Anda di halaman 1dari 15

View metadata, citation and similar papers at core.ac.

uk brought to you by CORE


provided by Jurnal Universitas Majalengka

Diglosia - Jurnal Pendidikan, Kebahasaan, dan Kesusastraan Indonesia e-ISSN: 2549-5119


Pendidikan Bahasa Indonesia, Universitas Majalengka
Vol. 3, No. 1, Februari 2019

STRUKTUR DAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN


DALAM NOVEL INTO THE MAGIC SHOP KARYA JAMES R. DOTY

Risma Khairun Nisya1, Iis Nurazizah2


1,2Universitas Majalengka
1rismakhairunnisya@gmail.com
2iisnurazizah2121@gmail.com

Abstrak

Sastra menyajikan nilai-nilai kehidupan yang dapat menginspirasi pembaca


melalui paparan peristiwa yang berhubungan dengan kehidupan. Sastra
menjadi bahan ajar pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah,
sehingga membahas karya sastra melalui struktur pembangun dan nilai-nilai
yang terkandung di dalamnya menjadi sangat penting. Salah satu nilai yang
dapat ditemukan dalam karya sastra yaitu nilai pendidikan. Nilai-nilai
pendidikan dalam karya sastra digambarkan pada karakter tokoh-tokohnya.
Seperti pada novel berjudul Into The Magic Shop karya James R. Doty yang
menggambarkan kehidupan sehari-hari dan mengajarkan kita untuk
menerapkan konsep hidup “mencintai diri sendiri”. Novel ini seolah-seolah
mengajak kita bergerak untuk menemukan pintu magic shop dalam diri
masing-masing. Sebagaimana Jim, tokoh utama dalam novel yang
menemukan kunci keberhasilannya menjadi seorang dokter bedah saraf yang
hebat meskipun hidup dalam kemiskinan. Dengan kegigihan dan kerja keras
tokoh Jim dapat menjadi inspirasi bagi pembaca dalam menjalani kehidupan.
Makalah ini menganalisis struktur pembangun dalam novel Into The Magic
Shop dan menemukan nilai pendidikan yang digambarkan penulis dalam
karakter tokoh-tokohnya.

Kata kunci: struktur, nilai pendidikan, novel, into the magic shop

[92]

Struktur dan Nilai-nilai Pendidikan dalam Novel | Nisya & Nurazizah


Diglosia - Jurnal Pendidikan, Kebahasaan, dan Kesusastraan Indonesia e-ISSN: 2549-5119
Pendidikan Bahasa Indonesia, Universitas Majalengka
Vol. 3, No. 1, Februari 2019

Abstract

Literature presents life values that can inspire readers through exposure to life-
related events. Literature becomes teaching material on Indonesian Language
subjects in Schools, so discussing literary works through the structure of the
builder and the values contained therein is very important. One of the values
that can be found in literary works is the value of education. Educational values
in literary works are depicted on the characters of the characters. As in the
novel titled Into The Magic Shop by James R. Doty which illustrates everyday life
and teaches us to apply the concept of life "love yourself". This novel invites us
to move to find the door of the magic shop in each of us. Like Jim, the main
character in the novel who found the key to his success being a great
neurosurgeon despite living in poverty. With persistence and hard work Jim's
character can be an inspiration for readers in living life. This paper analyzes
the structure of the builder in the novel Into The Magic Shop and discovers the
educational value that the writer describes in the characters' characters.

Keywords: structure, educational value, novels, into the magic shop

[93]

Struktur dan Nilai-nilai Pendidikan dalam Novel | Nisya & Nurazizah


Diglosia - Jurnal Pendidikan, Kebahasaan, dan Kesusastraan Indonesia e-ISSN: 2549-5119
Pendidikan Bahasa Indonesia, Universitas Majalengka
Vol. 3, No. 1, Februari 2019

A. PENDAHULUAN
Mengkaji nilai-nilai pendidikan rapi dengan perpaduan pengalaman
dalam setiap karya sastra menjadi asli pengarang semasa perjalanan
hal yang menarik. Selain menambah hidupnya. Pembaca dapat menikmati
pengetahuan mengenai karya sastra alur cerita yang disuguhkan
yang dibaca, juga dapat memberikan sekaligus menambah wawasan
informasi referensi bahan bacaan pengetahuan. Hal ini dapat
sastra bagi peserta didik baik tingkat memberikan hiburan kepada
Sekolah Dasar, Sekolah Menengah pembaca sekaligus pembelajaran
Pertama, atau Sekolah Menegah Atas. yang bermanfaat untuk kehidupan,
Pada pendidikan formal, sastra terutama dalam pembentukkan nilai-
termasuk dalam Mata Pelajaran nilai karakter.
Bahasa Indonesia. Oleh karena itu, 1. Struktur Karya Sastra
penting bagi kita mahasiswa atau Struktur pembangun karya sastra
guru bahasa Indonesia untuk dapat dikatakan sebagai susunan
memperdalam sastra, karena sastra yang mengatur pola terbentuknya
dapat menjadi sumber pendidikan karangan dari awal sampai hasil
karakter. akhir pembuatan karya sastra.
Genre sastra terdiri atas prosa, Struktur dalam karya sastra terdiri
puisi, dan drama. Pada pembahasan dari unsur intrinsik dan ekstrinsik.
makalah ini, penulis tertarik dengan Nurgiyanto menyatakan bahwa
novel berjudul Into The Magic Shop terdapat enam unsur intrinsik dalam
karya James R. Doty. Novel ini prosa fiksi, diantaranya:
menggambarkan kehidupan sehari- 1) Tema
hari dan mengajarkan kita untuk Tema merupakan dasar cerita
menerapkan konsep hidup atau gagasan umum dari sebuah
“mencintai diri sendiri”. novel (Nurgiyantoro, 2009:70).
Into The Magic Shop Tema menjadi hal pertama yang
mengajarkan kita konsep mencitai harus dipersiapkan seorang penulis,
diri sendiri dan menerima kehidupan karena cerita akan mudah terbentuk
dengan apa adanya. Karena dengan apabila gagasan atau ide sudah
begitu, hidup akan menjadi lebih terpikirkan secara matang. Setelah
mudah meskipun dalam hidup kita adanya tema maka penulis tinggal
miskin, tanpa harapan, dan tak melangkah ke tahap selanjutnya
memiliki kekuatan. Novel ini seolah- untuk mengembangkan gagasan atau
seolah mengajak kita bergerak untuk idenya.
menemukan pintu magic shop dalam 2) Plot
diri masing-masing. Sebagaimana Jim Plot merupakan hubungan
tokoh dalam novel yang menemukan antarperistiwa yang bersifat sebab
kunci keberhasilan. Jim berhasil akibat, tidak hanya jalinan peristiwa
menjadi seorang dokter bedah saraf secara kronologis (Nurgiyantoro,
yang hebat meskipun ia hidup dalam 2009:112). Pengembangan plot
kemiskinan. dalam cerita didasarkan pada
Struktur pembangun prosa fiksi peristiwa, konflik, dan klimaks.
dalam Into The Magic Shop tersusun Peristiwa adalah peralihan dari satu

[94]

Struktur dan Nilai-nilai Pendidikan dalam Novel | Nisya & Nurazizah


Diglosia - Jurnal Pendidikan, Kebahasaan, dan Kesusastraan Indonesia e-ISSN: 2549-5119
Pendidikan Bahasa Indonesia, Universitas Majalengka
Vol. 3, No. 1, Februari 2019

keadaan ke keadaan yang lain. peristiwa di dalam sebuah cerita


Peristiwa juga dapat dibagi menjadi fiksi. Latar sosial adalah latar yang
tiga, yaitu peristiwa fungsional, menjelaskan tata cara kehidupan
kaitan, dan acuan. Konflik sosial masyarakat yang meliputi
merupakan sesuatu yang dramatik masalah-masalah dan kebiasan-
dan mengarah pada pertarungan kebiasaan pada masyarakat tersebut.
antara dua kekuatan serta Latar sosial dapat berupa kebiasaan
menyiratkan aksi-aksi balasan. hidup, adat istiadat, tradisi,
Klimaks merupakan bagian dari keyakinan, cara berpikir, dan lain
konflik. Pertemuan konflik yang sebagainya.
terjadi dalam cerita, apapun jenisnya 5) Sudut Pandang
ketika sampai pada titik puncak akan Sudut pandang menurut
menyebabkan klimaks. Nurgiyantoro (2009: 256) dapat
3) Penokohan dibedakan menjadi dua, yaitu sudut
Penokohan dalam novel adalah pandang persona ketiga: dia dan
unsur yang sama pentingnya dengan sudut pandang persona pertama:
unsur-unsur yang lain. Penokohan aku. Sudut Pandang Persona Ketiga:
adalah teknik bagaimana pengarang Dia dalam penceritaan menggunakan
menampilkan tokoh-tokoh dalam sudut pandang persona ketiga yaitu
cerita sehingga dapat diketahui penceritaan yang meletakkan posisi
karakter atau sifat para tokoh. Unsur pengarang sebagai narator dengan
penokohan mencakup pada tokoh, menyebutkan nama-nama tokoh atau
perwatakan, dan bagaimana menggunakan kata ganti ia, dia, dan
penempatan dan pelukisannya dalam mereka.
cerita Sudut Pandang Persona Pertama:
4) Latar Aku merupakan sudut pandang yang
Siswandarti (2009: 44) menempatkan pengarang sebagai
mengemukakan bahwa latar adalah “aku” yang ikut dalam cerita. Kata
pelukisan tempat, waktu, dan situasi ganti “dia” pada sudut pandang ini
atau suasana terjadinya suatu adalah “aku” sang pengarang. Pada
peristiwa. Berdasarkan pengertian sudut pandang ini kemahatahuan
tersebut latar dapat disimpulkan pengarang terbatas. Pengarang
sebagai pelukisan tempat, waktu, sebagai “aku” hanya dapat
dan suasana pada suatu peristiwa mengetahui sebatas apa yang bisa
yang ada dalam cerita fiksi. dia lihat, dengar, dan rasakan
Unsur-unsur latar menurut berdasarkan rangsangan peristiwa
Nurgiyantoro (2009: 227) dapat maupun tokoh lain.
dibedakan menjadi tiga, yaitu 6) Gaya Bahasa
tempat, waktu, dan sosial. Latar Pada novel terdapat cara
tempat adalah suatu unsur latar yang pengucapan bahasa yang sering
mengarah pada lokasi dan disebut gaya bahasa. Gaya bahasa
menjelaskan dimana peristiwa itu (style) merupakan cara pengucapan
terjadi. Latar waktu merupakan pengarang dalam mengemukakan
unsur latar yang mengarah pada sesuatu terhadap pembaca. Dalam
kapan terjadinya suatu peristiwa- style juga terdapat beberapa unsur

[95]

Struktur dan Nilai-nilai Pendidikan dalam Novel | Nisya & Nurazizah


Diglosia - Jurnal Pendidikan, Kebahasaan, dan Kesusastraan Indonesia e-ISSN: 2549-5119
Pendidikan Bahasa Indonesia, Universitas Majalengka
Vol. 3, No. 1, Februari 2019

seperti, leksikal, struktur kalimat, 2) Jujur, yakni sikap dan perilaku


retorika, dan penggunaan kohesi. yang menceminkan kesatuan
7) Amanat antara pengetahuan, perkataan,
Amanat adalah pesan-pesan dan perbuatan (mengetahui apa
yang ingin disampaikan pengarang yang benar, mengatakan yang
melalui cerita, baik tersurat maupun benar, dan melakukan yang
tersirat. Berdasarkan pengertian benar) sehingga menjadikan
tersebut Amanat merupakan pesan orang yang bersangkutan
yang dibawa pengarang untuk sebagai pribadi yang dapat
dihadirkan melalui keterjalinan dipercaya.
peristiwa di dalam cerita agar dapat 3) Toleransi, yakni sikap dan
dijadikan pemikiran maupun bahan perilaku yang mencerminkan
perenungan oleh pembaca. penghargaan terhadap
2. Pendidikan Karakter perbedaan agama, aliran
Pendidikan karakter menjadi hal kepercayaan, suku, adat, bahasa,
penting dalam pembentukan ras, etnis, pendapat, dan hal-hal
individu menjadi seorang diri yang lain yang berbeda dengan
sempurna dengan terus menerus dirinya secara sadar dan
melatih kemampuan diri demi terbuka, serta dapat hidup
menuju hidup yang lebih baik. tenang di tengah perbedaan
Pendidikan karakter diperuntukan tersebut.
bagi generasi penerus bangsa yang 4) Disiplin, yakni kebiasaan dan
dapat diperoleh melalui tindakan yang konsisten
pembelajaran dalam hal intelektual, terhadap segala bentuk
moral, dan spritual. Tujuan utama peraturan atau tata tertib yang
pendidikan katakter itu sendiri berlaku.
berupa pembentukkan individu yang 5) Kerja keras, yakni perilaku yang
berjiwa sosial, berpikir kritis, menunjukkan upaya secara
memiliki dan mengembangkan cita- sungguh-sungguh (berjuang
cita luhur, mencintai dan hingga titik darah penghabisan)
menghormati orang lain, serta adil dalam menyelesaikan berbagai
dalam segala hal. tugas, permasalahan, pekerjaan,
Nilai pendidikan karakter yang dan lain-lain dengan sebaik-
dikemukakan oleh Kemendikbud baiknya.
terdiri dari 18 karekter yang 6) Kreatif, yakni sikap dan perilaku
dipaparkan sebagai berikut: yang mencerminkan inovasi
1) Religius, yakni ketaatan dan dalam berbagai segi dalam
kepatuahan dalam memahami memecahkan masalah, sehingga
dan melaksanakan ajaran agama selalu menemukan cara-cara
(aliran kepercayaan) yang baru, bahkan hasil-hasil baru
dianut, termasuk dalam hal ini yang lebih baik dari sebelumnya.
adalah sikap toleran terhadap 7) Mandiri, yakni sikap dan
pelaksanaan ibadah agama perilaku yang tidak tergantung
(aliran kepercayaan) lain, serta pada orang lain dalam
hidup rukun dan berdampingan. menyelesaikan berbagai tugas

[96]

Struktur dan Nilai-nilai Pendidikan dalam Novel | Nisya & Nurazizah


Diglosia - Jurnal Pendidikan, Kebahasaan, dan Kesusastraan Indonesia e-ISSN: 2549-5119
Pendidikan Bahasa Indonesia, Universitas Majalengka
Vol. 3, No. 1, Februari 2019

maupun persoalan. Namun hal 13) Komunikatif, senang bersahabat


ini bukan berarti tidak boleh atau proaktif, yakni sikap dan
bekerjasama secara kolaboratif, tindakan terbuka terhadap orang
melainkan tidak boleh lain melalui komunikasi yang
melemparkan tugas dan santun sehingga tercipta kerja
tanggung jawab kepada orang sama secara kolaboratif dengan
lain. baik.
8) Demokratis, yakni sikap dan cara 14) Cinta damai, yakni sikap dan
berpikir yang mencerminkan perilaku yang mencerminkan
persamaan hak dan kewajiban suasana damai, aman, tenang,
secara adil dan merata antara dan nyaman atas kehadiran
dirinya dengan orang lain. dirinya dalam komunitas atau
9) Rasa ingin tahu, yakni cara masyarakat tertentu.
berpikir, sikap, dan perilaku 15) Gemar membaca, yakni
yang mencerminkan penasaran kebiasaan dengan tanpa paksaan
dan keingintahuan terhadap untuk menyediakan waktu
segala hal yang dilihat, didengar, secara khusus guna membaca
dan dipelajari secara lebih berbagai informasi, baik buku,
mendalam. jurnal, majalah, koran, dan
10) Semangat kebangsaan atau sebagainya, sehingga
nasionalisme, yakni sikap dan menimbulkan kebijakan bagi
tindakan yang menempatkan dirinya.
kepentingan bangsa dan negara 16) Peduli lingkungan, yakni sikap
di atas kepentingan pribadi atau dan tindakan yang selalu
individu dan golongan. berupaya menjaga dan
11) Cinta tanah air, yakni sikap dan melestarikan lingkungan sekitar.
perilaku yang mencerminkan 17) Peduli sosial, yakni sikap dan
rasa bangga, setia, peduli, dan perbuatan yang mencerminkan
penghargaan yang tinggi kepedulian terhadap orang lain
terhadap bahasa, budaya, maupun masyarakat yang
ekomoni, politik, dan sebagainya, membutuhkannya.
sehingga tidak mudah menerima 18) Tanggung jawab, yakni sikap dan
tawaran bangsa lain yang dapat perilaku seseorang dalam
merugikan bangsa sendiri. melaksanakan tugas dan
12) Menghargai prestasi, yakni sikap kewajibannya, baik yang
terbuka terhadap prestasi orang berkaitan dengan diri sendiri,
lain dan mengakui kekurangan sosial, masyarakat, bangsa,
diri sendiri tanpa mengurangi negara, maupun agama.
semangat berprestasi yang lebih
tinggi.

B. METODE PENELITIAN adalah Metode penelitian kualitatif.


Metode penelitian yang Moleong, (2005:6) mengemukakan
digunakan dalam penelitian ini bahwa, metode penelitian kualitatif

[97]

Struktur dan Nilai-nilai Pendidikan dalam Novel | Nisya & Nurazizah


Diglosia - Jurnal Pendidikan, Kebahasaan, dan Kesusastraan Indonesia e-ISSN: 2549-5119
Pendidikan Bahasa Indonesia, Universitas Majalengka
Vol. 3, No. 1, Februari 2019

adalah suatu riset yang bermaksud Sumber data penelitian dalam


untuk memahami fenomena yang penelitian ini yaitu Novel Into The
dialami oleh subjek penelitian. Magic Shop karya James R. Doty.
Misalnya perilaku, persepsi, Penulis sebagai instrumen kunci
motivasi, tindakan, dan lain-lain, dengan bantuan kartu data
secara holistic, dan dengan cara mengumpulkan data penelitian
deskripsi dalam bentuk kata-kata berupa struktur dan nilai-nilai
dan bahasa, pada suatu konteks pendidikan dalam novel Into The
khusus yang alamiah dan dengan Magic Shop karya James R. Doty.
memanfaatkan berbagai metode Kemudian mendeskripsikannya
alamiah. dalam pembahasan.

C. HASIL DAN PEMBAHASAN impiannya yaitu menjadi seorang


1. Struktur dalam Novel Into The ahli bedah saraf yang berhasil
Magic Shop menemukan misteri otak dan rahasia
Analisis novel Into The Magic jantung.
Shop menggunakan teori struktur b. Plot
pembangun prosa fiksi yang Sesuai dengan teori yang
dikemukakan oleh Nurgiyanto, dikemukakan oleh Nurgiyantoro
sebagai berikut. terdapat tiga pembagian dalam plot
a. Tema sebuah prosa fiksi, yaitu peristiwa,
Novel Into The Magic Shop konflik, dan klimaks.
bertemakan perjalan hidup 1) Peristiwa
seseorang. Perjalanan hidup tokoh Terdapat peralihan dari satu
aku yaitu Jim dalam pencarian jati keadaan ke keadaan yang lain
dirinya, proses mencintai dirinya dalam plot/alur cerita yang
sendiri, dan mengejar mimpinya dirincikan kembali menjadi tiga
menjadi seorang dokter. Pada bagian dijelaskan dalam tabel
akhirnya Jim berhasil meraih berikut:

Tabel 1. Analisis Peritstiwa


No. Jenis Peristiwa Hasil Analisis
1) Peristiwa fungsional “...saudara laki-lakiku, seperti biasa,
(peristiwa yang menentukan atau tidak di rumah. kukira mungkin ia
mempengaruhi perkembangan telah mengambilnya atau setidaknya
plot) mungkin tahu di mana benda
tersebut berada. Aku tidak tahu ke
mana ia pergi setiap hari tapi
kuputuskan untuk mengendarai
sepedaku dan pergi
mencarinya...(hal.18)”
...
“...aku sedang berkendara melalui
deretan ruko di Avenue I—sebuah
area yang tidak biasa untuk jalur
sepedaku...(hal.19”
...
“...sebuah toko yang belum pernah ku

[98]

Struktur dan Nilai-nilai Pendidikan dalam Novel | Nisya & Nurazizah


Diglosia - Jurnal Pendidikan, Kebahasaan, dan Kesusastraan Indonesia e-ISSN: 2549-5119
Pendidikan Bahasa Indonesia, Universitas Majalengka
Vol. 3, No. 1, Februari 2019

lihat sebelumnya—Toko Sulap


Kelinci Kaktus...(hal.19)”
...
“...’aku Ruth’ katanya. ‘siapa
namamu?’ senyumnya begitu
lebar...(hal.21)”
Dari penggalan-penggalan cerita di
atas terjadi peristiwa fungsional
yaitu Jim yang kehilangan jembol
plastik yang dicurigai diambil oleh
kakak laki-lakinya sehingga ia pergi
untuk mencari keberadaan
kakaknya yang melewati jalan
Aveneu I—sebuah area yang jarang
dilewatinya justru peristiwa
tersebutlah yang mengantarkan Jim
pada pertemuan pertamanya
dengan Ruth yang dalam cerita
menjadi tokoh yang memiliki
pengaruh cukup besar dalam fase
perjalanan kehidupan Jim
selanjutnya.
2) Peristiwa kaitan “...’sulapnya melampaui apapun yang
(peristiwa yang berfungsi sebagai kita miliki diluar sini.’ Dia
pengait peristiwa-peristiwa melambaikan tangannya ke
penting) sekeliling toko. ‘Dengan sulapnya
kau bisa belajar untuk mendapatkan
apapun yang kau inginkan. Itu
semacam jin dalam botol. Ia akan
memperkenalkan jin dalam
kepalamu’...(hal.43)”
Penggalan cerita di atas memiliki
keterkaitan dengan cerita
selanjutnya, perkataan tokoh dia
yaitu Niel—anak dari Ruth
terbuktikan dihalaman selanjutnya,
yang mana Ruth benar-benar
mengajari Jim sebuah sulap yang
luar biasa yaitu menyadari dan
mengendalikan suara-suara dalam
pikirannya.
“...Ruth adalah pesulap yang andal.
Aku tidak pernah tahu ada suara-
suara dalam kepalaku hingga Ruth
menunjukkannya. Aku tidak pernah
tahu betapa nyaringnya mereka
hingga Ruth memintaku mencoba
membuat mereka diam...(hal.70)”
3) Peristiwa acuan “...keluargaku tidak punya banyak
(peristiwa yang berhubungan uang. Aku sering kelaparan dan aku
dengan kejelasan perwatakan atau tidak menyukainya. Aku tidak suka
suasana yang terjadi di batin menjadi miskin...(hal.15)”
seorang tokoh dalam cerita) Kemiskinan yang dihadapi oleh Jim
menjadikan ia ingin terbebas dari

[99]

Struktur dan Nilai-nilai Pendidikan dalam Novel | Nisya & Nurazizah


Diglosia - Jurnal Pendidikan, Kebahasaan, dan Kesusastraan Indonesia e-ISSN: 2549-5119
Pendidikan Bahasa Indonesia, Universitas Majalengka
Vol. 3, No. 1, Februari 2019

lingkar kemiskinan itu sendiri, ia


bosan hidup miskin. Dipicu rasa
ingin terbebas dari segala yang
membebaninya membuat Jim
menjadi lebih berusaha untuk
meraih mimpi agar dapat merubah
kehidupannya yang sengsara.

2) Konflik internal, penulis paparkan dalam


Konflik terdapat dua jenis, yaitu tabel berikut ini.
konflik eksternal dan konflik

Tabel 2. Analisis Konflik


No. Konflik Hasil Analisis
1) Konflik eksternal Dalam novel terdapat konflik eksternal
(konflik yang terjadi pada yang mengarah pada kehidupan sosial,
seorang tokoh dengan sesuatu terlihat dari adanya permasalahan
yang berada di luar dirinya) dengan tokoh lain atau permasalahan
yang berkenaan dengan hubungan
antarmanusia., yang mana dibuktikan
dalam penggalan-penggalan cerita
dibawah:
“...ia akan memandangimu ketika kau
berada ditokonya. Aku cukup yakin
bahwa pria itu berpikir aku hendak
mencuri sesuatu. Setiap memasuki
tempat itu, dapat ku rasakan tatapan
mencuriganya mengikuti setiap
lagkahku...(hal.23)”
2) Konflik internal Dibawah ini merupakan penggalan
(konflik internal atau kejiwaan cerita yang mendeskripsikan konflik
adalah konflik yang terjadi yang tengah dirasakan oleh tokoh aku
dalam hati jiwa seorang tokoh yaitu Jim.
cerita) “...keluargaku tidak punya banyak uang.
Aku sering kelaparan dan aku tidak
menyukainya. Aku tidak suka menjadi
miskin...(hal.15)”

3) Klimaks tidak berhargatapi memiliki potensi


Puncak permasalahan dalam bernilaijutaan...(hal.268)”
novel adalah ketika Jim Namun saat Jim mulai
mengalami kebangkrutan karena berinvestasi, beberapa hal yang
kesalahannya yang asal ia pikir akan berjalan dengan
menginvestasikan semua baik tiba-tiba berubah dan
sahamnya pada Accurray tanpa semuanya menjadi berantakan
melihat latar belakang orang- karena saling merebutkan
orang yang terlibat dalam bisnis pembagian saham dalam
tersebut. perusahan. Manajer pengelola
“...aku telah memutuskan dana lindung merasa keberatan
mendonasikan sahamku di dan terjadi keributan.
Accuray—sahamku yang paling

[100]

Struktur dan Nilai-nilai Pendidikan dalam Novel | Nisya & Nurazizah


Diglosia - Jurnal Pendidikan, Kebahasaan, dan Kesusastraan Indonesia e-ISSN: 2549-5119
Pendidikan Bahasa Indonesia, Universitas Majalengka
Vol. 3, No. 1, Februari 2019

“...temanku yang duduk disana bahwa ia masih memiliki sihir


dalam diam namu minum terlalu yang diajarkan Ruth dahulu. Jim
banyak mendadak menyerukan,
‘kami ingin enam puluh persen
mengingat trik-trik sihir Ruth, ia
perusahaan...(hal.271)” mencoba melakukannya kembali
Setelah kekacauan yang dibuat bahwa ia dalam hidup perlu
oleh teman invertosnya, Jim merelaksasi tubuh,
yang berusaha menghubungi menenangkan pikiran, membuka
pengelola dana lindung lewat hati, dan memvisualisasikan hal
telpon untuk meminta maaf tak yang ingin diwujudkan.
kunjung mendapatkan respon. c. Penokohan
Seketika, saat itupun pasar Tokoh dan penokohan yang
saham pun anjlok dan Jim terdapat dalam novel Into The
mengalami kebangkrutan. Disaat Magic Shop dipaparkan dalam
kebangkuratannya itulah Jim tabel berikut.
teringat perkataan temannya

Tabel 3. Analisis Penokohan


No. Tokoh Watak
1. Jim a. Pekerja keras
“...’aku suka melatih sesuatu dana melakukannya dengan baik’...(hal.23)”
b. Tertutup
“...namun aku hanya berpura-pura. Remaja menginginkan kebebasan tapi
hanya ketika ia berdiri pada suatu dasar yang stabil dan aman...(hal.34)”
“...’apa kau gugup?’ ‘tidak’ dustaku—Jim...(hal.45)”
Jim tidak mudah mengungkapkan isi hatinya.
c. Ragu
“...situasi macam apa yang akan ku masuki?. Bagaimana jika aku tidak
cukup cerdas untuk mempelajari sulap yang ia hendak ajarkan?.
Bagaimana jika ia sungguh-sungguh seorang wanita gila yang hendak
menculikku dan membawaku ke tengah padang gurun lalu melakukan sihir
hitam pada tubuhku?...(hal.36)”
Tergambarkan dalam penggalan dibawah ini yang mana begitu banyak
pertanyaan yang muncul dalam benaknya sebelum ia mengambil
keputusan.
d. Lapang dada
“...aku menerima situasi tersebut. Aku menyadari setelah beberapa menit
tidak terdengar lagi suara apapun baik dalam kepalaku maupun
diluar...(hal.93)”
2. Ruth a. Ramah
“...senyumnya begitu lebar. Matanya begitu cokelat dan memancarkan
keramahan...(hal.21)”
b. Perhatian
“...ia tersenyum, ‘Tidak apa-apa. Tidak ada satu hal pun dari perkataanmu
yang dapat menjadi salah. Kita berbicara menganai apa yang kau rasakan.
Perasaan tidaklah benar atau salah. Itu hanyalah perasaan’...(hal.52)”
3. Niel Ramah
“...Niel tidak terlihat seperti seorang pesulap, sungguh...terlihat cukup
normal. Tidak ada topi ajaib, tidak ada jubah, tidak ada kumis...(hal.38)”
“...Niel tersenyum padaku...(hal.40)”
Laki-laki normal yang sama seperti manusia pada umumnya, ramah
seperti ibunya—Ruth.

[101]

Struktur dan Nilai-nilai Pendidikan dalam Novel | Nisya & Nurazizah


Diglosia - Jurnal Pendidikan, Kebahasaan, dan Kesusastraan Indonesia e-ISSN: 2549-5119
Pendidikan Bahasa Indonesia, Universitas Majalengka
Vol. 3, No. 1, Februari 2019

4. Ayah Penyayang
“...aku masih tidak tahu bagaimana akan membayar biaya perjalanan ke
Tulane. Tapi dua minggu kemudian sebuah amplop tiba dengan tulisan
yang kukenali sebagai tulisan ayahku. Disana ia menandatangani sebuah
cek untukku sebesar 1000 dolar...(hal.215)”
Ayah memang seorang pemabuk namun ia jarang dalam berbuat kasar
pada anggota keluarganya karena ia hanya akan berteriak dan memaki
dunia yang membuatnya menjadi orang yang menyedihkan disaat alkohol
tengah mempengaruhinya. Bahkan penggalan cerita dibawah ini
menggambarkan betapa ia menyayangi anaknya.
5. Ibu Lemah
“...ayahku kembali mendekati ibuku yang terlihat seperti burung kecil
kebingunandalam jubah mandi kebesarannya...(hal.200)”
Lemahnya ibu terlihat dari sikap ibu yang tidak mampu melawan ayah
yang selalu bersikap kasar padanya.
Mudah berputus asa
“...aku masuk ke kamar ibuku, dan ia ditempat tidur. Ia baru saja menelan
puluhan butir pil. Itu adalah pil untuk menenangkannya tapi ia terlalu
menegaknya terlalu banyak...(hal.54)”
Keputus asaannya ini terlihat dari seringnya ibu melakukan percobaan
bunuh diri untuk mengakhiri kehidupan miskinnya.
6. Kakak Pengecut, terlihat dari sikapnya yang selalu melarikan diri saat terjadinya
laki-laki keributan dirumah.
Jim “...kakakku masih bersembunyi dari dunia...(hal.165)”
“...ketika minum, ia—ayah memaki, menghancurkan barang, dan ibuku
menangis. Kakak laki-lakiku kabur ketika ini terjadi...(hal.53)”

d. Latar Berdasarkan hasil analisis


Latar menurut Nugriyantoro dipaparkan dalam tabel berikut
terbagi lagi menjadi tiga yaitu ini.
latar waktu, tempat, dan soial.

Tabel 4. Analisis Latar


No. Latar Hasil Analisis
1. Waktu • Tahun 1968
“...Lancaster, California, 1968...(hal.15)”
• Pagi
“...aku bangun pagi pada hari pertama...(hal.35)”
• Malam
“...aku pulang malam itu dan memutuskan lebih baik menuliskan
semua hal yang telah Ruth katakan...(hal.151)”
• Tahun 1981
“...setelah menyelesaikan kuliah di Tulane pada tahun
1981...(hal.227)”
• Tahun 2000
“...Pantai Newport, California, 2000...(hal.259)”
2. Tempat • Lancaster
“...Lancaster, California, 1968...(hal.15)”
• Avenue I
“...aku sedang berkendara melalui deretan ruko di Avenue I—
sebuah daerah yang tidak biasa untuk jalut sepedaku...(hal.19)”
• Toko Sulap Kelinci Kaktus

[102]

Struktur dan Nilai-nilai Pendidikan dalam Novel | Nisya & Nurazizah


Diglosia - Jurnal Pendidikan, Kebahasaan, dan Kesusastraan Indonesia e-ISSN: 2549-5119
Pendidikan Bahasa Indonesia, Universitas Majalengka
Vol. 3, No. 1, Februari 2019

“...disebelahnya terdapat sebuah toko yang belum pernah kulihat


sebelumnya—Toko Sulap Kelinci Kaktus...(hal.19).”
• Kantor Administrasi (dibelakang Toko Sulap Kelinci
Kaktus)
“...Kantor Administrasi temaram dan berbau sedikit lembab.
Tidak ada jendela dan hanya ada sebuah meja tua berwarna
cokelat dan dua kursi besi...(hal.44)”
• Rumah
“...aku keluar rumah lebih awal dari biasanya untuk pergi ke
toko sulap...(hal.99)”
• Akademik Kepolisian Daerah di Los Angeles
“...setiap sabtu selama dua belas minggu kami pergi dengan bus
menuju Akademik Kepolisian Daerah di Los Angeles dan
mempelajari mengenai penegakan hukum...(hal.171)”
• UC Irvine (Universitas Kedokteran)
“...aku tidak terlalu tahu apapun mengenai UC Irvine tapi
setidaknya tahu lebih banyak dibanding kampus lain...(hal.183)”
• Sekolah Kedokteran Tulane
“...itu adalah selebaran untuk program musim panas bertajuk
MEDREP di Sekolah Kedokteran Tulane...(hal.213)”
• Walter Reed
“...Walter Reed hanya berjarak satu mil dari sini...(hal.244)”
• Pantai Newport, California
“...Pantai Newport, California, 2000...(hal.259)”

e. Sudut Pandang secara langsung oleh tokoh “aku”


Sudut pandang dalam novel ini yaitu Jim.
adalah persona pertama “aku”. f. Amanat
Dengan teori yang digunakan yaitu Amanat dari novel Into The
miliki Nugriyantoro yang Magic Shop adalah untuk membantu
menyatakan bahwa sudut pandang kita membuka mata dan hati agar
yang menempatkan pengarang bekerja keras dalam mengejar
sebagai “aku” yang ikut dalam cerita. mimpi, memiliki tekad yang kuat
Kata ganti “dia” pada sudut untuk merubah nasib hidup, dan
pandang ini adalah “aku” sang yang terpenting adalah menjadi
pengarang. Pada sudut pandang ini seseorang yang lebih mengenal dan
kemahatahuan pengarang terbatas. mencintai dirinya sendiri.
Pengarang sebagai “aku” hanya Tidak lupa trik Ruth yang
dapat mengetahui sebatas apa yang diharapkan dapat diterapkan oleh
bisa dia lihat, dengar, dan rasakan setiap individu untuk kehidupan
berdasarkan rangsangan peristiwa yang lebih baik, yaitu mampu
maupun tokoh lain (2009: 262). merelaksasi tubuh, menenangkan
Seperti halnya dalam cerita yang pikiran, membuka hati, dan
mana novel dideskripsikan oleh memvisualisasikan hal yang ingin
tokoh aku yaitu Jim dengan diwujudkannya.
sepengetahuan sesaui dengan yang
dilihat, dirasa, dan didengarnya. 2. Pendidikan Karakter dalam
Semua peristiwa dalam novel Novel Into The Magic Shop
merupakan cerita yang diungkapkan a. Religius

[103]

Struktur dan Nilai-nilai Pendidikan dalam Novel | Nisya & Nurazizah


Diglosia - Jurnal Pendidikan, Kebahasaan, dan Kesusastraan Indonesia e-ISSN: 2549-5119
Pendidikan Bahasa Indonesia, Universitas Majalengka
Vol. 3, No. 1, Februari 2019

Dalam novel Into The Magic Shop mereka menjalankan hidup dengan
terdapat nilai religius, yaitu sebagai apa adanya.
berikut: c. Kerja Keras
“...Sang ibu mempercayaiku. Sang nenek Sikap kerja keras tokoh terdapat
mempercayai Tuhan. Aku mempercayai dalam kutipan berikut ini.
timku. Bersama, kami akan mencoba “...aku telah bekerja keras, melampaui
menyelamatkan nyawa anak laki-laki begitu banyak hal. Kini disinilah diriku,
ini...(hal.5)” melakukan operasi persis seperti yang
Penggalan cerita di atas selalu ku bayangkan...(hal.8)”
diketahui bahwa nenek dari anak Berdasarkan kutipan, tokoh
laki-laki yang tengah dioperasi oleh “aku” yang merupakan tokoh Jim
Jim mempercayai Tuhannya. Hal mengungkapkan bahwa dirinya telah
tersebut menandakan bahwa sang bekerja keras untuk sampai meraih
nenek beragama sekaligus taat dan impiannya. Sebagaimana tertulis
patuh dalam memahami dan didalam novel bahwa perjuangan Jim
melaksanakan ajaran agama yang yang berasal dari keluarga yang
mana dalam kesukaran ia tetap miskin dapat meraih impiannya
mempercayai Tuhannya. menjadi seorang dokter. Saat
“...Haruskah ku ceritakan mengenai berkuliah Jim harus membagi waktu
kejadian saat aku bersekolah di sekolah
Katolik...(hal.51)” antara kuliah dengan pekerjaan
Dari penggalan cerita diatas paruh waktu yang harus
menunjukkan nilai religuis yang dilakukannya untuk membiayai
mana Jim beragama yaitu agama kuliannya. Jim tidak pernah
Katolik. mengeluh, lelah pun ia abaikan asal
b. Jujur mimpinya menjadi nyata.
“...Sebagai dokter bedah, kami dilatih
Nilai kejujuran tokoh dalam untuk meniadakan respons badaniah
novel Into The Magic Shop terdapat selagi melakukan operasi. Kami tidak
pada kutipan berikut. mengambil jeda untuk ke kamar mandi.
“...anak-anak akan memberitahu hal Kami tidak makan. Kami telah dilatih
yang membuat mereka takut, hal yang untuk adai ketika punggung kami sakit
membuat mereka senang, dan hal yang atau otot-otot kami keram...(hal.7)”
mereka sukai mengenaimu dan yang Menjadi seorang dokter tidaklah
tidak. Tidak ada agenda tersembunyi mudah. Perjuangan mereka bukanlah
dan kau tidak harus menebak-nebak
apa yang sungguh-sungguh mereka sekedar mengorbankan banyak uang
rasakan...(hal.4)” untuk biaya sekolah, namun para
Kejujuran dimiliki oleh pribadi calon dokter mengorbankan waktu,
seorang anak. Nilai yang jiwa, dan raga dalam menjalankan
menceminkan sikap dan perilaku tugasnya sebagai dokter.
kesatuan antara pengetahuan, d. Menghargai Prestasi
perkataan, dan perbuatan dalam Novel Into The Magic Shop
mengetahui yang benar dan salah terdapat nilai menghargai prestasi,
terdapat dalam diri seorang anak, yaitu sebagai berikut
mereka selalu mengutarakan sesuai “...aku ingat saat pertama kali berada di
ruang operasi untuk membantu seorang
dengan apa yang diketahuinya, tidak dokter bedah populer yang terkenal. Ia
juga melebih-lebihkan perkataan bukan hanya seorang yang luar biasa
ataupun perbuatannya karena tapi juga sebagi primadona yang agresif

[104]

Struktur dan Nilai-nilai Pendidikan dalam Novel | Nisya & Nurazizah


Diglosia - Jurnal Pendidikan, Kebahasaan, dan Kesusastraan Indonesia e-ISSN: 2549-5119
Pendidikan Bahasa Indonesia, Universitas Majalengka
Vol. 3, No. 1, Februari 2019

dan arogan ketika mengambil jeda sesaat kemudian


mengoperasi...(hal.7)” melanjutkan. ‘Ketika berada dikelas
Sikap Jim sangatlah terbuka empat, aku bertemu dengan seorang
terhadap prestasi orang lain. Ia pria, seorang dokter. Ia telah
menanamkan dalam diriku bahwa suatu
begitu menghargai prestasi hati aku dapat menjadi seorang dokter
seniornya dalam melakukan pula’...(hal.209)”
pekerjaan. Jim tanpa ragu Orang-orang yang melakukan
mengungkap kekagumannya pendiskriminasian pada Jim yang
sebagaimana tertulis di dalam novel. tengah berjuang masuk sekolah
e. Rasa Ingin Tahu kedokteran justru diragukan
Rasa ingin tahu tokoh dalam kemampuannya oleh tim penguji.
novel Into The Magic Shop Namun, kalimat tanya Jim yang
dipaparkan dalam kutipan berikut. begitu sarkastis menyadarkan tim
“...Tapi, aku menuntun sepedaku ke penguji bahwa setiap orang memiliki
pintu depan, berharap tempat itu buka.
Aku penasaran apakah mereka menjual
kedudukan yang sama, dan juga
jempol plastik dan berapa kesempatan yang sama. Tidak ada
harganya...(hal,19)” berbedaan, baik itu miskin atau kaya,
Kutipan tersebut menunjukkan barang memiliki tekad yang kuat
sikap Jim yang mencerminkan siapapun dapat menjadi dokter.
keingintahuan terhadap sesuatu hal
yang dilihatnya. D. SIMPULAN
f. Nilai Peduli Sosial Berdasarkan hasil analisis data
Dalam novel Into The Magic Shop yang dilakukan untuk menemukan
terdapat nilai peduli, sebagai berikut. struktur pembangun karya sastra
“...’karena kehidupan telah mulai dan nilai-nilai pendidikan karakter
membuka hatimu. Kau peduli, Jim. Kau pada novel Into The Magic Shop,
peduli pada keluargamu. Kakak laki-
lakimu, ibumu, dan bahkan ayahmu.
dapat disimpulkan sebagai berikut.
Kau peduli ketika kau pikir Niel marah Pertama, struktur pembangun
padamu. Kau cukup peduli untuk datang karya sastra dalam novel Into The
ke sini setiap hari. Aku tidak meragukan Magic Shop karya James R. Doty, MD
kemampuanmu untuk memedulikan mencakup tema, plot, peristiwa,
orang lain—itu adalah bagian dari
membuka hatimu’...(hal.112)”
konflik, klimaks, penokohan, latar,
Jim dalam menjalankan sudut pandang, dan amanat.
hidupnya menerapkan nilai peduli Kedua, berdasarkan delapan
sosial dengan bersikap peduli belas karakter yang dikemukakan
terhadap Ruth, Niel, kakak laki-laki, Kemdikbud, terdapat sembilan
Ibu, dan bahkan Ayahnya yang karakter atau sikap tokoh dalam
merupakan seorang pemabuk novel Into The Magic Shop.
g. Toleransi Kesembilan nilai tersebut mencakup
Sikap toleransi terdapat pada nilai religius, jujur, kerja keras,
kutipan berikut. menghargai prestasi, kreatif, rasa
“...’siapa yang memberimu hak untuk ingin tahu, peduli sosial, dan
menghancurkan mimpi orang lain?’ aku toleransi.

[105]

Struktur dan Nilai-nilai Pendidikan dalam Novel | Nisya & Nurazizah


Diglosia - Jurnal Pendidikan, Kebahasaan, dan Kesusastraan Indonesia e-ISSN: 2549-5119
Pendidikan Bahasa Indonesia, Universitas Majalengka
Vol. 3, No. 1, Februari 2019

DAFTAR PUSTAKA

Bogdan dan Taylor. (1975).


Metodologi Penelitian Kualitatif.
Bandung: Remadja Karya.
Doty, J. R. (2018). Into The Magic
Shop. Jakarta Selatan: Mata Aksara
Moleong, L.J. (2005). Metodologi
Penelitian Kualitatif. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Nurgiyantoro, B. (2009). Teori
Pengkajian Fiksi. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.
Septiaji, A. (2018). Pengembangan
nilai-nilai karakter dalam teks
sastra tradisional melalui media
peta pikiran digital sebagai
inovasi pembelajaran bagi guru
pendidikan dasar. Diglosia:
Jurnal Pendidikan, Kebahasaan,
dan Kesusastraan Indonesia, 2(1).
Septiaji, A. (2018). Peran sastra,
intelektualitas, dan popularitas
dalam esai 33 tokoh sastra
indonesia paling berpengaruh
karya jamal d. Rahman,
dkk. Jurnal Tuturan, 6(1), 738-
744.
Wahidmurni. (2017). Pemaparan
Metode Penelitian Kualitatif. UIN
Maulana Malik Ibrahim Malang.

[106]

Struktur dan Nilai-nilai Pendidikan dalam Novel | Nisya & Nurazizah

Anda mungkin juga menyukai