Skripsi Aris Yunianto
Skripsi Aris Yunianto
SKRIPSI
Diajukaniuntuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Hukum
Jurusan lmu Hukum pada Fakultas Syariahidan Hukum Universitas slam Negeri
Alauddin Makassar
Oleh :
Aris Yunianto
NIM: 10400117091
2022
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
NIM : 10400117091
Aris Yunianto
ii
PENGESAHAN SKRIPSI
iii
KATA PENGANTAR
Tak lupa juga penulis sampaikan salam dan taslim kepada junjungan
Nabiyullah Muhammad SAW, kepada keluarga, sahabat dan ummat beliau.
iv
7. Segenap dosen serta staf dan karyawan Fakultas Syari’ah dan Hukum
Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar yang telah
memberikan bekal dan ilmu pengetahuan yang bermanfaat.
8. Kedua orang tua tercinta, Sukiman dan Sumini yang telah mencurahkan
seluruh cinta dan sayangnya, mendidik dan membesarkan penulis dengan
penuh kesabaran, cucuran air mata dan keringat, doa-doa yang tiada
hentinya terkhusus untuk Ibunda tersayang yang hingga sampai kapanpun
penulis takkan bisa membalasnya. Maafkan jika ananda sering
menyusahkan, merepotkan serta melukai hati Ibunda dan Ayahanda.
Keselamatan dunia dan akhirat semoga selalu Allah SWT berikan
kepadamu.
9. Kepada Siti Novriannisya yang telah memberikan dukungan mulai dari
proses pengajuan judul skripsi hingga penyelesaiannya. Selalu
memberikan dorongan dan meyakinkan penulis bahwa skripsi ini bisa
selesai. Terima kasih yang tak terhingga. Semangat kerjanya, dilancarkan
Pendidikan S2 nya dan semoga bahagia selalu.
10. Untuk teman-teman kelas di Ilmu Hukum-C 2017 yang telah menjadi
teman sekelas dan teman diskusi selama kurang lebih empat tahun semasa
berkuliah di UIN Alauddin Makassar, terima kasih untuk pengalaman luar
biasanya.
11. Teman-teman angkatan Ilmu Hukum 2017, semangat dalam menyusun
skripsinya.
12. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang
telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini, terima kasih yang tak
terhingga untuk bantuan, dukungan, dan pengertiannya yang sangat tulus.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan atas jasa daan budi
baik yang telah diberikan kepada penulis.
Semoga skripsi ini bermanfaat untuk meningkatkan mutu pendidikan di
Negara yang kita cintai ini. Akhir kata, penulis sangat menyadari bahwa dalam
penulisan skripsi ini, masih jauh dari kesempurnaan, masih banyak kekurangan,
sehingga penulis mengharapkan masukan, saran, dan kritikan yang bersifat
membangun guna melengkapi skripsi ini.
v
Makassar, 17 Maret 2022
Aris Yunianto
vi
DAFTAR ISI
PENGESAHAN SKRIPSI....................................................................................iii
KATA PENGANTAR...........................................................................................iv
ABSTRAK.............................................................................................................ix
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................8
C. Tujuan Penelitian..........................................................................................8
D. Kajian Pustaka..............................................................................................9
E. Manfaat Penelitian......................................................................................11
BAB II...................................................................................................................13
TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................................13
1. Pengertian Narapidana............................................................................24
2. Hak-Hak Narapidana...............................................................................28
vii
Istilah pidana penjara dikenal di Indonesia dalam KUHP (Kitab Undang-
Undang Hukum Pidana). Dimana dalam pasal 10 berbunyi:.........................29
2. Lembaga Pemasyarakatan.......................................................................31
BAB III..................................................................................................................43
METODE PENELITIAN....................................................................................43
A. Jenis Penelitian...........................................................................................43
B. Pendekatan Penelitian................................................................................44
C. Lokasi Penelitian........................................................................................45
BAB IV..................................................................................................................48
BAB V....................................................................................................................65
PENUTUP.............................................................................................................65
A. Kesimpulan.................................................................................................65
B. Saran...........................................................................................................66
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................67
viii
ABSTRAK
NIM : 10400117091
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
menjalani masa pemidanaan pada suatu tempat khusus yang disebut Lembaga
mengembalikan para warga binaan ke fitrahnya atau menjadi warga yang baik dan
dasar negara.
itu antara lain untuk melaksanakan program pembinaan bagi warga binaan.
1
Lihat Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan
1
Adapun yang dimaksud dengan warga binaan pemasyarakatan adalah narapidana
informasi serta peralatan yang dibutuhkan masyarakat dapat tersedia dan diakses
dengan mudah. Dalam konteks hak atas kesehatan, alat-alat dan fasilitas serta
pelayanan kesehatan harus disediakan dalam jumlah yang cukup, dapat diakses
oleh masyarakat tanpa diskriminasi. Alat dan layanan kesehatan harus dapat
diakses oleh masyarakat, terutama oleh kelompok yang paling rentan atau
terpinggirkan dalam masyarakat; dalam jangkauan fisik yang aman untuk semua
komunitas tanpa terkecuali; dan terjangkau untuk semua serta seraya tetap
bahwa wabah tersebut merupakan bencana Nasional. Virus tersebut mulai muncul
di Wuhan, China akhir tahun 2019 lalu dan mulai masuk ke Indonesia awal tahun
2020. WHO menyatakan bahwa virus corona bisa menyebar melalui kontak
langsung dan tidak langsung. Oleh karena itu, WHO mengharuskan masyarakat
2
Barda Nawawi Arief, Beberapa Aspek Kebijakan Penegak dan Pengembangan Hukum
Pidana, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2005, hal.40
2
untuk menjaga jarak minimal 1 meter untuk menghindari resiko penularan virus
tersebut.3
tempatnya yang tertutup, tingkat hunian yang tinggi juga menjadi faktor penularan
menjadi cepat.
dan anak dapat dipakai sebagai salah satu upaya untuk mencapai MDGs
baik secara politik maupun yuridis, Indonesia telah terikat oleh mandat-mandat
pelanggaran hak asasi manusia terhadap wargannya. Implikasi yang lain dari
3
Kurniawan, WHO Rilis Pedoman Baru Penularan Virus Corona, 2020,
https://kesehatan.kontan.co.id/news/who-rilis-pedoman-baru-penularan-virus-corona-iniisinya?
page=all. Diakses pada tanggal 23 Januari 2021
4
Anna Suci Perwitasari, Faktor yang Meningkatkan Risiko Penularan Virus Corona, 2020,
https://kesehatan.kontan.co.id/news/ini-4-faktor-yang-meningkatkan-risikopenularan-virus-
corona?page=all. Diakses pada tanggal 23 Januari 2021
5
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM RI, Standar
Pelayanan Dasar Perawatan di Lapas Rutan Bapas LPKA dan LPAS, 2015, hal.1
3
penandatanganan MDG adalah jika Indonesia tidak menjalankan maka dapat
derajat kesehatan agar dapat tumbuh dan berkembang secara sehat.8 Hak untuk
bagian dari HAM. Jaminan dan pengakuan terkait hak atas pelayanan kesehatan
tersebut telah dipertegas dalam Pasal 28H ayat (1) UUD 1945 menentukan bahwa
setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan
mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh
pelayanan kesehatan.
sebagai salah satu prioritas utama dalam urusan pemerintahan. Pemerintah wajib
4
kecuali.9 Seperti disediakan poliklinik beserta fasilitasnya dan disediakan
dalam rutan.
Tahun 1999 tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Warga Binaan
akan meninmbulkan keinginan untuk melakukan yang baik pula, melahirkan sifat
bentuk pemberian hak asasi dari negara kepada masyarakatnya dan merupakan
agar kualitas penderita dapat terjaga seoptimal mungkin, dan rehabilitatif adalah
9
Ruslan Ranggong, Hukum Acara Pidana Memahami Perlindungan HAM dalam Proses
Penahanan di Indonesia, Kencana, Jakarta, 2014, hal.137-138
5
pelayanan kesehatan yang baik tidak terlepas pula dari ketersediaan sarana dan
prasarana kesehatan.
2019. Namun, kondisinya semakin menurun dan akhirnya dirujuk ke salah satu
rumah sakit di kota Makassar dengan status PDP berdasarkan gejala yang
melalui rapid test dan swab tes.11 Sehingga untuk mencegah terjadinya
kesehatan. Tujuannya agar kasus penyebaran virus tidak banyak terjadi di rutan
dan jika narapidana sehat maka narapidana tersebut dapat dengan lancar dan
10
CNN Indonesia, Napi PDP Corona di Makassar Meninngal Dunia, 2020,
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200413093452-12-492916/napi-pdp-corona-di-
makassar-meninggal-dunia, diakses pada tanggal 20 Januari 2021
11
Herni Amir, 35 Napi Lapas Perempuan Sungguminasa Positif Covid-19 Dirawat di RS
Dadi Makassar, 2020,https://sulsel.inews.id/berita/35-napi-lapas-perempuan-sungguminasa-
positif-covid-19-dirawat-di-rs-dadi-makassar. Diakses pada tanggal 7 Januari 2021
6
berwenang dan bertanggung jawab akan kesehatan narapidana harus memberikan
ٰ
َ س َأ ْو َف
سا ٍد ً ۢ ِم ْنَأ ْج ِل َذلِ َك َك َت ْب َنا َع َل ٰى َبن ِٓى ِإ ْس ٰ َٓر ِءيل َ َأ َّن ُهۥ َمن َق َتل َ َن ْف
ٍ سا ِب َغ ْي ِر َن ْف
َ اس َجمِي ًعا َو َمنْ َأ ْح َياهَا َف َكَأ َّن َمٓا َأ ْح َيا ٱل َّن
ْاس َجمِي ًعا َو َل َقد ِ فِى ٱَأْل ْر
َ ض َف َكَأ َّن َما َق َتل َ ٱل َّن
ٰ ِ سلُ َنا ِبٱ ْل َب ِّي ٰ َن
ِ ِيرا ِّم ْن ُهم َب ْعدَ َذلِ َك فِى ٱَأْل ْر
َض َل ُم ْس ِرفُون ً ت ُث َّم ِإنَّ َكث ُ ٓاء ْت ُه ْم ُر
َ َج
Artinya:
Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa:
barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karenaiorang itu
(membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan dimuka
bumi, maka seakan-akan dia telah membunuhimanusia seluruhnya. Dan
barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-
olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. Dan
sesungguhnya telah datang kepada mereka rasul-rasul Kami dengan
(membawa) keterangan-keterangan yang jelas, kemudian banyak diantara
mereka sesudah itu sungguh-sungguh melampaui batas dalam berbuat
kerusakan dimuka bumi.12
Ayat tersebut menjelaskan bagaimana besarnya tindakan yang
menumpahkan darah orang (membunuh) orang yang tidak bersalah. Dimana orang
manusia dan orang yang menyelamatkan satu orang sama dengan menyelamatkan
seluruh manusia, seperti orang yang menyelamatkan orang yang tenggelam atau
terbakar, dokter yang mengobati orang sakit, polisi yang menghentikan kejahatan
12
Tafsir web, Q.S al-Maidah ayat 32, https://tafsirweb.com/1916-quran-surat-al-maidah-
ayat-32.html. Diakses pada tangga 19 Mei 2021
7
sebelum terjadi, hakim yang menghukum mati orang yang membunuh, dan semua
dasarnya khususnya hak untuk hidup sehingga dapat menjalani hukuman dari
perbuatan yang dia lakukan di rumah tahanan negara (rutan). Dari permasalahan
tersebut, penulis akan mengkaji terkait hak-hak narapidana yang terjangkit Covid-
19 berdasarkan hukum positif serta hak-hak apa saja yang telah diberikan kepada
tersebut? Mengingat hal tersebut tentunya telah diatur dalam Undang-Undang dan
B. Rumusan Masalah
Kelas II A Sungguminasa?
Kelas II A Sungguminasa?
C. Tujuan Penelitian
8
1. Untuk mengetahui pemenuhan hak-hak narapidana dalam hal pelayanan
Kelas IA Makassar
D. Kajian Pustaka
Penulis telah melakukan riset dari beberapa skripsi yang penulis jadikan
acuan atau bahan referensi. Skripsi pertama membahas terkait “Perlindungan Hak
mahasiswa IAIN Ar-Raniry pada tahun 201214. Skripsi tersebut secara umum
membahas tentang hak asasi narapidana. Dimana dalam hasil penelitian yang
yang akan dilakukan penulis, ialah mengkaji tentang pemenuhan hak asasi dalam
hal pelayanan kesehatan bagi narapidana yang terjangkit Covid-19 dilihat dari
perspektif hukum positif dan faktor yang menjadi kendala pemenuhan hak
14
Munardi, Pelrindungan Hak Asasi Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA
Banda Aceh Menurut Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 (Analisis Islam), Skripsi (2012),
Mahasiswa IAIN Ar-Raniry.
9
Universitas Hasanuddin yang ditulis tahun 201715. Hal yang dikaji dalam
tulisannya, sama dengan yang akan dikaji atau diteliti oleh penulis, yang
yang berlaku. Kemudian hal yang membedakan selanjutnya ialah, penulis akan
lebih spesifik.
terkait perlindungan HAM seperti buku yang ditulis oleh Majda El-Muhtaj yang
berjudul “Hak Asasi Manusia Dalam Konstitusi Indonesia”. Dimana Majda El-
Muhtaj memandang bawha konstitusi dan jaminan atas hak asasi manusia (HAM)
atas HAM di Indonesia ini mengalami proses dialek-tika pemikiran yang sangat
2011 tentang Rencana Aksi Nasional HAM Indonesia 2011-2014. Salah satu
komitmen penting yang dimiliki Indonesia dalam kerangka kebijakan HAM yaitu
(Ranham). Saat ini, Ranham Indonesia telah memasuki gelombang ketiga yang
10
2009), dan gelombang ketiga (2011-2014). Buku ini secara khusus membahas
konseptualisasi HAM dalam konstitusi Indonesia sejak UUD 1945 sampai dengan
perubahan UUD 1945 Tahun 2002, dan hubungannya dengan penegakan hukum
dan HAM di Indonesia. Yang selanjutnya dijadikan bahan kajian oleh penulis
narapidana sebagai subjek hukum yang dipandang perlu untuk dilindungi juga
E. Manfaat Penelitian
1. Kegunaan Teoritis
aspek pelayanan dan pemberian hak asasi manusia khususnya bagi narapidana
2. Kegunaan Praktis
bidang hukum.
11
c. Penulis juga berharap, melalui penulisan skripis ini dapat memberikan
masukan dan menjadi literatur tambahan bagi penulis lain agar kiranya
12
BABiII
TINJAUAN PUSTAKA
diperdebatkan.
kedua konsep ini pula dikemukakan secara jelas oleh A. Masyhur Effendi, dkk.
Sebagai berikut:
Hukum alam (natural law), salah satu muatannya adalah adanya hak-hak
pemberian dari alam (natural rights) karena dalam hukum alam ada
sistem keadilan yang berlaku universal. Adanya penekanan hak pada
hukum alam memberi indikasi dan bukti bahwa hukum alam memihak
kepada kemanusiaan dalam bentuk hak asasi sejak kelahirannya, hak
hidup merupakan HAM pertama.
Penekanan konsepsi Ham yang pada awalnya berdasarkan nilai-nilai
alami (natural rights) ini juga dikemukakan oleh Michael Freeman, seperti hak-
hak subjektif dan individual (subjective dan individual rights). Baru kemudian
13
Jadi berdasarkan sejarah konsepsi HAM tidak terlepas dari nilai-nilai hukum
alam. Pada umumnya hukum alam diterima sebagai nilai yang bersifat universal.
Itu pula sebabnya, maka nilai-nilai HAM juga dikatakan bersifat universal.
luas, karena persoalan HAM tidak dibatasi oleh sekat-sekat suku, agama, dan ras.
Termasuk sekat wilayah negara, social politik, dan hukum, karena HAM adalah
hak mendasar yang diberikan oleh Tuhan yang Maha Kuasa kepada manusia
semenjak lahir sebagai anugerah Tuhan Yang maha Esa, maka perlu dipahami
bahwa hak asasi manusia tersebut tidaklah bersumber dari Negara dan hukum,
tetapi semata-mata bersumber dari Tuhan sebagai pencipta alam semesta beserta
isinya, sehingga hak asasi manusia itu tidak bisa dikurangi (non derogable righ).
Oleh karena itu, yang diperlukan oleh negara dan hukum adalah suatu pengakuan
konstitusi atau Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945). Indonesia yang telah
beberapa kali mengalami perubahan atau amandemen UUD 1945 sejak tahun
1999 sampai 2002 yang tentu berdampak pada pemahaman dan konsep HAM.
16
Fadli Andi Natsif, Kejahatan HAM (Perspektif Hukum Pidana Nasional dan Hukum
Pidana Internasional), Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, 2016, hal. 11-13.
17
Rozali Abdullah, Perkembangan Ham dan Keberadaan Peradilan Ham di Indonesia
(Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002), hal. 10.
14
dengan dicantumkannya persoalan HAM secara tegas dalam bab tersendiri yaitu
bab XA mulai pasal 28A sampai 28J. Salah satu penegasan konsep HAM ini
dapat baca dalam Pasal 28A yang mengatakan bahwa setiap orang berhak untuk
fundamental, yang berarti tidak bisa dicabut atau diambil dimana saja selama
manusia itu masih ada dan berada dimana saja. Oleh karena itu pemerintah
1945. Selain itu ada yang mendasari dari suatu hukum Hak Asasi Manusia yang
a) Pancasila
18
Fadli Andi Natsif, Kejahatan HAM (Perspektif Hukum Pidana Nasional dan Hukum
Pidana Internasional), Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, 2016, hal. 14.
19
Charlieana Sari, Dasar Hukum HAM di Indonesia, 2017, https://guruppkn.com/dasar-
hukum-ham. Diakses pada tanggal 10 Agustus 2021.
15
keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan social,
menolong sesame;
16
“Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan
pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu
dengan tidak ada kecualinya.”
- Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak (pasal 27 ayat 2) yaitu
kehidupannya.”
- Hak mengeluarkan pikiran dengan lisan atau tulisan (pasal 28): “(1) Setiap
perkawinan yang sah. (2) Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup,
dan diskriminasi.”
17
- Bahwa setiap hak asasi seseorang menimbulkan kewajiban dasar dan
tanggung jawab untuk menghormati HAM orang lain secara timbal balik.
Asasi Manusia
18
Mengetahui dari enam dasar hukum HAM yang ada Indonesia, sesuai pada
tentang Hak Asasi Manusia. Indonesia mempunyai penegak dasar hukum untuk
Hak Asasi Manusia menurut pasal-pasal UUD 1945. Selain tadi menjelaskan
tentang dasar hukum Hak Asasi Manusia yang ada di Indonesia, Indonesia juga
mempunyai penegakkan hukum sebagai dasar dari Hak Asasi Manusia sebagai
berikut:
1) Pasal 27 ayat (1) UUD 1945 yang berbunyi “Segala warga negara
2) Pasal 28 D ayat (1) UUD 1945 yang berbunyi “Setiap orang berhak atas
3) Pasal 28 ayat (5) UUD 1945 yang berbunyi “Untuk menegakkan dan
19
3. Bentuk-bentuk Hak Asasi/Hak Dasar yang dimiliki Manusia20
HAM adalah hak seorang manusia yang sangat asasi yang tidak bisa
diintervensi oleh manusia di luar dirinya atau oleh kelompok atau oleh Lembaga-
lembaga manapun untuk meniadakannya. HAM, pada hakikatnya telah ada sejak
seorang manusia masih berada dalam kandungan ibunya hingga ia lahir dan
tentang HAM yang lebih mendalam, perlu dikutip dalam Undang-Undang Nomor
26 Tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia, yang berbunyi : “Bahwa
Hak Asasi Manusia merupakan hak dasar yang secara kodrati melekat pada diri
manusia, bersifat universal dan langgeng oleh karena itu harus dilindungi,
kehidupan pribadi manusia. Contoh hak-hak asasi pribadi ini sebagai berikut.
tempat.
20
Charlieana Sari, Dasar Hukum HAM di Indonesia, 2017, https://guruppkn.com/dasar-
hukum-ham. Diakses pada tanggal 10 Agustus 2021.
20
Hak yang berhubungan dengan Hak Asasi Manusia dalam kegiatan
Hak yang berhubungan dengan Hak Asasi Manusia pada kegiatan asas
lainnya.
Hak yang berhubungan dengan Hak Asasi Manusia sebagai hak asasi,
yaitu hak yang berlangsungan dengan hak asasi hukum. Contoh hak-hak asasi
pemerintahan.
21
Hak untuk menjadi pegawai negeri sipil (PNS).
berlangsung dengan kehidupan masyarakat, yaitu hak asasi sosial budaya yang
minat.
Hak yang merupakan hubungan dari Hak Asasi Manusia berdasarkan hak
Hak untuk diperlakukan sama dalam tata cara pengadilan. Contoh hak-
Terkait dengan pemenuhan hak atas kesehatan, di dalam Pasal 25 ayat (1)
orang berhak atas taraf hidup yang memadai untuk kesehatan dan kesejahteraan
22
dirinya dan keluarganya, termasuk hak atas pangan, pakaian, perumahan, dan
perawatan kesehatan serta pelayanan sosial yang diperlukan, serta hak atas
keamanan pada saat menganggur, sakit, cacat, menjadi janda, usia lanjut, atau
berada di luar kekuasaannya. Narapidana sebagai manusia juga memiliki hak atas
kesehatan sebagaimana dijamin dalam Pasal 25 ayat (1) DUHAM tersebut. Sistem
Ayat (1) Setiap orang berhak untuk menikmati standar tertinggi yang dapat
dicapai atas kesehatan fisik dan mental”
Ayat (2) Langkah-langkah yang harus diambil oleh Negara guna mencapai
perwujudan hak ini adalah:
a) Melakukan upaya-upaya untuk pengurangan tingkat kelahiran dan
kematian anak serta perkembangan anak yang sehat
b) Perbaikan semua aspek kesehatan lingkungan dan industri
c) Pencegahan, pengobatan dan pengendalian segala penyakit menular,
endemik, penyakit lainnya yang berhubungan dengan pekerjaan
d) Penciptaan kondisi-kondisi yang akan menjamin semua pelayanan dan
perhatian medis dalam hal sakitnya seseorang.
1. Pengertian Narapidana
23
tidak mendapatkan perlakuan yang semena-mena. Oleh karena itu, sanksi pidana
seorang manusia dan tentunya warga negara Indonesia yang selaras dan sejalan
asasi mereka sebagai narapidana harus dihargai, begitulah negara hukum harus
kesalahan dan kendala. Misalnya saja pada hak-hak narapidana yang belum
narapidana yang tertuang dalam konstitusi oleh petugas lapas bahkan oleh
Narapidana tidak boleh dibatasi hak asasinya sebagai manusia, seperti hak
untuk hidup. Muladi mengatakan bahwa “Pelanggaran hak asasi adalah setiap
perbuatan seseorang atau kelompok orang termasuk aparat negara, baik disengaja
maupun tidak disengaja atau kelalaian yang secara melawan hukum mengurangi,
menghalangi, membatasi, dan atau mencabut hak asasi manusia seseorang atau
dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyelesaian hukum yang adil dan benar
berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku”.21 Selain itu narapidana juga perlu
21
Muladi, Hak Asasi Manusia Hakekat, Konsep dan Implikasinya dalam Perspektif Hukum
dan Masyarakat, hal.167
24
diayomi dari perlakuan tidak adil, seperti penyiksaan, tidak mendapatkan fasilitas
hukum, yang dimaksud dengan narapidana ialah tahanan, atau seseorang yang
dalam bukunya yang berjudul “Sistem Hukum dan Pemidanaan Indonesia” bahwa
kelalaian atau kesalahannya sehingga dia harus menjalani masa pemidanaan yang
Indonesia” yang ditulis oleh Dwidja Priyanto, ialah seseorang yang sedang
terpidana. Sedangkan pengertian dari terpidana itu sendiri adalah seseorang yang
22
Muhammad Farid Aulia, Implementasi Hak Mendapatkan Pelayanan Kesehatan dan
Makanan yang Layak bagi Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA
Sungguminasa, Skripsi (2015), Sarjana Hukum, Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin,
Makassar, hal.3
23
Santoso, LH, Kamus Modern Bahasa Indonesia (Edisi Terbaru dan lengkap), CV Pustaka
Agung Harapan, Surbaya, hal.105
24
Simorangkir J.C.T. dkk, Kamus Hukum, Sinar Grafika, Jakarta, 2009, hal.102
25
Andi Hamzah, Sistem Hukum Pidana dan Pemidanaan Indonesia, Pradiya Paramita ,
Jakarta, 2006, hal.1
25
dipidana berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum
divonis oleh hakim dan dijatuhkan hukuman sesuai dengan perbuatan pidana yang
narapidana juga dapat diartikan sebagai seorang manusia yang memiliki masalah
dengan hukum dan harus diberikan pemisah sebagai bentuk pencegahan untuk
bertanggung jawab dengan menjalani masa hukuman sesuai dengan vonis yang
yang berlaku, harus dijatuhi hukuman atau sanksi yang berat karena menyangkut
hak asasi manusia dan hal tersebut bersifat memaksa atau mengikat bagi
26
Dwidja Priyanto, Sistem Pelaksanaan Pidana Penjara di Indonesia, PT Refika Aditama,
2006, hal.163
27
Pengertian Narapidana, 2012 http://www.psychologymania.com/2012/10/pengertian-
narapidana.html. Diakses pada tanggal 2 Februari 2021
26
a) Pidana Pokok
• Pidana mati;
• Pidana penjara;
• Pidana kurungan;
• Pidana denda.
b) Pidana tambahan
masyarakat, maka negara perlu untuk melindungan warga negaranya dari tindakan
yang telah dilakukan oleh pelanggar hukum demi terwujudnya rasa aman dan
hukum, berdasarkan keputusan hakim dia dijatuhi hukuman pidana berupa pidana
27
2. Hak-Hak Narapidana
atas perbutannya tersebut, dia tetaplah warga negara. Sehingga, sebagai negara
tersebut terpenuhi hak-hak dasarnya. Karena dari banyak kasus yang terjadi, para
28
l. Berhak atas cuti menjelang bebas;
“Pidana terdiri atas: (a) pidana pokok; pidana mati, pidana penjara, pidana
kurungan, pidana denda. (b) pidana tambahan; pencabutan beberapa hak
tertentu, perampasan barang tertentu, pengumuman keputusan hakim”
narapidana sejatinya tidak lagi sesuai dengan kepribadian bangsa, yakni berdasar
tidak hanya sekedar pemberian efek jera melainkan perlu adanya pemulihan dan
perubahan terhadap sistem hukum itu sendiri melalui usaha rehabilitasi dan
pemasyarakatan di Indonesia.
bahwa tujuan pemasyarakatan tentunya memberikan efek jera sehingga tidak ada
perasaan untuk ingin melakukan kembali akibat pembinaan yang diberikan. Dari
Indonesia.
29
Pemasyarakatan dalam konferensi merupakan bentuk keadilan agar
yaitu28 :
d. Negara tidak berhak membuat mereka menjadi lebih buruk atau jahat
f. Pekerjaan yang diberikan kepada narapidana dan anak didik tidak boleh
bersifat sekedar pengisi waktu, juga tidak boleh diberikan pekerjaan untuk
g. Bimbingan dan didikan yang diberikan kepada narapidana dan anak didik
30
i. Narapidana dan anak didik hanya dijatuhi pidana hilang kemerdekaan
adanya persamaan hak, baik pada perlakuan dan pemberian kesempatan serta
2. Lembaga Pemasyarakatan
yang telah dijatuhi pidana (disebut sebagai narapidana) dengan pidana tertentu
yang telah diputus oleh hakim atau dpaat disebut dengan rumah penjara.30
berikut:
29
unhaslaw.blogspot.co.id/2013/12/sistem-pemasyarakatan-di-indonesia.html?m=1. diakses
Kamis, 16 Desember 2021 pukul 21:32
30
P.A.F. Lamintang dan Theo Lamintang, Hukum Penitensier Indonesia,
(Jakarta:PT.Gramedia), hal. 165
31
dan HAM, yang berkaitan dengan pertolongan bantuan atau tuntutan
dalam perundang-undangan.
sebagai berikut:
tahun.
31
P.A.F. Lamintang dan Theo Lamintang, Hukum Penitensier Indonesia,
(Jakarta:PT.Gramedia), hal. 165
32
c. Pengertian, Tujuan dan Fungsi Sistem Pemasyarakatan
merupakan suatu proses atau cara dalam menegakkan hukum yang tentunya
memberikan efek jera sehingga tidak mengulangi kesalahan yang sama. Berguna
diterima dan tetap dapat menjalani kehidupan sebagai warga negara yang utuh.
32
Bambang Poernomo, 1996, Pelaksanaan Pidana Penjara dengan Sistem Pemasyarakatan,
Liberty: Yogyakarta, hal. 183.
33
Merujuk pada aturan yang ada, tujuan pelaksanaan sistem pemasyarakatan
manusia dan warga negara yang baik melalui pembinaan di lapas tersebut
mengandung arti bahwa adanya itikad baik yang tidak hanya terfokus pada proses
lebih baik.
setelah menjalani hukuman di Lapas. Sejalan dengan itu, konsep sistem disiplin
yang dihukum karena tindakan ilegal. Konsep ini diilhami oleh sepuluh prinsip
revisionis Dr. Sahardjo menunjukkan bahwa nilai dan metode yang terkandung
34
Resolusi tentang Perlakuan terhadap Narapidana, Resolusi 663 C ( XXIV)) /
(XXIV) / 1957 dan resolusi 2076 (LXII) / 1977 tentang hak-hak narapidana atau
Dari tahun 1959 hingga 1963, mantan Menteri Kehakiman tersebut terharu
kurang perhatian. Kemudian, dalam pidato resminya di Istana Negara pada 5 Juli
Pemasyarakatan tersebut pada tahun 1964 yang kemudian digunakan hingga saat
ini.
35
c. Berhak atas pendidikan dan pembinaan;
Pasal 1 ayat (1) tentang Hak Asasi Manusia, Dokumen Nomor 39 tahun
1999 menjelaskan tentang hak asasi manusia, yakni manusia memiliki hakikat
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan serangkaian hak yang melekat pada
dirinya dan keberadaannya diakui sejak ia lahir di bumi bahkan sejak janin
sekalipun. dan itu merupakan suatu konsep dari sebuah negara, hokum.
bekerja keras untuk kehormatan semua orang dan menjunjung tinggi martabat
manusia.
pada diri manusia sejak lahir, setiap orang harus senantiasa melindungi,
36
menghormati, membela dan menghormati keberadaan hak asasi manusia, namun
kenyataannya karena adanya berbagai bentuk pelanggaran hak asasi manusia, hak
asasi manusia tidaklah mudah. untuk ditegakkan Mulai dari yang "kecil", yang
pemerintah. 33
menjadi orang baik. Pakar hukum lainnya mengatakan bahwa narapidana adalah
manusia sama seperti orang lain, tetapi karena melanggar norma hukum yang ada,
UUD 1945 pasal 28D “Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan
perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di
hadapan hukum”.
peraturan khusus sementara untuk mencapai persamaan antara pria dan wanita.”
“(1) setiap orang dilahirkan bebas dengan harkat martabat manusia yang sama dan
33
Adham Chazawi, Pelajaran Hukum Pidana Bagian 1, Raja Grafindo, Jakarta, 2010, hal.59
34
Adham Chazawi, Pelajaran Hukum Pidana Bagian 1, Raja Grafindo, Jakarta, 2010, hal.77
37
sederajat serta dikaruniai akal dan hati nurani untuk hidup bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara dalam semangat persaudaraan; (2) Setiap orang berhak
atas pengakuan, jaminan perlindungan dan perlakuan hukum yang adil serta
mendapat kepastian hukum dalam semangat di depan hukum; (3) Setiap orang
berhak atas perlindungan hak asasi manusia dan kebebasan manusia tanpa
diskriminasi.”
UUD 1945 menetapkan bahwa kesehatan adalah hak asasi manusia. Pasal
28H mengatur bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, hidup
dalam lingkungan yang baik dan sehat, serta berhak atas pelayanan kesehatan.
Selain itu, Pasal 34 ayat (3) juga telah mengatur bahwa negara berkewajiban
menegaskan bahwa keadaan sejahterah dari badan, jiwa, dan sosial yang
menyebabkan dan memungkin setiap orang akhirnya hidup produktif secara sosial
dan ekonomis.35 Dengan demikian, kesehatan merupakan hal yang sangat penting,
mengingat hal tersebut sebagai jaminan dari hak asasi manusia, juga sebagai suatu
investasi.
Kesehatan juga merupakan hak asasi manusia yang harus dilindungi dan
35
Muhammad Sadi Is, Etika Hukum Kesehatan: Teori dan Aplikasinya di Indonesia,
Penamedia Group, Jakarta, 2015, hal.7
38
diperhatikan oleh Pemerintah. Di samping itu, kesehatan juga merupakan salah
sosial. Pelayanan merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk
39
Pelayanan kesehatan yang baik adalah bagian dari tujuan pembagunan
nasional, karena pelayanan kesehatan merupakan salah satu hak asasi manusia
yang harus diperhatikan dan didapat oleh setiap orang secara sama, tanpa ada
aspek politik maupun dari aspek ekonomi, sebab hal ini menyangkut hak asasi
manusia yang tidak dapat diabaikan, atas dasar kepentingan golongan ataupun
tahun 2000, oleh perwakilan-perwakilan dari 189 negara anggota PBB. Ada empat
lainnya,
40
dan/atau serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang lebih mengutamakan
Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi seluruh manusia. Begitu
juga dengan narapidana. Disamping mereka adalah pelanggar hukum yang hilang
kemerdekaan, mereka adalah manusia biasa yang suatu saat bisa sakit. Untuk itu,
tenaga medis diharapkan selalu ada dan siap untuk melayani tahanan dam
kesehatan narapidana merupakan salah satu penghargaan hak asasi manusia, baik
sebagai manusia maupun sebagai warga Negara. Karena kesehatan merupakan hal
yang sangat penting untuk dimiliki para narapidana, dengan kesehatan yang selalu
terjaga dengan baik maka narapidana dapat menjalani segala aktifitas dalam
41
ketersediaan tenaga kesehatan yang merata. Tenaga kesehatan sebagai salah satu
peranan yang penting karena berkaitan langsung dengan mutu pelayanan yang
diberikan.
42
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
pemasyarakatan
39
Bambang Sunggono, Metodologi Penelitian Hukum (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2003), h, 43
43
B. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yuridis, yaitu hukum dilihat sebagai norma atau das sollen, karena
baik hukum yang tertulis maupun hukum yang tidak tertulis atau baik bahan
yaitu hukum sebagai kenyataan sosial, kultural atau das sein, karena dalam
bahan-bahan hukum (yang merupakan data sekunder) dengan data primer yang
data analisis deskriptif yaitu data pernyataan tertulis atau lisan dan perilaku
metode ini lebih menitikberatkan pada kualitas data, oleh karena itu pada metode
ini penyusun dituntut untuk menentukan, memilah dan menyeleksi data atau
40
Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, Jakarta: PT. Kharisma Putra Utama, hal. 126
41
Mukti Fajar ND dan Yulianto Achmad, Dualisme Penelitian Hukum Normatif &
Empiris (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), h. 192.
44
bahan mana yang memiliki kualitas, dan data atau bahan mana yang tidak ada
C. Lokasi Penelitian
alasan dimana alasan itu salah satunya kasus yang ditelit terjadi di kota peneliti
sebagai berikut :
1. Data Primer
Data yang diperoleh secara langsung dari sumber utama seperti perilaku
kesehatan bagi narapidana merupakan sumber utama dalam penelitian ini. Dalam
42
Soerjono Soekanto, pengantar penelitian hukum, h. 25.
45
2. Data Sekunder
meliputi buku-buku yang menjadi referensi terhadap tema yang diangkat. yaitu
mengumpulkan data dari salah satu atau beberapa sumber data yang telah
ditentukan. Dalam penelitian ini digunakan dua jenis metode pengumpulan data,
antara lain :
1) Observasi
data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematis
mengetahui sejauh mana pelayanan kesehatan yang diberikan oleh pegawai rutan
observasi ini peneliti juga dapat memperoleh kelengkapan data untuk dianalisis.
2) Wawancara
43
Cholid Narbuko, Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT.Bumi Aksara,
2005), h.192.
46
langsung kepada responden.44 Jenis wawancara yang penulis gunakan adalah
kehilangan arah.45
bertatap muka secara fisik dan bertanya-jawab dengan pegawai Rutan Kelas I
kota Makassar
3) Dokumentasi
44
Masri singarimbun, Sofian efendi, metode penelitian survai (Cet.XIX; Jakarta: LP3ES,
2008), h.192.
45
Abu Achmadi dan Cholid Narkubo, Metode Penelitian (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2005),
h. 85
47
BAB IV
Di bangun pada tahun 2004 dan mulai beroperasi tahun 2007, tepatnya
tanggal 5 September 2007. Namun peresmiannya baru pada tanggal 26 Juli 2011
oleh Menteri Hukum dan HAM RI, bapak Patrialis Akbar, S.H pada saat itu.
Pemasyarakatan wanita.
Didik Wanita.
46
http://lppsungguminasa.kemenkumham.go.id/. Diakses pada tanggal 11 Januari 2022
48
3) Melakukan pemeliharaan keamanan dan ketertiban
sebagai tempat pembinaan untuk narapidana dan anak Didik Pemasyarakatan yang
menganut asas :
1) Pengayoman
3) Pendidikan
4) Pembimbingan
orang tertentu.
berikut:
VISI :
49
MISI
MOTTO
tetapi hal tersebut tidak menghilangkan hak-hak narapidana sebagai manusia dan
warga negara, salah satunya yaitu mendapat pelayanan kesehatan yang layak
dan adat Pelayanan Hak Narapidana juga menyebutkan hal yang serupa.
50
Kesehatan memegang peranan yang sangat penting dalam meningkatkan
pelayanan kesehatan yang terbaik. Apalagi di tengah pandemi seperti sekarang ini.
Meskipun kasus Covid-19 saat ini telah mengalami penurunan dan masyarakat
dilakukan secara individu atau kolektif dalam suatu organisasi untuk memelihara
yang terkait dalam judul skripsi ini adalah rasa puas orang yang memerlukan
sesama muslim harus menjalankan hak dan kewajiban tersebut dengan amanah,
ِ : ا: َن: ا:َأْل َم: ا:ا: و:َؤ ُّد:: ُت:ن:ْ َأ: ْم: ُك: ُر: ْأ ُم: َي:َ هَّللا:ن:َّ ِإ
: ْم: ُت:م:ْ : َك:ح:َ : ا: ِإ َذ:و:َ : ا: َه:ِ ل:ه:ْ َأ:ى:ٰ : ِإ َل:ت
:َ هَّللا:ن:َّ ِإ:ۗ : ِه: ِب: ْم: ُك: ُظ: ِع: َي: ا: َّم: ِع: ِن:َ هَّللا:ن:َّ ِإ:ۚ :ل:ِ :د:ْ :ع:َ : ْل: ا: ِب:ا: و: ُم: ُك:ح:ْ : َت:ن:ْ َأ:س
:ِ : ا: َّن:ل: ا:ن:َ : ْي:َب
:َ :ن:َ : ا:َك
:ِ : َب: ا: ًع: ي: ِم:س
: ا:ر:ً : ي:ص
Terjemahan:
51
antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya
Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya
Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”47
sumber daya manusia dan sebagai salah satu unsur modal dalam pelaksanaan
dan mengobati pasien. Apabila hak pasien tidak terpenuhi maka pasien berhak
keberatan dengan pelayanan tersebut. Semua unsur yang terkait dituntut untuk
berada di Lapas karena mereka juga memiliki hak asasi yang melekat dalam
dirinya sebagai makhluk Tuhan yang tidak bisa dihilangkan oleh siapapun.
layanan yang disediakan. Adapun hasil wawancara yang dilakukan penulis dengan
Yusran Sa’ad, Bc.I.P., S.H., M.H selaku Plt. Kepala Lembaga Pemasyarakatan
47
https://tafsirq.com/4-an-nisa/ayat-58.
48
Hendrik, Etika dan Hukum Kesehatan (Jakarta: EGC, 2011), h. 26-27
49
Sitti Aminah, Tinjauan Terhadap Hak dan Kewajiban Pasien Dalam Pelayanan
Kesehatan, Alauddin Law Development Journal (ALDEV) Vol.3 No.3, 2021, h. 572-573
52
Kelas II A Sungguminasa Kabupaten Gowa mengungkapkan bahwa sistem
berikut :
satu-satunya efek jera itu sendiri dan tentunya hak untuk tetap
Hak Asasi Manusia itu sendiri yaitu proses pembinaan, bahwa setiap
setiap individu yang mengalaminya, namun apapun yang dapat merugikan diri
sendiri dan orang lain jelas memiliki resikonya sendiri dan merupakan
konsekuensi dari setiap tindakan yang ada, salah satunya adalah efek jera itu
sendiri.
50
Wawancara tanggal 29 Oktober 2021 dengan Yusran Sa’ad, Bc.I.P., S.H., M.H selaku
Plt. Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Sungguminasa Kabupaten Gowa terkait system
pembinaan di Lapas Perempuan Sungguminasa
53
otomatis asas ini juga dianut oleh Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIA
pelayanan kesehatan, yang disebut Unit Pengembangan Bina Siswa Anak Didik
(BINADIK), yang membawahi dua sub bagian, Sub Registrasi dan Sub seksi
spiritual dan intelektual dan juga memberikan latihan seperti latihan atau
54
Bagan 1
32 Tahun 2020 dan Permenkumhan Nomor 24 Tahun 2021 tentang Syarat dan
Tata cara Pemberian Asimilasi, PB, CMB, dan CB bagi Narapidana dan Anak
ditempuh untuk melindungi hak kesehatan warga binaan di masa pandemi Covid-
19 yang telah terjadi sejak awal tahun 2020, terlebih saat ini muncul berbagai
55
perhatian masyarakat. Oleh karenya para napi yang terinfeksi harus dievakuasi
mengatakan bahwa:
“Para napi dievakuasi dulu di satu tempat khusus. Kemudian kita lihat
sesuai arahan pemerintah. Nah, yang bergejala berat, kita rujuk ke Rumah
lapas tidak mengalami over kapasitas lagi dan penularan virus kemungkinan kecil
tidak terjadi. Tapi bukan berarti mengabaikan hak kesehatan narapidana yang
mereka.
terjamin. Masalahnya sering kali ada narapidana yang hanya flu biasa atau
51
Wawancara pada tanggal 29 Oktober 2021 dengan A.Mukhisa Anma selaku yang
mewakil Kasubsi BIMASWAT terkait pemenuhan pelayanan Kesehatan bagi narapidana yang
terjangkit Covid-19 di LAPAS Perempuan Sungguminasa
56
Sejalan dengan wawancara yang penulis lakukan dengan A.Mukhisa
Anma, beberapa WBP yang menjadi narasumber penulis juga sekaligus penyintas
karena hanya memiliki gejala yang ringan, sedangkan teman-teman yang memiliki
gejala berat, harus dibawa ke rumah sakit trujukan. Hal ini dikarenakan tenaga
kesehatan dan tempat yang ada di lapas serta ketersediaan alat-alat medis kurang
N Tidak
Jenis Pelayanan Ada Jumlah Keterangan
O Ada
1. Poliklinik 1
2. Dokter Lapas 1 Dokter Umum
3. Perawat Lapas 1
4. Bidan Lapas 1
5. Alat Medis 2
6. Obat-Obatan
7. Ruang Rawat
setiap Rabu pagi, dengan dokter, bidan dan perawat yang ditugaskan mengunjungi
Lapas dan memeriksa narapidana di Poliklinik Lapas. Hal tersebut tetap dilakukan
pandemi Covid-19 hanya diberikan kepada narapidana yang terinfeksi saja, yakni
57
Dalam penelitian yang dilakukan penulis, penulis mewawancarai Andi
pelayanan kesehatan yang diberikan lapas di masa Covid-19 ini, WBP yang bernama
senam bersama juga dilakukan tiap hari Senin, Jum’at dan Minggu di halaman kantor
lapas. Sejumlah 311 narapidana juga telah menjalani vaksinasi dan hanya 3 orang
narapidana yang tidak ingin divaksin karena takut akan jarum suntik dan takut akan
kesehatan seharusnya terdiri dari tenaga medis seperti: Dokter, Perawat, Analis Lab,
Asisten Apoteker, Ahli gizi, dan Psikolog yang jumlahnya disesuaikan dengan
58
tengah pandemi Covid-19 meskipun 314 narapidana yang ada sudah dikurangi karena
tengah pandemi seperti ini, tenaga medis sangat dibutuhkan untuk terus memantau
perkembangan kesehatan dan pemberian vitamin khusus bagi narapidana, baik yang
tidak terinfeksi maupun yang terinfeksi untuk sama-sama mencegah penularan virus
corona. Adapun hasil wawancara yang dilakukan penulis dengan petugas lapas
“Masalahnya tidak adanya dokter tersendiri di sini, pihak dari kami masih
mengusahakan, sementara hanya ada bidan serta mengirim dokter dari luar
Apalagi pandemi seperti ini, dokter umum yang bertugas di lapas tentunya
Dari hasil wawacara di atas juga tidak terlalu jauh berbeda dengan
ketersediaan tenaga medis seperti dokter begitu kurang. Meskipun pihak lapas
perempuan telah bekerjasama dengan pihak Lapas Narkotika, namun tetap saja
tidak diinginkan apabila ada dari Narapidana Perempuan dalam keadaan darurat
seperti mengalami atau terinfeksi Covid-19 pada ibu hamil atau menyusui serta
pada lansia agar bisa ditangani secepatnya tanpa perlu mengulur waktu dengan
59
terdapat Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Klas IIA Kabupaten Gowa,
meliputi Prasarana poliklinik seperti instalasi air, instalasi udara, sarana evakuasi
dan juga ambulans. Prasarana untuk unit pelayanan kesehatan harus memenuhi
terpelihara dan berfungsi dengan baik. Begitupun Alat medis dan non medis yang
kurang.
berkaitan dengan kesehatan bagian dalam seperti darah dan urine menjadi
darah, atau urin, terlebih lagi untuk melakukan swab, maka sampelnya hanya di
simpulkan bahwa bentuk Pelayanan kesehatan merupakan hal yang sangat penting
obat, peralatan kesehatan atau kebutuhan lainnya terkhusus untuk kelompok yang
rentan itu sendiri yang Penyediaannya harus dari pemerintah terkait dan dilakukan
dengan pendistribusian yang merata sesuai kebutuhan pelayanan pada tiap unit
60
memiliki keluarga yang bisa membantu di luar Lembaga Pemasyarakatan
narapidana anak-anak itu memiliki perbedaan. Dalam hal ini narapidana wanita
pelayanan yang diberikan pun harus diperhatikan dengan baik oleh pihak lapas
narapidana itu sendiri, masyarakat dan pemerintah. Tapi yang terpenting, petugas
52
Marwan Fadhel Madjid, Tinjauan Hukum Islam terhadap Perlindungan Hukum
Narapidana Wanita Dalam Sistem Pemasyarakatan (Studi Kasus Lembaga Pemasyarakatan Kelas
IIA Watampone), Jurnal Al-Qadau, 2018, h.110
61
2. Berkolaborasi dengan LSM yang menangani bidang tertentu, termasuk
petugas pemasyarakatan.
lembaga pemasyarakatan.53
merupakan hak WBP yang harus dihormati oleh Lapas sebagai program
53
Raodiah, Pelaksanaan Sistem Pemasyarakatan Dalam Upaya Penegakan Hak Asasi
Manusia Terhadap Wargabinaan, Jurnal Jurisprudentie Vol.7 No.2, 2020, h.244-245
62
masih menghadapi kendala yang disebabkan oleh berbagai faktor, baik dalam
dalam konstitusi ini ditindaklanjuti lagi dalam berbagai ketentuan UU lain, baik
yang secara tidak langsung menyebut HAM mau pun UU lain yang khusus
oleh penulis, ada beberapa hal yang menjadi kendala bagi pihak Lapas Perempuan
1. Kurangnya petugas kesehatan yang ada di dalam lapas, juga tidak adanya
dokter yang bertugas, yang bisa standby atau menetap di lapas. Sehingga
63
2. Fasilitas yang ada di lapas seperti tempat karantina khusus belum
tidak terjangkit covid-19 pun tidak diberikan secara rutin. Padahal hal
64
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan mengenai pemenuhan hak pelayanan kesehatan
menyeleksi napi yang memiliki gejala ringan hingga berat. Selain itu,
pihak lapas telah berupaya agar semua narapidana telah melakukan vaksin
di lapas sehingga tidak perlu lagi untuk dirujuk/diisolasi di luar lapas, hal
ini juga disebabkan karena kurangnya tenaga kesehatan yang menetap dan
65
B. Saran
Berdasarkan atas beberapa hal yang penulis tulis dalam skripsi ini, maka
pelayanan kesehatan dan makanan yang layak bagi narapidana adalah sebagai
berikut :
genting apalagi jika ada narapidana hamil atau lansia yang terinfeksi
2. Selain itu, terkait dengan sarana dan prasarana yang ada di lapas alangkah
mewabah saat ini tidak bisa diprediksikan. Oleh karenanya agar tidak
ringan, selain untuk pencegahan penularan, hal itu dilakukan juga supaya
66
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Achmadi, Abu dan Cholid Narkubo. (2005). Metode Penelitian. Jakarta: PT Bumi
Aksara
67
Is, M. S. (2015). Etika Hukum Kesehatan: Teori dan Aplikasinya di ndonesia.
Jakarta: Penamedia Group.
Marzuki, Peter Mahmud. (2017). Penelitian Hukum, Jakarta: PT. Kharisma Putra
Utama
Natsif, Fadli Andi. 2016. Kejahatan HAM (Perspektif Hukum Pidana Nasional
dan Hukum Pidana Internasional). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
ND, Mukti Fajar dan Yulianto Achmad. (2010). Dualisme Penelitian Hukum
Normatif & Empiris. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
68
Santoso, L. (n.d.). Kamus Modern Bahasa ndonesia (Edisi Terbaru dan lengkap.
Surabaya: CV Pustaka Agung Harapan.
Jurnal/Skripsi/Tesis/Disertasi
Aminah, Sitti. (2021). Tinjauan Terhadap Hak dan Kewajiban Pasien Dalam
Pelayanan Kesehatan, Alauddin Law Development Journal (ALDEV)
Vol.3 No.3
69
Hukum Narapidana Wanita Dalam Sistem Pemasyarakatan (Studi Kasus
Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Watampone). Jurnal Al-Qadau Vol.5
No.1
Natsif, Fadli Andi. (2019). Perlindungan Hak Asasi Manusia Dalam Perspektif
Negara Hukum Indonesia. Jurnal Al-Risalah Vol.19 No.1
Undang-Undang
Internet
http://lppsungguminasa.kemenkumham.go.id/
70
https://unhaslaw.blogspot.co.id/2013/12/sistem-pemasyarakatan-di-
indonesia.html.
Tafsir web. (n.d). Q.S an-Nisa ayat 58. Retrieved from https://tafsirq.com/4-an-
nisa/ayat-58
Dan lain-lain
Muladi. (n.d.). Hak Asasi Manusia Hakekat, Konsep dan mplikasinya dalam
Perspektif Hukum dan Masyarakat.
71
72