Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN ANALISIS S.W.O.

T DI RUANG AMARYLLIS
10 SMC RS TELOGOREGO SEMARANG

Disusun oleh:
1. Ika Ayu F. (116
2. Ade Putri Damayanti (116
3. Amiarta Nugrahaeni (116005)
4. Anastasia Nurlerina M (116
5. Andriani Kusumasari Putri (116
6. Astria Finisha Yu P (116
7. Bangun Mahendra (116
8. Debiyana Anggi Suyanti (116
9. Devi Fitri O (116017)
10. Dianing Yesdi A. Ui (116020)
11. Dita Mawar P (116021)
12. Dyah Sekar W (116022)
13. Era Nova K (116026)
14. Erika Hadi S (116028)
15. Fenny Ferdiyanty (116030)

PRODI S-1 KEPERAWATAN


STIKES TELOGOREJO SEMARANG
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat

dan hidayahnya serta memberikan perlindungan dan kesehatan sehingga penulis

dapat menyusun laporan “Touring Manajemen Keperawatan Di Ruang Amaryllis 10

SMC RS Telogorejo“.

Dalam penyusunan makalah ini, penyusun tidak luput dari kesulitan dan hambatan

tetapi berkat bantuan dan petunjuk serta kerja sama, maka makalah ini dapat

diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Sebagai penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna.

Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua

pihak demi perbaikan yang lebih baik dimasa yang akan datang.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca dan

pendengar pada umumnya. Amin.

Semarang, Januari 2020

Kelompok B1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manajemen keperawatan merupakan kegiatan yang berhubungan dengan

perencanaan, pengorganisasian, pengaturan staf, kepemimpinan, dan

pengendalian aktivitas-aktivitas upaya keperawatan dalam rangka

meningkatkan mutu, kualitas dan kuantitas pelayanan dibidang kesehatan

secara komprehensif sesuai dengan standard kesehatan yang ditetapkan oleh

pemerintah. Sering kita lihat bahwa manajemen keperawatan ini diberbagai

rumah sakit belum semaksimal diterapkan atau kurang terkoodinir dengan

baik dalam menciptakan lingkungan yang nyaman dan harmonis antara

perawat dan pasien untuk melakukan tindakan keperawatan atau praktik

keperawatan dan asuhan keperawatan (Kuncoro, 2010, hlm. 57).

Selain itu manajemen keperawatan ini sebagai struktur kegiatan operasional

dalam melakukan pelayanan keperawatan yang akan mendukung proses

penyembuhan dan pemulihan kesehatan pasien yang dirawat selama 24 jam.

Hal ini menunjukkan manajemen keperawatan sangat penting, karena

membutuhkan waktu yang panjang untuk melayani pasien. Dengan demikian

perawat membutuhkan lingkungan kerja yang baik. Karena lingkungan kerja

merupakan lingkungan internal dalam sebuah organisasi yang mempengaruhi

perilaku perawat dalam menjalankan tugasnya (Nursalam, 2011, hlm. 23).


Pelayanan keperawatan merupakan bagian dari pelayanan kesehatan di rumah

sakit, apabila pelayanan keperawatanya bermutu maka pelayanan kesehatan

rumah sakit tersebut juga bermutu karena mayoritas pemberian pelayanan di

rumah sakit diberikan oleh tenaga perawat. Pelayanan keperawatan adalah

pelayanan yang bersifat humanistik dan unik oleh sebab itu diperlukan kiat-

kiat khusus dari perawat dalam rangka pemunuhan kebutuhan. Perawat dalam

memberikan bantuan umumnya bersifat jasa, penawaran jasa di rumah sakit

sangat padat karya apabila kualitas dan jumlah perawat kurangakan

mempengaruhi kualitas jasa yang diberikanya yang akan mempengaruhi

kualitas pelayanan yang diberikan rumah sakit (Suarli dan Bahtiar, 2009, hlm.

39).

SMC RS Telogorejo Semarang merupakan salah satu RS swasta di daerah

semarang dimana di sekitarnya terdapat berbagai RS daerah maupun swasta

lain. Sehingga RS Telogorejo harus mampu memiliki stratregi pemasaran

yang tepat untuk meningkatkan mutu dan mampu bersaing dengan RS

lainnya. Salah satu cara untuk mencapai hal tersebut adalah dengan

menganalisis permasalahan menggunakan analisis SWOT. SMC RS

Telogorejo terdiri dari banyak ruangan untuk merawat pasien salah satunya

adalah ruangan Amarrylis 10 perawatan anak. Keberhasilan ruangan dalam

meningkatkan pelayanan terdiri dari program-progam layanan kesehatan dan

tenaga medis yang profesional dan sistem manajemen yang bagus.


B. Tujuan

1. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami pengertian SWOT

2. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami metode analisa SWOT

3. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami faktor internal dan

eksternal analisa SWOT

4. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami analisa SWOT ruangan

C. Manfaat

Diharapkan mahasiswa dapat memahami tentang pengertian dan metode

analisis SWOT dalam manajemen keperawatan di ruangan.


BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Swot

Menurut Fredy Rangkuti (2015, hlm. 17) analisis SWOT adalah identifikasi

berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan.

Analisis ini didasarkan pada hubungan atau interaksi antara unsur internal,

yaitu kekuatan dan kelemahan, terhadap unsur-unsur eksternal yaitu peluang

dan ancaman.

Analisis SWOT merupakan bentuk analisis situasi dan kondisi yang bersifat

deskriptif (memberi gambaran). Analisis ini menempatkan situasi dan kondisi

sebagai faktor masukan, kemudian dikelompokkan menurut kontribusinya

masing-masing. Analisis SWOT adalah alat analisis yang ditujukan untuk

menggambarkan situasi yang sedang dihadapi atau mungkin akan dihadapi

oleh organisasi. Analisis ini didasarkan agar dapat memaksimalkan kekuatan

(strengths) dan peluang (opportunities), yang secara bersamaan dapat

meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threats) (Rachmat,

2014, hlm.251).

B. Metode Analisa Swot

Metode analisa SWOT terdiri dari strength, opportunities, weaknesesses,

threats dimana penjelasannya sebagai berikut :

1. Kekuatan (strength)
Kekuatan (strength) adalah sumberdaya keterampilan atau keunggulan

keunggulan lain relatif terhadap pesaing dan kebutuhan pasar yang

dilayani oleh perusahaan atau organisasi. Kekuatan adalah kompetensi

khusus yangmemberikan keunggulan komparatif bagi perusahaan di

pasar. Kekuatan dapat terkandung dalam sumber daya keuangan, citra,

kepemimpinan pasar, hubungan pembeli dengan pemasok, dan faktor-

faktor lain. Faktor-faktor kekuatan yang dimaksud dengan faktor-faktor

yang dimiliki oleh suatu perusahaan atau organisasi adalah antara lain

kompetensi khusus yang terdapat dalam organisasi yang berakibat pada

pemilikan keunggulan komparatif oleh unit usaha di pasaran. Dikatakan

demikian karena satuan bisnis memiliki sumber keterampilan, produk

andalan dan sebagainya yang membuatnya lebih kuat daripada pesaing

dalam memuaskan kebutuhan pasar yang sudah direncanakan akan

dilayani oleh satuan usaha yang bersangkutan.

2. Kelemahan (weakness)

Kelemahan (weakness) adalah keterbatasan atau kekurangan dalam

sumberdaya, keterampilan, dan kapabilitas yang secara serius

menghambat kinerja efektif perusahaan atau organisasi. Fasilitas, sumber

daya keuangan, kapabilitas manajemen, keterampilan pemasaran, citra

merek dapat merupakan sumber kelemahan. Faktor-faktor kelemahan,

jika orang berbicara tentang kelemahan yang terdapat dalam tubuh suatu

perusahaan, yang dimaksud ialah keterbatasan atau kekurangan dalam hal

sumber, keterampilan dan kemampuan yang menjadi penghalang serius

bagi penampilan kinerja organisasi yang memuaskan. Dalam praktek,


berbagai keterbatasan dan kekurangan kemampuan tersebut bisa terlihat

dari sarana dan prasarana yang dimiliki, kemampuan manajerial yang

rendah, keterampilan pemasaran yang tidak sesuai dengan tuntutan pasar,

produk yang tidak atau kurang diminati oleh para pengguna atau calon

pengguna dan tingkat perolehan keuntungan yang kurang memadai.

3. Peluang (opportunity)

Peluang (opportunity) adalah situasi penting yang menguntungkan dalam

lingkungan perusahaan atau organisasi. Kecenderungan-kecenderungan

penting merupakan salah satu sumber peluang. Identifikasi segmen pasar

yang tadinya terabaikan, perubahan pada situasi persaingan atau

peraturan, perubahan teknologi, serta membaiknya hubungan dengan

pembeli atau pemasok dapat memberikan peluang bagi perusahaan atau

organisasi. Faktor peluang adalah berbagai situasi lingkungan yang

menguntungkan bagi suatu satuan bisnis. Yang dimaksud dengan

berbagai situasi tersebut antara lain:

a) Kecenderungan penting yang terjadi dikalangan pengguna produk.

b) Identifikasi suatu segmen pasar yang belum mendapat perhatian.

c) Perubahan dalam kondisi persaingan.

d) Perubahan dalam peraturan perundang-undangan yang membuka

berbagai kesempatan baru dalam kegiatan berusaha.

e) Hubungan dengan para pembeli yang akrab.

f) Hubungan dengan pemasok yang harmonis.

4. Ancaman (threath)
Ancaman (threath) adalah situasi penting yang tidak menguntungkan

dalam lingkungan perusahaan atau organisasi. Ancaman merupakan

pengganggu utama bagi posisi sekarang yang diinginkan organisasi.

Masuknya pesaing baru, lambatnya pertumbuhan pasar, meningkatnya

kekuatan tawar-menawar pembeli atau pemasok penting, perubahan

teknologi serta peraturan baru atau yang direvisi dapat menjadi ancaman

bagi keberhasilan perusahaan. Ancaman merupakan kebalikan pengertian

peluang, dengan demikian dapat dikatakan bahwa ancaman adalah faktor-

faktor lingkungan yang tidak menguntungkan suatu satuan bisnis, jika

tidak diatasi, ancaman akan menjadi ganjalan bagi satuan bisnis yang

bersangkutan baik untuk masa sekarang maupun masa depan.

Ringkasnya, peluang dalam lingkungan eksternal mencerminkan

kemungkinan dimana ancaman adalah kendala potensial.

C. Faktor Internal Dan Eksternal Analisa Swot

1. Faktor internal

Faktor internal menurut Fahmi (2013, hlm. 45) mempengaruhi

terbentuknya strenghts and weaknesses (S dan W). Dimana faktor ini

menyangkut dengan kondisi yang terjadi dalam perusahaan, yang mana

ini turut mempengaruhi terbentuknya pembuatan keputusan (decision

making) perusahaan. Faktor internal ini meliputi semua macam

manajemen fungsional : pemasaran, keuangan, operasi, sumberdaya

manusia, penelitian dan pengembangan, sistem informasi manajemen dan

budaya perusahaan (corporate culture). Elemen-elemen yang diperhatikan

adalah :
a. Manajemen

Merupakan satu tingkatan sistem pengaturan organisasi yang

mencakup sistem produksi, pemasaran, pengelolaan sumberdaya

manusia dan keuangan. Fungsi manajemen terdiri dari lima aktivitas

dasar yaitu perencanaan, pengorganisasian, pemberian motivasi,

pengelolaan staf dan pengendalian.

b. Pemasaran

Proses mendefinisikan, mengantisipasi, menciptakan serta memenuhi

kebutuhan dan keingina pelanggan atas barang dan jasa. Ada tujuh

fungsi dasar pemasaran : analisis pelanggan, penjualan produk dan

jasa, perencanaan produk dan jasa, penetapan harga, distribusi, riset

pemasaran, dan analisis peluang. Aspek tempat dan promosi penting

dalam elemen pemasaran. Promosi terdiri dari: periklanan,

kehumasan, promosi penjualan, promosi langsung, promosi tidak

langsung dan lain-lain.

c. Keuangan

Kondisi keuangan dan rasio keuangan sering dianggap sebagai suatu

ukuran terbaik untuk kompetitif dan daya tarik keseluruhan suatu

koperasi. Menentukan kekuatan dan kelemahan keuangan suatu

organisasi merupakan hal penting guna merumuskan strategi secara

efektif.

d. Produksi dan Operasi


Fungsi produksi dari suatu bisnis terdiri atas semua aktivitas yang

mengubah input menjadi barang dan jasa. Manajemen produksi dan

operasi berhubungan dengan input, transformasi dan output yang

bervariasi antar industri dan pasar.

e. Penelitian dan Pengembangan (litbang)

Litbang dalam organisasi memiliki dua bentuk dasar yaitu:

Litbang internal, dimana organisasi menjalankan litbangnya sendiri

dan kontrak litbang, dimana organisasi merekrut peneliti independen

untuk mengembangkan produk spesifik

f. Sumber Daya Manusia

Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan modal utama bagi sebuah

koperasi. Kualitas kesesuaian SDM ini berpengaruh terhadap kinerja,

kepuasan karyawan dan perputaran tenaga kerja.

g. Sistem Informasi Manajemen

Sistem informasi manajemen bertujuan untuk meningkatkan kinerja

koperasi dengan cara meningkatkan kualitas keputusan manajerial.

Sistem informasi manajemen yang efektif berusaha untuk

mengumpulkan, memberi kode, menyimpan, mensintesis dan

menyajikan informasi database, sehingga dapat melaksanakan

kegiatan operasional dan menyusun strategi yang tepat.

2. Faktor Eksternal

Faktor eksternal menurut Handoko, Hani dan Rangga (2012, hlm. 99)

mempengaruhi terbentuknya opportunities and threats (O dan T). Dimana

faktor ini menyangkut dengan kondisi-kondisi yang terjadi di luar


perusahaan yang mempengaruhi dalam pembuatan keputusan perusahaan.

Faktor ini mencakup lingkungan industri dan lingkungan bisnis makro,

ekonomi, politik, hukum, teknologi, kependudukan, dan sosial budaya.

a. Faktor Ekonomi

Sifat dan arah sistem ekonomi akan mempengaruhi kinerja organisasi

yang berada di wilayah tersebut. Perekonomian berkaitan dengan

bagaimana orang atau bangsa memproduksi, mendistribusikan, dan

mengkonsumsi barang dan jasa. Dan perlu memperhatikan sejauh

mana perekonomian dapat mempengaruhi organisasi dari segi upah,

tenaga kerja, inflasi, perpajakan, pengangguran dan harga barang

dikelola.

b. Faktor Sosial, Budaya, Demografi dan Lingkungan

Organisasi adalah bagian dari sistem sosial masyarakat, karena itu

tidak bisa terlepas dari pengaruh aspek sosial. Misalnya aspek

demografis seperti pertumbuhan populasi, distribusi usia populasi,

tingkat kelahiran, dan sebagainya. Begitu pula dengan gaya hidup dan

harapan karier. Budaya berasal dari sebuah sitem nilai yang diterima

oleh orang-orang wilayah tertentu. Nilai-nilai, secara sederhana

diartikan sebagai apa yang dianggap baik dan tidak baik oleh

seseorang. Budaya sekitar perusahaan, juga akan berdampak pada

Sumber Daya Manusia suatu perusahaan. Perusahaan mendapatkan

pengaruh dari budaya-budaya yang dianut oleh konsumenya, oleh

pemasok dan oleh pemerintah yang berurusan dengannya. Perusahaan

juga mendapatkan pengaruh dari budaya yang dianut karyawan dan

calon karyawanya seperti tentang religiusitas, bahasa dan sebagainya.


Sehingga perusahaan ingin ada sebuah budaya yang positif yang

menjadi warna perusahaanya.

c. Faktor Politik, Pemerintah dan Hukum

Aktifitas politik memiliki dampak besar atas dua fungsi pemerintah

yang mempengaruhi lingkungan umum, yakni :

1) Fungsi pemasok, yaitu keputusan pemerintah tentang aksesbilitas

usaha swasta ke sumberdaya alam dan cadangan nasional hasil

pertanian milik pemerintah akan sangat mempengaruhi kelayakan

strategi organisasi tertentu.

2) Fungsi pelanggan, yaitu kebutuhan pemerintah akan produk dan

jasa dapat menciptakan, mempertahankan, memperkuat atau

meniadakan banyak peluang pasar.

3) Kebijakan pemerintah melalui peraturannya yang mengatur

tentang koperasi merupakan salah satu variabel yang sangat

berpengaruh terhadap kegiatan koperasi. Pemerintah mempunyai

kepentingan yang sangat besar terhadap usaha koperasi dan

lembaga keuangan mikro syariah.

d. Faktor Teknologi

Faktor teknologi pada saat ini berkembang demikian pesatnya diikuti

dengan semakin majunya ilmu pengetahuan. Berbagai perangkat keras

maupun lunak yang mendukung kegiatan usaha kini semakin

beraneka ragam. Adaptasi teknologi yang tepat guna, dapat membuka

kemungkinan terciptanya produk baru maupun penyempurnaan

terhadap proses produksi dan produk yang sudah ada.


BAB III

ANALISIS SWOT RUANGAN

A. Analisis SWOT Amaryllis 10


IFAS
STRENGTHS (S) WEAKNESSES (W)
internal factors analysis
a. Tenaga medis diruangan a. Beban kerja yang

terdiri dari 42 perawat. meningkat ketika

b. Mayoritas SDM relatif banyak pasien

muda (berusia produktif) pengawasan dan


EFAS c. Memiliki komunikasi yang kebutuhan ADL yang

External factors analysis baik antar teman sejawat bergantung dengan

d. Melakukan komunikasi perawat dalam satu shift,

secara SBAR sehingga membutuhkan

e. Kepala ruang sudah tambahan SDM dalam

berpendidikan Ners shift

f. Memiliki tempat tidur yang b. Banyaknya tuntutan dari

terdiri dari kelas 2, 3 pasien.

sampai deluxe c. Waktu visit dokter tidak

g. Memiliki alat dan sarana pasti tetapi ada hari

prasarana penunjang yang wajib kerja senin –

lengkap dan sudah modern sabtu.

h. Memiliki bagian d. Pembagian waktu antara

administrasi, cleaning implementasi,

service, dan juga pendokumentasian, dan

engineering jika ada edukasi dengan keluarga

kerusakan sarana dan pasien.

prasarana.

OPPOTUNIES (O) STRATEGI (SO) STRATEGI (WO)

a. Sudah bekerjasama dengan a. Desain kamar yang ramah a. Memberikan kesempatan

BPJS dan asuransi anak. kepada perawat untuk

kesehatan lainnya. b. Adanya tempat bermain melanjutkan pendidikan

b. Merupakan rumah sakit anak di depan ruang ke jenjang yang lebih


swasta yang sudah lulus amaryllis 10 tinggi.

bertaraf international c. Adanya terapi bermain bagi b. Memaksimalkan kinerja

c. Adanya hak dan kewajiban anak seperti mewarnai dan mendisiplinkan

pasien untuk meingkatkan seluruh tim medis yang

mutu pelayanan kesehatan ada terutama pada

d. Merupakan rumah sakit disiplin pembagian waktu

swasta yang menjadi c. Mempertahankan dan

pilihan masyarakat karena meningkatkan kualitas

dokter spesialis anak mutu pelayanan

bekerja dengan baik. diruangan

e. Adanya kerja sama antara

beberapa rumah sakit

daerah maupun swasta

lainnya.

THREATS (T) STRATEGI (ST) STRATEGI (WT)

a. RS swasta dan RSUD a. Meningkatkan a. Meningkatkan kognitif


lainnya juga sudah keramahan terhadap perawat atau
bekerjasama dengan customer atau pasien menyediakan tenaga
BPJS. b. Meningkatkan kualitas medis yang sudah
b. RS swasta lainnya juga pelayanan kesehatan berkompeten.
memiliki bangunan RS dengan metode patient b. Meningkatkan
yang jauh lebih layak centered care komunikasi yang baik
dan baru. Sehingga terhadap teman sejawat
terlihat bersih dan dan pasien maupun
nyaman. Hal demikian keluarga pasien
dikhawatirkan akan
banyak masyarakat yang
memilih berobat di RS
swasta atau RSUD
lainnya.
c. Pasien sekarang
memiliki pemikiran
yang kritis sehingga
menuntut pelayanan
yang sempurna.
d. RS swasta dan RSUD
lainnya juga sudah
memiliki peralatan
medis dan fasilitas yang
modern. Sehingga
dalam pelayanan tidak
kalah baik dengan SMC
Telogorejo

B. Prioritas masalah

1. Masalah yang muncul di Amaryllis 10

a. Masalah dengan organisasi lain

1) Waktu visit dokter tidak pasti tetapi ada hari wajib kerja senin –
sabtu.
2) Banyaknya tuntutan dari pasien.
b. Beban kerja yang berlebih

1) Beban kerja yang meningkat ketika banyak pasien pengawasan

dan kebutuhan ADL yang bergantung dengan perawat dalam satu

shift, sehingga membutuhkan tambahan SDM dalam shift

c. Manajemen waktu yang kurang efektif

1) Pembagian waktu antara implementasi dan pendokumentasian

2) Jadwal visit dokter yang tidak pasti

2. Prioritas masalah

Prioritas masalah dilakukan dengan metode CARL (Capabilty,

Accesibility, Readness, Leverage) dengan menggunakan skor nilai 1-5.

Kriteria CARL tersebut mempunyai arti :

C : Ketersediaan sumber daya (dana dan sarana/peralatan)

A : Kemudahan masalah yang ada diatasi atau tidak. Kemudahan dapat

didasarkan pada ketersediaan metode / cara/ teknologi serta

menunjang pelaksanaan.

R : Kesiapan dari tenaga pelaksana maupun kesiapan sasaran seperti

keahlian/ kemampuan dan motivasi

L : Seberapa besar pengaruh kriteria yang satu dengan yang klain

dalam pemecahan yang dibahas


3. Skoring

Nilai total merupakan hasil perkalian C x A x R x , urutan prioritas adalah

nilai tertinggi sampai nilai terendah.

No. Masalah C A R L Skor Prioritas

1. Masalah dengan organisasi 4 4 4 4 256 1


lain

2. Beban kerja yang berlebih 4 3 4 4 192 2

3. Manajemen waktu yang 4 3 3 4 144 3


kurang efektif
BAB IV

PENUTUP

A. Simpulan
Kajian SWOT merupakan alat anlisis yang cukup baik, efektif, dan efisien
sebagai alat yang cepat dalam menemukan kemungkinan-kemungkinan yang
berkaitan dengan perusahaan baik itu kemungkinan hal terbaik maupun yang
terburuk. Kajian SWOT sebagai alat bantu untuk memperluas dan
mengembangkan visi dan misi suatu organisasi, juga dapat melihat
kemungkinan perubahan masa depan suatu perusahaan, kunci keberhasilan
didukung oleh sumber daya manusia, dukungan manajemen yang baik,
kualitas media yang baik, pelayanan yang memuaskan, serta harga yang yang
cukup bersaing, analisa lingkungan internal dan eksternal merupakan faktor
terpenting dalam mempengaruhi suatu keberhasilan, empat komponan utama
yang efisiensi, inovasi, kualitas serta respon terhadap
pelangganan/masyarakat yang menentukan keunggulan kompetitif.

B. Saran
Dengan kajian SWOT ini diharapkan dapat memberikan gambaran tahap-
tahap perumusan tujuan di mulai dari visi dan misi yang menghasilkan nilai-
nilai yaitu ibu sehat bayi selamat, visi tersebut secara bersamaan dianalisis
dengan mempertimbangkan faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi,
baik lingkungan internal yaitu lingkungan eksternal. Mudah-mudahan
makalah ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan kita tentang kajian
SWOT dalam membangun perusahaan agar lebih berkembang dan maju.
DAFTAR PUSTAKA

Fahmi, I. (2013). Manajemen Kepemimpinan. Bandung : Alfabeta

Handoko, Hani., Nurul Indarti & Rangga Almahendra. (2012). Manajemen dalam

Berbagai Perspektif. Jakarta : Erlangga

Kuncoro, Agus. (2010). Buku Ajar Manajemen Keperawatan. Yogyakarta : Nuha

Medika.

Marquis, B & Huston. (2010). Kepemimpinan dan manajemen keperawatan. Jakarta:

Salemba Medika.

Nursalam, (2011). Manajemen Keperawatan Aplikaasi Dalam Praktik Keperawatan


Profesional, ed.3. Jakarta : Salemba Medika.
Rachmat. (2014). Manajemen Strategik. Bandung : CV. Pustaka.

Rangkuti, Freddy. (2015). Analisa SWOT : Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta:

PT. Gramedia Pustaka Utama.

Suarli, S dan Bahtiar. (2009). Manajemen Keperawatan dengan Pendekatan Praktek.


Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai