Anda di halaman 1dari 10

Polemik Kenaikan PPN

(Penerimaan Negara vs Daya Beli)

JAKARTA 26 NOV 2021


ANDANG WIRAWAN SETIABUDI
FEB UNIKA ATMA JAYA
2

PPN adalah pajak atas konsumsi


barang atau jasa yang dilakukan di
dalam daerah pabean oleh orang
pribadi atau badan.


SWOT Analysis UU HPP Bab
PPN

STRENGTHS WEAKNESSES
Penerimaan Negara Daya Beli terkontraksi

Asas Netralitas Trust ke pemerintah

Ruang Fiskal pemerintah


luas Compliance turun
Tax avoidance massive
OPPORTUNITIES THREATS

3
Flows
Tarif PPN naik Inflasi Konsumsi turun

1 3 5

2 4 6

Harga naik Daya beli turun Penerimaan PPN turun

4
Fasilitas PPN

5
Fasilitas PPN ps 16B

PPN Tidak Dipungut PPN Dibebaskan


Kriteria ps 16B ayat (1) dan (1a) UU HPP Kriteria ps 16B ayat (1) dan (1a) UU HPP
Konsekuensi ps 16B ayat (2) Konsekuensi ps 16B ayat (3)

6
Netralitas PPN

OECD (1998) Cnossen (2017)


Netralitas menjadi salah satu persyaratan Untuk dapat bersifat netral terhadap keputusan
pokok dalam mendesain kebijakan PPN. bisnis, PPN tidak boleh menjadi biaya produksi.
Dengan adanya netralitas, diharapkan distorsi Oleh karenanya, netralitas PPN dapat tercipta
terhadap pilihan ekonomi dari produsen dan melalui sistem pengkreditan pajak masukan
konsumen dapat diminimalisir terhadap pajak keluaran. Dari sisi konsumen,
netralitas PPN tercapai bila seluruh barang dan
jasa dikenakan pajak yang setara, baik dalam
tarif maupun Dasar Pengenaan Pajak (DPP)-nya.

7
Ilustrasi

8
PPN DPP Nilai Lain
Netralitas?
Budgetair?
Instrument of Ec Soc Policy? 9
Thanks!
Let’s Discus s 😉
You can find me at
◉ andang.wirawan@atmajaya.ac.id

10

Anda mungkin juga menyukai