MODUL (E) Manajemen Pertemuan Ke 5
MODUL (E) Manajemen Pertemuan Ke 5
(e) Manajemen
05
Bisnis dan Manajemen Manajemen S1 195221001 Tim Dosen (e) MANAJEMEN
Abstract Kompetensi
Diskusikan apa artinya menjadi Mahasiswa memiliki kemampuan
bertanggung jawab secara sosial dan mengembangkan keterampilan
faktor apa yang mempengaruhi dalam menciptakan kepercayaan
keputusan itu, serta mendiskusikan dalam kelompok kerja, menjelaskan
faktor-faktor yang menyebabkan peran manajemen dalam mendorong
perilaku etis dan tidak etis. perilaku etis dan mengetahui
bagaimana membuat keputusan yang
baik tentang dilema etika, serta
mendiskusikan masalah tanggung
jawab sosial dan etika saat ini.
Pengertian Etika
Etika berasal dari bahasa Yunani ethos yang artinya mirip dengan karakter. Karakter
seseorang tercermin dalam ekspresi ‘nama baiknya’. Jadi reputasi seseorang, nama baik
dan karakter merupakan etos orang tersebut; karakter yang menggambarkan integritas,
penyimpangan moral, posisi etis seseorang dan posisi etis organisasi. Etika merupakan
pelajaran berkaitan dengan isu moral dan pilihan, Etika fokus pada kebaikan Vs kejahatan,
kesalahan Vs kebenaran, hitam Vs putih maupun area abu-abu. yang dalam bentuk
jamaknya (taetha) berarti "adat istiadat". Perpanjangan dari adat membangun suatu aturan
kuat di masyarakat, yaitu bagaimana setiap tindak dan tanduk mengikuti aturan-aturan, dan
aturan-aturan tersebut ternyata telah membentuk moral masyarakat dalam menghargai adat
istiadat yang berlaku
Dikatakan oleh K. Bertens bahwa, "Etika adalah cabang filsafat yang mempelajari
baik-baik perilaku manusia." Menurut Bertens ada dua pengertian etika: sebagai praktis dan
sebagai refleksi. Sebagai praktis, etika berarti nilai- nilai dan norma- norma moral yang baik
yang dipraktikkan atau justru tidak dipraktikkan, walaupun seharusnya dipraktikkan. Etika
sebagai praktis sama artinya dengan moral atau moralitas yaitu apa yang harus dilakukan,
tidak boleh dilakukan, pantas dilakukan, dan sebgainya. Etika sebagai refleksi adalah
pemikiran moral
Adapun menurut Burhanuddin Salam, istilah etika berasal dari kata latin, yakni “ethic,
sedangkan dalam bahasa Greek, ethikos yaitu a body of moral principle or value Ethic, arti
sebenarnya ialah kebiasaan, habit. Perkembangan pengertian etika tidak lepas dari
substansinya bahwa etika adalah suatu ilmu yang membicarakan masalah perbuatan atau
tingkah laku manusia, mana yang dinilai baik dan mana yang jahat.
Ada banyak definisi etika yang dikemukakan oleh para ahli, namun semuanya
mengacu pada moralitas. Sehingga etika dapat digunakan sebagai bentuk tindakan dengan
mendasarkan moral sebagai ukurannya. Moral dan ukurannya dapat dilihat dari berbagai
segi, seperti dari segi agama, hati Nurani, dan aturan-aturan yang tertulis maupun tidak
tertulis. Dimana semua itu dijadikan sebagai pandangan dalam memahami lebih dalam
tentang etika.
Simorangkir menilai etika adalah hasil usaha yang sistematik yang menggunakan
rasio untuk menafsirkan pengalaman moral individu dan untuk menetapkan aturan dalam
mengendalikan perilaku manusia serta nilai-nilai yang berbobot untuk bisa dijadikan
pedoman hidup. Satyanugraha mendefenisikan etika sebagai nilai-nilai dan norma moral
dalam suatu masyarakat.Sebagai ilmu, etika juga bisa diartikan pemikiran moral yang
mempelajari tentang apa yang harus dilakukan atau yang tidak boleh dilakukan.
Perilaku etika dan tidak beretika merupakan produk dari kombinasi kompleks suatu
pengaruh. Perilaku etika mengenai harapan yang harus diperankan oleh individu. Harapan
ini berkaitan dengan kepribadian individu,nilai,prinsip moral, jenis kelamin.peran yang
dimainkan individu inilah yg akan menciptakan perilaku etis /tidak etis. Peran yg dimainkan
individu menuju perilaku etis/tidak etis ini dipengaruhi oleh karakteristik top manajemen
Apa yang dapat kita simpulkan tentang perkembangan moral? Pertama, orang-
orang melanjutkan melalui enam tahap secara berurutan. Kedua, tidak ada jaminan
perkembangan moral yang berkelanjutan. Ketiga, mayoritas orang dewasa berada pada
tahap empat: Mereka dibatasi untuk mematuhi aturan dan akan cenderung berperilaku etis,
meskipun untuk alasan yang berbeda. Seorang manajer pada tahap ketiga cenderung
membuat keputusan berdasarkan persetujuan rekan; seorang manajer pada tahap empat
akan mencoba menjadi "warga korporat yang baik" dengan membuat keputusan yang
ISSUE INTENSITY Seorang siswa yang tidak pernah mempertimbangkan membobol kantor
instruktur untuk mencuri ujian akuntansi tidak berpikir dua kali untuk bertanya kepada
temannya yang mengambil kursus yang sama dari instruktur yang sama semester lalu
tentang pertanyaan apa yang ada dalam ujian. Demikian pula, seorang manajer mungkin
tidak berpikir apa-apa untuk membawa pulang beberapa perlengkapan kantor, namun
Tanggung jawab sosial merupakan komitmen usaha untuk bertindak secara etis, beroperasi
secara legal dan berkontribusi untuk meningkatkan kualitas hidup dari karyawan, komunitas
lokal, dan komunitas luas. Konsep tanggung jawab sosial melibatkan tanggung jawab antara
pemerintah, perusahaan, dan komunitas masyarakat setempat yang bersifat aktif dan
dinamis.
Aktivitas tanggung jawab sosial sudah menjadi aktivitas penting bagi setiap perusahaan
dalam menjalani suatu bisnis. Secara umum kegiatan tanggung jawab sosial merupakan
cara membangun kekuatan bisnis, dimana membutuhkan keseimbangan kesehatan
ekonomi, pasar, dan komunitas. Hal yang harus digarisbawahi adalah tanggung jawab sosial
merupakan cara membangun kemakmuran ekonomi. Artinya perusahaan tidak terus
menerus mengejar skala ekonomi yang besar dalam menjaga ketahanan bisnis, namun
harus peduli akan keseimbangan lingkungan sekitar khususnya masyarakat.
Perseroan dalam hal ini melihat tanggung jawab sosial sebagai cara mendukung pemerintah
dalam mencapai kemakmuran masyarakat. Perseroan mencermati bahwa konsep ini bukan
sekedar konsep indirect-branding yang semata-mata hanya ingin mempromosikan produk
dan usahanya. Melainkan tanggung jawab sosial harus terselenggara dengan niat yang
tulus dan apa adanya untuk kemajuan lingkungan dan masyarakat.
Keterlibatan Pemerintah Dalam Menjalin Iklim Dunia Usaha Yang Etis Dan
Bertanggung Jawab Sosial
Asian Forum for Corporate Social Responsibility (AFSR). Dalam forum tersebut dipaparkan
bagaimana bisnis di negara-negara khususnya di Asia harus mempraktikkan Social
Responsibility (Hadi, 2011). Berkaitan dengan hal tersebut di Indonesia pemerintah telah
membuat serangkaian regulasi melalui undang-undang. Undang- undang ini menjadi
landasan pentingnya perhatian sosial bagi para pelaku bisnis. Meskipun peraturan-peraturan
ini belum menunjukkan kesempurnaan konsep tentang CSR, setidaknya CSR sudah
menjadi perhatian negara mulai dari level lokal hingga nasional.
UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas merupakan undang-undang yang
menjadi rujukan terbesar dalam praktik CSR perusahaan di Indonesia. Undangundang ini
sangat menegaskan perusahaan harus berperan serta dalam pembangunan ekonomi
berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik
Daftar Pustaka
Robbins, Stephen P., Coulter, Mary A. (2017). Management 14th Edition. Pearson.
Irham Fahmi, (2013). Etika Bisnis Teori, Kasus dan Solusi.
Robert Kreitner. (1992) Management. 5th edition.
Muhammad Alfan (2011) Filsafat Etika Islam.
Franz Magnis dan Suseno (2006) Etika dasar: masalah-masalah pokok filsafat moral.