Anda di halaman 1dari 70

LAPORAN KOMUNITAS

DI DUSUN BANDUNG DESA SIRAPAN


KEC.MADIUN KAB.MADIUN

DI SUSUN OLEH :

1. Dionisius Panji Eka 216410012


2. Eko HeruSarmiono 216410016
3. Gleadys Merieta P 216410021
4. Lulus Indra Susila 216410026
5. Merlisa Alfonsina G 216410028
6. Nisa Nurul Pratiwi 216410033
7. Diajeng Dwi Rosita 216410011

PROGRAMSTUDIPROFESINERS
SEKOLAHTINGGIILMU KESEHATAN
INSANCENDEKIAMEDIKA
JOMBANG
2021/2022
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Komunitas sebagai suatu kesatuan hidup manusia yang menempati suatu wilayah
nyata dan berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat, serta terikat oleh rasa identitas
suatu komunitas. (Koentjaraningrat, 1990; Wahit Iqbal Mubarak & Nurul Chayatin, 2013)
Sedangkan ANA (1973) mendefinisikan keperawatan komunitas merupakan suatu
sintesisdari praktik keperawatan dan praktik kesehatan masyarakat yang diterapkan untuk
meningkatkan serta memelihara kesehatan penduduk. (Wahit Iqbal Mubarak & Nurul
Chayatin, 2013)
Dari dua definisi diatas menjelaskan bahwa dalam suatu masyarakat ataupun
komunitas perlu adanya peningkatan kesadaran dari komunitas tentang kesehatan sehingga
adanya keperawatan komunitas membantu proses tersebut dan dapat mencegah pengendalian
wabah penyakit terutama penyakit menular.
Dalam pelaksanaannya, keperawatan kesehatan masyarakat diupayakan dekat
dengan masyarakat, sehingga strategi pelayanan kesehatan yang utama merupakan
pendekatan yang juga menjadi acuan pelayanan kesehatan yang akan diberikan. Artinya,
upaya pelayanan atau asuhan yang diberikan tersebut merupakan upaya yang esensial atau
sangat dibutuhkan oleh masyarakat, dan secara universal upaya tersebut mudah dijangkau.
Dengan demikian, di dalam keperawatan komunitas penggunaan teknologi tepat guna sangat
ditekankan. Wujud aplikasi kegiatan nyatanya adalah seorang perawat komunitas mampu
melakukan rangsangan atau memotivasi masyarakat di wilayah binaannya dengan memilih
alat edukatif sederhana yang tersedia di wilayah tersebut.
Sehingga hal ini dapat memberikan perawat sisi lain dari proses keperawatan yang
ada pada rumah sakit. Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dibahas mengenai proses
asuhan keperawatan komunitas.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Secara umum, penyusunan studi kasus ini bertujuan untuk mengetahui proses
pemberian asuhan keperawatan secara teori dan menngaplikasikan kedalam praktik di
masyarakat.
1.2.2 Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari penyusunan studi kasus ini, yakni:
a) Mengetahui konsep dasar keperawatan kesehatan komunitas
b) Mengetahui proses asuhan keperawatan kesehatan komunitas secara teori
c) Mengetahui teori keperawatan yang sesuai digunakan dalam keperawatan komunitas.
d) Mengetahui dan memahami penerapan asuhan keperawatan komunitas

1.3 Manfaat
Manfaat yang didapat dari studi kasus ini adalah :
a) Mahasiswa dapat menambah pengetahuan tentang konsep keperawatan komunitas.
b) Mahasiswa dapat mengetahui tentang penerapan asuhan keperawatan komunitas.
c) Mahasiswa dapat mengetahui asuhan keperawatan yang dapat diberikan untuk komunitas.
d) Masyarakat dapat menambah wawasan mereka tentang pentingnya kesehatan lingkungan
dan individu di masyarakat.

1.4 Sistematika Laporan


Terdiri dari 8 BAB yaitu:
1. BAB 1 : Pendahuluan
Berisi tentang latar Belakang, Tujuan praktik, Manfaat praktik dan sistematika
Laporan.

2. BAB 2 : Tinjauan Teori


Berisi tentang teori tentang komunitas, keperawatan komunitas dan Puskesmas.
3. BAB 3 : Pengkajian dan Analisa Data
Berisi kumpulan data umum, data khusus dan perumusan masalah. Data umum
meliputi: data geografi, data demografi, dan data sosial budaya. Sedangkan data khusus
meliputi: PUS, Kesehatan ibu, Kesehatan anak, Kesehatan Remaja, Kesehatan lansia,
Lingkungan, Analisa data dan Penapisan masalah.
4. BAB 4 : Diagnosa Keperawatan Komunitas
Berisi prioritas masalah dan diagnosa keperawatan yang muncul.
5. BAB 5 : Rencana Asuhan Keperawatan Komunitas / Plan Of Action ( POA )
Berisi tentang rencana kegiatan desa.
6. BAB 6 Penutup
Berisi tentang kesimpulan, kritik dan saran.
Lampiran-lampiran
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Komunitas


2.1.1 Definisi Keperawatan Kesehatan Komunitas
WHO (1974) mendefinisikan komunitas merupakan kelompok sosial yang
ditentukan oleh batas-batas wilayah, nilai-nilasi keyakinan dan minat yang sama, serta
adanya saling mengenal dana interaksi antara anggota masyarakat yang satu dengan
yang lainnya.
Sedangkan Koentjaraningrat (1990) menjelaskan komunitas sebagai suatu
kesatuan hidup manusia yang menempati suatu wilayah nyata dan berinteraksi menurut
suatu sistem adat istiadat, serta terikat oleh rasa identitas suatu komunitas. (Wahit Iqbal
Mubarak & Nurul Chayatin, 2013)
Keperawatan komunitas sendiri didefinisikan oleh Ruth B. Freeman (1981)
sebagai kesatuan yang unik dari praktik keperawatan dan kesehatan masyarakat yang
ditujukan kepada pengembangan dan peningkatan kemampuan kesehatan baik diri
sendiri sebagai perorangan maupun secara kolektif sebagai keluarga, kelompok khusus,
atau masyarakat dan pelayanan tersebut mencakup spektrum pelayanan kesehatan untuk
masyarakat.
American Nursing Association (1973) mendefinisikan keperawatan komunitas
merupakan suatu sintesis dari praktik keperawatan dan praktik kesehatan masyarakat
yang diterapkan untuk meningkatkan serta memelihara kesehatan penduduk. (Wahit
Iqbal Mubarak & Nurul Chayatin, 2013)

2.1.2 Tujuan Keperawatan Kesehatan Komunitas


Tujuan keperawatan komunitas adalah untuk pencegahan dan peningkatan kesehatan
masyarakat melalui upaya-upaya berikut ini:
a) Pelayanan keperawatan secara langsung (direct care) terhadap individu, keluarga,
dan kelompok dalam konteks komunitas.
b) Perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakat (health general
community) dan mempertimbangkan bagaimana masalah atau isu kesehatan
masyarakat dapat memengaruhi keluarga, individu, dan kelompok.
Selanjutnya, secara spesifik diharapkan individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat
mempunyai kemampuan untuk:
a) Mengidentifikasi masalah kesehatan yang dialami
b) Menetapkan dan memprioritaskan masalah kesehatan
c) Merumuskan serta memecahkkan masalah
d) Menanggulangi masalah kesehatan yang mereka hadapi
e) Mengevaluasi sejauh mana pemecahan masalah yang mereka hadapi yang akhirnya
dapat meningkatkan kemampuan dalam memelihara kesehatan secara mandiri (self
care)
2.1.3 Sasaran Keperawatan Kesehatan Komunitas
Sasaran keperawatan komunitas adalah seluruh masyarakat termasuk individu,
keluarga, dan kelompok, baik yang sehat maupun yang sakit, khususnya mereka yang
berisiko tinggi dalam masyarakat.
a) Individu
Individu adalah anggota keluarga sebagai kesatuan utuh dari aspek biologi,
psikologi, sosial, dan spiritual. Peran perawat komunitas disini adalah membantu
individu agar dapat memenuhi kebutuhan dasarnya karena adanya kelemahan fisik
dna mental yang dialami, keterbatasan pengetahuannya, dan kurangnya kemauan
menuju kemandirian.
b) Keluarga
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga
dan anggota keluarga lainnya yang berkumpul dan tinggal dalam satu rumah tangga
karena pertalian darah dan ikatan perkawinan atau adopsi. Antara keluarga yang satu
dengan yang lainnya saling bergantung dan berinteraksi. Dan fokus pelayanan
kesehatan yang strategis adalah keluarga.
c) Kelompok Khusus
Kelompok khusus merupakan sekumpulan individu yang mempunyai kesamaan jenis
kelamin, usia, permasalahan (problem), serta kegiatan terorganisasi yang sangat
rawan terhadap masalah kesehatan. Berikut ini kelompok khusus yang ada di
masyarakat dna institusi yang diklasifikasikan berdasarkan permasalahan dan
kebutuhan yang mereka hadapi:
(a) Kelompok khusus dengan kebutuhan kesehatan khusus sebagai akibat
perkembangan dan pertumbuhan (growth development) seperti: kelompok ibu
hamil, ibu bersalin, ibu nifas, bayi, anak balita, anak usia sekolah dan kelompok
usia lanjut.
(b) Kelompok khusus dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan dan
bimbingan serta asuhan keperawatan, seperti: penderita penyakit menular,
penderita penyakit tidak menular, dan kelompok cacat yang memerlukan
rehabilitasi.

2.1.4 Strategi Keperawatan Kesehatan Komunitas


Berikut ini adalah strategi keperawatan kesehatan komunitas:
a) Proses kelompok (Group process)
b) Pendidikan kesehatan (Health promotion)
c) Kerja sama (Partnership)

2.1.5 Falsafah Keperawatan Kesehatan Komunitas


Falsafah yang melandasi keperawatan komunitas mengacu kepada paradigma
keperawatan secara umum, yaitu manusia yang merupakan titik sentral dari setiap
upaya pembangunan kesehatan yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan
bertolak dari pandangan ini disusunlah paradigma keperawatan komunitas yang terdiri
atas empat komponen dasar yaitu manusia, kesehatan (konsep sehat-sakit), lingkungan,
dan keperawatan.

2.2 Proses Asuhan Keperawatan Kesehatan Komunitas


2.2.1 Definisi Proses Keperawatan Kesehatan Komunitas
Proses keperawatan komunitas merupakan metode asuhan keperawatan yang
bersifat alamiah, sistematis, dinamis, kontinu, dan berkesinambungan dalam rangka
memecahkan masalah kesehatan klien, keluarga, kelompok serta masyarakat melalui
langkah-lagkah seperti pengkajian, perencanaan, implementasi, dan evaluasi
keperawatan (Wahyudi, 2010)
Keperawatan kesehatan komunitas berorientasi pada proses pemecahan
masalah yang dikenal dengan proses keperawatan (nursing proses), yaitu suatu metode
ilmiah dalam keperawatan yang dapat dipertanggungjawabkan sebagai cara terbaik
dalam memberikan pelayanan keperawatan yang sesuai respon manusia dalam
menghadapi masalah kesehatan. Langkah-langkah dalam proses keperawatan kesehatan
komunitas adalah pengkajian, diagnosis, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
Dalam penerapan proses keperawatan, terjadi proses alih peran dari tenaga
keperawatan kepada klien (sasaran) secara bertahap dan berkelanjutan untuk mencapai
kemandirian sasaran dalam menyelesaikan masalah kesehatannya (Depkes RI, 2006;
dikutip dari Ferry Efendi dan Makhfudli, 2009)

2.2.2 Tujuan dan Fungsi Proses Keperawatan Kesehatan Komunitas


1) Tujuan proses keperawatan komunitas
Tujuan proses keperawatan dalam komunitas adalah untuk pencegahan
dan  peningkatan kesehatan masyarakat melalui upaya-upaya sebagai berikut:
a. Pelayanan keperawatan secara langsung (direct care) terhadap individu, keluarga,
dan keluarga dan kelompok dalam konteks komunitas. 
b. Perhatian langsung  terhadap kesehatan seluruh masyarakat (health general
community) dengan mempertimbangkan permasalahan atau isu kesehatan
masyarakat yang dapat memengaruhi keluarga, individu, dan kelompok. 
Selanjutnya, secara spesifik diharapkan individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat mempunyai kemampuan untuk:
a. Mengidentifikasi masalah kesehatan yang dialami;
b. Menetapkan masalah kesehatan dan memprioritaskan masalah tersebut;
c. Merumuskan serta memecahkan masalah kesehatan;
d. Menanggulangi masalah kesehatan yang mereka hadapi;
e. Mengevaluasi sejauh mana pemecahan masalah yang mereka hadapi, yang
akhirnya dapat meningkatkan kemampuan dalam memelihara kesehatan secara
mandiri  (self care). 
2) Fungsi keperawatan komunitas
Adapun proses keperawatan komunias berfungsi sebagai:
a. Memberikan pedoman dan bimbingan yang sistematis dan ilmiah bagi
kesehatan masyarakat dan keperawatan dalam memecahkan masalah klien
melalui asuhan keperawatan.
b. Agar masyarakat mendapatkan pelayanan yang optimal  sesuai dengan
kebutuhannya dibidang kesehatan.
c. Memberikan asuhan keperawatan melalui pendekatan pemecahan masalah,
komunikasi yang efektif dan efisien serta melibatkan peran serta masyarakat.
d. Agar masyarakat bebas mengemukakan pendapat berkaitan dengan
permasalahan atau kebutuhannya sehingga mendapatkan penanganan dan
pelayanan yang cepat dan pada akhirnya dapat mempercepat proses
penyembuhan (Mubarak, 2006).

2.3 Teori Keperawatan Kesehatan Komunitas


2.3.1 Model Health Care System Betty Neuman
Model yang dikemukakan oelh betty neuman ini adalah sebuah model yang
menggambarkan aktivitas keperawatan yang ditunjukan kepada penekanan penurunan
stress dengan cara memperkuat garis pertahanan diri yang bersifat fleksibel, normal,
serta resisten dengan sasaran pelayanannaya adalah komunitas. Garis pertahan
komunitas tersebut meliputi garis pertahan fleksibel (buffer zone), yaitu tingkat
kesehatan yang dinamis, merupakan hasil respons sementara terhadap stresor (respons
komunitas terhadap lingkungan seperti banjir, stresor sosial, ketersediaan dana dalam
pelayanan kesehatan, pekerjaan, iklim, dan lain-lain. Garis pertahan normal. Berupa
pola koping, kemampuan dalam pemecehan masalah dalam jangka yang di perlihatkan
sebagai kesehatan komunitas. Garis pertahanan ini berupa koping dan kemampuan
pemecahan masalah yang meliputi ketersedian pelayanan adanya perlindungan terhadap
status nutrisi secara general, tingkat pendapatan (cost level), sikap perilaku masyarakat
terhadap kesehatan, serta kondisi rumah yang memenuhi syarat-syarat kesehatan. Garis
pertahanan resisten adalah mekanisme internal untuk menghadapi stresor (penyebab
ketidakseimbangan sistem) yang meliputi tingkat pendidikan masyarakat, adanya
ketersediaan pelayanan kesehatan, transportasi, tempat rekreasi, dan cakupan imunisasi.
Intervensi diarahkan terhadap ketiga garis pertahanan dengan tiga level prevensi, yaitu
dengan pencegahan primer, sekunder, dan tersier. Tujuan keperawatan adalah stabilitas
klien dan keluarga dinamis.
2.4 Puskesmas
2.4.1 Pengertian
Puskesmas adalah suatu kesatuan orang kesehatan fungsional yang
berlangsung memberikan pelayanan secara menyeluruh kepada masyarakat dalam suatu
wilayah kerja tertentu dalam usaha – usaha kesehatan pokok (Azwar Azrul 1980)
Puskesmas adalah suatu kesatuan orang kesehatan yang berlangsung
memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terintergrasi pada masyarakat dalam
bentuk yang menyeluruh dan terpadu di wilayah kerja (Depkes RI 1987)
Puskesmas adalah suatu orang kesehatan fungsional yang merupakan pusat
pengembangan kesehatan masyarakat yang mana membina paran serta masyarakat di
samping memeberikan pelayanan secara meneyeluruh dan terpadu kepada masyarakat
di wilayah kerjanya dalam bentik kegiatan pokok.
2.4.2 Fungsi Puskesmas
a) Pusat pangembangan msyarakat.
b) Membina peran serta masrakat dalam rangka meningkatkan kemampuan hidup sehat.
c) Memeberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu.
2.4.3 Kegiatan Pokok Puskesmas
a) Upaya kesehatan ibu dan anak, pemeliharaan kesehatan, bumil, melehirkan dan
menyusui, bayi, anak balita, pra sekolah nasehat tentang gizi dan tumbuh kembang
anak, imunisasi, pelayanan KB, dll
b) Upaya KB (Keluaraga Berencana) Khusus KB kepda Ibu / calon ibu, cara
menggunakan pil, kondom dan cairan lain.
c) Upaya meningkatkan gizi, melaksanakan program perbaikan gizi dan keluaraga,
memberikan makanan tambahan (protein dan kalaori) kepda anak dibawah 5 tahun
dan ibu menyususi diberikan vittamin A
d) Upaya kesehatan lingkungan, penyuluhan air bersih, pembuanagan kotoran,
lingkungan perumahan, air buangan limbah, makan dan minum, pengawasan sanitasi
tempat umum.
e) Upaya pencegaha dan pemberantasan penyakit menular, mengumpulkan data dan
menganalisa data penyakit, melaporkan kasus, penyelidikan lapangan, tindakan awal
untuk mencegah penularan, imunisasi, berantas vektor, dan pendidikan kesehatan.
f) Upaya pengobatan termasuk penyakit darurat karena kecelakaan, melaksanakan
diagnosa sedini mungkin, melaksanakan tindakan pengobatan, melakukan upaya
(diagnostik, pengobatan, rehabilitasi).
g) Upaya penyembuhan kesehatan tiap program PKM, dilakukan setiap kesempatan.
h) Upaya kesehatan sekolah, membina sarana keteladanan, kebersihan perorangan,
dokter kecil, penyaringan (Kelas I) pemeriksaan kesehatan periodik sekali setahun
(Kelas II-IV dan Guru), imunisasi, pengawasan air, pengobatan ringan (P3K),
rujukan medik, dan penanganan kasus.
i) Upaya kesehatan olahraga pemeriksaan kesehatan berkala, penentuan takaran latihan
dan pengobatan.
j) Upaya pelayanan kesehatan masyarakat, asuhan keperawatan individu di PKM / 
rumah, asuhan keperawatan keluarga (keluaraga binaan) pelayanan perawatan pada
kelompok khusu ( bumil, baliata, usila dst) penyakit perawatan pada tingkat
masyarakat.
k) Upaya kesehatan kerja, pemeriksaan awal dan berkala bagi pekerja, penijauan
tempat kerja, peningkatan kesehatan tenaga kerja (gizi lingkungan kerja),
pencegahan kesehatan akibat kerja pemuliahan kesehatan, rujukan medik.
l) Upaya kesehtan gigi dan mulut, pembinaan peran serta masyarakat dalam
pemeliharaan dini, pelayanan asuhan keperawatan kelompok rawan (anak, bumil,
menyususi dan anak para sekolah), pelayanan medik gigi dasar (pengobatan,
bujukan, penyuluhan, pemeliharaan kebersihan), pencatatan, pelaporan, penanganan
pasien jiwa.
m)Upaya kesehatan jiwa, peran serta masyarakat, penyuluhan, pencatatan dan
pelaporan.
n) Upaya kesehatan mata, pemeriksaan visus dan rmata luar tes buta warana,
pengobatan dan pemeliharaan kaca mata, operasi katarak, dll, pencatatan dan
pelaporan.
o) Upaya laboratorium sederhana di riang laboratorium (penerimaan sampai
penyampaian hasil) spesimen yang akan di rujuk.
p) Upaya pencatatan dan pelaporan dalam rangka sistem informasi kesehatan;
dilakukan oleh semua PKM, ketenegaan sarana kegiatan pokok yang dilakukan
secara periodik, (bulan, triwulan, 6 bulan, dan 1 tahun).
q) Upaya kesehatan usia lanjut: pembinaan jompo.
r) Upaya pembinaan pengobatan tradisonal: pengobatan terhadap cara pengobatan.
s) Remaja
t) Dana sehat
2.4.4 Wilayah Kerja Puskesmas
a) Kota besar bisa satu kelurahan satu puskesmas kecamatan sebagai rujukan.
b) Untuk daerah pedesaan satu kecamatan satu puskesmas dan masing – masing desa
satu PKM pembantu.
c) Sasaran satu PKM 30.000 / PKM
d) Luas wilayah untuk daerah pedesaan 5 Km dan 3 Km lebih optimal.
2.4.5 Kedudukan Puskesmas
a) Kedudukan dalam bidang adminstrasi PKM dalah peranggkat pemerintah tingkat II
terhadap dinbas tingkat II.
b) Kedudukan dalam hirarki pelayanan kesehatan sesuai sistem kesehatan nasioan,
PKM berkedudukan pada tingkat fasilitas kesehatan I
2.4.6 Satuan Penunjang
a) Puskesmas pembantu unit kesehatan yang sederhana berfungsi menunjang dan
membantu jegiatan PKM dan lingkungan wilayah lebih besar.
b) Puskesmas keliling unit pelayanan keliling dilengkapi kendaraan roda 4 atau 2,
perahu motor, dan peralatan kesehatan dan komunikasi serta tenaga dari PKM
c) Badan yang berfungsi di desa , 3000 / satu bidan. Tugasnya membina PKM
pelayanan kesehatan utama adalah pelayanan kesehatan pokok yang berdasarkan
kepada metode dan teknologi praktis, ilmiah dan sosisl yang dapat diterima secara
umum baik oleh individu maupun keluarga dalam masyarakat, melalui partisipasi
merka sepenuhnya, tentu dengan biyaya dapat di jangkau oleh masyarakat untuk
memelihara setiap tingkat perkembangan meraka dalam semangat untuk hidup
mandiri dan menentukan nasip sendiri (Narsul Efendi, Puskesmas 1997).
Fungsi dari PKU adalah memelihara kesehatan, pencegahan penyakit, diagnosa
dan pengobatan, pelayanan tindak lanjut dan pemberian sertifikat. Adapun tanggung
jawap perawat dalam PKU adalah:
a) Mendorong partisipasi aktif dalam pengembangan dan implementasi pelayanan
kesehatan dan program pendidikan kesehatan
b) Kerja sama dengan msyarakat, keleurag dan individu.
c) Menjaga konsep kesehatan dasar dan tehnik asuhan diri sendiri pada masyarakat.
d) Memeberikan bimbingan dan dukungan petugas pelayanan kesehatan  kepada
masyarakat.
e) Koordinasi kegiatan kebijaksanaan tentang kesehaan masyarakat.
Saran PUK adalah individu, keluarga / kelompok dan masyarakat dengan fokus
apaya kesehatan primer, sekunder dan tersier. Jadi keluaraga atau kelompok dan
masyarakat ditingkatakan untuk meningkatakan derajat kesehatan yang optimal.
Strategi PUK adalah motivasi masyarakat agar dapat merawat dan mengatur
diri sendri dalam memeliharaan kesehatan.
Ada 8 unsusr utama PUK  yaitu peningkatan pengetahuan untuk mengatasi dan
mencegah masalah kesehatan, peningkatan gizi masyarakat, kesehtan ibu dan anak
termasuk KB, penyediyaan air yang mempunyai syarat kesehatan sanitasi yang baik,
imunisasi, tindakan preventif, dan kontrol terhadap penyakit endemik lokal, tindakan
yang tetap terhadap penyakit yang terjadi terhadap penggunaan obat tradisonal dalam
masyarakat.
2.5 Konsep keperawatan komunitas
Model keperawatan komunitas disusun mengacu pada model teori keperawatan dan
teori terkait dengan kesehatan masyarakat, banayak pakar atau ahli mengidentifikasikan
tentang keperawatan kominitas diantaranya menurut Dr. Azrul Aazwar, MPH (1982),
Perawatan kesehatan masyarakat adalah bagian dari usaha kesehatan pokok yang menjadi
beban tugas puskesmas, untuk menyembuhkan dan meningkatakan kesehatan penderita,
keluarga dan msyarakat sekitar, untuk menyembuhkan dan meningkatkan kesehatan
penderita, keluarga dan masyarakat sekitar melalui peningkatan kapasitas masisng – masing
sehingga dapat mengatasi berbagai masalah kesehatan yang dihadapi.
Sedangkan Chang (1982), Perawatan kesehatan komunitas adalah menyeluruh,
mampu berfungsi sebagai tim daam memberikan pelayanan kesehatan masyarakat,
mampuberkomunikasi dan motivasi masyarakat untuk mencegah masaalah kesehatan pada
masyarakat tersebut.
Keperawatan kesehatan komunitas sebagai salahsatu bentuk pelayanan kesehatan
utama ditujukan pada masyarakat pada prateknya memerlukan kesehatan utama ditunjukan
pada masyarakat pada parateknya memerlukan acuan atau landasan teoritis untuk
menyelesaikan penyimpanagan dalam kebutuhan dasar komunitas. Konseptual model
keperawatan dikembangkan oleh para ahli salah satunya adalah konsep model dari Betty
(1972), yang menekankan pada pendekatan sisitem untuk mengatasi masalah kesehatan.
Sasaran dari keperawatan komunitas adalah semua orang yang membentuk
masyarakat (Anderson 1988), Lebih rincinya terdiri dari tiga tingkat yaitu individu, keluarga
dan komunitas.
a) Tingkat Individu.
Individu adalah bagian dari anggota keluarag. Apabila individu tersebut mempunyai
mempanyai masalah kesehatan dan keperawatan (ketidak mampuan dalam merawat
dirinya sendiri) karena suatu hal dan sebab, maka akan mempengaruhi anggota
keluarganya lainya secara fisik, mental dan sosial. Dalam praktek komunitas perawat
memberikan asuhan perawatn kepada individu yang mempunyai masalah tertentu
(Miasalnya: TBC, Ibu hamil, dll) dengan sasaran dan pusat perhatian pada masalah
kesehatan individu.
b) Tingkat Keluarga.
Sasaran kegiatan adalah keluarga dimana anggota keluarga yang bermasalah kesehatan
yang dirawat sebagai bagian dari keluaraga dan menggunakan pendekatan proses
keperawatan keluarga berikut.
 Mengenai masalah kesehatan.
 Mengambil keputusan untuk mengatsi masalah tersebut.
 Menciptakan lingkunagan yang sehat.
 Memenfaatkan sumberdaya dalam keluarga untuk meningkatkan kesehatan keluarga
c) Tingkat Komunitas
Pelayanan asuhan keperawatan berorentasi pada individu, keluarga diliahat sebagai satu
kesatuan. Pada tingkat komunitas asuhan keperawatan komunitas diberikan dengan
memandang komunitas sebagai klien.
2.6 Asuhan keperawatan komunitas
Asuhan keperawatan komunitas adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang
didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan yang ditunjukan pada masyrakat dengan
penekanan pada kelompok resiko tinggi (keluarga dengan resiko tinggi, daerah tertinggal,
miskin, dan pendidikan rendah) dalam uapaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal
melalui peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit serta tidak mengabaikan care
(perawatan) dan rehabilitas. Pelayanan yang diberikan dapat di jangkau oleh masyarakat dan
melibatkan masyarakat sebagai mitra dalam pemberian pelayanan keperawatan.
Keperawatan komunitas di tunjukan pada individu, keluarga dan masyarakat dan
pelayanan yang diberikan sifatnya berkelanjutan dengan menggunakan proses keperawatan
dengan sifat asuhan yang menyeluruh dan umum. Pendekatan yang di gunakan dalam
keperawatan komunitas adalah keterlibatan kader kesehatan dan kelompok kerja komunitas.
Strategi yang digunakan untuk pemesahan masalah adalah melalui pendekatan kesehatan,
tegnologi tepat guna serta serta memanfaatkan kebijakan pemerintah.
BAB 3
PENGKAJIAN KOMUNITAS

Demografi
Wilayah : Dusun Bandung Desa Sirapan dengan :
1) Jumlah penduduk : 207 jiwa
2) Jumlah KK :70 KK
3) Komposisi Penduduk
Hasil pengolahan data yang berdasarkan angket dan observasi terlihat pada diagram
berikut :
a) Proporsi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

Proporsi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

Perempuan Laki-Laki
50% 50%

Laki-Laki Perempuan

Gambar 3.1: Proporsi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Dusun


BandungDesa Sirapan Bulan Maret Tahun 2022

Berdasarkan gambar 3.1 didapatkan bahwa separuh warga di


DusunBandung Desa Sirapan berjenis kelamin perempuansebanyak 50.00%
dengan jumlah104 orang dan berjenis kelamin laki-laki sebanyak 50.00%
dengan jumlah 103 orang.

b) Proporsi Penduduk Berdasarkan Umur dalam tahun

Proporsi Penduduk Berdasarkan Umur dalam tahun

10% 7%
8%
17%
17%

41%

0-<5 5-<13 13-<18 18-<45 45-<60 60-<90 >90


Gambar 3.2: Proporsi Penduduk Berdasarkan Umur di Dusun Bandung Desa
Sirapan Bulan Maret Tahun 2022.
Berdasarkan gambar 3.2 didapatkan bahwa hampir seluruh warga di Dusun
Bandung Desa Sirapan berusia 18-<45 tahun sebanyak 41.06% dengan jumlah
85 orang.

c) Proporsi Penduduk Berdasarkan Hubungan Dalam KK

Proporsi Penduduk Berdasarkan Hubungan Dalam KK

34% Kepala Keluarga


Anggota Keluarga

66%

Gambar 3.3: Proporsi Penduduk Berdasarkan Hubungan dengan KK di Dusun


Bandung Desa Sirapan Bulan Maret Tahun 2022.

Bedasarkan gambar 3.3 didapatkan bahwa sebagian besarwargadi Dusun


Bandung Desa Sirapan di dominasi oleh anggota keluarga sebanyak 66.18%
dengan jumlah 137 orang

d) Proporsi Penduduk Berdasarkan Status Perkawinan

Proporsi Penduduk Berdasarkan Status Perkawinan

2%

38% Kawin
Tidak Kawin
60%
Janda/Duda

Gambar 3.4 : Proporsi Penduduk Berdasarkan Status Perkawinan di Dusun


Bandung Desa Sirapan Bulan Maret Tahun 2022
Bedasarkan gambar 3.4 didapatkan bahwa sebagian besar warga di Dusun
Bandung Desa Sirapan mempunyai status kawin sebanyak 60.00% dengan
jumlah 124 orang.

e) Proporsi Penduduk Berdasarkan Agama

Proporsi Penduduk Berdasarkan Agama

2%

Islam
Kristen

98%

Gambar 3.5 : Proporsi Penduduk Berdasarkan Agama Dusun Bandung Desa


Sirapan Bulan Maret Tahun 2022

Bedasarkan gambar 3.5 didapatkan bahwa hampir seluruh wargadi Dusun


Bandung Desa Sirapan menganut agama Islam sebanyak 98.06% dengan jumlah
203 orang.

f) Proporsi Penduduk Berdasarkan Suku Bangsa

Proporsi Penduduk Berdasarkan Suku Bangsa

6% 5%

Jawa
Papua
Ambon

89%

Gambar 3.6 : Proporsi Penduduk Berdasarkan Suku Bangsa di Dusun


Bandung Desa Sirapan Bulan Maret Tahun 2022.

Bedasarkan gambar 3.6 di dapatkan hampir seluruh masyarakat di Dusun


Bandung Desa Sirapan bersuku jawa sebanyak 89.37% dengan jumlah 185
orang.
g) Proporsi Penduduk Berdasarkan Pendidikan

Proporsi Penduduk Berdasarkan Pendidikan

PT TS
6% 10% TK
2%
SMA
28%
SD
28%

SMP
27%

TS TK SD SMP SMA PT

Gambar 3.7 : Proporsi penduduk berdasarkan pendidikan di Dusun


Bandung Desa Sirapan Bulan Maret Tahun 2022

Bedasarkan gambar 3.7 di dapatkan hampir seluruh penduduk di Dusun


Bandung Desa Sirapan berpendidikan SD sebanyak 28.01% dengan jumlah 58
orang dan berpendidikan SMA sebanak 28.01% dengan jumlah 58 orang.

h) Proporsi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan


Proporsi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan

7% 6%
6%

25% PNS/TNI/POLRI
40%
Pegawai Swasta

Wiraswasta

17% Petani

Tidak Bekerja

Lain-lain

Gambar 3.8 : Proporsi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan di DusunBandung


Desa Sirapan Bulan Maret Tahun 2022

Berdasarkan gambar 3.8 didapatkan hasil hampir seluruh besarpenduduk di


Dusun Bandung Desa Sirapan yaitu tidak bekerjadengan presentasi sebanyak
39.61% sebanyak 82 orang
i) Proporsi Keluarga Berdasarkan Pendapatan (Per KK)
Proporsi Keluarga Berdasarkan Pendapatan (Per KK)

3 jt> <1 jt
13% 20%

1-<3 jt
67%

<1 jt 1-<3 jt 3 jt>

Gambar 3.9 : Proporsi Penduduk Berdasarkan Pendapatan per KK Dusun


Bandung Desa Sirapan Bulan Maret Tahun 2022

Berdasarkan gambar 3.9 didapatkan sebagian besar warga di Dusun Bandung


Desa Sirapanhasil pendapatan 1< 3 juta sebanyak 67.07% dengan jumlah 55
orang

j) Proporsi Keluarga Berdasarkan Pengeluaran (Per KK)


Proporsi Keluarga Berdasarkan Pengeluaran (Per KK)

15% 15%

<1 jt
1-<3 jt
3 jt >

69%

Gambar 3.10 : Proporsi Penduduk Berdasarkan Pengeluaran per KK di Dusun


Bandung Desa Sirapan Bulan Maret Tahun 2022

Berdasarkan gambar 3.10didapatkan sebagian besar warga di Dusun Bandung


Desa Sirapan pengeluaran penduduk 1< 3 juta sebanyak 70.00% dengan jumlah
41 orang.
k) Proporsi Penduduk Berdasarkan penyakit 6 bulan terakhir (Tiap Anggota
Keluarga)
Proporsi Penduduk Berdasarkan penyakit 6 bulan terakhir
(Tiap Anggota Keluarga)

DIARE
DHF 5%
7%
Gatal - gatal
6% Hipertensi
36%
Jantung
12%

TBC
10%

ISPA
24%

Gambar 3.11 : Proporsi Penduduk Berdasarkan Proporsi Penduduk


Berdasarkan Penyakit di Dusun BandungDesa Sirapan
Bulan Maret Tahun 2022

Berdasarkan gambar 3.11 didapatkan Sebagian kecil masyarakat diDusun


Bandung Desa Sirapan yaitu Hipertensi sebanyak 36.02% dengan jumlah 75
orang.

1. Data Khusus
a. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
Hasil pengolahan data yang berdasarkan angket, wawancara dan observasi
terlihat pada diagram berikut :
1) Pasangan Usia Subur
a) Proporsi PUS yang menjadi Akseptor KB Berdasarkan Jenis Kontrasepsi Yang
dipakai

Pasangan Usia Subur

5%
12%

17%

67%

Tidak KB suntik pil IUD


Gambar 3.12 : Proporsi Penduduk Berdasarkan Proporsi PUS Menjadi
Aseptor KB Berasarkan Jenis Kontrasepsi Yang Dipakai di
Dusun Bandung Desa Sirapan Bulan Maret Tahun 2022.

Berdasarkan gambar 3.12 didapatkan data hampir seluruh besar ibu di Dusun
Bandung Desa Sirapan tidak menggunakan KB dengan persentasi 67.00%
dengan jumlah 20 orang

2) Bufas/ Buteki
a) Proporsi Bufas atau Buteki berdasarkan Kelancaran ASI

Proporsi Bufas atau Buteki berdasarkan Kelancaran ASI

29%

71%

Lancar Tidak Lancar

Gambar 3.15 : Proporsi Buteki Bedasarkan Kelancaran ASI di Dusun


Bandung Desa Sirapan Bulan Maret Tahun 2022

Berdasarkan gambar 3.15 didapatkan data seluruh masyarakat di Dusun


Bandung Desa Sirapan ibu menyusui mengatakan saat menyusui ASI keluar
tidak lancar sebanyak 71.42% dengan jumlah 20 orang.

b) Proporsi Bufas atau Buteki berdasarkan ada tidaknya keluhan


Proporsi Bufas atau Buteki berdasarkan ada tidaknya
keluhan

29%

71%

Ada keluhan Tidak ada keluhan


Gambar 3.16 : Proporsi Berdasarkan Proporsi Buteki Berdasarkan Keluhan
di Dusun Bandung Desa Sirapan Bulan Maret Tahun 2022

Berdasarkan gambar 3.16 di dapatkan data hampir seluruh besar ibu di


Dusun Bandung Desa Sirapan mengalami keluhan ibu menyusui sebanyak
71.00% dengan jumlah 20 orang
1. Hasilwawancara
1.Ibu di Dusun Bandung Desa Sirapan mengatakan banyak ibu-ibu di
lingkungannya yang tidak menggunakan KB
2. Ibu di Dusun Bandung Desa Sirapan mengatakan ibu-ibu dilingkunganya ASI
nya tidak lancar
3) Balita
a) Proporsi Balita berdasarkan BB di KMS

Proporsi Balita berdasarkan BB di KMS

27%
33%

40%

Kurus Normal Gemuk

Gambar 3.17 : Proporsi Balita Berdasarkan Berat Badan di KMS di Dusun


Bandung Desa Sirapan Bulan MaretTahun 2022

Berdasarkan gambar 3.17 di dapatkan data hampir seluruh balita di Dusun


Bandung Desa Sirapan mengalami berat badan di KMS normal sebanyak 40%
dengan jumlah 6 balita

b) Proporsi Balita berdasarkan minum ASI Eksklusif

Proporsi Balita berdasarkan minum ASI Eksklusif

100%

Ya Tidak
Gambar 3.18 : ProporsiBalita Berdasarkan Asi Eksklusif di KMS di Dusun
Bandung Desa SirapanBulan Maret Tahun 2022

Berdasarkan gambar 3.18 didapatkan data seluruh ibu di Dusun Bandung Desa
Sirapan ibu menyusui menggunakan ASI eksklusif dengan presentase 100%
dengan jumlah 15 balita.

c) Proporsi Balita berdasarkan Imunisasi Dasar

Proporsi Balita berdasarkan Imunisasi Dasar

27%
40%

33%

Lengkap Belum Lengkap Tidak Lengkap

Gambar 3.19 : Proporsi Balita Berdasarkan Imunisasi Dasar di KMS di Dusun


Bandung Desa SirapanBulan Maret Tahun 2022

Berdasarkan gambar 3.19 didapatkan data hampir seluruh balita di Dusun


Bandung Desa Sirapan dengan imunisasi dasarsebesar 40.00% dengan jumalah 6
balita

d) Proporsi Balita berdasarkan keikutsertaan dalam posyandu

Proporsi Balita berdasarkan keikutsertaan dalam posyandu

20%

80%

Rutin Tidak Rutin Tidak Pernah

Gambar 3.20 : Proporsi Berdasarkan Rutinitas Posyandu di Dusun Bandung


DesaSirapan Bulan Maret Tahun 2022
Berdasarkan gambar 3.20 didapatkan data hampir seluruh balita di Dusun
Bandung Desa Sirapan mengikuti posyandu secara rutin sebanyak 80% dengan
jumlah 12 balita.

e) Proporsi Balita berdasarkan pemberian Vit. A

Proporsi Balita berdasarkan pemberian Vit. A

20%

80%

Rutin Tidak Rutin Tidak Pernah

Gambar 3.21 : Proporsi BerdasarkanRutinitas Vitamin Adi Dusun Bandung


Desa Sirapan Bulan Maret Tahun 2022

Berdasarkan gambar 3.21 di dapatkan data hampir seluruh balita diDusun


Bandung Desa Sirapan mendapatkan pemberian vitamin A secara rutin sebesar
80.00% dengan jumlah 12 balita.

f) Proporsi Balita berdasarkan Konsumsi MP ASI

Proporsi Balita berdasarkan Konsumsi MP ASI

27%

73%

< 6 Bulan > 6 Bulan

Gambar 3.22 : Proporsi Penduduk Berdasarkan Penggunaan MPASI di Dusun


Bandung Desa Sirapan Bulan Maret Tahun 2022

Berdasarkan gambar 3.22. didapatkan data bahwa sebagian besar balita di Dusun
Bandung Desa Sirapan yang berumur < 6 bulan diberikan MPASI sebanyak
73.00% dengan jumlah 11 balita.
b. Kesehatan Anak dan Remaja
1) Anak Sekolah
a) Proporsi Anak Sekolah berdasarkan gizi

Proporsi Anak Sekolah berdasarkan gizi

24%
41%

35%

Kurus normal Gemuk

Gambar 3.23 : Proporsi Penduduk Berdasarkan Gizi di Dusun Bandung Desa


Sirapan Bulan Maret Tahun 2022

Berdasarkan gambar 3.23. di dapatkan data hampir seluruhgizi anak sekolah di


Dusun BandungDesa Sirapan normal sebanyak 35.00% dengan jumlah 6 anak
sekolah.

b) Proporsi Anak Sekolah berdasarkan status imunisasi

Proporsi Anak Sekolah berdasarkan status imunisasi

100%

Lengkap Tidak Lengkap

Gambar 3.24 : Proporsi penduduk berdasarkan Imunisasi di Dusun Bandung


Desa Sirapan Bulan Maret Tahun 2022

Berdasarkan gambar 3.24. di dapatkan data bahwaseluruh anak sekolah di Dusun


Bandung Desa Sirapan mendapatkan imunisasi lengkap dengan presentasi 100%
sebanyak 16 anak sekolah.
c) Proporsi Anak Sekolah berdasarkan Kebiasaan Gosok Gigi

Proporsi Anak Sekolah berdasarkan Kebiasaan Gosok Gigi

31%

69%

Rutin Tidak Rutin Tidak Pernah

Gambar 3.25 : Proporsi Anak Sekolah Berdasarkan Kebiasaan Gosok Gigi di


Dusun Bandung Desa SirapanBulan Maret Tahun 2022

Berdasarkan gambar 3.25 didapatkan data bahwa Sebagian besar anak sekolah di
Dusun Bandung Desa Sirapan melakukan kebiasaan gosok gigi secara rutin
sebesar 69.00% yaitu 16 anak.

d) Proporsi Anak Sekolah berdasarkan Pernah tidaknya mengalami sakit Gigi


Proporsi Anak Sekolah berdasarkan Pernah tidaknya
mengalami sakit Gigi

38%

63%

Ada Tidak

Gambar 3.26 : Proporsi Anak Sekolah Berdasarkan Keluhan Sakit Gigi di Dusun
Bandung Desa SirapanBulan Maret Tahun 2022

Berdasarkan gambar 3.26 didapatkan data bahwa hampir seluruh anak di Dusun
Bandung Desa Sirapan tidak mengalami keluhan sakit gigi dengan presentasi
63.00% sebanyak anak.
e) Proporsi Anak Sekolah berdasarkan Tidak Naik Kelas
Proporsi Anak Sekolah berdasarkan Tidak Naik Kelas

100%

Pernah Tidak
Gambar 3.27 : Proporsi Anak Sekolah Berdasarkan Situasi Tidak Naik Kelas di
Dusun Bandung Desa SirapanBulan Maret Tahun 2022

Berdasarkan gambar 3.27 di dapatkan data bahwa seluruh anak di Dusun


Bandung Desa Sirapantidak pernah tidak naik kelas dengan jumlah presentase
100% sebanyak26anak.

2) Remaja
a) Proporsi Remaja berdasarkan Kenakalan
Proporsi Remaja berdasarkan Kenakalan

17%

83%

Rokok Geng Motor Tidak

Gambar 3.28 : Proporsi BerdasarkanKenakalan Remaja di Dusun Bandung Desa


SirapanBulan Maret Tahun 2022

Berdasarkan gambar 3.28 didapatkan data bahwa hampir seluruh remaja di


Dusun Bandung Desa Sirapan banyak remaja yang merokok dengan presentasi
83.00% sebanyak 30 remaja.

b) Proporsi Remaja berdasarkan Keikutsertaandalam organisasi

Proporsi Remaja berdasarkan Keikutsertaandalam organ-


isasi

17%

83%

Aktif Tidak

Gambar 3.29 : Proporsi Remaja Berdasarkan Keaktifan dalam Organisasi di


Dusun Bandung Desa SirapanBulan Maret Tahun 2022
Berdasarkan gambar 3.29 di dapatkan data bahwa hampir seluruh remajadi
Dusun Bandung Desa Sirapan tidak ikut aktif dalam organisasi sebanyak
presentase 83.00% dengan jumlah 30 remaja.

2. Hasil Wawancara
1. Remaja di Dusun Bandung Desa Sirapan mengatakan tidak aktif dalam
organisasi yang ada dilingkungannya
2. Remaja di Dusun Bandung Desa Sirapan mengatakan banyak remaja yang
merokok dilingkungannya

c. Kesehatan Lansia
1) Proporsi lansia berdasarkan kerutinan posyandu lansia

Proporsi lansia berdasarkan kerutinan posyandu lansia

30%

55%

15%

Rutin Tidak Rutin Tidak Pernah

Gambar 3.30 : Proporsi Lansia Berdasarkan Kerutinan Posyandu Lansia di Dusun


Bandung Desa SirapanBulan Maret Tahun 2022

Berdasarkan gambar 3.30 didapatkan data bahwa separuh lansia di Dusun


Bandung Desa Sirapan tidak pernah mengikuti pustu lansia sebanyak 50.00%
dengan jumlah 10 lansia.

2) Proporsi lansia berdasarkan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan


Proporsi lansia berdasarkan Pemanfaatan Pelayanan Ke-
sehatan

20% 25%

55%

Rutin Tidak Rutin Tidak Pernah

Gambar 3.31 : Proporsi Lansia Berdasarkan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatandi


Dusun Bandung Desa SirapanBulan Maret Tahun 2022
Berdasarkan gambar 3.31 didapatkan data bahwa separuh lansia di Dusun
Bandung Desa Sirapan tidak rutin memanfaatkan pelayanan kesehatan sebanyak
55.00% dengan jumlah 11 lansia

3) Proporsi lansia berdasarkan Kegiatan social


Proporsi lansia berdasarkan Kegiatan social

15%
30%
Rutin

Tidak Rutin

Tidak Pernah
55%

Gambar 3.32 : Proporsi LansiaBerdasarkan Keaktifan Kegiatan Sosial di Dusun


Bandung Desa SirapanBulan Maret Tahun 2022

Berdasarkan gambar 3.32 didapatkan data bahwa Sebagian besar lansia di Dusun
Bandung Desa Sirapan tidak rutin mengikuti kegiatan sosial sebanyak 55.00%
dengan jumlah 11 lansia.

3. HasilWawancara
1. Lansia di Dusun Bandung Desa Sirapan mengatakan tidak pernah mengikuti
posyandu lansia karena fasilitas posyandu lansia terbatas dan tidak aktif
dilakukan dalam sebulan.
2. Lansia di Dusun Bandung Desa Sirapan megatakan tidak rutin memanfaatkan
cek kesehatan di Pelayanan kesehatan seperti puskesmas.
3. Lansia di Dusun Bandung Desa sirapan mengatakan tidak rutin mengikuti
kegiatan social dilingkungannya

d. KesehatanLingkungan
Hasil pengolahan data yang berdasarkan angket, wawancara dan observasi
terlihat pada diagram berikut :
1) Lingkungan Fisik (Diisi per KK)
a) Proporsi Keluarga Berdasarkan Status Rumah
Proporsi Keluarga Berdasarkan Status Rumah

Sendiri
100%

Sendiri Sewa
Gambar 3.33 : Proporsi Keluarga Berdasarkan Status Rumahdi Dusun Bandung
Desa SirapanBulan Maret Tahun 2022

Berdasarkan gambar 3.33 didapatkan data bahwaseluruhkeluarga di Bandung


Desa Sirapan memiiki rumah sendiri sebesar 100% dengan jumlah 70 rumah.

b) Proporsi Keluarga Berdasarkan Jenis Rumah

Proporsi Keluarga Berdasarkan Jenis Rumah

21%

79%

Permanen Semi Permanen Tidak Permanen

Gambar 3.34 : Proporsi Keluarga Berdasarkan Jenis Rumah di Bandung Desa


SirapanBulan Maret Tahun 2022

Berdasarkan gambar 3.34 didapatkan data bahwa sebagian besar keluarga di


Bandung Desa Sirapanmemiliki jenis rumah permanen sebanyak 79.00% dengan
jumlah 55rumah.

c) Proporsi Rumah Berdasarkan Lantai

Proporsi Rumah Berdasarkan Lantai

21%

79%

Keramik Tidak Keramik

Gambar 3.35 : Proporsi Keluarga Berdasarkan Keadaan Lantai di Bandung Desa


SirapanBulan Maret Tahun 2022

Berdasarkan gambar 3.35 didapatkan data bahwa hampir seluruhnya keadaan


lantai menggunakan keramikdi Bandung Desa Sirapan dengan prosentase
79.00% sebanyak 55 rumah.
d) Proporsi Rumah Berdasarkan Ventilasi
Proporsi Rumah Berdasarkan Ventilasi

7%

93%

< 20% > 20%

Gambar 3.36: Proporsi Keluarga Berdasarkan Kondisi Ventilasi di Bandung


Desa SirapanBulan Maret Tahun 2022

Berdasarkan gambar 3.36 didapatkan data bahwa hampir seluruhnya warga di


Bandung Desa Sirapanmemiliki ventilasi lebih dari >20% sebanyak 93.00%
dengan jumlah 65 rumah.

e) Proporsi Keluarga Berdasarkan Luas Rumah 8m2/org


Proporsi Keluarga Berdasarkan Luas Rumah 8m2/org

11%

89%

Ya Tidak

Gambar 3.37: Proporsi Keluarga Berdasarkan Luas Rumah di Bandung Desa


SirapanBulan Maret Tahun 2022

Berdasarkan gambar 3.37 di dapatkan data bahwa hampir seluruh rumah di


Bandung Desa Sirapanmemiliki luas lebih dari 8m/orang sebesar 89.00%
sebanyak 62 rumah.

f) Proporsi Keluarga Berdasarkan Sumber Air Bersih


Proporsi Keluarga Berdasarkan Sumber Air Bersih

PAM
35%

Sumur
65%

Sumur PAM Lain-lain


Gambar 3.38: Proporsi Keluarga Berdasarkan Sumber Air Bersih di Bandung
Desa SirapanBulan Maret Tahun 2022

Berdasarkan gambar 3.38 didapatkan data bahwa sebagian besar keluarga di


Bandung Desa Sirapanmenggunakan sumur untuk sumber air bersih sebanyak
65.00% dengan jumlah 51 rumah.

g) Proporsi Keluarga Berdasarkan Sumber Air Minum

Proporsi Keluarga Berdasarkan Sumber Air Minum

27%

73%

Air Masak Air Mineral Tidak Dimasak

Gambar 3.39 : Proporsi Keluarga Berdasarkan Sumber Air Minum di Bandung


Desa SirapanBulan Maret Tahun 2022

Berdasarkan gambar 3.39 di dapatkan data bahwa Sebagian besar keluarga di


Bandung Desa Sirapanmenggunakan air masak untuk sumber air minum
sebanyak 73,00% sejumlah 51 keluarga .

h) Proporsi Keluarga Berdasarkan Jenis Jamban

Proporsi Keluarga Berdasarkan Jenis Jamban

1%

99%

Leher Angsa Cemplung Tidak Punya

Gambar 3.40 : Proporsi Keluarga Berdasarkan Jenis Jamban di Bandung Desa


SirapanBulan Maret Tahun 2022

Berdasarkan gambar 3.40 di dapatkan data bahwa hampir seluruhnya keluarga


di Bandung Desa Sirapanmenggunakan jenis jamban leher angsa sebanyak
99.00% sejumlah 70 Keluarga.
i) Proporsi Keluarga Berdasarkan Tempat BAB
Proporsi Keluarga Berdasarkan Tempat BAB

100%

WC Sungai Ladang

Gambar 3.41 : Proporsi Keluarga Berdasarkan Tempat BAB di Bandung Desa


SirapanBulan Maret Tahun 2022

Berdasarkan gambar 3.41 di dapatkan data bahwa seluruhnya keluarga di Dusun


Bandung Desa Sirapan menggunakan WC untuk tempat BAB sebanyak 100%
sejumlah 70 keluarga.

j) Proporsi Keluarga Berdasarkan Adanya Jentik


Proporsi Keluarga Berdasarkan Adanya Jentik

14%

86%

Ada Tidak Ada

Gambar 3.42 : Proporsi Keluarga Berdasarkan Keberadaan Jentikdi Bandung


Desa SirapanBulan Maret Tahun 2022

Berdasarkan gambar 3.42 di dapatkan data bahwa hampir seluruhnya rumah


keluarga di Bandung Desa Sirapantidak terdapat jentik dengan jumlah 86.00%
sejumlah 60 keluarga.

k) Proporsi Keluarga Berdasarkan Ada Tidaknya Tempat sampah


Proporsi Keluarga Berdasarkan Ada Tidaknya Tempat
sampah

14%

13%

73%

Dibakar TPA Ditimbun


Gambar 3.43 : Proporsi Keluarga Berdasarkan Pengelolaan Sampah di Bandung
Desa SirapanBulan Maret Tahun 2022

Berdasarkan gambar 3.43 di dapatkan data bahwa sebagian besar keluarga di


Bandung Desa Sirapanpengelolaan sampahnya dibakar sebanyak 73.00% dengan
jumlah 51 keluarga.

l) Proporsi Keluarga Berdasarkan Kondisi Saluran Limbah


Proporsi Keluarga Berdasarkan Kondisi Saluran Limbah

14%

24%
61%

Got Sungai Lahan Kosong

Gambar 3.44 : Proporsi Keluarga Berdasarkan Kondisi Saluran Limbahdi


Bandung Desa SirapanBulan Maret Tahun 2022

Berdasarkan gambar 3.44 di dapatkan data bahwa Sebagian besar di Bandung


Desa Sirapan membuang sisa limbah ke saluran got dengan jumlah 62.00%
sebanyak 43 Keluarga.

m) Proporsi Keluarga Berdasarkan Ada tidaknya Binatang


Proporsi Keluarga Berdasarkan Ada tidaknya Binatang

33%

51%

16%

Piaraan Serangga Pengerat

Gambar 3.45 : Proporsi Keluarga Berdasarkan Binatang yang Adadi Bandung


Desa SirapanBulan Maret Tahun 2022

Berdasarkan gambar 3.45 di dapatkan data bahwa Sebagian besar keluarga di


Bandung Desa Sirapanmemiiki binatang piaraan dengan prosentase 51,42%
sebanyak 36 keluarga.
n) Proporsi Keluarga Berdasarkan Kondisi Kandang Ternak
Proporsi Keluarga Berdasarkan Kondisi Kandang Ternak

7%
29%

64%

Bersih Kotor Tidak Ada

Gambar 3.46 : Proporsi Keluarga BerdasarkanKondisi Kandang Ternak di


Bandung Desa SirapanBulan Maret Tahun 2022

Berdasarkan gambar 3.46 di dapatkan data bahwa sebagian besar keluarga di


Bandung Desa Sirapan memiliki kandang ternak yang kotordengan prosentasi
64.28% sebanyak 45 keluarga.

2) Perilakuterhadapkesehatan
a) Proporsi Keluarga Berdasarkan Pemanfaatan Fasyankes

Proporsi Keluarga Berdasarkan Pemanfaatan Fasyankes

9% 1%
30%

59%

RS PKM Klinik Alternatif

Gambar 3.47 : Proporsi Keluarga BerdasarkanJenis Pemanfaatan Fasilitas


Pelayanan Kesehatan di Bandung Desa SirapanBulan Maret Tahun
2022

Berdasarkan gambar 3.47 di dapatkan data bahwa sebagia besar keluarga di


Dusun Bandung Desa Sirapan pemanfaatan fasilitas kesehatan di PKM sebesar
59.00% sebanyak 41 keluarga.

b) Proporsi Keluarga Berdasarkan Jaminan Kesehatan


Proporsi Keluarga Berdasarkan Jaminan Kesehatan

10%

90%

BPJS Mandiri Lain- lain


Gambar 3.48 : Proporsi Keluarga BerdasarkanJaminan Kesehatan di Dusun
Bandung Desa SirapanBulan Maret Tahun 2022.

Bedasarkan gambar 3.48 di dapatkan data bahwa hampir seluruhnya keluarga di


Bandung Desa Sirapanmenggunakan jaminan kesehatan berupa BPJS dengan
jumlah 90.00% sebanyak 186 orang.

c) Proporsi Keluarga Berdasarkan Kebiasaan CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun)

Proporsi Keluarga Berdasarkan Kebiasaan CTPS (Cuci Tangan


Pakai Sabun)

13%

87%

YA Tidak

Gambar 3.49 : Proporsi Keluarga Berdasarkan Kebiasaan CPTS di Bandung


Desa SirapanBulan Maret Tahun 2022.

Berdasarkan gambar 3.49 di dapatkan data bahwa seluruhnya keluarga di


Bandung Desa Sirapanmelakukan kebiasaaan cuci tangan pakai sabun sebanyak
87.00% sejumlah 180 keluarga.

d) Proporsi Keluarga Berdasarkan Konsumsi Lauk/ Hari

Proporsi Keluarga Berdasarkan Konsumsi Lauk/ Hari

100%

Ya Tidak

Gambar 3.50 : Proporsi Keluarga Berdasarkan Kebiasaan Konsumsi Lauk Tiap


Hari di Bandung Desa SirapanBulan Maret Tahun 2022

Berdasarkan gambar 3.50 di dapatkan data bahwa seluruhnya warga di Bandung


Desa Sirapanmelakukan kebiasaan konsumsi lauk setiap hari sebanyak 100%
sebanyak 207 keluarga.
e) Proporsi Keluarga Berdasarkan Makan Sayur dan Buah/ Hari

Proporsi Keluarga Berdasarkan Makan Sayur dan Buah/ Hari

7%

93%

Ya Tidak

Gambar3.51 : Proporsi Keluarga BerdasarkanKebiasaanKonsumsi Sayur & Buah


Tiap Hari di Bandung Desa SirapanBulan Maret Tahun 2022

Berdasarkan gambar 3.51 di dapatkan data bahwa hampir seluruhnya keluarga di


Bandung Desa Sirapanmelakukan kebiasaan konsumsi sayur dan buah setiap
hari dengan prosentase 93,00% sejumlah 192 keluarga.

f) Proporsi Keluarga Berdasarkan Tidak Merokok Dalam Rumah

Proporsi Keluarga Berdasarkan Tidak Merokok Dalam


Rumah

38%

62%

Ya Tidak

Gambar 3.52 : Proporsi Keluarga BerdasarkanKebiasaanmerokok Dalam Rumah


di Bandung Desa SirapanBulan Maret Tahun 2022

Berdasarkan gambar 3.52 di dapatkan data bahwa sebagian besar keluarga di


Bandung Desa Sirapanmemiliki kebiasaan tidak merokok didalam rumah dengan
prosentase 62.00% sejumlah 128 orang.

g) Proporsi Keluarga Berdasarkan Olah Raga/ Hari


Proporsi Keluarga Berdasarkan Olah Raga/ Hari

35%

65%

Ya Tidak
Gambar3.53 : Proporsi Keluarga Berdasarkan Kebiasaan Olahragadi Dusun
Bandung Desa SirapanBulan Maret Tahun 2022

Berdasarkan gambar 3.53 didapatkan data bahwa Sebagian besar keluarga di


Bandung Desa Sirapan tidakmelakukan kebiasaan olahraga dengan prosentase
65.21% sejumlah 135 orang

3) Hasil Wawancara
1. Warga Dusun Bandung Desa Sirapan mengatakan warga tidak melakukan

aktifitas olahraga karena tingginya angka covid-19, omicron yang meningkat

sehingga warga tidak berolahraga.

2. Warga Dusun Bandung Desa Sirapan mengatakan bahwa warga jarang

membersihkan kandang ternak 3x dalam seminggu.

3. Warga Dusun Bandung Desa Sirapan mengatakan bahwa warga sering membuang

sisa limbah ke saluran got.


A. Fasilitas Umum (Dalam Satu Komunitas)
1. Fasilitas 2. Fasilitas 3. Sarana Kegiatan
Pendidikan Kesehatan Kelompok
Jenis Jenis
Jenis Jumla Jumla
No No Fasilitas No. Kegiatan Jumlah
Pendidikan h h
Kesehatan kelompok
Karang
1 PAUD 1 1 RS 0 1 1
taruna
2 TK 1 2 PKM 1 2 PKK 1
Klinik
3 SD 2 3 2 3 TPA 1
Swasta
Poskesdes/ Kegiatan
4 SMP 0 4 1 4 2
Ponkesdes keagamaan
Posyandu
5 SMA 0 5 1 5 Lain – lain
Balita
Posyandu
6 0
Lansia
Posyandu
7 0
Remaja

Tempat
4. Sarana 5 Sarana Olah 6
Pertemuan
Ibadah Raga
Jenis
Jumla Tempat Olah Jumla Tempat
No Tempat No No Jumlah
h Raga h Pertemuan
Ibadah
Lap. Sepak
1 Masjid 2 1 1 1 Balai desa 1
Bola
Lap. Bola
2 Mushola 5 2 1 2 Balai Dukuh 1
Volley
Lap. Bulu
3 Gereja 1 3 1 3 Balai RW 1
Tangkis
4 Lain-Lain 0 4 Lain - lain 0 4 Balai RT 1
Pusat Kegiatan Keamanan
7 8 Industri IV
Ekonomi &Transportasi
Jumla Jumla
No Jenis No Jenis 1 Keamanan
h h
1 Pasar 0 1 Makanan 0 No Fasilitas Jumlah
Tradisional Keamanan
Pasar Pemadam
2 0 2 Pakaian 0 1 0
Swalayan Kebakaran
Toko
3 8 3 Sepatu 0 2 Pos Polisi 0
kelontong
4 Warung 5 4 Lain-lain 0 3 Poskamling 5

5 Lain – lain 4 Lain – lain 0

V VI Komunikasi 2 Transportasi
Politik &
Pemerintahan
Ada/ Ada/
No Jenis No Fasilitas No Jenis Jumlah
Tidak Tidak
Struktur Angkutan
1 Ada 1 Radio Tidak 1 0
Organisasi Umum
PKK, Angkutan
2 Ada 2 TV Ada 2 187
LKMD, dll Pribadi
Kebijakan
3 Ada 3 Telepon/Hp Ada
yankes
4 Internet Ada
Koran/
5 Ada
Majalah
VII Rekreasi VIII. Layanan Informasi
Ada/ Layanan Ada/
No Fasilitas No
Tidak Informasi Tidak
Wisata
1 Ada 1 Radio Ada
alam
Kolam
2 Tidak 2 TV Ada
renang
Taman
3 Tidak 3 Internet Ada
Kota
Papan
4 Bioskop Tidak 4 Ada
pengumuman
5 Lain – lain Tidak 5 Keliling Tidak
B. Hasil Tabulasi

Proporsi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin


NO JENIS KELAMIN JUMLAH PROSENTASE
1 Laki-Laki 103 50.00%
2 Perempuan 104 50.00%
TOTAL 207 100%

Proporsi Penduduk Berdasarkan Umur


NO UMUR (dlm tahun) JUMLAH PROSENTASE
1 0-<5 15 7.24%
2 5-<13 16 7.72%
3 13-<18 36 17.39%
4 18-<45 85 41,06%
5 45-<60 35 17.00%
6 60-<90 20 9.66%
7 >90 0 0.00%
TOTAL 207 100%

Proporsi Penduduk Berdasarkan Hubungan dengan KK


NO HUBUNGAN DG KK JUMLAH PROSENTASE
1 Kepala Keluarga 70 33,81%
2 Anggota Keluarga 137 66.18%
TOTAL 207 100%

Proporsi Penduduk Berdasarkan Status Perkawinan


NO STATUS PERKAWINAN JUMLAH PROSENTASE
1 Kawin 124 60.00%
2 Tidak Kawin 78 37.68%
3 Janda/Duda 5 2,41%
TOTAL 207 100%

Proporsi Penduduk Berdasarkan Agama


NO AGAMA JUMLAH PROSENTASE
1 Islam 203 98.06%
2 Kristen 4 2.00%
TOTAL 207 100%
Proporsi Penduduk Berdasarkan Suku Bangsa
NO SUKU JUMLAH PROSENTASE
1 Jawa 185 89.37%
2 Papua 12 5.73%
3 Ambon 10 4.83%
3 Lain-lain 0 0%
TOTAL 207 100%

Proporsi Penduduk Berdasarkan Pendidikan


NO PENDIDIKAN JUMLAH PROSENTASE
1 TS 20 9.66%
2 TK 4 1.93%
3 SD 58 28.01%
4 SMP 55 26.57%
5 SMA 58 28.01%
6 PT 12 5.79%
7 Non-Formal 0 0,00%
TOTAL 207 100%

Proporsi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan


NO PEKERJAAN JUMLAH PROSENTASE
1 PNS/TNI/POLRI 12 5.79%
2 Pegawai Swasta 12 5.79%
3 Wiraswasta 51 24.63%
4 Petani 36 17.39%
5 Buruh Tani 0 0.00%
6 Sopir 0 0,00%
7 IRT 0 0,00%
8 Tidak Bekerja 82 39.61%
8 Lain-lain 14 6.76%
TOTAL 207 100%

Proporsi Penduduk Berdasarkan Pendapatan (per KK)


NO Pendapatan (per KK) JUMLAH PROSENTASE
1 <1 jt 16 19.51%
2 1-<3 jt 55 67.07%
3 3 jt> 11 13.41%
TOTAL 82 100%

Proporsi Penduduk Berdasarkan Pengeluaran (per KK)


NO Pengeluaran (per KK) JUMLAH PROSENTASE
1 <1 jt 9 15.25%
2 1-<3 jt 41 70.00%
3 3 jt> 9 15.25%
TOTAL 59 100%

Proporsi Penduduk Berdasarkan Penyakit


NO Penyakit 6 bln terakhir JUMLAH PROSENTASE
1 Hipertensi 75 36,2%
2 ISPA 50 24,1%
3 TBC 20 10.00%
4 Jantung 25 12,0%
5 Gatal – gatal 12 6.00%
6 DHF 15 7,24%
7 DIARE 10 4,83%
TOTAL 207 100%
9 DHF 15 5.83%
10 Diare 10 3.90%
11. Jantung 25 12.04%
12 Sehat 0 0.00%
TOTAL 207 100%

Proporsi PUS Yang Menjadi Akseptor KB Berdasarkan Jenis Kontrasepsi Yang


dipakai

NO Jenis Kontrasepsi JUMLAH PROSENTASE


1 Suntik 10 17.00%
2 Pil 7 17.00%
3. IUD 3 8.00%
3 Kondom 0 0.00%
4 MOW 0 0.00%
5 Implan 0 0.00%
6 Tidak KB 40 67.00%
TOTAL 60 100%

Proporsi Buteki Berdasarkan Kelancaran ASI


NO Kelancara ASI JUMLAH PROSENTASE
1 Lancar 8 29.00%
2 Tidak Lancar 20 71.00%
TOTAL 28 100%

Proporsi Buteki Berdasarkan Keluhan


NO Keluhan JUMLAH PROSENTASE
1 Ada 20 71.00%
2 Tidak 8 29.00%
TOTAL 28 100%

Proporsi Balita Berdasarkan Berat Badan di KMS


NO Berat Badan JUMLAH PROSENTASE
1 Kurus 4 27.00%
2 Normal 6 40.00%
3 Gemuk 5 33.00%
TOTAL 15 100%

Proporsi Balita Berdasarkan ASI Eksklusif


NO ASI Eksklusif JUMLAH PROSENTASE
1 Ya 15 100%
2 Tidak 0 0.00%
TOTAL 15 100%

Proporsi Balita Berdasarkan Imunisasi Dasar


NO Imunisasi Dasar JUMLAH PROSENTASE
1 Lengkap 6 40.00%
2 Belum Lengkap 5 33.00%
3 Tidak Lengkap 4 27.00%
TOTAL 15 100%

Proporsi Balita Berdasarkan Rutinitas Posyandu


NO Rutinitas Posyandu JUMLAH PROSENTASE
1 Rutin 12 80.00%
2 Tidak Rutin 3 20.00%
3 Tidak Pernah 0 00.00%
TOTAL 15 100%

Proporsi Balita Berdasarkan Rutinitas Vitamin A


NO Rutinitas Vitamin A JUMLAH PROSENTASE
1 Rutin 12 80.00%
2 Tidak Rutin 3 20.00%
3 Tidak Pernah 0 00.00%
TOTAL 15 100%

Proporsi Balita Berdasarkan Penggunaan MPASI


NO Penggunaan MPASI JUMLAH PROSENTASE
1 < 6 Bulan 11 73.00%
2 > 6 Bulan 4 27.00%
TOTAL 15 100%

Proporsi Anak Sekolah Berdasarkan Gizi


NO Gizi JUMLAH PROSENTASE
1 Kurus 4 41.00%
2 Normal 6 35.00%
3 Gemuk 7 24.00%
TOTAL 16 100%

Proporsi Anak Sekolah Berdasarkan Imunisasi


NO Imunisasi Dasar JUMLAH PROSENTASE
1 Lengkap 16 100.00%
2 Tidak Lengkap 0 0.00%
TOTAL 16 100%

Proporsi Anak Sekolah Berdasarkan Kebiasaan Gosok Gigi


NO Kebiasaan Gosok Gigi JUMLAH PROSENTASE
1 Rutin 11 68.75%
2 Tidak Rutin 5 31.35%
3 Tidak Pernah 0 0.00%
TOTAL 16 100%
Proporsi Anak Sekolah Berdasarkan Keluhan Sakit Gigi
NO Keluhan Sakit Gigi JUMLAH PROSENTASE
1 Ada 6 37.05%
2 Tidak 10 62.05%
TOTAL 16 100%

Proporsi Anak Sekolah Berdasarkan Situasi Tidak Naik Kelas


NO Tidak Naik Kelas JUMLAH PROSENTASE
1 Pernah 0 0.00%
2 Tidak 16 100.00%
TOTAL 16 100%

Proporsi Remaja Berdasarkan Kenakalan Remaja


NO Kenakalan Remaja JUMLAH PROSENTASE
1 Rokok 30 83.00%
2 Geng Motor 0 0.00%
3 Tidak 6 17.00%
TOTAL 36 100%

Proporsi Remaja Berdasarkan Keaktifan dalam Organisasi


NO Aktif Organisasi JUMLAH PROSENTASE
1 Aktif 6 17.00%
2 Tidak 30 83.00%
TOTAL 36 100%

Proporsi Lansia Berdasarkan Kerutinan Posyandu Lansia


NO Kerutinan JUMLAH PROSENTASE
1 Rutin 6 30.00%
2 Tidak Rutin 3 15.00%
3 Tidak Pernah 10 55.00%
TOTAL 20 100%

Proporsi Lansia Berdasarkan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan


NO PemafaatanYankes JUMLAH PROSENTASE
1 Rutin 5 25.00%
2 Tidak Rutin 11 55.00%
3 Tidak Pernah 4 20.00%
TOTAL 20 100%

Proporsi Lansia Berdasarkan Keaktifan Kegiatan Sosial

NO Keaktifan kegiatan social JUMLAH PROSENTASE


1 Rutin 3 15.00%
2 Tidak Rutin 11 55.00%
3 Tidak Pernah 6 30.00%
TOTAL 20 100%

Proporsi Keluarga Berdasarkan Status Rumah

NO Status Rumah JUMLAH PROSENTASE


1 Sendiri 70 100.00%
2 Sewa 0 0.00%
TOTAL 70 100%

Proporsi Keluarga Berdasarkan Jenis Rumah

NO Jenis Rumah JUMLAH PROSENTASE


1 Permanen 55 79.00%
2 Semi Permanen 15 21.42%
3 Tidak Permanen 0 0.00%
TOTAL 70 100.%

Proporsi Keluarga Berdasarkan Keadaan Lantai


NO Lantai JUMLAH PROSENTASE
1 Keramik 55 78.57%
2 Tidak Keramik 15 21.42%
TOTAL 70 100%

Proporsi Keluarga Berdasarkan Kondisi Ventilasi

NO Ventilasi JUMLAH PROSENTASE


1 < 20% 5 6.25%
2 > 20% 65 93.00%
TOTAL 70 100%
Proporsi Keluarga Berdasarkan Luas Rumah
NO Luas Rumah 8 m2 / orang JUMLAH PROSENTASE
1 Ya 62 89.00%
2 Tidak 8 11.42%
TOTAL 70 100%

Proporsi Keluarga Berdasarkan Sumber Air Bersih

NO Sumber Air Bersih JUMLAH PROSENTASE


1 Sumur 51 66.25%
2 PAM 27 33.75%
3 Lain-lain 0 0.00%
TOTAL 70 100%

Proporsi Keluarga Berdasarkan Sumber Air Minum

NO Sumber Air Minum JUMLAH PROSENTASE


1 Air Masak 51 72.85%
2 Air Mineral 19 27.14%
3 Tidak Dimasak 0 0.00%
TOTAL 70 100%

Proporsi Keluarga Berdasarkan Jenis Jamban

NO Jenis Jamban JUMLAH PROSENTASE


1 Leher Angsa 69 98.57%
2 Cemplung 0 0.00%
3 Tidak Punya 1 1.42%
TOTAL 70 100%

Proporsi Keluarga Berdasarkan Tempat BAB

NO Tempat BAB JUMLAH PROSENTASE


1 WC 70 100.00%
2 Sungai 0 0.00%
3 Ladang 0 0.00%
TOTAL 70 100%
Proporsi Keluarga Berdasarkan Keberadaan Jentik
NO Jentik JUMLAH PROSENTASE
1 Ada 10 14.28%
2 Tidak Ada 60 85.71%
TOTAL 70 100%

Proporsi Keluarga Berdasarkan Pengelolaan Sampah


NO Sampah JUMLAH PROSENTASE
1 Dibakar 51 72.85%
2 TPA 9 12.85%
3 Ditimbun 10 14,28%
TOTAL 70 100%

Proporsi Keluarga Berdasarkan Saluran Limbah


NO Saluran Limbah JUMLAH PROSENTASE
1 Got 43 62.00%
2 Sungai 17 24.28%
3 Lahan Kosong 10 14,28%
TOTAL 70 100%

Proporsi Keluarga Berdasarkan Binatang yang Ada

NO Binatang JUMLAH PROSENTASE


1 Piaraan 36 51.42%
2 Serangga 11 15.71%
3 Pengerat 23 32.85%
TOTAL 70 100%

Proporsi Keluarga Berdasarkan Kondisi Kandang Ternak

NO Kandang Ternak JUMLAH PROSENTASE


1 Bersih 20 28.57%
2 Kotor 45 64.28%
3 Tidak Ada 5 7.14%
TOTAL 70 100%
Proporsi Keluarga Berdasarkan Jenis Pemanfaatan Fasilitas Pelayanan Kesehatan
NO Fasyankes JUMLAH PROSENTASE
1 RS 21 30.00%
2 PKM 41 58.57%
3 Klinik 6 8.57%
4 Alternatif 1 1.42%
TOTAL 70 100%

Proporsi Keluarga Berdasarkan Jaminan Kesehatan


NO Jamkes JUMLAH PROSENTASE
1 BPJS 186 89.85%
2 Mandiri 21 10.14%
3 Lain- lain 0 0,00%
TOTAL 207 100%

Proporsi Keluarga Berdasarkan Kebiasaan CTPS

NO Kebiasaan JUMLAH PROSENTASE


1 YA 180 86.95%
2 Tidak 27 13.04%
TOTAL 207 100%

Proporsi Keluarga Berdasarkan Kebiasaan Konsumsi Lauk Tiap Hari

NO Kebiasaan JUMLAH PROSENTASE


1 Ya 207 100.00%
2 Tidak 0 0,00%
TOTAL 207 100%

Proporsi Keluarga Berdasarkan Kebiasaan Konsumsi Sayur & Buah Tiap Hari
NO Kebiasaan JUMLAH PROSENTASE
1 Ya 192 92.75%
2 Tidak 15 7.24%
TOTAL 207 100%
Proporsi Keluarga Berdasarkan Kebiasaan Merokok Dalam Rumah
NO Kebiasaan JUMLAH PROSENTASE
1 Ya 79 38.16%
2 Tidak 128 61.83%
TOTAL 207 100%

Proporsi Keluarga Berdasarkan Kebiasaan Olahraga

NO Kebiasaan JUMLAH PROSENTASE


1 Ya 72 34.78%
2 Tidak 135 65.21%
TOTAL 207 100%

ANALISA DATA PRAKTIK KEPERAWATAN KOMUNITAS MAHASISWA STIKES


INSAN CENDEKIA MEDIKA JOMBANG

NO DATA SUBYEKTIF DATA OBYEKTIF MASALAH


1 - Warga Dusun Bandung - Sebagian besar keluarga di -
Desa Sirapan mengatakan Dusun Bandung Desa Sirapan Perilakukesehatancenderung
warga tidak melakukan tidakmelakukan kebiasaan beresiko
aktifitas olahraga karena olahraga dengan jumlah
tingginya angka covid-19, 65.21% sejumlah 135 orang
omicron yang meningkat - sebagian besar keluarga di
sehingga warga tidak Bandung Desa Sirapan
berolahraga. memiliki kandang ternak yang
- Warga Dusun Bandung kotor dengan jumlah 64.28%
Desa Sirapan mengatakan sebanyak 45 keluarga.
bahwa warga jarang - Sebagian besar warga di
membersihkan kandang Dusun Bandung Desa Sirapan
ternak 3x dalam seminggu. membuang sisa limbah ke
- Warga Dusun Bandung saluran got dengan jumlah
Desa Sirapan mengatakan 62.00% sebanyak 43
bahwa warga sering keluarga.
membuang sisa limbah ke
saluran got.
2. - Remaja di Dusun - hampir seluruh remaja di -Penyalah gunaan rokok
Bandung Desa Sirapan Dusun Bandung Desa Sirapan pada remaja
mengatakan tidak aktif tidak ikut aktif dalam
dalam organisasi yang ada organisasi sebanyak
dilingkungannya presentase 83.00% dengan
- Remaja di Dusun jumlah 30 remaja.
Bandung Desa Sirapan - hampir seluruh remaja di
mengatakan banyak remaja Dusun Bandung Desa Sirapan
yang merokok merokok dengan presentase
dilingkungannya 83.00% dengan jumlah 30
remaja.
3. - Lansia di Dusun Bandung - separuh lansia di Dusun -Resiko sindrom kelemahan
Desa Sirapan mengatakan Bandung Desa Sirapan tidak pada lansia
tidak mengikuti posyandu pernah mengikuti posyandu
lansia karena fasilitas lansia sebanyak 50.00%
posyandu lansia terbatas dengan jumlah 10 lnsia.
dan tidak aktif dilakukan - separuh lansia didusun
dalam sebulan. Bandung Desa Sirapan tidak
- Lansia di Dusun Bandung rutin melakukan cek
Desa Sirapan mengatakan kesehatan di pelayanan
tidak rutin memanfaatkan kesehatan seperti puskesmas
cek kesehatan di Pelayanan sebanyak 50.00% dengan
kesehatan seperti jumlah 10 lansia.
puskesmas. - sebagian besar lansia di
- Lansia di Dusun Bandung Dusun Bandung Desa Sirapan
Desa sirapan mengatakan tidak rutin mengikuti kegiatan
tidak rutin mengikuti social sebanyak 55.00%
kegiatan social dengan jumlah 11 lansia.
dilingkungannya.
4. - Ibu di Dusun Bandung - sebagian besar ibu-ibu di - Kurang pengetahuan
Desa Sirapan mengatakan Dusun Bandung Desa Sirapan tentang perilaku seksual
banyak ibu-ibu di tidak menggunakan KB pada ibu
lingkungannya yang tidak sebanyak 67.00% dengan
menggunakan KB jumlah 40 ibu. -Ketidakefektifan
- Ibu di Dusun Bandung - hampir seluruh besar ibu- pemeliharaan kesehatan
Desa Sirapan mengatakan ibu di Dusun Bandung Desa pada ibu
ibu-ibu dilingkunganya Sirapan mengeluh ASI nya
ASI nya tidak lancar tidak lancar sebanyak 71,42%
dengan jumlah 20 ibu.
SELEKSI (PENAPISAN)
DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS
DI DUSUN BANDUNG DESA SIRAPAN

KRITERIA PENAPISAN

MASALAH KESEHATAN / DIAGNOSA Tersedia sumber

Relevan Dengan
Kesehatan (He)
Peran Perawat
Sesuai Dengan

Kemungkinan
Potensi Untuk
Resiko Parah
ResikoTinggi
JUMLAH

Pendidikan
KEPERAWATAN KOMUNITAS

Komunitas

Komunitas

Program
Interest

Diatasi
SKORE

Fasilitas

Sumber
Tempat

Waktu

Dana

Daya
Penyalah gunaan rokok pada remaja Di Dusun
5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 53
Bandung Desa Sirapan

Perilaku kesehatan cenderung beresiko pada warga


5 5 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 51
Di Dusun Bandung Desa Sirapan

Resiko sindrom kelemahan pada lansia di Dusun


5 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 46
Bandung Desa Sirapan

Kurang pengetahuan tentang perilaku seksual pada 5 2 1 4 4 4 4 3 4 4 4 4 43


ibu Di Dusun Bandung Desa Sirapan
Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan pada ibu
5 2 1 3 3 3 4 3 4 4 4 4 40
di Dusun Bandung Desa Sirapan

KETERANGAN:
1= SANGAT RENDAH
2 = RENDAH
3 = SEDANG
4 = TINGGI
5 = SANGAT TINGGI
PRIORITAS MASALAH

NO MASALAH SKOR

1 Penyalah gunaan rokok pada remaja 53

2 Perilaku kesehatan cenderung beresiko pada warga 51

3 Resiko sindrom kelemahan pada lansia 46

4 Kurang pengetahuan tentang perilaku seksual pada 43


ibu

5 Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan pada ibu 40

DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS

1. Penyalahgunaan rokok pada remaja

2. Perilaku kesehatan cenderung beresiko

3. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan pada lansia

4. Kurangpengetahuantentangperilaku seksual

5. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan


RENCANA KEPERAWATAN KOMUNITAS
DI DUSUN BANDUNG DESA SIRAPAN

Masalah Intervensi
N Rencana Hari/ Tempa
keperawatan Sasaran Tujuan Strategi Kriteria Standar
o Kegiatan Tanggal t
Komunitas
1. Penyalah Remaja Setelah dilakukan Penyuluhan 1.Berikan Senin,9 Rumah Kriteria Penjabarandarikriteriaterseb
gunaan rokok tindakan asuhan pendidikan maret 2022 RT kognitif: ut
pada remaja keperatan selama kesehatan remaja dapat
1 minggu tentang bahaya menyebutkan
diharapkan merokok bahaya
remaja dusun 2.Koordinasi merokok
bandung desa dengan tim Kriteria
sirapan mampu: medis untuk afektif: remaja
promosi mau mengikuti
1.Mengidentifika kesehatan penuluhan
si bahaya rokok 3.Koordinasi tentang bahaya
2.Mengidentifika dengan remaja merokok
si penyebab untuk aktif Kriteria
rokok dalam psikomotor:
3.Menggunakan organisasi remaja hadir
strategi untuk 4.Bantu saat
berhenti merokok individu untuk penyuluhan
4.Mengjarkan berhenti tentang bahaya
menjaga merokok merokok
lingkungan dengan
dengan tidak mengajak
mencemari udara teman
sebayanya.

2 Perilaku masyaraka Setelah dilakukan 1. membuat 1.Fasilitasi Selasa,10 Balai Kriteria Penjabaran dari kriteria
kesehatan t tindakan asuhan banner keterlibatan maret 2022 desa kognitif: tersebut
cenderung keperawatan 2. perawat, masyarakat
beresiko selama 1 minggu membagika sediakan dalam dapat menjaga
diharapkan n brosur proses lingkungan
masyarakat dusun 3. modifikasi sekitar dengan
bandung desa menyebar dengan cara tidak
sirapan mampu: leaflet yang tepat mencemari air
2.Bantuindivid Kriteria
1.Mengidentifika u, keluarga dan afektif:
si manfaat yang masyarakat masyarakat
diharapkan dan untuk mau mengikuti
aktivitas fisik melakukan health
2.Mengidentifika aktivitas fisik education
si hambatan 3.Kembangkan tentang
untuk program bahayanya
melaksanakan perilaku pencemaran
aktivitas fisik kesehatan lingkungan
yang dibutuhkan 4.Fasilitasi Kriteria
3.Menggunakan sarana dan psikomotor:
strategi untuk prasarana untuk mengkoordina
mengalokasikan melakukan si dengan
warga untuk health Ketua RT
beraktivitas fisik education untuk
4.Mengajarkan kepada menyediakan
menjaga masyarakat atau
lingkungan tentang memfasilitasi
sekitar dengan bahaayanya tempat
tidak mencemari pencemaran pembuangan
air lingkungan limbah
5. koordinasi
dengan ketua
RT untuk
menyyediakan
atau
memfasilitasi
tempat
pembuangan
limbah atau
SPAL
6. Koordinasi
dengan
masyarakat
untuk
menjaga
kebersihan
kandangternak
3 Ketidakefektifa Lansia Setelah dilakukan Penyuluhan 1.Gunakan Rabu, 11 Balai Kriteria Penjabarandarikriteriaterseb
n pemeliharaan tindakan asuhan televisi/musik maret 2022 desa kognitif: ut
kesehatan pada keperawatan sebagai bagian lansia dapat
lansia selama 1 minggu dari rencana mengikuti
diharapkan lansia program penyuluhan
dusun bandung stimulus Kriteria
desa sirapan 2. gunakan afektif: lansia
mampu: bantuan mau mengikuti
mengingat rencana
1. mengajarkan ceklis jadwal program
mengingat catatan stimulus yang
dengan benar mengingat didampingi
2. 3. Sediakan oleh
mengidentifikasi instruksi lisan mahasiswa
mencegah resiko dan tertulis Kriteria
jatuh 4. stimulus psikomotor:
3. mengajarkan memori pasien lansia mampu
mengingat jangka dengan minta mengulang
panjang pasien kata terakhir
4. mengajarkan mengulang kata yang diberikan
mengingat jangka yang terakhir oleh
pendek diberikan mahasiswa.
4. perawat
5. mengajarkan
pasien untuk
mengulang
informasi
6. mengajarkan
latihan
peregangan otot
sesuai
kebutuhan
7. mengajarkan
senam yang
mudah-mudah
4. Kurang Ibu Setelah dilakukan Penyuluhan 1. ajarkan Kamis, 12 Balai Kriteria Penjabarandarikriteriaterseb
pengetahuan tindakan asuhan strategi yang maret 2022 desa kognitif: ibu ut
tentang keperawatan dapat dapat
perilaku selama 1 minggu digunakan mengetahui
kesehatan diharapkan ibu- untuk menolak apa saja
ibu dusun perilaku yang perilaku
bandung desa tidak sehat seksual
sirapan mampu: 2.identifikasi Kriteria
faktor internal afektif: ibu
1. mengetahui dan eksternal mau mengikuti
apa saja perilaku yang dapat penyuluhan
seksual meningkatkan tentang
2. meningkatkan motivasi untuk perilaku
pemahaman yang berperilaku seksual
disampaikan sehat Kriteria
mengenai 3.berikan psikomotor:
informasi untuk pendidikan ibu dapat
mendapatkan dan tentang memahami
menjaga perilaku sehar. faktor internal
kesehatan yang dan eksternal
optimal. yang dapat
meningkatkan
motivasi untuk
berperilaku
sehat
5. Ketidakefektifa Ibu Setelah dilakukan Penyuluhan 1.berikan Jumat, 13 Balai Kriteria Penjabarandarikriteriaterseb
n pemeliharaan tindakan asuhan promosi maret 2022 desa kognitif: ibu ut
kesehatan keperatan selama kesehatan dapat menjaga
1 minggu identifikasi kesehatan
diharapkan ibu di sumber daya Kriteria
dusun bandung 2. tekankan afektif: ibu
desa sirapan manfaat mau mengikuti
mampu: kesehatan yang penyuluhan
1.Mengidentifika langsung / dari
si masalah jangka pendek mahasiswa
kesehatan yang bisa Kriteria
2.mengajarkan diterima psikomotor:
menjaga masyarakat ibu hadir pada
kesehatan 3.rumuskan saat
tujuan dalam penyuluhan
program tentang
pendidikan promosi
kesehatan kesehatn
4. targetkan
sasaran pada
kelompok
tinggi, rentang
usia yang akan
mendapat
manfaat dari
pendidikan
kesehatan.
PLAN OF ACTION

NO MASALAH RENCANA PENANGGUNG WAKTU TEMPAT DANA SUMBER


KEGIATAN JAWAB KEGIATAN KEGIATAN
1 Penyalahgunaan rokok pada Penyuluhan Nisa Nurul Senin, 9 maret Rumah Warga Rp. 100.000 Mahasiswa
remaja Pratiwi 2022
2. Perilaku kesehatan 1.Membuat banner Gleadys Merieta Selasa, 10 Rumah Warga Rp. 100.000 Mahasiswa
cenderung beresiko 2.Membagikan Putri maret 2022
brosur
3.Menyebar leaflet
3 Ketidakefektifan Penyuluhan Dionisius Panji Rabu,11 maret Pustu Rp. 100.000 Mahasiswa
pemeliharaan kesehatan pada Eka 2022
lansia
4 Kurang pengetahuan tentang Penyuluhan Mahasiswa Kamis,12 Balai desa Rp. 200.000 Mahasiswa
perilaku seksual maret 2022
5 Ketidakefektifan Penyuluhan Mahasiswa Jum’at, 13 Balai desa Rp. 200.000 Mahasiswa
pemeliharaan kesehatan maret 2022
BAB 6
PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
DI ……………………………………………………………………………………………..

Dalam kegiatan praktik keperawatan komunitasini implementasi yang berhasil kami laksanakan sesuai dengan hasil kesepakatan pada perencanaan antara
warga di Dusun……………….dengan mahasiswa ………………Stikes ICME Jombang adalah sebagai berikut :

No DIAGNOSIS WAKTU/TEMPAT KEGIATAN PESERTA PELAKSANA HAMBATAN SOLUSI


1 Penyalah gunaan Senin,09 maret 2022 Penyuluhan 5 orang PJ : Nisa Nurul Remaja yang 1. Menghubungi
rokok pada remaja Dusun Bandung,Desa dan Health Moderator : datang tidak remaja yang

Dsn. Bandung Ds. Sirapan Education bahaya Dionisisus Panji tepat waktu. belum hadir dan
memulai acara.
Sirapan tentang rokok Pemateri:
2. Diberikan
1.Gleadys
hadiah untuk
Merieta
remaja yang
2. Eko Heru
antusias
Observer : Lulus
Indra
Fasilitator:
Diajeng Dwi
Dokumentasi :
Merlisa A.Giritoy
2 Perilaku kesehatan Selasa,10 Maret 2022 1. Penyuluhan 8 orang PJ : Gleadys 1. Waktu acara 1. Menyesuaikan
cenderung beresiko Dusun Bandung, Desa tentang tidak Merieta penyuluhan waktu untuk

Dsn. Bandung Ds. Sirapan membakar Moderator : Eko bertepatan melakukan


dengan penyuluhan
Sirapan sampah Heru
kegiatan ngaji 2. Sebaiknya
2. PHBS Pemateri : 1.
yasin dan pemateri lebih
(penyuluhan Dionisius Panji
tahlil rutinan menarik lagi
penggunaan 2. Nisa Nurul
2. Jamaah tahlil dalam
jamban sehat ) Observer : yang hadir menyampaikan
Merlisa A. kurang materi dan di
Giritoy memperhatika sampaikan
Fasilitator : n pemateri. dengan bahasa
Lulus Indra 3. Waktu yang mudah

Dokumentasi : penyuluhan dimengerti .

Diajeng Dwi kurang tepat 3. Dilakukan


karena kontrak waktu
waktunya sebelum acara
terlalu malam dimulai

3 Ketidakefektifan Rabu,11 maret 2022 1. Penyuluhan 5 orang PJ : Lulus Indra Lansia yang hadir 1. Menyesuaika
pemeliharaan Dusun Bandung,Desa hipertensi Moderator : kurang n waktu untuk

kesehatan pada Sirapan 2. Pemeriksaan Nisa Nurul memperhatikan melakukan


tekanan darah pemateri. penyuluhan
lansia Pemateri : 1.
Merlisa A. 2. Sebaiknya
Giritoy pemateri lebih

2. Diajeng Dwi menarik lagi


dalam
Observer :
menyampaika
Dionisius Panji
n materi dan
Fasilitator : Eko
materi
Heru
disampaikan
Dokumentasi : dengan
Gleadys Merieta bahasa yang
mudah
dimengerti.
3. Sebaiknya
menyediakan
tempat yang
dapat
dijangkau oleh
semua lansia.
4 Kurang Kamis,12 maret 2022 1. Ajarkan 4 orang PJ :
strategi yang
pengetahuan Dusun Bandung,Desa Moderator :
dapat digunakan
tentang perilaku Sirapan untuk menolak Pemateri :
perilaku yang
kesehatan Observer :
tidak sehat
Fasilitator :
2. Identifikasi
Dokumentasi :
faktor internal
dan eksternal
yang dapat
meningkatkan
motivasi untuk
berperilaku sehat

3. Berikan
pendidikan
tentang perilaku
sehar.

5 Ketidakefektifan Kamis,13 maret 2022 1. Berikan PJ :


pemeliharaan Dusun Bandung,Desa promosi Moderator :
kesehatan Sirapan kesehatan Pemateri :
identifikasi Observer :
sumber daya Fasilitator :
2. Tekankan Dokumentasi :
manfaat
kesehatan yang
langsung / jangka
pendek yang bisa
diterima
masyarakat
3. Rumuskan
tujuan dalam
program
pendidikan
kesehatan
4. Targetkan
sasaran pada
kelompok tinggi,
rentang usia yang
akan mendapat
manfaat dari
pendidikan
kesehatan.

BAB 7
EVALUASI ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
DI DUSUN ……………………………………………………………………..

Dalam kegiatan praktik keperawatan komunitas ini sesuai dengan hasil implementasi yang berhasil kami laksanakan , maka hal-hal yang dapat kami evaluasi
berdasarkan analisa SWOT adalah sebagai berikut :
No. Diagnosa Keperawatan Komunitas Tindakan Tanggal dan tempat Evaluasi Tindak Lanjut

1. Penyalah gunaan rokok pada remaja Penyuluhan dan Health Senin,09 Maret 2022 Peserta penyuluhan kurang Menjadwalkan terapi
Dsn. Bandung Ds. Sirapan Education bahaya Dusun Bandung,Desa lebih 5 remaja, olahraga bulu tangkis atau

tentang rokok Sirapan perlengkapan yang sepak takraw pada sore hari
digunakan berupa leaflet, seminggu 2-3x
pelaksanaannya pada hari
Senin, 09 Maret 2022 di
Balai Desa, Sebagian
remaja kurang
memperhatikan pemateri,
pertanyaan dari remaja
yang mendapatkan
penyuluhan dapat dijawab
dengan baik oleh penyaji,
90% dapat menyebutkan
bahaya yang ditimbulkan
akibat merokok, 80% dapat
menyebutkan pengaruh
rokok terhadap lingkungan

2. Perilaku kesehatan cenderung beresiko 1. Penyuluhan tentang Selasa,10 Maret 2022 Peserta penyuluhan kurang Memilah antara sampah
Dsn. Bandung Ds. Sirapan tidak membakar sampah Dusun Bandung,Desa lebih 8 orang, media yang organik dan non organik
Sirapan digunakan berupa leaflet,
pelaksanaannya pada hari
Selasa, 10 Maret 2022 di
rumah warga . Sebagian
jamaah tahlil kurang
memperhatikan pemateri,
pertanyaan dari bapak-
bapak yang mendapatkan
penyuluhan dapat dijawab
dengan baik oleh penyaji,
85% dapat menyebutkan
bahaya yang ditimbulkan
akibat pembakaran sampah,
70% dapat menyebutkan
pengaruh pembakaran
sampah terhadap
lingkungan

2. PHBS (penyuluhan Selasa,10 Maret 2022 Peserta penyuluhan kurang Memberikan pengertian
penggunaan jamban Dusun Bandung,Desa lebih 8 orang, media yang kepada warga untuk tidak
sehat ) Sirapan digunakan berupa leaflet, BAB di sungai
pelaksanaannya pada hari
Selasa,10 Maret 2022 di
rumah warga, Sebagian
jamaah tahlil kurang
memperhatikan pemateri,
pertanyaan dari audien
dapat dijawab dengan baik
oleh penyaji, 85% dapat
menyebutkan bahaya yang
ditimbulkan akibat jamban
sehat, 70% dapat
menyebutkan pengaruh
jamban sehat terhadap
lingkungan
3. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan 1. Penyuluhan Hipertensi Rabu,11 Maret 2022 Peserta penyuluhan kurang Masyarakat mau
pada lansia Dusun Bandung,Desa lebih 5 orang, perlengkapan melakukan pemeriksaan
Sirapan yang digunakan berupa rutin di pelayanan
leaflet, pelaksanaannya Kesehatan terdekat (Pustu)
pada hari minggu, Rabu,11
Maret 2022 di rumah
warga, Sebagian peserta
kurang memperhatikan
pemateri, pertanyaan
peserta penyuluhan dapat
dijawab dengan baik oleh
penyaji, 80% dapat
menyebutkan pengertian
dan penyebab hipertensi,
60% dapat menyebutkan
cara penanganan hipertensi.
2. Pemeriksaan tekanan Rabu,11 Maret 2022 Peserta pemeriksaan Melakukan pemeriksaan
darah Dusun Bandung,Desa tekanan darah kurang lebih rutin di pelayanan
Sirapan 5 orang, perlengkapan yang Kesehatan terdekat (Pustu)
digunakan berupa tensi
darah dan stetoskop,
pelaksanaannya pada hari
minggu, Rabu,11 Maret
2022 di rumah warga,
masyarakat berantusias
untuk melakukan
pemeriksaan tekanan darah,
penyaji dapat melakukan
pemeriksaan tekanan darah
pada peserta dengan baik .
BAB 6
PENUTUP

6.1 Kesimpulan
Proses keperawatan komunitas merupakan metode asuhan keperawatan yang bersifat alamiah, sistematis, dinamis, kontinu, dan berkesinambungan
dalam rangka memecahkan masalah kesehatan klien, keluarga, kelompok serta masyarakat melalui langkah-lagkah seperti pengkajian, perencanaan,
implementasi, dan evaluasi keperawatan.
Dan teori keperawatan dari Betty Neuman tepat digunakan untuk pemberian asuhankeperawatan komunitas. Model health care system yang
dikemukakan oleh Betty Neuman ini adalah sebuah model yang menggambarkan aktivitas keperawatan yang ditunjukan kepada penekanan penurunan stress
dengan cara memperkuat garis pertahanan diri yang bersifat fleksibel, normal, serta resisten dengan sasaran pelayanannaya adalah komunitas.

6.2 Saran
Dalam melakukan proses keperawatan akan berhasil jika dilakukan secara kontinu dan terus menerus sampai keluarga mampu melakukan tindakan
yang sudah diajarkan secara mandiri.
DAFTAR PUSTAKA

Efendi, Ferry dan Makhfudi. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teori dan Praktik dalam Keperawatan.Jakarta: Salemba Medika

Jhonson, Marion., Meridean Maas. (2013). Nursing Outcomes Classification (NOC). 5th edition. Jakarta : Mocomedia

McCloskey, Joanne C., Bullechek, Gloria M. 2013. Nursing Interventions Classification (NIC). 6th edition. Jakarta : Mocomedia

Mubarak, Wahit Iqbal dan Nurul Chayatin. 2009. Ilmu Kesehatan Masyarakat Teori dan Aplikasi. Jakarta: Salemba Medika

NANDA. (2018). Nursing Diagnoses: Definisi & Klasifikasi 2015-2017. Jakarta : EGC
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai