0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
7 tayangan6 halaman
Proses pendirian apotek di Indonesia melibatkan beberapa persyaratan administrasi dan teknis sesuai dengan peraturan pemerintah. Pemohon harus mengajukan permohonan izin ke dinas kesehatan daerah serta memenuhi syarat ruang, peralatan, dan dokumen terkait. Setelah diverifikasi, dinas akan mengeluarkan surat izin usaha apotek.
Proses pendirian apotek di Indonesia melibatkan beberapa persyaratan administrasi dan teknis sesuai dengan peraturan pemerintah. Pemohon harus mengajukan permohonan izin ke dinas kesehatan daerah serta memenuhi syarat ruang, peralatan, dan dokumen terkait. Setelah diverifikasi, dinas akan mengeluarkan surat izin usaha apotek.
Proses pendirian apotek di Indonesia melibatkan beberapa persyaratan administrasi dan teknis sesuai dengan peraturan pemerintah. Pemohon harus mengajukan permohonan izin ke dinas kesehatan daerah serta memenuhi syarat ruang, peralatan, dan dokumen terkait. Setelah diverifikasi, dinas akan mengeluarkan surat izin usaha apotek.
Pendirian apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukannya praktek
kefarrmasian oleh apoteker (Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian). Berdasarkan KBBI, apotek merupakan tempat meramu serta menjual obat berdasarkan resep dokter dan barang medis lainnya. Apotek merupakan tempat dilakukannya kegiatan kefarmasian dengan kegiatan pengadaan obat, penyimpanan obat dan peracikan serta penyaluran obat. Seorang apoteker juga bertanggung jawab terhadap pengelolaan apotek tersebut.
Dasar Hukum Pendirian Apotek
Aturan yang mendasari izin pendirian apotek adalah: 1. Undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan. 2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan. 3. Permen Kesehatan Nomor 1419/Menkes/Per/X/2005 tentang Penyelenggaraan Praktik Dokter dan Dokter Gigi. 4. Peraturan Konsil Kesehatan Kedokteran Indonesia Nomor 1 Tahun 2002 tentang Retribusi Izin Penyelenggaraan Sarana Kesehatan Swasta. 5. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009 tentang Pekerja Kefarmasian.
Apa Saja Syarat Administrasi
Pendirian Apotek? Berdasarkan PP nomor 51 tahun 2009, syarat administrasi yang harus Anda penuhi adalah: 1. Fotokopi dari dokumen: 1. KTP dan surat pernyataan tempat tinggal secara nyata 2. SIK (Surat Izin Kerja) atau SP 3. Denah bangunan dan surat yang menyatakan status bangunan dalam bentuk akte hak milik/sewa/ kontrak 1. Berkas asli dan fotokopi dari data terperinci alat perlengkapan apotek. 2. Daftar AA (asisten apoteker) yang mencantumkan nama, alamat, tahun lulus dan SIK. 3. Akte perjanjian kerjasama PSA (Pemilik Sarana Apoteker) dan APA (Apoteker Pengelola Apotek). 4. NPWP 5. Surat pernyataan APA yang tidak bekerja pada perusahaan farmasi dan tidak menjadi APA di apotek yang lain. 6. Surat pernyataan PSA tidak terlibat pelanggaran Per UU farmasi. 7. Berkas asli dan fotokopi surat izin atas bagi PNS, ABRI dan pegawai instansi pemerintah lainnya. 8. Rekomendasi ISFI.
Bagaimana Jika Terjadi
Perubahan Pemilik Apotek? Jika terjadi perubahan dari pemilik apotek, maka syarat yang harus Anda penuhi adalah: 1. Surat perubahan pemilik 2. SP (Surat Pernyataan) PSA tidak terlibat pelanggaran perundang-undangan di bidang obat 3. Surat tidak keberatan dari apotek lama (asli) 4. Fotokopi surat izin apotek 5. Surat kuasa bermaterai Rp10.000 dilampiri KTP/tanda identitas pihak yang diberi kuasa (jika penyampaian permohonan tidak dilakukan sendiri)
Syarat Pendirian Apotek yang
Berhubungan dengan Bangunan Syarat pendirian apotek tentunya berhubungan dengan bangunan yang akan digunakan. Persyaratan bangunan tempat usaha apotek adalah: 1. Memiliki Hinder Ordonantie (HO) atau surat keterangan tempat usaha yang dapat diurus di Biro Perekonomian. 2. Mempunyai SIUP yang diurus di Departemen Perdagangan dan Perindustrian. 3. Memiliki perlengkapan serta peralatan apotek untuk meracik obat yang telah berlisensi. 4. NPWP 5. Harus memiliki izin mendirikan bangunan (IMB). 6. Adanya surat Izin Apotek bagi Apotek
Pemenuhan Komitmen Izin
Apotek Untuk mendapat izin NIB, pemilik usaha perlu untuk memenuhi persyaratan dan Komitmen Izin Apotek. Terdapat beberapa dokumen yang harus dipenuhi maksimal selama 6 bulan. Kemudian, Dinkes Kabupaten/kota akan melaksanakan pemeriksaan lapangan paling lama 6 hari sejak pelaku usaha memenuhi komitmen sesuai dengan peraturan yang berlaku. Pemerintah Daerah Kabupaten/ kota akan membuat Berita Acara Pemeriksaan, berdasarkan hasil evaluasi, terdapat beberapa keputusan, yaitu: 1. Notifikasi paling lambat 3 hari melalui sistem OSS bila dinyatakan tidak terdapat perbaikan. 2. Jika dinyatakan ada perbaikan, maka pelaku usaha harus melakukan perbaikan dan menyampaikan pada Pemda melalui OSS paling lambat 1 bulan sejak menerima hasil evaluasi. 3. Pemda menyampaikan penolakan lewat sistem OSS jika tidak memenuhi komitmen Izin Apotek.
Bagaimana Proses Pendirian
Apotek? Jika Anda ingin melakukan pendirian apotek, maka tahapan yang perlu Anda lewati adalah: 1. Mengajukan permohonan Izin Apotek kepada Dinas Kesehatan tingkat Kota/ Kabupaten. Pengajuan menggunakan Form APT-1. 2. Bagian Dinas Kesehatan dan BPOM akan memproses permohonan. 3. Dinas Kesehatan dan BPOM akan melakukan survei ke tempat usaha dan mengecek berbagai alat yang dibutuhkan. 4. Mengajukan surat permohonan kesiapan pendirian apotek apabila dinas kesehatan sudah mendapat rekomendasi dari BPOM. 5. Dinas Kesehatan akan mengeluarkan Surat Izin Apotek. 6. Membayar biaya perizinan yang telah dikeluarkan minimum Rp250.000
Perbedaan Apotek dan Toko
Obat
Berdasarkan PP nomor 51 tahun 2009 tentang pekerja kefarmasian, toko obat hanya
menjual obat bebas dan bebas terbatas secara eceran. Sedangkan apotek tempat yang memungkinkan bagi masyarakat untuk mendapat pelayanan kefarmasian. Pelayanan kefarmasian mencakup: 1. Konseling 2. Pemantauan efek samping obat 3. Dispensing (pemberian obat) 4. Pengkajian resep 5. Pelayanan informasi obat
1 Latar Belakang Gastritis merupakan peradangan yang mengenai mukosa lambung yang dapat mengakibatkan pembengkakan mukosa lambung sampai terlepasnya epitel mukosa superfisial yang menjadi penyebab terpenting dalam gangguan sa
Masalah Pada Studi Kasus Ini Dibatasi Pada Asuhan Keperawatan Pada Klien Gastritis Dengan Masalah Nyeri Akut Di Rumah Sakit Panti Waluya Sawahan Malang