|
• |x + y| ≤ |x| + |y|
• |x − y| ≤ |x| + |y|

17/21 Departemen Matematika — Universitas Gadjah Mada


SISTEM BILANGAN REAL

Nilai Mutlak
Sifat: Jika a ≥ 0 maka

|x| = a ⇔ x = a atau x = −a.

Sifat: Jika a ≥ 0 maka:


(i). |x| ≤ a ⇔ −a ≤ x ≤ a
(ii). |x| ≥ a ⇔ x ≥ a atau x ≤ −a.

18/21 Departemen Matematika — Universitas Gadjah Mada

SISTEM BILANGAN REAL

Nilai Mutlak
Contoh: Tentukan penyelesaian dari |2x − 3| ≥ x + 1.
Penyelesaian:
• Kasus I: apabila x + 1 < 0 (⇔ x < −1)
Jika x + 1 < 0, maka jelas bahwa pertidaksamaan |2x − 3| ≥ x + 1
selalu benar, sebab |2x − 3| ≥ 0 untuk setiap x ∈ R.
Dengan demikian, untuk setiap bilangan real x < −1 memenuhi
pertidaksamaan |2x − 3| ≥ x + 1.
• Kasus II: apabila x + 1 ≥ 0 (⇔ x ≥ −1)
Dengan menggunakan sifat, diperoleh
|2x − 3| ≥ x + 1 ⇔ 2x − 3 ≥ x + 1 atau 2x − 3 ≤ −x − 1
2
⇔ x ≥ 4 atau x ≤
3
Karena dalam kasus II ini x ≥ −1, diperoleh
x ≥ 4 atau − 1 ≤ x ≤ 23 .

19/21 Departemen Matematika — Universitas Gadjah Mada


SISTEM BILANGAN REAL

Nilai Mutlak
Jadi, penyelesaian dari pertidaksamaan |2x − 3| ≥ x + 1 adalah
2
{x ∈ R | x < −1 atau − 1 ≤ x ≤ atau x ≥ 4}
3
2
={x ∈ R | x ≤ atau x ≥ 4}.
3

Contoh: Tentukan penyelesaian dari |2x − 3| ≥ 7.


Penyelesaian: Dengan menggunakan sifat, diperoleh

|2x − 3| ≥ 7 ⇔ 2x − 3 ≥ 7 atau 2x − 3 ≤ −7
⇔ 2x ≥ 10 atau 2x ≤ −4
⇔ x ≥ 5 atau x ≤ −2.

Jadi, penyelesaiannya adalah {x ∈ R | x ≤ −2 atau x ≥ 5}.


20/21 Departemen Matematika — Universitas Gadjah Mada

SISTEM BILANGAN REAL

Latihan Soal
Tentukan penyelesaian dari pertidaksamaan berikut:

2x
1. ≤3
x − 2
2x
2. ≥ −x
x−5
3. |x − 2| < x − 3
3 2
4. ≤
x x−1
x+4
5. ≤ 3x
2x + 1
6. |x − 1| ≥ 2x

7. x + 1 ≤ x2 + 3x − 4.

21/21 Departemen Matematika — Universitas Gadjah Mada

Anda mungkin juga menyukai