Anda di halaman 1dari 6

TUGAS ILMU KAYU

Summary Hasil Diskusi Modifikasi Dinding Sel Kayu dan


Pengaruhnya Terhadap Sifat Anatomi, Kimia dan Fisik Mekanis
Kayu

Oeh :

Sasih Gumilang

M011201058

Kehutanan B

DEPARTEMEN KEHUTANAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2021
Modifikasi Dinding Sel Kayu dan Pengaruhnya Terhadap Sifat Anatomi,
Kimia dan Fisik Mekanis Kayu

A. Dinding Sel
Dinding sel tumbuhan merupakan kompleks supramolekuler multifungsi
yang terdiri dari polimer-polimer yang saling berinteraksi dengan campuran
ikatan hidrogen, kovalen dan non-kovalen. Dinding sel tersusun oleh
polisakarida utama seperti selulosa, polisakarida non-selulosa seperti
hemiselulosa dan pektin, serta polimer fenolik seperti lignin dan kutin. Dengan
demikian, bahan berbasis dinding sel tanaman juga dikenal sebagai bahan
berlignoselulosa.
Dinding sel tumbuhan merupakan sebuah struktur yang berada di luar
membran plasma yang bertindak sebagai pembatas ruang untuk pembesaran
sel-sel pada tumbuhan tersebut. Dinding sel tumbuhan adalah sebuah struktur
ekstraselular yang ada pada tumbuhan, dimana hal tersebut yang membedakan
sel-sel tumbuhan dan sel-sel hewan.
B. Komponen Dinding Sel
Komponen penyusun dinding sel diantaranya yaitu hemiselulosa,
selulosa, protein dan lemak, pektin, mikrofibril, lignin, kutin. Berikut ini
merupakan penjelasan lebih lanjut. Sel tumbuhan memiliki struktur terluar
yang disebut dinding sel. Dinding sel pada tumbuhan tersusun atas beberapa
senyawa, diantaranya yaitu.
1. Hemiselulosa
Hemiselulosa adalah polisakarida yang terdiri dari glukosa, manosa,
xilosa, dan asam glukoronat. Hemiselulosa ini berfungsi untuk merekatkan
antar mikrofibril selulosa.
2. Selulosa
Selulosa adalah polimer yang tersusun atas unit-unit glukosa,
membentuk suatu rantai yang saling berhubungan dengan ikatan glikosidaβ
1-4. 1 molekul selulosa tersusun atas 8000-15000 unit glukosa. Setiap
rantai glukosa membentuk ikatan hidrogen dengan rantai glukosa yang
terdapat di dekatnya, membentuk mikrofibril yang strukturnya stabil.
3. Protein dan lemak
Protein dan lemak ini ditemukan dalam jumlah sedikit di dinding sel.
Dinding sel tumbuhan juga mengandung komponen-komponen non
polisakarida, yaitu berupa protein-protein struktural yang kaya dengan
hidroksi prolin yaitu sekitar 25%. Diduga bahwa, fungsi dari protein
tersebut adalah dalam pengorganisasian dinding sel.
4. Pektin
Pektin adalah suatu famili dari polisakarida dan memiliki struktur
yang sangat bervariasi. Satu ciri utama yang dimilikinya adalah adanya
gugus asam yang disebabkan oleh adanya residu asam glukoronat dan
galaktoronat.
5. Mikrofibril
Dinding primer terdiri dari selulosa, yang merupakan suatu
polimerβ-glukosa dengan ikatanβ 1-4. Sekitar 8.000- 15.000 gugusβ-
glukosa membentuk satu rantai selulosa, sekitar 40-70 rantai molekul
selulosa berkelompok secara sejajar membentuk mikrofibril. Mikrofibril-
mikrofibril yang berkelompok membentuk mikrofibril dengan ukuran
diameter ± 0,5µ sehingga tampak dengan menggunakan mikroskop cahaya.
Mikrofibril dilapisi oleh hemiselulosa, kemudian dihubungkan ke
hemiselulosa lain oleh pektin & polisakarida.
6. Lignin
Lignin dapat ditemukan hanya pada dinding sel yang sudah dewasa,
memiliki fungsi untuk melindungi sel tumbuhan dari lingkungan yang tidak
menguntungkan.
7. Kutin
Kutin adalah suatu selubung/lapisan di permukaan atas daun/batang.
Kutin memiliki fungsi untuk mencegah dehidrasi yang disebabkan oleh
penguapan, kutin juga melindungi kerusakan sel yang disebabkan oleh
patogen dari luar.
C. Komposisi Dinding Sel
Adapun Komposisi Penyusun dinding sel yaitu :
1. Dibentuk oleh polimer karbohidrat (selulosa, hemiselulosa), pektin,
serta lignin, dimana selulosa dan hemiselulosa direkatkan oleh lignin
sehingga dinding sel tumbuhan berkayu menjadi jauh lebih kuat dan
kaku.
2. Terkandung berbagai jenis enzim, yaitu hidrolisis, esterase,
transglycosylase, dan peroksidase.
3. Di kulit pohon terdapat dinding sel gabus yang dapat diresapi oleh
suberin, yaitu senyawa yang dapat membentuk strip casparian, yaitu
penghalang permeabilitas akar primer.
4. Pada jenis tanaman seperti rumput, memiliki dinding sel sekunder yang
didalamnya terkandung kristal silika mikroskopis yang dapat berguna
untuk melindungi serta memperkuat dinding sel tersebut dari herbivora.
D. Fungsi Dinding Sel
1. Melindungi dari ancaman dan bahaya, dinding sel memiliki kemampuan
untuk menjadikan tumbuhan kaku, sehingga berperan penting dalam
memberi perlindungan dari serangan patogen serta mikro organisme
yang berbahaya.
2. Menentukan bentuk dan kekuatan tumbuhan, fungsi dinding sel
berikutnya yaitu dapat menentukan bentuk, kekuatan, serta dukungan
terhadap tumbuhan. Hal ini karena sebagian besar dinding sel terdiri dari
selusa yang di dalamnya terdapat beragam molekul D glukosa, sehingga
dapat menciptakan tekstur sel yang kokoh dan kuat.
3. Sebagai tempat penyimpanan karbohidrat, fungsi dinding sel yang
terakhir adalah sebagai tempat penyimpanan molekul yang berperan
untuk merasakan mikroba-mikroba penyebab penyakit. Bagian ini juga
akan membantu pembentukan jaringan baru pada tumbuhan.
4. Sebagai produk ekonomis, sebagai produk ekonomis, dimana dinding
sel sangat penting untuk menghasilkan produk-produk seperti kertas,
serat, serat kayu,sumber energy, papan dan bahkan sebagai bahan dasar
dalam produk makanan diet kita
E. Struktur Dinding Sel
1. Lamela tengah adalah bagian terluar dari dinding sel. Bagian ini
berfungsi sebagai penghubung sel atau perekat antara satu sel dengan
sel lain.Karena itulah lapisan ini diberi nama lamela tengah, karena
berada di antara dua sel, meski pada dinding sel, bagian ini ada di paling
luar.Lamela tengah bisa merekatkan sel satu sama lain karena
mengandung pektin. Saat pembentukan sel, lamela tengah adalah
lapisan yang terbentuk paling pertama.
2. Dinding sel primer baru terbentuk saat sel sudah mulai tumbuh.
Sehingga, strukturnya cenderung lebih tipis dan fleksibel. Dinding sel
primer terletak di antara lamela tengah dan membran plasma. Bagian ini
mengandung selulosa mikrofibril, serta hemiselulosa dan pectin.
3. Dinding sel sekunder adalah bagian yang lebih kaku dan kokoh. Lapisan
inilah yang mendukung fungsi dinding sel sebagai penopang bagian
tumbuhan lainnya. Lapisan sekunder ini terletak di antara dinding sel
primer dan membran plasma. Tidak jarang, lapisan primer juga
membantu pembentukan lapisan sekunder saat sel tumbuhan sudah
selesai bertumbuh. Dinding sel sekunder mengandung selulosa,
hemiselulosa, dan lignin. Lignin adalah sejenis polimer yang dapat
memberikan sokongan tambahan untuk struktur tumbuhan.
F. Modifikasi Dinding Sel
Modifikasi dinding sel merupakan salah satu upaya peningkatan
kualitas kayu melalui proses kimiawi kayu antara beberapa bagian kayu
yang bersifat reaktif dengan/tanpa katalisator, untuk membentuk ikatan
kovalen antara keduanya. Modifikasi kimia kayu dapat meningkatkan sifat
fisis-mekanis dan keawetan kayu. Tujuan modifikasi adalah untuk
memperbaiki sifat fisis dan mekanis kayu utuh dengan cara mengimpregnasi
kayu dengan bahan kimia. Bahan kimia tersebut harus mampu
mengembangkan kayu untuk menimbulkan penetrasi dan bereaksi dengan
gugus hidroksil pada polimer dinding sel.
G. Pengaruh Modifikasi Dinding sel kayu
1. Sifat Kimia Kayu
Modifikasi dinding sel mengubah komposisi kimia kayu dengan
merendahkan senyawa dinding sel dan ekstraktif. Ekstraksi dalam kayu
lebih mudah terdegradasi, dan senyawa ini menguap dari kayu selama
modifikasi dinding sel. Hemiselulosa adalah senyawa struktural pertama
yang terpengaruh secara termal. Selulosa dan ligninterdegradasi lebih
lambat dan pada suhu yang lebih tinggi daripada hemiselulosa.
2. Sifat Fisis Mekanis Kayu
Perubahan sifat-sifat fisis kayu akibat modifikasi dinding sel kayu
terutama perubahan warna, peningkatan stabilitas dimensi kayu, serta
ketahanan kayu terhadap organisme perusak kayu seperti rayap dan
jamur pelapuk kayu.
3. Sifat Anatomi Kayu
- Permukaan kayu menjadi mengkilap
- Kayu menjadi tahan air

Anda mungkin juga menyukai