Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

PSIKOLOGI KEHAMILAN PERSALINAN DAN NIFAS


TRADISI SOSIAL BUDAYA MASYAKAT MELAYU KABUPATEN KARIMUN
PADA MASA KEHAMILAN PERSALINAN NIFAS DAN BBL

DOSEN PEMBIMBING:
Catur Yulinawati, S.ST., M.Keb

NAMA:
Leni Hayati(616080620017)

TAHUN AJARAN 2021/ 2022


SARJANA KEBIDANAN DAN PENDIDIKAN PROFESI BIDAN
INSTITUT KESEHATAN MITRA BUNDA BATAM
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Puji syukur penulis panjat kan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam. Atas izin dan
karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah tepat waktu tanpa kurang suatu apa
pun. Tak lupa pula penulis haturkan shalawat serta salam kepada junjungan Rasulullah
Muhammad SAW.

Penulisan makalah berjudul Tradisi Sosial Budaya Masyarakat Melayu Kabupaten


Karimun pada Masa Kehamilan Persalinan Nifas dan BBL bertujuan untuk memenuhi
tugas mata kuliah Psikologi Kehamilan Persalinan dan Nifas. Penulis menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari sempurna. Besar harapan penulis agar pembaca berkenan
memberikan umpan balik berupa kritik dan saran. Semoga makalah ini bisa memberikan
manfaat bagi tenaga pelayanan kesehatan dan banyak pihak.

Batam, 7 Oktober 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................i

DAFTAR ISI..................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1

A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................1
C. Tujuan.................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................2

A. Tradisi dan Sosisal Budaya Masyarakat terkait dengan Kesehatan....................2


B. Tradisi Sosial Budaya Masyarakat Jawa Terkait dengan Kehamilan Persalinan
Nifas dan BBL....................................................................................................2

BAB III PENUTUP.......................................................................................................4

A. Kesimpulan..........................................................................................................4
B. Saran....................................................................................................................4

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................5

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan juga teknologi yang membawa banyak
perubahan terhadap kehidupan manusia baik dalam hal perubahan pola hidup maupun tatanan
sosial termasuk juga dalam bidang kesehatan yang sering dihadapkan dalam suatu hal yang
berhubungan langsung dengan norma dan budaya yang dianut oleh masyarakat yang
bermukim dalam suatu tempat tertentu. Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa
Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal)
diartikan sebagai hal-hal yang berkaitandengan budi dan akal manusia. (Prastiwi, 2019).

Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu
mengolah atau mengerjakan menurut Koentjaraningrat: kebudayaan adalah seluruh kelakuan
dan hasil kelakuan manusia yang teratur oleh tata kelakuan yang harus didapatkanya dengan
belajar dan yang semuanya tersusun dalam kehidupan masyarakat Pengaruh sosial budaya
dalam masyarakat memberikan peranan penting dalam mencapai derajat kesehatan yang
setinggitingginya. (Mustar, 2020).

Perkembangan sosial budaya dalam masyarakat merupakan suatu tanda bahwa masyarakat
dalam suatu daerah tersebut telah mengalami suatu perubahan dalam proses berfikir.
Perubahan sosial dan budaya bisa memberikan dampak positif maupun negatif. Hubungan
antara budaya dan kesehatan sangat erat, sebagai salah satu contoh suatu masyarakat desa
yang sederhana dapat bertahan dengan cara pengobatan tertentu sesuai dengan tradisi mereka.
Kebudayaan atau kultur dapat membentuk kebiasaan dan respons terhadap kesehatan dan
penyakit dalam segala masyarakat tanpa memandang tingkatannya. Karena itulah penting
bagi tenaga kesehatan untuk tidak hanya mempromosikan kesehatan, tapi juga membuat
mereka mengerti tentang proses terjadinya suatu penyakit dan bagaimana meluruskan
keyakinan atau budaya yang dianut hubungannya dengan kesehatan. (Prastiwi, 2019)

B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan tradisi dan sosisal budaya masyarakat terkait dengan kesehatan!
2. Bagaimana tradisi sosial budaya masyarakat Jawa terkait dengan kehamilan
persalinan nifas dan BBL?

C. Tujuan
1. Mengetahui penjelasan mengenai tradisi dan sosisal budaya masyarakat terkait
dengan kesehatan
2. Mengetahui bagaimana tradisi sosial budaya masyarakat Jawa terkait dengan
kehamilan persalinan nifas dan BBL?

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Tradisi dan Sosisal Budaya Masyarakat terkait dengan Kesehatan

Menurut G.M. Foster (1973), aspek budaya dapat mempengaruhi kesehatan: (Mustar, 202)

1. Tradisi adalah suatu wujud budaya yang abstrak dinyatakan dalam bentuk kebiasaan,
tata kelakuan dan istiadat. Ada beberapa tradisi di dalam masyarakat yang dapat
berpengaruh negatif juga positif
2. Sikap Fatalistisadalah sikap yang juga mempengaruhi perilaku kesehatan. Contohnya
beberapa anggota masyarakat di kalangan kelompok tertentu (fanatik) sakit atau mati
adalah takdir, sehingga masyarakat kurang berusaha untuk segera mencari
pertolongan pengobatan bagi anaknya yang sakit
3. Pengaruh nilai
4. Sikap Ethnosentris adalah sikap yang memandang kebudayaan sendiri yang paling
baik jika dibandingkan dengan kebudayaan pihak lain
5. Pengaruh perasaan bangga pada statusnya
6. Pengaruh Norma
7. Pengaruh konsekuensi dari inovasi terhadap perilaku kesehatan.

B. Tradisi Sosial Budaya Masyarakat JawaTerkait dengan Kehamilan Persalinan Nifas


dan BBL
1. Tradisi Masyarakat pada Masa Kehamilan
Pada masa kehamilan tradisi budaya Jawa adalah:

a. Tidak boleh duduk di tengah pintu  duduk di tengah pintu ini akan membuat proses
kelahiran menjadi susah serta menyakitkan.
b. Menggunakan peniti pada dalaman untuk menghindari gangguan makhluk halus
c. Tidak boleh membunuh hewan Suami wanita yang sedang hamil juga dilarang
membunuh hewan karena dipercaya bssisa membuat janin di kandungan cacat atau
bahkan gugur.
d. Tidak boleh membatin  hal ini dipercaya akan membuat bayi yang dikandung
mengalami hal serupa dengan apa yang digumamkan ibunya
e. Tidak boleh merendam pakaian kotor terlalu lama  Menurut adat Jawa, mengapa
wanita hamil dilarang merendam pakaian kotor terlalu lama karena dipercaya bisa
membuat kaki ibu hamil bengkak dan terasa berat.

2. Tradisi Masyarakat pada Masa Persalinan


Pada saat Bersalin tradisi masyarakat jawa adalah:

a. Persalinan akan sulit ketika hamil duduk didepan pintu

2
b.
3. Tradisi Masyarakat pada Masa Nifas
Tradisi yang dilakukan masyarakat jawa setelah bersalin atau dalam masa nifas adalah:

a. Wanita dalam masa nifas tidak dibenarkan keluar rumah sebelum 40 hari
b. bu dilarang untuk makan ikan laut serta daging ayam. Hal ini dipercaya akan
memperlambat penyembuhan luka pada ibu setelah melahirkan.

4. Tradisi Masyarakat pada Bayi Baru Lahir


Tradisi masyarakat jawa pada bayi baru lahir adalah:

a. Pada BBL diletakkan jarum serta benang untuk menjaga bayi dari gangguan makhluk
lain
b.  larangan ibu dan anak untuk tidur pada saat maghrib. Hal ini dikarenakan akan
menyebabkan ibu dan anak menjadi sakit.

3
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Aspek sosial berpengaruh terhadap status kesehatan dan perilaku kesehatan Diantaranya
umur, jenis kelamin, dan sosial ekonomi. Selain aspek sosial, aspek budaya juga berpengaruh
terhadap status kesehatan dan perilaku kesehatan. Aspek budaya tersebut adalah pengaruh
tradisi, sikap fatalistis, sikap ethnosentris, pengaruh perasaan bangga pada statusnya,
pengaruh norma, dan pengaruh konsekuensi dari inovasi terhadap perilaku kesehatan.

B. Saran

Kebudayaan atau kultur yang berdampak negatif bagi tubuh memang sulit untuk dihilangkan
dan itu semua membutuhkan suatu proses yang panjang. Sebagai seorang Sarjana Kesehatan
Masyarakat seharusnya kita menuntun mereka menuju perubahan lebih baik dengan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang empiris. Maka dengan itu, dampak dari sosial budaya yang
buruk dapat diminimalisir bahkan dihilangkan.

4
DAFTAR PUSTAKA

Prastiwi, R. S. (2019). Pendidikan Kesehatan Sarana Bidan Dalam Merubah Perilaku


Tradisional Masyarakat Indonesia. Siklus: Journal Research Midwifery Politeknik
Tegal, 8(2), 137-143.

Mustar, M. (2020). Faktor yang Berhubungan dengan Tradisi Masyrakat dalam Menghadapi
Kehamilan dan Persalinan Di Desa Welado. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 9(1),
560-565.

Anda mungkin juga menyukai