PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dasar yang mengemban tugas mencerdaskan peserta didik yang akan menjadi generasi
belakang yang berbeda-beda. Hal inilah yang akan menjadi salah satu bahan
Riau yang memiliki penduduk beragam, terdiri dari berbagai etnis, suku, dan agama,
namun keharmonisan diantara berbagai keragaman itu masih selalu terjaga dengan
baik. Hal ini sangat mendukung dalam terciptanya lingkungan yang kondusif demi
Kondisi yang kondusif tersebut harus terus dijaga dan dipelihara terutama di
lingkungan SD-SMPN4 SATAP Tebing sebagai salah satu wahana pendidikan dan
daerah yang berbatasan langsung dengan negara lain seperti Malaysia dan Singapura.
Selain itu Kabupaten Karimun juga berada dalam wilayah perdagangan bebas (FTZ).
Hal ini jelas sekali akan mempengaruhi dalam hal globalisasi, persaingan yang
mempersiapkan peserta didiknya yang berkualitas baik secara jasmani maupun rohani
agar mampu bersaing dan unggul dalam persaingan yang semakin bebas. Selain itu
peserta didik dibekali beberapa hal yang bisa menangkis atau membentengi diri dari
pengaruh negatif adanya globalisasi maupaun budaya dari luar yang tidak sesuai
dengan budaya daerah/ nasional dan bahkan yang dapat merusak akidah, maupun
keluhuran budaya kita.Salah satunya dibekali dengan pendidikan imtaq (iman dan
taqwa) serta akhlak/ budi pekerti. Hal ini juga sejalan dengan salah satu azam
Taqwa.”
kekayaan budayanya. Diketahui bersama bahwa cikal bakal Bahasa Indonesia adalah
Bahasa Melayu, begitu juga dengan Gurindam Dua Belas karangan Raja Ali Haji. Hal
itu merupakan kebanggaan tersendiri bagi penduduk di Tanah Melayu dan sebagai
bukti akan kekayaan budayanya. SD-SMPN 4 Tebing sebagai saah satu lembaga
pendidikan yang berada di Tanah Melayu akan turut serta melestarikan dan
budaya lokal tidak ditinggalkan dan tetap eksis di era globalisasi dimana persaingan
lebih bebas dan budaya dari manapun bisa masuk dengan bebas. Ini sesuai dengan
salah satu dari azam penggerak pembangunan Kabupaten Karimun, yaitu “Azam
dengan pesat. Hal ini juga akan merambah ke dalam dunia pendidikan, tentunya
hidupnya kelak. Selain itu peserta didik juga dibekali dengan pendidikan kecakapan
Dalam rangka mewujudkan semuanya itu dan agar mampu bersaing dengan
pendek dan jangka panjang untuk menargetkan keunggulan sekolah dari berbagai
analisis konteks.
dengan nilai-nilai budaya bangsa baik nasional maupun lokal sehinggga mampu
menghadang nilai-nilai budaya baru yang bertentangan dengan nilai-nilai budaya lokal
seni, keagamaan, olahraga, serta Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global.
Dengan kegiatan ini diharapkan siswa mampu meraih prestasi yang maksimal sesuai
jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu,
semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai,
gemar membaca, peduli sosial dan lingkungan, serta tanggung jawab. Sedangkan nilai-
nilai kewirausahaan dan ekonomi kreatif yang dikembangkan sebagai berikut: mandiri,
tahun 2009 tentang PPLH pasal 65 ayat 2 yang mengatakan setiap orang berhak
keadilan dalam memenuhi hak atas lingkungan yang baik dan sehat.
Pendidikan Anti Korupsi bagi peserta didik dan warga sekolah dalam upaya
berperilaku menghindari perilaku korupsi di mana pun dan kapan pun di sepanjang
sekitarnya.
Permasalahan yang dihadapi dalam proses belajar mengajar saat ini, yaitu
proses belajar mengajar yang tidak berpusat pada peserta didik dan belum mampu
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu Pasal 3 tentang Fungsi dan
1. Landasan Filosofis
budaya yang dianut oleh suatu bangsa. Bangsa Indonesia memiliki nilai-nilai
budaya yang bersumber dari Pancasila, sebagai falsafah hidup berbangsa dan
sekolah.
Sekolah sebagai bagian dari masyarakat tidak terlepas dari lokus, kewaktuan,
kondisi sosial dan budaya. Kekuatan dan kelemahan dari hal-hal ini akan menjadi
2. Landasan Yuridis
berdasarkan:
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.
Pasal 36 ayat (2), “Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dengan
peserta didik”. Pasal 38 ayat (2), “Kurikulum pendidikan dasar dan menengah
didik”.
pendidikan dasar dan menengah. Standar Isi untuk satuan Pendidikan Dasar
Satuan Pedidikan Dasar dan Menengah yang disusun oleh Badan Penelitian
relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan di bawah koordinasi dan
supervisi Dinas Pendidikan atau Kantor Departeman Agama kabupaten/ kota untuk
SD-SMPN 4 SATAP Tebing mengacu pada Standar Isi dan Standar Kompetensi
Lulusan serta berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh
1. Berpusat pada potensi perkembangan kebutuhan dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta
kepentingan peserta didik, dan tuntutan lingkungan, serta budaya dan karakter
bangsa. Memiliki posisi sentral berarti kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta
didik.
peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan
tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status
sosial ekonomi, dan gender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib
kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun
teknologi, dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat
dan isi kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti
merupakan keniscayaan.
kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara
bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan
A. Tujuan Pendidikan
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
Dalam mewujudkan Visi SD-SMPN 4 SATAP Tebing ada sejumlah misi yang
4. Meningkatkan nilai agama dan cinta akan budaya daerah dan menciptkan suasana
kekeluargaan
Mengacu pada visi dan misi sekolah, serta tujuan umum pendidikan dasar,
tujuan sekolah dalam mengembangkan pendidikan ini adalah sebagai berikut meliputi
kegiatan :
1. Disiplin
Melalui kegiatan :
- Guru, staf TU dan siswa berpakaian seragam sesuai tata tertib pakaian sekolah
2. Bersih
- Guru, staf TU dan siswa aktif melakukan kegiatan PHBS ( Perilaku Hidup
- Guru, staf TU dan siswa melaksanakan program anti rokok dan narkoba
3. Berprestasi
- Guru, staf TU dan siswa aktif dalam kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler
- Guru dan siswa aktif dalam kegiatan pembinaan bakat dan minat melalui
- Guru, staf TU dan siswa aktif dalam menjalankan kewajiban ibadah melalui
peristiwa keagamaan
- Guru, staf TU dan siswa secara rutin menjalankan sikap yang mengacu kepada
keagamaan.
E. Sasaran
Diharapkan guru dan siswa dari SD-SMPN 4 SATAP Tebing agar dapat menerapkan
visi dan misi sekolah dan dapat diterapkan dalam lingkungan keluarga, sekolah dan
masyarakat.
A. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum yaitu kurikulum 13 bagi kelas VII dan VIII, IX, meliputi
sejumlah mata pelajaran termasuk pengembangan diri sebagai berikut :
VII VIII IX
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 3 3 3
2. Pendidikan Kewarganegaraan 3 3 3
3. Bahasa Indonesia 6 6 6
4. Bahasa Inggris 4 4 4
5. Matematika 5 5 5
6. Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5
7. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
8. Seni Budaya dan keterampilan 3 3 3
9. Pendidikan Olahraga dan 3 3 3
Kesehatan
10. Prakarya 2 2 2
B. Muatan Lokal
11. Budaya melayu 2 2 2
Pengembangan Diri 2*) 2*) 2*)
Jumlah 40 40 40
B. Muatan Kurikulum
pelajaran yang keluasan dan kedalamannya merupakan beban belajar bagi peserta didik
Mata pelajaran adalah unit organisasi terkecil dari Kompetensi Dasar. Untuk
kurikulum SMP organisasi Kompetensi Dasar kurikulum dilakukan melalui
pendekatan yang terintegrasi (integratedcurriculum) dengan cara
7. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
Kelas VII
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan (faktual, 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam
konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ranah konkret (menggunakan, mengurai,
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan ranah abstrak (menulis, membaca,
kejadian tampak mata menghitung, menggambar, dan mengarang)
sesuai dengan yang dipelajar
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami gerak spesifik dalam berbagai 4.1 Mempraktikkan gerak spesifik dalam
permainan bola besar sederhana dan atau berbagai permainan bola besar sederhana dan
tradisional*) atau tradisional
3.2 Memahami gerak spesifik dalam 4.2 Mempraktikkan gerak spesifik dalam
berbagai permainan bola kecil sederhana dan berbagai permainan bola kecil sederhana dan
atau tradisional. *) atau tradisional. *)
3.3 Memahami gerak spesifik jalan, lari, 4.3 Mempraktikkan gerak spesifik jalan, lari,
lompat, dan lempar dalam berbagai lompat, dan lempar dalam berbagai
permainan sederhana dan atau tradisional. *) permainan sederhana dan atau tradisional. *)
3.4 Memahami gerak spesifik seni beladiri. 4.4 Mempraktikkan gerak spesifik seni
**) beladiri. **)
8. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas
VII
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL)
SPIRITUAL)
1. menghargai dan menghayati ajaran agama 2. menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
yang dianutnya tanggung jawab, peduli (toleran, gotong
royong), santun, percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan
1.7. menghayati ajaran bersuci dari hadas 2.7. menunjukkan perilaku hidup bersih
kecil dan hadas besar berdasarkan syariat sebagai wujud ketentuan bersuci dari hadas
Islam besar berdasarkan ketentuan syari’at Islam
1.8. menunaikan salat wajib berjamaah 2.8. menunjukkan perilaku demokratis
sebagai implementasi pemahaman rukun sebagai implementasi pelaksanaan salat
3.3. memahami makna al-Asma‘u alHusna: 3.3. memahami makna al-Asma‘u alHusna:
al-’Alim, al-Khabir, as-Sami’, dan al-Bashir al-’Alim, al-Khabir, as-Sami’, dan al-Bashir
3.4. memahami makna iman kepada malaikat 4.4. menyajikan contoh perilaku yang
berdasarkan dalil naqli mencerminkan iman kepada malaikat Allah
Swt.
4.4. menyajikan contoh perilaku yang 4.5. menyajikan makna perilaku jujur,
mencerminkan iman kepada malaikat Allah amanah, dan istiqamah
Swt.
3.6. memahami makna hormat dan patuh 4.6. menyajikan makna hormat dan patuh
kepada kedua orang tua dan guru, dan empati kepada orang tua dan guru, dan empati
KURIKULUM SD-SMPN 4 SATU ATAP TEBING 36
terhadap sesama terhadap sesama
3.7. memahami ketentuan bersuci dari hadas 4.7. menyajikan cara bersuci dari hadas besar
besar berdasarkan ketentuan syari’at Islam
3.8. memahami ketentuan salat berjemaah 4.8. mempraktikkan salat berjamaah
3.9. memahami ketentuan salat Jumat 4.9. mempraktikkan salat Jumat
3.10. memahami ketentuan salat jamak qasar 4.10. mempraktikkan salat jamak dan qasar
3.11. memahami sejarah perjuangan Nabi 4.11. menyajikan strategi perjuangan yang
Muhammad saw. periode Makkah dilakukan Nabi Muhammad saw. periode
Makkah
3.12. memahami sejarah perjuangan Nabi 4.12. menyajikan strategi perjuangan yang
Muhammad saw. periode Madinah dilakukan Nabi Muhammad saw. periode
Madinah
3.13. memahami sejarah perjuangan dan 4.12. menyajikan strategi perjuangan yang
kepribadian al-Khulafa al-Rasyidun dilakukan Nabi Muhammad saw. periode
Madinah
3.12. memahami sejarah perjuangan Nabi 4.13. menyajikan strategi perjuangan dan
Muhammad saw. periode Madinah kepribadian al-Khulafa al-Rasyidun
9. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
Kelas VII
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL)
SPIRITUAL)
1. menghargai dan menghayati ajaran agama 2. menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
yang dianutnya tanggung jawab, peduli (toleran, gotong
royong), santun, percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan
dan keberadaanny
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
10. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
Kelas VII
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL)
SPIRITUAL)
1. menghargai dan menghayati ajaran agama 2. menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
yang dianutnya tanggung jawab, peduli (toleran, gotong
royong), santun, percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan
dan keberadaannya
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.1 bersyukur karena dirinya diciptakan 2.1 percaya diri terhadap keunikan diri
sebagai citra Allah sebagai citra Allah
1.2 bersyukur kepada Allah atas kemampuan 2.2 bertanggung jawab mengembangkan
dan keterbatasan yang dimilikinya kemampuan dan mengatasi keterbatasan
dirinya
1.3 bersyukur atas dirinya telah diciptakan 2.3 santun terhadap perempuan dan laki-laki
sebagai laki-laki atau perempuan yang sebagai ciptaan Tuhan yang sederajat
sederajat
1.4 bersyukur atas anugerah seksualitas demi 2.4 bertanggung jawab dalam
kehidupan bersama yang lebih baik mengembangkan seksualitas secara benar
sebagai anugerah Allah
12. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar pendidikan Bahasa Inggris Kelas VII
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. memahami pengetahuan (faktual, 4. mencoba, mengolah, dan menyaji dalam
konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ranah konkret (menggunakan, mengurai,
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan ranah abstrak (menulis, membaca,
kejadian tampak mata menghitung, menggambar, dan mengarang)
sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 mengidentifikasi fungsi sosial, struktur 4.1 menyusun teks interaksi interpersonal
teks, dan unsur kebahasaan teks interaksi lisan dan tulis sangat pendek dan sederhana
3.8 menafsirkan fungsi sosial dan unsur 4.8 menangkap makna secara kontekstual
kebahasaan dalam lirik lagu terkait terkait dengan fungsi sosial dan unsur
kehidupan remaja SMP/MTs kebahasaan lirik lagu terkait kehidupan
remaja SMP/MTs
13. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar pendidikan Seni Budaya Kelas VII
a. Seni Rupa
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. memahami pengetahuan (faktual, 4. mencoba, mengolah, dan menyaji dalam
konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ranah konkret (menggunakan, mengurai,
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan ranah abstrak (menulis, membaca,
kejadian tampak mata menghitung, menggambar, dan mengarang)
sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 memahami unsur, prinsip, teknik dan 4.1 menggambar flora, fauna, dan alam
prosedur menggambar flora, fauna dan alam benda
benda dengan berbagai bahan
3.2 memahami prinsip dan prosedur 4.2 menggambar gubahan flora, fauna, dan
menggambar gubahan flora, fauna, dan bentuk geometrik menjadi ragam hias
bentuk geometrik menjadi ragam hias
3.3 memahami prosedur penerapan ragam 4.3 membuat karya dengan berbagai motif
hias pada bahan buatan ragam hias pada bahan buatan
3.4 memahami prosedur penerapan ragam 4.4 membuat karya dengan berbagai motif
hias pada bahan alam ragam hias pada bahan alam
c. Seni Tari
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. memahami pengetahuan (faktual, 4. mencoba, mengolah, dan menyaji dalam
konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ranah konkret (menggunakan, mengurai,
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan ranah abstrak (menulis, membaca,
kejadian tampak mata menghitung, menggambar, dan mengarang)
sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut
d. Seni Theater
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. memahami pengetahuan (faktual, 4. mencoba, mengolah, dan menyaji dalam
konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ranah konkret (menggunakan, mengurai,
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan ranah abstrak (menulis, membaca,
kejadian tampak mata menghitung, menggambar, dan mengarang)
sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 memahami konsep, teknik dan prosedur 4.1 memeragakan adegan fragmen sesuai
dasar seni peran untuk pementasan fragmen konsep, teknik dan prosedur seni peran
3.2 memahami teknik menyusun naskah 4.2 menyusun naskah sesuai kaidah
fragmen pementasan fragmen
3.3 memahami perancangan pementasan 4.3 merancang pementasan fragmen sesuai
fragmen sesuai konsep, teknik dan prosedur konsep, teknik dan prosedur
3.4 memahami pementasan fragmen sesuai 4.4 mementaskan fragmen sesuai konsep,
konsep, teknik, dan prosedur teknik, dan prosedur
b. Rekayasa
c. Budidaya
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
d. Pengolahan
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. memahami pengetahuan (faktual, 4. mencoba, mengolah, dan menyaji dalam
konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ranah konkret (menggunakan, mengurai,
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan ranah abstrak (menulis, membaca,
kejadian tampak mata menghitung, menggambar, dan mengarang)
sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori
2. Muatan Lokal
Muatan Lokal yang dipilih ditetapkan berdasarkan ciri khas, potensi dan
keunggulan daerah, serta ketersediaan lahan, sarana prasarana, dan tenaga pendidik.
aktif. Nilai-nilai budaya dan karakter bangsa yang dimaksud antara lain religius,
jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif,mandiri, demokratis, rasa ingin tahu,
cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab.
harus mengembangkan standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) untuk
- Prakarya
Tujuan:
Ruang lingkup:
- Budaya Melayu
Tujuan :
3. Pengembangan Diri
sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat. Kegiatan pengembangan diri dapat
bangsa. Pengembangan diri terdiri atas 2 (dua) bentuk kegiatan, yaitu terprogram dan
tidak terprogram.
Pengembangan diri yang terprogram dilakukan setiap hari sabtu jam 08.55 s/d 13.55
khusus dalam kurun waktu tertentu untuk memenuhi kebutuhan peserta didik secara
berikut ini.
B. Ekstrakurikuler
1. Kepramukaan Demokratis Latihan terprogram
Disiplin (kepemimpinan dan organisasi)
Kerjasama
Rasa kebangsaaan
Nasionalisme
Toleransi
Peduli sosial dan lingkungan
Cinta damai, dan
Kerja keras
Terampil dan mandiri
Mempertahankan hidup
2. Olah raga
a. Badminton Mengembangkan prestasi Melalui latihan rutin
badminton Melalui perlombaan antar
Meningkatkan kemampuan kelas dan antar sekolah/
dan ketrampilan siswa dalam madrasah
permainan badminton sebagai Melalui lomba O2SN
olahraga prestasi Melalui lomba Popda
Meningkatkan kesehatan fisik
dan mental siswa
Menumbuhkan jiwa
sportifitas
5. Pembinaan Mata
Pelajaran
a. Math dan Sains Memberi tambahan Melalui latihan rutin
Club kemampuan dan ketrampilan Melalui pelajaran biasa
peserta didik dalam
mempelajari matematika dan
IPA
Memberi tambahan
kemampuan dan ketrampilan
peserta didik dalam
mempelajari ilmu sosial
berikut.
Kegiatan Contoh
Pengembangan diri
Bakti sosial
Melerai pertengkaran
Rasa Kebangsaan
Toleransi
lingkungan
Cinta damai
Kerja keras
Mandiri
sesuai
Rasa Kebangsaan
kurikulum
Toleransi
2013)
Peduli sosial dan
lingkungan
Cinta damai
Kerja keras
Mandiri
Berani mengambil
resiko
Berorientasi pada
tindakan
Kepemimpinan
Kerja keras
berbaris ,akraw
Disiplin
Perlombaan olah raga
Jujur
tindakan
Kepemimpinan
Kerja keras
Berkompetisi internal
Berorientasi pada
tindakan
Kepemimpinan
Kerja keras
Berkompetisi internal
dan eksternal
agama
Mandiri
Kegiatan keagamaan
Kreatif
Latihan rutin
Berani mengambil
tindakan
Kepemimpinan
Kerja keras
Diterapkan
NILAI DESKRIPSI
terhadap bangsa.
3. Mandiri Sikap dan perilaku yang tidak tergantung kepada orang lain
NILAI DESKRIPSI
jujur, disiplin, tanggung jawab, bekerja keras, sederhana, mandiri, adil, berani,
sebagai manusia yang memiliki kepekaan hati dan selalu menjunjung tinggi
Presiden RI Joko Widodo mengatakan bahwa Indonesia berada dalam status darurat
narkoba, karena ada sekitar 4,5 juta pemuda pengguna narkoba tidak bisa
direhabilitasi. Menghadapi kasus narkoba di tanah air yang semakin marak, maka
hukum, badan kesehatan, sosial dan pendidikan yang terlibat dalam program
narkotika. Dari fakta tersebut maka perlu dilakukan langkah pasti untuk mencegah
semakin maraknya penyalahgunaan narkoba. Salah satu langkah yang bisa ditempuh
memegang peranan amat penting dalam upaya membangun watak bangsa (nation
character building) untuk menjaga kelangsungan hidup sebuah negara bangsa (nation
waktu siswa dihabiskan di sekolah, maka sangat efektif apabila sekolah peduli
narkoba di sekolah merupakan salah satu strategi yang sangat penting dan harus
pembuatan perangkat pembelajaran (Silabus, RPP, LKS dan Buku Siswa) yang
memuat materi P4GN. Selain itu juga pembuatan panduan P4GN untuk guru
bimbingan konseling (BK), Organisasi Intra Sekolah (OSIS), dan Usaha Kesehatan
Sekolah (UKS) serta untuk kegiatan ekstrakurikuler (Ekskul). Selain itu, para guru-
guru juga harus terpanggil untuk bersama-sama memikul tanggung-jawab yang berat
efektif, para guru perlu menguasai materi penyalahgunaan narkoba dan dapat
mengintegrasikan dengan matari mata pelajaran yang diampunya. Selain itu juga
perlu menggunakan teknik dan metode belajar-mengajar yang menarik sesuai umur
tradisional yang bersifat ceramah yang kurang menarik perhatian dan partisipasi
narkoba. Berawal dari lingkungan sekolah yang bersih dari narkoba diharapkan akan
membawa dampak yang baik bagi lingkungan di sekitar sekolah yakni menciptakan
Masyarakat, termasuk orang tua siswa adalah bagian integral dari sekolah dengan
penyalahgunaan narkoba.
Upaya preventif yang dilakukan oleh guru Bimbingan dan Konseling antara lain:
1. memberikan layanan informasi kepada seluruh siswa di sekolah dengan materi
pengenalan narkoba, mengetahui bahaya narkoba, menjauhi narkoba, dan sukarela
menyebarluaskan informasi dengan metode:
1.1. tanya jawab dan diskusi untuk menggali pengetahuan tentang narkoba dan
bahaya penyalahgunaannya
KURIKULUM SD-SMPN 4 SATU ATAP TEBING 70
1.2. Ceramah tentang pengertian, jenis-jenis obatan, tanda atau gejala,
pencegahan dan pengobatannya
1.3. Demonstrasi; untuk ini adanya penayangan contoh penampilan bagi anak-
anakremaja, generasi muda yang telah mengkonsumsi narkotika
1.4. Evaluasi hasil kegiatan
Selain pemberian informasi dengan materi dan metode di atas, guru Bimbingan
dan Konseling juga bisa menganjurkan siswa untuk mengikuti kegiatan keagamaan,
kegiatan ektrakurikuler di sekolah, kegiatan lomba-lomba dan kampanye
poster/leaflet anti narkoba, lomba pidato tentang narkoba dan lain-lain.
Pemberian layanan informasi ini didukung oleh Peraturan Pemerintah No. 40 Th.
2013Pelaksanaan Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang NarkotikaPasal 52
yang berbunyi bahwa Pembinaan dalam rangka mencegah generasi muda dan anak
usia sekolah dalam penyalahgunaan Narkotika sebagaimana dimaksud dalam Pasal
49 ayat (2) huruf c dilaksanakan dengan melaksanakan penyuluhan mengenai bahaya
penyalahgunaan Narkotika khususnya kepada generasi muda dan anak usia sekolah.
2. Memberikan layanan bimbingan kelompok
Layanan bimbingan kelompok yaitu layanan bimbingan dan konseling yang
memungkinkan peserta didik (klien) secara bersama-sama melalui dinamika
kelompok, memperoleh berbagai bahan dari nara sumber tertentu, terutama guru
Bimbingan dan Konseling untuk membahas secara bersama-sama pokok bahasan
tertentu yang berguna untuk menunjang pemahaman dan kehidupannya sehari-hari
yang berguna bagi perkembangan dirinya. Dalam kegiatan ini guru Bimbingan dan
Konseling bisa memberikan topik tugas berupa pokok bahasan tentang narkoba,
seperti topik mengenai terampil dan berani menolak Narkoba atau topik lainnya
yang berkaitan dengan narkoba sesuai dengan kreativitas guru Bimbingan dan
Konseling pada masing-masing sekolah dan diharapkan topik tersebut bisa
memberikan manfaat bagi para siswa yang mendapat layanan bimbingan kelompok
agar mampu menghidari penyalahgunaan narkoba.
Apabila upaya preventif sudah dilakukan oleh guru Bimbingan dan
Konseling namun di sekolah terdapat siswa yang dicurigai teridentifikasi mengalami
Pihak Sekolah
1. Kepala Sekolah Bimbingan dan
2. Wali Kelas Orangtua/wali siswa
Konseling
3. Guru
4. Tim P4GN Sekolah
Narkoba dan Program Adiwiyata tidak dimasukkan sebagai pokok bahasan tetapi
terintegrasi ke dalam mata pelajaran, pengembangan diri dan budaya sekolah. SD-
Pendidikan Anti Korupsi dan Program Adiwiyata ke dalam KTSP, silabus dan RPP
yang di susun. Indikator nilai-nilai budaya dan karakter bangsa, kewirausahaan dan
ekonomi kreatif, anti korupsi dan adiwiyata dan dua jenis yaitu (1) indikator sekolah
Indikator sekolah dan kelas adalah penanda yang digunakan oleh kepala
bangsa. Indikator ini berkenaan juga dengan kegiatan sekolah yang diprogramkan dan
afektif seorang peserta didik berkenaan dengan mata pelajaran tertentu. Perilaku yang
progresif, artinya, perilaku tersebut berkembang semakin komplek antara satu jenjang
kelas dengan jenjang kelas di atasnya, bahkan dalam jenjang kelas yang sama. Guru
ekonomi kreatif menggunakan pendekatan proses belajar aktif dan berpusat pada anak,
dikembangkan melalui kegiatan belajar yang biasa dilakukan guru dengan cara
sejak awal tahun pelajaran, dan dimasukkan ke Kalender Akademik dan yang
KURIKULUM SD-SMPN 4 SATU ATAP TEBING 75
dilakukan sehari-hari sebagai bagian dari budaya sekolah sehingga peserta didik
tempat-tempat yang menumbuhkan rasa cinta tanah air dan melakukan pengabdian
Adapun penilaian dilakukan secara terus menerus oleh guru dengan mengacu
pada indikator pencapaian nilai-nilai budaya dan karakter bangsa, kewirausahaan dan
ekonomi kreatif melalui pengamatan guru ketika seorang peserta didik melakukan
suatu tindakan di sekolah, model anecdotal record (catatan yang dibuat guru ketika
melihat adanya perilaku yang berkenaan dengan nilai yang dikembangkan), maupun
memberikan tugas yang berisikan suatu persoalan atau kejadian yang memberikan
konsisten)
Kalla dalam sistem pendidikan nasional. Kebijakan PPK ini terintegrasi dalam Gerakan
Nasional Revolusi Mental (GNRM) yaitu perubahan cara berpikir, bersikap, dan bertindak
menjadi lebih baik. Nilai-nilai utama PPK adalah religius, nasionalis, mandiri, gotong
royong, integritas. Nilai-nilai ini ingin ditanamkan dan dipraktikkan melalui sistem
pendidikan nasional agar diketahui, dipahami, dan diterapkan di seluruh sendi kehidupan di
PPK lahir karena kesadaran akan tantangan ke depan yang semakin kompleks dan
tidak pasti, namun sekaligus melihat ada banyak harapan bagi masa depan bangsa. Hal ini
menuntut lembaga pendidikan untuk mempersiapkan peserta didik secara keilmuan dan
kepribadian, berupa individu-individu yang kokoh dalam nilai-nilai moral, spiritual dan
keilmuan. Memahami latar belakang, urgensi, dan konsep dasar PPK menjadi sangat penting
bagi kepala sekolah agar dapat menerapkannya sesuai dengan konteks pendidikan di daerah
masing-masing.
Tujuan PPK
paket yang didasarkan pada struktur dan muatan kurikulum dengan alokasi waktu
sebagai berikut :
Beban belajar tetap kelas VII adalah 40 jam pelajaran per minggu
Beban belajar tetap kelas VIII adalah 40 jam pelajaran per minggu
IX 40 40 30 1600 2400
Selain tatap muka, beban belajar yang harus diikuti peserta didik adalah
maksimal lima puluh persen (50%) dari jumlah jam tatap muka. Penugasan
kelompok yang disesuaikan dengan potensi, minat, dan bakat peserta didik.
5. Ketuntasan Belajar
Minimal (KKM) untuk mencapai ketuntasan ideal. Setiap mata pelajaran memiliki
karakteristik dan hasil analisis yang berbeda. Oleh karena itu, maka ditetapkan KKM
VII VIII IX
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 75 75 75
2.Pendidikan Kewarganegaraan 75 75 75
3. Bahasa Indonesia 75 75 75
4. Bahasa Inggris 75 75 75
5. Matematika 75 75 75
VII VIII IX
9. Penjaskes 78 78 78
B. Muatan Lokal
1. Prakarya 75 75 75
2. Budaya Melayu 70 70 70
C. Pengembangan Diri B B B
1. Ekstrakurikuler
- Pramuka MB MB MB
- Bahasa Inggris MB MB MB
2. Pendidikan karakter
- Religius MB MB MB
- Nasionalis MB MB MB
- Mandiri MB MB MB
- Gotong Royong MB MB MB
- Integritas MB MB MB
VII VIII IX
ekonomi kreatif MB MB MB
- Kreatif MB MB MB
MB MB MB
- Jujur
a. Kentuntasan Belajar
1) Kurikulum 2013 merupakan kurikulum berbasis kompetensi. Hal penting
yang harus diperhatikan ketika melaksanakan penilaian dalam Kurikulum
2013 adalah KKM, remedial, dan pengayaan.
2) Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Kriteria Ketuntasan Minimal yang
selanjutnya disebut KKM adalah kriteria ketuntasan belajar yang ditentukan
oleh satuan pendidikan dengan mengacu pada standar kompetensi lulusan,
mempertimbangkan karakteristik peserta didik, karakteristik mata pelajaran,
Kriteria dan skala penilaian penetapan KKM Untuk memudahkan analisis setiap
KD, perlu dibuat skala penilaian yang disepakati oleh guru mata pelajaran.
7). Pengayaan
Pengayaan merupakan program pembelajaran yang diberikan kepada peserta
didik yang telah melampaui KKM. Fokus pengayaan adalah pendalaman dan
perluasan dari kompetensi yang dipelajari. Pengayaan biasanya diberikan
segera setelah peserta didik diketahui telah mencapai KKM berdasarkan hasil
PH. Pembelajaran pengayaan biasanya hanya diberikan sekali, tidak berulang
kali sebagaimana pembelajaran remedial. Pembelajaran pengayaan umumnya
tidak diakhiri dengan penilaian.
7. Kriteria Kelulusan
1) Peserta Didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada pendidikan dasar
dan menengah setelah:
b. menyelesaikan seluruh program Pembelajaran; b.
c. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran; c.
d. lulus ujian sekolah/madrasah; dan d.
e. lulus Ujian Nasional.
dengan pantai. Untuk menyikapi tantangan yang dihadapi saat ini serta untuk
sekolah.
Hias, Apotek Hidup, dan Pemanfaatan Barang Barang Bekas dari pantai terintegrasi
memanfaatkan hias
tanaman hias
hias
bekas
yang memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek
keunggulan lokal sesuai dengan kemampuan peserta didik dan tenaga kependidikan
untuk membimbing siswa dapat memanfaatkan sumber bahan yang tidak terpakai dan
bahan bahan yang ada di lingkungan sekitar siswa dan dapat dengan mudah di dapat
oleh para siswa dengan harapan para peserta didik dapat mulai belajar membangun
usaha mandiri agar dapat bersaing di tingkat lokal, nasional maupun internasional di
masa-masa mendatang.
kecakapan vokasional.
semua mata pelajaran. Pendidikan kecakapan hidup diperoleh peserta didik dari
sekolah dan atau dari satuan pendidikan formal lain dan atau nonformal.
praktis dapat membekali peserta didik dalam mengatasi berbagai macam persoalan
hidup dan kehidupan. Kecakapan itu menyangkut aspek pengetahuan, sikap yang
didalamnya termasuk fisik dan mental, serta kecakapan kejuruan yang berkaitan
keadaan dan kebutuhan lingkungan agar peserta didik mengenal dan memiliki bekal
dalam menjalankan kehidupan di kemudian hari. Isi dan bahan pelajaran tersebut
menyatu dalam mata pelajaran yang terintegrasi sehingga secara struktur tidak
berdiri sendiri. Menurut konsepnya, kecakapan hidup dapat dibagi menjadi dua jenis
utama, yaitu:
dalam memahami diri (self awareness skill) dan kecakapan berpikir (thinking skill).
makhluk Tuhan Yang Maha Esa, sebagai anggota masyarakat dan warga negara,serta
sebagai modal dalam meningkatkan dirinya sebagai individu yang bermanfaat bagi
skill).
atau keadaan tertentu. Kecakapan ini terdiri dari kecakapan akademik (academic
terbagi atas kecakapan vokasional dasar (basic vocational skill) dan kecakapan
c. Mengembangkan indikator
iman dan takwa serta akhlak mulia, serta meningkatkan toleransi dan
bagian integral dari pembelajaran pada setiap mata pelajaran. Dengan demikian,
materi kecakapan hidup akan diperoleh peserta didik melalui pembelajaran sehari-
semua aspek kehidupan semua bangsa. Pergaulan antar bangsa yang semakin
dekat memerlukan individu yang mandiri dan ataupun bersaing serta mempunyai
kemauan untuk hidup berdampingan dengan suku dan bangsa lainnya. Dengan
dimulai dan bel masuk dibunyikan, khusus bagi siswa yang bertugas piket
2. Setelah bel tanda masuk dibunyikan, siswa segera berbaris teratur dan tertib
3. Apabila siswa datang terlambat dengan alasan apapun supaya melapor kepada
guru piket / kepala sekolah / wakil kepala sekolah untuk mendapatkan izin
masing dipimpin oleh petugas yang telah ditunjuk oleh guru / wali kelas
5. Siswa memberikan salam dan penghormatan kepada guru yang masuk kelas
dan pada waktu akan meninggalkan kelas setiap jam pelajaran berakhir.
1. Siswa harus mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan tertib, tenang dan
hadir.
3. Sebelum pelajaran dimulai siswa harus menyiapkan buku – buku, alat tulis
ditentukan.
berlangsung
c. Membaca buku cerita atau buku pelajaran lain yang tidak sesuai dengan
lingkungan sekolah
masing yang dipimpin oleh petugas yang telah ditunjuk oleh guru / walikelas
lingkungan sekolah
3. Waktu pulang sekolah, siswa dilarang bermain atau singgah ke rumah atau
masing – masing
E. Hal-hal lain
1) Siswa wajib berpakaian seragam sesuai dengan yang telah ditentukan sekolah
sekolah
3) Siswa wajib menjaga, merawat barang atau alat inventaris sekolah maupun
barang / alat milik sesama teman / orang lain yang ada di sekolah serta tidak
pelajaran
kepada pihak sekolah baik secara lisan maupun secara tertulis lewat surat
pemberitahuan
7) Bagi siswa yang melanggar tata tertib/peraturan sekolah ini akan diberi sanksi
siswa laki-laki
10) Bagi siswa yang merusak peralatan sekolah dengan sengaja akan diminta
cara musyawarah.
11) Hal – hal lain yang belum diatur dalam tata tertib / perauran ini akan
F. Sanksi – sanksi
1) Pintu pagar ditutup jam 07.15 wib, siswa yang terlambat tidak dibenarkan
masuk setelah kegiatan pagi selesai dan baru dibenarkan masuk, jika 3 kali
2) Bagi siswa yang terlambat dicatat dan jika sudah 3 kali akan diberi surat
lingkungan sekolah
tugas terlebih dahulu dan jika sudah 3 kali tidak mengerjakan tugas maka
atau berkelahi akan dimasukan ke dalam buku catatan kasus ( buku hitam )
5) Bagi siswa yang membuat keonaran / keributan dan melanggar tata tertip
(2) Pemanggilan orang tua (Jika sudah 3 kali pemanggilan orang tua)
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN
SEMESTER 1
HARI
SEMESTER
BULAN KEGIATAN
JUMLAH
SELASA
JUMAT
SABTU
KAMIS
SENIN
RABU
21 21 21 21 21 21 126
JUMLAH
BULAN KEGIATAN
JUMLAH
SELASA
JUMAT
SABTU
KAMIS
SENIN
RABU
-
1 Jan : Tahun Baru
JANUARI
4 5 5 4 4 4 26 28-30 Jan : Try out 1 SMP
2020
HARI
: 26 HARI
EFEKTIF
25 Februari : Imlek
FEBRUARI
4 4 4 4 3 4 23
2020 HARI : 23
EFEKTIF HARI
4-6 : Try out II SMP
Mar
25-
MARET Mar
: Hari Raya Nyepi
4 4 4 5 4 5 26
2020 : Penilaian Tengah
1- 7 Maret Semester
HARI
: 25 HARI
EFEKTIF
: Isra' Mi'raj Nabi
3-Apr
SAW
APRIL 6 - 11
5 4 4 4 3 4 25 : USBN kls 9
2020 April
HARI
: 13 HARI
EFEKTIF
1-May : Libur Hari Buruh
20-25 Mei : Ujian Semester genap
MEI 7 mei : Raya waisak
3 3 2 4 5 5 22
2020 18 mei :
HARI : 10
EFEKTIF HARI
5-6 : Hari Raya Idul
Jun Fitri
7 -15 Juni : libur setelah hari raya
22-
: pembagian rapor
JUNI Jun
4 4 4 4 4 5 25 24 Jun-13
2020 : Libur semester genap
Jul
HARI
: 0 HARI
EFEKTIF
JUMLAH 22 21 21 23 21 23 122
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara
mengembangkan dan memperkuat potensi pribadi juga menyaring pengaruh dari luar
yang akhirnya dapat membentuk karakter peserta didik yang dapat mencerminkan
anti korupsi dan peduli lingkungan sesuai dengan budaya bangsa ini tentu tidak semata-
mata hanya dilakukan di sekolah, tetapi melalui serangkaian kegiatan belajar mengajar
baik melalui mata pelajaran maupun serangkaian kegiatan pengembangan diri yang
dilakukan di kelas dan luar sekolahyang diterapkan dan tertanam dalam jiwa para
(habituasi) dalam kehidupan, seperti: religius, jujur, disiplin, toleran, kerja keras, cinta
damai, tanggung-jawab, Mandiri, kreatif, berani mengambil resiko dsb. Perlu dimulai
dari lingkup terkecil seperti keluarga sampai dengan cakupan yang lebih luas di
masyarakat.
kreatif, anti korupsi dan peduli lingkungan bagi peserta didik sekolah berusaha
Pedoman yang disusun ini lebih diperuntukkan kepada kepala sekolah dan
pembelajaran yang lebih berorientasi pada peserta didik, dan penilaian yang bersifat
dalam penyusunan kurikulum di tingkat sekolah (KTSP) dan Kurikulum 2013, seperti
menetapkan visi, misi, tujuan, struktur kurikulum, kalender akademik, dan penyusunan
silabus. Keseluruhan perencanaan sekolah yang bertitik tolak dari melakukan analisis
program pendidikan yang lebih terarah yang tidak semata-mata berupa penguatan ranah
pengetahuan dan keterampilan melainkan juga sikap prilaku yang akhirnya dapat
membentuk ahklak budi pekerti yang luhur bagi peserta didik dan semua unsur yang
terkait di sekolah.
pendidikan anti korupsi dan peduli lingkungan bukan merupakan mata pelajaran yang
berdiri sendiri atau merupakan nilai yang diajarkan, tetapi lebih kepada upaya
penanaman nilai-nilai baik melalui mata pelajaran, program pengembangan diri maupun
budaya sekolah. Peta nilai dan indikator yang disajikan dalam naskah ini merupakan
contoh penyebaran nilai yang dapat diajarkan melalui berbagai mata pelajaran sesuai
dengan standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) yang terdapat dalam
standar isi (SI) dan Pendidikan kecakapan hidup yang terintegral dalam mata pelajaran.
Budaya dan Karakter Bangsa, serta Pendidikan yang berbasis keunggulan lokal dan
global ini perlu dilakukan oleh semua pemangku kepentingan di SD-SMPN 4 SATAP
Penyajian pembelajaran yang bernuansa belajar aktif dengan muatan budaya dan
karakter bangsa, kewirausahaan dan ekonomi kreatif, pendidikan anti korupsi dan peduli
lingkungan perlu menjadi perhatian terutama dalam membelajarkan peserta didik. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dari semua pihak
kualitas produk peserta didik SD-SMPN 4 SATAP Tebing yang memiliki ahklak budi
Kami menyadari bahwa kurikulum sekolah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Kami akan berusaha terus-menerus untuk melakukan perbaikan. Untuk itu, masukan,
saran, pendapat, dan kritik yang membangun selalu kami nanti dan harapkan dari semua
pihak yang berkompeten dalam dunia pendidikan. Semoga kurikulum ini juga