Windayani (616080620045) - Tradisi Sosisal Budaya Mengenai Kehamilan Persalinan Nifas Dan BBL Dalam Masyarakat Melayu
Windayani (616080620045) - Tradisi Sosisal Budaya Mengenai Kehamilan Persalinan Nifas Dan BBL Dalam Masyarakat Melayu
DOSEN PEMBIMBING:
Catur Yulinawati, S.ST., M.Keb
NAMA:
Leni Hayati(616080620017)
Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur penulis panjat kan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam. Atas izin dan
karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah tepat waktu tanpa kurang suatu apa
pun. Tak lupa pula penulis haturkan shalawat serta salam kepada junjungan Rasulullah
Muhammad SAW.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................1
C. Tujuan.................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................2
A. Kesimpulan..........................................................................................................4
B. Saran....................................................................................................................4
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................5
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan juga teknologi yang membawa banyak
perubahan terhadap kehidupan manusia baik dalam hal perubahan pola hidup maupun tatanan
sosial termasuk juga dalam bidang kesehatan yang sering dihadapkan dalam suatu hal yang
berhubungan langsung dengan norma dan budaya yang dianut oleh masyarakat yang
bermukim dalam suatu tempat tertentu. Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa
Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal)
diartikan sebagai hal-hal yang berkaitandengan budi dan akal manusia. (Prastiwi, 2019).
Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu
mengolah atau mengerjakan menurut Koentjaraningrat: kebudayaan adalah seluruh kelakuan
dan hasil kelakuan manusia yang teratur oleh tata kelakuan yang harus didapatkanya dengan
belajar dan yang semuanya tersusun dalam kehidupan masyarakat Pengaruh sosial budaya
dalam masyarakat memberikan peranan penting dalam mencapai derajat kesehatan yang
setinggitingginya. (Mustar, 2020).
Perkembangan sosial budaya dalam masyarakat merupakan suatu tanda bahwa masyarakat
dalam suatu daerah tersebut telah mengalami suatu perubahan dalam proses berfikir.
Perubahan sosial dan budaya bisa memberikan dampak positif maupun negatif. Hubungan
antara budaya dan kesehatan sangat erat, sebagai salah satu contoh suatu masyarakat desa
yang sederhana dapat bertahan dengan cara pengobatan tertentu sesuai dengan tradisi mereka.
Kebudayaan atau kultur dapat membentuk kebiasaan dan respons terhadap kesehatan dan
penyakit dalam segala masyarakat tanpa memandang tingkatannya. Karena itulah penting
bagi tenaga kesehatan untuk tidak hanya mempromosikan kesehatan, tapi juga membuat
mereka mengerti tentang proses terjadinya suatu penyakit dan bagaimana meluruskan
keyakinan atau budaya yang dianut hubungannya dengan kesehatan. (Prastiwi, 2019)
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan tradisi dan sosisal budaya masyarakat terkait dengan kesehatan!
2. Bagaimana tradisi sosial budaya masyarakat Jawa terkait dengan kehamilan
persalinan nifas dan BBL?
C. Tujuan
1. Mengetahui penjelasan mengenai tradisi dan sosisal budaya masyarakat terkait
dengan kesehatan
2. Mengetahui bagaimana tradisi sosial budaya masyarakat Jawa terkait dengan
kehamilan persalinan nifas dan BBL?
1
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut G.M. Foster (1973), aspek budaya dapat mempengaruhi kesehatan: (Mustar, 202)
1. Tradisi adalah suatu wujud budaya yang abstrak dinyatakan dalam bentuk kebiasaan,
tata kelakuan dan istiadat. Ada beberapa tradisi di dalam masyarakat yang dapat
berpengaruh negatif juga positif
2. Sikap Fatalistisadalah sikap yang juga mempengaruhi perilaku kesehatan. Contohnya
beberapa anggota masyarakat di kalangan kelompok tertentu (fanatik) sakit atau mati
adalah takdir, sehingga masyarakat kurang berusaha untuk segera mencari
pertolongan pengobatan bagi anaknya yang sakit
3. Pengaruh nilai
4. Sikap Ethnosentris adalah sikap yang memandang kebudayaan sendiri yang paling
baik jika dibandingkan dengan kebudayaan pihak lain
5. Pengaruh perasaan bangga pada statusnya
6. Pengaruh Norma
7. Pengaruh konsekuensi dari inovasi terhadap perilaku kesehatan.
a. Tidak boleh duduk di tengah pintu duduk di tengah pintu ini akan membuat proses
kelahiran menjadi susah serta menyakitkan.
b. Menggunakan peniti pada dalaman untuk menghindari gangguan makhluk halus
c. Tidak boleh membunuh hewan Suami wanita yang sedang hamil juga dilarang
membunuh hewan karena dipercaya bssisa membuat janin di kandungan cacat atau
bahkan gugur.
d. Tidak boleh membatin hal ini dipercaya akan membuat bayi yang dikandung
mengalami hal serupa dengan apa yang digumamkan ibunya
e. Tidak boleh merendam pakaian kotor terlalu lama Menurut adat Jawa, mengapa
wanita hamil dilarang merendam pakaian kotor terlalu lama karena dipercaya bisa
membuat kaki ibu hamil bengkak dan terasa berat.
2
b.
3. Tradisi Masyarakat pada Masa Nifas
Tradisi yang dilakukan masyarakat jawa setelah bersalin atau dalam masa nifas adalah:
a. Wanita dalam masa nifas tidak dibenarkan keluar rumah sebelum 40 hari
b. bu dilarang untuk makan ikan laut serta daging ayam. Hal ini dipercaya akan
memperlambat penyembuhan luka pada ibu setelah melahirkan.
a. Pada BBL diletakkan jarum serta benang untuk menjaga bayi dari gangguan makhluk
lain
b. larangan ibu dan anak untuk tidur pada saat maghrib. Hal ini dikarenakan akan
menyebabkan ibu dan anak menjadi sakit.
3
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Aspek sosial berpengaruh terhadap status kesehatan dan perilaku kesehatan Diantaranya
umur, jenis kelamin, dan sosial ekonomi. Selain aspek sosial, aspek budaya juga berpengaruh
terhadap status kesehatan dan perilaku kesehatan. Aspek budaya tersebut adalah pengaruh
tradisi, sikap fatalistis, sikap ethnosentris, pengaruh perasaan bangga pada statusnya,
pengaruh norma, dan pengaruh konsekuensi dari inovasi terhadap perilaku kesehatan.
B. Saran
Kebudayaan atau kultur yang berdampak negatif bagi tubuh memang sulit untuk dihilangkan
dan itu semua membutuhkan suatu proses yang panjang. Sebagai seorang Sarjana Kesehatan
Masyarakat seharusnya kita menuntun mereka menuju perubahan lebih baik dengan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang empiris. Maka dengan itu, dampak dari sosial budaya yang
buruk dapat diminimalisir bahkan dihilangkan.
4
DAFTAR PUSTAKA
Mustar, M. (2020). Faktor yang Berhubungan dengan Tradisi Masyrakat dalam Menghadapi
Kehamilan dan Persalinan Di Desa Welado. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 9(1),
560-565.