Anda di halaman 1dari 14

Accelerat ing t he world's research.

IMPLEMENTASI SISTEM
HEREDITAS MENGGUNAKAN
METODE PERSILANGAN HUKUM
MENDEL UNTUK IDENTIFIKASI
PEWARISAN WARNA KUL...
Dhifa.s Alamsyah

Related papers Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

LAPORAN PRAKT IKUM GENET IKA T UMBUHAN


Prast owo Aji

LAPORAN PRAKT IKUM GENET IKA T UMBUHAN AGROT EKNOLOGI


Prast owo Aji

Biologi 3 Kelas 12 Idun Kist innah Endang Sri Lest ari 2009
Muhammad Agung
IMPLEMENTASI SISTEM HEREDITAS MENGGUNAKAN METODE PERSILANGAN
HUKUM MENDEL UNTUK IDENTIFIKASI PEWARISAN WARNA KULIT MANUSIA

Rinaldi Taufik Akbar1, Soewarto Hardhienata2, Aries Maesya2


1
Mahasiswa Program Studi Ilmu Komputer, 2Dosen Pembimbing Program Studi Ilmu Komputer,
Universitas Pakuan
Jl. Pakuan PO BOX 452, Bogor
Telp/Fax 0251) 8375 547
Email: rinalditaufikakbar@gmail.com, s-hardh@indo.net.id, a.maesya@gmail.com

ABSTRAK

Warna kulit merupakan sifat fisik manusia yang dipengaruhi oleh banyak-sedikitnya pigmen
melanin yang dikandung oleh sel-sel epitel pipih berlapis pada lapisan epidermis kulit. Fungsinya
yakni untuk melindungi kulit dari sengatan sinar ultraviolet dan berbagai rangsangan kimia. Warna
kulit seseorang juga dipengaruhi oleh gen-gen yang diwarisi oleh orang tuanya. Hal ini dapat
menyebabkan ketidak seragaman warna kulit anak dengan orang tua. Untuk dapat mengidentifikasi
warna kulit yang diwariskan oleh kedua orang tua, maka dirancanglah sebuah sistem penurunan
sifat (hereditas) dengan menggunakan metode persilangan hukum mendel. Sistem dirancang
menggunakan basis web yang betujuan memberikan informasi proses hingga hasil persilangan
warna kulit dengan visual yang menarik dan mudah dimengerti. Dengan sistem ini diharapkan para
calon orang tua atau anak dapat mengetahui baik warna kulit yang akan atau yang telah diwariskan.
Kata Kunci: warna kulit, pigmen melanin, hereditas, hukum mendel

1. Pendahuluan unik jika warna kulit kedua orangtuanya


Secara biologis, seorang anak selalu berbeda, terkadang warna kulit yang muncul
mewarisi gen dari induknya. Gen tersebutlah berbeda dengan kedua orangtuanya. Hal ini
yang membawa sifat-sifat tertentu, baik yang wajar terjadi karena sifat gen-gen penentu
tampak secara fisik, maupun yang tidak tampak warna kulit yang saling mempengaruhi satu
secara fisik. Sistem penurunan sifat yang sama lain. Sehingga dapat menimbulkan
berdasarkan Hukum Mendel dapat kesulitan dan kebingungan tersendiri dalam
menghasilkan sifat keturunan yang beragam. memprediksi warna kulit anak.
Hal itu terjadi jika diketahui terdapat sifat antara Berdasarkan permasalahan tersebut,
kedua induk (ayah atau ibu) berbeda. Termasuk dibutuhkan suatu sistem alternatif yang dikemas
peluang munculnya keberagaman sifat fisik atau secara user friendly dengan memanfaatkan
struktur tubuh (Hereditas), salah satunya dalam kemajuan teknologi Web Programming dengan
sistem pewarisan warna kulit. menggunakan metode persilangan hukum
Warna kulit kedua orangtua akan mendel, sehingga para orang tua, pelajar,
mempengaruhi warna kulit kedua anaknya. ataupun masyarakat dari segala kalangan dapat
Seperti yang kita ketahui, pewarisan warna kulit mengetahui seberapa besar peluang warna kulit
manusia merupakan hal yang unik, karena yang akan atau telah diturunkan pada anaknya.
pigmen kulit dipengaruhi oleh gen ganda yang
saling mempengaruhi (poligen). Sehingga dapat 2. Tinjauan Pustaka
menghasilkan keturunan dengan warna kulit 2.1 Pewarisan Sifat (Hereditas)
yang beragam. Hal ini dapat kita temui baik Hereditas adalah pewarisan watak/sifat
pada diri sendiri/keluarga, maupun orang lain. dari induk ke keturunannya baik secara biologis
Misalnya jika warna kulit kedua orangtuanya melalui gen (DNA) atau secara sosial melalui
putih, maka warna kulit si anak akan putih pula, pewarisan gelar, atau status sosial, (Wikipedia,
jika kedua orangtuanya berasal dari ras negro, 2014). Hereditas sebenarnya sudah jelas bagi
maka si anak akan negro pula. Namun ada hal orang-orang sejak zaman dahulu bahwa dalam

1
hereditas sifat dan watak diwariskan, namun biara (misalnya, Franz Diebl) untuk
mekanisme dari hereditas itu sendiri masih mempelajari variasi tanaman, dan ia melakukan
belum jelas. penelitian di biara kebun percobaan yang
awalnya ditanam oleh NAPP pada tahun 1830.
2.2 Warna Kulit Manusia Antara 1856 dan 1863, Mendel
Kulit merupakan lapisan tubuh terluar membudidayakan dan menguji beberapa 29.000
yang menutupi seluruh tubuh manusia. Kulit tanaman pea (Pisum sativum). Studi ini
juga merupakan organ terbesar dari sistem menunjukkan bahwa satu dari empat tanaman
tubuh manusia dengan berat yang mencapai 15 kacang memiliki ras resesif alel, dua dari empat
persen dari seluruh berat tubuh. Dilihat dari orang hibrida dan satu dari empat ras yang
strukturnya, kulit terdiri atas dua lapis, lapisan dominan. Percobaan-nya memimpin Dia untuk
yang paling luar disebut epidermis dan lapisan membuat dua generalisasi, yang Hukum
di bawahnya disebut dermis tersusun dari Segregasi dan Hukum Assortment Independen,
jaringan ikat tidak beraturan. Epidermis yang kemudian lebih dikenal sebagai Hukum
tersusun dari sel epitel pipih berlapis (skuamus Mendel Warisan atau Hukum Pewarisan
kompleks) yang mengandung sel-sel pigmen Mendel. (wikipedia, 2014)
yang memberi warna pada kulit dan berfungsi
melindungi kulit dari kerusakan oleh sinar
matahari.

Gambar 2. Gregor Johann Mendel


Hukum Mendel terdiri dari dua bagian,
yakni Hukum Pertama Mendel mengenai proses
pemisahan atau segregation dan Hukum Kedua
Mendel mengenai hukum berpasangan secara
bebas atau independent assortment.
Gambar 1. Pigmen melanin pada kulit
Warna kulit ditentukan oleh pigmen 2.3.1 Hukum Mendel I
melanin dalam kulit, yang dibuat oleh sel Hukum Mendel I merupakan Hukum
melanosit di bagian bawah lapisan epidermis segregasi bebas menyatakan bahwa pada
dan di sekitar folikel rambut, untuk kemudian pembentukan gamet (sel kelamin), kedua gen
ditransfer ke lapisan atas kulit. Jumlah sel induk (Parent) yang merupakan pasangan alel
melanosit pada orang berkulit putih dan berkulit akan memisah sehingga tiap-tiap gamet
hitam tidak berbeda, tetapi aktivitas pembuatan menerima satu gen dari induknya. Monohibrid
melanin pada sel-sel itulah yang berbeda. Pada berasal dari kata mono dan hibrid, mono artinya
orang albino (bule), sel melanin juga terdapat satu atau tunggal sedangkan hibrid yaitu hasil
dalam jumlah normal tetapi tidak berfungsi. perkawinan antara dua individu yang memiliki
Orang berkulit gelap memiliki jumlah melanin sifat beda, maka monohibrid dapat diartikan
lebih banyak dibandingkan dengan orang sebagai hasil perkawinan antara dua individu
berkulit terang. yang memiliki satu sifat beda atau persilangan
dengan satu sifat beda. Sifat beda yang
2.3 Hukum Pewarisan Mendel dimaksud adalah sepasang sifat dalam satu alel.
Ide akan mekanisme pewarisan gen Misalnya warna biji pada biji ercis, memiliki
mulanya dikemukakan oleh seseorang Pendeta sepasang sifat yaitu hijau dan kuning.
yang dikenal sebagai "Bapak Genetika Modern" (wikipedia, 2014)
bernama Gregor Johann Mendel. Mendel
terinspirasi oleh kedua Profesornya di 2.3.2 Hukum Mendel II
Universitas Olomouc (yaitu Friedrich Franz & Hukum Mendel kedua disebut juga
Johann Karl Nestler) dan rekan-rekannya di Hukum berpasangan bebas atau Hukum

2
Asortasi bebas atau Hukum Independent 1. Gen memiliki bentuk-bentuk alternatif yang
Assortment. Jika hukum mendel 1 didasarkan mengatur variasi pada karakter turunannya.
pada pemisahan gen (Segregasi) maka hukum Ini adalah konsep mengenai dua macam
mendel 2 ini berdasarkan pada berpasangan alel; alel resisif (tidak selalu nampak dari
bebas. Yang maksudnya adalah: “bila dua luar, dinyatakan dengan huruf kecil,
individu mempunyai dua pasang atau lebih sifat, misalnya m), dan alel dominan (nampak dari
maka diturunkannya sepasang sifat secara luar, dinyatakan dengan huruf besar,
bebas, tidak bergantung pada pasangan sifat misalnya M).
yang lain”. Dengan kata lain, alel dengan gen 2. Setiap individu membawa sepasang gen,
sifat yang berbeda tidak saling memengaruhi. satu dari induk jantan (misalnya mm) dan
Hal ini menjelaskan bahwa gen yang satu dari induk betina (misalnya MM).
menentukan tinggi tanaman dengan warna 3. Jika sepasang gen ini merupakan dua alel
bunga suatu tanaman, tidak saling yang berbeda (Sb dan sB), alel dominan (S
memengaruhi. Hukum mendel 2 atau hukum atau B) akan selalu terekspresikan (nampak
bebas berpasangan (berpasangan bebas ) atau secara visual dari luar). Alel resesif (s atau
Hukum Segregation memberi kesempatan pada b) yang tidak selalu terekspresikan, tetap
kita untuk mendapatkan tanaman yang bersifat akan diwariskan pada gamet yang dibentuk
unggul. pada turunannya.
Hukum Mendel 2 atau Hukum
Berpasangan bebas mempunyai tiga konsep 2.4 Monohibrid
dasar, yaitu: Persilangan Monohibrid adalah
1. Konsep Backcross perkawinan antara dua individu dari spesies
Backcross (silang balik) adalah langkah yang sama yang memiliki satu sifat berbeda.
silang antara F1 dengan salah satu induknya. Persilangan monohibrid sangat berkaitan
F1 x salah satu induk (P) dengan hukum Mendel I atau yang disebut
2. Konsep Testcross dengan hukum segregasi yang berbunyi, “Pada
Testcross (uji silang) adalah persilangan pembentukan gamet untuk gen yang merupakan
antara suatu individu yang genotifnya belum pasangan akan disegresikan kedalam dua
diketahui dengan individu yang telah diketahui anakan”. Keturunan pertamanya (generasi F1)
bergenotif homozigot resesif. Gunanya untuk akan memiliki sifat sama dengan salah satu
mengetahui apakah genotif suatu individu induk, hal ini dipengaruhi jika dipengaruhi oleh
tersebut homozigot ataukah heterozigot. alel dominan dan resesif. Persilangan
? x homozigot resesif monohibrid terbagi menjadi dua:
3. Persilangan Resiprok 1. Persilangan monohibrid dominan
Persilangan resiprok adalah suatu Persilangan monohibrid dominan adalah
persilangan dimana sifat induk jantan dan betina persilangan dua individu sejenis yang
bila dibolak-balik/dipertukarkan tetapi tetap memerhatikan satu sifat beda dengan gen-gen
menghasilkan keturunan yang sama. Contoh yang dominan. Sifat dominan dapat dilihat
percobaan pada tanaman ercis. H = gen untuk secara mudah, yaitu sifat yang lebih banyak
buah polong berwarna hijau h = gen untuk buah muncul pada keturunannya.
polong berwarna kuning, Mula-mula 2. Persilangan monohibrid intermediet
dikawinkan tanaman ercis berbuah polong hijau Persilangan monohibrid intermediet
dengan yang berbuah polong kuning. Semua adalah persilangan antara dua individu sejenis
tanaman F1 berbuah polong hijau. Keturunan F2 yang memperhatikan satu sifat beda dengan
memisah dengan perbandingan fenotip 3 hijau : gen-gen intermediet. Kedua gen tidak
1 kuning. Pada perkawinan resiproknya mempunyai sifat dominan dan resesif. Atau
digunakan serbuk sari yang berasal dari dengan kata lain, kedua gen saling
tanaman yang berbuah polong kuning dan mempengaruhi.
diberikan kepada bunga dari tanaman berbuah Contoh persilangan monohibrid misalnya
polong hijau. dalam persilangan pada tanaman bunga mawar
Secara garis besar, hukum ini mencakup berwarna merah sebagai warna dominan dengan
tiga pokok: berwarna putih sebagai warna resesif yang

3
menghasilkan sifat keturunan yang sama dengan
kedua induknya, yakni merah dan putih.

Gambar 4. Persilangan Dihibrid

Gambar 3. Persilangan Monohibrid 2.6 Poligen


Poligen merupakan suatu seri gen ganda
Beberapa hal penting tentang yang menentukan sifat secara kuantitatif. Dalam
perkawinan monoibrid: hal ini, pewarisan sifat dikendalikan oleh lebih
1. Semua individu F1 adalah seragam. dari satu gen pada lokus yang berbeda dalam
2. Jika dominansi tampak sepenuhnya, maka kromosom yang sama atau berlainan.
individu F1 memiliki fenotip seperti (Campbell, 2002)
induknya yang dominan. Dalam genetika kuantitatif, konsep
3. Pada waktu F1 yang heterozigot membentuk poligen (polygenes, berarti "banyak gen")
gamet-gamet, terjadilah pemisahan alel, digunakan untuk menjelaskan terbentuknya sifat
sehingga gamet hanya mempunyai salah kuantitatif. Ronald Fisher (1918) dapat
satu alel saja. menjelaskan bahwa sifat kuantitatif terbentuk
4. Jika dominasi nampak sepenuhnya, maka dari banyak gen dengan pengaruh kecil, yang
perkawinan monohybrid menghasilkan masing-masing bersegregasi menuruti teori
keturunan dengan perbandingan 3:1. Mendel. Karena pengaruhnya kecil, fenotipe
yang diatur oleh gen-gen ini dapat dipengaruhi
2.5 Dihibrid oleh lingkungan. Meskipun demikian,
Persilangan Dihibrid adalah perkawinan penjelasan Fisher ini tetap menempatkan "gen-
antara dua individu dari spesies yang sama yang gen" yang mengatur sifat kuantitatif sebagai
memiliki dua sifat berbeda. Persilangan sesuatu yang abstrak karena hanya merupakan
Dihibrid sangat berhubungan dengan hukum konsep. (Sukarni, 2008)
Mendel II yang berbunyi “independent Pewarisan sifat ada yang dipengaruhi
assortment of genes” atau pengelompokan gen oleh jenis kelamin. Dominansi gen yang
secara bebas. Hukum ini berlaku ketika mewariskan sifat tertentu tergantung jenis
pembentukan gamet, dimana gen sealel secara kelamin. Pada manusia, sifat-sifat yang
bebas pergi ke masing-masing kutub ketika dipengaruhi oleh jenis kelamin ini contohnya
meiosis. Hukum Mendel II disebut juga hukum kepala botak dan penjang jari telunjuk. Kepala
asortasi. Sama halnya dengan monohibrid, botak umumnya ditemukan pada laki-laki.
dihibrid pun mengenal sifat dominan dan Kepala botak akan nampak ketika sudah
intermediet, berumur sekitar 30 tahun. Selain kepala botak,
Contoh persilangan dihibrid misalnya pewarisan sifat panjang jari telunjuk juga
dalam persilangan tanaman biji/kacang ercis. dipengaruhi oleh jenis kelamin. Jika kita
Dimana sifat biji pertama berbentuk bulat dan meletakkan tangan diatas kertas yang telah
berwarna kuning, dan kedua sifat tersebut diberi garis, sehingga ujung jari manis kita
dominan terhadap sifat lainnya. Sedangkan pada menyentuh garis tersebut, maka akan diketahui
biji kedua berbentuk kisut dan berwarna hijau. apakah jari telunjuk kita lebih pendek atau lebih
panjang dari jari manis. Umumnya kita
memiliki jari telunjuk yang lebih pendek dari
jari manis. Sama halnya dengan gen kepala

4
botak, sifat jari telunjuk pendek pada laki-laki dibangun. Hasil dari analisis kebutuhan sistem
disebabkan oleh gen dominan, sedangkan pada ini diperlukan sebagai acuan dalam menyusun
perempuan disebabkan oleh gen resesif. (Zetina, spesifikasi sistem yang akan dibangun. Sebelum
2009) masuk pada tahap perancangan, terlebih dahulu
dilakukan analisis terhadap sistem yang akan
3. Metode Penelitian berjalan. Tahap analisis yang dilakukan adalah
3.1 Metode Penelitian memahami Pewarisan Sifat pada Manusia itu
Metode penelitian yang digunakan dalam sendiri sesuai dengan teori pewarisan Medel,
perancangan Sistem Hereditas Makhluk Hidup mengidentifikasi permasalahn apa yang sedang
Dalam Pewarisan Warna Kulit Manusia dihadapi dan kemudian menarik kesimpulan
Berdasarkan Metode Persilangan Hukum dari proses analisis yang telah dilakukan. Inti
Mendel ini menggunakan metode pendekatan dari tahap analisis ini adalah untuk
SDLC atau Software Development Life Cycle. mengidentifikasi permasalahan yang ada, untuk
Pengembangan SDLC merupakan pendekatan mengetahui apa yang akan dilakukan untuk
sistematis untuk memecahkan masalah yang memecahkan permasalahan tersebut.
terdiri dari 6 tahapan, yakni Perencanaan, Permasalahan dapat didentifikasi melalu
Analisis, Perancangan, Implementasi, Uji Coba kendala yang dihadapi selama ini. Umumnya
Sistem, dan Penggunaan. terjadi pada saat melakukan perhitungan
peluang pewarisan sifat manusia pada seorang
Mulai
anak yang masih dilakukan dengan perhitungan
Perencanaan yang manual. Hal tersebut membuat sebagian
pihak kesulitan dalam mengkalkulasi genetika
Analisis
yang diwariskan dari hasil persilangan gen
Perancangan orangtua kepada anaknya. Oleh karena itu perlu
dibuat sebuah sistem pewarisan dengan
Implementasi
Tidak perhitungan yang otomatis namun tetap
Uji Coba Sistem mengikuti kaidah perhitungan gen melalui
metode persilangan hukum mendel.
Berhasil?

3.1.3 Tahap Perancangan


Ya
Tahap Peracangan pada proses pembuatan
Penggunaan
sistem ini untuk menentukan peluang pewarisan
Selesai sifat dari hasli persilangan gen orangtua.
Adapun tahap-tahap dalam mendesain sistem ini
Gambar 5. Tahapan Pengembangan SDLC. yaitu:
1. Desain Struktur Navigasi
3.1.1 Tahap Perencanaan 2. Desain Flowchart Sistem
Tahap perencanaan yang dilakukan yaitu
pengumpulan data. Pengumpulan data yang 3.1.4 Tahap Implementasi
dikumpulkan adalah data yang berkaitan dengan Tahap implementasi sistem merupakan
metode pewarisan Hukum Mendel dalam proses pengaplikasian hasil perancangan
mewariskan warna kulit manusia dan kedalam bahasa pemrograman tertentu untuk
menerapkannya pada pemograman berbasis menghasilkan Sistem Hereditas Menggunakan
web. Data-data yang dikumpulkan berasal dari Metode Persilangan Hukum Mendel untuk
buku, internet, maupun pihak-pihak yang Identifikasi Pewarisan Warna Kulit Manusia
berkaitan dengan ilmu biologi. Setelah data
diperoleh, selanjutnya data diolah untuk 3.1.5 Tahap Uji Coba Sistem
perencanaan pembuatan sistem. Tahap uji coba sistem dilakukan dengan
menjalankan system test. Kemudian akan
3.1.2 Tahap Analisis diketahui hasil dari proses sistem tersebut.
Tahap analisis dilakukan analisis Proses uji coba digolongkan ke dalam 3 (tiga)
kebutuhan sistem dengan menyelaksi data dan kategori, yaitu :
mengolah data untuk sistem yang akan

5
1. Uji Coba Struktural kedua orang tua pada keturunannya dengan
Uji coba ini dibuat untuk mengetahui menggunakan hukum mendel dengan memulai
apakah alur sistem yang dibuat sudah sesuai merancang beberapa kemungkinan-
dengan yang dirancang pada awal penelitian kemungkinan pesilangan-persilangan yang akan
(flowchart). ditampilkan sebagai informasi pada aplikasi.
2. Uji Coba Fungsional Setelah diteliti lebih lanjut, telah ditentukan ada
Uji coba ini dilakukan untuk mengetahui 5 (lima) jenis warna kulit yang akan dijadikan
apakah sistem yang dibuat dapat berfungsi pedoman pada aplikasi, yakni Hitam, Coklat
dengan baik atau tidak. Tua, Coklat Muda, Krem, dan Putih.
3. Uji Coba Validasi
Uji coba ini dilakukan untuk mengetahui
apakah sistem sudah dapat bekerja dengan
benar.

3.1.6 Tahap Penggunaan


Setelah sistem telah melalui tahap uji
coba, aplikasi sistem ini dapat diterapkan dan
diimplementasikan pada ilmu pengetahuan
bidang biologi, khususnya dalam ilmu genetika.
Penggunaan baik digunakan oleh dosen, guru,
mahasiswa, maupun masyarakat secara luas. Gambar 6. Penyebaran warna kulit di Dunia

4. Rancangan dan Implementasi Lima warna tersebut memiliki kriteria


4.1 Tahap Perencanaan daerah sebagai berikut:
Tahap perencanaan ditentukan tujuan dari 1. Hitam dapat dikategorikan untuk warna
sistem, user yang menggunakannya, serta kulit yang dimiliki oleh orang yang tinggal
deskripsi perancangan konsep. Sistem ini di daerah yang dilalui garis khatulistiwa
dirancang untuk membantu masyarakat umum dan daerah gurun. Contohnya Negro atau
untuk mengetahui kemungkinan kemunculan orang yang tinggal di sepanjang Afrika
warna kulit keturunannya. Tengah, serta orang Indonesia yang tinggal
Pewarisan warna kulit ini dipilih karena di daerah Papua.
belum ada sebuah sistem penunjang keputusan 2. Coklat Tua dikategorikan untuk warna kulit
yang berbasis komputer yang berkaitan dengan yang dimiliki oleh sebagian orang yang
penyelesaian pewarisan warna kulit manusia, tinggal di daerah yang dekat dengan garis
sehingga dicari menggunakan proses manual khatulistiwa dan daerah gurun. Contohnya
yang panjang sehingga dibutuhkan pelatihan Indonesia yang sering dikatakan sawo
dan bimbingan ahli di bidang pewarisan sifat. matang, Maluku, Pontianak, dan orang asli
Hal itu juga membuat waktu yang tidak efisien Melayu (Sumatera-Malaysia). Lalu juga ada
dan tidak praktis bagi masyarakat yang ingin suku asli australia (aborigin), orang India
mengetahui informasi tersebut, karena asli, dan sebagian orang yang tinggal di
masyarakat tidak bisa mengakses informasi daerah Afrika Selatan dan Utara (mesir,
dengan mudah kapanpun dan dimanapun aljazair, afrika selatan, dll).
dengan bebas. Oleh karena itu pada tahap 3. Coklat Muda dikategorikan untuk warna
konsep awal ini ditemukan bahwa pada sistem kulit yang dimiliki oleh sebagian orang
pewarisan sifat ini perlu dianalisis dan yang tinggal di daerah yang sedikit jauh
dilakukan suatu pengembangan sistem yang dengan garis khatulistiwa, contohnya
bersifat komputerisasi untuk mendapatkan hasil sebagian orang indonesia yang biasanya
yang cepat dan efisien. tinggal di sepanjang pulau jawa-bali, daerah
ASEAN, timur tengah, dan Amerika Latin
4.2 Tahap Analisis (meksiko, chili, argentina, brazil, dan
Tahap Analisis dilakukan untuk sekitarnya).
mengetahui penyelesaian pewarisan warna kulit

6
4. Krem dikategorikan untuk warna kulit yang 1. Flowchart Sistem
dimiliki oleh sebagian orang yang tinggal di
daerah yang jauh dari garis khatulistiwa dan Start

dipengaruhi oleh 4 musim, contohnya Cina,


Jepang, Korea, Amerika Utara, Asia Utara,
A Beranda
iran, turki, dll.
5. Putih dikategorikan untuk warna kulit yang
dimiliki oleh sebagian orang yang tinggal di Pilih Menu
daerah yang dekat dengan kutub utara. 1. Beranda
2. Sistem Persilangan
Contohnya russia, islandia, greenland, dan 3. Galeri
4. Tentang
sepanjang daerah eropa, termasuk inggris,
jerman, sampai spanyol-italia.

4.3 Tahap Perancangan Pilih 1? Tidak Pilih 2? Tidak Pilih 3? Tidak

Tahap Peracangan pada proses pembuatan Tentang


Ya Ya
sistem ini untuk menentukan peluang pewarisan Ya

sifat dari hasli persilangan gen orangtua. A


Sistem Pilih Menu
Persilangan 1. Istilah-istilah
Adapun tahap-tahap dalam mendesain sistem ini 2. Foto-foto
A
3. Contoh Kasus
yaitu:
1. Struktur Navigasi B

2. Flowchart Sistem Pilih 1? Tidak Pilih 2? Tidak Contoh Kasus


3. Flowchart Menu Proses Persilangan
4. Flowchart Proses Persilangan Hukum Ya Ya

Mendel Istilah-istilah Foto-foto

4.3.1 Struktur Navigasi


Tahap perancangan sistem ini
A
menggunakan struktur navigasi, hal ini
dilakukan agar dapat mempermudah dalam Gambar 8. Flowchart Sistem
penyusunan halaman-halaman pada tampilan
2. Flowchart Menu Proses Persilangan
sistem yang akan dibangun. Berikut gambar
struktur navigasi di tunjukan pada Gambar 7. B Mulai

Beranda
Input:
1. Warna Kulit Ayah
2. Warna Kulit Ibu
3. Warna Kulit yg
diharapkan

C
Sistem Galeri Tentang Proses Persilangan

Persilangan
Tampilan Hasil

Istilah-istilan
Input Warna Kulit
Foto-foto Ulangi input? Ya

Tidak
Proses Persilangan Contoh Kasus
Ya Tampil Proses?

Gambar 7. Struktur Navigasi Ya

Tampilan Proses
4.3.2 Flowchart Sistem
Flowchart Sistem merupakan bagan yang Tidak
Kembali Ke
menunjukkan alur kerja atau apa yang sedang hasil?

dikerjakan di dalam sistem secara keseluruhan Tidak


dan menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur
A
yang ada di dalam sistem sehingga terkombinasi
membentuk suatu sistem. Gambar 9. Flowchart Menu Proses Persilangan

7
3. Flowchart Proses Persilangan Hukum 4.3.3 Rancangan Tampilan
Mendel Tahap perancangan Tampilan aplikasi
yang dibuat bertujuan untuk menampilkan
C Mulai tampilan dan menentukan isi atau menu yang
akan dibuat, hal ini bertujuan untuk
Menentukan Gen P1 memudahkan tahap implementasi aplikasi yang
akan dirancang. Beberapa rancangan tampilan
halaman sebagai berikut:
Warna Kulit Ayah P1 = A1A2B1B2
Warna Kulit Ibu P1 = A1A2B1B2 1. Halaman Beranda
Rancangan halaman beranda berisi menu
dan kata-kata sambutan.
Gamet Ayah P1 = A1B1, A2B2 2. Halaman Sistem Persilangan
Gamet Ibu P1 = A1B1, A2B2 Rancangan halaman Sistem persilangan
berisi input warna kulit dan button untuk
Pasangkan Gamet Ayah P1 x Ibu P1
melihat hasil. Pada halaman Sistem persilangan
menu masih terlihat.
A1B1 A1B1
A2B2 3. Halaman Output
A2B2 A1B1
A2B2 Rancangan halaman output menampilkan
hasil persilangan berupa tabel dan
menampilkan besar kemungkinan munculnya
Output Gen F1 : suatu warna kulit.
A1A1B1B1, A1A2B1B2,
A2A1B2B1, A2A2B2B2 4. Halaman Proses
Rancangan halaman proses menampilkan
Menentukan Gen P2 proses persilangan yang sesuai dengan halaman
output.
5. Halaman Istilah, Gambar dan Contoh Kasus
P2 == F1 Ya
Apakah F1 =
Tidak P2 == P1 Rancangan halaman istilah, halaman
2 sifat?
gambar dan halaman contoh kasus merupakan
halaman tambahan yang berisi istilah, gambar-
gambar dan contoh kasus yang berkaitan
dengan sistem.
Warna Kulit Ayah P2 = A1A2B1B2
Warna Kulit Ibu P2 = A1A2B1B2
4.4 Tahap Proses Implementasi
Setelah merancang sistem baik flowchart
maupun rancangan tampilan. Tahap selanjutnya
Gamet Ayah P2 = A1B1, A1B2, A2B1, A2B2
Gamet Ibu P2 = A1B1, A1B2, A2B1, A2B2
adalah implementasi dimana tahap membangun
aplikasi yang melibatkan seluruh objek yang
terlibat dalam pembuatan aplikasi. Pembuatan
Pasangkan Gamet Ayah P2 x Ibu P2 aplikasi menggunakan Adobe Dreamwaver CS5
A1B1 A1B1 A1B2 A1B1 dan Browser sebagai eksekusi tools/review pada
A1B2
A2B1
A1B2
A2B1
setiap tahap pembuatan aplikasi.
A2B2 A2B2 Adapun langkah-langkah dalam
A2B1 A1B1 A2B2 A1B1
A1B2 A1B2 pembuatan aplikasi berbasis web ini dengan
A2B1 A2B1
A2B2 A2B2 menggunakan bahasa HTML dan PHP, sebagai
berikut:
Output Gen F2 : 1. Buka Adobe Dreamwaver CS5
A1A1B1B1, A1A1B1B2, A1A2B1B1, A1A2B1B2
A1A1B2B1, A1A1B2B2, A1A2B2B1, A1A2B2B2 2. Pada kolom create, pilih html/php
A2A1B1B1, A2A1B1B2, A2A2B1B1, A2A2B1B2
A2A1B2B1, A2A1B2B2, A2A2B2B1, A2A2B2B2
3. Masukkan script html dan php dalam
halaman code sehingga aplikasi sesuai
dengan rancangan
Selesai
4. Tidak lupa pula membuat css sebagai
Gambar 10. Flowchart Proses Persilangan Hukum style atau gaya tampilan web.
Mendel

8
Gambar 11. Implementasi Halaman Web Gambar 13. Halaman Input

5. Hasil dan Pembahasan 5.1.2.2 Halaman Output


5.1 Hasil Halaman output menampilkan hasil dari
Tahap selanjutnya setelah merancang proses berupa informasi peluang-peluang yang
adalah membahas hasil implementasi, mulai terjadi dari persilangan warna kulit kedua orang
dari halaman-halaman yang telah dirancang, tua dalam bentuk yang unik dan menarik. Serta
hingga proses-proses yang terlibat pada aplikasi. memberikan besaran peluang dari warna kulit
Serta mengujinya untuk mengetahui apakah yang diharapkan berupa persentase (%).
aplikasi yang dirancang sesuai dan dapat Sehingga pengguna dapat mengetahui
bekerja sesuai dengan harapan. kemungkinan-kemungkinan warna kulit yang
akan muncul pada anak-anaknya. Halaman
5.1.1 Halaman Beranda output dapat dilihat pada gambar 21.
Halaman beranda dari aplikasi ini
menampilkan menu dan kata sambutan dari
penyusun. Hasil tampilan halaman utama dapat
dilihat pada gambar 19.

Gambar 14. Halaman Output

5.1.2.3 Halaman Proses


Halaman proses menampilkan informasi
proses persilangan dengan menggunakan
Gambar 12. Halaman Beranda metode persilangan hukum mendel mulai dari
pemisahan gen menjadi gamet hingga
5.1.2 Halaman Sistem Persilangan menghasilkan hasil warna kulit anak dari kedua
Halaman sistem persilangan meupakan orang tua. Hasil akan terlihat setelah persilangan
halaman utama pada aplikasi ini. Halaman antara P2 (parent ke 2), artinya berbedaan yang
sistem persilangan terdiri atas halaman lengkap akan terlihat pada cucu mereka.
input.php, halaman output.php dan proses.php. Halaman proses dapat dilihat pada gambar 22.
5.1.2.1 Halaman Input
Halaman input menampilkan pilihan
warna kulit kedua orang tua dan warna kulit apa
yang diharapkan. Halaman input dapat dilihat
pada gambar 20.

9
Setelah data hasil percobaan dimasukkan
pada tabel, dapat dilihat bahwa hasil persilangan
antara gelap dengan gelap menghasilkan
keturunan yang gelap pula, begitupun juga
dengan persilangan antara terang dengan terang
akan menghasilkan keturunan yang terang pula.
Sedangkan untuk kombinasi seperti gelap
dengan terang, terang dengan medium, medium
dengan terang, atau medium dengan medium,
akan menghasilkan keturunan yang beragam,
yakni terang, medium dan gelap.
Gambar 15. Halaman Proses
5.2.1 Contoh Kasus
5.2 Pembahasan Contoh kasus yang terjadi di sekitar kita
Tahap ini adalah tahap dimana membahas adalah munculya warna kulit anak yang berbeda
aplikasi yang telah di buat dan mencari contoh dengan kedua orang tuanya, sehingga
kasus agar dapat diketahui apakah aplikasi menimbulkan kebingungan dan bahkan
dibuat sesuai tujuan dan manfaat yang
menimbulkan prasangka buruk bagi suami
diharapkan. kepada istri. Maka dari itu disediakan contoh
Dari berbagai percobaan, didapatkan
kasus dapat terjadi di sekitar kita.
hasil-hasil kemungkinan dari semua
Pasangan Suami istri yang baru
persilangan antar warna kulit. Berikut
mempunyai anak memiliki data sebagai berikut:
ditampilkan semua pembahasan persilangan
1. Warna kulit Ayah Coklat Muda dengan
antar warna kulit yang telah dicoba pada
Genotip AaBb
aplikasi pada tabel pembahasan.
2. Warna kulit Ibu Krem dengan Genotip
Aabb
Tabel 2. Pembahasan
3. Warna Kulit Anak mereka Coklat Tua
Warna Kulit Persentase Kemungkinan (%) Berikut Proses persilangannya:
N
o C. C.
Ayah Ibu Hitam Krem Putih
Tua Muda P1 fenotipe : Coklat Muda x Krem
1. Hitam Hitam 100 0 0 0 0 genotipe : AaBb Aabb
Coklat gamet : AB, ab Ab, ab
2. Hitam 50 50 0 0 0
Tua F1
Coklat
3. Hitam 25 50 25 0 0 ♀ ♂ Ab ab
Muda
AABb AaBb
4. Hitam Krem 12,5 37,5 37,5 12,5 0 AB (Coklat (Coklat
Tua) Muda)
5. Hitam Putih 6,25 25 37,5 25 6,25
Aabb aabb
Coklat Coklat ab
6. 25 50 25 0 0 (Krem) (Putih)
Tua Tua
Coklat Coklat
7. 12,5 37,5 37,5 12,5 0 Perbandingan
Tua Muda
8.
Coklat
Krem 0 25 50 25 0  fenotipe : 1 Coklat Tua : 1 Coklat Muda : 1
Tua
Coklat Krem : 1 Putih
9. Putih 0 12,5 37,5 37,5 12,5
Tua  genotipe : 1 AABb : 1 AaBb : 1 Aabb : 1 aabb
10 Coklat Coklat
. Muda Muda
6,25 25 37,5 25 6,25 *Dipilih sifat yang sama dengan induk
11 Coklat
Krem 0 12,5 37,5 37,5 12,5
. Muda P2 fenotipe : Coklat Muda x Krem
12 Coklat
. Muda
Putih 0 0 25 50 25 genotipe : AaBb Aabb
13
Krem Krem 0 0 25 50 25
gamet : AB, Ab, aB, ab Ab, Ab, ab, ab
.
14
Krem Putih 0 0 0 50 50
.
15
Putih Putih 0 0 0 0 100
.

10
F2 : Tabel 3. Uji Coba Struktural
♀ No Form Hasil Gambar
Ab Ab ab ab 1 Beranda Sesuai Gambar 15

AABb AABb AaBb AaBb 2 Input Sesuai Gambar 16
AB (Coklat (Coklat (Coklat (Coklat 3 Output Sesuai Gambar 17
Tua) Tua) Muda) Muda)
4 Proses Sesuai Gambar 18
AAbb AAbb
Aabb Aabb
Ab (Coklat (Coklat
(Krem) (Krem)
5 Galeri Sesuai Gambar 19
Muda) Muda)
6 Istilah Sesuai Gambar 20
AaBb AaBb
aaBb aaBb 7 Gambar Sesuai Gambar 21
aB (Coklat (Coklat
(Krem) (Krem)
Muda) Muda) 8 Contoh Sesuai Gambar 22
Aabb Aabb aabb aabb
ab
(Krem) (Krem) (Putih) (Putih)
8 Tentang Sesuai Gambar 23

5.3.2 Uji Coba Fungsional


Perbandingan fenotipe : 2 Coklat Tua : 6
Uji coba ini dilakukan untuk mengetahui
Coklat Muda : 6 Krem : 2 Putih
apakah sistem yang dibuat dapat berfungsi
Dalam persentase : 12,75% Coklat Tua :
dengan baik atau tidak. Uji coba ini bertujuan
37,5% Coklat Muda : 37,5% Krem : 12,75% untuk menguji fungsionalitas dari tombol-
Putih tombol yang disediakan oleh form. Proses
pengujian form ini dapat dilihat pada Tabel
Dilihat dari hasil diatas, kemungkinan berikut:
mempunyai anak berwarna kulit coklat tua
adalah 6 berbanding 16, atau 12,75% dalam Tabel 4. Uji Coba Fungsional
persentase. Jadi merupakan hal yang wajar No Halaman Tombol Hasil
ketika mereka mempunyai warna kulit anak Beranda
Berfungsi Menampilkan
yang berbeda dengan warna kulit mereka. halaman Home
Berfungsi Menampilkan
Sistem
halaman Sistem
Halaman Persilangan
5.3 Uji Coba 1
Utama
Persilangan
Tahap uji coba sistem dilakukan dengan Berfungsi Menampilkan
Galeri
menjalankan system test. Kemudian akan halaman Galeri
Berfungsi Menampilkan
diketahui hasil dari proses sistem tersebut. Tentang
halaman Tentang
Proses uji coba digolongkan ke dalam 3 (tiga) Warna Berfungsi Menampilkan
kategori, yaitu : Uji Coba Struktural, Uji Coba Kulit Ayah Pilihan 5 Warna Kulit
Fungsional, dan Uji Coba Validasi. Warna Berfungsi Menampilkan
Kulit Ibu Pilihan 5 Warna Kulit
Sistem Warna
5.3.1 Uji Coba Struktural 2
Persilangan Kulit Yang Berfungsi Menampilkan
Uji coba ini dibuat untuk mengetahui Anda Pilihan 5 Warna Kulit
apakah alur sistem yang dibuat sudah sesuai harapkan
dengan yang dirancang pada awal penelitian Berfungsi Menampilkan
Hasil
(flowchart). Uji coba struktural dilakukan halaman Hasil
Berfungsi Menampilkan
dengan cara menjalankan semua fungsi dari Kembali
Halaman sebelumnya
menu dan form-form yang telah dirancang. Jika Ke Input
3 Output (Halaman Input)
terjadi kesalahan atau tidak berfungsi, maka Lihat Berfungsi Menampilkan
proses akan kembali ke tahap implementasi. Hal Proses Halaman Proses
ini dilakukan berulang, sampai didapat hasil Berfungsi Menampilkan
Kembali
4 Proses Halaman sebelumnya
yang diinginkan. Hasil Uji Coba Struktural Ke Hasil
(Halaman Output)
digambarkan pada Tabel 2. Istilah- Berfungsi Menampilkan
istilah Halaman Istilah
Gambar- Berfungsi Menampilkan
5 Galeri
Gambar Halaman Gambar
Contoh Berfungsi Menampilkan
Kasus Halaman Contoh Kasus
11
5.3.3 Uji Coba Validasi 6. Kesimpulan dan Saran
Uji coba ini dilakukan untuk mengetahui 6.1 Kesimpulan
apakah sistem sudah dapat bekerja dengan Aplikasi yang telah dirancang ini
benar. Uji coba validasi dapat ditunjukan pada merupakan aplikasi penunjang keputusan yang
Tabel 5. membantu masyarakat mendapatkan informasi
berupa pewarisan warna kulit orang tua kepada
Tabel 5. Uji Coba Validasi anak-anaknya dan dapat menampilkan besar
peluang munculnya salah satu warna kulit
dengan menggunakan metode persilangan
N hukum mendel.
Form Uji Hasil
o
1  Memilih Warna  Berhasil Kesimpulan yang dapat diambil dari
Kulit Ayah, ibu Memilih Warna perancangan aplikasi ini adalah sebagai berikut:
dan warna kulit Kulit Ayah,
yang diharapkan. Ibu, dan 1. Jika persilangan terjadi pada sesama warna
(Ayah=Coklat Harapan kulit gelap (Hitam-Hitam, Hitam- Coklat
Tua; Ibu=Krem;
Harapan: Coklat Tua, Coklat Tua-Coklat Tua), maka
tua) kemungkinan warna kulit anak gelap juga
sangat besar (≥50%), sebaliknya
kemungkinan warna kulit anak terang tidak
2  Menampilkan  Berhasil
hasil persilangan. menampilkan
ada atau tidak mungkin (0%). Kecuali ada
hasil penyimpangan gen, seperti albino atau
 Menampilkan persilangan
Besar Peluang. dengan
penyimpangan gel lainnya.
perbandingan 2. Jika persilangan terjadi pada sesama warna
(4 Cok Tua : 8
Cok Muda : 4
kulit terang (Krem-Krem, Krem-Putih, Putih-
Krem) Putih), maka kemungkinan warna kulit anak
 Berhasil
Menampilkan
terang juga sangat besar (≥50%), sebaliknya
informasi besar kemungkinan warna kulit anak gelap tidak
peluang warna
kulit Coklat
ada atau tidak mungkin (0%). Kecuali ada
Tua sebesar penyimpangan gen, seperti albino atau
25%.
3  Setelah  Berhasil
penyimpangan gel lainnya.
Mengklik button menampilkan 3. Hal yang unik terjadi pada persilangan warna
lihat proses, halaman proses kulit Gelap dengan warna kulit Terang
menampilkan  Hasil
halaman proses persilangan (Hitam-Putih/sebaliknya) kemungkinan
 Menyesuaikan pada output warna kulit anak yang besar adalah warna
hasil Persilangan sesuai dengan
pada proses hasil kulit medium (Coklat Muda) yakni sebesar
dengan hasil persilangan 37,5%, sedangkan warna kulit yang sama
persilangan pada pada proses
output  Besar peluang dengan kedua orang tuanya (hitam dan putih)
 Menyesuaikan pada output hanya sebesar 6,25%. Kemungkinan besar
besar peluang sesuai dengan
pada proses peluang pada warna kulit yang muncul lainnya seperti
dengan proses Coklat tua dan Krem juga termasuk besar,
kemuingkinan
pada output yakni 25%. Kecuali ada penyimpangan gen,
seperti albino atau penyimpangan gel
lainnya.
4. Hal yang unik juga terjadi pada persilangan
sesama warna kulit Medium (Coklat Muda-
Coklat Muda), kemungkinan warna kulit
yang jauh dengan kedua orang tuanya (hitam
dan putih) muncul sebesar 6,25%. Artinya
warna kulit Gelap dn terang dapat muncul
walaupun kemungkinannya sangat kecil.
Sedangkan warna kulit anak yang sama
dengan warna kulit orang tua (Coklat Muda)
yakni tergolong besar , yakni 37,5%.

12
Kemungkinan besar warna kulit yang muncul Cahyono, F. 2010. Kombinatorial dalam
lainnya seperti Coklat tua dan Krem juga Hukum Pewarisan Mendel. Makalah
termasuk besar, yakni 25%. Kecuali ada dalam Probabilitas dan Statistik. Program
penyimpangan gen, seperti albino atau Studi Teknik Informatika, ITB, Bandung
penyimpangan gel lainnya. (dipublikasikan).

6.2 Saran Djjar. 2013. Alasan Mengapa Warna Kulit


Aplikasi yang telah dirancang Manusia Berbeda.
menggunakan metode persiangan hukum http://djjars.blogspot.com/2012/01/alasan-
mendel terutama materi poligen hanya mengapa-warna-kulit-manusia.html.
membahas tentang persilangan warna kulit saja, (diakses 20 Januari 2015)
padahal materi poligen dapat membahas
persilangan tentang warna rambut, jenis
rambut, panjang jari telunjuk, tinggi badan dan Robiyah, S. 2012. Penerapan Metode Mendel
lain-lain. Saran penulis semoga kedepannya berbasis Deterministic Finite Automata
aplikasi ini dapat dikembangkan menjadi (Dfa) untuk Pewarisan Golongan Darah.
aplikasi yang dapat membahas semua anggota Skripsi. Program Studi Ilmu Komputer
tubuh yang yang dapat dicari kemungkinan FMIPA Universitas Pakuan, Bogor.
persilangannya dengan materi poligen dan dapat
menggunakan metode-metode lain yang lebih Suryo. 2004. Genetka Strata-1. Ed ke-1. Gadjah
efisien dan cepat sehingga memiliki nilai lebih Mada University Press, Yogyakarta.
dan lebih bermanfaat dari penelitian
sebelumnya. Dan juga sistem yang dibuat Suryo. 2008. Genetka Manusia. Ed ke-2.
penulis hanya sebatas 2 keturunan saja, belum Gadjah Mada University Press,
sampai 3 bahkan 4 keturunan sehingga dapat Yogyakarta.
memberikan informasi peluang pewarisan
warna kulit pada keturunan yang lebih luas. Tosida, E.T., S.TP, M.Si. & Utami, D.K.
2010. Pemodelan Sistem Pewarisan Gen
Daftar Pustaka Manusia berdasarkan Hukum Mendel
dengan Algoritma Branch and Bound.
Alamsyah, M. Februari 2013. Poligen. Ekologia [11: 2].
http://natureisalam.blogspot.com/2013/02/
poligen.html. (diakses 2 Februari 2015)

Artikel non-Personal. 28 Januari 2015. Gregor


Mendel.
http://id.wikipedia.org/wiki/Gregor_Mend
el. (diakses 28 Januari 2015)

Artikel non-Personal. 15 Juli 2014. Hereditas.


http://id.wikipedia.org/wiki/Hereditas.
(diakses 28 Januari 2015)

Artikel non-Personal. Februari 2014.


Pengertian dan Struktur Kulit.
http://arti-definisi-
pengertian.info/pengertian-dan-struktur-
kulit. (diakses 2 Februari 2015)

Campbell, Neil A. dkk. 2002. Biologi. Ed ke-5


Jilid 1. Erlangga. Jakarta.

13

Anda mungkin juga menyukai