Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Diajukan untuk menunjang mata kuliah

“PERENCANAAN PENDIDIKAN”

“HAKIKAT, PRINSIP, DAN PENTINGNYA PERENCANAAN


PENDIDIKAN”

Dosen Pengampu:

Dra. Hj. Aprillitzavivayarti, M.M

Kelompok 2:

Wellty Mely Betesda Br Sinaga A1D521046

Alika Rema Putri A1D521051

Hariesty Octari Utami A1D521054

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Hakikat,
Prinsip, Dan Pentingnya Perencanaan Pendidikan” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pada
mata kuliah Perencanaan Pendidikan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang “Perencanaan Pendidikan” bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak Dra. Hj. Aprillitzavivayarti, M.M.
selaku dosen pengampuh mata kuliah Perencanaan Pendidikan yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang
studi yang ditekuni.

Penulis menyadari, makalah yang di tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Jambi, 17 Februari 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
1.1. Latar Belakang..............................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah.........................................................................................4
1.3. Tujuan............................................................................................................4
BAB II......................................................................................................................5
PEMBAHASAN...................................................................................................... 5
Hakikat, Prinsip, Dan Pentingnya Perencanaan Pendidikan................................ 5
2.1. Hakikat Perencanaan Pendidikan..................................................................5
2.2. Prinsip Perencanaan Pendidikan...................................................................6
2.3. Pentingnya Perencanaan Pendidikan............................................................8
BAB III..................................................................................................................10
PENUTUP..............................................................................................................10
3.1. Kesimpulan :................................................................................................10
3.2. Saran............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan merupakan komponen terpenting dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan


mempunyai peranan dan fungsi yang cukup penting bagi kehidupan manusia, baik pendidikan dalam
aspek kognitif, afektif (sikap), maupun psikomotorik. Oleh karena itu, sudah menjadi suatu keharusan
bagi manusia untuk dapat merasakan proses tersebut. Ia diakui sebagai kekuatan yang dapat
mendorong manusia mencapai kemajuan peradaban. Selain itu pendidikan memberikan bekal kepada
manusia untuk menyongsong hari esok yang lebih cerah dan lebih manusiawi.

Perencanaan pendidikan merupakan kunci efektivitas suatu kegiatan untuk mencapai tujuan
pendidikan yang diharapkan dan direncanakan. Oleh karena itu, dalam pembahasan makalah ini, kami
akan membahas tentang gabaimana perencanaan pendidikan itu sehingga perencanaan yang
direncanakan dapat maksimal dan tujuan utamanya dapat tercapai.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa saja hakikat perencanaan pendidikan?


2. Apa saja prinsip perencanaan pendidikan?
3. Apa saja prinsip perencanaan pendidikan?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui hakikat dari perencanaan pendidikan


2. Mengetahui prinsip dari perencanaan pendidikan
3. Mengetahui pentingnya dari perencanaan pendidikan

4
BAB II

PEMBAHASAAN

2.1 Hakikat perencanaan pendidikan

Apa yang dimaksud hakikat perencanaan pembelajaran ? Rencana pembelajaran pada


hakekatnya merupakan perencanaan jangka pendek yang dilakukan oleh guru untuk dapat
memperkirakan berbagai tindakan yang akan dilakukan di kelas atau di luar kelas.

1. Konsep perencanaan pembelajaran

Perencanaan adalah menyelesaikan dan menghubungkan pelajaran dengan kegiatan anak didik di
sekolah. Yang dimaksud dengan konsep perencanaan pembelajaran adalah pembelajaran yang telah
disusun bersama para ahli bidang ilmu masing-masing demi terlaksananya suatu pembelajaran dan
pembelajaran itu sendiri menurut Degeng adalah upaya untuk membelajarkan siswa dalam upaya
menuntut ilmu dan di dalam metode ini guru dituntut untuk menegmbangkan metode yang telah
ditetapkan yaitu metode penilaian, penetapan, dan pengembangan.

Maksud dan tujuan dari metode perencanaan itu sama dengan metode pembelajaran sebelumnya yang
mana dalam metode ini mengajarkan siswa untuk beraksi dengan seluruh sumber pembelajaran yang
didapatkan. Pelajaran yang akan direncanakan memerlukan berbagai teori dan percobaan demi dapat
merancang suatu metode yang benar-benar dapat memenuhi harapan dan tujuan pembelajaran. Jadi
konsep perencanaan pembelajaran ada berupa garis besar antara apa yang akan dikerjakan oleh guru
dan juga peserta didik selama dalam proses pembelajaran.

2.Fungsi perencanaan pembelajaran

Perencanaan pembelajaran yang hakikatnya merupakan perencanaan pembelajaran jangka pendek


untuk memperkirakan atau memproyeksikan apa yang akan dilakukan dalam pembelajaran. Fungsi
dari perencanaan pembelajaran di mana setiap mata pelajaran atau kurikulum haruslah di susun
dengan cara sistematik untuk dan menyeluruh yang sesuai dengan sistem pendidikan nasional. Fungsi
dari perencanaan pembelajaran itu sendiri yaitu:

a.Fungsi perencanaan yaitu di mana rencana pelaksanaan pembelajaran hendaknya dapat


mendorong guru untuk lebih siap melakukan kegiatan pembelajaran dengan perencanaan
yang  matang.

b.Fungsi pelaksanaan yaitu penimbangan wacana pelaksanaan pembelajaran harus disusun


secara sistematik untuk dan menyeluruh dengan beberapa kemungkinan penyesuaian dan
situasi pembelajaran yang praktis.

Jadi fungsi dari peremcanaan pembelajaran tergantung dari guru sebagai pendidik wajib memiliki
persiapan apa yang kita ajarkan kepada anak didik.

3. Tujuan perencanaan pembelajaran

5
Tujuan perencanaan pembelajaran adalah di mana pernyataan tentang hasil pembelajaran apa yang
akan diterapkan oleh guru kepada siswa. Tujuan perencanaan pembelajaran juga memiliki standar
kompetensi yang merupakan indikator pembelajaran yang tujuannya untuk meningkatkan
kemampuan, kecerdasan pengetahuan kepribadian, akhlak mulia serta keterampilan untuk hidup
mandiri dan mengikuti pendiikan ke jenjang yang lebih tinggi.

4. Komponen perencanaan pembelajaran

Komponen perencanaan pembelajaran yaitu suatu sistem pelaksanaan pembelajaran yang merupakan
introgasi dari beberapa komponen yang mermiliki fungsi tersendiri dengan maksud dan tujuan agar
pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan jalurnya. Dalam komponen perencanaan pembelajaran
akan ada saling interaksi yang terjadi siswa, guru, teman, alat yang mana dalam komponen
perencanaan pembelajaran akan terdapat bahan-bahan digunakan pada siswa seperti tujuan, bahan
materi, strategi dan evaluasi pembelajaran.

Jadi itulah tujuan dari komponen perencanaan pembelajaran yang mana juga berfungsi untuk
keberhasilan proses pembelajaran komponen-komponen tersebut juga merupakan suatu sistem yang
tidak dapat dipisahkan dalam kegiatan pembelajaran.

2.2 Prinsip Perencanaan Pendidikan

Perencanaan pendidikan mengenal prinsip-prinsip yang dapat dijadikan pegangan, baik dalam
proses penyusunan maupun dalam proses implementasinya. Prinsip-prinsip tersebut antara lain
sebagai berikut:

1. Prinsip interdisipliner, yaitu menyangkut berbagai bidang keilmuan atau beragam


kehidupan. Hal ini penting karena hakikat layanan pendidikan kepada peserta didik harus
menyangkut berbagai jenis pengetahuan, beragam ketrampilan dan nilai-norma kehidupan
yang berlaku di masyarakat.

2. Prinsip fleksibel, yaitu bersifat lentur, dinamik dan responsif terhadap perkembangan atau
perubahan kehidupan di masyarakat. Hal ini penting, karena hakikat layanan pendidikan
kepada peserta didik adalah menyiapkan siswa untuk mampu menghadapi perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) dan beragam tantangan kehidupan terkini.

3. Prinsip efektifitas-efisiensi, artinya dalam penyusunan perencanaan pendidikan didasarkan


pada perhitungan sumber daya yang ada secara cermat dan matang, sehingga perencanaan itu
‘berhasil guna’ dan ‘bernilai guna’ dalam pencapaian tujuan pendidikan.

4. Prinsip progress of change, yaitu terus mendorong dan memberi peluang kepada semua
warga sekolah untuk berkarya dan bergerak maju ke depan dengan beragam pembaharuan
layanan pendidikan yang lebih berkualitas, sesuai dengan peranan masing-masing.

5. Prinsip objektif, rasional dan sistematis, artinya perencanaan pendidikan harus disusun
berdasarkan data yang ada, berdasarkan analisa kebutuhan dan kemanfaatan layanan
pendidikan secara rasional (memungkinkan untuk diwujudkan secara nyata), dan mempunyai
sistematika dan tahapan pencapaian program secara jelas dan berkesinambungan.

6
6. Prinsip kooperatif-komprehensif, artinya perencanaan yang disusun mampu memotivasi
dan membangun mentalitas semua warga sekolah dalam bekerja sebagai suatu tim (team
work) yang baik. Disamping itu perencanaan yang disusun harus mencakup seluruh aspek
esensial (mendasar) tentang layanan pendidikan akademik dan non-akademik setiap peserta
didik.

7. Prinsip human resources development, artinya perencanaan pendidikan harus disusun


sebaik mungkin dan mampu menjadi acuan dalam pengembangan sumber daya manusia
secara maksimal dalam mensukseskan program pembangunan pendidikan. Layanan
pendidikan pada peserta didik harus benarbenar mampu membangun individu yang unggul
baik dari aspek intelektual (penguasaan science and technology), aspek emosional
(kepribadian atau akhlak), dan aspek spiritual (keimanan dan ketakwaan) , atau disebut IESQ
yang unggul.

Setelah mengetahui prinsip perencanaan pendidikan yang tersebut di atas, maka proses atau
tahapan penyusunan perencanaan pendidikan dapat dijalankan. Menurut Banghart and Trull dalam
Sa’ud (2007) ada beberapa tahapan yang semestinya dilalui dalam penyusunan perencanaan
pendidikan, antara lain:

1. Tahap need assessment, yaitu melakukan kajian terhadap beragam kebutuhan atau taksiran
yang diperlukan dalam proses pembangunan atau pelayanan pembelajaran di setiap satuan
pendidikan. Kajian awal ini harus cermat, karena fungsi kajian akan memberikan masukan
tentang:

a) pencapaian program sebelumnya;


b) sumber daya apa yang tersedia, dan
c) apa yang akan dilakukan dan bagaimana tantangan ke depan yang akan dihadapi.

2. Tahap formulation of goals and objective, yaitu perumusan tujuan dan sasaran
perencanaan yang hendak dicapai. Perumusan tujuan perencanaan pendidikan harus
berdasarkan pada visi, misi dan hasil kajian awal tentang beragam kebutuhan atau taksiran
(assessment) layanan pendidikan yang diperlukan.

3. Tahap policy and priority setting, yaitu merancang tentang rumusan prioritas kebijakan apa
yang akan dilaksanakan dalam layanan pendidikan. Rumusan prioritas kebijakan ini harus
dijabarkan kedalam strategi dasar layanan pendidikan yang jelas, agar memudahkan dalam
pencapaian tujuan.

4. Tahap program and project formulation, yaitu rumusan program dan proyek pelaksanaan
kegiatan operasional perencanaan pendidikan, menyangkut layanan pedidikan pada aspek
akademik dan non akademik.

5. Tahap feasibility testing, yaitu dilakukan uji kelayakan tentang beragam sumber daya
(sumber daya internal/ eksternal; atau sumber daya manusia/ material). Apabila perencanaan
disusun berdasarkan sumber daya yang tersedia secara cermat dan akurat, akan menghasilkan
tingkat kelayakan rencana pendidikan yang baik.

6. Tahap plan implementation, yaitu tahap pelaksanaan perencanaan pendidikan untuk


mewujudkan tujuan pendidikan. Keberhasilan tahap ini sangat ditentukan oleh:

7
a) kualitas sumber daya manusianya (kepala sekolah, guru, komite sekolah, karyawan,
dan siswa);
b) iklim atau pola kerjasama antar unsur dalam satuan pendidikan sebagai suatu tim
kerja (team work) yang handal; dan
c) kontrol atau pengawasan dan pengendalian kegiatan selama proses pelaksanaan atau
implementasi program layanan pendidikan.

7. Tahap evaluation and revision for future plan, yaitu kegiatan untuk menilai (mengevaluasi)
tingkat keberhasilan pelaksanaan program atau perencanaan pendidikan, sebagai feedback
(masukan atau umpan balik), selanjutnya dilakukan revisi program untuk rencana layanan
pendidikan berikutnya yang lebih baik.

2.3 Pentingnya perencanaan pendidikan

 Perencanaan pendidikan juga dianggap suatu proses yang penting sebelum melakukan
sesuatu dan menjadi penentu sekaligus memberi arah terhadap perncapaian tujuan pendidikan dengan
menyeleksi dan menghubungkan pengetahuan, fakta-fakta, imajinasi dan asumsi-asumsi tentang
perkembangan pendidikan masa depan.

Jika ditelusuri lebih dalam terkait definisinya, perencanaan adalah suatu proses, suatu
aktivitas. Sedangkan plan (rencana) adalah suatu kewajiban atau perbuatan yang dianggap perlu untuk
mencapai hasil tertentu, merupakan pedoman ke arah mana organisasi (pendidikan) tersebut akan
bergerak. Pandangan lain juga menganggap bahwa perencanaan disebut sebagai kumpulan daripada
keputusan-keputusan yang telah disepakati, karena di dalamnya mengandung beberapa peraturan
dalam penggunaan waktu, sumberdaya yang dimiliki, dan upaya untuk mewujudkan apa yang ingin
kita capai, menghindari hal-hal yang tidak kita inginkan, karena rencana adalah dasar pengendalian.
Singkatnya, perencanaan adalah proses yang tidak berakhir bila rencana itu telah ditetapkan.
Perencanaan dibutuhkan di semua tingkatan dan mempunyai dampak potensial terhadap suksesnya
organisasi termasuk organisasi bidang pendidikan. Dari beberapa pandangan para ahli perencanaan
seperti disebutkan di atas, pengertian perencanaan mengandung enam pokok pikiran, antara lain:

1. Perencanaan melibatkan proses penetapan keadaan masa depan yang diinginkan.

2. Keadaan masa depan yang diinginkan itu kemudian dibandingkan dengan keadaan sekarang,
sehingga dapat dilihat kesenjangannya.

3. Untuk menutup kesenjangan itu perlu dilakukan suatu usaha-usaha.

4. Usaha yang dilakukan untuk menutup kesenjangan itu dapat beraneka ragam dan merupakan
alternatif yang mungkin ditempuh.

5. Pemilihan alternatif yang paling baik, dalam arti yang mempunyai efektivitas dan efisiensi
yang paling tinggi, perlu dilakukan.

6. Alternatif yang dipilih itu harus dirinci sehingga dapat menjadi pedoman dalam pengambilan
keputusan apabila akan dilaksanakan.

Secara konsepnya, perencanaan pendidikan itu sendiri sangat ditentukan oleh cara, sifat, dan
proses pengambilan keputusan, sehingga yang terlihat dalam hal ini terdapat banyak komponen yang

8
ikut memproses di dalamnya. Adapun komponen-komponen yang ikut serta dalam proses ini,
diantaranya:

1. Tujuan pembangunan nasional bangsa yang akan mengambil keputusan dalam rangka
kebijaksanaan nasional dalam rangka kebijaksanaan nasional dalam bidang pendidikan.

2. Masalah strategi adalah termasuk penanganan kebijakan (policy) secara operasional yang
akan mewarnai proses pelaksanaan dari perencanaan pendidikan. Maka ketepatan
pelaksanaan dari perencanaan pendidikan.

Dalam menetapkan perencanaan pendidikan itu sendiri secara garis besar memiliki
keuntungan dari pentingnya perencanaan pendidikan. Seperti diketahui, dengan melakukan
perencanaan pendidikan baik bagi orang tua maupun para pelaku pengembangan pendidikan dapat
memberikan bimbingan arah bagaimana perencanaan pendidikan dapat dijalankan baik sesuai dengan
tujuan yang telah ditetapkan agar tidak melenceng, yang mana tujuan perencanaan pendidikan
merupakan orientasi tujuan yang akan dicapai.

Pentingnya perencanaan pendidikan juga berfungsi sebagai sebuah bentuk antisipasi terlebih
dahulu terhadap hambatan atau risiko yang akan dialami pada saat perencanaan pendidikan
diimplementasikan secara nyata, dengan mengetahui itu maka orang tua maupun para pelaku
pengembangan pendidikan sudah mempersiapkan solusi yang terbaik terhadap risiko yang akan
dialami atau pun dapat meminimalisir risiko yang akan diterima nanti sehingga tujuan dari
perencanaan dapat dicapai dengan maksimal.

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Rencana pembelajaran pada hakekatnya merupakan perencanaan jangka pendek yang


dilakukan oleh guru untuk dapat memperkirakan berbagai tindakan yang akan dilakukan di kelas atau
di luar kelas. Perencanaan adalah menyelesaikan dan menghubungkan pelajaran dengan kegiatan anak
didik di sekolah. Pelajaran yang akan direncanakan memerlukan berbagai teori dan percobaan demi
dapat merancang suatu metode yang benar-benar dapat memenuhi harapan dan tujuan pembelajaran.
Perencanaan pembelajaran yang hakikatnya merupakan perencanaan pembelajaran jangka pendek
untuk memperkirakan atau memproyeksikan apa yang akan dilakukan dalam pembelajaran. Tujuan
perencanaan pembelajaran adalah di mana pernyataan tentang hasil pembelajaran apa yang akan
diterapkan oleh guru kepada siswa.

Komponen perencanaan pembelajaran yaitu suatu sistem pelaksanaan pembelajaran yang


merupakan introgasi dari beberapa komponen yang mermiliki fungsi tersendiri dengan maksud dan
tujuan agar pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan jalurnya. Perencanaan pendidikan mengenal
prinsip-prinsip yang dapat dijadikan pegangan, baik dalam proses penyusunan maupun dalam proses
implementasinya. Prinsip interdisipliner, Prinsip fleksibel, Prinsip efektifitas-efisiensi, Prinsip
progress of change, Prinsip objektif, rasional dan sistematis, Prinsip kooperatif-komprehensif, Prinsip
human resources development. Setelah mengetahui prinsip perencanaan pendidikan yang tersebut di
atas, maka proses atau tahapan penyusunan perencanaan pendidikan dapat dijalankan. Tahapan pada
perencanaan pendidikan; Tahap need assessment, Tahap formulation of goals and objective, Tahap
policy and priority setting, Tahap program and project formulation, Tahap feasibility testing, Tahap
plan implementation, Tahap evaluation and revision for future plan.

Perencanaan dibutuhkan di semua tingkatan dan mempunyai dampak potensial terhadap


suksesnya organisasi termasuk organisasi bidang pendidikan. Secara konsepnya, perencanaan
pendidikan itu sendiri sangat ditentukan oleh cara, sifat, dan proses pengambilan keputusan, sehingga
yang terlihat dalam hal ini terdapat banyak komponen yang ikut memproses di dalamnya. Masalah
strategi adalah termasuk penanganan kebijakan secara operasional yang akan mewarnai proses
pelaksanaan dari perencanaan pendidikan. Dalam menetapkan perencanaan pendidikan itu sendiri
secara garis besar memiliki keuntungan dari pentingnya perencanaan pendidikan.

3.2 Saran

Penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu kami selaku penulis
memohon kepada kepada pembaca supaya berkenan memberikan kritik dan saran yang bersifat
membangun dengan tujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan makalah ini.

10
DAFTAR PUSTAKA

Dr.h.Hamzah b.uno.mpd:perencanaam pembelajaran: PT BUMI AKSARA. Jakarta. 2005

Yani Ahmad.2014.Minset Kurikulum 2013. Bandung: Alfabetha CV.

Ramayulis.2015.Dasar-Dasar Kependidikan Suatu Pengantar Ilmu Pendidikan. Jakarta:


Kalam Mulya.

Nasution.2011.Azas-Azas Kurikulum Jakarta : Bumi Aksara.

11

Anda mungkin juga menyukai