Anda di halaman 1dari 4

Review Jurnal 3

Penulis Ganda Sigalingging & Ira Ardany Sianturi

Judul HUBUNGAN TEMAN SEBAYA DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA DI SMK MEDAN
AREA MEDAN SUNGGAL
Tujuan Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan teman sebaya dengan
penelitian perilaku seksual remaja di SMK Medan Area 1 Medan Sunggal
Jumlah Sampel 57 Orang

Latar Belakang Masalah kenakalan remaja, khususnya remaja usia sekolah, bukan saja meresahkan
guru di sekolah, akan tetapi juga meresahkan orang tua dan masyarakat secara umum.
Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal dianggap yang paling bertanggungjawab
terhadap hasil pendidikan, termasuk pembangunan karakter siswa. Pengaruh teman
sebaya dalam pengembangan dan pembentukan identitas dirinya tidak bisa tidak
dianggap penting karena dengan sebayalah biasanya remaja menghabiskan waktunya
untuk saling bertukar informasi tentang dunia luarnya.

Metode Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan pendekatan cross sectional.
penelitian Teknik pengumpulan data dengan kuesioner Analisis data yang digunakan adalah
analisis dengan bentuk penyajian data menggunakan distribusi frekuensi dengan
persentase. Analisis Bivariat penelitian ini menggunakan uji chi-square, dengan tingkat
kepercayaan 95% dimana taraf signifikan sebesar 0,05 amak dinyatakan berhubungan
secara signifikan.
Hasil Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan teman sebaya dengan perilaku
seksual remaj dengan nilai p value = 0,033 (p=α 0,05)
Kesimpulan Simpulan penelitian ini ada hubungan teman sebaya dengan perilaku seksual remaja.
Teman sebaya yang tidak baik dalam satu kelompok akan berdampak kepada perilaku
seksual yang beresiko.
Keterbatasan
dalam penelitian Dalam proses pengambian data, informasi yang diberikan responden melalui kuesioner
ini terkadang tidak menunjukkan pendapat responden yang sebenarnya, hal ini terjadi
karena kadang perbedaan pemikiran, anggapan dan pemahaman yang berbeda tiap
responden, juga faktor lain seperti faktor kejujuran dalam pengisian pendapat
responden dalam kuesionernya
Saran Untuk mencegah perilaku seksual bebas pada remaja di lingkungan sekolah,
diharapkan penguatan peraturan yang berlaku benar-benar diterapkan yang
sebelumnya disepakati bersama antara pihak sekolah dengan orang tua. Selain itu
penting Konseling dibarengi penerapan karakter merupakan salah satu hal yang bisa
dilakukan sekolah untuk mendidik mereka. Kadang anak-anak ingin mengungkapkan
hal yang menyebabkan mereka sulit menerapkan pendidikan karakter atau menjadi
pribadi yang baik. Tak jarang anak-anak justru memiliki masalah di rumah yang
mengganggu kepribadian (mental) lantas, memengaruhi perilakunya yang dilakukan
tanpa mempertimbangkan perasaanya dan akibatnya
Review Jurnal 4

Penulis Maria Magdalena Setyaningsih, Emy Sutiyarsih

Judul Faktor-Faktor Determinan yang Melatar Belakangi Kehamilan Remaja di Desa


Pandansari Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang

Tujuan Tujuan penelitian mengidentifikasi faktor determinan yang melatarbelakangi terjadinya


penelitian kehamilan remaja.

Jumlah Sampel 73 Orang

Latar Belakang Kehamilan remaja adalah kehamilan yang terjadi pada remaja berusia kurang dari 20
tahunan. Kehamilan remaja memberikan banyak kerugian bagi kesehatan, mental dan
psikologis, kesejahteraan ekonomi dan peluang karier, kemiskinan dan prospek
kehidupan masa depan remaja.

Metode Jenis penelitian adalah penelitian analitik kategorik jenis survei kuantitatif dengan
penelitian desain case control

Hasil Berdasarkan hasil model akhir analisis multivariat, diketahui bahwa variabel pendidikan,
riwayat kehamilan remaja pada keluarga dan usia menikah merupakan variabel yang
berhubungan dengan kejadian kehamilan remaja setelah dikontrol oleh variabel akses
informasi, responden berpendidikan rendah memiliki peluang 20,8 kali lebih tinggi,
responden yang memiliki riwayat kehamilan remaja pada keluarga memiliki peluang
14,9 kali lebih tinggi, responden yang menikah pada usia <20 tahun memiliki peluang
12,1 kali lebih tinggi, responden dengan pemahaman yang kurang baik terkait
penggunaan kondom memiliki peluang 5,9 kali lebih tinggi untuk terjadi kehamilan
remaja.

Kesimpulan Peran keluarga dan lingkungan sangat penting dalam memberikan pendidikan dan
pemahaman yang baik tentang Pendidikan seksual
Keterbatasan
dalam penelitian Dalam proses pengambian data, informasi yang diberikan responden melalui kuesioner
ini terkadang tidak menunjukkan pendapat responden yang sebenarnya, hal ini terjadi
karena kadang perbedaan pemikiran, anggapan dan pemahaman yang berbeda tiap
responden, juga faktor lain seperti faktor kejujuran dalam pengisian pendapat
responden dalam kuesionernya

Saran perlu dibangun karakter building, sosial karakter suport untuk para ibu remaja dan
keluarga sehingga terbangun interaksi yang baik dalam keluarga yang dilandasi dengan
pendidikan dan pemahaman yang baik tentang Pendidikan seksualitas.

Anda mungkin juga menyukai