Anda di halaman 1dari 9

i

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pancasila merupakan dasar negara Indonesia. UUD 1945


merupakan dasar konstitusi negara Indonesia. Pancasila mengandung nilai-
nilai yang hendaknya dapat diterapkan masyarakat. Sedangkan UUD 1945
memuat dasar hukum yang bentuknya tertulis.
  Menurut Winarno dalam buku Paradigma Baru Pendidikan
Pancasila (2016) karya Winarno, Pancasila merupakan dasar negara
Indonesia, kedudukan pancasila sebagai dasar negara bersifat kuat tetap
dan tidak dapat diubah karena terdapat dalam Pembukaan UUD 1945 pada
alinea keempat. Walaupun tidak disebutkan secara eksplisit.
  Mengutip dari buku Pendidikan Pancasila (2019) karya Irawaty,
Pembukaan UUD 1945 adalah pokok kaidah yang dijadikan landasan serta
peraturan hukum tertinggi bagi bentuk hukum lainnya, termasuk hukum
dasar te
rtulis dan hukum dasar tidak tertulis. Antara Pancasila sebagai dasar
negara dan UUD 1945, khususnya bagian pembukaan, sebagai dasar
hukum, keduanya memiliki hubungan yang saling berkaitan atau tidak
dapat dipisahkan. Dapat digambarkan jika Pancasila adalah rohnya,
sedangkan UUD 1945 adalah raganya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan UUD 1945?
2. Apa yang dimaksud dengan Pancasila?
3. Apa hubungan antara UUD 1945 dengan Pancasila?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian UUD 1945.
2. Untuk mengetahui pengertian Pancasila.

1
3. Untuk mengetahui hubungan antara Pembukaan UUD 1945 dan
Pancasila.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Undang Undang Dasar 1945


Undang Undang Dasar ialah hukum dasar tertulis yang sengaja diadakan
dan memuat segala apa yang dianggap oleh pembuatnya menjadi asas
fundamental negara tersebut.

B. Pengertian Pancasila
Secara etimologis, pengertian Pancasila berasal dari bahasa Sansekerta
yang terdiri dari dua kata, Panca dan Sila. Pengertian Pancasila yaitu, Panca
berarti lima dan Sila berarti dasar. Sila juga diartikan sebagai aturan yang
melatarbelakangi perilaku seseorang atau bangsa; kelakuan atau perbuatan
yang menurut adab (sopan santun); akhlak dan moral.
Menurut Prof. Darji Darmodiharjo, SH. (dalam Kaderi), pengertian
Pancasila telah dikenal sejak zaman kerajaan Majapahit pada abad XIV. Istilah
Pancasila terdapat pada buku Negarakertagama Karangan Empu Prapanca, dan
buku Sutasoma karangan Empu Tantular. Dalam buku Sutasoma ini
pengertian Pancasila di samping mempunyai arti “berbatu sendi yang lima”
(dari bahsa Sansekerta) dia juga mempunyai arti pelaksanaan Kesusilaan yang
lima.
Istilah Pancasila kemudian diangkat lagi oleh Soekarno saat merumuskan
dasar negara Indonesia pasca kemerdekaan.
Secara terminologi pengertian Pancasila dapat diartikan sebagai lima
prinsip dasar negara. Pasca kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945, keesokan
harinya PPKI mengadakan sidang sebagai sarana untuk melengkapi alat-alat
kelengkapan negara yang telah merdeka. Dalam sidang tersebut telah berhasil
mengesahkan UUD negara Republik Indonesia, yang selanjutnya dikenal
dengan nama UUD 1945.

3
Pada saat sidang pengesahan UUD 1945 beserta Pembukaannya oleh
PPKI, naskah Pancasila yang terdapat dalam bagian Pembukaan UUD 1945
adalah sebagai berikut:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/ Perwakilan.
5. Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Rumusan Pancasila sebagaimana tecantum dalam pembukaan UUD 1945
inilah yang secara konstitusional sah dan benar sebagai dasar negara RI.

C. Hubungan antara Pembukaan UUD 1945 dan Pancasila


Pembukaan UUD 1945 bersama-sama dengan Undang Undang Dasar
1945 diundangkan dalam berita Republik Indonesia tahun II No. 7, ditetapkan
oleh PPKI tanggal 18 Agustus 1945. Inti dari Pembukaan UUD 1945, pada
hakikatnya terdapat dalam alinea IV. Sebab segala aspek penyelenggaraan
pemerintahan negara yang berdasarkan Pancasila terdapat dalam Pembukaan
alinea IV.
Oleh karena itu justru dalam Pembukaan itulah secara formal yuridis
Pancasila ditetapkan sebagai dasar filsafat
Negara Republik Indonesia. Maka hubungan antara Pembukaan UUD 1945
adalah bersifat timbal balik sebagai berikut:
1. Hubungan Secara Formal
Dengan dicantumkannya Pancasila secara formal di dalam pembukaan UUD
1945, maka Pancasila memperoleh kedudukan sebagai norma dasar hukum
positif. Dengan demikian tata kehidupan bernegara tidak hanya bertopang
pada asas-asas sosial, ekonomi, politik akan tetapi dalam perpaduannya
dengan keseluruhan asas yang melekat padanya, yaitu perpaduan asas-asas
kultural, religius, dan asas-asas kenegaraan yang unsurnya terdapat dalam

4
Pancasila. Jadi berdasarkan tempat terdapatnya Pancasila secara formal dapat
disimpulkan sebagai berikut:
(1) Bahwa rumusan Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia
adalah seperti yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alinea IV.
(2) Bahwa Pembukaan UUD 1945, berdasarkan pengertian ilmiah,
merupakan Pokok Kaidah Negara yang Fundamental dan terhadap tertib
hukum Indonesia mempunyai dua macam kedudukan yaitu:
(a) Sebagai dasarnya, karena Pembukaan UUD 1945 itulah yang
memberikan faktor-faktor mutlak bagi adanya tertib hukum
Indonesia.
(b) Memasukkan dirinya di dalam tertib hukum tersebut sebagai
tertib hukum tertinggi.
(3) Bahwa dengan demikian Pembukaan UUD 1945 berkedudukan dan
berfungsi, selain sebagai Mukadimah dari UUD 1945 dalam kesatuan
yang tidak dapat dipisahkan, juga berkedudukan sebagai suatu yang
bereksistensi sendiri, yang hakikat kedudukan hukumnya berbeda dengan
pasal-pasalnya. Karena Pembukaan UUD 1945 yang intinya adalah
Pancasila adalah tidak tergantung pada Batang Tubuh (Pasal-pasal) UUD
1945, bahkan sebagai sumbernya.
(4) Bahwa Pancasila dengan demikian dapat disimpulkan mempunyai
hakikat, sifat, kedudukan dan fungsi sebagai Pokok Kaidah Negaara yang
Fundamental, yang menjelmakan dirinya sebagai dasar kelangsungan
hidup Negara Republik Indonesia yang diproklamirkan tanggal 17
Agustus 1945.
(5) Bahwa Pancasila sebagai inti Pembukaan UUD 1945, dengan demikian
mempunayi kedudukan yang kuat tetap dan tidak dapat diubah dan
terlekat pada kelangsungan hidup Negara Republik Indonesia. Dengan
demikian pancasila sebagai substansi esensial dari pembukaan dan
mendapatkan kedudukan formal yuridis dalam pembukaan, sehingga baik
rumusan maupun yurisdiksinya sebagai dasar dasar negara adalah
sebagaimana terdapat dalam pembukaan UUD 1945, bahkan

5
berdasarkakn hukum positif sekalipun dan hal ini dalam sejarah
indonesia telah ditentukan dalam ketetapan MPRS No. XX/MPRS/1966.
2. Hubungan Secara Material
Hubungan Pembukaan UUD 1945 dengan Pancasila selain hubungan yang
bersifat formal, sebagaimana dijelaskan di atas juga hubungan secara material
sebagai berikut. Bilamana kita tinjau kembali proses perumusan Pancasila dan
Pembukaan UUD 1945, maka secara kronologis, materi yang dibahas oleh
BPUPKI yang pertama-tama adalah dasar filsafat Pancasila baru kemudian
Pembukaan UUD 1945. Setelah pada sidang pertama Pembukaan UUD 1945
BPUPKI membicarakan dasar filsafat negara Pancasila berikutnya tersusunlah
Piagam Jakarta yang disusun oleh Panitia 9, sebagai wujud bentuk pertama
Pembukaan UUD 1945. Jadi berdasarkan urut-urutan tertib hukum Indonesia
Pembukaan UUD 1945 adalah sebagai tertib hukum yang tertinggi, adapun
tertib hukum Indonesia bersumberkan pada Pancasila, atau dengan lain
perkataan Pancasila sebagai sumber tertib hukum Indonesia. Hal ini berarti
secara material tertib hukum Indonesia dijabarkan dari nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila. Pancasila sebagai sumber tertib hukum Indonesia
meliputi sumber nilai, sumber materi, sumber bentuk dan sifat.
Selain itu dalam hubungannya dengan hakikat dan kedudukan Pembukaan
UUD 1945 sebagai Pokok Kaidah Negara yang Fundamental, maka
sebenarnya secara material, yang merupakan esensi atau inti sari dari Pokok
Kaidah Negara yang Fundament tersebut tidak lain adalah Pancasila
(Notonagoro, tanpa tahun: 40).

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pancasila merupakan dasar filsafat negara yang termuat dalam


Pembukaan UUD 1945. Artinya setiap hal dalam konteks penyelenggaraan
negara harus sesuai dengan nilai Pancasila, termasuk peraturan,
perundang-undangan, pemerintahan, sistem demokrasi, dan lainnya.
Maka dapat disimpulkan jika hubungan antara Pancasila dengan
Pembukaan UUD 1945 merupakan hubungan yang sifatnya formal.
Artinya Pancasila dijadikan dasar dalam penyelenggaraan negara, serta
sebagai norma positif. Pancasila memiliki kedudukan yang kuat dan tidak
dapat diubah. Sedangkan Pembukaan UUD 1945 berkedudukan sebagai
tertib hukum tertinggi. Selain itu, Pancasila dan Pembukaan UUD 1945
juga memiliki hubungan material. Artinya UUD 1945 merupakan kaidah
hukum negara Indonesia, yang mana seluruh unsur dan pokok kaidahnya
bersumber dari Pancasila. Maka dapat dikatakan jika Pancasila juga
merupakan tertib hukum Indonesia.

B. Saran
Penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini
tetapi kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki.
Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan yang penulis miliki.
Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca
sangat kami harapkan untuk perbaikan ke depannya. Demikian makalah
yang kami buat semoga bermanfaat bagi pembca. Apabila ada saran dan
kritik yang ingin disampaikan silakan sampaikan pada kami. Apabila
terdapat kesalahan mohon dimaafkan dan memakluminya.

7
DAFTAR PUSTAKA

https://hot.liputan6.com/read/4665960/pengertian-pancasila-fungsi-
kedudukan-dan-makna-setiap-lambangnya

https://bpip.go.id/bpip/berita/1035/823/begini-hubungan-pancasila-dan-
uud-1945.html

https://tirto.id/apa-hubungan-pancasila-dengan-pembukaan-uud-1945-
f9vr

Anda mungkin juga menyukai