Oleh :
Ni Kadek Dwitya Sari
1902612010763/31
SDM H Malam
Puji Syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpah berkat
perkenan-Nya sehingga tugas makalah mengenai “Mampu Mendefinisikan, Menyebutkan,
Mendeskripsikan, Dan Menghitung Pajak Penghasilan Pasal 24 (Pph 24)”dapat diselesaikan
dengan waktu yang tepat.
Tugas ini berisi pembahasan materi tentang PPh Pasal 24 yang kami kerjakan sebagai
kewajiban dalam menyelesaikan tugas mata kuliah “Perpajakan”. Tidak lupa juga kami
mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Dosen Pengampu dalam mata kuliah ini
yang telah memberikan bimbingan dan bantuan sebagai petunjuk pembuatan tugas ini dan semua
pihak tanpa terkecuali yang telah membantu dalam penyusunan tugas ini, baik secara materi
maupun moril.
Penyusun
ii
Daftar Isi
KATA PENGANTAR...............................................................................................................................ii
Daftar Isi...................................................................................................................................................iii
BAB I
PENDAHULUAN......................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...........................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan.......................................................................................................................2
BAB II
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................3
2.1 Definisi PPh 24...........................................................................................................................3
2.2 Batas Maksimum Kredit Pajak Luar Negeri...........................................................................3
2.3 Perhitungan PPh 24...................................................................................................................4
BAB III
PENUTUP..................................................................................................................................................7
3.1 Kesimpulan......................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................8
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Adapun rumusan masalah yang digunakan dalam pembuatan makalah ini adalah :
1) Apa definisi dari PPh 24?
2) Bagaimana batas maksimum kredit pajak luar negeri?
3) Bagaimana perhitungan PPh 24?
1
1.3 Tujuan Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Batas maksimum kredit pajak luar negeri (KPLN) diambil yang terendah
dari ketiga unsur berikut :
3
1) Jumlah Pajak yang dibayar / terutang di luar negeri.
2) Penghasilan Luar Negeri x PPh Terutang yang biasa digunakan
Penghasilan Kena Pajak.
3) Jumlah PPh terutang untuk seluruh penghasilan kena pajak, dalam hal
penghasilan kena pajaknya lebih kecil dari penghasilan luar negerinya.
Catatan :
Jika Pajak Penghasilan Luar Negeri yang diminta untuk dikreditkan itu ternyata
dikembalikan maka jumlah pajak yang terutang menurut undang-undang ini harus
ditambah dengan jumlah tersebut pada tahun pengembalian tersebut dilakukan.
Jika Penghasilan Luar Negeri berasal dari beberapa negara maka jumlah
maksimum KPLN dihitung untuk masing-masing negara.
Untuk kerugian yang diderita di luar negeri tidak diperhitungkan dalam
menghitung penghasilan kena pajak. Penghasilan dari Luar Negeri untuk tahun-
tahun berikutnya dapat dikompensasikan dengan kerugiaan tersebut.
Dalam hal pajak dibayarkan di luar negeri lebih besar dari kredit pajak yang
diperkenankan (PPh Pasal 24), maka kelebihan tersebut tidak dapat :
Diminta kembali di kompensasikan sebagai pengurang penghasilan.
4
2. Cari Pajak Penghasilan Terutang (PPh Terutang) Dari Penghasilan Kena
Pajak (PKP)
3. Cari Pajak yang telah dibayar di Luar Negeri (%Pjk yang dikenakan di Luar
Negeri x Besarnya penghasilan di Luar Negeri)
4. Cari Kredit Pajak Luar Negeri (KPLN) :
KPLN = Penghasilan Luar Negeri x PPh terutang dari Penghasilan Kena
Pajak
5. Bandingkan antara Pajak yang telah dibayar di Luar Negeri (poin 3) dengan
kredit Pajak Luar Negeri (poin 4), lalu pilih yang terendah.
Jumlahkan poin 5 untuk mencari besarnya PPh Pasal 24 yang dapat
dikreditkan.
Contoh Kasus :
5
Korea Rp 400.000.000
Jumlah Penghasilan Neto Luar Negeri Rp 700.000.000 +
Penghasilan Kena Pajak (PKP) Rp 850.000.000
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pajak Penghasilan Pasal 24 Adalah Pajak yang dipungut di luar negeri atas
penghasilan wajib pajak di luar negeri.Pajak yang dibayar di luar negeri atas
penghasilan luar negeri yang diperoleh wajib pajak dalam negeri (WPDN) boleh
dikreditkan dengan pajak yang terutang dalam tahun pajak yang sama, sebesar pajak
yang dibayarkan diluar negeri tersebut tetapi tidak boleh melebihi penghitungan pajak
yang terutang berdasarkan UU No. 10 Tahun 1994. Untuk itu harus dicari batas
maksimum kredit pajak luar negeri (KPLN).
7
DAFTAR PUSTAKA
https://taxcenterfeunesa.com/read/15/pph-24-pengertian-subjek-objek-sumber-penghasilan-kena-pajak-
pelaksanaan-kredit-pajak-hingga-perhitungan-pph-24#:~:text=Pajak%20Penghasilan%20Pasal
%2024%20adalah,terutang%20yang%20dimiliki%20di%20Indonesia.
https://www.pajakku.com/read/5ecf803517946d2a32e32892/Belajar-Pajak:-Kredit-Pajak-Luar-Negeri-
(PPh-Pasal-24)
https://taxcenterfeunesa.com/read/15/pph-24-pengertian-subjek-objek-sumber-penghasilan-kena-pajak-
pelaksanaan-kredit-pajak-hingga-perhitungan-pph-24
https://ayopajak.com/pph-pasal-24/