Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Makhluk hidup di dunia ini sangat beragam, baik tumbuhan maupun hewan. Hal ini mendorong
para ahli untuk mempelajarinya lebih lanjut,dengan suatu sistem yang disebut klasifikasi.
Klasifikasi ini, memungkinkan para ahli lebih mudah mempelajari makhluk hidup yang sangat
beragam itu. Dasar klasifikasi makhluk hidup ini adalah adanya persamaan dan perbedaan ciri-
ciri morfologi, anatomi, fisiologi, tingkah laku, dan lain-lain.
Untuk mempelajari lebih lanjut, kita dapat mengamati beberapa contoh hewan dan tumbuhan.
Berdasar kesamaan ciri, kita dapat mengklompokan atau mengklasifikasikannya. Kegiatan
pengklasifikasikan makhluk hidup bertujuan untuk memeprtmudag mengenal objek yanng
beraneka ragam dengan cara mencari persamaan dan perbedaan ciri serta sifat pada objek
tersebut. Klasifikasi juga mempermudah dalam pemberian nama ilmiah terhadap suatu individu.
B. Rumusan Masalah
Makalah ini merumusakan masalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian keanekaragaman makhluk hidup?
2. Bagaimana organisasi kehidupan?
3. Apa pengertian klasifikasi makhluk hidup?
4. Bagaimana pengklasifikasian makhluk hidup?
BAB II
PEMBAHASAN
Sel tumbuhan
Sel hewan
Dinding sel
+
Plastida
+
-
Vakuola
+( besar)
+ (kecil)
Sentrosom
-
Kloroplas
-
Membran Sel
2. Jaringan
Jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama. Jaringan hanya
dimiliki oleh makhluk hidup bersel banyak (multiseluler). Pada perkembangbiakan secara kawin
terjadi percampuran antara sel ovum dan sperma membentuk satu sel zigot.
Gbr. Jaringan meristem pada batang
3. Organ
Organ adalah alat tubuh yang memiliki fungsi khusus. Pada manusis misalnya, terdapat organ
penglihat, pembau, pencernaan makanan, peredaran darah, dan pengeluaran. Organ tersususn
atas jaringan-jaringan. Jadi, sekumpulan jaringan bekerja membentuk organ tubuh. Misalnya,
organ sirkulsi tersususn atas jaringan otot lurik, otot jantung, otot polos, saraf, dan jaringan ikat.
Organ pada tumbuhan misalnya akar, batang, daun, bunga, dan, buah. Akar merupakan organ
yang penting untuk menegakkan tubuh tumbuhan dan menghisap air serta mineral dari dal tanah.
Jaringan-jaringan penyusun akar dikotil contohnya antara lain epidermis, parenkima,
xilem,floem, empulur, dan kambium.
4. Sistem Organ
Beberapa macam organ yang terangkai dan mempunyai fungsi tertentu disebut sistem organ.
Organ tidak dapat berdiri sendiri. Untuk menjalankan fungsinya, organ bekerja sama dengan
orang lainnya. Sebagai contoh, untuk berfotosintesis, daun memerlukan bantuan organ akar dan
batang. Sistem organ transportasi pada manusia memerlukan kerja sama antara organ jantung
dan pembuluh darah, organ paru-paru, hati, ginjal, dan kulit.
5. Animalia
Animalia atau hewan merupakan organisme multiseluler, bersifat heterotrof, organisme yang
aktif. Kingdom animalia dibagi ke dalam dua kelompok berdasarkan ada tidaknya tulang
belakang, yaitu:
a) Avertebrata
Avertebrata merupakan kelompok hewan yang tidak memiliki tulang belakang. Avertebrata
terdiri dari 8 filum, yaitu:
Ø Porifera (hewan berpori) Porifera merupakan kelompok hewan multiseluler yang paling
sederhana, tubuh berpori-pori, sebagian besar hidup di air laut, tapi ada juga yang hidup di air
tawar. Tubuhnya berbentuk seperti bunga pada umumnya. Contoh: Niphates digitalis, Clathrina.
Ø Coelenterata (Hewan berongga) Struktur tubuh Coelenterata lebih kompleks dibanding
porifera. Dalam daur hidupnya mempunyai bentuk tubuh sebagai polip dan medusa. Mulut
memiliki tentakel, pada tentakel terdapat alat penyengat. Contoh: Chrysaora fruttescena (ubur-
ubur).
Ø Nemathelminthes (Cacing gilig) Bentuk tubuh gilig/silindris, memiliki rongga tubuh tapi tidak
sejati. Permukaan tubuh dilapisi kutikula, memiliki sistem pencernaan ya ng lengkap. Hidup
bebas atau sebagai parasit. Contoh: Ascaris lumbricoides (cacing perut).
Ø Annelida (Cacing gelang) Tubuh bersegmen dan bulat, sistem pencernaan sudah lengkap.
Sebagian besar hidup bebas, ada yang sebagai parasit. Contoh: Lumbricus terrestris (cacing
tanah).
Ø Mollusca (Hewan bertubuh lunak) Mollusca merupakan kelompok hewan yang bertubuh
lunak, tubuh di lindungi cangkang, ada pula yang tidak bercangkang. Ukuran bervariasi. Hidup
di perairan laut, air tawar, ataupun darat. Contoh: Achatina fulica (bekicot).
Ø Arthropoda (Hewan berbuku-buku) Memiliki kaki beruas-ruas, tubuh dapat dibedakan antara
kepala, dada, da n perut. Mempunyai rangka luar yang keras (kutikula). Hidup bebas, parasit,
simbiosis. Contoh: Pardosa amenata (jenis laba-laba).
Ø Echinodermata (Hewan berkulit duri) Struktur tubuh simetri radial, seperti bintang, bulat,
pipih. Permukaan tubuh umumnya berkulit duri. Bergerak menggunakan kaki ambulakral. Hidup
bebas atau di perairan laut. Contoh: Acanthaster sp (bintang laut).
b) Vertebrata
Kelompok hewan ini memiliki tulang belakang, rangka dalam, rongga tubuh, sistem pernapasan,
pencernaan, peredaran darah, ekskren, saraf, alat reproduksi terdiri dari kelamin jantan dan
betina. Vertebrata terdiri atas:
Ø Pisces (ikan), contoh: ikan louhan.
Ø Amphibia, contoh: katak.
Ø Reptilia, contoh: komodo.
Ø Aves (burung), contoh: penguin.
Ø Mamalia, contoh: kera.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Makhluk hidup di dunia ini sangat beragam, baik tumbuhan maupun hewan. Hal ini mendorong
para ahli untuk mempelajarinya lebih lanjut,dengan suatu sistem yang disebut klasifikasi.
Klasifikasi dilakukan berdasarkan kesamaan morfologi, anatomi, fisiologi, dan cara
perkembangbiakannya. Dengan klasifikasi akan terbentuk kelompok-kelompok makhluk hidup
yang disebut takson. Setelah diklasifikasikan, suatu makhluk hidup diberi nama berdasarkan
kelompok yang dimilikinya. Sistem tata nama yang dipakai saat ini adalah sistem tata nama biner
yang disebut binomial nomenclature yang diperkenalkan oleh Carolus Linnaeus yang dijuluki
Bapak Taksonomi.
Pada 1969, ilmuwan Biologi R. H. Whittaker, membagi makhluk hidup menjadi lima kingdom,
yaitu kingdom monera, protista, fungi, plantae, dan ani malia. Sistem ini banyak digunakan para
ilmuwan biologi.
B. Saran
Mengharapkan setiap mahasiswa Program Studi Pendidikan Sekolah Dasar pada khususnya dan
dunia pendidikan pada umumnya, selalu berusaha menambah wawasannya tentang Ilmu
Pengetahuan Alam, agar dapat menjadi generasi penerus yang memajukan bangsa dan negara
dengan tetap mengahargai alam, serta lebih bijak memanfaatkan Sumber Daya Alam.
Terlebih lagi, kita sebagai calon pendidik diharapkan dapat mengajarkan kepada peserta didik
kita tentang keanekaragaman makhluk hidup agar mereka lebih peduli terhadap makhluk hidup
yang ada di alam semesta ini.
DAFTAR PUSTAKA
Anshori, Moch dan Djoko Maryanto. 2009. Biologi Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional
Dewiki, Santi dan Sri Yuniati P H K. 2005. Ilmu Alamiah Dasar. Edisi kedua cetakan pertama.
Jakarta: Universitas Terbuka