Anda di halaman 1dari 10

PETUNJUK PELAKSANAAN PEMANFAATAN APLIKASI SOBAT TB SEBAGAI

MEDIA INFORMASI DAN SKRINING MANDIRI UNTUK MEMBANTU PENEMUAN


KASUS TBC

1. PENGERTIAN
SOBAT-TB adalah aplikasi berbasis mobile android yang dirancang untuk
memberikan kemudahan akses terhadap informasi TBC yang akurat, fasilitas
pelayanan kesehatan TBC, serta deteksi TBC secara mandiri.
Aplikasi SOBAT TB dikembangkan untuk membantu program penanggulangan TBC
dalam upaya penemuan kasus secara pasif-intensif di layanan kesehatan serta aktif-
masif di masyarakat melalui kontak investigasi maupun skrining pada populasi khusus
seperti sekolah, asrama, tempat kerja dan lain-lain

2. TUJUAN
Sebagai acuan untuk tim program TBC di kabupaten/kota dalam pelaksanaan
pemanfaatan aplikasi SOBAT TB sebagai media informasi dan skrining untuk
membantu penemuan kasus

3. KEBIJAKAN
Optimalisasi upaya penemuan kasus TBC secara pasif intensif berbasis Fasilitas
Pelayanan Kesehatan dan secara aktif berbasis institusi dan komunitas;
• Perpres no. 67 tahun 2021 tentang Penangulangan TBC.
• Strategi Nasional Penanggulangan TB tahun 2020-2024
• Juknis Investigasi Kontak Pasien TBC bagi Petugas Kesehatan dan Kader
tahun 2019
• Juknis Penanganan Infeksi Laten Tuberkulosis (ILTB) tahun 2020

4. PROSEDUR PELAKSANAAN KEGIATAN


a. Dinas kesehatan kab/kota mengidentifikasi kegiatan skrining yang akan
dilaksanakan. Apakah dalam kegiatan investigasi kontak atau kegiatan skrining
pada masyarakat umum dan populasi berisiko lain
b. Dinas kesehatan kab/kota menetapkan sasaran dan alat bantu skrining
menggunakan aplikasi SOBAT TB.
c. Dalam aplikasi SOBAT TB dikelompokkan dalam 5 kategori alur, yaitu :
1) Skrining umum, digunakan untuk skrining kepada masyarakat luas baik anak
maupun dewasa tanpa ada syarat dan ketentuan khusus, termasuk
didalamnya adalah populasi berisko tinggi
2) Program Kerjasama, digunakan untuk skrining dengan sasaran tertentu
misalnya anak sekolah, pesantren, pekerja atau kelompok lainnya yang
disepakati oleh penangungjawab (Lembaga, Organisasi Perangkat Daerah
/OPD, atau perusahaan) yang telah bekerjasama dengan dinas kesehatan
atau fasyankes. Keuntungannya adalah memperrmudah analisis dan
pelaksanaan kegiatan. Skrining ini membutuhkan kode token yang dapat
dibuat oleh admin dinas kesehatan maupun fasyankes di website admin
SOBAT TB
3) Investigasi kontak, digunakan untuk skrining pada kontak pasien TBC yang
pelaksanaanya mengikuti petunjuk teknis investigasi kontak kementerian
kesehatan
4) Alur penggunaan aplikasi SOBAT TB pada kegiatan skrining di layanan
kesehatan
5) Alur lain dapat menyesuaikan dengan keempat alur yang ada
d. Petugas Fasyankes, kader atau pelaksana skrining mensosialisasi pengunaan
aplikasi SOBAT TB kepada sasaran baik individu maupun kelompok, melalui
layanan Fasyankes, kunjungan rumah, sekolah, pesantren, Lapas atau lokasi
kegiatan lainnya.
e. Sasaran melakukan kegiatan skrining dengan menggunakan aplikasi SOBAT TB
sesuai dengan dengan kategori alur dalam aplikasi. Alur setiap kategori akan
dijelaskan pada point E tentang alur penggunaan aplikasi SOBAT TB
f. Petugas kesehatan memastikan seluruh skrining dengan hasil:
• Terduga TBC
• Terduga TBC RO,
• Berisiko tinggi TBC (dari kegiatan investigasi kontak),
• Terpapar TBC (dari kegiatan investigasi kontak)
ditindak lanjuti dengan menghubungi pasien atau berkoordinasi dengan instansi
terkait jika berasal dari skrining program kerjasama, atau berkoordinasi dengan
kader jika berasal dari kegiatan investigasi kontak untuk memastikan pasien
datang ke Fasyankes untuk pemeriksaan TBC sesuai standar
g. Petugas kesehatan melakukan update tindak lanjut dan pemantauan di aplikasi
SOBAT TB
h. Melakukan pencatatan dan pelaporan sesuai program di SITB

5. ALUR PENGGUNAAN SOBAT TB


a. Alur penggunaan aplikasi SOBAT TB dalam kegiatan investigasi kontak
1) Dinas kesehatan melakukan indentifikasi data kasus indeks (kasus TBC)
berdasarkan wiayah puskesmas domisili pasien dan memberikan data tersebut
kepada puskesmas
2) Puskesmas bersama dengan SSR/IU GF Komunitas atau CSO/OPD lain yang
terlibat berkoordinasi untuk menentukan pelaksana kegiatan, kader atau
pelaksana lainnya untuk setiap kasus indeks dan membuat rencana jadwal
kegiatan investigasi kontak
3) Pelaksana kegiatan investigasi kontak atau kader mendapatkan data indeks
kasus dari puskesmas atau SSR/IU GF komunitas
4) Pelaksana kegiatan atau kader kembali berkoordinasi dengan petugas
puskesmas untuk menentukan jadwal investigasi kontak sesuai dengan rencna
atau kesepakatan
5) Pelaksana kegiatan atau kader mengunjungi rumah kasus indeks untuk
melakukan investigasi kontak
6) Kader memberikan edukasi kepada kasus indeks, kontak serumah dan kontak
erat serta melakukan skrining kepada kontak menggunakan aplikasi SOBAT
TB
7) Bagi kontak serumah, skrining dapat dilakukan oleh kasus indeks maupun oleh
kontak secara mandiri, namun bagi kasus indeks dan kontak serumah yang
tidak memiliki gawai/telepon pintar, skrining dapat dibantu oleh kader atau
petugas kesehatan
8) Bagi kontak erat pasien (selain kontak serumah), skrining dilakukan oleh kader
atau petugas kesehatan untuk menjaga kerahasiaan dan privasi kasus indeks
9) Skrining menggunakan aplikasi SOBAT TB
a) Akses menu “skrining” dan pilin ikon “investigasi kontak”
b) Daftarkan kasus indeks terlebih dahulu dengan pilih ikon “tambah baru”,
pilih puskesmas domisili kasus indeks dan kader yang mendampingi
c) Pilih kasus indeks yang telah didaftarkan, kemudian tambah kontak yang
akan dilakukan skrining dengan memilih “tambah kontak”
d) Isi data kontak dan jawab pertanyaan skrining dengan jawaban yang jujur
dan sebenar – benarnya
e) Hasil skrining akan keluar setelah melakukan pengisian pertanyaan
skrining selesai. Adapun hasil skrining tersebut adalah:
▪ Terduga TBC :Batuk/bergejala TBC
▪ Terduga TBC RO : Batuk/bergejala TBC dengan kasus indeks
TBC RO atau pernah terdiagnosis TBC
▪ Berisiko Tinggi Tertular TBC :Tidak batuk/memiliki gejala TBC
tetapi memiliki faktor risiko dan gejala lain yang tidak memenuhi
kriteria TBC
▪ Terpapar TBC :Tidak batuk/memiliki gejala TBC
▪ Dalam Pengobatan TBC :Sedang menjalani pengobatan TBC
10) Kader melakukan rujukan pasien
▪ Kader merujuk seluruh kontak serumah (dengan hasil apapun) ke
Puskemas untuk melakukan pemeriksaan diagnosis TBC dan tata
laksana ILTB (Infeksi Laten TBC) untuk mendapatkan TPT (Terapi
Pencegahan Tuberkulosis) jika hasil pemeriksaan diagnosis TBC
terbukti tidak sakit TBC.
▪ Untuk kontak erat (selain kontak serumah) rujuk pasien dengan
hasil skrining : Terduga TBC, Terduga TBC RO, dan Berisiko Tinggi
TBC untuk melakukan pemeriksaan diagnosis TBC dan tata
laksana ILTB. Untuk kontak erat dengan hasil skrining “terpapar
TBC” lakukan edukasi pencegahan TBC termasuk pola hidup sehat
dan menjaga protokol kesehatan
11) Petugas kesehatan melakukan update konfirmasi kehadiran kontak yang
dilakukan skrining di aplikasi SOBAT TB pada bagian detail skrining investigasi
kontak atau ikon garis-garis di pojok kiri atas menu beranda (dapat juga
dilakukan pada website admin SOBAT TB). Bagi kontak yang melakukan
skrining secara mandiri, update kehadiran dapat dilakukan secara mandiri
dengan scan QR code
12) Petugas kesehatan melakukan penginputan data di SITB
13) Petugas kesehatan atau kader atau SSR/IU melakukan update data
pemantauan pasien di aplikasi SOBAT TB (bagi SSR/IU, update pemantauan
dilakukan pada website admin SOBAT TB)
14) Kader eksport TB16 pada aplikasi SOBAT TB
15) SSR/IU melakukan eksport form TB16RK pada website admin SOBAT TB
Gambar 1. Alur penggunaan aplikasi SOBAT TB dalam kegiatan Investigasi Kontak
b. Alur penggunaan aplikasi SOBAT TB pada masyararakat umum (bukan
peserta program kerjasama, termasuk didalamnya adalah populasi berisiko
tinggi)
1) Setelah dinas kesehatan menetapkan sasaran dan melakukan edukasi
penggunaan aplikasi SOBAT TB, selanjutnya dilakukan identifikasi sasaran
yang memiliki akses terhadap aplikasi SOBAT TB dan yang tidak memiliki
akses. Adapun kriteria pengguna yang memilik akses adalah: memiliki ponsel
pintar berbasis android dengan spesifikasi minimal android 5 lolipop, dapat
melakukan pendaftaran akun secara mandiri dan memilik akses internal saat
melakukan skrining
2) Sasaran yang memilik akses aplikasi SOBAT TB dapat melakukan skrining
secara mandiri. Sasaran yang tidak memiliki akses aplikasi SOBAT TB skrining
dapat dibantu oleh keluarga atau petugas atau orang lain yang memiliki akses
aplikasi SOBAT TB.
3) Pengguna (orang yang akan melakukan skrining menggunakan aplikasi
SOBAT TB) Mengakses menu “skrining” dan memilik ikon “mulai skrining”.
Membaca lembar persetujuan, menyetujui dengan klik centang untuk
melanjutkan skrining, kemudian pilih kategori usia yang sesuai
4) Pilih skrining “umum” kemudian pilih kategori skrining “diri sendiri” atau “orang
laun”. Pilih “orang lain” jika pengguna akan membantu melakukan skrining
kepada orang lain.
5) Isi pertanyaan skrining dengan jujur dan sebenar-benarnya
6) Hasil skrining akan keluar setelah pengguna menyelesaikan pertanyaan
7) Jika hasil skrining menunjukkan sebagai “terduga TBC”, “terduga TBC RO”
maka lakukan kunjungan ke fasyankes untuk melakukan pemeriksaan
diagnosis TBC, petugas kesehatan juga harus memastikan pengguna dengan
hasil skrining tersebut datang ke layanan. Jika hasil skrining menunjukkan
“sedang menjalani pengobatan TBC” maka petugas kesehatan dapat
melakukan tindak lanjut untuk memastikan pengobatan sesuai standar dan
melakukan edukasi untuk rutin minum obat. Jika hasil skrining menunjukkan
“bukan terduga TBC” diharapkan tetap menjaga kesehatan dan menerapkan
protokol kesehatan dalam masa pandemi covid 19
8) Petugas kesehatan melakukan update konfirmasi kehadiran pengguna yang
datang ke layanan di aplikasi SOBAT TB pada bagian detail data skrining atau
ikon garis-garis di pojok kiri atas menu beranda (dapat juga dilakukan pada
website admin SOBAT TB). Bagi pengguna yang melakukan skrining secara
mandiri, update kehadiran dapat dilakukan secara mandiri dengan scan QR
code
9) Petugas kesehatan melakukan penginputan data di SITB
10) Petugas kesehatan melakukan update data pemantauan pasien di aplikasi
SOBAT TB atau website admin SOBAT TB
Gambar 2. Alur penggunaan aplikasi SOBAT TB pada masyarakat umum
c. Alur penggunaan aplikasi SOBAT TB pada Program Kerjasama, kegiatan
skrining Kerjasama anak sekolah atau pesantren, pekerja dan sasaran lainnya
1) Setelah dinas kesehatan menetapkan sasaran anak sekolah atau pesantren
atau asrama dan melakukan edukasi penggunaan aplikasi SOBAT TB,
selanjutnya dilakukan identifikasi sasaran yang memiliki akses terhadap
aplikasi SOBAT TB dan yang tidak memiliki akses. Adapun kriteria pengguna
yang memilik akses adalah: memiliki ponsel pintar berbasis android dengan
spesifikasi minimal android 5 lolipop, dapat melakukan pendaftaran akun
secara mandiri dan memiliki akses internal data saat melakukan skrining
2) Sasaran yang memilik akses aplikasi SOBAT TB dapat melakukan skrining
secara mandiri. Sasaran yang tidak memiliki akses aplikasi SOBAT TB,
skrining dapat dibantu oleh keluarga atau guru atau petugas atau orang lain
yang memiliki akses terhadap aplikasi SOBAT TB
3) Pengguna (orang yang akan melakukan skrining menggunakan aplikasi
SOBAT TB) Mengakses menu “skrining” dan memilik ikon “mulai skrining”.
Setelah itu membaca lembar persetujuan, menyetujui dengan klik centang
untuk melanjutkan skrining, kemudian pilih kategori usia yang sesuai
4) Pilih ikon “skrining kerjasama” kemudian masukkan kode token yang telah
diberikan pihak sekolah atau petugas kesehatan
5) Pilih kategori skrining “diri sendiri” atau “orang lain”. Pilih “orang lain” jika
pengguna akan membantu melakukan skrining kepada orang lain.
6) Isi pertanyaan skrining dengan jujur dan sebenar-benarnya
7) Hasil skrining akan keluar setelah pengguna menyelesaikan pertanyaan
8) Petugas kesehatan melakukan tindak lanjut jika hasil skrining “terduga TBC”
atau “terduga TBC RO” sesuai kesepakatan dengan pihak sekolah atau
pesantren, apakah peserta yang datang secara mandiri ke layanan atau
petugas yang akan melakukan pengambilan sampel dahak untuk pemeriksaan
diagnosis dengan datang ke sekolah atau pesantren. Jika hasil skrining
menunjukkan “sedang menjalani pengobatan TBC” maka petugas kesehatan
dapat melakukan tindak lanjut untuk memastikan pengobatan sesuai standar
dan melakukan edukasi untuk rutin minum obat. Jika hasil skrining
menunjukkan “bukan terduga TBC” diharapkan tetap menjaga kesehatan dan
menerapkan protokol kesehatan dalam masa pandemi covid 19
9) Petugas kesehatan melakukan update konfirmasi kehadiran pengguna atau
terduga yang datang ke layanan di aplikasi SOBAT TB pada bagian detail data
skrining atau ikon garis-garis di pojok kiri atas menu beranda (dapat juga
dilakukan pada website admin SOBAT TB). Bagi pengguna atau terduga yang
melakukan skrining secara mandiri, update kehadiran dapat dilakukan secara
mandiri dengan scan QR code
10) Petugas kesehatan melakukan penginputan data di SITB
11) Petugas kesehatan melakukan update data pemantauan pasien di aplikasi
SOBAT TB atau website admin SOBAT TB
Gmbar 3. Alur penggunaan aplikasi SOBAT TB pada Program Kerjasama,
kegiatan skrining Kerjasama anak sekolah atau pesantren, pekerja dan sasaran
lainnya
d. Alur penggunaan aplikasi SOBAT TB pada kegiatan skrining di layanan
kesehatan
1) Setelah dinas kesehatan menetapkan sasaran pengunjung fasyankes dan
melakukan edukasi penggunaan aplikasi SOBAT TB, selanjutnya petugas
pendaftaran di poli atau fasyankes sasaran mengarahkan kepada pengunjung
untuk melakukan skrining TBC menggunakan aplikasi SOBAT TB
2) Petugas pendaftaran mengidentifikasi pengunjung yang memiliki akses
terhadap aplikasi SOBAT TB dan yang tidak memiliki akses.
3) Sasaran yang memiliki akses aplikasi SOBAT TB dapat melakukan skrining
secara mandiri. Sasaran yang tidak memiliki akses aplikasi SOBAT TB skrining
dapat dibantu oleh keluarga pengantar yang memiliki akses aplikasi SOBAT TB
atau oleh petugas pendaftaran
4) Pengguna/pengunjung/petugas mengakses menu “skrining” dan memilik ikon
“mulai skrining”. Membaca lembar persetujuan, menyetujui dengan klik centang
untuk melanjutkan skrining, kemudian pilih kategori usia yang sesuai
5) Pilih skrining “umum” kemudian pilih kategori skrining “diri sendiri” atau “orang
laun”. Pilih “orang lain” jika pengguna akan membantu melakukan skrining
kepada orang lain.
6) Isi pertanyaan skrining dengan jujur dan sebenar-benarnya
7) Hasil skrining akan keluar setelah pengguna menyelesaikan pertanyaan
8) Jika hasil skrining menunjukkan sebagai “terduga TBC”, “terduga TBC RO”
maka petugas melaporkan kepada PIC program TBC di layanan dan dokter
penanggungjawab untuk dilakukan kolaborasi untuk pemeriksaan TBC sesuai
program. Jika hasil skrining menunjukkan “sedang menjalani pengobatan TBC”
maka petugas kesehatan dapat melakukan tindak lanjut untuk memastikan
pengobatan sesuai standar dan melakukan edukasi untuk rutin minum obat,
lakukan konsultasi kepada dokter penanggungjawab. Jika hasil skrining
menunjukkan “bukan terduga TBC” diharapkan tetap menjaga kesehatan,
menerapkan protokol kesehatan dalam masa pandemi covid 19 dan
melanjutkan kunjungan
9) Jika layanan yang dikunjungi merupakan puskesmas domisili pasien, maka
petugas puskesmas melakukan update konfirmasi kehadiran (pasien yang telah
datang untuk pengambilan sampel dahak untuk pemeriksaan diagnosis) di
aplikasi SOBAT TB pada bagian detail data skrining atau ikon garis-garis di
pojok kiri atas menu beranda (dapat juga dilakukan pada website admin SOBAT
TB). Bagi pengguna yang melakukan skrining secara mandiri, update kehadiran
dapat dilakukan secara mandiri dengan scan QR code
10) Jika layanan yang dikunjungi bukan puskesmas domisili pasien, PIC program
TBC layanan yang dikunjungi melaporkan kepada petugas TBC puskesmas
domisili pasien bahwa pasien terduga dari SOBAT TB telah melakukan
pemeriksaan diagnosis, kemudian petugas puskesmas melakukan update
konfirmasi kehadiran di aplikasi SOBAT TB pada bagian detail data skrining
atau ikon garis-garis di pojok kiri atas menu beranda (dapat juga dilakukan pada
website admin SOBAT TB).
11) Petugas kesehatan melakukan penginputan data di SITB
12) Petugas puskesmas domisli melakukan update data pemantauan pasien di
aplikasi SOBAT TB atau website admin SOBAT TB setelah mendapatkan
laporan dari fasyankes awal terkait hasil pemeriksaan.
Gambar 5. Alur penggunaan aplikasi SOBAT TB pada kegiatan skrining di
layanan kesehatan

Anda mungkin juga menyukai