IMPLEMENTASI SISTEM
HEREDITAS MENGGUNAKAN
METODE PERSILANGAN HUKUM
MENDEL UNTUK IDENTIFIKASI
PEWARISAN WARNA KUL...
Dhifa.s Alamsyah
Biologi 3 Kelas 12 Idun Kist innah Endang Sri Lest ari 2009
Muhammad Agung
IMPLEMENTASI SISTEM HEREDITAS MENGGUNAKAN METODE PERSILANGAN
HUKUM MENDEL UNTUK IDENTIFIKASI PEWARISAN WARNA KULIT MANUSIA
ABSTRAK
Warna kulit merupakan sifat fisik manusia yang dipengaruhi oleh banyak-sedikitnya pigmen
melanin yang dikandung oleh sel-sel epitel pipih berlapis pada lapisan epidermis kulit. Fungsinya
yakni untuk melindungi kulit dari sengatan sinar ultraviolet dan berbagai rangsangan kimia. Warna
kulit seseorang juga dipengaruhi oleh gen-gen yang diwarisi oleh orang tuanya. Hal ini dapat
menyebabkan ketidak seragaman warna kulit anak dengan orang tua. Untuk dapat mengidentifikasi
warna kulit yang diwariskan oleh kedua orang tua, maka dirancanglah sebuah sistem penurunan
sifat (hereditas) dengan menggunakan metode persilangan hukum mendel. Sistem dirancang
menggunakan basis web yang betujuan memberikan informasi proses hingga hasil persilangan
warna kulit dengan visual yang menarik dan mudah dimengerti. Dengan sistem ini diharapkan para
calon orang tua atau anak dapat mengetahui baik warna kulit yang akan atau yang telah diwariskan.
Kata Kunci: warna kulit, pigmen melanin, hereditas, hukum mendel
1
hereditas sifat dan watak diwariskan, namun biara (misalnya, Franz Diebl) untuk
mekanisme dari hereditas itu sendiri masih mempelajari variasi tanaman, dan ia melakukan
belum jelas. penelitian di biara kebun percobaan yang
awalnya ditanam oleh NAPP pada tahun 1830.
2.2 Warna Kulit Manusia Antara 1856 dan 1863, Mendel
Kulit merupakan lapisan tubuh terluar membudidayakan dan menguji beberapa 29.000
yang menutupi seluruh tubuh manusia. Kulit tanaman pea (Pisum sativum). Studi ini
juga merupakan organ terbesar dari sistem menunjukkan bahwa satu dari empat tanaman
tubuh manusia dengan berat yang mencapai 15 kacang memiliki ras resesif alel, dua dari empat
persen dari seluruh berat tubuh. Dilihat dari orang hibrida dan satu dari empat ras yang
strukturnya, kulit terdiri atas dua lapis, lapisan dominan. Percobaan-nya memimpin Dia untuk
yang paling luar disebut epidermis dan lapisan membuat dua generalisasi, yang Hukum
di bawahnya disebut dermis tersusun dari Segregasi dan Hukum Assortment Independen,
jaringan ikat tidak beraturan. Epidermis yang kemudian lebih dikenal sebagai Hukum
tersusun dari sel epitel pipih berlapis (skuamus Mendel Warisan atau Hukum Pewarisan
kompleks) yang mengandung sel-sel pigmen Mendel. (wikipedia, 2014)
yang memberi warna pada kulit dan berfungsi
melindungi kulit dari kerusakan oleh sinar
matahari.
2
Asortasi bebas atau Hukum Independent 1. Gen memiliki bentuk-bentuk alternatif yang
Assortment. Jika hukum mendel 1 didasarkan mengatur variasi pada karakter turunannya.
pada pemisahan gen (Segregasi) maka hukum Ini adalah konsep mengenai dua macam
mendel 2 ini berdasarkan pada berpasangan alel; alel resisif (tidak selalu nampak dari
bebas. Yang maksudnya adalah: “bila dua luar, dinyatakan dengan huruf kecil,
individu mempunyai dua pasang atau lebih sifat, misalnya m), dan alel dominan (nampak dari
maka diturunkannya sepasang sifat secara luar, dinyatakan dengan huruf besar,
bebas, tidak bergantung pada pasangan sifat misalnya M).
yang lain”. Dengan kata lain, alel dengan gen 2. Setiap individu membawa sepasang gen,
sifat yang berbeda tidak saling memengaruhi. satu dari induk jantan (misalnya mm) dan
Hal ini menjelaskan bahwa gen yang satu dari induk betina (misalnya MM).
menentukan tinggi tanaman dengan warna 3. Jika sepasang gen ini merupakan dua alel
bunga suatu tanaman, tidak saling yang berbeda (Sb dan sB), alel dominan (S
memengaruhi. Hukum mendel 2 atau hukum atau B) akan selalu terekspresikan (nampak
bebas berpasangan (berpasangan bebas ) atau secara visual dari luar). Alel resesif (s atau
Hukum Segregation memberi kesempatan pada b) yang tidak selalu terekspresikan, tetap
kita untuk mendapatkan tanaman yang bersifat akan diwariskan pada gamet yang dibentuk
unggul. pada turunannya.
Hukum Mendel 2 atau Hukum
Berpasangan bebas mempunyai tiga konsep 2.4 Monohibrid
dasar, yaitu: Persilangan Monohibrid adalah
1. Konsep Backcross perkawinan antara dua individu dari spesies
Backcross (silang balik) adalah langkah yang sama yang memiliki satu sifat berbeda.
silang antara F1 dengan salah satu induknya. Persilangan monohibrid sangat berkaitan
F1 x salah satu induk (P) dengan hukum Mendel I atau yang disebut
2. Konsep Testcross dengan hukum segregasi yang berbunyi, “Pada
Testcross (uji silang) adalah persilangan pembentukan gamet untuk gen yang merupakan
antara suatu individu yang genotifnya belum pasangan akan disegresikan kedalam dua
diketahui dengan individu yang telah diketahui anakan”. Keturunan pertamanya (generasi F1)
bergenotif homozigot resesif. Gunanya untuk akan memiliki sifat sama dengan salah satu
mengetahui apakah genotif suatu individu induk, hal ini dipengaruhi jika dipengaruhi oleh
tersebut homozigot ataukah heterozigot. alel dominan dan resesif. Persilangan
? x homozigot resesif monohibrid terbagi menjadi dua:
3. Persilangan Resiprok 1. Persilangan monohibrid dominan
Persilangan resiprok adalah suatu Persilangan monohibrid dominan adalah
persilangan dimana sifat induk jantan dan betina persilangan dua individu sejenis yang
bila dibolak-balik/dipertukarkan tetapi tetap memerhatikan satu sifat beda dengan gen-gen
menghasilkan keturunan yang sama. Contoh yang dominan. Sifat dominan dapat dilihat
percobaan pada tanaman ercis. H = gen untuk secara mudah, yaitu sifat yang lebih banyak
buah polong berwarna hijau h = gen untuk buah muncul pada keturunannya.
polong berwarna kuning, Mula-mula 2. Persilangan monohibrid intermediet
dikawinkan tanaman ercis berbuah polong hijau Persilangan monohibrid intermediet
dengan yang berbuah polong kuning. Semua adalah persilangan antara dua individu sejenis
tanaman F1 berbuah polong hijau. Keturunan F2 yang memperhatikan satu sifat beda dengan
memisah dengan perbandingan fenotip 3 hijau : gen-gen intermediet. Kedua gen tidak
1 kuning. Pada perkawinan resiproknya mempunyai sifat dominan dan resesif. Atau
digunakan serbuk sari yang berasal dari dengan kata lain, kedua gen saling
tanaman yang berbuah polong kuning dan mempengaruhi.
diberikan kepada bunga dari tanaman berbuah Contoh persilangan monohibrid misalnya
polong hijau. dalam persilangan pada tanaman bunga mawar
Secara garis besar, hukum ini mencakup berwarna merah sebagai warna dominan dengan
tiga pokok: berwarna putih sebagai warna resesif yang
3
menghasilkan sifat keturunan yang sama dengan
kedua induknya, yakni merah dan putih.
4
botak, sifat jari telunjuk pendek pada laki-laki dibangun. Hasil dari analisis kebutuhan sistem
disebabkan oleh gen dominan, sedangkan pada ini diperlukan sebagai acuan dalam menyusun
perempuan disebabkan oleh gen resesif. (Zetina, spesifikasi sistem yang akan dibangun. Sebelum
2009) masuk pada tahap perancangan, terlebih dahulu
dilakukan analisis terhadap sistem yang akan
3. Metode Penelitian berjalan. Tahap analisis yang dilakukan adalah
3.1 Metode Penelitian memahami Pewarisan Sifat pada Manusia itu
Metode penelitian yang digunakan dalam sendiri sesuai dengan teori pewarisan Medel,
perancangan Sistem Hereditas Makhluk Hidup mengidentifikasi permasalahn apa yang sedang
Dalam Pewarisan Warna Kulit Manusia dihadapi dan kemudian menarik kesimpulan
Berdasarkan Metode Persilangan Hukum dari proses analisis yang telah dilakukan. Inti
Mendel ini menggunakan metode pendekatan dari tahap analisis ini adalah untuk
SDLC atau Software Development Life Cycle. mengidentifikasi permasalahan yang ada, untuk
Pengembangan SDLC merupakan pendekatan mengetahui apa yang akan dilakukan untuk
sistematis untuk memecahkan masalah yang memecahkan permasalahan tersebut.
terdiri dari 6 tahapan, yakni Perencanaan, Permasalahan dapat didentifikasi melalu
Analisis, Perancangan, Implementasi, Uji Coba kendala yang dihadapi selama ini. Umumnya
Sistem, dan Penggunaan. terjadi pada saat melakukan perhitungan
peluang pewarisan sifat manusia pada seorang
Mulai
anak yang masih dilakukan dengan perhitungan
Perencanaan yang manual. Hal tersebut membuat sebagian
pihak kesulitan dalam mengkalkulasi genetika
Analisis
yang diwariskan dari hasil persilangan gen
Perancangan orangtua kepada anaknya. Oleh karena itu perlu
dibuat sebuah sistem pewarisan dengan
Implementasi
Tidak perhitungan yang otomatis namun tetap
Uji Coba Sistem mengikuti kaidah perhitungan gen melalui
metode persilangan hukum mendel.
Berhasil?
5
1. Uji Coba Struktural kedua orang tua pada keturunannya dengan
Uji coba ini dibuat untuk mengetahui menggunakan hukum mendel dengan memulai
apakah alur sistem yang dibuat sudah sesuai merancang beberapa kemungkinan-
dengan yang dirancang pada awal penelitian kemungkinan pesilangan-persilangan yang akan
(flowchart). ditampilkan sebagai informasi pada aplikasi.
2. Uji Coba Fungsional Setelah diteliti lebih lanjut, telah ditentukan ada
Uji coba ini dilakukan untuk mengetahui 5 (lima) jenis warna kulit yang akan dijadikan
apakah sistem yang dibuat dapat berfungsi pedoman pada aplikasi, yakni Hitam, Coklat
dengan baik atau tidak. Tua, Coklat Muda, Krem, dan Putih.
3. Uji Coba Validasi
Uji coba ini dilakukan untuk mengetahui
apakah sistem sudah dapat bekerja dengan
benar.
6
4. Krem dikategorikan untuk warna kulit yang 1. Flowchart Sistem
dimiliki oleh sebagian orang yang tinggal di
daerah yang jauh dari garis khatulistiwa dan Start
Beranda
Input:
1. Warna Kulit Ayah
2. Warna Kulit Ibu
3. Warna Kulit yg
diharapkan
C
Sistem Galeri Tentang Proses Persilangan
Persilangan
Tampilan Hasil
Istilah-istilan
Input Warna Kulit
Foto-foto Ulangi input? Ya
Tidak
Proses Persilangan Contoh Kasus
Ya Tampil Proses?
Tampilan Proses
4.3.2 Flowchart Sistem
Flowchart Sistem merupakan bagan yang Tidak
Kembali Ke
menunjukkan alur kerja atau apa yang sedang hasil?
7
3. Flowchart Proses Persilangan Hukum 4.3.3 Rancangan Tampilan
Mendel Tahap perancangan Tampilan aplikasi
yang dibuat bertujuan untuk menampilkan
C Mulai tampilan dan menentukan isi atau menu yang
akan dibuat, hal ini bertujuan untuk
Menentukan Gen P1 memudahkan tahap implementasi aplikasi yang
akan dirancang. Beberapa rancangan tampilan
halaman sebagai berikut:
Warna Kulit Ayah P1 = A1A2B1B2
Warna Kulit Ibu P1 = A1A2B1B2 1. Halaman Beranda
Rancangan halaman beranda berisi menu
dan kata-kata sambutan.
Gamet Ayah P1 = A1B1, A2B2 2. Halaman Sistem Persilangan
Gamet Ibu P1 = A1B1, A2B2 Rancangan halaman Sistem persilangan
berisi input warna kulit dan button untuk
Pasangkan Gamet Ayah P1 x Ibu P1
melihat hasil. Pada halaman Sistem persilangan
menu masih terlihat.
A1B1 A1B1
A2B2 3. Halaman Output
A2B2 A1B1
A2B2 Rancangan halaman output menampilkan
hasil persilangan berupa tabel dan
menampilkan besar kemungkinan munculnya
Output Gen F1 : suatu warna kulit.
A1A1B1B1, A1A2B1B2,
A2A1B2B1, A2A2B2B2 4. Halaman Proses
Rancangan halaman proses menampilkan
Menentukan Gen P2 proses persilangan yang sesuai dengan halaman
output.
5. Halaman Istilah, Gambar dan Contoh Kasus
P2 == F1 Ya
Apakah F1 =
Tidak P2 == P1 Rancangan halaman istilah, halaman
2 sifat?
gambar dan halaman contoh kasus merupakan
halaman tambahan yang berisi istilah, gambar-
gambar dan contoh kasus yang berkaitan
dengan sistem.
Warna Kulit Ayah P2 = A1A2B1B2
Warna Kulit Ibu P2 = A1A2B1B2
4.4 Tahap Proses Implementasi
Setelah merancang sistem baik flowchart
maupun rancangan tampilan. Tahap selanjutnya
Gamet Ayah P2 = A1B1, A1B2, A2B1, A2B2
Gamet Ibu P2 = A1B1, A1B2, A2B1, A2B2
adalah implementasi dimana tahap membangun
aplikasi yang melibatkan seluruh objek yang
terlibat dalam pembuatan aplikasi. Pembuatan
Pasangkan Gamet Ayah P2 x Ibu P2 aplikasi menggunakan Adobe Dreamwaver CS5
A1B1 A1B1 A1B2 A1B1 dan Browser sebagai eksekusi tools/review pada
A1B2
A2B1
A1B2
A2B1
setiap tahap pembuatan aplikasi.
A2B2 A2B2 Adapun langkah-langkah dalam
A2B1 A1B1 A2B2 A1B1
A1B2 A1B2 pembuatan aplikasi berbasis web ini dengan
A2B1 A2B1
A2B2 A2B2 menggunakan bahasa HTML dan PHP, sebagai
berikut:
Output Gen F2 : 1. Buka Adobe Dreamwaver CS5
A1A1B1B1, A1A1B1B2, A1A2B1B1, A1A2B1B2
A1A1B2B1, A1A1B2B2, A1A2B2B1, A1A2B2B2 2. Pada kolom create, pilih html/php
A2A1B1B1, A2A1B1B2, A2A2B1B1, A2A2B1B2
A2A1B2B1, A2A1B2B2, A2A2B2B1, A2A2B2B2
3. Masukkan script html dan php dalam
halaman code sehingga aplikasi sesuai
dengan rancangan
Selesai
4. Tidak lupa pula membuat css sebagai
Gambar 10. Flowchart Proses Persilangan Hukum style atau gaya tampilan web.
Mendel
8
Gambar 11. Implementasi Halaman Web Gambar 13. Halaman Input
9
Setelah data hasil percobaan dimasukkan
pada tabel, dapat dilihat bahwa hasil persilangan
antara gelap dengan gelap menghasilkan
keturunan yang gelap pula, begitupun juga
dengan persilangan antara terang dengan terang
akan menghasilkan keturunan yang terang pula.
Sedangkan untuk kombinasi seperti gelap
dengan terang, terang dengan medium, medium
dengan terang, atau medium dengan medium,
akan menghasilkan keturunan yang beragam,
yakni terang, medium dan gelap.
Gambar 15. Halaman Proses
5.2.1 Contoh Kasus
5.2 Pembahasan Contoh kasus yang terjadi di sekitar kita
Tahap ini adalah tahap dimana membahas adalah munculya warna kulit anak yang berbeda
aplikasi yang telah di buat dan mencari contoh dengan kedua orang tuanya, sehingga
kasus agar dapat diketahui apakah aplikasi menimbulkan kebingungan dan bahkan
dibuat sesuai tujuan dan manfaat yang
menimbulkan prasangka buruk bagi suami
diharapkan. kepada istri. Maka dari itu disediakan contoh
Dari berbagai percobaan, didapatkan
kasus dapat terjadi di sekitar kita.
hasil-hasil kemungkinan dari semua
Pasangan Suami istri yang baru
persilangan antar warna kulit. Berikut
mempunyai anak memiliki data sebagai berikut:
ditampilkan semua pembahasan persilangan
1. Warna kulit Ayah Coklat Muda dengan
antar warna kulit yang telah dicoba pada
Genotip AaBb
aplikasi pada tabel pembahasan.
2. Warna kulit Ibu Krem dengan Genotip
Aabb
Tabel 2. Pembahasan
3. Warna Kulit Anak mereka Coklat Tua
Warna Kulit Persentase Kemungkinan (%) Berikut Proses persilangannya:
N
o C. C.
Ayah Ibu Hitam Krem Putih
Tua Muda P1 fenotipe : Coklat Muda x Krem
1. Hitam Hitam 100 0 0 0 0 genotipe : AaBb Aabb
Coklat gamet : AB, ab Ab, ab
2. Hitam 50 50 0 0 0
Tua F1
Coklat
3. Hitam 25 50 25 0 0 ♀ ♂ Ab ab
Muda
AABb AaBb
4. Hitam Krem 12,5 37,5 37,5 12,5 0 AB (Coklat (Coklat
Tua) Muda)
5. Hitam Putih 6,25 25 37,5 25 6,25
Aabb aabb
Coklat Coklat ab
6. 25 50 25 0 0 (Krem) (Putih)
Tua Tua
Coklat Coklat
7. 12,5 37,5 37,5 12,5 0 Perbandingan
Tua Muda
8.
Coklat
Krem 0 25 50 25 0 fenotipe : 1 Coklat Tua : 1 Coklat Muda : 1
Tua
Coklat Krem : 1 Putih
9. Putih 0 12,5 37,5 37,5 12,5
Tua genotipe : 1 AABb : 1 AaBb : 1 Aabb : 1 aabb
10 Coklat Coklat
. Muda Muda
6,25 25 37,5 25 6,25 *Dipilih sifat yang sama dengan induk
11 Coklat
Krem 0 12,5 37,5 37,5 12,5
. Muda P2 fenotipe : Coklat Muda x Krem
12 Coklat
. Muda
Putih 0 0 25 50 25 genotipe : AaBb Aabb
13
Krem Krem 0 0 25 50 25
gamet : AB, Ab, aB, ab Ab, Ab, ab, ab
.
14
Krem Putih 0 0 0 50 50
.
15
Putih Putih 0 0 0 0 100
.
10
F2 : Tabel 3. Uji Coba Struktural
♀ No Form Hasil Gambar
Ab Ab ab ab 1 Beranda Sesuai Gambar 15
♂
AABb AABb AaBb AaBb 2 Input Sesuai Gambar 16
AB (Coklat (Coklat (Coklat (Coklat 3 Output Sesuai Gambar 17
Tua) Tua) Muda) Muda)
4 Proses Sesuai Gambar 18
AAbb AAbb
Aabb Aabb
Ab (Coklat (Coklat
(Krem) (Krem)
5 Galeri Sesuai Gambar 19
Muda) Muda)
6 Istilah Sesuai Gambar 20
AaBb AaBb
aaBb aaBb 7 Gambar Sesuai Gambar 21
aB (Coklat (Coklat
(Krem) (Krem)
Muda) Muda) 8 Contoh Sesuai Gambar 22
Aabb Aabb aabb aabb
ab
(Krem) (Krem) (Putih) (Putih)
8 Tentang Sesuai Gambar 23
12
Kemungkinan besar warna kulit yang muncul Cahyono, F. 2010. Kombinatorial dalam
lainnya seperti Coklat tua dan Krem juga Hukum Pewarisan Mendel. Makalah
termasuk besar, yakni 25%. Kecuali ada dalam Probabilitas dan Statistik. Program
penyimpangan gen, seperti albino atau Studi Teknik Informatika, ITB, Bandung
penyimpangan gel lainnya. (dipublikasikan).
13