Anda di halaman 1dari 113

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

SD-SMPN 4 SATAP Tebing merupakan suatu lembaga pendidikan tingkat

dasar yang mengemban tugas mencerdaskan peserta didik yang akan menjadi generasi

penerus bangsa. Peserta didik memiliki bermacam-macam karakteristik dan latar

belakang yang berbeda-beda. Hal inilah yang akan menjadi salah satu bahan

pertimbangan dalam penyusunan kurikulum sekolah.

Kabupaten Karimun merupakan salah satu kabupaten di provinsi Kepulauan

Riau yang memiliki penduduk beragam, terdiri dari berbagai etnis, suku, dan agama,

namun keharmonisan diantara berbagai keragaman itu masih selalu terjaga dengan

baik. Hal ini sangat mendukung dalam terciptanya lingkungan yang kondusif demi

terselenggaranya proses pendidikan di lembaga pendidikan yaitu sekolah. kondisi

sosial yang kodusif akan memberikan ketenangan dan kelancaran berlangsungnya

suatu proses belajar mengajar.

Kondisi yang kondusif tersebut harus terus dijaga dan dipelihara terutama di

lingkungan SD-SMPN4 SATAP Tebing sebagai salah satu wahana pendidikan dan

diharapkan akan meluas ke lingkunagan yang lainnya.

SD-SMPN 4 SATAP Tebing berada di Kabupaten Karimun sebagai salah satu

daerah yang berbatasan langsung dengan negara lain seperti Malaysia dan Singapura.

Selain itu Kabupaten Karimun juga berada dalam wilayah perdagangan bebas (FTZ).

Hal ini jelas sekali akan mempengaruhi dalam hal globalisasi, persaingan yang

KURIKULUM SD-SMPN 4 SATU ATAP TEBING 1


semakin bebas di berbagai bidang. Sehingga, SD-SMPN 4 SATAP Tebing harus

mempersiapkan peserta didiknya yang berkualitas baik secara jasmani maupun rohani

agar mampu bersaing dan unggul dalam persaingan yang semakin bebas. Selain itu

peserta didik dibekali beberapa hal yang bisa menangkis atau membentengi diri dari

pengaruh negatif adanya globalisasi maupaun budaya dari luar yang tidak sesuai

dengan budaya daerah/ nasional dan bahkan yang dapat merusak akidah, maupun

keluhuran budaya kita.Salah satunya dibekali dengan pendidikan imtaq (iman dan

taqwa) serta akhlak/ budi pekerti. Hal ini juga sejalan dengan salah satu azam

penggerak pembangunan Kabupaten Karimun, yaitu “Azam Peningkatan Iman dan

Taqwa.”

Kabupaten Karimun berada di Tanah Melayu yang sudah terkenal dengan

kekayaan budayanya. Diketahui bersama bahwa cikal bakal Bahasa Indonesia adalah

Bahasa Melayu, begitu juga dengan Gurindam Dua Belas karangan Raja Ali Haji. Hal

itu merupakan kebanggaan tersendiri bagi penduduk di Tanah Melayu dan sebagai

bukti akan kekayaan budayanya. SD-SMPN 4 Tebing sebagai saah satu lembaga

pendidikan yang berada di Tanah Melayu akan turut serta melestarikan dan

mengembangkan nilai-nilai budaya Melayu kepada peserta didik, sehingga natinya

budaya lokal tidak ditinggalkan dan tetap eksis di era globalisasi dimana persaingan

lebih bebas dan budaya dari manapun bisa masuk dengan bebas. Ini sesuai dengan

salah satu dari azam penggerak pembangunan Kabupaten Karimun, yaitu “Azam

Pengembangan Seni dan Budaya.”

Tidak dapat dipungkiri bahwa ilmu teknologi dan komunikasi berkembang

dengan pesat. Hal ini juga akan merambah ke dalam dunia pendidikan, tentunya

KURIKULUM SD-SMPN 4 SATU ATAP TEBING 2


peserta didik juga akan berhadapan dengan hal tersebut. Untuk itu SD-SMPN 4

SATAP Tebing dalam penyusunan kurikulum juga mempertimbangkan hal tersebut,

sehingga peserta didik nantinya mempunyai kemampuan untuk menggunakan dan

memanfaatkannya, baik untuk keperluan pendidikannya maupun untuk keperluan

hidupnya kelak. Selain itu peserta didik juga dibekali dengan pendidikan kecakapan

hidup (life skill) dan pendidikan yang mengedepankan keunggulan lokal.

Dalam rangka mewujudkan semuanya itu dan agar mampu bersaing dengan

lembaga pendidikan yang lain di Kabupaten Karimun khususnya maupun di

kabupaten/kota yang lain, SD-SMPN 4 Tebing menyusun rencana kegiatan jangka

pendek dan jangka panjang untuk menargetkan keunggulan sekolah dari berbagai

analisis konteks.

Berdasarkan penjelasan di atas, sebagai lembaga penyelenggara pendidikan

yang ada di Kabupaten Karimun, SD-SMPN 4 SATAP Tebing membekali siswanya

dengan nilai-nilai budaya bangsa baik nasional maupun lokal sehinggga mampu

menghadang nilai-nilai budaya baru yang bertentangan dengan nilai-nilai budaya lokal

maupun budaya nasional yang berkembang di masyarakat khususnya di Kabupaten

Karimun, melalui berbagai kegiatan Proses Belajar Mengajar, Pendidikan Kecakapan

Hidup, Pengembangan Diri, Pembiasaan dan Ekstrakurikuler yang mencakup bidang

seni, keagamaan, olahraga, serta Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global.

Dengan kegiatan ini diharapkan siswa mampu meraih prestasi yang maksimal sesuai

dengan yang diharapkan.

SD-SMPN 4 SATAP Tebing dalam menyusun kurikulum mempertimbangkan

pengembangan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa/lokal, kewirausahaan dan


KURIKULUM SD-SMPN 4 SATU ATAP TEBING 3
ekonomi kreatif, pendidikan anti korupsi sebagai satu kesatuan kegiatan pendidikan

yang dipersiapkan di sekolah.

Nilai-nilai karakter dan budaya bangsa yang dimaksud di antaranya: religius,

jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu,

semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai,

gemar membaca, peduli sosial dan lingkungan, serta tanggung jawab. Sedangkan nilai-

nilai kewirausahaan dan ekonomi kreatif yang dikembangkan sebagai berikut: mandiri,

kreatif, berani mengambil resiko, berorientasi pada tindakan, kepemimpinan, kerja

keras dengan program pembiasaan secara bertahap. Nilai-nilai yang dimaksud

melingkupi dan terintegrasi dalam seluruh kegiatan pendidikan sebagai budaya

sekolah.Untuk kegiatan peduli lingkungan (Adiwiyata),dibuat program-program yang

mengarah pada peduli lingkungan,sesuai dengan kekuatan hukum yaitu UU No. 32

tahun 2009 tentang PPLH pasal 65 ayat 2 yang mengatakan setiap orang berhak

mendapat pendidikan lingkungan hidup,akses informasi,akses partisipasi dan akses

keadilan dalam memenuhi hak atas lingkungan yang baik dan sehat.

Berdasarkan INPRES RI NO 17 tahun 2011 tentangAksi Pencegahan dan

Pemberantasan Korupsi dan UU No 31/1999 jo UU No. 20/2001 tentang Tindak

Pidana Korupsi maka SD-SMPN 4 SATAP Tebing sedini mungkin mengembangkan

Pendidikan Anti Korupsi bagi peserta didik dan warga sekolah dalam upaya

memberikan pemahaman dan penanaman nilai-nilai kepada peserta didik agar

berperilaku menghindari perilaku korupsi di mana pun dan kapan pun di sepanjang

hidupnya. Pendidikan Anti Korupsi tersebut terintegrasi di dalam pembelajaran dan

KURIKULUM SD-SMPN 4 SATU ATAP TEBING 4


pembiasaan sehari-hari bagi siswa baik di sekolah, di rumah maupun dilingkungan

sekitarnya.

Permasalahan yang dihadapi dalam proses belajar mengajar saat ini, yaitu

proses belajar mengajar yang tidak berpusat pada peserta didik dan belum mampu

mendorong timbulnya kreativitas peserta didik, maka SD-SMPN 4 SATAP Tebing

akan melaksanakan penerapan pendekatan belajar aktif (PAKEM) serta penggunaan

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) serta mengoptimalkan pemanfaatan

lingkungan dalam proses belajar mengajar di sekolah.

Kurikulum SD-SMPN 4 SATAP Tebing merupakan kurikulum operasional

yang disusun dan dilaksanakan oleh sekolah. Pengembangannya berdasarkan satuan

pendidikan, potensi dan karakteristik daerah, sosial budaya masyarakat disekitar

sekolah dan karakteristik/ latar belakang peserta didik.

Pemberlakuan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2004

tentang Pemerintah Daerah menuntut pelaksanaan otonomi daerah dan wawasan

demokrasi dalam penyelenggaraan pendidikan. Pengelolaan pendidikan yang semula

bersifat sentralistik berubah menjadi desentralistik.

Desentralisasi pengelolaan pendidikan dengan diberikannya wewenang kepada

sekolah untuk menyusun kurikulumnya mengacu pada Undang-undang Nomor 20

Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu Pasal 3 tentang Fungsi dan

Tujuan Pendidikan Nasional dan Pasal 35 mengenai Standar Nasional Pendidikan

menjadi landasan penyusunan Kurikulum.

KURIKULUM SD-SMPN 4 SATU ATAP TEBING 5


B. Landasan Penyusunan Kurikulum SD-SMPN 4 SATAP Tebing

1. Landasan Filosofis

Sekolah sebagai pusat pengembangan budaya tidak terlepas dari nilai-nilai

budaya yang dianut oleh suatu bangsa. Bangsa Indonesia memiliki nilai-nilai

budaya yang bersumber dari Pancasila, sebagai falsafah hidup berbangsa dan

bernegara, yang mencakup religius, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan

keadilan. Nilai-nilai ini dijadikan dasar filosofis dalam pengembangan kurikulum

sekolah.

Sekolah sebagai bagian dari masyarakat tidak terlepas dari lokus, kewaktuan,

kondisi sosial dan budaya. Kekuatan dan kelemahan dari hal-hal ini akan menjadi

pertimbangan dalam penentuan Struktur Kurikulum.

2. Landasan Yuridis

Secara yuridis Kurikulum SD-SMPN 4 SATAP Tebing dikembangkan

berdasarkan:

a. Undang-undang Dasar 1945 Pasal 31 ayat (5), “Pemerintah memajukan ilmu

pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan

persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat

manusia” dan Pasal 32 ayat (1), “Negara memajukan kebudayaan nasional

Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat

dalam memelihara dalam mengembangkan nilai-nilai budayanya.”

b. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Bab II Pasal 3, ”Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta


KURIKULUM SD-SMPN 4 SATU ATAP TEBING 6
didik seutuhnya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,

mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.

Pasal 36 ayat (2), “Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dengan

prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan

peserta didik”. Pasal 38 ayat (2), “Kurikulum pendidikan dasar dan menengah

dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan

pendidikan dan komite sekolah/madrasah di bawah koordinasi dan supervisi

dinas pendidikan atau kantor departemen agama kabupaten/kota untuk

pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan menengah”.

c. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Sistem Pendidikan

Nasional Pasal 17 ayat (1), “Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

SD/MI/SDLB, SMP/MTs./SMPLB, SMA/MA/SMALB/SMK/MAK, atau

bentuk lain yang sederajat dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan,

potensi daerah/karakteristik daerah, sosial budaya masyarakat setempat, peserta

didik”.

d. Permendiknas Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi untuk satuan

pendidikan dasar dan menengah. Standar Isi untuk satuan Pendidikan Dasar

dan Menengah yangselanjutnya disebut Standar Isi mencakup lingkup materi

minimaldantingkat kompetensi minimal untuk mencapai kompetensi lulusan

minimal pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.

e. Permendiknas Nomor 23 tahun 2006 tahun tentang Standar Kompetensi

Lulusan untuk satuan pendidikan dasar dan menengah.

KURIKULUM SD-SMPN 4 SATU ATAP TEBING 7


f. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 6 Tahun 2007 tentang

Perubahan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional dan nomor 24 Tahun 2006

tentang pelaksanaan Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan, “Satuan

pendidikan dapat mengadopsi atau mengadaptasi model Kurikulum Tingkat

Satuan Pedidikan Dasar dan Menengah yang disusun oleh Badan Penelitian

dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional bersama unit terkait”.

g. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 1 tahun 2010 tentang

Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional tahun 2010. Prioritas

ke II tentang pendidkian penguatan metodelogi dan kurikulum, penguatan

tentang pengelolaan sekolah, penguatan pendidikan agama, Peningkatan

kualitas pengelolaan dan layanan pendidikan,

h. Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 tentang Standar Nasional


Pendidikan,
i. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI nomor 61 Tahun 2014
tentang KTSP
j. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI nomor 62 Tahun 2014
tentang Ekstrakurikuler
k. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI nomor 63 Tahun 2014
tentang Pendidikan Kepramukaan sebagai ekstrakurikuler wajib
l. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.68
Tahun 2013 Tentang Kerangka dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah
Menengah Pertama / Madrasah Tsanawiyah
m. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 20 tahun 2016
tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Pendidikan Dasar dan Menengah,
n. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 21 tahun 2016
tentang Standar Isi,

KURIKULUM SD-SMPN 4 SATU ATAP TEBING 8


o. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 22 tahun 2016
tentang Standar Proses,
p. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI nomor 23 Tahun 2016
tentang Standar Penilaian,
q. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI nomor 24 Tahun 2016
tentang Kompetensi Inti dan kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013
Pada Pendidikan Dasar dan Menengah
r. Peraturan Daerah yang relevan
s. Hasil rapat Dinas, Dewan Guru dan Staf TU tanggal 15 Juli 2019 tentang
Pembagian Tugas Guru SD-SMPN 4 SATAP Tebing dan Pengembangan
KTSP dan Kurikulum 2013 SD-SMPN 4 SATAP Tebing Tahun 2019/2020.

C. Tujuan Penyusunan Kurikulum SD-SMPN 4 SATAP Tebing

Adapun tujuan daripada pengembangan dan penyusunan Kurikulum SD-SMP Negeri 4


SATAP Tebing adalah sebagai berikut.

1. Sebagai pedoman operasional dalam penyelenggaraan pendidikan di SD-SMP


Negeri 4 SATAP Tebing ;
2. Merupakan dasar hukum dalam pengambilan kebijakan dan keputusan
berkaitan dengan pengelolaan pendidikan di SD-SMP Negeri 4 SATAP
Tebing ;
3. Memenuhi kebutuhan peserta didik sesuai dengan potensi dan keunggulan
daerah yang dikembangkan di SD-SMP Negeri 4 SATAP Tebing;
4. Mengimplementasikan tujuan pendidikan nasional dalam pengembangan
pembelajaran di sekolah;
5. Sebagai kontrak akademik antara sekolah dengan masyarakat;
6. Sebagai profil sekolah yang dapat diketahui langsung oleh yang
berkepentingan.

KURIKULUM SD-SMPN 4 SATU ATAP TEBING 9


D. Prinsip Pengembangan Kurikulum SD-SMPN 4 SATAP Tebing

Kurikulum SD-SMPN 4 SATAP Tebing dikembangkan sesuai dengan

relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan di bawah koordinasi dan

supervisi Dinas Pendidikan atau Kantor Departeman Agama kabupaten/ kota untuk

pendidikan dasar dan propinsi untuk Pendidikan Menengah. Pengembangan Kurikulum

SD-SMPN 4 SATAP Tebing mengacu pada Standar Isi dan Standar Kompetensi

Lulusan serta berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh

BSNP dengan memperhatikan pertimbangan dari Komite.

Kurikulum SD-SMPN 4 SATAP Tebing dikembangkan berdasarkan prinsip-

prinsip sebagai berikut :

1. Berpusat pada potensi perkembangan kebutuhan dan kepentingan peserta didik dan

lingkungannya

Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki

posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang

beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,

berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta

bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan

kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan,

kepentingan peserta didik, dan tuntutan lingkungan, serta budaya dan karakter

bangsa. Memiliki posisi sentral berarti kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta

didik.

KURIKULUM SD-SMPN 4 SATU ATAP TEBING 10


2. Beragam dan terpadu

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik

peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan

tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status

sosial ekonomi, dan gender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib

kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun

dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi.

3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan seni

Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan,

teknologi, dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat

dan isi kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti

dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan

Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku

kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan

kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan

dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan

berpikir, keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional

merupakan keniscayaan.

KURIKULUM SD-SMPN 4 SATU ATAP TEBING 11


5. Menyeluruh dan berkesinambungan

Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang

kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara

berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan.

6. Belajar sepanjang hayat

Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan

pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum

mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan

informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu

berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.

7. Seimbang antara kepentingan nasional dan daerah

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan

kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan

bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan

memberdayakan sejalan dengan motto Bhinneka Tunggal Ika dalam kerangka

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

KURIKULUM SD-SMPN 4 SATU ATAP TEBING 12


BAB II

TUJUAN PENDIDIKAN, VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKOLAH

A. Tujuan Pendidikan

Tujuan Pendidikan Nasional adalah berkembangnya potensi peserta didik agar

menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak

mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang

demokratis serta bertanggung jawab. 

Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan,

kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti

pendidikan lebih lanjut.

B. Visi SD-SMP Negeri 4 Satu Atap tebing

Terwujudnya “Disiplin, Bersih, Berprestasi, Iman dan Taqwa”

C. Misi SD-SMP Negeri 4 Satu Atap tebing

Dalam mewujudkan Visi SD-SMPN 4 SATAP Tebing ada sejumlah misi yang

dilaksanakan sebagai berikut :

1. Menjadikan komponen sekolah yang mempunyai disiplin yang tinggi

2. Menjadikan lingkungan sekolah yang bersih, nyaman, sehat dan hijau

3. Meningkatkan prestasi dalam semua mata pelajaran dengan pendekatan “PAKEM”

4. Meningkatkan nilai agama dan cinta akan budaya daerah dan menciptkan suasana

kekeluargaan

KURIKULUM SD-SMPN 4 SATU ATAP TEBING 13


D. Tujuan Sekolah

Mengacu pada visi dan misi sekolah, serta tujuan umum pendidikan dasar,

tujuan sekolah dalam mengembangkan pendidikan ini adalah sebagai berikut meliputi

kegiatan :

1. Disiplin

Melalui kegiatan :

- Guru, staf TU dan siswa datang dan pulang tepat waktu

- Guru, staf TU dan siswa berpakaian seragam sesuai tata tertib pakaian sekolah

- Guru, staf TU dan siswa disiplin dalam melaksanakan jadwal piket

- Guru, staf TU dan siswa wajib menaati peraturan akademik di sekolah

2. Bersih

- Guru, staf TU dan siswa aktif melakukan gotong royong

- Pemeriksaan rutin kebersihan minimal 1 x seminggu

- Guru, staf TU dan siswa aktif melakukan kegiatan PHBS ( Perilaku Hidup

Bersih dan Sehat)

- Guru, staf TU dan siswa mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah

- Guru, staf TU dan siswa aktif melakukan olahraga teratur

- Guru, staf TU dan siswa melaksanakan program anti rokok dan narkoba

3. Berprestasi

- Guru, staf TU dan siswa aktif dalam kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler

- Guru dan siswa aktif dalam kegiatan pembinaan bakat dan minat melalui

pelatihan, olimpiade dan perlombaan.

KURIKULUM SD-SMPN 4 SATU ATAP TEBING 14


4. Iman dan taqwa

- Guru, staf TU dan siswa aktif dalam menjalankan kewajiban ibadah melalui

kegiatan solat dhuha dan zhuhur berjamaah

- Guru, staf TU dan siswa aktif dalam melaksanakan kegiatan memperingati

peristiwa keagamaan

- Guru, staf TU dan siswa secara rutin menjalankan sikap yang mengacu kepada

keagamaan.

E. Sasaran

Diharapkan guru dan siswa dari SD-SMPN 4 SATAP Tebing agar dapat menerapkan

visi dan misi sekolah dan dapat diterapkan dalam lingkungan keluarga, sekolah dan

masyarakat.

KURIKULUM SD-SMPN 4 SATU ATAP TEBING 15


BAB III

STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Struktur Kurikulum

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 Tentang


Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional
Pendidikan (SNP) Pasal 77A Struktur kurikulum SD-SMPN 4 SATAP TEBING
meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama
tiga tahun pelajaran mulai kelas VII, VIII dan IX dan terdiri atas sejumlah mata
pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri serta Pendidikan Agama Islam
Terintegrasi (DTW).
Sesuai Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013
Tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar
Nasional Pendidikan (SNP) pasal 77J ayat 1: Struktur Kurikulum SMP/MTs/SMPLB
atau bentuk lain yang sederajat terdiri atas muatan:
1. pendidikan agama;
2. pendidikan kewarganegaraan;
3. bahasa;
4. matematika;
5. ilmu pengetahuan alam;
6. ilmu pengetahuan sosial;
7. seni dan budaya;
8. pendidikan jasmani dan olahraga;
9. keterampilan/kejuruan; dan
10. muatan lokal.

Struktur kurikulum yaitu kurikulum 13 bagi kelas VII dan VIII, IX, meliputi
sejumlah mata pelajaran termasuk pengembangan diri sebagai berikut :

KURIKULUM SD-SMPN 4 SATU ATAP TEBING 16


Komponen KELAS

VII VIII IX

A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 3 3 3
2. Pendidikan Kewarganegaraan 3 3 3
3. Bahasa Indonesia 6 6 6
4. Bahasa Inggris 4 4 4
5. Matematika 5 5 5
6. Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5
7. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
8. Seni Budaya dan keterampilan 3 3 3
9. Pendidikan Olahraga dan 3 3 3
Kesehatan
10. Prakarya 2 2 2
B. Muatan Lokal
11. Budaya melayu 2 2 2
Pengembangan Diri 2*) 2*) 2*)
Jumlah 40 40 40

KURIKULUM SD-SMPN 4 SATU ATAP TEBING 17


2*) Ekuivalen 2 Jam pembelajaran

Kelompok A adalah mata pelajaran yang memberikan orientasi kompetensi lebih


kepada aspek kognitif dan afektif sedangkan kelompok B adalah mata pelajaran yang
lebih menekankan pada aspek afektif dan psikomotor. Seni Budaya dan Prakarya
menjadi dua mata pelajaran yang terpisah.
Waktu atau jadwal belajar di SD-SMPN 4 SATAP Tebing adalah sebagai berikut :
- Senin dari pukul 07.15 s/d 14.00
- Selasa, Rabu, Kamis dari pukul 07.15 s/d 14.00
- Jum’at dari pukul 07.15 s/d 11.30
- Sabtu dari pukul 07.15 s/d 12.30

B. Muatan Kurikulum

Muatan Kurikulum SD-SMPN 4 SATAP Tebing meliputi sejumlah mata

pelajaran yang keluasan dan kedalamannya merupakan beban belajar bagi peserta didik

dan materi muatan lokal.

1. Mata Pelajaran Wajib

Mata pelajaran adalah unit organisasi terkecil dari Kompetensi Dasar. Untuk
kurikulum SMP organisasi Kompetensi Dasar kurikulum dilakukan melalui
pendekatan yang terintegrasi (integratedcurriculum) dengan cara

KURIKULUM SD-SMPN 4 SATU ATAP TEBING 18


mempertimbangkan kesinambungan antarkelas dan keharmonisan antarmata
pelajaran yang diikat dengan Kompetensi Inti. Berdasarkan pendekatan ini maka
terjadi reorganisasi Kompetensi Dasar mata pelajaran sehingga struktur Kurikulum
SMP menjadi lebih sederhana karena jumlah mata pelajaran dan materi berkurang.
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 24 Tahun 2016 Tentang Kompetensi Inti Dan Kompetensi
Dasar Pelajaran Pada Kurikulum 2013 Pada Pendidikan Dasar Dan
Pendidikan Menengah Pasal 2
1) Kompetensi inti pada kurikulum 2013 merupakan tingkat kemampuan untuk
mencapai standar kompetensi lulusan yang harus dimiliki seorang peserta didik pada
setiap tingkat kelas.
2) Kompetensi dasar merupakan kemampuan dan materi pembelajaran minimal yang
harus dicapai peserta didik untuk suatu mata pelajaran pada masing-masing satuan
pendidikan yang mengacu pada kompetensi inti.
3) Kompetensi inti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:
a. kompetensi inti sikap spiritual;
b. kompetensi inti sikap sosial;
c. kompetensi inti pengetahuan;
d. kompetensi inti keterampilan.
4) Kompetensi dasar pada kurikulum 2013 berisi kemampuan dan materi pembelajaran
untuk suatu mata pelajaran pada masing-masing satuan pendidikan yang mengacu
pada kompetensi inti.
5) Kompetensi inti dan kompetensi dasar digunakan sebagai dasar untuk perubahan
buku teks pelajaran pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah.

Kompetensi Inti merupakan gambaran mengenai kompetensi utama yang


dikelompokkan ke dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan (afektif, kognitif,
dan psikomotor) yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas
dan mata pelajaran. Kompetensi Inti adalah kemampuan yang harus dimiliki seorang
peserta didik untuk setiap kelas melalui pembelajaran Kompetensi Dasar yang
diorganisasikan dalam pendekatan pembelajaran siswa aktif.
KURIKULUM SD-SMPN 4 SATU ATAP TEBING 19
1. Kompetensi Inti SMP  adalah sebagai berikut:
(Tingkat Kelas VII-IX SMP/MTs/SMPLB/PAKET B)
KOMPETENSI
DESKRIPSI KOMPETENSI
Sikap Spritual 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya.
Sikap Sosial 2. Menghargai dan menghayati perilaku:
a. jujur,
b. disiplin,
c. santun,
d. percaya diri,
e. peduli, dan
f. bertanggung jawab
dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan
anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan
Pengetahuan 3. Memahami dan menerapkan
lingkungan alam pengetahuan
sekitar, bangsa, faktual,
negara, dan kawasan regional.
konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis
dan spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin tahunya tentang:
a. ilmu pengetahuan,
b. teknologi,
c. seni,
d. budaya

KURIKULUM SD-SMPN 4 SATU ATAP TEBING 20


Keterampilan 4. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan
menyaji secara:
a. kreatif
b. produktif,
c. kritis,
d. mandiri,
e. kolaboratif, dan
f. komunikatif,
dalam ranah konkret dan ranah abstrak sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
2. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Bahasa Indonesia Kelas VII
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan (faktual, 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam
konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ranah konkret (menggunakan, mengurai,
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, merangkai, memodifikasi, dan membuat)
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan dan ranah abstrak (menulis, membaca,
kejadian tampak mata menghitung, menggambar, dan mengarang)
sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Mengidentifikasi informasi dalam teks 4.1 Menjelaskan isi teks deskripsi objek
deskripsi tentang objek (sekolah, tempat (tempat wisata, tempat bersejarah, pentas
wisata, tempat bersejarah, dan atau suasana seni daerah, kain tradisional, dll) yang
pentas seni daerah) yang didengar dan didengar dan dibaca secara lisan, tulis, dan
dibaca visual a
3.2 Menelaah struktur dan kebahasaan dari 4.2 Menyajikan data, gagasan, kesan dalam
teks deskripsi tentang objek (sekolah, tempat bentuk teks deskripsi tentang objek (sekolah,
wisata, tempat bersejarah, dan⁄atau suasana tempat wisata, tempat bersejarah, dan⁄atau
pentas seni daerah) yang didengar dan suasana pentas seni daerah) secara tulis dan
dibaca lisan dengan memperhatikan struktur,

KURIKULUM SD-SMPN 4 SATU ATAP TEBING 21


kebahasaan baik secara lisan maupun tulis
3.3 Mengidentifikasi unsur-unsur teks 4.3 Menceritakan kembali isi teks narasi
narasi (cerita imajinasi) yang dibaca dan (cerita imajinasi) yang didengar dan dibaca
didengar secara lisan, tulis, dan visual
3.4 Menelaah struktur dan kebahasaan teks 4.4 Menyajikan gagasan kreatif dalam
narasi (cerita imajinasi) yang dibaca dan bentuk cerita imajinasi secara lisan dan tulis
didengar dengan memperhatikan struktur, penggunaan
bahasa, atau aspek lisan
3.5 Mengidentifikasi teks prosedur tentang 4.5 Menyimpulkan isi teks prosedur tentang
cara melakukan sesuatu dan cara membuat cara memainkan alat musik daerah, tarian
(cara memainkan alat musik/tarian daerah, daerah, cara membuat cinderamata, dan/atau
cara membuat kuliner khas daerah, dll.) dari kuliner khas daerah) yang dibaca dan
berbagai sumber yang dibaca dan didengar didengar
3.6 Menelaah struktur dan aspek .6 Menyajikan data rangkaian kegiatan ke
kebahasaan teks prosedur tentang cara dalam bentuk teks prosedur (tentang cara
melakukan sesuatu dan cara membuat (cara memainkan alat musik daerah, tarian daerah,
memainkan alat musik/tarian daerah, cara cara membuat cinderamata, dll) dengan
membuat kuliner khas daerah, dll.) dari memperhatikan struktur, unsur kebahasaan,
berbagai sumber yang dibaca dan didengar dan isi secara lisan dan tulis
3.7 Mengidentifikasi informasi dari teks 4.7 Menyimpulkan isi teks laporan hasil
laporan hasil observasi berupa buku observasi berupa buku pengetahuan yang
pengetahuan yang dibaca atau dibaca dan didengar
diperdengarkan
3.8 Menelaah struktur, kebahasaan, dan isi 4.8 Menyajikan rangkuman teks laporan
teks laporan hasil observasi yang berupa hasil observasi yang berupa buku
buku pengetahuan yang dibaca atau pengetahuan secara lisan dan tulis dengan
diperdengarkan memperhatikan kaidah kebahasaan atau
aspek lisan
3.9 Menemukan unsur-unsur dari buku fiksi 4.9 Membuat peta pikiran/sinopsis tentang
dan nonfiksi yang dibaca isi buku nonfiksi/buku fiksi yang dibaca
3.10 Menelaah hubungan unsur-unsur 4.10 Menyajikan tanggapan secaralisan,
KURIKULUM SD-SMPN 4 SATU ATAP TEBING 22
dalam buku fiksi dan nonfiksi tulis, dan visualterhadap isi buku
fiksi/nonfiksi yang dibaca
3.11 Mengidentifikasi informasi (kabar, 4.11 Menyimpulkan isi (kabar, keperluan,
keperluan, permintaan, dan/atau permintaan, dan/atau permohonan) surat
permohonan) dari surat pribadi dan surat pribadi dan surat dinas yang dibaca atau
dinas yang dibaca dan didengar diperdengarkan
3.12 Menelaah unsur-unsur dan kebahasaan 4.12 Menulis surat (pribadi dan dinas) untuk
dari surat pribadi dan surat dinas yang dibaca kepentingan resmi dengan memperhatikan
dan didengar struktur teks, kebahasaan, dan isi
3.13 Mengidentifikasi informasi (pesan, 4.13 Menyimpulkan isi puisi rakyat
rima, dan pilihan kata) dari puisi rakyat (pantun, syair, dan bentuk puisi rakyat
(pantun, syair, dan bentuk puisi rakyat setempat) yang disajikan dalam bentuk tulis
setempat) yang dibaca dan didengar dan lisan
3.14 Menelaah struktur dan kebahasaan 4.14 Menelaah struktur dan kebahasaan puisi
puisi rakyat (pantun, syair, dan bentuk puisi rakyat (pantun, syair, dan bentuk puisi rakyat
rakyat setempat) yang dibaca dan didengar setempat) yang dibaca dan didengar
3.15 Mengidentifikasi informasi tentang 4.15 Menceritakan kembali isi cerita
fabel/legenda daerah setempat yang dibaca fabel/legenda daerah setempat yang
dan didengar dibaca/didengar
3.16 Menelaah struktur dan kebahasaan 4.16 Memerankan isi fabel/legenda daerah
fabel/legenda daerah setempat yang dibaca setempat yang dibaca dan didengar
dan didengar

3. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar IPA Kelas VII


KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan (faktual, Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam
konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ranah konkret (menggunakan, mengurai,
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan ranah abstrak (menulis, membaca,
kejadian tampak mata menghitung, menggambar, dan mengarang)

KURIKULUM SD-SMPN 4 SATU ATAP TEBING 23


sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teor
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Menerapkan konsep pengukuran 4.1 Menyajikan data hasil pengukuran
berbagai besaran dengan menggunakan dengan alat ukur yang sesuai pada diri
satuan standar (baku) sendiri, makhluk hidup lain, dan benda-benda
di sekitar dengan menggunakan satuan tak
baku dan satuan baku
3.2 Mengklasifikasikan makhluk hidup dan 4.2 Menyajikan hasil pengklasifikasian
benda berdasarkan karakteristik yang diamati makhluk hidup dan benda di lingkungan
sekitar berdasarkan karakteristik yang
diamati
3.3 Menjelaskan konsep campuran dan zat 4.3 Menyajikan hasil penyelidikan atau
tunggal (unsur dan senyawa), sifat fisika dan karya tentang sifat larutan, perubahan fisika
kimia, perubahan fisika dan kimia dalam dan perubahan kimia, atau pemisahan
kehidupan sehari-hari campuran
3.4 Menganalisis konsep suhu, pemuaian, 4.4 Melakukan percobaan untuk
kalor, perpindahan kalor, dan penerapannya menyelidiki pengaruh kalor terhadap suhu
dalam kehidupan sehari-hari termasuk dan wujud benda serta perpindahan kalor
mekanisme menjaga kestabilan suhu tubuh
pada manusia dan hewan
3.5 Menganalisis konsep energi, berbagai 4.5 Menyajikan hasil percobaan tentang
sumber energi, dan perubahan bentuk energi perubahan bentuk energi, termasuk
dalam kehidupan sehari-hari termasuk fotosintesis
fotosintesis
3.6 Mengidentifikasi sistem organisasi 4.6 Membuat model struktur sel
kehidupan mulai dari tingkat sel sampai tumbuhan/hewan
organisme dan komposisi utama penyusun
sel
3.7 Menganalisis interaksi antara makhluk 4.7 Menyajikan hasil pengamatan terhadap
KURIKULUM SD-SMPN 4 SATU ATAP TEBING 24
hidup dan lingkungannya serta dinamika interaksi makhluk hidup dengan lingkungan
populasi akibat interaksi tersebut sekitarnya
3.8 Menganalisis terjadinya pencemaran 4.8 Membuat tulisan tentang gagasan
lingkungan dan dampaknya bagi ekosistem penyelesaian masalah pencemaran di
lingkungannya berdasarkan hasil pengamatan
3.9 Menganalisis perubahan iklim dan 4.9 Membuat tulisan tentang gagasan
dampaknya bagi ekosistem adaptasi/penanggulangan masalah perubahan
iklim
3.10 Menjelaskan lapisan bumi, gunung api, 4.10 Mengomunikasikan upaya pengurangan
gempa bumi, dan tindakan pengurangan resiko dan dampak bencana alam serta
resiko sebelum, pada saat, dan pasca bencana tindakan penyelamatan diri pada saat terjadi
sesuai ancaman bencana di daerahnya bencana sesuai dengan jenis ancaman
bencana di daerahnya
3.11 Menganalisis sistem tata surya, rotasi 4.11 Menyajikan karya tentang dampak rotasi
dan revolusi bumi, rotasi dan revolusi bulan, dan revolusi bumi dan bulan bagi kehidupan
serta dampaknya bagi kehidupan di bumi di bumi, berdasarkan hasil pengamatan atau
penelusuran berbagai sumber informasi

4. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar IPS Kelas VII


KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan (faktual, 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam
konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ranah konkret (menggunakan, mengurai,
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan ranah abstrak (menulis, membaca,
kejadian tampak mata. menghitung, menggambar, dan mengarang)
sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut

KURIKULUM SD-SMPN 4 SATU ATAP TEBING 25


pandang/teori.
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami konsep ruang (lokasi, 4.1 Menjelaskan konsep ruang (lokasi,
distribusi, potensi, iklim, bentuk muka bumi, distribusi, potensi, iklim, bentuk muka bumi,
geologis, flora, dan fauna) dan interaksi geologis, flora dan fauna) dan interaksi
antarruang di Indonesia serta pengaruhnya antarruang di Indonesia serta pengaruhnya
terhadap kehidupan manusia dalam aspek terhadap kehidupan manusia Indonesia dalam
ekonomi, sosial, budaya, dan pendidikan.. aspek ekonomi, sosial, budaya, dan
pendidikan.
3.2 Mengidentifikasi interaksi sosial dalam 4.2 Menyajikan hasil identifikasi tentang
ruang dan pengaruhnya terhadap kehidupan interaksi sosial dalam ruang dan pengaruhnya
sosial, ekonomi, dan budaya dalam nilai dan terhadap kehidupan sosial, ekonomi, dan
norma serta kelembagaan sosial budaya. budaya dalam nilai dan norma serta
kelembagaan sosial budaya.
3.3 Memahami konsep interaksi antara 4.3 Menjelaskan hasil analisis tentang konsep
manusia dengan ruang sehingga interaksi antara manusia dengan ruang
menghasilkan berbagai kegiatan ekonomi sehingga menghasilkan berbagai kegiatan
(produksi, distribusi, konsumsi, permintaan, ekonomi (produksi, distribusi, konsumsi,
dan penawaran) dan interaksi antarruang permintaan, dan penawaran) dan interaksi
untuk keberlangsungan kehidupan ekonomi, antarruang untuk keberlangsungan kehidupan
sosial, dan budaya Indonesia. ekonomi, sosial, dan budaya Indonesia.
3.4 Memahami kronologi perubahan, dan 4.4 Menguraikan kronologi perubahan, dan
kesinambungan dalam kehidupan bangsa kesinambungan dalam kehidupan bangsa
Indonesia pada aspek politik, sosial, budaya, Indonesia pada aspek politik, sosial, budaya,
geografis, dan pendidikan sejak masa geografis, dan pendidikan sejak masa
praaksara sampai masa Hindu-Buddha dan praaksara sampai masa HinduBuddha dan
Islam. Islam.

5. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Matematika Kelas VII


KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan (faktual, 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam
KURIKULUM SD-SMPN 4 SATU ATAP TEBING 26
konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ranah konkret (menggunakan, mengurai,
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan ranah abstrak (menulis, membaca,
kejadian tampak mata menghitung, menggambar, dan mengarang)
sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Menjelaskan dan menentukan urutan 4.1 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
pada bilangan bulat (positif dan negatif) dan dengan urutan beberapa bilangan bulat dan
pecahan (biasa, campuran, desimal, persen) pecahan (biasa, campuran, desimal, persen)
3.2 Menjelaskan dan melakukan operasi 4.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
hitung bilangan bulat dan pecahan dengan dengan operasi hitung bilangan bulat dan
memanfaatkan berbagai sifat operasi pecahan
3.3 Menjelaskan dan menentukan 4.3 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
representasi bilangan dalam bentuk bilangan dengan bilangan dalam bentuk bilangan
berpangkat bulat positif dan negatif berpangkat bulat positif dan negatif
3.4 Menjelaskan himpunan, himpunan 3.4 Menjelaskan himpunan, himpunan
bagian, himpunan semesta, himpunan bagian, himpunan semesta, himpunan
kosong, komplemen himpunan, dan kosong, komplemen himpunan, dan
melakukan operasi biner pada himpunan melakukan operasi biner pada himpunan
menggunakan masalah kontekstual menggunakan masalah kontekstual
3.5 Menjelaskan bentuk aljabar dan 4.5 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
melakukan operasi pada bentuk aljabar dengan bentuk aljabar dan operasi pada
(penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan bentuk aljabar
pembagian)
3.6 Menjelaskan persamaan dan 4.6 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
pertidaksamaan linear satu variabel dan dengan persamaan dan pertidaksamaan linear
penyelesaiannya satu variabel

KURIKULUM SD-SMPN 4 SATU ATAP TEBING 27


3.7 Menjelaskan rasio dua besaran 3.7 Menjelaskan rasio dua besaran
(satuannya sama dan berbeda) (satuannya sama dan berbeda)
3.8 Membedakan perbandingan senilai dan 4.8 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
berbalik nilai dengan menggunakan tabel dengan perbandingan senilai dan berbalik
data, grafik, dan persamaan nilai
3.9 Mengenal dan menganalisis berbagai 4.9 Menyelesaikan masalah berkaitan
situasi terkait aritmetika sosial (penjualan, dengan aritmetika sosial (penjualan,
pembelian, potongan, keuntungan, kerugian, pembelian, potongan, keuntungan, kerugian,
bunga tunggal, persentase, bruto, neto, tara) bunga tunggal, persentase, bruto, neto, tara)
3.10 Menganalisis hubungan antar sudut
sebagai akibat dari dua garis sejajar yang
dipotong oleh garis transversal
3.10 Menganalisis hubungan antar sudut 4.10 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
sebagai akibat dari dua garis sejajar yang dengan hubungan antar sudut sebagai akibat
dipotong oleh garis transversal dari dua garis sejajar yang dipotong oleh
garis transversal
3.11 Mengaitkan rumus keliling dan luas 4.11 Menyelesaikan masalah kontekstual
untuk berbagai jenis segiempat (persegi, yang berkaitan dengan luas dan keliling
persegipanjang, belahketupat, jajargenjang, segiempat (persegi, persegipanjang,
trapesium, dan layang-layang) dan segitiga belahketupat, jajargenjang, trapesium, dan
layanglayang) dan segitiga
segitiga 3.12 Menganalisis hubungan antara 4.12 Menyajikan dan menafsirkan data
data dengan cara penyajiannya (tabel, dalam bentuk tabel, diagram garis, diagram
diagram garis, diagram batang, dan diagram batang, dan diagram lingkaran
lingkaran)

6. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar pendidikan Pancasila dan Kwarganegaraan


Kelas VII

KURIKULUM SD-SMPN 4 SATU ATAP TEBING 28


KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL)
SPIRITUAL)

KURIKULUM SD-SMPN 4 SATU ATAP TEBING 29


1. Menghargai dan menghayati ajaran agama 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
yang dianutnya tanggung jawab, peduli (toleran, gotong
royong), santun, dan percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan
dan keberadaan
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.1 Bersyukur kepada Tuhan Yang Maha 2.1 Mengembangkan sikap bertanggung
Esa atas semangat dan komitmen para pendiri jawab dan berkomitmen sebagai warga
negara dalam merumuskan dan menetapkan negara indonesia sepeti yang diteladankan
Dasar Negara Pancasila para pendiri negara dalam perumusan dan
penetapan Pancasila sebagai dasar negara
1.2 Menghargai norma-norma keadilan 2.2 Mematuhi norma-norma yang berlaku
yang berlaku dalam kehidupan dalam kehidupan bermasyarakat untuk
bermasyarakat sebagai anugerah Tuhan yang mewujudkan keadilan
Maha Esa
1.3 Menghargai nilai kesejarahan perumusan 2.3 Mengembangkan sikap bertanggung
dan pengesahan Undang-Undang Dasar jawab yang mendukung nilai kesejarahan
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 perumusan dan pengesahan Undang-Undang
sebagai bentuk sikap beriman Dasar Republik Indonesia Tahun 1945
1.4 Menghormati keberagaman 2.4 Menghargai keberagaman suku, agama,
normanorma, suku, agama, ras dan ras dan antargolongan dalam bingkai
antargolongan dalam bingkai Bhinneka Bhinneka Tunggal Ika
Tunggal Ika sebagai sesama ciptaan Tuhan
1.5 Mensyukuri makna kerja sama dalam 5 Mendukung bentuk-bentuk kerja sama
berbagai bidang kehidupan di masyarakat dalam berbagai bidang kehidupan di
masyarakat
1.6 Menghargai karakteristik daerah tempat 2.6 Bersikap antusias terhadap persatuan dan
tinggalnya dalam kerangka Negara Kesatuan kesatuan dengan mempertimbangkan
Republik Indonesia sebagai anugerah Tuhan karakteristik daerah tempat tinggalnya
Yang Maha Esa
KURIKULUM SD-SMPN 4 SATU ATAP TEBING 30
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan (faktual, 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam
konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ranah konkret (menggunakan, mengurai,
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan ranah abstrak (menulis, membaca,
kejadian tampak mata menghitung, menggambar, dan mengarang)
sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Menganalisis proses perumusan dan 4.1 Menyaji hasil analisis proses perumusan
penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara dan penetapan Pancasila sebagai Dasar
Negara
3.2 Memahami norma-norma yang berlaku 4.2 Mengampanyekan perilaku sesuai norma-
dalam kehidupan bermasyarakat untuk norma yang berlaku dalam kehidupan
mewujudkan keadilan bermasyarakat untuk mewujudkan keadilan
3.3 Menganalisis kesejarahan perumusan 4.3 Menjelaskan proses kesejarahan
dan pengesahan Undang-undang Dasar perumusan dan pengesahan Undang-undang
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945
3.4 Mengidentifikasi keberagaman suku, 4.4 Mendemonstrasikan hasil identifikasi
agama, ras dan antargolognan dalam bingkai suku, agama, ras dan antargolongan dalam
Bhinneka Tunggal Ika bingkai Bhinneka Tunggal Ika
3.5 Menganalisis bentuk-bentuk kerja sama 4.5 Menunjukkan bentuk-bentuk kerja sama
dalam berbagai bidang kehidupan di di pelbagai bidang kehidupan masyarakat
masyarakat
3.6 Mengasosiasikan karakteristik daerah 4.6 Melaksanakan penelitian sederhana untuk
dalam kerangka Negara Kesatuan Republik mengilustrasikan karakteristik daerah tempat
Indonesia tinggalnya sebagai bagian utuh dari Negara

KURIKULUM SD-SMPN 4 SATU ATAP TEBING 31


Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan
rancangan yang telah di buat

7. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
Kelas VII
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan (faktual, 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam
konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ranah konkret (menggunakan, mengurai,
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan ranah abstrak (menulis, membaca,
kejadian tampak mata menghitung, menggambar, dan mengarang)
sesuai dengan yang dipelajar
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami gerak spesifik dalam berbagai 4.1 Mempraktikkan gerak spesifik dalam
permainan bola besar sederhana dan atau berbagai permainan bola besar sederhana dan
tradisional*) atau tradisional
3.2 Memahami gerak spesifik dalam 4.2 Mempraktikkan gerak spesifik dalam
berbagai permainan bola kecil sederhana dan berbagai permainan bola kecil sederhana dan
atau tradisional. *) atau tradisional. *)
3.3 Memahami gerak spesifik jalan, lari, 4.3 Mempraktikkan gerak spesifik jalan, lari,
lompat, dan lempar dalam berbagai lompat, dan lempar dalam berbagai
permainan sederhana dan atau tradisional. *) permainan sederhana dan atau tradisional. *)
3.4 Memahami gerak spesifik seni beladiri. 4.4 Mempraktikkan gerak spesifik seni
**) beladiri. **)

3.5 Memahami konsep latihan peningkatan 4.5 Mempraktikkan latihan peningkatan


derajat kebugaran jasmani yang terkait derajat kebugaran jasmani yang terkait
dengan kesehatan (daya tahan, kekuatan, dengan kesehatan (daya tahan, kekuatan,
komposisi tubuh, dan kelenturan) dan komposisi tubuh, dan kelenturan) dan
pengukuran hasilnya pengukuran hasilnya

KURIKULUM SD-SMPN 4 SATU ATAP TEBING 32


3.6 Memahami berbagai keterampilan dasar 4.6 Mempraktikkan berbagai keterampilan
spesifik senam lantai dasar spesifik senam lantai
3.7 Memahami variasi dan kombinasi gerak 4.7 Mempraktikkan variasi dan kombinasi
berbentuk rangkaian langkah dan ayunan gerak berbentuk rangkaian langkah dan
lengan mengikuti irama (ketukan) ayunan lengan mengikuti irama (ketukan)
tanpa/dengan musik sebagai pembentuk tanpa/dengan musik sebagai pembentuk
gerak pemanasan dalam aktivitas gerak gerak pemanasan dalam aktivitas gerak
berirama berirama
3.8 Memahami gerak spesifik salah satu gaya 4.8 Mempraktikkan konsep gerak spesifik
renang dengan koordinasi yang baik. *** salah satu gaya renang dengan koordinasi
yang baik. ***)
3.9 Memahami perkembangan tubuh remaja 4.9 Memaparkan perkembangan tubuh
yang meliputi perubahan fisik sekunder dan remaja yang meliputi perubahan fisik
mental. sekunder dan mental.
3.10 Memahami pola makan sehat, bergizi 4.10 Memaparkan pola makan sehat, bergizi
dan seimbang serta pengaruhnya terhadap dan seimbang serta pengaruhnya terhadap
kesehatan. kesehatan.

8. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas
VII
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL)
SPIRITUAL)
1. menghargai dan menghayati ajaran agama 2. menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
yang dianutnya tanggung jawab, peduli (toleran, gotong
royong), santun, percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan

KURIKULUM SD-SMPN 4 SATU ATAP TEBING 33


dan keberadaannya
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.1. terbiasa membaca al-Qur’an dengan menunjukkan perilaku semangat menuntut
meyakini bahwa Allah Swt. akan ilmu sebagai implementasi Q.S. al-
meninggikan derajat orang yang beriman dan Mujadilah/58: 11, Q.S. ar-Rahman /55: 33
berilmu dan Hadis terkait
1.2. terbiasa membaca al-Qur’an dengan 2.2. menunjukkan perilaku ikhlas, sabar, dan
meyakini bahwa Allah Swt. mencintai orang- pemaaf sebagai implementasi pemahaman
orang yang ikhlas, sabar, dan pemaaf Q.S. anNisa/4: 146, Q.S. al-Baqarah/2: 153,
dan Q.S. Ali Imran/3: 134, dan Hadis terkait
1.3. meyakini bahwa Allah Swt. Maha
Mengetahui, Maha Waspada, Maha
Mendengar, dan Maha Melihat
1.3. meyakini bahwa Allah Swt. Maha 2.3. menunjukkan perilaku percaya diri,
Mengetahui, Maha Waspada, Maha tekun, teliti, dan kerja keras sebagai
Mendengar, dan Maha Melihat implementasi makna al’Alim, al- Khabir, as-
Sami’, dan alBashir
1.4. beriman kepada malaikat-malaikat Allah 2.4. menunjukkan perilaku disiplin sebagai
Swt. cerminan makna iman kepada malaikat
1.5. meyakini bahwa jujur, amanah, dan 2.5. menunjukkan perilaku jujur, amanah,
istiqamah adalah perintah agama dan istiqamah dalam kehidupan sehari-hari
1.6. menyakini bahwa hormat dan patuh 2.6. menunjukkan perilaku hormat dan patuh
kepada orang tua dan guru, dan berempati kepada orang tua dan guru, dan berempati
terhadap sesama adalah perintah agama terhadap sesama dalam kehidupan sehari-hari

1.7. menghayati ajaran bersuci dari hadas 2.7. menunjukkan perilaku hidup bersih
kecil dan hadas besar berdasarkan syariat sebagai wujud ketentuan bersuci dari hadas
Islam besar berdasarkan ketentuan syari’at Islam
1.8. menunaikan salat wajib berjamaah 2.8. menunjukkan perilaku demokratis
sebagai implementasi pemahaman rukun sebagai implementasi pelaksanaan salat

KURIKULUM SD-SMPN 4 SATU ATAP TEBING 34


Islam berjemaah
1.9. menunaikan salat Jumat sebagai 2.9. menunjukkan perilaku peduli terhadap
implementasi pemahaman ketaatan beribadah sesama dan lingkungan sebagai implementasi
pelaksanaan salat Jumat
1.10. menunaikan salat jamak qasar ketika 2.10. menunjukkan perilaku disiplin sebagai
bepergian jauh (musafir) sebagai implementasi pelaksanaan salat jamak qasar
implementasi pemahaman ketaatan beribadah
1.11. menghayati perjuangan Nabi 2.11. meneladani perjuangan Nabi
Muhammad saw. periode Makkah dalam Muhammad saw. periode Makkah
menegakkan risalah Allah Swt.
1.12. menghayati perjuangan Nabi 2.12. meneladani perjuangan Nabi
Muhammad saw. periode Madinah dalam Muhammad saw. periode Madinah
menegakkan risalah Allah Swt.
1.13. menghayati perjuangan dan kepribadian 2.13. meneladani perilaku terpuji alKhulafa
al-Khulafa al-Rasyidun sebagai penerus al-Rasyidun
perjuangan Nabi Muhammad saw. dalam
menegakkan risalah Allah Swt.
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. memahami pengetahuan (faktual, 4. mencoba, mengolah, dan menyaji dalam
konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ranah konkret (menggunakan, mengurai,
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan ranah abstrak (menulis, membaca,
kejadian tampak mata menghitung, menggambar, dan mengarang)
sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1. memahami makna Q.S. alMujadilah 4.1.1. membaca Q.S. al-Mujadilah /58: 11
/58: 11, Q.S. ar-Rahman /55: 33 dan Hadis dan Q.S. ar-Rahman /55: 33 dengan tartil
terkait

KURIKULUM SD-SMPN 4 SATU ATAP TEBING 35


4.1.2. menunjukkan hafalan Q.S. alMujadilah
/58: 11, Q.S. ar-Rahman /55: 33 dan Hadis
terkait dengan lancar

4.1.3. menyajikan keterkaitan semangat


menuntut ilmu dengan pesan Q.S. al-
Mujadilah /58: 1 dan Q.S. arRahman /55: 33
3.2. memahami makna Q.S. an-Nisa/4: 146, 4.2.1. membaca Q.S. an-Nisa/4: 146, Q.S. al-
Q.S. al-Baqarah/2: 153, dan Q.S. Ali Baqarah/2: 153, dan Q.S. Ali Imran/3: 134
Imran/3: 134 serta Hadis terkait tentang dengan tartil
ikhlas, sabar, dan pemaaf
4.2.2. menunjukkan hafalan Q.S. anNisa/4:
146, Q.S. al-Baqarah/2: 153, dan Q.S. Ali
Imrān/3: 134 serta Hadis terkait dengan
lancar

4.2.3. menyajikan keterkaitan ikhlas, sabar,


dan pemaaf dengan pesan Q.S. an-Nisa/4:
146, Q.S. alBaqarah/2: 153, dan Q.S. Ali
Imran/3: 134

3.3. memahami makna al-Asma‘u alHusna: 3.3. memahami makna al-Asma‘u alHusna:
al-’Alim, al-Khabir, as-Sami’, dan al-Bashir al-’Alim, al-Khabir, as-Sami’, dan al-Bashir
3.4. memahami makna iman kepada malaikat 4.4. menyajikan contoh perilaku yang
berdasarkan dalil naqli mencerminkan iman kepada malaikat Allah
Swt.
4.4. menyajikan contoh perilaku yang 4.5. menyajikan makna perilaku jujur,
mencerminkan iman kepada malaikat Allah amanah, dan istiqamah
Swt.
3.6. memahami makna hormat dan patuh 4.6. menyajikan makna hormat dan patuh
kepada kedua orang tua dan guru, dan empati kepada orang tua dan guru, dan empati
KURIKULUM SD-SMPN 4 SATU ATAP TEBING 36
terhadap sesama terhadap sesama
3.7. memahami ketentuan bersuci dari hadas 4.7. menyajikan cara bersuci dari hadas besar
besar berdasarkan ketentuan syari’at Islam
3.8. memahami ketentuan salat berjemaah 4.8. mempraktikkan salat berjamaah
3.9. memahami ketentuan salat Jumat 4.9. mempraktikkan salat Jumat
3.10. memahami ketentuan salat jamak qasar 4.10. mempraktikkan salat jamak dan qasar

3.11. memahami sejarah perjuangan Nabi 4.11. menyajikan strategi perjuangan yang
Muhammad saw. periode Makkah dilakukan Nabi Muhammad saw. periode
Makkah
3.12. memahami sejarah perjuangan Nabi 4.12. menyajikan strategi perjuangan yang
Muhammad saw. periode Madinah dilakukan Nabi Muhammad saw. periode
Madinah
3.13. memahami sejarah perjuangan dan 4.12. menyajikan strategi perjuangan yang
kepribadian al-Khulafa al-Rasyidun dilakukan Nabi Muhammad saw. periode
Madinah
3.12. memahami sejarah perjuangan Nabi 4.13. menyajikan strategi perjuangan dan
Muhammad saw. periode Madinah kepribadian al-Khulafa al-Rasyidun

9. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
Kelas VII
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL)
SPIRITUAL)
1. menghargai dan menghayati ajaran agama 2. menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
yang dianutnya tanggung jawab, peduli (toleran, gotong
royong), santun, percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan
dan keberadaanny
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

KURIKULUM SD-SMPN 4 SATU ATAP TEBING 37


1.1 menerima bahwa hanya Allah yang dapat 2.1 bersedia mengampuni orang lain
mengampuni dan menyelamatkan manusia di
dalam Yesus Kristus
1.2 mengakui bahwa pemeliharaan Allah dan 2.2 turut bertanggung jawab memelihara
keselamatan berlaku bagi seluruh ciptaan alam
termasuk alam
1.3 menghayati nilai-nilai kristiani mengacu 2.3 berperilaku yang sesuai dengan nilai-nilai
pada Alkitab kristiani mengacu pada Alkitab
1.4 menghayati sikap rendah hati, peduli dan 2.4 bersikap rendah hati, peduli dan
solidaritas terhadap sesama mengacu pada solidaritas terhadap sesama mengacu pada
Alkitab Alkitab
1.5 menerima disiplin sebagai wujud 1.5 menerima disiplin sebagai wujud
ketaatan pada Firman Allah ketaatan pada Firman Allah
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. memahami pengetahuan (faktual, 4. mencoba, mengolah, dan menyaji dalam
konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ranah konkret (menggunakan, mengurai,
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan ranah abstrak (menulis, membaca,
kejadian tampak mata menghitung, menggambar, dan mengarang)
sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 memahami bahwa Allah mengampuni 4.1 membuat karya yang menunjukkan
dan menyelamatkan manusia di dalam Yesus kesanggupan mengampuni diri sendiri dan
Kristus sesama
3.2 mencari fakta yang berkaitan dengan 4.2 melakukan berbagai aktivitas yang
pemeliharaan Allah terus berlangsung bagi menunjukkan keterlibatan aktif dalam
manusia dan alam memelihara alam dan lingkungan hidup
3.3 menganalisis nilai-nilai Kristiani yang 3.3 menganalisis nilai-nilai Kristiani yang

KURIKULUM SD-SMPN 4 SATU ATAP TEBING 38


terdapat dalam Alkitab terdapat dalam Alkitab
3.4 menganalisis sikap rendah hati, peduli 4.4 membuat proyek yang berkaitan dengan
dan solidaritas terhadap sesama mengacu sikap rendah hati, peduli, dan solidaritas
pada Alkitab
3.5 memahami manfaat disiplin bagi remaja 4.5 membuat program dalam periode tertentu
Kristen yang menunjukkan disiplin sebagai wujud
ketaatan pada firman Allah

10. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
Kelas VII
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL)
SPIRITUAL)
1. menghargai dan menghayati ajaran agama 2. menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
yang dianutnya tanggung jawab, peduli (toleran, gotong
royong), santun, percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan
dan keberadaannya
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.1 bersyukur karena dirinya diciptakan 2.1 percaya diri terhadap keunikan diri
sebagai citra Allah sebagai citra Allah
1.2 bersyukur kepada Allah atas kemampuan 2.2 bertanggung jawab mengembangkan
dan keterbatasan yang dimilikinya kemampuan dan mengatasi keterbatasan
dirinya
1.3 bersyukur atas dirinya telah diciptakan 2.3 santun terhadap perempuan dan laki-laki
sebagai laki-laki atau perempuan yang sebagai ciptaan Tuhan yang sederajat
sederajat
1.4 bersyukur atas anugerah seksualitas demi 2.4 bertanggung jawab dalam
kehidupan bersama yang lebih baik mengembangkan seksualitas secara benar
sebagai anugerah Allah

KURIKULUM SD-SMPN 4 SATU ATAP TEBING 39


1.5 bersyukur atas peran keluarga, sekolah, 2.5 bertanggung jawab pada keluarga,
gereja, dan masyarakat terhadap sekolah, gereja dan masyarakat atas peran
pengembangan dirinya mereka terhadap pengembangan dirinya
1.6 bersyukur atas peran teman terhadap 1.6 bersyukur atas peran teman terhadap
perkembangan dirinya perkembangan dirinya
1.7 beriman akan Yesus yang telah 2.7 jujur dalam meneladani berbagai sifat
mengajarkan sifat dan sikap yang baik dan sikap Yesus Kristus
1.8 beriman akan Yesus yang 2.8 percaya diri dalam mewujudkan nilai-
memperjuangkan nilai-nilai Kerajaan Allah nilai Kerajaan Allah yang diperjuangan
Yesus Kristus
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. memahami pengetahuan (faktual, 4. mencoba, mengolah, dan menyaji dalam
konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ranah konkret (menggunakan, mengurai,
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan ranah abstrak (menulis, membaca,
kejadian tampak mata menghitung, menggambar, dan mengarang)
sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 memahami ajaran Kitab Suci dan ajaran 3.1 memahami ajaran Kitab Suci dan ajaran
Gereja tentang makna Yesus Kristus sebagai Gereja tentang makna Yesus Kristus sebagai
Allah yang menjelma menjadi manusia Allah yang menjelma menjadi manusia
3.2 memahami tugas Yesus Kristus 3.2 memahami tugas Yesus Kristus
mewartakan Kerajaan Allah melalui sabda mewartakan Kerajaan Allah melalui sabda
dan tindakan dan tindakan
3.3 memahami panggilan dan perutusan 4.3 melakukan aktivitas (misalnya membuat
Yesus Kristus kepada murid-murid-Nya pada refleksi/membuat laporan) yang berkaitan
zaman sekarang demi mewujudkan Kerajaan dengan pengalaman
Allah

KURIKULUM SD-SMPN 4 SATU ATAP TEBING 40


3.4 memahami makna peristiwa sengsara, 3.4 memahami makna peristiwa sengsara,
wafat dan kebangkitan Yesus Kristus sebagai wafat dan kebangkitan Yesus Kristus sebagai
puncak pewartaan-Nya puncak pewartaan-Nya
3.5 memahami peran Roh Kudus pada gereja 4.5 melakukan aktivitas (misalnya menyusun
perdana dan gereja masa kini doa/puisi/membuat refleksi/ibadat) yang
berkaitan dengan peran Roh Kudus pada
Gereja Perdana dan Gereja masa kini
3.6 memahami makna gereja sebagai 4.6 melakukan aktivitas (misalnya membuat
paguyuban umat beriman refleksi/menyusun doa/puisi/melakukan
wawancara) berkaitan dengan makna Gereja
sebagai paguyuban umat beriman
3.7 memahami aneka pelayanan gereja 4.7 melakukan aktivitas (misalnya aksi
sosial/mengikuti kegiatan
lingkungan/menyumbang dana/menyusun
doa/wawancara) yang berkaitan dengan
aneka pelayanan Gereja
3.8 memahami bahwa gereja adalah tanda 3.8 memahami bahwa gereja adalah tanda
dan sarana keselamatan bagi semua orang dan sarana keselamatan bagi semua orang
3.9 memahami ajaran gereja tentang makna 4.9 melakukan aktivitas (misalnya
dan konsekuensi sakramen inisisasi dalam mempraktikkan/
hidup menggereja mendramatisasikan/membuat produk) yang
berkaitan dengan tata cara penerimaan
sakramen inisiasi
3.10 memahami makna sakramen tobat 4.10 melakukan aktivitas (misalnya
sebagai tanda dan sarana rekonsiliasi antara mempraktikkan/ mendramatisasikan) yang
dirinya dengan Allah dan sesama berkaitan dengan tata cara pengakuan dosa
3.11 memahami makna sakramen 4.11 melakukan aktivitas (misalnya
pengurapan orang sakit sebagai sarana gereja mengunjungi/mendoakan/ menyusun doa)
untuk mendampingi orang yang sakit untuk orang yang sakit

KURIKULUM SD-SMPN 4 SATU ATAP TEBING 41


11. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar pendidikan Agama Budha dan Budi Pekerti
Kelas VII
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL)
SPIRITUAL)
1. menghargai dan menghayati ajaran agama 2. menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
yang dianutnya tanggung jawab, peduli (toleran, gotong
royong), santun, percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan
dan keberadaannya
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.1 menghargai peristiwa tujuh minggu 2.1 menunjukkan perilaku bertanggung
setelah Petapa Gotama mencapai Penerangan jawab setelah memahami peristiwa tujuh
Sempurna dan Pemutaran Roda Dharma minggu setelah Petapa Gotama mencapai
Penerangan Sempurna dan Pemutaran Roda
Dharma
1.2 menghargai kriteria agama Buddha dan 2.2 menunjukkan perilaku toleran tentang
umat Buddha kriteria agama Buddha dan umat Buddha
1.3 menghayati formulasi Pancasila Buddhis 2.3 menunjukkan perilaku jujur setelah
dan pancadharma mendeskripsikan formulasi Pancasila
Buddhis dan Pancadharma
1.4 menghayati pengetahuan konseptual 2.4 menunjukkan perilaku disiplin setelah
tentang etika pergaulan remaja memahami pengetahuan konseptual tentang
etika pergaulan remaja sesuai ajaran Buddha
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. memahami pengetahuan (faktual, 4. mencoba, mengolah, dan menyaji dalam
konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ranah konkret (menggunakan, mengurai,
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan ranah abstrak (menulis, membaca,
kejadian tampak mata menghitung, menggambar, dan mengarang)
sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
KURIKULUM SD-SMPN 4 SATU ATAP TEBING 42
sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 memahami pengetahuan tentang 4.1 menyajikan dalam ranah abstrak
peristiwa tujuh minggu setelah Petapa peristiwa tujuh minggu setelah Petapa
Gotama mencapai Penerangan Sempurna dan Gotama mencapai Penerangan Sempurna dan
Pemutaran Roda Dharma Pemutaran Roda Dharma
3.2 memahami pengetahuan berdasarkan 4.2 menyajikan dalam ranah abstak kriteria
rasa ingin tahu tentang kriteria agama agama Buddha dan umat Buddha
Buddha dan umat Buddha
3.3 memahami pengetahuan tentang 4.3 menyajikan dalam ranah konkret
formulasi Pancasila Buddhis dan formulasi Pancasila Buddhis dan
Pancadharma Pancadharma
3.4 memahami pengetahuan tentang etika 4.4 menyaji dalam ranah konkret
pergaulan remaja sesuai ajaran Buddha pengetahuan konseptual tentang etika
pergaulan remaja sesuai ajaran Buddha

12. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar pendidikan Bahasa Inggris Kelas VII
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. memahami pengetahuan (faktual, 4. mencoba, mengolah, dan menyaji dalam
konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ranah konkret (menggunakan, mengurai,
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan ranah abstrak (menulis, membaca,
kejadian tampak mata menghitung, menggambar, dan mengarang)
sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 mengidentifikasi fungsi sosial, struktur 4.1 menyusun teks interaksi interpersonal
teks, dan unsur kebahasaan teks interaksi lisan dan tulis sangat pendek dan sederhana

KURIKULUM SD-SMPN 4 SATU ATAP TEBING 43


interpersonal lisan dan tulis yang melibatkan yang melibatkan tindakan menyapa,
tindakan menyapa, berpamitan, berpamitan, mengucapkan terimakasih, dan
mengucapkan terimakasih, dan meminta meminta maaf, dan menanggapinya dengan
maaf, serta menanggapinya, sesuai dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks,
konteks penggunaannya dan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai
konteks
3.2 mengidentifikasi fungsi sosial, struktur 4.2 menyusun teks interaksi transaksional
teks, dan unsur kebahasaan teks interaksi lisan dan tulis sangat pendek dan sederhana
transaksional lisan dan tulis yang melibatkan yang melibatkan tindakan memberi dan
tindakan memberi dan meminta informasi meminta informasi terkait jati diri, pendek
terkait jati diri, pendek dan sederhana, sesuai dan sederhana, dengan memperhatikan fungsi
dengan konteks penggunaannya. {Perhatikan sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan
unsur kebahasaan dan kosa kata terkait yang benar dan sesuai konteks
hubungan keluarga; pronoun (subjective,
objective, possessive)
3.3 mengidentifikasi fungsi sosial, struktur 4.3 menyusun teks interaksi transaksional
teks, dan unsur kebahasaan teks interaksi lisan dan tulis sangat pendek dan sederhana
transaksional lisan dan tulis yang melibatkan yang melibatkan tindakan memberi dan
tindakan memberi dan meminta informasi meminta informasi terkait nama hari, bulan,
terkait nama hari, bulan, nama waktu dalam nama waktu dalam hari, waktu dalam bentuk
hari, waktu dalam bentuk angka, tanggal, dan angka, tanggal, dan tahun, dengan fungsi
tahun, sesuai dengan konteks sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan
penggunaannya. (Perhatikan kosa kata terkait yang benar dan sesuai konteks
angka kardinal dan ordinal)
3.4 mengidentifikasi fungsi sosial, struktur 4.4 menyusun teks interaksi transaksional
teks, dan unsur kebahasaan teks interaksi lisan dan tulis sangat pendek dan sederhana
transaksional lisan dan tulis yang melibatkan yang melibatkan tindakan memberi dan
tindakan memberi dan meminta informasi meminta informasi terkait nama dan jumlah
terkait nama dan jumlah binatang, benda, dan binatang, benda, dan bangunan publik yang
bangunan publik yang dekat dengan dekat dengan kehidupan siswa sehari-hari,
kehidupan siswa seharihari, sesuai dengan dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur
KURIKULUM SD-SMPN 4 SATU ATAP TEBING 44
konteks penggunaannya. (Perhatikan unsur teks, dan unsur kebahasaan yang benar dan
kebahasaan dan kosa kata terkait article a dan sesuai konteks
the, plural dan singular)
3.5 mengidentifikasi fungsi sosial, struktur 4.5 mengidentifikasi fungsi sosial, struktur
teks, dan unsur kebahasaan teks interaksi teks, dan unsur kebahasaan teks interaksi
transaksional lisan dan tulis yang melibatkan transaksional lisan dan tulis yang melibatkan
tindakan memberi dan meminta informasi tindakan memberi dan meminta informasi
terkait dengan sifat orang, binatang, benda terkait dengan sifat orang, binatang, benda
sesuai dengan konteks penggunaannya. sesuai dengan konteks penggunaannya.
(Perhatikan unsur kebahasaan be, adjective) (Perhatikan unsur kebahasaan be, adjective)
3.6 mengidentifikasi fungsi sosial, struktur 4.6 menyusun teks interaksi transaksional
teks, dan unsur kebahasaan teks interaksi lisan dan tulis sangat pendek dan sederhana
transaksional lisan dan tulis yang melibatkan yang melibatkan tindakan memberi dan
tindakan memberi dan meminta informasi meminta informasi terkait tingkah
terkait dengan tingkah laku/tindakan/fungsi laku/tindakan/fungsi orang, binatang, dan
orang, binatang, benda, sesuai dengan benda, dengan fungsi sosial, struktur teks,
konteks penggunaannya. (Perhatikan unsur dan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai
kebahasaan kalimat declarative, interogative, konteks
simple present tense)
3.7 membandingkan fungsi sosial, struktur 4.7 teks deskriptif
teks, dan unsur kebahasaan beberapa teks
deskriptif lisan dan tulis dengan memberi dan 4.7.1 menangkap makna secara kontekstual
meminta informasi terkait dengan deskripsi terkait fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
orang, binatang, dan benda, sangat pendek kebahasaan teks deskriptif lisan dan tulis,
dan sederhana, sesuai dengan konteks sangat pendek dan sederhana, terkait orang,
penggunaannya binatang, dan benda

4.7.2 menyusun teks deskriptif lisan dan tulis,


sangat pendek dan sederhana, terkait orang,
binatang, dan benda, dengan memperhatikan
fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
KURIKULUM SD-SMPN 4 SATU ATAP TEBING 45
kebahasaan, secara benar dan sesuai konteks

3.8 menafsirkan fungsi sosial dan unsur 4.8 menangkap makna secara kontekstual
kebahasaan dalam lirik lagu terkait terkait dengan fungsi sosial dan unsur
kehidupan remaja SMP/MTs kebahasaan lirik lagu terkait kehidupan
remaja SMP/MTs

13. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar pendidikan Seni Budaya Kelas VII
a. Seni Rupa
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. memahami pengetahuan (faktual, 4. mencoba, mengolah, dan menyaji dalam
konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ranah konkret (menggunakan, mengurai,
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan ranah abstrak (menulis, membaca,
kejadian tampak mata menghitung, menggambar, dan mengarang)
sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 memahami unsur, prinsip, teknik dan 4.1 menggambar flora, fauna, dan alam
prosedur menggambar flora, fauna dan alam benda
benda dengan berbagai bahan
3.2 memahami prinsip dan prosedur 4.2 menggambar gubahan flora, fauna, dan
menggambar gubahan flora, fauna, dan bentuk geometrik menjadi ragam hias
bentuk geometrik menjadi ragam hias
3.3 memahami prosedur penerapan ragam 4.3 membuat karya dengan berbagai motif
hias pada bahan buatan ragam hias pada bahan buatan
3.4 memahami prosedur penerapan ragam 4.4 membuat karya dengan berbagai motif
hias pada bahan alam ragam hias pada bahan alam

KURIKULUM SD-SMPN 4 SATU ATAP TEBING 46


b. Seni Musik
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. memahami pengetahuan (faktual, 4. mencoba, mengolah, dan menyaji dalam
konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ranah konkret (menggunakan, mengurai,
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan ranah abstrak (menulis, membaca,
kejadian tampak mata menghitung, menggambar, dan mengarang)
sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 memahami konsep dasar bernyanyi satu 4.1 menyanyikan lagu dengan satu suara
suara secara berkelompok dalam bentuk secara berkelompok dalam bentuk unisono
unisono
3.2 memahami dasar bernyanyi dengan dua 4.2 menyanyikan lagu dengan dua suara atau
suara atau lebih secara berkelompok lebih dalam bentuk kelompok vokal
3.3 memahami konsep dasar permainan alat 4.3 memainkan alat musik sederhana secara
musik sederhana secara perorangan perorangan
3.4 memahami konsep dasar ansamble musik 4.4 memainkan ansamble musik sejenis dan
campuran

c. Seni Tari
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. memahami pengetahuan (faktual, 4. mencoba, mengolah, dan menyaji dalam
konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ranah konkret (menggunakan, mengurai,
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan ranah abstrak (menulis, membaca,
kejadian tampak mata menghitung, menggambar, dan mengarang)
sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut

KURIKULUM SD-SMPN 4 SATU ATAP TEBING 47


pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 memahami gerak tari berdasarkan unsur 4.1 memeragakan gerak tari berdasarkan
ruang waktu dan tenaga unsur ruang waktu dan tenaga
3.2 memahami gerak tari berdasarkan ruang 4.2 memeragakan gerak tari berdasarkan
waktu dan tenaga sesuai iringan ruang waktu dan tenaga sesuai iringan
3.3 memahami gerak tari sesuai dengan level 4.3 memeragakan gerak tari sesuai dengan
dan pola lantai level dan pola lantai
3.4 memahami gerak tari sesuai level, dan 4.4 memeragakan gerak tari berdasarkan
pola lantai sesuai iringan level dan pola lantai sesuai iringan

d. Seni Theater
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. memahami pengetahuan (faktual, 4. mencoba, mengolah, dan menyaji dalam
konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ranah konkret (menggunakan, mengurai,
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan ranah abstrak (menulis, membaca,
kejadian tampak mata menghitung, menggambar, dan mengarang)
sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 memahami konsep, teknik dan prosedur 4.1 memeragakan adegan fragmen sesuai
dasar seni peran untuk pementasan fragmen konsep, teknik dan prosedur seni peran
3.2 memahami teknik menyusun naskah 4.2 menyusun naskah sesuai kaidah
fragmen pementasan fragmen
3.3 memahami perancangan pementasan 4.3 merancang pementasan fragmen sesuai
fragmen sesuai konsep, teknik dan prosedur konsep, teknik dan prosedur
3.4 memahami pementasan fragmen sesuai 4.4 mementaskan fragmen sesuai konsep,
konsep, teknik, dan prosedur teknik, dan prosedur

KURIKULUM SD-SMPN 4 SATU ATAP TEBING 48


14. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar pendidikan Prakarya Kelas VII
a. Kerajinan
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. memahami pengetahuan (faktual, 4. mencoba, mengolah, dan menyaji dalam
konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ranah konkret (menggunakan, mengurai,
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan ranah abstrak (menulis, membaca,
kejadian tampak mata menghitung, menggambar, dan mengarang)
sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 memahami pengetahuan tentang jenis, 4.1 memilih jenis bahan dan teknik
sifat, karakter, dan teknik pengolahan serat pengolahan serat/tekstil yang sesuai dengan
dan tekstil potensi daerah setempat (misalnya rumput/
ilalang, kapas, bulu domba, kulit kayu, kain,
tali plastik dan lain-lain)
3.2 memahami pengetahuan tentang prinsip 4.2 merancang, membuat, dan menyajikan
perancangan, pembuatan, dan penyajian produk kerajinan dari bahan serat/tekstil yang
produk kerajinan dari bahan serat dan tekstil kreatif dan inovatif, sesuai dengan potensi
yang kreatif dan inovatif daerah setempat (misalnya rumput/ilalang,
kapas, bulu domba, kulit kayu, kain, tali
plastik dan lain-lain)
3.3 memahami pengetahuan tentang jenis, 4.3 memilih jenis bahan dan teknik
sifat, karakter, dan teknik pengolahan kertas pengolahan kertas dan plastik lembaran yang
dan plastik lembaran sesuai dengan potensi daerah setempat
3.4 memahami pengetahuan tentang prinsip 4.4 merancang, membuat, dan menyajikan
perancangan, pembuatan dan penyajian produk kerajinan dari bahan kertas dan
produk kerajinan dari bahan kertas dan plastik lembaran yang kreatif dan inovatif,
plastik lembaran yang kreatif dan inovatif
KURIKULUM SD-SMPN 4 SATU ATAP TEBING 49
sesuai dengan potensi daerah setempat

b. Rekayasa

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


3. memahami pengetahuan (faktual, 4. mencoba, mengolah, dan menyaji dalam
konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ranah konkret (menggunakan, mengurai,
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan ranah abstrak (menulis, membaca,
kejadian tampak mata menghitung, menggambar, dan mengarang)
sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 memahami wawasan teknologi, 4.1 membuat sketsa dan gambar teknik dari
perkembangan teknologi, keselamatan kerja, suatu rancangan produk
sketsa, dan gambar teknik

3.2 memahami jenis, karakteristik, kekuatan 4.2 membuat produk sederhana


bahan, serta peralatan kerja pengolahnya menggunakan peralatan kerja sesuai dengan
jenis, karakteristik, dan kekuatan bahan
3.3 memahami jenis-jenis dan fungsi 4.3 memanipulasi jenis-jenis dan fungsi
teknologi konstruksi teknologi konstruksi
3.4 memahami sistem, jenis, serta 4.4 membuat produk teknologi konstruksi
karakteristik persambungan dan penguatan dengan memanfaatkan potensi yang ada di
pada konstruksi lingkungan sekitar

c. Budidaya
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)

KURIKULUM SD-SMPN 4 SATU ATAP TEBING 50


3. memahami pengetahuan (faktual, 4. mencoba, mengolah, dan menyaji dalam
konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ranah konkret (menggunakan, mengurai,
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan ranah abstrak (menulis, membaca,
kejadian tampak mata menghitung, menggambar, dan mengarang)
sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 memahami komoditas tanaman sayuran 4.1 menentukan komoditas tanaman sayuran
yang dapat dikembangkan sesuai kebutuhan yang akan dibudidayakan sesuai kebutuhan
wilayah setempat wilayah
3.2 memahami tahapan budidaya tanaman 4.2 mempraktikkan tahapan budidaya
sayuran tanaman sayuran
3.3 memahami komoditas tanaman obat 4.3 menentukan komoditas tanaman obat
yang dapat dikembangkan sesuai kebutuhan yang akan dibudidayakan sesuai kebutuhan
wilayah setempat wilayah
3.4 memahami tahapan budidaya tanaman 4.4 mempraktikkan tahapan budidaya
obat tanaman obat

d. Pengolahan
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. memahami pengetahuan (faktual, 4. mencoba, mengolah, dan menyaji dalam
konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ranah konkret (menggunakan, mengurai,
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan ranah abstrak (menulis, membaca,
kejadian tampak mata menghitung, menggambar, dan mengarang)
sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori

KURIKULUM SD-SMPN 4 SATU ATAP TEBING 51


KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 memahami rancangan pembuatan, 4.1 mengolah bahan pangan buah segar
penyajian dan pengemasan bahan pangan menjadi makanan dan minuman sesuai
buah segar menjadi makanan dan minuman pengetahuan rancangan dan bahan yang ada
yang ada di wilayah setempat di wilayah setempat
3.2 memahami rancangan pembuatan, 4.2 mengolah, menyaji, dan mengemas bahan
penyajian dan pengemasan bahan hasil hasil samping buah menjadi produk pangan
samping buah menjadi produk pangan yang yang ada di wilayah setempat
ada di wilayah setempat
3.3 memahami rancangan pengolahan , 4.3 mengolah, menyaji, dan mengemas bahan
penyajian dan pengemasan bahan pangan pangan sayuran menjadi makanan dan
sayuran menjadi makanan dan minuman minuman kesehatan yang ada di wilayah
kesehatan yang ada di wilayah setempat setempat

2. Muatan Lokal

Muatan Lokal yang dipilih ditetapkan berdasarkan ciri khas, potensi dan

keunggulan daerah, serta ketersediaan lahan, sarana prasarana, dan tenaga pendidik.

Sasaran pembelajaran muatan lokal adalah pengembangan keterampilan, Prakarya

dan penanaman nilai-nilai budaya sesuai dengan lingkungan. Nilai-nilai keterampilan

dikembangkan dengan latihan secara mandiri atau kelompok. Nilai-nilai

keterampilan dikembangkan melalui latihan secara terus menerus, semangat, dan

aktif. Nilai-nilai budaya dan karakter bangsa yang dimaksud antara lain religius,

jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif,mandiri, demokratis, rasa ingin tahu,

KURIKULUM SD-SMPN 4 SATU ATAP TEBING 52


semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/ komunikatif,

cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab.

Penanaman nilai-nilai keterampilan, dan Prakarya tersebut diintegrasikan di

dalam proses pembelajaran yang dikondisikan supaya nilai-nilai tersebut dapat

menjadi sikap dan perilaku dalam kehidupan sehari-hari.

Muatan Lokal merupakan mata pelajaran, sehinggga satuan pendidikan

harus mengembangkan standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) untuk

setiap muatan lokal yang diselenggarakan.

- Prakarya

Tujuan:

Membina keterampilan untuk menghadapi perkembangan IPTEK dalam

menyongsong era globalisasi.

 Ruang lingkup:

a) Kemampuan berkarya untuk memanfaatkan sampai menjadi bahan kerajinan

b) Kemampuan memahami dan menciptakan berbagai bentuk karya seni

c) Kompetensi pendukung, yakni kompetensi untuk menciptakan berbagai

karya seni berbentuk kerajinan

- Budaya Melayu

Tujuan :

KURIKULUM SD-SMPN 4 SATU ATAP TEBING 53


Mengetahui dan menerapkan kebudayaan Melayu dalam kehidupan sehari-

hari dalam menyongsong era perekonomian bebas.

3. Pengembangan Diri

Kegiatan pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan

kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri

sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat. Kegiatan pengembangan diri dapat

dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler dan Membudayakan karakter

bangsa. Pengembangan diri terdiri atas 2 (dua) bentuk kegiatan, yaitu terprogram dan

tidak terprogram.

Pengembangan diri yang terprogram dilakukan setiap hari sabtu jam 08.55 s/d 13.55

a. Kegiatan pengembangan diri secara terprogram dilaksanakan dengan perencanaan

khusus dalam kurun waktu tertentu untuk memenuhi kebutuhan peserta didik secara

individual, kelompok, dan atau klasikal melalui penyelenggaraan kegiatan sebagai

berikut ini.

Jenis Pengembangan Nilai-nilai karakater yang Strategi pelaksanaan


Diri ditanamkan
A. Bimbingan Konseling  Landasan hidup religius  Pembentukan karakter atau
 Landasan perilaku etis kepribadian
 Kematangan emosi  Pemberian motivasi
 Kematangan intelektual
 Kesadaran tanggung jawab
sosial
 Kesadaran gender
 Pengembangan diri
 Wawasan karier
 Perilaku kewirausahaan
(kemandirian perilaku

KURIKULUM SD-SMPN 4 SATU ATAP TEBING 54


ekonomis)
 Kematangan hubungan
dengan teman sebaya

B. Ekstrakurikuler
1. Kepramukaan  Demokratis Latihan terprogram
 Disiplin (kepemimpinan dan organisasi)
 Kerjasama
 Rasa kebangsaaan
 Nasionalisme
 Toleransi
 Peduli sosial dan lingkungan
 Cinta damai, dan
 Kerja keras
 Terampil dan mandiri
 Mempertahankan hidup

2. Olah raga
a. Badminton  Mengembangkan prestasi  Melalui latihan rutin
badminton  Melalui perlombaan antar
 Meningkatkan kemampuan kelas dan antar sekolah/
dan ketrampilan siswa dalam madrasah
permainan badminton sebagai  Melalui lomba O2SN
olahraga prestasi  Melalui lomba Popda
 Meningkatkan kesehatan fisik
dan mental siswa
 Menumbuhkan jiwa
sportifitas

b. Bola voli  Mengembangkan prestasi voli  Melalui latihan rutin


 Meningkatkan kemampuan  Melalui perlombaan antar
dan ketrampilan siswa dalam kelas dan antar sekolah/
permainan voli sebagai madrasah
olahraga prestasi  Melalui lomba O2SN
 Meningkatkan kesehatan fisik  Melalui lomba Popda
dan mental siswa
 Menumbuhkan jiwa
KURIKULUM SD-SMPN 4 SATU ATAP TEBING 55
sportifitas

c. Atletik  Mengembangkan prestasi  Melalui latihan rutin


atletik  Melalui perlombaan antar
 Meningkatkan kemampuan kelas dan antar sekolah/
dan ketrampilan siswa dalam madrasah
permainan atletik sebagai  Melalui lomba O2SN
olahraga prestasi  Melalui lomba Popda
 Meningkatkan kesehatan fisik
dan mental siswa
 Menumbuhkan jiwa
sportifitas

d. Catur  Mengembangkan prestasi  Melalui latihan rutin


catur  Melalui perlombaan antar
 Meningkatkan kemampuan kelas dan antar sekolah/
dan ketrampilan siswa dalam madrasah
permainan catur sebagai  Melalui lomba O2SN
olahraga prestasi  Melalui lomba Popda
 Meningkatkan kesehatan fisik
dan mental siswa
 Menumbuhkan jiwa
sportifitas

3. Seni dan Sastra


a. Seni baca Al- Memberi ketrampilan pada peserta  Melalui latihan rutin
Qur’an didik untuk bisa melantunkan  Melalui perlombaan antar
ayat-ayat Al-Qur’an dengan indah. kelas dan antar sekolah
 Mengikuti even-even
bernuansa agama

b. Pidato  Memberi keterampilan  Melalui latihan rutin


berpidato dalam bahasa arab.  Melalui perlombaan antar
kelas dan antar sekolah
 Mengikuti even-even
bernuansa agama seperti
pesantren kilat

KURIKULUM SD-SMPN 4 SATU ATAP TEBING 56


4. Bimbingan materi Memberi tambahan kemampuan  Melalui latihan rutin
olimpiade dan mempersiapkan peserta didik  Melalui perlombaan antar
dalam materi olimpiade kelas
 Mengikuti perlombaan
tingkat kabupaten

5. Pembinaan Mata
Pelajaran
a. Math dan Sains  Memberi tambahan  Melalui latihan rutin
Club kemampuan dan ketrampilan  Melalui pelajaran biasa
peserta didik dalam
mempelajari matematika dan
IPA
 Memberi tambahan
kemampuan dan ketrampilan
peserta didik dalam
mempelajari ilmu sosial

b. Language Club  Memberi tambahan


kemampuan dan ketrampilan
peserta didik dalam
mempelajari ilmu bahasa
(inggris)

6. Usaha Kesehatan  Memberi tambahan  Melalui latihan rutin di


Sekolah (UKS) kemampuan dalam hal sekolah
kesehatan  Melalui latihan tingkat
 Memupuk rasa kepedulian kabupaten
terhadap sesama  Mengikuti perlombaan
 Menanamkan pentingnya tingkat kabupaten
kesehatan bagi kehidupan
manusia sejak dini

KURIKULUM SD-SMPN 4 SATU ATAP TEBING 57


7. Pelatihan Dasar Menumbuhkan sikap:  Melalui latihan rutin
Kepemimpinan  Tanggung jawab  Melalui kegiatan madrasah
Siswa (PDKS)  Keberanian
 Tekun
 Sportifitas
 Disiplin
 Mandiri
 Demokratis
 Cinta damai
 Cinta tanah air
 Peduli lingkungan
 Peduli sosial
 Keteladanan
 Sabar
 Toleransi
 Kerja keras
 Pantang menyerah
 Kerja sama

e. Kegiatan pengembangan diri secara tidak terprogram dapat dilaksanakan sebagai

berikut.

Kegiatan Contoh

Rutin, yaitu kegiatan  Upacara Senin pagi dan hari besar

yang dilakukan  Piket kelas dan lingkungan

terjadwal  Piket umum siswa

 Kegiatan pagi (hari selasa s.d. Jumat)

Pengembangan diri

-Selasa Berbaris, Menyanyikan lagu wajib, Literasi

dan one day one ayat


KURIKULUM SD-SMPN 4 SATU ATAP TEBING 58
Kegiatan Contoh

-Rabu Literasi, one day one ayat

Kamis Menyanyikan lagu wajib, Literasi dan one

day one ayat

 Setiap pagi hari jumat wirit Yasin bersama

 Sabtu pagi senam bersama

 Berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran di kelas

 Bakti sosial

 Bersalaman saat datang dan usai kegiatan lapangan

Spontan, adalah  Memberi dan menjawab salam

kegiatan tidak  Meminta maaf

terjadwal dalam  Berterima kasih


kejadian khusus
 Mengunjungi orang yang sakit

 Membuang sampah pada tempatnya

 Menolong orang yang sedang dalam kesusahan

 Melerai pertengkaran

 Bersalaman saat bertemu orang tua atau guru

Jenis Pengembangan Diri yang ditetapkan adalah sebagai berikut ini.

1) Bimbingan Konseling dan ekstrakurikuler

KURIKULUM SD-SMPN 4 SATU ATAP TEBING 59


Jenis Nilai-nilai yang
Strategi
Pengembangan Diri ditanamkan

A. Bimbingan Pendidikan dan karakter :  Melalui pembiasaan.

Konseling  Demokratis  Melalui pembinaan dan

 Disiplin bimbingan langsung

 Kerja sama secara berkelanjutan.

 Rasa Kebangsaan

 Toleransi

 Peduli sosial dan

lingkungan

 Cinta damai

 Kerja keras

 Mandiri

B. Kegiatan Pendidikan dan karakter :  Latihan terprogram

Ekstrakurikuler:  Demokratis (kepemimpinan,

1. Kepramukaan  Disiplin berorganisasi, permainan,

(wajib diikuti  Kerja sama ketangkasan, dan persami)

sesuai
 Rasa Kebangsaan
kurikulum
 Toleransi
2013)
 Peduli sosial dan

lingkungan

 Cinta damai

KURIKULUM SD-SMPN 4 SATU ATAP TEBING 60


Jenis Nilai-nilai yang
Strategi
Pengembangan Diri ditanamkan

 Kerja keras

 Mandiri

Kewirausahaan dan  Latihan terprogram

ekonomi kreatif (kepemimpinan,

 Mandiri berorganisasi, prakarya,

 Kreatif pameran, dan bazar)

 Berani mengambil

resiko

 Berorientasi pada

tindakan

 Kepemimpinan

 Kerja keras

1. Olahraga Pendidikan dan karakter :  Melalui latihan rutin

 Sportifitas (antara lain: Bola voli,

 Menghargai prestasi Tenis meja, Catur, Sepak

 Kerja keras bola, Badminton,

 Cinta damai Atletik, senam dan baris-

berbaris ,akraw
 Disiplin
 Perlombaan olah raga
 Jujur

KURIKULUM SD-SMPN 4 SATU ATAP TEBING 61


Jenis Nilai-nilai yang
Strategi
Pengembangan Diri ditanamkan

Kewirausahaan dan  Melalui latihan rutin

ekonomi kreatif (antara lain: bola voli,

kasti tenis meja, catur,


 Mandiri
sepak bola, badminton,
 Kreatif
atletik, senam dan baris-
 Berani mengambil
berbaris
resiko
 Perlombaan olah raga
 Berorientasi pada

tindakan

 Kepemimpinan

 Kerja keras

2. Kesenian  Disiplin  Latihan rutin

 Jujur  Mengikuti vokal grup

 Peduli budaya  Menari

 Peduli sosial  Berkompetisi internal

 Cinta tanah air dan eksternal

 Semangat kebangsaan  Pagelaran seni

Kewirausahaan dan  Latihan rutin

ekonomi kreatif seni  Mengikuti vokal grup

 Berkompetisi internal

KURIKULUM SD-SMPN 4 SATU ATAP TEBING 62


Jenis Nilai-nilai yang
Strategi
Pengembangan Diri ditanamkan

 Mandiri dan eksternal

 Kreatif  Menghasilkan karya seni

 Berani mengambil yang bernilai jual

resiko  Pagelaran seni

 Berorientasi pada

tindakan

 Kepemimpinan

 Kerja keras

3. Keagamaan /  Religius  Beribadah rutin

kerohanian  Rasa kebangsaan  Peringatan hari besar

 Cinta tanah air agama

 Disiplin  Kegiatan keagamaan

 Peduli sosial  Latihan rutin

 Berkompetisi internal

dan eksternal

Kewirausahaan dan  Beribadah rutin

ekonomi kreatif  Peringatan hari besar

agama
 Mandiri
 Kegiatan keagamaan
 Kreatif
 Latihan rutin
 Berani mengambil

KURIKULUM SD-SMPN 4 SATU ATAP TEBING 63


Jenis Nilai-nilai yang
Strategi
Pengembangan Diri ditanamkan

resiko  Berkompetisi internal

 Berorientasi pada dan eksternal

tindakan

 Kepemimpinan

 Kerja keras

2) Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa yang

Diterapkan

Salah satu butir Nawacita Presiden Joko Widodo adalah memperkuat

pendidikan karakter bangsa. Presiden Joko Widodo ingin melakukan

Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) yang akan diterapkan di

seluruh sendi kehidupan berbangsa dan bernegara, termasuk di dalam

dunia pendidikan. Penerapan karakter bangsa (PPK) mencakup 5 sikap yaitu :

Religius, Nasionalis, Mandiri, Gotong Royong dan Integritas.

NILAI DESKRIPSI

1. Religius Mencerminkan keberimanan terhadap Tuhan Yang Maha

esa yang diwujudkan dalam perilaku melaksanakan ajaran

agama dan kepercayaan yang dianut, menghargai

perbedaan agama, menjunjung tinggi sikap toleran

terhadap pelaksanaan ibadah agama dan kepercayaan lain,

KURIKULUM SD-SMPN 4 SATU ATAP TEBING 64


NILAI DESKRIPSI

hidup rukun dan damai dengan pemeluk agama lain.

2. Nasionalis Cara berpikir, bersikap dan berbuat yang menunjukkan

kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi

terhadap bangsa.

3. Mandiri Sikap dan perilaku yang tidak tergantung kepada orang lain

dan mempergunakan segala tenaga, pikiran dan waktu

untuk merealisasikan mimpi, cita-cita.

4. Gotong Royong Tindakan menghargai semangat kerja sama dan bahu

membahu menyelesaikan persoalan bersama.

5. Integritas Nilai yang mendasari perilaku yang didasarkan pada upaya

menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat

dipercaya dalam perkataan, tindakan dan pekerjaan

berkomitmen pada nilai kemanusiaan dan moral.

3) Pengembangan Nilai Kewirausahaan dan Ekonomi Kreatif yang diterapkan

NILAI DESKRIPSI

1.Mandiri Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada

orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugasnya

2. Kreatif Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara


KURIKULUM SD-SMPN 4 SATU ATAP TEBING 65
atau hasil berbeda dari produk atau jasa yangtelah ada

3. Berani Mengambil Kemampuan seseorang untuk menyukai pekerjaan yang


Resiko menantang, berani dan mampu mengambil risiko kerja

4.Berorientasi pada Mengambil inisiatif untuk bertindak, dan bukan menunggu,

tindakan sebelum sebuah kejadian yang tidak dikehendaki terjadi

5. Kepemimpinan Sikap dan perilaku seseorang yang selalu terbuka terhadap

saran dan kritik,mudah bergaul dan bekerjasama,dan

mengarahkan orang lain

6. Kerja Keras Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam

menyelesaikan tugas dan mengatasi berbagai habatan

4) Pengembangan Nilai Anti Korupsi yang Diterapkan

Pendidikan Anti Korupsi: Upaya memberikan pemahaman dan penanaman nilai-

nilai kepada peserta didik agar berperilaku anti korupsi

a) Membangun kehidupan sekolah sebagai bagian dari masyarakat melalui

b) penciptaan lingkungan belajar yang berbudaya integritas (antikorupsi), yaitu:

jujur, disiplin, tanggung jawab, bekerja keras, sederhana, mandiri, adil, berani,

peduli dan bermartabat (dignity).

c) Mengembangkan potensi kalbu/nurani peserta didik melalui ranah afektif

sebagai manusia yang memiliki kepekaan hati dan selalu menjunjung tinggi

KURIKULUM SD-SMPN 4 SATU ATAP TEBING 66


nilai-nilai budaya sebagai wujud rasa cinta tanahair, serta didukung oleh

wawasan kebangsaan yang kuat.

d) Menumbuhkan sikap, perilaku, kebiasaan yang terpuji sejalan dengan nilai-nilai

universal dan tradisi budaya bangsa yang religius;

e) Menanamkan jiwa kepemimpinan yang profesional dan bertanggung jawab

sebagai generasi penerus bangsa;

f) Menyelenggarakan manajemen sekolah secara terbuka, transparan, profesional,

dan bertanggung jawab

Pendidikan Anti Narkoba

Tahun 2015 ditetapkan oleh pemerintah sebagai tahun darurat narkoba.

Presiden RI Joko Widodo mengatakan bahwa Indonesia berada dalam status darurat

narkoba, karena ada sekitar 4,5 juta pemuda pengguna narkoba tidak bisa

direhabilitasi. Menghadapi kasus narkoba di tanah air yang semakin marak, maka

perlu bekerja sama, bahu-membahu dengan seluruh komponen masyarakat.

Dukungan dan keikutsertaan organisasi masyarakat maupun badan penegakan

hukum, badan kesehatan, sosial dan pendidikan yang terlibat dalam program

pencegahan penyalahgunaan narkotika, sangat diperlukan dalam menanggulangi

faktor-faktor berbahaya yang dapat mendorong berkembangnya penyalahgunaan

narkotika. Dari fakta tersebut maka perlu dilakukan langkah pasti untuk mencegah

semakin maraknya penyalahgunaan narkoba. Salah satu langkah yang bisa ditempuh

KURIKULUM SD-SMPN 4 SATU ATAP TEBING 67


adalah dengan mengintegrasikan materi pencegahan penyalahgunaan narkoba itu

dalam kurikulum pendidikan.

Sekolah merupakan lembaga yang mempunyai potensi yang sangat besar

untuk mempengaruhi kehidupan anak-anak sehari-hari. Sekolah yang merupakan

lembaga pendidikan setidaknya mengemban 3 (tiga) fungsi, yaitu:

a. Fungsi reproduksi, bermakna eksistensi sekolah sebagai pembaharu dan mengubah

kondisi masyarakat kekinian ke sosok yang lebih maju.

b. Fungsi penyadaran, bermakna sekolah bertanggung jawab untuk mempertahankan

nilai-nilai budaya masyarakat dan membentuk kesejatian diri sebagai manusia.

c. Fungsi mediasi secara simultan, bermakna sekolah sebagai wahana sosialisasi,

pembawa bendera moralitas, wahana proses pemanusiaan dan kemanusiaan umum,

serta pembinaan idealisme sebagai manusia terpelajar. Untuk itulah pendidikan

memegang peranan amat penting dalam upaya membangun watak bangsa (nation

character building) untuk menjaga kelangsungan hidup sebuah negara bangsa (nation

state) sebagaimana yang tertuang dalam tujuan pendidikan nasional.

Sekolah menjadi lingkungan ke dua setelah keluarga. Hampir sepertiga dari

waktu siswa dihabiskan di sekolah, maka sangat efektif apabila sekolah peduli

dengan pencegahan penyalahgunaan narkoba. Program pencegahan penyalahgunaan

narkoba di sekolah merupakan salah satu strategi yang sangat penting dan harus

dilaksanakan secara komprehensif yang meliputi berbagai kegiatan belajar mengajar,

kegiatan intrakurikuler dan kegiatan ekstra kurikuler. Upaya pencegahan tersebut

bisa dilakukan dengan mengintegrasikan materi Pencegahan dan Pemberantasan

KURIKULUM SD-SMPN 4 SATU ATAP TEBING 68


Penyalahgunaan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) ke dalam mata pelajaran berupa

pembuatan perangkat pembelajaran (Silabus, RPP, LKS dan Buku Siswa) yang

memuat materi P4GN. Selain itu juga pembuatan panduan P4GN untuk guru

bimbingan konseling (BK), Organisasi Intra Sekolah (OSIS), dan Usaha Kesehatan

Sekolah (UKS) serta untuk kegiatan ekstrakurikuler (Ekskul). Selain itu, para guru-

guru juga harus terpanggil untuk bersama-sama memikul tanggung-jawab yang berat

untuk melaksanakan program pencegahan penyalahgunaan narkoba di sekolah.

Untuk siap menjadi pendidik yang melakukan upaya pencegahan yang

efektif, para guru perlu menguasai materi penyalahgunaan narkoba dan dapat

mengintegrasikan dengan matari mata pelajaran yang diampunya. Selain itu juga

perlu menggunakan teknik dan metode belajar-mengajar yang menarik sesuai umur

atau tingkatan sekolah. Program pendidikan pencegahan narkoba yang efektif

menggunakan proses kelompok interaktif dalam bentuk diskusi kelompok, simulasi,

bermain peran, dan permainan kelompok, daripada menggunakan cara-cara

tradisional yang bersifat ceramah yang kurang menarik perhatian dan partisipasi

anak-anak. Dari integrasi materi P4GN dalam kurikulum pendidikan tersebut

diharapkan lingkungan sekolah akan kondusif dan bersih dari penyalahgunaan

narkoba. Berawal dari lingkungan sekolah yang bersih dari narkoba diharapkan akan

membawa dampak yang baik bagi lingkungan di sekitar sekolah yakni menciptakan

lingkungan yang bersih narkoba.

Program pencegahan narkoba di sekolah tidak dapat berdiri sendiri.

Masyarakat, termasuk orang tua siswa adalah bagian integral dari sekolah dengan

KURIKULUM SD-SMPN 4 SATU ATAP TEBING 69


segala permasalahannya. Sekolah bisa membantu para orang tua siswa untuk

mencegah anak-anak mereka dari penyalahgunaan narkoba dengan cara mendorong

para orang tua untuk mengadakan strategi-strategi pencegahan di rumah serta

membentuk jaringan orang tua untuk bersama-sama mengatasi masalah

penyalahgunaan narkoba.

A. Peran Guru Bimbingan dan Konseling Dalam Menyukseskan Program P4GN


Keberadaan dan peran serta guru pembimbing di sekolah sangatdiperlukan.
Salah satu fungsi bimbingan dan konseling adalah fungsi atau upayapencegahan,
yakni suatu upaya untuk melakukan intervensi mendahuluikesadaran akan kebutuhan
pemberian bantuan. Dalam upaya preventif ataupencegahan, maka intervensi
haruslah mendahului munculnya kebutuhan atau masalah, bila tidak demikian maka
bukanlah upaya preventif. Upaya preventifmeliputi strategi dan program-program
yang dapat digunakan untuk mencoba mengantisipasi dan mengelakkan resiko-resiko
hidup yang tidak perlu terjadi.
Pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah menitikberatkan kepada
bimbingan terhadap perkembangan pribadi melalui pendekatan perorangan dan
kelompok siswa yang menghadapi masalah untuk mendapatkan bantuan khusus
untuk mampu mengatasinya. Upaya preventif yang dilakukan guru pembimbing
sangat strategis dan sangat membantu terhadap pencegahan penyalahgunaan dan
pendekatan dalam peredaran narkoba.

Upaya preventif yang dilakukan oleh guru Bimbingan dan Konseling antara lain:
1. memberikan layanan informasi kepada seluruh siswa di sekolah dengan materi
pengenalan narkoba, mengetahui bahaya narkoba, menjauhi narkoba, dan sukarela
menyebarluaskan informasi dengan metode:
1.1. tanya jawab dan diskusi untuk menggali pengetahuan tentang narkoba dan
bahaya penyalahgunaannya
KURIKULUM SD-SMPN 4 SATU ATAP TEBING 70
1.2. Ceramah tentang pengertian, jenis-jenis obatan, tanda atau gejala,
pencegahan dan pengobatannya
1.3. Demonstrasi; untuk ini adanya penayangan contoh penampilan bagi anak-
anakremaja, generasi muda yang telah mengkonsumsi narkotika
1.4. Evaluasi hasil kegiatan
Selain pemberian informasi dengan materi dan metode di atas, guru Bimbingan
dan Konseling juga bisa menganjurkan siswa untuk mengikuti kegiatan keagamaan,
kegiatan ektrakurikuler di sekolah, kegiatan lomba-lomba dan kampanye
poster/leaflet anti narkoba, lomba pidato tentang narkoba dan lain-lain.
Pemberian layanan informasi ini didukung oleh Peraturan Pemerintah No. 40 Th.
2013Pelaksanaan Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang NarkotikaPasal 52
yang berbunyi bahwa Pembinaan dalam rangka mencegah generasi muda dan anak
usia sekolah dalam penyalahgunaan Narkotika sebagaimana dimaksud dalam Pasal
49 ayat (2) huruf c dilaksanakan dengan melaksanakan penyuluhan mengenai bahaya
penyalahgunaan Narkotika khususnya kepada generasi muda dan anak usia sekolah.
2. Memberikan layanan bimbingan kelompok
Layanan bimbingan kelompok yaitu layanan bimbingan dan konseling yang
memungkinkan peserta didik (klien) secara bersama-sama melalui dinamika
kelompok, memperoleh berbagai bahan dari nara sumber tertentu, terutama guru
Bimbingan dan Konseling untuk membahas secara bersama-sama pokok bahasan
tertentu yang berguna untuk menunjang pemahaman dan kehidupannya sehari-hari
yang berguna bagi perkembangan dirinya. Dalam kegiatan ini guru Bimbingan dan
Konseling bisa memberikan topik tugas berupa pokok bahasan tentang narkoba,
seperti topik mengenai terampil dan berani menolak Narkoba atau topik lainnya
yang berkaitan dengan narkoba sesuai dengan kreativitas guru Bimbingan dan
Konseling pada masing-masing sekolah dan diharapkan topik tersebut bisa
memberikan manfaat bagi para siswa yang mendapat layanan bimbingan kelompok
agar mampu menghidari penyalahgunaan narkoba.
Apabila upaya preventif sudah dilakukan oleh guru Bimbingan dan
Konseling namun di sekolah terdapat siswa yang dicurigai teridentifikasi mengalami

KURIKULUM SD-SMPN 4 SATU ATAP TEBING 71


kasus penyalahgunaan narkoba, maka langkah-langkah yang perlu dilakukan oleh
guru Bimbingan dan Konseling adalah:
1. Memanggil siswa tersebut untuk diajak berbicara agar diperoleh data mengenai
informasi yang diterima berkaitan dengan penyalahgunaan narkoba. Himpunan data
dapat diperoleh melalui:
1.1. Observasi
Observasi dilakukan dengan cara mengamati perilaku siswa saat di sekolah, baik
ketika berada di dalam kelas maupun di luar kelas. Untuk observasi di dalam kelas
bisa melibatkan guru mata pelajaran yang mengajar di kelas siswa tersebut. Aspek
yang diamati adalah perubahan fisik, emosi, dan perilaku siswa (lampiran 1 contoh
pedoman observasi)
1.2. Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai pemahaman siswa
terhadap dirinya, keluarga, dan lingkungan sosialnya. (lampiran 2 contoh pedoman
wawancara).
2. Apabila data yang diperoleh sudah cukup, guru Bimbingan dan Konseling
menyampaikan kepada pihak sekolah (Kepala Sekolah) kemudian memanggil orang
tua siswa tersebut agar bisa diberikan informasi mengenai perkembangan anaknya.
3. Siswa yang bersangkutan dikirim ke dokter yang telah ditunjuk oleh sekolah untuk
menjalani pemeriksaan urine atas biaya orangtua siswa tersebut.
4. Apabila terbukti menyalahgunakan narkoba, maka siswa tersebut diharuskan
membuat surat pernyataan kesediaan untuk berobat dan menjalani terapi
penyembuhan. Surat pernyataan tersebut harus diketahui dan ditandatangani juga
oleh orangtua siswa.
5. Guru Bimbingan dan Konseling mengalihtangankan kasus kepada pihak yang
berkompeten seperti Badan Narkotika Nasional dan Institusi Penerima Wajib Lapor
(IPWL) yang telah ditunjuk oleh pemerintah sesuai dengan aturan yang berlaku.
Pernyataan tersebut didukung oleh Amanat UU No. 35 Tahun 2009 Bab IX tentang
pengobatan dan rehabilitasi Pasal 54 yang menjelaskan bahwa Pecandu Narkotika
dan korban penyalahgunaan Narkotika wajib menjalani rehabilitasi medis dan
rehabilitasi sosial. Sedangkan Pasal 55 menjelaskan bahwa Orang tua atau wali dari
pecandu Narkotika yang belum cukup umur wajib melaporkan kepada pusat
KURIKULUM SD-SMPN 4 SATU ATAP TEBING 72
kesehatan masyarakat, rumah sakit, dan/atau lembaga rehabilitasi medis dan
rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial yang ditunjuk oleh Pemerintah untuk
mendapatkan pengobatan dan/atau perawatan mulai rehabilitasi medis dan
rehabilitasi sosial.
6. Selama mengikuti perawatan/pengobatan, siswa tersebut sedapat mungkin tetap hadir
di sekolah dengan pengawasan ketat dari orangtua siswa atau pihak keluarga yang
mewakili orangtua dan dibantu dengan guru bimbingan dan konseling.
7. Apabila diperlukan perawatan yang lebih intensif di rumah atau di pusat rehabilitasi,
maka siswa tersebut diperkenankan untuk sementara tidak masuk sekolah dan diberi
kesempatan untuk mengikuti kegiatan sekolah seperti ulangan susulan.
8. Apabila ahli yang menangani permasalahan ini menyatakan bahwa siswa tersebut
sudah siap untuk mengikuti kegiatan di sekolah maka siswa tersebut diberi
kesempatan untuk kembali pada sekolah yang sama.

KASUS PENYALAHGUNAAN NARKOBA DI SEKOLAH

Pihak Sekolah
1. Kepala Sekolah Bimbingan dan
2. Wali Kelas Orangtua/wali siswa
Konseling
3. Guru
4. Tim P4GN Sekolah

Badan Narkotika Nasional (BNN) Institusi Penerima Wajib Lapor


(IPWL)

Prosedur Alih Tangan Kasus Penyalahgunaan Narkoba di Sekolah

PROGRAM KERJA SATGAS NARKOBA SD-SMPN 4 SATAP


TEBING
WAKTU ALOKASI
no KEGIATAN PELAKSANA
PELAKSANAAN WAKTU
Penjaringan dan 1.      Juli Per tahun ajaran Seksi
1
Kaderisasi 2.       baru Kaderisasi

KURIKULUM SD-SMPN 4 SATU ATAP TEBING 73


Diskusi bahaya 1.      Desember Pengurus
2 Per semester
penyalahgunaan narkoba 2.      Juni Harian
1.      Desember Pengurus
3 Tes Urine Per semester
2.      Juni Harian
Penyuluhan dan sosialisasi
1.      Oktober Per kegiatan Seksi
4
bahaya narkoba 2.      Maret midsemester Pemberdayaan
Bimbingan rohani dan Seksi
5 Desember 1 hari
tausiah bahaya narkoba Pemberdayaan
Pemilihan duta anti
6 Mei 2 hari Seksi Humas
narkoba sekolah
Pengurus
7 Karnaval anti narkoba Mei 1 hari
Harian
Inovasi mendaur ulang Seksi
8 Mei 1 hari
bungkus rokok Pemberdayaan
Stand up comedy tema
9 Mei 2 hari Seksi Humas
anti narkoba
10 Lomba Debat dan Cerdas
1.      Desember Per kegiatan Seksi
cermat bahaya
2.      Juni akhir semester Advokasi
penyalahgunaan narkoba
11 2Lomba Karikatur 1.      Oktober Per kegiatan Seksi
penyalahgunaan narkoba 2.      Maret midsemester Pemberdayaan
1.      Oktober Per kegiatan
12 Lomba Puisi anti narkoba Seksi Humas
2.      Maret midsemester
13 1.      Desember Per kegiatan Seksi
Lomba Poster anti narkoba
2.      Juni akhir semester Pemberdayaan
14 Lomba cerpen anti 1.      Desember Per kegiatan Seksi
narkoba 2.      Juni akhir semester Pemberdayaan
15 Lomba Drama anti 1.      Desember Per kegiatan Seksi
narkoba 2.      Juni akhir semester Humas
16 Lomba menghias kelas situasional
Sesuai event di Seksi
dan Mading kelas dengan
sekolah Humas
tema anti narkoba

Pada prinsipnya, pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa,

kewirausahaan dan ekonomi kreatif, Pendidikan Anti Korupsi, Pendidikan Anti

Narkoba dan Program Adiwiyata tidak dimasukkan sebagai pokok bahasan tetapi

terintegrasi ke dalam mata pelajaran, pengembangan diri dan budaya sekolah. SD-

KURIKULUM SD-SMPN 4 SATU ATAP TEBING 74


SMPN 4 SATAP Tebing mengintegrasikan nilai-nilai yang dikembangkan dalam

pendidikan budaya dan karakter bangsa, kewirausahaan dan ekonomi kreatif,

Pendidikan Anti Korupsi dan Program Adiwiyata ke dalam KTSP, silabus dan RPP

yang di susun. Indikator nilai-nilai budaya dan karakter bangsa, kewirausahaan dan

ekonomi kreatif, anti korupsi dan adiwiyata dan dua jenis yaitu (1) indikator sekolah

dan kelas, dan (2) indikator untuk mata pelajaran.

Indikator sekolah dan kelas adalah penanda yang digunakan oleh kepala

sekolah, guru dan personalia sekolah dalam merencanakan, melaksanakan, dan

mengevaluasi sekolah sebagai lembaga pelaksana pendidikan budaya dan karakter

bangsa. Indikator ini berkenaan juga dengan kegiatan sekolah yang diprogramkan dan

kegiatan sekolah sehari-hari (rutin). Indikator mata pelajaran menggambarkan perilaku

afektif seorang peserta didik berkenaan dengan mata pelajaran tertentu. Perilaku yang

dikembangkan dalam indikator pendidikan budaya dan karakter bangsa bersifat

progresif, artinya, perilaku tersebut berkembang semakin komplek antara satu jenjang

kelas dengan jenjang kelas di atasnya, bahkan dalam jenjang kelas yang sama. Guru

memiliki kebebasan dalam menentukan berapa lama suatu perilaku harus

dikembangkan sebelum ditingkatkan ke perilaku yang lebih kompleks.

Pembelajaran pendidikan budaya dan karakter bangsa, kewirausahaan dan

ekonomi kreatif menggunakan pendekatan proses belajar aktif dan berpusat pada anak,

dilakukan melalui berbagai kegiatan di kelas, sekolah, dan masyarakat. Di kelas

dikembangkan melalui kegiatan belajar yang biasa dilakukan guru dengan cara

integrasi. Di sekolah dikembangkan dengan upaya pengkondisian atau perencanaan

sejak awal tahun pelajaran, dan dimasukkan ke Kalender Akademik dan yang
KURIKULUM SD-SMPN 4 SATU ATAP TEBING 75
dilakukan sehari-hari sebagai bagian dari budaya sekolah sehingga peserta didik

memiliki kesempatan untuk memunculkan perilaku yang menunjukkan nilai-nilai

budaya dan karakter bangsa,kewirausahaan dan ekonomi kreatif. Di masyarakat

kegiatan dikembangkan melalui ekstrakurikuler dengan melakukan kunjungan ke

tempat-tempat yang menumbuhkan rasa cinta tanah air dan melakukan pengabdian

masyarakat untuk menumbuhkan kepedulian dan kesetiakawanan sosial.

Adapun penilaian dilakukan secara terus menerus oleh guru dengan mengacu

pada indikator pencapaian nilai-nilai budaya dan karakter bangsa, kewirausahaan dan

ekonomi kreatif melalui pengamatan guru ketika seorang peserta didik melakukan

suatu tindakan di sekolah, model anecdotal record (catatan yang dibuat guru ketika

melihat adanya perilaku yang berkenaan dengan nilai yang dikembangkan), maupun

memberikan tugas yang berisikan suatu persoalan atau kejadian yang memberikan

kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan nilai yang dimilikinya.

Dari hasil pengamatan, tugas, laporan, dan sebagainya guru dapat

memberikan kesimpulannya/pertimbangan yang dinyatakan dalam pernyataan

kualitatif sebagai berikut ini.

BT : Belum Terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda- tanda

awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator).

MT : Mulai Terlihat (apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan adanya

tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator tetapi belum

konsisten)

KURIKULUM SD-SMPN 4 SATU ATAP TEBING 76


MB : Mulai Berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan berbagai

tanda perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten)

MDY : Membudaya (apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan perilaku

yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten).

Program PPK dan Literasi Sekolah

Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) merupakan kebijakan pendidikan yang tujuan

utamanya adalah untuk mengimplementasikan Nawacita Presiden Joko Widodo – Jusuf

Kalla dalam sistem pendidikan nasional. Kebijakan PPK ini terintegrasi dalam Gerakan

Nasional Revolusi Mental (GNRM) yaitu perubahan cara berpikir, bersikap, dan bertindak

menjadi lebih baik. Nilai-nilai utama PPK adalah religius, nasionalis, mandiri, gotong

royong, integritas. Nilai-nilai ini  ingin  ditanamkan  dan dipraktikkan melalui sistem

pendidikan nasional agar diketahui, dipahami, dan diterapkan di seluruh sendi kehidupan di

sekolah dan di masyarakat.

PPK lahir karena kesadaran akan tantangan ke depan yang semakin kompleks dan

tidak pasti, namun sekaligus melihat ada banyak harapan bagi masa depan bangsa. Hal ini

menuntut lembaga pendidikan untuk mempersiapkan peserta didik secara keilmuan dan

kepribadian, berupa individu-individu yang kokoh dalam nilai-nilai moral, spiritual dan

keilmuan. Memahami latar belakang, urgensi, dan konsep dasar PPK menjadi sangat penting

bagi kepala sekolah agar dapat menerapkannya sesuai dengan konteks pendidikan di daerah

masing-masing.

Tujuan PPK

KURIKULUM SD-SMPN 4 SATU ATAP TEBING 77


 Membangun dan membekali Peserta Didik sebagai generasi emas Indonesia Tahun 2045

guna menghadapi dinamika perubahan di masa depan;

 Mengembangkan platform pendidikan nasional yang meletakkan pendidikan karakter

sebagai jiwa utama dengan memperhatikan keberagaman budaya Indonesia;

 Merevitalisasi dan memperkuat potensi dan kompetensi ekosistem pendidikan.

Contoh Model Implementasi Program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)

 1. Program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) melalui Kegiatan Pembiasaan,


antara lain: Memulai hari dengan Upacara Bendera (Senin), Apel, menyanyikan lagu
Indonesia Raya, Lagu Nasional, dan berdoa bersama. Membaca buku-buku non-
pelajaran tentang PBP, cerita rakyat, 15 menit sebelum memulai
pembelajaran, Sebelum mengakhiri kegiatan belajar Siswa melakukan refleksi,
menyanyikan lagu daerah dan berdoa bersama *kegiatan terjadwal

 2. Program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) melalui KegiatanKegiatan Intra-


Kurikuler yakni integrasi pendidikan karakter dalam kegiatan Kegiatan Belajar
Mengajar pada semua mata Pelajaran

3. Program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) melalui Kegiatan Ko-Kurikuler
dan Ekstrakurikuler: Sesuai minat dan bakat siswa yang dilakukan di bawah
bimbingan guru/pelatih/melibatkan orang tua & masyarakat: Kegiatan Keagamaan,
Pramuka, PMR, Paskibra, Kesenian, Bahasa & Sastra, KIR, Jurnalistik, Olahraga,
dsb.

4.Pengaturan Beban Belajar

Beban belajar ditentukan mengacu pada ketentuan standar pengelolaan

pendidikan yang berlaku di satuan pendidikan.

KURIKULUM SD-SMPN 4 SATU ATAP TEBING 78


Pengaturan beban belajar di SD-SMPN 4 SATAP Tebing ini dengan sistem

paket yang didasarkan pada struktur dan muatan kurikulum dengan alokasi waktu

sebagai berikut :

 Beban belajar tetap kelas VII adalah 40 jam pelajaran per minggu

 Beban belajar tetap kelas VIII adalah 40 jam pelajaran per minggu

 Beban belajar tetap kelas IX adalah 38 jam pelajaran per minggu

 Alokasi waktu 40 menit untuk setiap mata pelajaran.

Satu jam Waktu


Jumlah Minggu Jumlah jam per
pembelajaran pembelajaran
Kelas jampel/ efektif per tahun (@ 60
tatap muka per tahun
minggu tahun menit)
(menit) (jampel)

VII 40 40 30 1600 2400

VIII 40 40 30 1600 2400

IX 40 40 30 1600 2400

Selain tatap muka, beban belajar yang harus diikuti peserta didik adalah

penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur yang waktunya

maksimal lima puluh persen (50%) dari jumlah jam tatap muka. Penugasan

terstruktur di antaranya pekerjaan rumah (PR), penyusunan program/perencanaan

kegiatan, laporan pelaksanaan kegiatan.

KURIKULUM SD-SMPN 4 SATU ATAP TEBING 79


Penugasan mandiri tidak terstruktur terdiri dari tugas-tugas individu atau

kelompok yang disesuaikan dengan potensi, minat, dan bakat peserta didik.

5. Ketuntasan Belajar

Dalam penetapan ketuntasan belajar, sekolah menetapkan kriteria ketuntasan

minimal dengan mempertimbangkan tingkat kompleksitas, daya dukung, dan tingkat

kemampuan awal peserta didik (intake) dalam penyelenggaraan pembelajaran.

Sekolah secara bertahap dan berkelanjutan menetapkan Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) untuk mencapai ketuntasan ideal. Setiap mata pelajaran memiliki

karakteristik dan hasil analisis yang berbeda. Oleh karena itu, maka ditetapkan KKM

sebagai berikut ini.

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL ( KKM )

Kelas dan Kriteria


Komponen
Ketuntasan Belajar

VII VIII IX

A. Mata Pelajaran

1. Pendidikan Agama 75 75 75

2.Pendidikan Kewarganegaraan 75 75 75

3. Bahasa Indonesia 75 75 75

4. Bahasa Inggris 75 75 75

5. Matematika 75 75 75

6. Ilmu Pengetahuan Alam 75 75 75

KURIKULUM SD-SMPN 4 SATU ATAP TEBING 80


Kelas dan Kriteria
Komponen
Ketuntasan Belajar

VII VIII IX

7. Ilmu Pengetahuan Sosial 76 76 76

8. Seni Budaya dan keterampilan 78 78 78

9. Penjaskes 78 78 78

B. Muatan Lokal

1. Prakarya 75 75 75

2. Budaya Melayu 70 70 70

C. Pengembangan Diri B B B

1. Ekstrakurikuler

- Pramuka MB MB MB

- Olahraga MDY MDY MDY

- Kesenian MDY MDY MDY

- Keagamaan MDY MDY MDY

- Bahasa Inggris MB MB MB

2. Pendidikan karakter

- Religius MB MB MB

- Nasionalis MB MB MB

- Mandiri MB MB MB

- Gotong Royong MB MB MB

- Integritas MB MB MB

3. Nilai kewirausahaan dan

KURIKULUM SD-SMPN 4 SATU ATAP TEBING 81


Kelas dan Kriteria
Komponen
Ketuntasan Belajar

VII VIII IX

ekonomi kreatif MB MB MB

- Mandiri MDY MDY MDY

- Kreatif MB MB MB

MB MB MB

4. Nilai Anti Korupsi

- Jujur

- Disiplin MDY MDY MDK

MDY MDY MDY

a. Kentuntasan Belajar
1) Kurikulum 2013 merupakan kurikulum berbasis kompetensi. Hal penting
yang harus diperhatikan ketika melaksanakan penilaian dalam Kurikulum
2013 adalah KKM, remedial, dan pengayaan.
2) Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Kriteria Ketuntasan Minimal yang
selanjutnya disebut KKM adalah kriteria ketuntasan belajar yang ditentukan
oleh satuan pendidikan dengan mengacu pada standar kompetensi lulusan,
mempertimbangkan karakteristik peserta didik, karakteristik mata pelajaran,

KURIKULUM SD-SMPN 4 SATU ATAP TEBING 82


dan kondisi satuan pendidikan. Dalam menetapkan KKM, satuan pendidikan
harus merumuskannya secara bersama antara Kepala Sekolah, pendidik, dan
tenaga kependidikan lainnya. KKM dirumuskan setidaknya dengan
memperhatikan 3 (tiga) aspek: karakteristik peserta didik (intake),
karakteristik mata pelajaran (kompleksitas materi/kompetensi), dan kondisi
satuan pendidikan (daya dukung) pada proses pencapaian kompetensi.
3) Ketuntasan belajar setiap indikator yang dikembangkan sebagai suatu
pencapaian hasil belajar dari suatu kompetensi dasar berkisar antara 0-100%.
Sekolah menentukan kriteria ketuntasan minimal (KKM) dengan
mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik serta
kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran.
Sekolah secara bertahap dan berkelanjutan selalu mengusahakan peningkatan
kriteria ketuntasan belajar untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal.
4) Secara teknis prosedur penentuan KKM mata pelajaran pada Satuan
Pendidikan dapat dilakukan antara lain dengan cara berikut.
a) Menghitung jumlah KD setiap mata pelajaran pada masing-masing
tingkat kelas dalam satu tahun pelajaran.
b) Menentukan nilai aspek karakteristik peserta didik (intake), karakteristik
mata pelajaran (kompleksitas materi/kompetensi), dan kondisi satuan
pendidikan (daya dukung) dengan memperhatikan komponen-komponen
berikut.

PANDUAN PENILAIAN OLEH PENDIDIK DAN SATUAN


PENDIDIKAN UNTUK SD-SMPN 4 SATAP TEBING
a) Karakteristik Peserta Didik (Intake) Karakteristik Peserta Didik (intake)
bagi peserta didik baru (kelas VII) antara lain memperhatikan rata-rata
nilai rapor SD, nilai ujian sekolah SD, nilai hasil seleksi masuk peserta
didik baru di jenjang SMP. Bagi peserta didik kelas VIII dan IX antara
lain memperhatikan rata- rata nilai rapor semester-semester sebelumnya.
b) Karakteristik Mata Pelajaran (Kompleksitas) Karakteristik Mata Pelajaran
(kompleksitas) adalah tingkat kesulitan dari masing-masing mata
KURIKULUM SD-SMPN 4 SATU ATAP TEBING 83
pelajaran, yang dapat ditetapkan antara lain melalui expert judgment guru
mata pelajaran melalui forum Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP)
tingkat sekolah, dengan memperhatikan hasil analisis jumlah KD,
kedalaman KD, keluasan KD, perlu tidaknya pengetahuan prasyarat.
c) Kondisi Satuan Pendidikan (Daya Dukung) Kondisi Satuan Pendidikan
(Daya Dukung) meliputi antara lain (1) kompetensi pendidik (nilai UKG);
(2) jumlah peserta didik dalam satu kelas; (3) predikat akreditasi sekolah;
dan (4) kelayakan sarana prasarana sekolah.

Kriteria dan skala penilaian penetapan KKM Untuk memudahkan analisis setiap
KD, perlu dibuat skala penilaian yang disepakati oleh guru mata pelajaran.

Tabel 2.1. Kriteria dan Skala Penilaian Penetapan KKM


Aspek yang dianalisis Kriteria dan Skala Penilaian
Kompleksitas Tinggi < 65 Sedang 65-79 Rendah 80-100
Daya Dukung Tinggi 80-100 Sedang 65-79 Rendah <65
Intake peserta didik Tinggi 80-100 Sedang 65-79 Rendah <65

5). Satu KKM


Satuan pendidikan dapat memilih satu KKM untuk semua mata pelajaran.
Setelah KKM setiap mata pelajaran ditentukan, KKM satuan pendidikan dapat
ditetapkan dengan memilih KKM yang terendah, rata-rata, atau modus dari
seluruh KKM mata pelajaran.
Kriteria dan skala penilaian penetapan KKM Untuk memudahkan analisis setiap
KD, perlu dibuat skala penilaian yang disepakati oleh guru mata pelajaran.

(nilai maksimum – nilai KKM) : 3 = (100 – ……..) : 3 = ……..


Interval Nilai dan Predikatnya untuk KKM
interval Predikat Predikat keterangan
A Sangat Baik

KURIKULUM SD-SMPN 4 SATU ATAP TEBING 84


B Baik
C Cukup
D Kurang

6). Remedial dan Pengayaan


Setelah KKM ditentukan, capaian pembelajaran peserta didik dapat dievaluasi
ketuntasannya. Peserta didik yang belum mencapai KKM berarti belum tuntas,
wajib mengikuti program remedial, sedangkan peserta didik yang sudah men-
capai KKM dinyatakan tuntas dan dapat diberikan pengayaan.

Remedial merupakan program pembelajaran yang diperuntukkan bagi peserta


didik yang belum mencapai KKM dalam satu KD tertentu. Pembelajaran remedial
diberikan segera setelah peserta didik diketahui belum mencapai KKM.
Pembelajaran remedial dilakukan untuk memenuhi kebutuhan/hak peserta didik.
Dalam pembelajaran remedial, pendidik membantu peserta didik untuk
memahami kesulitan belajar yang dihadapi secara mandiri, mengatasi kesulitan
dengan memperbaiki sendiri cara belajar dan sikap belajarnya yang dapat
mendorong tercapainya hasil belajar yang optimal. Dalam hal ini, penilaian
merupakan assessment as learning.

Pelaksanaan pembelajaran remedial disesuaikan dengan jenis dan tingkat ke-


sulitan yang dapat dilakukan dengan cara:
 pemberian bimbingan secara individu. Hal ini dilakukan apabila ada
beberapa anak yang mengalami kesulitan yang berbeda-beda, sehingga
memerlukan bimbingan secara individual. Bimbingan yang diberikan
disesuaikan dengan tingkat kesulitan yang dialami oleh peserta didik.
 pemberian bimbingan secara kelompok. Hal ini dilakukan apabila dalam
pembelajaran klasikal ada beberapa peserta didik yang mengalami kesu-
litan sama.

KURIKULUM SD-SMPN 4 SATU ATAP TEBING 85


 pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda.
Pembelajaran ulang dilakukan apabila semua peserta didik mengalami ke-
sulitan. Pembelajaran ulang dilakukan dengan cara penyederhanaan ma-
teri, variasi cara penyajian, penyederhanaan tes/pertanyaan.
 pemanfaatan tutor sebaya, yaitu peserta didik dibantu oleh teman sekelas
yang telah mencapai KKM, baik secara individu maupun kelompok.
Pembelajaran remedial diakhiri dengan penilaian untuk melihat pencapaian
peserta didik pada KD yang diremedial. Pemberian nilai KD bagi peserta
didik yang mengikuti pembelajaran remedial yang dimasukkan sebagai hasil
penilaian harian (PH)

7). Pengayaan
Pengayaan merupakan program pembelajaran yang diberikan kepada peserta
didik yang telah melampaui KKM. Fokus pengayaan adalah pendalaman dan
perluasan dari kompetensi yang dipelajari. Pengayaan biasanya diberikan
segera setelah peserta didik diketahui telah mencapai KKM berdasarkan hasil
PH. Pembelajaran pengayaan biasanya hanya diberikan sekali, tidak berulang
kali sebagaimana pembelajaran remedial. Pembelajaran pengayaan umumnya
tidak diakhiri dengan penilaian.

Bentuk pelaksanaan pembelajaran pengayaan dapat dilakukan melalui:


 Belajar kelompok, yaitu sekelompok peserta didik yang memiliki
minat tertentu diberikan tugas untuk memecahkan permasalahan,
membaca di perpustakaan terkait dengan KD yang dipelajari pada jam
pelajaran sekolah atau di luar jam pelajaran sekolah.
 Belajar mandiri, yaitu secara mandiri peserta didik belajar mengenai
sesuatu yang diminati, menjadi tutor bagi teman yang membutuhkan.

6. Kriteria Kenaikan Kelas

KURIKULUM SD-SMPN 4 SATU ATAP TEBING 86


Kriteria Kenaikan Kelas Kenaikan kelas peserta didik ditetapkan melalui rapat
dewan guru dengan mempertimbangkan berbagai aspek yang telah disepakati oleh
seluruh warga satuan pendidikan, seperti minimal kehadiran, ketaatan pada tata
tertib, dan peraturan lainnya yang berlaku di satuan pendidikan tersebut. Peserta
didik SMP dinyatakan naik kelas apabila memenuhi syarat:
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada tahun
pelajaran yang diikuti.
b. Deskripsi sikap BAIK sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh satuan
pendidikan
c. Nilai ekstrakurikuler pendidikan kepramukaan minimal BAIK sesuai de- ngan
kriteria yang ditetapkan oleh satuan pendidikan.
d. Tidak memiliki LEBIH DARI 2 (dua) mata pelajaran yang masing-masing nilai
kompetensi pengetahuan dan/atau kompetensi keterampilannya di bawah KKM
atau belum tuntas

7. Kriteria Kelulusan

Sesuai Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013


Tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang
Standar Nasional Pendidikan (SNP) pasal 72 ayat 1 Peserta didik dinyatakan lulus
apabila :

1) Peserta Didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada pendidikan dasar
dan menengah setelah:
b. menyelesaikan seluruh program Pembelajaran; b.
c. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran; c.
d. lulus ujian sekolah/madrasah; dan d.
e. lulus Ujian Nasional.

KURIKULUM SD-SMPN 4 SATU ATAP TEBING 87


2) Kelulusan Peserta Didik dari satuan pendidikan ditetapkan oleh satuan
pendidikan yang bersangkutan sesuai dengan kriteria yang dikembangkan oleh
BSNP dan ditetapkan dengan Peraturan Menteri.

 Program Pemantapan Materi


Untuk mencapai hasil yang diinginkan pada saat UN pada Tahun Pelajaran
2019 – 2020 khusus kelas IX diadakan pemantapan materi pada jadwal
pengembangan diri dan jam tambahan pelajaran diluar jam pelajaran
efektif,yaitu mata pelajaran yang di Ujian Nasionalkan Bahasa Indonesia,
Bahasa Inggris , Matematika dan IPA.

8. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global

a. Pendidikan berbasis Keunggulan Global

Menyikapi tantangan era globalisasi yang makin besar, arus informasi

makin cepatdan persaingan makin kuat, sekolah perlu mempersiapkan berbagai

kegiatan yangikut bersaing dalam era tersebut sejak dini.

Kegiatan tersebut antara lain:

1) Meningkatkan pembelajaran Bahasa Inggris

2) Memperkenalkan manfaat komputer bagi pendidikan

3) Memperkenalkan manfaat internet kepada siswa

4) Meningkatkan pemahaman kitab suci masing-masing agama kepada siswa

5) Memberikan pemahaman dampak informasi dari media

6) Menanamkan dan meningkatkan rasa kebangsaan yangberwawasannasional

7) Menanamkan pendidikan karakter dan budaya antikorupsi

b. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal

KURIKULUM SD-SMPN 4 SATU ATAP TEBING 88


SD-SMPN 4 SATAP Tebing termasuk daerah perkotaan yang dekat

dengan pantai. Untuk menyikapi tantangan yang dihadapi saat ini serta untuk

melestarikan keunggulan daerah, peserta didik dituntut untuk memiliki

kemampuan pendidikan berwawasan lokal yang dapat menumbuh kembangkan

pembiasaan pada siswa dengan prinsip hidup sederhana, berwawasan, dan

disiplin dalam penataan diri dan lingkungan dengan mengedepankan

kebersamaan melalui kegiatan-kegiatan yang terpola dan terukur. Untuk

merealisasikan Keterampilan lokal dan global adalah sebagai berikut :

1) Melaksanakan program pembelajaran Apotek Hidup / Tanaman Hias untuk

pemanfaatan lahan sempit yang lebih bermanfaat dalam menciptakan

keindahan lingkungan anak di sekolah atau di rumah.

2) Pemanfaatan Barang Barang Bekas, kulit gonggong dan kerang-kerangan

menjadi barang yang bermanfaat yangdiambil dari lingkungan sekolah dan

daerah setempat. Barang-barang bekas ini diusahakan untuk diolah menjadi

barang yang berguna yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari di

sekolah.

PROGRAM KEUNGGULAN LOKAL SD-SMPN 4 SATAP TEBING

Keterampilan lokal dan global SD-SMPN 4 SATAP Tebing adalah Tanaman

Hias, Apotek Hidup, dan Pemanfaatan Barang Barang Bekas dari pantai terintegrasi

dalam mata pelajaran SBK dan kegiatan Peduli Lingkungan

Tabel 7 :Program Keterampilan Lokal Dan Global SD-SMPN 4 SATAPTebing

KURIKULUM SD-SMPN 4 SATU ATAP TEBING 89


KELA
MATERI SEMESTER 1 MATERI SEMESTER 2
S

I  Memperkenalkan macam- Memperkenalkan cara penanaman

macam tanaman Apotek Hidup dan pemeliharaan tanaman

dan tanaman hias Apotek Hidup dan tanaman hias

 Mengenal bahan-bahan atau

material yang digunakan untuk

menanam tanaman Apotek

Hidup dan tanaman hias

II  Memperkenalkan macam- Memperkenalkan cara penanaman

macam bahan kerajinan dan pemeliharaan tanamanApotek

 Mengenal bahan-bahan atau Hidup dan tanaman hias

material yang digunakan untuk

menanam tanaman Apotek

Hidup dan tanaman hias

III  Memperkenalkan macam- Memperkenalkan cara penanaman

macam tanaman Apotek Hidup dan pemeliharaan tanamanApotek

dan tanaman hias Hidup dan tanaman hias

 Mengenal bahan-bahan atau

material yang digunakan untuk

menanam tanaman Apotek

Hidup dan tanaman hias

IV  Mengidentifikasi jenis-jenis  Mengidentifikasi jenis-jenis

KURIKULUM SD-SMPN 4 SATU ATAP TEBING 90


tanaman tanaman Apotek Hidup dan

 Apotek Hidup dan tanaman tanaman hias

hias  Menanam, memelihara dan

 Menceritakan cara memanfaatkan jenis tanaman

menanam,memelihara dan Apotek Hidup dan tanaman

memanfaatkan hias

 tanaman Apotek Hidup dan

tanaman hias

V  Mengidentifikasi jenis-jenis  Mengidentifikasi jenis-jenis

tanaman Apotek Hidup dan tanamanApotek Hidup dan

tanaman hias tanaman hias

 Menceritakan cara  Menanam, memelihara dan

menanam,memelihara dan memanfaatkan jenis tanaman

memanfaatkan tanaman Apotek Hidup dan tanaman

Apotek Hidup dan tanaman hias

hias

VI  Mengidentifikasi jenis-jenis  Mengidentifikasi jenis-jenis

tanaman Apotek Hidup dan tanaman Apotek Hidup dan

tanaman hias tanaman hias

 Menceritakan cara  Menanam, memelihara dan

menanam,memelihara dan memanfaatkan jenis tanaman

memanfaatkan Apotek Hidup dan tanaman

 tanaman Apotek Hidup dan hias

KURIKULUM SD-SMPN 4 SATU ATAP TEBING 91


tanaman hias

Tabel: 8 Program Keterampilan Lokal Dan Global SD-SMPN 4 SATAP Tebing

KELAS MATERI SEMESTER 1 DAN 2

VII 1. Mengumpulkan barang-barang bekas dari kantong bekas dan

memilihnya berdasarkan jenis dan bahannya.

2. Membuat karya dari barang bekas berupa bunga.

3. Memberi hiasan pada hasil karya

4. Dikembangkan kerajinan yang disesuaikan

VIII 1. Mengumpulkan kantong plastik bekas dan gelas plastik minuman

bekas

2. Membuat bunga dan tirai

3. Merangkai bunga dan tirai

4. Menata rangkaian bunga dan tirai di kelas

5. Dikembangkan kerajinan yang disesuaikan

IX 1. Mengumpulkan koran bekas

2. Membuat lipatan, memberi bentuk sesuai pola dan di susun menjadi

barang jadi seperti hiasan, tempat bunga, dan alat-alat keperluan

tempa tpenyimpanan barang.

3. Memberikan paduan warna dan aneka bentuk yang menarik.

4. Membuat sulaman/aplikasi dengan menggunakan kain

KURIKULUM SD-SMPN 4 SATU ATAP TEBING 92


5. Membuat rangkaian tali gantungan bunga

6. Dikembangkan kerajinan yang disesuaikan

Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global merupakan pendidikan

yang memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek

ekonomi,budaya, bahasa, teknologi, ekologi dan lainnya yang bermanfaat bagi

perkembangan kompetensi peserta.

SD-SMPN 4 SATAP Tebing berusaha untuk menerapkan pendidikan berbasis

keunggulan lokal sesuai dengan kemampuan peserta didik dan tenaga kependidikan

untuk membimbing siswa dapat memanfaatkan sumber bahan yang tidak terpakai dan

bahan bahan yang ada di lingkungan sekitar siswa dan dapat dengan mudah di dapat

oleh para siswa dengan harapan para peserta didik dapat mulai belajar membangun

usaha mandiri agar dapat bersaing di tingkat lokal, nasional maupun internasional di

masa-masa mendatang.

9. Pendidikan Kecakapan Hidup

Kurikulum SD-SMPN 4 SATAP Tebing memasukkan pendidikan

kecakapan hidup baik secara generik/umum dan secara spesifik/khusus, yang

mencakup kecakapan pribadi, kecakapan sosial, kecakapan akademik dan atau

kecakapan vokasional.

Pendidikan kecakapan hidup merupakan bagian integral dari pendidikan

semua mata pelajaran. Pendidikan kecakapan hidup diperoleh peserta didik dari

sekolah dan atau dari satuan pendidikan formal lain dan atau nonformal.

KURIKULUM SD-SMPN 4 SATU ATAP TEBING 93


Pendidikan kecakapan hidup merupakan kecakapan-kecakapan yang secara

praktis dapat membekali peserta didik dalam mengatasi berbagai macam persoalan

hidup dan kehidupan. Kecakapan itu menyangkut aspek pengetahuan, sikap yang

didalamnya termasuk fisik dan mental, serta kecakapan kejuruan yang berkaitan

dengan pengembangan akhlak peserta didik sehingga mampu menghadapi tuntutan

dan tantangan hidup dalam kehidupan.

Pendidikan kecakapan hidup dilakukan melalui kegiatan

intra/ekstrakurikuler untuk mengembangkan potensi peserta didik sesuai dengan

karakteristik, emosional, dan spiritual dalam prospek pengembangan diri, yang

materinya menyatu pada sejumlah mata pelajaran yang ada.

Penentuan isi dan bahan pelajaran kecakapan hidup dikaitkan dengan

keadaan dan kebutuhan lingkungan agar peserta didik mengenal dan memiliki bekal

dalam menjalankan kehidupan di kemudian hari. Isi dan bahan pelajaran tersebut

menyatu dalam mata pelajaran yang terintegrasi sehingga secara struktur tidak

berdiri sendiri. Menurut konsepnya, kecakapan hidup dapat dibagi menjadi dua jenis

utama, yaitu:

a. Kecakapan hidup generik (generic life skill/GLS), dan

b. Kecakapan hidup spesifik (specific life skill/SLS).

Kecakapan hidup generik terdiri atas kecakapan personal (personal

skill),dan kecakapan sosial (social skill). Kecakapan personal mencakup kecakapan

dalam memahami diri (self awareness skill) dan kecakapan berpikir (thinking skill).

Kecakapan mengenal diri pada dasarnya merupakan penghayatan diri sebagaimana

makhluk Tuhan Yang Maha Esa, sebagai anggota masyarakat dan warga negara,serta

KURIKULUM SD-SMPN 4 SATU ATAP TEBING 94


menyadari dan mensyukuri kelebihan dan kekurangan yang dimiliki sekaligus

sebagai modal dalam meningkatkan dirinya sebagai individu yang bermanfaat bagi

lingkungannya. Kecapakan berpikir mencakup antara lain kecakapan mengenali dan

menemukan informasi, mengolah, dan mengambil keputusan, serta memecahkan

masalah secara kreatif. Sedangkan dalam kecakapan sosial mencakup kecakapan

berkomunikasi (communication skill) dan kecakapan bekerjasama (collaboration

skill).

Kecakapan hidup spesifik adalah kecakapan untuk menghadapi pekerjaan

atau keadaan tertentu. Kecakapan ini terdiri dari kecakapan akademik (academic

skill) atau kecakapan intelektual, dan kecakapan vokasional (vocational skill).

Kecakapan akademik terkait dengan bidang pekerjaan yang lebih memerlukan

pemikiran atau kerja intelektual. Kecakapan vokasional terkait dengan bidang

pekerjaan yang lebih memerlukan keterampilan motorik. Kecakapan vokasional

terbagi atas kecakapan vokasional dasar (basic vocational skill) dan kecakapan

vokasional khusus(occupational skill).

Konsep kecakapan hidup sebagaimana telah dijelaskan di atas, dapat

diilustrasikan sebagai berikut:

KURIKULUM SD-SMPN 4 SATU ATAP TEBING 95


Keberhasilan pelaksanaan pendidikan kecakapan hidup sangat ditentukan

oleh program/rancangan yang disusun sekolah dan kreativitas guru dalam

merumuskan dan menentukan metode pembelajarannya. Langkah-langkah yang

ditempuh dalam penyusunan program pembelajaran sebagai berikut:

a. Mengidentifikasi standar kompetensi dan kompetensi dasar

b. Mengidentifikasi bahan kajian/materi pembelajaran

c. Mengembangkan indikator

d. Mengembangkan kegiatan pembelajaran yang bermuatan kecakapan hidup

e. Menentukan bahan/alat/sumber yang digunakan

f. Mengembangkan alat penilaian yang sesuai dengan aspek kecakapan hidup

Pendidikan kecakapan hidup dikembangkan dengan prinsip sebagai berikut:

a. Pembentukan kepribadian peserta didik secara utuh baik keimanan,

ketaqwaan,dan akhlak mulia

b. Mengakomodasi semua mata pelajaran untuk dapat menunjang peningkatan

iman dan takwa serta akhlak mulia, serta meningkatkan toleransi dan

kerukunan antarumat beragama dengan mempertimbangkan norma-norma

agama yang berlaku

c. Memungkinkan pengembangan keragaman potensi, minat dan bakat,

kecerdasan intelektual, emosional, spiritual, dan kinestetik peserta didik

secara optimal sesuai dengan tingkat perkembangannya

d. Sesuai tuntutan dunia kerja dan kebutuhan kehidupan. Program kecakapan

hidup hendaknya memungkinkan untuk membekali peserta didik dalam

KURIKULUM SD-SMPN 4 SATU ATAP TEBING 96


memasuki dunia kerja/usaha serta relevan dengan kebutuhan kehidupan

sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik

e. Kecakapan-kecakapan yang perlu dikembangkan mencakup: kecakapan

personal,sosial, akademis, dan vokasional

f. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni

g. Mempertimbangkan lima kelompok mata pelajaran berikut:

o Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia

o Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian

o Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi

o Kelompok mata pelajaran estetika

o Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan

Pendidikan kecakapan hidup yang diterapkan oleh sekolah merupakan

bagian integral dari pembelajaran pada setiap mata pelajaran. Dengan demikian,

materi kecakapan hidup akan diperoleh peserta didik melalui pembelajaran sehari-

hariyang di emban oleh mata pelajaran yang bersangkutan. Pendidikan harus

mampu menciptakan kemandirian baik individu maupun kelompok, yang sangat

pentingdalam dinamika global dimana pasar bebas sangat berpengaruh pada

semua aspek kehidupan semua bangsa. Pergaulan antar bangsa yang semakin

dekat memerlukan individu yang mandiri dan ataupun bersaing serta mempunyai

kemauan untuk hidup berdampingan dengan suku dan bangsa lainnya. Dengan

demikian setiap individu harus memiliki kecakapan hidup, dengan kecakapan

hidup tersebut diharapkan seseorang berani menghadapi problema hidup dan

KURIKULUM SD-SMPN 4 SATU ATAP TEBING 97


kehidupan dengan wajar tanpa merasa tertekan, kemudian secara proaktif dan

kreatif serta mencari, menemukan solusi sehingga akhirnya mampu mengatasinya.

10. Tata Tertib Sekolah

A. Sebelum pelajaran dimulai.

1. Siswa sudah hadir selambat – lambatnya 5 menit sebelum kegiatan pagi

dimulai dan bel masuk dibunyikan, khusus bagi siswa yang bertugas piket

sudah hadir 15 menit sebelum bel masuk dibunyikan.

2. Setelah bel tanda masuk dibunyikan, siswa segera berbaris teratur dan tertib

untuk selanjutnya masuk ke dalam ruang kelas dengan tenang.

3. Apabila siswa datang terlambat dengan alasan apapun supaya melapor kepada

guru piket / kepala sekolah / wakil kepala sekolah untuk mendapatkan izin

masuk kelas mengikuti pelajaran.

4. Siswa berdoa sebelum belajar menurut agama dan kepercayaannya masing –

masing dipimpin oleh petugas yang telah ditunjuk oleh guru / wali kelas

5. Siswa memberikan salam dan penghormatan kepada guru yang masuk kelas

dan pada waktu akan meninggalkan kelas setiap jam pelajaran berakhir.

B. Selama kegiatan belajar mengajar berlangsung

1. Siswa harus mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan tertib, tenang dan

penuh perhatian terhadap penjelasan dan mengerjakan tugas – tugas yang

diberikan oleh guru.

KURIKULUM SD-SMPN 4 SATU ATAP TEBING 98


2. Siswa wajib mengikuti pelajaran pengganti, jika ada guru yang berhalangan

hadir.

3. Sebelum pelajaran dimulai siswa harus menyiapkan buku – buku, alat tulis

menulis yang diperlukan sesuai dengan jadwal pelajaran yang telah

ditentukan.

4. Selama kegiatan belajar mengajar berlangsung siswa dilarang :

a. Mengerjakan tugas / pekerjaan lain yang menggangu jalannya pelajaran

b. Keluar masuk ruangan kelas serta jalan – jalan waktu pelajaran

berlangsung

c. Membaca buku cerita atau buku pelajaran lain yang tidak sesuai dengan

pelajaran yang sedang berlangsung

d. Membuang sampah sembarangan, melemparkan kertas, bermain,

mengganggu teman yang sedang belajar

5. Siswa harus menjaga ketertiban, kebersihan, kerapian dan ketenangan selama

kegiatan belajar mengajar berlangsung

6. Siswa harus mebuat tugas rumah yang diberikan oleh guru

C. Selama waktu istirahat

1. Siswa dilarang bermain dalam kelas waktu jam istirahat, sehingga

mengganggu teman yang piket harian

KURIKULUM SD-SMPN 4 SATU ATAP TEBING 99


2. Selama waktu jam istirahat siswa tetap berada / bermain di dalam pekarangan

/ lingkungan sekolah dan dilarang bermain / jajan diluar perkarangan /

lingkungan sekolah

3. Selama waktu istirahat siswa harus menjaga ketertiban, keamanan, kebersihan

perkarangan / lingkungan sekolah dan membuang sampah pada tempat

sampah yang telah disediakan

D. Sesudah pelajaran berakhir

1. Sebelum pulang siswa berdoa menurut agama dan kepercayaannya masing –

masing yang dipimpin oleh petugas yang telah ditunjuk oleh guru / walikelas

2. Siswa tetap menjaga ketertiban, ketenangan dan kebersihan serta merapikan

ruangan kelas sebelum pulang / keluar meninggalkan ruangan kelas dan

lingkungan sekolah

3. Waktu pulang sekolah, siswa dilarang bermain atau singgah ke rumah atau

jajan di luar lingkungan sekolah dan diharapkan langsung pulang ke rumah

masing – masing

E. Hal-hal lain

1) Siswa wajib berpakaian seragam sesuai dengan yang telah ditentukan sekolah

KURIKULUM SD-SMPN 4 SATU ATAP TEBING 100


2) Siswa wajib menggunakan bahasa indonesia dalam berbicara, baik dengan

teman, guru maupun kepada siapapun di dalam kelas dan dilingkungan

sekolah

3) Siswa wajib menjaga, merawat barang atau alat inventaris sekolah maupun

barang / alat milik sesama teman / orang lain yang ada di sekolah serta tidak

mengambil / mengganggu milik orang lain

4) Siswa wajib bersikap sopan, saling menghormati agama / kepercayaan

sesama serta wajib menciptakan susana kekeluargaan dan menjauhkan diri

dari sikap permusuhan dan perkelahian

5) Siswa dilarang merokok, minum – minuman keras, membawa HP ke

sekolah, membawa senjata tajam, mencoret – coret dinding / meja / bangku,

membawa buku / alat / mainan yang tidak berhubungan dengan pelajaran,

memakai perhiasan dan uang yang berlebihan sehingga dapat menggangu

pelajaran

6) Siswa yang berhalangan hadir dengan alasan apapun harus memberitahukan

kepada pihak sekolah baik secara lisan maupun secara tertulis lewat surat

pemberitahuan

7) Bagi siswa yang melanggar tata tertib/peraturan sekolah ini akan diberi sanksi

a) Peringatan / teguran secara lisan / tertulis

b) Teguran keras dengan diskor beberapa hari tidak diperbolehkan

mengikuti pelajaran di sekolah

c) Dikeluarkan dari sekolah ( dikembalikan kepada orang tua / wali siswa )

KURIKULUM SD-SMPN 4 SATU ATAP TEBING 101


8) Tidak dibenarkan berambut panjang sampai menutup daun telingga bagi

siswa laki-laki

9) Bagi siswa putri diwajibkan memakai jilbab.

10) Bagi siswa yang merusak peralatan sekolah dengan sengaja akan diminta

pertanggung jawaban ( pemanggilan orang tua ) dan diselesaikan dengan

cara musyawarah.

11) Hal – hal lain yang belum diatur dalam tata tertib / perauran ini akan

ditentukan / disampaikan kemudian

F. Sanksi – sanksi

1) Pintu pagar ditutup jam 07.15 wib, siswa yang terlambat tidak dibenarkan

masuk setelah kegiatan pagi selesai dan baru dibenarkan masuk, jika 3 kali

terlambat akan ada surat panggilan orang tua / wali murid

2) Bagi siswa yang terlambat dicatat dan jika sudah 3 kali akan diberi surat

pemanggilan orang tua dam siswa dikenakan sanksi membersihakan

lingkungan sekolah

3) Setiap siswa yang tidak mengerjakan tugas dikenakan sanksi menyiapkan

tugas terlebih dahulu dan jika sudah 3 kali tidak mengerjakan tugas maka

akan ada pemanggilan orang tua

4) Bagi siswa yang membuang sampah sembarangan akan dikenakan sanksi

memungut sampah dan siswa yang menggangu temannya sebanyak 3 kali

atau berkelahi akan dimasukan ke dalam buku catatan kasus ( buku hitam )

5) Bagi siswa yang membuat keonaran / keributan dan melanggar tata tertip

sekolah akan dikenakan sansi berupa:

KURIKULUM SD-SMPN 4 SATU ATAP TEBING 102


(1) Teguran, peringatan dan dinasehati

(2) Pemanggilan orang tua (Jika sudah 3 kali pemanggilan orang tua)

(3) Pemulangan siswa pada orang tua

BAB IV

KALENDER PENDIDIKAN

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran


peserta didik selama satu tahun ajaran. efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, dan
hari libur. Berikut adalah Kalender pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran,
minggu efektif kalender tersebut secara rinci.
KURIKULUM SD-SMPN 4 SATU ATAP TEBING 103
Contoh : Jadwal Kegiatan pembiasaan Harian kelas VII, VIII, IX

Hari Kegiatan Waktu

Senin Persiapan upacara 06.45 _ 07.15


Upacara 07.15 – 08.00
Kegiatan belajar mengajar 08.00 – 14.00
Selasa Menyanyikan lagu wajib, literasi dan one 07.15 – 08.00
day one ayat 08.00 – 14.40
Kegiatan belajar mengajar
Rabu Menyanyikan lagu wajib, Literasi dan one 07.15 – 08.00
day one ayat
Kegiatan belajar mengajar 08.00 – 14.00
Kamis Literasi dan one day one ayat 07.15 – 08.00
Kegiatan belajar mengajar 08.00 – 12.00
Pramuka 12.00 – 14.30
Jumat Kegiatan Pagi (Yasinan dan Kerohanian) 07.15 – 08.00
Kegiatan belajar mengajar 08.00 – 11.30
Sabtu Senam Pagi 07.15 – 08.00
Kegiatan belajar mengajar 08.00 – 11.35
Pengembangan Diri 11.50 – 12.30
Peduli lingkungan/ peningkatan mutu guru

KURIKULUM SD-SMPN 4 SATU ATAP TEBING 104


103 A. Kalender Pendidikan

SEMESTER 1

KURIKULUM SD-SMPN 4 SATU ATAP TEBING |


81
Semester 2

SD-SMPN 4 SATAP TEBING


10
6
B. Analisis Hari Belajar Efektif

ANALISIS HARI BELAJAR EFEKTIF


SD-SMPN 4 SATAP TEBING KARIMUN
TAHUN PELAJARAN 2019/ 2020
SEMESTER 1

HARI
SEMESTER

BULAN KEGIATAN

JUMLAH
SELASA

JUMAT

SABTU
KAMIS
SENIN

RABU

- 1-13 Juli Libur Kenaikan Kelas


JULI (semester genab)
3 3 3 2 2 2 15
2019 - 15-17 Juli MOS
- Hari efektif = 12 hari
- 17 Agustus HUT RI
AGUSTUS
4 4 4 5 5 5 27 - 11 agust Hari Raya Idul Adha
2019
- Hari efektif = 26 hari
- 1 September Tahun Baru Hijriah
SEPTEMBER 1440
5 4 4 4 4 4 25
2019 - 23-28 sept mid semester
- Hari efektif = 25 hari

OKTOBER - Hari efektif = 27 hari


4 5 5 5 4 4 27
2019

NOPEMBER - 9 nov Maulid Nabi SAW


4 4 4 4 5 5 26 - Hari efektif = 26 hari
2019

- 9-14 Des UAS Ganjil


- 23-31 Des Libur Semester 1
DESEMBER - 25 Des Hari Natal
1 1 1 1 1 1 6
2019 - Hari efektif = 6 hari

21 21 21 21 21 21 126
JUMLAH

SD-SMPN 4 SATAP TEBING


10
7
SEMESTER 2
SEMESTER HARI

BULAN KEGIATAN

JUMLAH
SELASA

JUMAT

SABTU
KAMIS
SENIN

RABU
-
1 Jan : Tahun Baru
JANUARI
4 5 5 4 4 4 26 28-30 Jan : Try out 1 SMP
2020
HARI
: 26 HARI
EFEKTIF
25 Februari : Imlek
FEBRUARI
4 4 4 4 3 4 23
2020 HARI : 23
EFEKTIF HARI
4-6 : Try out II SMP
Mar
25-
MARET Mar
: Hari Raya Nyepi
4 4 4 5 4 5 26
2020 : Penilaian Tengah
1- 7 Maret Semester
HARI
: 25 HARI
EFEKTIF
: Isra' Mi'raj Nabi
3-Apr
SAW
APRIL 6 - 11
5 4 4 4 3 4 25 : USBN kls 9
2020 April
HARI
: 13 HARI
EFEKTIF
1-May : Libur Hari Buruh
20-25 Mei : Ujian Semester genap
MEI 7 mei : Raya waisak
3 3 2 4 5 5 22
2020 18 mei :
HARI : 10
EFEKTIF HARI
5-6 : Hari Raya Idul
Jun Fitri
7 -15 Juni : libur setelah hari raya
22-
: pembagian rapor
JUNI Jun
4 4 4 4 4 5 25 24 Jun-13
2020 : Libur semester genap
Jul

HARI
: 0 HARI
EFEKTIF

JUMLAH 22 21 21 23 21 23 122

SD-SMPN 4 SATAP TEBING


10
8
Hari Belajar Efektif Semester I = 126 hari hari belajar efektif (HBE)
(setara 17 minggu belajar efektif).
Hari Belajar Efektif Semester II = 88 hari hari belajar efektif (HBE)
(setara 12 minggu belajar efektif).
Catatan:Semua kegiatan pada tabel di atas merupakan contoh kalender pendidikan
yang penggunaannya disesuaikan dengan kebutuhan sekolah.

SD-SMPN 4 SATAP TEBING


10
9
BAB V
PENUTUP

SD-SMPN 4 SATAP TEBING


11
0
Seperti telah diuraikan pada awal pendahuluan bahwa Kurikulum merupakan

seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara

yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk

mencapai tujuan pendidikan tertentuyang disusun oleh SD-SMPN 4 SATAP Tebing.

Didukung fungsi Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa, kewirausahaan, ekonomi

kreatif,pendidikan anti korupsi dan pembiasaan sikap peduli lingkungan selain

mengembangkan dan memperkuat potensi pribadi juga menyaring pengaruh dari luar

yang akhirnya dapat membentuk karakter peserta didik yang dapat mencerminkan

budaya bangsa Indonesia, berjiwa wirausaha, mengembangkan ekonomi kreatif, anti

korupsi dan peduli lingkungan.

Upaya pembentukan karakter, semangat kewirausahaan dan ekonomi kreatif,

anti korupsi dan peduli lingkungan sesuai dengan budaya bangsa ini tentu tidak semata-

mata hanya dilakukan di sekolah, tetapi melalui serangkaian kegiatan belajar mengajar

baik melalui mata pelajaran maupun serangkaian kegiatan pengembangan diri yang

dilakukan di kelas dan luar sekolahyang diterapkan dan tertanam dalam jiwa para

peserta didik dalam kehidupannya sampai akhir hayat. Pembiasaan-pembiasan

(habituasi) dalam kehidupan, seperti: religius, jujur, disiplin, toleran, kerja keras, cinta

damai, tanggung-jawab, Mandiri, kreatif, berani mengambil resiko dsb. Perlu dimulai

dari lingkup terkecil seperti keluarga sampai dengan cakupan yang lebih luas di

masyarakat.

Untuk menanamkan jiwa kewirausahaan dan mengembangkan usaha ekonomi

kreatif, anti korupsi dan peduli lingkungan bagi peserta didik sekolah berusaha

menyusun program harian. Nilai-nilai tersebut tentunya perlu ditumbuh kembangkan

SD-SMPN 4 SATAP TEBING


11
1
yang pada akhirnya dapat membentuk pribadi siswa Sekolah Dasar yang berkarakter

dan tindakan Siswa SD-SMPN 4 SATAP Tebing yang selanjutnya merupakan

pencerminan hidup suatu bangsa yang besar.

Pedoman yang disusun ini lebih diperuntukkan kepada kepala sekolah dan

pendidik SD-SMPN 4 SATAP Tebing. Pembentukan budaya sekolah (school culture)

dapat dilakukan oleh sekolah melalui serangkaian kegiatan perencanaan, pelaksanaan

pembelajaran yang lebih berorientasi pada peserta didik, dan penilaian yang bersifat

komprehensif. Perencanaan di tingkat sekolah pada intinya adalah melakukan penguatan

dalam penyusunan kurikulum di tingkat sekolah (KTSP) dan Kurikulum 2013, seperti

menetapkan visi, misi, tujuan, struktur kurikulum, kalender akademik, dan penyusunan

silabus. Keseluruhan perencanaan sekolah yang bertitik tolak dari melakukan analisis

kekuatan dan kebutuhan SD-SMPN 4 SATAP Tebing akan dapat menghasilkan

program pendidikan yang lebih terarah yang tidak semata-mata berupa penguatan ranah

pengetahuan dan keterampilan melainkan juga sikap prilaku yang akhirnya dapat

membentuk ahklak budi pekerti yang luhur bagi peserta didik dan semua unsur yang

terkait di sekolah.

Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa,kewirausahaan dan ekonomi kreatif,

pendidikan anti korupsi dan peduli lingkungan bukan merupakan mata pelajaran yang

berdiri sendiri atau merupakan nilai yang diajarkan, tetapi lebih kepada upaya

penanaman nilai-nilai baik melalui mata pelajaran, program pengembangan diri maupun

budaya sekolah. Peta nilai dan indikator yang disajikan dalam naskah ini merupakan

contoh penyebaran nilai yang dapat diajarkan melalui berbagai mata pelajaran sesuai

dengan standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) yang terdapat dalam

standar isi (SI) dan Pendidikan kecakapan hidup yang terintegral dalam mata pelajaran.

SD-SMPN 4 SATAP TEBING


11
2
Begitu pula melalui program pengembangan diri, seperti kegiatan rutin sekolah,

kegiatan spontan, keteladanan, pengkondisian. Perencanaan pengembangan Pendidikan

Budaya dan Karakter Bangsa, serta Pendidikan yang berbasis keunggulan lokal dan

global ini perlu dilakukan oleh semua pemangku kepentingan di SD-SMPN 4 SATAP

Tebing yang secara bersama-sama sebagai suatu komunitas pendidik diterapkan ke

dalam kurikulum sekolah yang selanjutnya diharapkan menghasilkan budaya sekolah.

Penyajian pembelajaran yang bernuansa belajar aktif dengan muatan budaya dan

karakter bangsa, kewirausahaan dan ekonomi kreatif, pendidikan anti korupsi dan peduli

lingkungan perlu menjadi perhatian terutama dalam membelajarkan peserta didik. Oleh

karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dari semua pihak

pemerhati, pelaksana pendidikan untuk kesempurnaan yang akhirnya dapat memberikan

pencerahan pelaksanaan di SD-SMPN 4 SATAP Tebing. Selanjutnya diharapkan

kualitas produk peserta didik SD-SMPN 4 SATAP Tebing yang memiliki ahklak budi

mulia bernilai guna sebagai generasi potensial.

Kami menyadari bahwa kurikulum sekolah ini masih jauh dari kesempurnaan.

Kami akan berusaha terus-menerus untuk melakukan perbaikan. Untuk itu, masukan,

saran, pendapat, dan kritik yang membangun selalu kami nanti dan harapkan dari semua

pihak yang berkompeten dalam dunia pendidikan. Semoga kurikulum ini juga

bermanfaat bagi semua pihak, khususnya bagi SD-SMPN 4 SATAP Tebing.

SD-SMPN 4 SATAP TEBING


11
3

Anda mungkin juga menyukai