Anda di halaman 1dari 28

Kelompok 1

Andi Nurul Hikmah


Desy Eka Prastiwi
Dyan Arisca
Ekawati
Miftahul Jannah
Risa Fatmasari
HIPEREMESIS
GRAVIDARUM
Hiperemesis Gravidarum
DEFINISI

Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah yang hebat dalam masa kehamilan yang dapat menyebabkan
kekurangan cairan, penurunan berat badan atau gangguan elektrolit sehingga menggangu aktivitas sehari – hari
dan membahayakan janin didalam kandungan. Pada umumnya terjadi pada minggu ke 6 – 12 masa kehamilan
yang dapat berlanjut hingga minggu ke 16 – 20 masa kehamilan

ETIOLOGI

Peningkatan hormonal pada kehamilan, terutama pada kehamilan ganda dan mola, usia dibawah 24 tahun,
perubahan metabolik dalam kehamilan, alergi dan faktor psikososial, wanita dengan riwayat mual
pada kehamilan sebelumnya dan wanita yang mengalami obesitas juga mengalami peningkatan risiko HEG.
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS BANDING
Dari anamnesis, didapatkan amenorhe, Muntah karena gastritis,
tanda kehamilan muda, dan muntah ulkus peptikum, hepatitis,
terus menerus. Pada pemeriksan fisik
didapatkan keadaan pasien lemah apatis kolesistitis, pielonefritis.
sampai koma, nadi meningkat sampai
100x/mnt, suhu meningkat, TD turun,
atau ada tanda dehidrasi lain. Pada
pemeriksaan elektrolit darah ditemukan
kadar natrium dan klorida turun. Pada
pemeriksaan urin kadar klorida dan
dapat ditemukan keton.
KLASIFIKAS
Derajat 1
I
Derajat 2 Derajat 3
Muntah terus menerus ( > 3 – 4 x Penderita tampak lebih lemah dan Keadaan umum lebih parah,
sehari, dan mencegah masuknya tidak peduli pada sekitarnya, nadi muntah berhenti, kesadaran
makanan atau minuman selama kecil dan cepat, suhu kadang menurun sampai koma, nadi kecil
24 jam ) yang menyebabkan ibu naik, mata cekung dan sedikit dan cepat, suu meningkat dan
menjadi lemah, tidak ada nafsu kuning, berat badan turun, tekanan darah menurun. Pada janin
dapat terjadi ensefalopati Wernicke
makan, berat badan turun (2 – 3 tekanan darah turun, pengentalan
dengan gejala: nistagmus,
Kg dalam 1 – minggu), nyeiri ulu darah, urin berkurang, sulit BAB,
penglihatan ganda, dan perubahan
hati, nedi meningkat sampai 100 dan pada nafas dapat tercium bau
mental. Keadaan ini akibat
x / menit, tekanan darah sistolik aseton. kekurangan zat makanan termasuk
menurun, tekanan kulit menurun vitamin B kompleks. Jika sampai
dan mata cekung. ditemukan kuning berarti sudah ada
gangguan hati
PENATALAKSAN
AAN

• Menganjurkan ibu hamil untuk mengubah


pola makan menjadi lebih sering dengan
porsi sedikit • Perawatan di Rumah sakit bila keadaan
semakin memburuk

• Menganjurkan untuk makan roti kering /


biskuit dan teh hangat dan menghindari • Cairan infus yang cukup elektrolit,
makanan berminyak serta berbau lemak. karbohidrat dan protein. Bila perlu
ditambahkan vitamin B kompleks, vitamin
• Jika dengan cara diatas tidak ada C, dan kalium 
perbaikan maka ibu hamil tersebut diberi
obat penenang, vitamin B1 dan B6, dan
antimuntah
JURNAL PENDUKUNG
PRE EKLAMSI
& EKLAMSIA
PRE EKLAMSIA & EKLAMSIA
PENDAHULUAN
Masalah kesehatan yang menjadi penyebab angka kematian ibu (AKI) salah satunya adalah Pre-eklamsia.
Pre-eklamsia memberikan pengaruh dalam kehamilan sebesar 3% sampai 8% di seluruh dunia. WHO
mencatat terdapat 500.000 atau lebih wanita di dunia meninggal setiap tahunnya, dan negara Afrika
juga Asia dengan prosentase 95% wanita meninggal diakibatkan oleh komplikasi kehamilan.

PENGERTIAN
Pre eklampsia merupakan sekumpulan gejala yang timbul pada wanita hamil, bersalin dan nifas yang
terdiri dari hipertensi, edema dan proteinuria yang muncul pada kehamilan 20 minggu sampai akhir
minggu pertama setelah persalinan. Preeklampsia merupakan masalah yang serius dan memiliki tingkat
kompleksitas yang tinggi (Astuti, 2015).
Sedangkan

Eklampsia adalah komplikasi preeklamsia yang diketahui selama kehamilan dan dikaitkan dengan
morbiditas dan mortalitas ibu dan janin jika tidak didiagnosis dengan benar. Preeklamsia dan eklampsia
adalah salah satu dari empat kategori yang terkait dengan gangguan hipertensi kehamilan.
PENYEBAB

PENYEBAB
Penyebab preeklamsia secara pasti belum
diketahui secara pasti, namun beberapa faktor
yang kemungkinan dapat mempengaruhi kejadian
preeklamsia yaitu paritas dimana wanita
multigravida memiliki risiko lebih besar (7-
10%). Faktor risiko lainnya riwayat hipertensi
kronis, usia ibu lebih dari 35 tahun, berat ibu
yang berlebih. (Kenneth Leveno, 2015).
KLASIFIKAS
I
● Pre eklamsi ringan
- Td : >= 140/90 mmHg
- Edema Umum
- Proteinuria >= 0.3 gr/ltr

● Pre Eklamsi Berat


- TD : >= 160/110 mmHg
- Proteinuria >= 5 gr/ltr
- Edema paru
- Oliguria
DAMPAK

Dampak pre eklamsia-eklamsia pada janin


dapat mengakibatkan berat badan lahir rendah akibat spasmus
arteriol spinalis deciduas menurunkan aliran darah ke plasenta, yang
mengakibatkan gangguan fungsi plasenta. Kerusakan plasenta ringan
dapat menyebabkan hipoksia janin, keterbatasan pertumbuhan
intrauterine (IUGR), dan jika kerusakan makin parah maka dapat
berakibat prematuritas, dismaturitas dan IUFD atau kematian janin
dalam kandungan.

Dampak preeklamsia-eklamsia pada ibu yaitu


solusisio plasenta, abruption plasenta, hipofibrinogrmia, hemolisis,
perdarahan otak, kerusakan pembuluh kapiler mata hingga kebutaan,
edema paru, nekrosis hati, kerusakan jantung, sindrom HELLP,
kelainan ginjal (Astuti, 2015).
PENCEGAHAN
Menurut Kurniasari dan
Arifandini, 2015.

diet suplemen yang


mengandung minyak istirahat cukup
ikan yang kaya asam
lemak tidak jenuh.

Ibu hamil dengan pre diet tinggi protein,


eklamsia hendaknya redah lemak,
melakukan pemeriksaan karbohidrat,
ANC secara rutin, garam
JURNAL
PENDUKUNG
KELAINAN DALAM
LAMANYA
KEHAMILAN
Kelainan lamanya
kehamilan
Lamanya kehamilan yang normal 280 hari atau
40 minggu dihitung dari hari pertama haid yang
terakhir.Kadang-kadang kehamilan berakhir
sebelum waktunya dan ada kalanya melebihi
waktu yang normal
Berakhirnya kehamilan menurut
lamanya kehamilan berlangsung
dapat dibagi sebagai berikut :
Lamanya kehamilan Berat janin Istilah

< 22 minggu < 500 gr Abortus


22 – 28 minggu 500 – 1000 gr Partus immatur
28 – 37 minggu 1000 – 2500 gr Partus prematur
37 – 42 minggu 2500 – 4000 gr Partus aterm
> 42 minggu > 4000 gr Partus posterm
( serotinus)
Abortus
Pengertian
Menurut WHO, abortus didefinisikan sebagai keluarnya Klasifikasi :
produk konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar ● Abortus imminens
kandungan, yakni pada usia kehamilan 22 minggu atau jika ● Abortus insipiens
berat janin kurang dari 500 gram. Namun,  American
● Abortus inkomplit
College of Obstetricians and Gynecologists  (ACOG)
sendiri mendefinisikan abortus jika terjadi pada 13
● Abortus komplit
minggu pertama kehamilan. Abortus sering disebut juga ● Missed abortion
keguguran atau early pregnancy loss
Pencegahan :
Penyebab : ● Menerapkan pola makan sehat dengan gizi
Menurut Cunningham dalam Rosadi dkk (2019), faktor- seimbang
faktor yang dapat menyebabkan terjadinya abortus ● Menjaga berat badan normal
diantaranya adalah faktor janin, faktor maternal, faktor
eksternal dan faktor lingkungan.
● Tidak merokok, tidak mengonsumsi minuman
beralkohol, dan tidak menyalahgunakan NAPZA.
● Menerima vaksin sesuai anjuran dokter untuk
mencegah penyakit infeksi.
● Menangani penyebab keguguran yang sudah
terdeteksi
Partus immatur dan partus
prematur
Pengertian :
Partus immatur adalah Kelahiran dengan usia kehamilan
diantara 20-28 minggu.
Pencegahan :
Partus prematur adalah kelahiran yang terjadi pada usia • Hindari kehamilan pada ibu usia terlalu muda < 20
kehamilan 28 -37 atau lebih awal dari hari perkiraan lahir.  tahun
• Hindari jarak kehamilan terlalu dekat
• Anjurkan tidak merokok maupun mengkonsumsi
Faktor resiko : obat terlarang
• Faktor gaya hidup ( merokok, alkohol dan obat- • Hindari kerja berat dan perlu cukup istirahat
obatan ) • Obati penyakit yang dapat menyebabkan persalinan
• Kelainan pada servik ibu premature
• Faktor janin ( gemelli, IUFD, kelainan konginetal ) • Kenali dan obati infeksi genetal dan ISK
• Faktor sosial ekonomi • Deteksi dan pengamanan faktor risiko terhadap
• Faktor maternal ( usia ibu, riwayat kelahiran prematur, persalinan prematur dan persalinan immatur
riwayat abortus, paritas, trauma, infeksi, KPD, PEB )
Partus postmatur
.
Pengertian : Pengaruh terhadap ibu dan janin :
Kehamilan yang berlangsung lebih lama dari 42 minggu, dihitung
berdasarkan rumus naegle, dengan siklus haid rata- rata 28 hari. Pada ibu :
Dapat terjadinya distosia karena aksi uterus tidak terkoordinir,
Faktor resiko janin besar dan moulding (moulage) kepala kurang, sehingga
Menurut Penelitian yang dilakukan oleh Oberg, Frisell, Svensson, sering dijumpai partus lama, kesalahan letak, insersia uteri,
& Iliadou (2013 ), faktor resiko persalinan postmatur antara lain : distosia bahu dan perdarahan post partum( Noviyani et al,
● Usia ibu 2019).
● Memiliki berat badan yang berlebih / obesitas
● Primipara Pada janin :
● Memiliki riwayat postmatur sebelumnya Berat badan bayi yang bertambah besar sehingga sering
menyebabkan distosia, gangguan pertumbuhan janin, gawat
janin, serta asfiksia.
JURNAL PENDUKUNG
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai