Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH SEJARAH PERKEMBANGAN ISLAM

Sejarah masuknya islam di semenanjung Malaysia

Disusun oleh:
Angga Fikriansyah (12180212146)

KELAS 1C
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN DAN PERTERNAKAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM
2021/2022
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah senantiasa saya panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang


telah melimpahkan rahmat dan karunianya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini
guna memenuhi tugas mandiri/individu untuk mata kuliah sejarah perkembangan islam,

dengan judul ‘’ Sejarah masuknya islam di semenanjung Malaysia ’’.


Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang degan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga makalah ini
terselesaikan.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang saya miliki oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari
berbagi pihak, Akhirnya kami berharap semoga makalah ini memberi manfaat bagi
perkembangan dunia Pendidikan.

Pekanbaru, 19 Desember 2021

Angga Fikriansyah

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………...……………….i
DAFTAR ISI…………………………………………………………..…………………………ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………..……………….1
A. Latar Belakang….………………….……………………………………………1
B. Rumusan Masalah…………………………………….………………………....1
C. Tujuan……………………………………………….………………………..….1
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………….…………………….…..2
A. sejarah masuknya islam di semenanjung Malaysia..……………………………...2
B. Perkembangan islam di semenanjung Malaysia……….………….……………....4
C. tokoh yang berpengaruh pada masa itu ………..…………………………………7
BAB III PENUTUP………………………………………………………….…………………..8
A. Kesimpulan……………………………………………………………...………..8
B. Saran………...…………………………………………………………………….8
DAFTAR PUSTAKA……….………………………….………………………….……………..9

ii
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Asia Tenggara adalah tempat tinggal bagi penduduk Muslim terbesar di dunia.
Islam merupakan agama mayoritas di Indonesia, Malaysia dan Brunei Darussalam. Selain
itu, minoritas Muslim dapat ditemukan di Burma (Myanmar), Singapura, Filipina,
Thailand dan Vietnam. Secara geografis, kawasan Asia Tenggara merupakan tempat yang
unik dan menarik bagi perkembangan agama-agama dunia, sehingga hampir seluruh
agama terutama agama besar pernah singgah dan mendapat pengaruh di beberapa tempat
di kawasan ini, termasuk agama Islam.
Di Malaysia, Muslim berjumlah 16,3 juta jiwa, atau 61,3% dari total
penduduknya yakni 32,7% juta juwa. Saat ini, ada sekitar 240 juta Muslim di Asia
Tenggara atau sekitar 42% dari jumlah populasi penduduk Asia Tenggara. Jumlahnya
sekitar 25% dari total penduduk Muslim dunia yang berjumlah 1.57 miliar jiwa.
Melalui makalah inilah pemakalah mencoba membahas tentang apa yang ada di
semenanjung Malaysia, yakni terkait sejarah masuknya islam di semenanjung Malaysia
perkembangan serta tokoh yang berpengaruh pada masa itu, dengan adanya makalah ini
diharapkan para pembaca dapat mendapat pengetahuan yang bermaanfaat tentang sejarah
masuknya islam di semenanjung Malaysia.

B. Rumusan Masalah

1. sejarah masuknya islam di semenanjung Malaysia?


2. Perkembangan islam di semenanjung Malaysia?
3. tokoh yang berpengaruh pada masa itu?

C. Tujuan
Supaya pembaca dapat mendapat pengetahuan yang bermaanfaat tentang sejarah
masuknya islam di semenanjung Malaysia, dan mengetahui perkembangan islam di
semenanjung Malaysia.

1
BAB II
PEMBAHASAN
1. sejarah masuknya islam di semenanjung Malaysia
Tidak adanya dokumen yang lengkap mengenai kedatangan Islam ke Malaysia
menyebabkan munculnya berbagai teori tentang kapan dan dari mana Islam pertama
kali menyebar di negara ini. Azmi misalnya, berpendapat bahwa Islam datang pertama
kali ke Malaysia sejak abad ke-7 M. Pendapatnya ini berdasarkan pada sebuah argumen
bahwa pada pertengahan abad tersebut, pedagang Arab Islam sudah sampai ke gugusan
pulau-pulau Melayu, dimana Malaysia secara geografis tidak dapat dipisahkan
darinya.
Para pedagang Arab Muslim yang singgah dipelabuhan dagang Indonesia pada
paruh ketiga abadtersebut, menurut Azmi, tentu juga singgah di pelabuhan-pelabuhan
dagang di Malaysia.
Sejalan dengan pendapatAzmi, Abdullah dkk. menegaskan:
Para pedagang ini singgah di pelabuhan-pelabuhan
Sumatera untuk mendapatkan barang-barang keperluan dan
sementara menanti perubahan angin Mosun, ada di antara
mereka yang singgah di pelabuhan-pelabuhan Tanah Melayu
seperti Kedah, Trengganu dan Malaka. Oleh yang demikian
bolehlah dikatakan bahwa Islam telah tiba di Tanah Melayu
pada abad ke- 7M.
Pendapat ini, masih sangat meragukan karena hipotesis tersebut terlalu umum dan
masih dapat diperdebatkan.
Hipotesis lain dikemukakan oleh Fatimi, bahwa Islam datang pertama kali di
sekitar abad ke-8 H (14 M). Ia berpegang pada penemuan Batu Bersurat di Trengganu
yang bertanggal 702H (1303M). Batu Bersurat itu ditulis dengan aksara Arab. Pada
sebuah sisinya, memuat pernyataan yang memerintahkan para penguasa dan pemerintah
untuk berpegang teguh pada keyakinan Islam dan ajaran Rasulullah. Sisi lainnya
memuat daftar singkat mengenai 10 aturan dan mereka yang melanggarnya akan
mendapat hukuman.

2
Selain itu, Majul mengatakan bahwa Islam pertama tiba di Malaysia sekitar abad
ke-15 dan ke-16 M. Kedua pendapat ini, baik Fatimi maupun Majul, juga tidak dapat
diterima karena ada bukti yang lebih kuat yang menunjukkan bahwa Islam telah tiba jauh
sebelum itu yaitu pada abad ke-3 H (10 M).
Pendapat terakhir ini didasarkan pada penemuan batu nisan di Tanjung Inggris,
Kedah pada tahun 1965. Pada batu nisan itu tertulis nama Syeikh Abd al- Qadir ibn
Husayn Syah yang meninggal pada tahun 291 H (940 M). Menurut sejarawan, Syeik Abd
al-Qadir adalah seorang da’i keturunan Persia. Penemuan ini merupakan suatu bukti
bahwa Islam telah datang ke Malaysia pada sekitar abad ke-3 H (10M).
Baik Fatimi maupun Majul agaknya tidak mengetahui tentang penemuan batu
nisan di Tanjung Kedah ini dan tulisan tentangnya di majalah Mastika, karena tulisan
tersebut baru diterbitkan tahun 1965, sedangkan penelitian mereka masing-masing
dihasilkan tahun 1963 dan 1964.
Tidak adanya konsensus di kalangan sarjana ini bisa dimengerti. Bagaimanapun
juga problem utama untuk mempelajari Islam di wilayah ini dalam istilah Johns, adalah
karena keragaman dan keluasan wilayah, di mana pada kenyataannya tidak setiap wilayah
atau masing-masing bagian dari wilayah itu sama-sama bisa diketahui dengan baik,
sehingga menimbulkan distorsi penekanan, anakronisme dan ekstrapolasi yang tidak
akurat.
Sumber-sumber spekulasi lainnya adalah menyangkut cara dan situasi di mana
islamisasi di Semenanjung Melayu ini terjadi. Mengenai asal-usul penyebaran,
perdebatan akademis berpusat di Arabia dan India. Sebagaimana diketahui secara umum,
sebelum Islam datang ke Tanah Melayu, orang-orang Melayu adalah penganut animisme,
hinduisme dan budhisme. Namun demikian, sejak kedatangannya, Islam secara berangsur
angsur mulai diyakini dan diterima sebagai agama baru oleh masyarakat Melayu
Nusantara.

3
2. Perkembangan islam di semenanjung Malaysia?
Perkembangan Islam di Malaysia dapat ditunjukkan bahwa kenyataanya bila
dibandingkan dengan sejumlah negara yang mempunyai penduduk muslim dan non-
muslim yang hampir seimbang, bahwa Malaysia sangat menekankan pada simbol-simbol
yang digunakan dan berkaitan dengan lembaga dan pengamalan nilai-nilai Islam
(Muzaffar,1987;22, lihat juga Mutalib, 1990:134).
Kenyataan ini dapat dilihat sejak kebangkitan Islam tahun 1970-an dan mencapai
puncaknya pada tahun 1980-an. Hal ini dapat dibuktikan mulai dari deklarasi pemerintah
untuk merevisi sistem hukum pemerintah agar lebih selaras dengan hukum Islam pada tahum
1978 dan deklarasi pemerintah untuk menyusun kembali model dan sistem ekonomi Malaysia pada
tahun 1980 selanjutnya diikuti dengan penyediaan infrastuktur dan institusi-institusi
Islam seperti Bank Islam, Asuransi Islam, Penggadaian Islam, Yayasan Ekonomi Islam,
pembentukan kelompok Sumber Daya Islam serta kelompok khusus Penegakan Islam
tahun 1980.
Pengakuan Islam di bagian dunia telah menjadi fakta sejak CE 674 (empat puluh
dua tahun setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW ketika penguasa Umayyah Muawiyah
berkuasa di Damaskus. Dua ratus tahun kemudian pada tahun 878 Masehi Islam dianut
oleh orang-orang di sepanjang pantai Semenanjung Malaysia termasuk pelabuhan Kelang
yang terkenal pusat perdagangan. Sebelum kedatangan Islam, orang Melayu pribumi
memeluk agama kuno dengan berbagai bentuk keyakinan dengan beberapa milik
penduduk Hindu / Budha agama.
Hidup ini terstruktur dan diatur dengan cara-cara yang menunjukkan pengaruh
lebih dari satu agama. Hal ini dapat dilihat tidak hanya dalam pola-pola budaya malay
tetapi juga bagian dari 'kekuatan' struktur pejabat negara dan pangeran.
Kejayaan Malaka dapat dibina lagi sedikit demi sedikit oleh Sultan Aludin Syah I,
sebagai pengganti Muhammad Syah. Kemudian pusat pemerintahannya dari Kampar ke
Johor (Semenanjung Malaka). Sultan Alaudin Syah I dikenal sebagai Sultan Johor yang
pertama dan negeri Johor makin bertambah ramai dengan datangnya para pedagang dan
pendatang.
Islam di Malay Archipelago pada umumnya dan Malaysia khususnya mengikuti
Madhab Syafi'i (aliran pemikiran). Namun, ada banyak umat Islam di Malaysia yang

4
tidak mengikuti sekolah tertentu. Di Perlis, konstitusi negara menentukan bahwa Perlis
mengikuti Al-Qur'an dan Sunnah dan tidak Madhab tertentu. Banyak umat Islam di Perlis
karenanya tidak mengikuti Madhab, seperti halnya dengan para pengikut dan anggota
Organisasi Muhammadiyah di Indonesia.
Namun ada, sejumlah umat Islam yang merasa bahwa sekolah-sekolah pondok
tidak bisa menghadapi tantangan lembaga pendidikan kolonial. Dalam rangka untuk
mengatasi masalah, Madrasatul Mashoor Al-Islamiyah didirikan di Pulau Pinang pada
tahun 1916 dengan menggunakan bahasa Arab sebagai bahasa pengantar. Madrasah
mengajarkan Fiqh serta mata pelajaran sekuler.
Sampai sekarang perkembangan agama Islam di Malaysia makin bertambah maju
dan pesat, dengan bukti banyaknya masjid-masjid yang dibangun, juga terlihat dalam
penyelenggaraan jamaah haji yang begitu baik. Sehingga dapat dikatakan bahwa
perkembangan Islam di Malaysia, tidak ada hambatan. Bahkan, ditegaskan dalam
konstitusi negaranya bahwa Islam merupakan agama resmi negara.
Di kelantan, hukum hudud (pidana Islam) telah diberlakukan sejak 1992. kelantan
adalah negara bagian yang dikuasai partai oposisi, yakni Partai Al-Islam se-Malaysia
(PAS) yang berideologi Islam. Dalam pemilu 1990 mengalahkan UMNO dan PAS
dipimpin oleh Nik Mat Nik Abdul Azis yang menjabat sebagai Menteri Besar Kelantan.
Cara pengembangan Islam di Malaysia / strategi dakwah yang dilakukan antara lain :
a.       Membuka pusat pelatihan agama disebut "pondok" atau pondok kecil dari
tempat tidur dibangun untuk para siswa.
b.      Membantu masyarakat sesuai dengan pekerjaannya
c.       Perkawinan
d.      Perdagangan
e.        Pemerintahan
Adapun faktor yang menyebabkan Islam kuat di Malaysia antara lain :
a.       Karena islam dijadikan identitas melayu.
b.      Posisi islam dalam konstitusi dan undang-undang Malaysia 1 agustus 1957
Malaysia merdeka dari inggris Islam menjadin agama resmi kerajaan.
c.       Kebijakan pemerintah setelah berakhirnya konflik etnik(1969) tentang masalah
ekonomi dengan membuat sistem ekonomi baru yaitu ekonomi berbasis islam.

5
d.      Adanya dukungan kuat dari pemerintah.
Sebilangan Muslim muda, terutamanya yang dibesarkan dalam yang lebih sekular
atau berlatar barat adalah Muslim sapara mengamal. Mereka mematuhi amalan bulan suci
(Ramadan) apabila berpuasa semasa waktu siang yang madatori, dan mengelak memakan
daging babi tetapi mereka tidak mengerjakan sembahyang lima waktu sehari mahupun
pergi ke masjid secara kerap. Pada masa yang sama, bilangan Melayu yang semakin
bertambah telah mengambil agama ini lebih serius, dengan bertambahnya popularitas
kalangan Islam dan bertambahnya bilangan perempuan memilih untuk memakai tudung
atau skaf kepala sebagai bukti.
Islam merupakan agama resmi negara federasi Malaysia, meskipun penganut
Islam di negeri itu lebih dari 55%. Walaupun tidak semua orang Muslim adalah Melayu,
secara konstitusional orang Melayu mesti Muslim. Untuk tujuan politik, penduduk asli
Malaysia disebut bumi putera, sedangkan penduduk bukan asli atau kaum pendatang
disebut non-bumi putera.
Klasifikasi bumi putera dan non-bumi putera tidak berdasarkan agama yang
dipeluk, karena tidak semua penduduk asli beragama Islam, terutama mereka yang
tinggal di Sabah dan Serawak, sebagaimana juga tidak semua yang beragam Islam adalah
bumi putera. Pada umumnya mereka yang bukan bumi putera, terutama Cina mempunyai
latar belakang kota dan berhasil di bidang ekonomi. Sebaliknya kaum bumi putera datang
dari latar belakang pedesaan dan secara ekonomi mereka sangat rendah.
Akibat kebijaksanaan Malaysia, maka tumbuhlah konformitas yang cukup besar
terhadap tata cara hidup Islam di Malaysia. Di samping itu, kajian-kajian Islam di negeri
itu juga meningkat. Angkatan Belia Islam Malaysia membentuk gerakan non politik yang
bertujuan mewujudkan gaya hidup sebagaimana dijalankan oleh masyarakat Islam
pertama di zaman Nabi. Yang menarik, lepas dari besarnya pengaruh Islam di negeri itu,
kaum Islam di Malaysia dengan sengaja atau tidak tetap memiliki hubungan yang baik
dengan sesama warga Malaysia yang non-Muslim.

6
3. tokoh yang berpengaruh pada masa itu
Tokoh-tokoh yang berpengaruh besar terhadap Islam di Malaysia antara lain
sebagai berikut :
a. Syekh Tahir Jalaluddin
b. Sidi Abdul Aziz
Beliau berasal dari Jeddah, beliau adalah salah satu ulama yang mengislamkan
pejabat pemerintah Malaka Sultan Permaisura. Beliau merupakan raja pertama yang
memimpin kerajaan Islam Malaka.
c. Sultan Alauddin Syah I
Yang banyak membangun Malaysia sehingga keislaman dan kotanya berkembang
pesat, sebagai pengganti Muhammad Syah. Kemudian pusat pemerintahannya dari
Kampar ke Johor (Semenanjung Malaka). Sultan Alaudin Syah I dikenal sebagai Sultan
Johor yang pertama.
d. Sultan Iskandar Syah
Beliau merupakan pengganti dari raja Islam Malaka.
e. Sultan Mansyur Syah ( 1414 – 1477 M )
Beliau merupakan penggganti dari Sultan Iskadar Syah, dimasa pemimpinannya
penyiaran Islam bertambah maju.
f. Sultan Muzaffar Shah I
Dari Kedah memeluk Islam dan menjadi raja Melayu pertama yang diketahui
untuk berbuat demikian. Bagaimanapun, adalah pemelukan Islam oleh Sultan Megat
Iskandar Shah, sebelum itu dikenali sebagai Parameswara, yang merupakan peristiwa
penting dalam pemelukan Islam oleh orang- orang Melayu di Malaysia. Baginda telah
memeluk Islam selepas perkawinannya dengan seorang puteri dari Pasai.

7
BAB III
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Kesimpulannya Islam datang pertama kali ke Malaysia sejak abad ke-7 M.
Pendapatnya ini berdasarkan pada sebuah argument bahwa pada pertengahan abad
tersebut, pedagang Arab Islam sudah sampai ke gugusan pulau-pulau Melayu, dimana
Malaysia secara geografis tidak dapat dipisahkan darinya.
Para pedagang Arab Muslim yang singgah dipelabuhan dagang Indonesia pada
paruh ketiga abadtersebut, menurut Azmi, tentu juga singgah di pelabuhan-pelabuhan
dagang di Malaysia.
Selain itu, Majul mengatakan bahwa Islam pertama tiba di Malaysia sekitar abad
ke-15 dan ke-16 M. Kedua pendapat ini, baik Fatimi maupun Majul, juga tidak dapat
diterima karena ada bukti yang lebih kuat yang menunjukkan bahwa Islam telah tiba jauh
sebelum itu yaitu pada abad ke-3 H (10 M).
Pendapat terakhir ini didasarkan pada penemuan batu nisan di Tanjung Inggris,
Kedah pada tahun 1965. Pada batu nisan itu tertulis nama Syeikh Abd al- Qadir ibn
Husayn Syah yang meninggal pada tahun 291 H (940 M). Menurut sejarawan, Syeik Abd
al-Qadir adalah seorang da’i keturunan Persia. Penemuan ini merupakan suatu bukti
bahwa Islam telah datang ke Malaysia pada sekitar abad ke-3 H (10M).
Namun Tidak adanya dokumen yang lengkap mengenai kedatangan Islam ke
Malaysia menyebabkan munculnya berbagai teori tentang kapan dan dari mana Islam
pertama kali menyebar di negara ini.

B. Saran
Adapun makalah saya ini adalah makalah hasil pemikiran sendiri, yang didasari
dari refrensi-refrensi yang kami dapatkan baik dari journal, artikel maupun pengetahuan
dari online. Jika terdapat kesalahan dan kekurangan dari makalah kami ini, kami berharap
kritik/saran dan masukan dari pembaca, guna untuk mewujudkan perubahan kelebih baik
di kemudian harinya. Terimakasih

8
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Hj. Helmiati, M.Ag : SEJARAH ISLAM ASIA TENGGARA, 2014 .( bab 3 masuknya
islam ke semenanjung Malaysia)
Abdullah renre : jurnal perkembangan islam di Malaysia, 2012 Vol XII nomor 2
Abdul Rohman : jurnal Perkembangan Islam dan Gerakan Politiknya di Malaysia, 2020
Vol 2,No 1

Anisa Mutiara Priyadi/SAT : laman web


http://wartasejarah.blogspot.com/2014/07/islam-di-malaysia.html

Anda mungkin juga menyukai