Anda di halaman 1dari 58

KEBIJAKAN

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN


DIABETES MELITUS

DIREKTORAT P2 PENYAKIT TIDAK MENULAR


DITJEN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
KEMENTERIAN KESEHATAN R.I
2017 1
SISTIMATIKA
1. PENDAHULUAN

2. DIABETES MELITUS (DM)

3. PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN DM DI INDONESIA

4. PENGELOLAAN DM

5. MANAJEMEN PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN DM

6. SURVEILANS DM

7. PEMBIAYAAN

8. PENUTUP

2
PENDAHULUAN

3
Diabetes: A global emergency

Indonesia menduduki
urutan no 7 setelah
China, India, USA,
Brazil, Rusia dan
Meksiko dengan beban
estimasi DM sebesar 10
IDF Diabetes Atlas juta
Diabetes around the world

Adult Mortality from Diabetes, HIV AIDS, TB,


& Malaria
World burden of diabetes
IDF Atlas 7th edition 2015

6
Global Projections for Adults with Diabetes
2015-2040 (millions) Data from IDF, 2015
REGION 2015 2040 INCREAS
E%
.

World 415 642 55


Africa 14 34 140
MENA 35 72 105
SE Asia 78 140 79
S & C America 30 49 63
Western Pacific 153 215 41
N America & 44 61 39
Caribbean
Europe 60 71 18
7
BEBAN PENYAKIT DI INDONESIA

• Pemerintah & masy menghadapi beban ganda


(peny menular & peny tidak menular)
8
• PTM membutuhkan biaya tinggi dan teknologi tinggi Sumber IHME: 2010
SEPULUH PENYEBAB KEMATIAN UTAMA
(SEMUA UMUR) SAMPLE REGISTRATION SYSTEM (SRS)
INDONESIA, 2014

No Penyebab Kematian %
1 Stroke (I60 - I69) 21.1
2 Penyakit Jantung Koroner (I20 – I25) 12.9
3 Diabetes mellitus dengan komplikasi (E10 – E14) 6.7
4 Tuberkulosis Paru (A15 – A16) 5.7
5 Hipertensi dengan komplikasi (I11 – I13) 5.3
6 Penyakit Paru Obstruksi Kronis (J40-J47) 4.9
7 Penyakit Hati (K70 – K76) 2.7
8 Kecelakaan lalu lintas (V01– V99) 2.6
9 Pneumonia (J12 – J18) 2.1
10 Diare dan penyakit infeksi saluran pencernaan lain (A09) 1.9
9
Karakteristik DM di Indonesia
Tahun 2007 - 2013

Sumber : Riskesdas Sumber : Riskesdas


2007 2013
10
 
PROPORSI PENDUDUK 2007 2013
FAKTOR RISIKO PTM
(%) (%)
DENGAN
FAKTOR RISIKO PTM 1 Merokok (usia ≥ 15 th) 34,7 36,3
DI INDONESIA
Aktifitas fisik kurang (usia ≥ 10
2 48,2 26,1
th)

Merubah 3
Kurang konsumsi sayur & buah
(usia ≥ 10 th)
93,6 93,5
perilaku
4 Konsumsi minuman beralkohol 4,6 n.a
merupakan
tantangan 5 Obesitas Sentral (usia ≥ 18 th) 18,8 26,6

utama dalam 6
Gangguan mental emosional
11,6 6,0
(usia ≥ 15 th)
pengendalian
dan Sumber: Riskesdas 2007;
pencegahan Riskesdas 2013
11
PTM
Nutrition Situation in
INDONESIA
Over
Nutrition
Undernutrition Overnutrition

11,9
%
KVA
controlled emerging
GAKI

19,6 NCD
undernutriti
%
on
37,2 Stunting un-finished
%
Anemia 37,1%
pregnant
woman28,1% U-5 12
DIABETES MELITUS (DM)

13
DIABETES MELITUS
DEFINISI
Diabetes Melitus (DM) merupakan suatu
kelompok penyakit metabolik dengan
karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena
kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-
duanya.

14
FAKTOR RISIKO DIABETES MELITUS
1. Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi
• Usia ≥ 40 tahun
• Riwayat keluarga DM (+)
• Riwayat pernah menderita diabetes gestasional
• Riwayat berat badan lahir rendah, kurang dari 2500 gram.

2. Faktor risiko yang dapat dimodifikasi


•Kegemukan (BB  120% BB idaman atau IMT  23 kg/m2) dan lingkar
perut pria ≥ 90 cm dan wanita ≥ 80 cm.
•Kurangnya aktivitas fisik
•Hipertensi, tekanan darah diatas 140/90 mmHg
•Riwayat dislipidemia, kadar lipid (Kolesterol HDL ≤ 35 mg/dl dan atau
Trigliserida  250 mg/dl)
•Memiliki riwayat penyakit kardiovaskular
•Diet tidak sehat, dengan tinggi gula dan rendah serat
15
TANDA DAN GEJALA
Keluhan Klasik, yaitu: Keluhan lainnya, yaitu:
•Sering kencing (poliuri) •Kesemutan
•Cepat lapar (polifagia) •Gatal di daerah genitalia
•Sering haus (polidipsi) •Keputihan pada wanita
•Berat badan menurun (flour albus)
cepat tanpa penyebab yang •Luka sulit sembuh
jelas •Bisul yang hilang timbul
•Penglihatan kabur
•Cepat lelah
•Mudah mengantuk
•Disfungsi ereksi

16
DIAGNOSIS DIABETES MELITUS
SAMPEL BUKAN BELUM
PEMERIKSAAN DM
DARAH DM PASTI DM
KADAR
PLASMA
GLUKOSA
VENA  100 100-199  200
DARAH
DARAH  90 90-199  200
SEWAKTU
KAPILER
(MG/DL)
KADAR PLASMA
GLUKOSA VENA  100 100-125  126
DARAH PUASA DARAH  90 90-99  100
(MG/DL) KAPILER
17
KOMPLIKASI DIABETES
Komplikasi Akut :
• Komplikasi Akut
• Ketoasidosis
• Infeksi yang berulang
• Penurunan Berat Badan

Komplikasi Kronik :
•Nefropati Diabetik (Gangguan Ginjal)
•Retinopati Diabetik (Gangguan
Mata/Penglihatan)
•Neuropati Diabetik (Gangguan Saraf yang
menyebabkan ulserasi dan amputasi pada
kaki)
•Penyakit Kardiovaskuler (Penyakit Jantung) 18
PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN DM
DI INDONESIA

19
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PTM
Continuum of Care

Populasi Populasi Populasi


sehat Berisiko dengan PTM

Promosi Kesehatan Pengendalian FR PTM Pengendalian PTM dan


Terintegrasi Komplikasi

• Deteksi dini FR • Pencegahan Komplikasi


• Lingkungan Kondusif • Diagnosis dini •Kegawatdaruratan  Patuh Minum Obat
KTR, Sarana OR dll • Penatalaksanaan Faktor Risiko :
• Gaya Hidup Sehat:
•Pemeriksaan Rajin kontrol
- Hipertensi Gaya Hidup Sehat : Tidak merokok,
 Tidak Merokok - Dislipidemia Lanjutan
• Pengobatan Diet Sehat Kalori Seimbang, cukup
 Cukup Aktivitas Fisik - Merokok aktifitas fisik / Senam Jantung Sehat
 Diet Sehat Kalori Seimbang - Obesitas , dll Lanjutan •Home Care/visite, Caregiver survivor
(Rendah Gula, garam dan lemak) • Pengobatan awal • Rawat jalan stroke
 Perilaku CERDIK • Kegawat daruratan • Rawat Inap •Monitoring dan Pengendalian FR /
•Deteksi dini dan Monitoring FR • Konseling • Rehabilitasi /Neurorestorasi konseling
•Tinjut dini /Konseling FR • PATUH •Rehabilitasi Medik / neurorestorasi
• PATUH
• Rujukan • PANDU •PATUH
• Rujukan • Rujukan
• Rujukan

-POSBINDU PTM RUMAH SAKIT / -FASYANDAS


YAN PTM DI
-POSBINDU PTM
-MASYARAKAT FASYANDAS / PPK 1 PPK 2 -MASYARAKAT
20
Surveilans FR-PTM di Masyarakat- SP2TP Survei /Registri PTM - SIRS
Program
KEBIJAKAN PENGENDALIAN DIABETES Indonesia
Sehat

STRATEGI
21
UPAYA DETEKSI DINI BERBASIS SIKLUS KEHIDUPAN Lansia
SPM KAB/KOTA
Pelayanan bagi
(Continuum of Care)
anak SMP/A &
• Pemeriksaan
remaja Tekanan Darah,
Gula Darah, IMT,
Riwayat Penyakit
Pelayanan
upan PTM, Lingkar Perut
hi d bagi anak
a ke SD
e r tam Pelayanan
a ri p bagi balita
• Pemeriksaan
0h Tekanan Darah,
100 Gula Darah, IMT,
Pelayanan Riwayat Penyakit
Persalinan, PTM, Lingkar Perut
bagi bayi
nifas & • IMT dan Obesitas
Pemeriksaan neonatal sesuai Tumbuh
Kembang Anak SD pada
Kehamilan • Obesitas sesuai raport Kes siswa
Tumbuh Kembang
Pelayanan balita pada KMS
PUS & WUS
• Obesitas sesuai
Tumbuh
• BBL > 4 kg Kembang bayi
• Pemeriksaan • Tau BBL pada KMS
• Pemeriksaan Tekanan Darah, <2,5kg
Tekanan Darah, Gula Gula Darah, IMT,
Darah, IMT, Riwayat Riwayat Penyakit
Penyakit PTM, PTM 22
Lingkar Perut
PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN DIABETES
MELITUS
(Sustainable Development Goals 2015-2020
Post MDGs-2015 Terkait Kesehatan  Ensure healthy lives)
Promosi Kesehatan / KIE Preventif Rehabilitatif
(Spesific Promotion) (Treatment as Prevention & Kuratif /Paliatif
Spesific Protection)
 Advokasi : Health in All Policy  Integrasi Perawatan
 Peningkatan monitoring,  Pendekatan faktor risiko PTM
 Penegakan Peraturan Kawasan Deteksi & Tindak Lanjuti Dini terintegrasi di fasilitas kaki DM dengan Kaki
Tanpa Rokok Faktor Risiko melalui kegiatan pelayanan primer (PANDU Kusta
POSBINDU PTM PTM)
 Pengembangan Posbindu PTM  Surveilans:
di Masyarakat Umum dan  Peningkatan Tatalaksana FR
 Surveilans faktor
Kelompok Khusus dan PTM
 Pencegahan Kaki Diabetes risiko PTM
 Integrasi CERDIK di Sekolah Berbasis Masyarakat (PATUH PTM)  Registri PTM
 Registri penyebab
dengan UKS  Pengelolaan Kolaboratif DM-
TB Paru kematian
 Revitalisasi Jejaring Kerja  Program Skrining dan
Nasional PPTM Diagnostik Diabetes di  Peningkatan Respons cepat
 Kampanye Nasional : Fasyankes Primer (Standar kegawatdaruratan PTM di
Pelayanan Minimal Kab/Kota masyarakat dan fasilitas
a. Gizi seimbang pelayanan kesehatan dasar
di bidang Kesehatan dan
b. Konsumsi buah dan sayur dukungan JKN)  Peningkatan Pelayanan
c. Aktifitas Fisik menuju sehat dan kesehatan rujukan ke Rumah
bugar Sakit
 PATUH PTM untuk yang
d. Turunkan berat badan dapatkan sudah berisiko dan penyandang
hidup Sehat PTM agar rajin kontrol, minum
obat dan mengendalikan faktor
risiko untuk mencegah
komplikasi dan kematian dini

23
PENGELOLAAN DM

24
PROGRAM INDONESIA SEHAT

Penerapan pendekatan
continuum of care

Intervensi berbasis
resiko kesehatan
(health risk)
25
PERAN FASKES TINGKAT PERTAMA
MEWUJUDKAN PARADIGMA SEHAT
Sehat Mengeluh Sakit (30%*)
(70%*)

KIE, Self care


Promosi Kesehatan

Yang Sehat Tetap Sehat


Yang sehat Tidak Sakit

sehat /
FKRTL rujuk balik
UKBM( Posyandu, Posyandu
Lansia, Posbindu PTM, Polindes, 20%
Poskesdes, Desa Siaga) sakit
SEHAT ADALAH HARTAKU
YANG HARUS KUJAGA meninggal
DAN KUPELIHARA
5
*Sumber : Susenas 2010
PROMOTIF PREVENTIF DALAM SISTEM PELAYANAN JKN

SUSTAINABILITAS JKN
a si

Sub
n
rdi

Spesialistik
o
Ko

Spesialistik
GATEKEEPER

Non Spesialistik
Promotif, Preventif,
Kuratif, Rehabilitatif

Permenkes No.001 tahun 2012, Per BPJS No. 1 tahun 2014


27
PTM dengan Common Risk Factors

Chronic
Cardio Respi-
Risk Factors Cancers vascular Diabetes Injuries
ratory

Physical inactivity X X X   X
Unhealthy diet X X X    
Tobacco use X X X X  
Alcohol use X X     X
Environmental
X X   X  
pollutants
Deaths % 12.9 29.0 1.9 6.9 9.8
% of DALYs 5.2 9.9 1.3 3.9 12.3
Sumber: Framework on Community Based Intervention to control NCDs risk factors, 28
APEC, 2014
Faktor Risiko PTM
Faktor Risiko Yang
Tidak Dapat Dimodifikasi
Umur, Jenis Kelamin, Genetik
Kondisi Antara:
Status Gizi 1000 HPK Penyakit:
Status Gizi Remaja Puteri,
Ibu Hamil, Bayi dan Baduta
Hipertensi Penyakit
Kardiovaskular
Faktor Risiko Perilaku
Aktivitas Fisik, Merokok, Hiperlipidemia Diabetes
Pola Makan, Alkohol
Overweight/ Penyakit Paru
Kondisi Lingkungan
Obstruktif
dan Sosial Ekonomi Obesitas
Kronik
Polusi, Perubahan Iklim,
Akses Air Minum dan Kanker
Sanitasi, Perumahan,
Pra-Diabetes
Kemiskinan, Pendidikan,
Budaya
29
Fokus Gernas
MANAJEMEN PROGRAM
PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN DM

30
POSBINDU PTM

31
DASAR PELAKSANAAN
• Permenkes 71/2015 tentang
Penanggulangan PTM
• RENSTRA KEMENKES
– Indikator Persentase desa dengan Posbindu
PTM
• Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan Di Kabupaten Kota
(RPP, didahului SE bersama Mendagri dan Menkes
untuk pelaksanaan mulai tahun 2017)
– Skrining kesehatan sesuai standar usia 15-59 tahun
– Skrining kesehatan sesuai standar usia 60 tahun keatas32
• Kecenderungan peningkatan kasus PTM Utama (Jantung, Kanker, DM, PPOK)
apabila tidak segera dikendalikan akan menimbulkan penurunan kualitas
SDM serta peningkatan pembiayaan kesehatan dan beban ekonomi suatu
negara.
• Kasus PTM bersifat kronis, serta menimbulkan berbagai komplikasi,
kecacatan dan kematian  upaya-upaya promotif preventif menjadi pilar
utama dalam pencegahan dan pengendalian PTM.
• Tujuan POSBINDU PTM adalah:
1. Menjangkau masyarakat yang masih sehat (15-59 tahun dan 60 tahun
keatas) agar melakukan skrining kesehatan sesuai standar minimal
setahun sekali serta mengakses upaya promotif preventif di Posbindu PTM
agar dapat memelihara serta meningkatkan kesehatannya,
2. Menjangkau masyarakat yang “merasa sehat” untuk dapat dideteksi
secara dini FR PTMnya dan dilakukan upaya intervensi untuk memodifikasi
perilaku baik secara individu, kelompok maupun penggerakan masyarakat
3. Mendorong Masyarakat yang berpotensi sakit PTM agar segera dirujuk ke
FKTP untuk mendapatkan penanganan sesuai standar
4. Memotivasi masyarakat agar menjadi peserta JKN

33
Deteksi dini dan Konseling / edukasi
kesehatan melalui pemantauan faktor Pemantauan
risiko PTM terintegrasi dan dilakukan FR. PTM rutin
Rumah Tangga
secara rutin dan periodik

Monitoring :

• Merokok • Alkohol Tidak


Sekolah
• Makan buah sayur • Riwayat penyakit
• Aktivitas Fisik keluarga Berisiko

Tempat Kerja Monitoring :


• Obesitas Konseling :
• Hipertensi
• Hiperglikemi • Stop merokok Berisiko
• Hiperkolesterol • Diet,
KBIH • Uji Fungs paru • Stress
sederhana • Self Care
• Amfetamin • CERDIK Rujuk ke
• Pem.Klinis Payudara • PATUH Fasyankes Primer
PO Bus /Terminal • IVA

Tempat Umum / Mall 34


PRASARANA DAN SARANA PENUNJANG
Tipe Peralatan Deteksi Dini Peralatan KIE dan Penunjang
Posbindu dan Monitoring Faktor Risiko
PTM PTM
Posbindu Alat ukur Lingkar : 1 Unit - Lembar Balik : 2 Buah
PTM Perut : 1 Unit - Leaflet / brosur : 1 Buah
Alat ukur tinggi : 1 Unit - Poster : 1 Buah
badan : 1 Unit -Buku Panduan : Serial
Tensimeter Digital : 1 unit -Buku Skrining Kesehatan dan : 1 Buah
Alat Analisa Lemak : 1 unit Monitoring intervensi Faktor : 1 Buah
Tubuh (BFA) Risiko PTM
Alat ukur Gula darah : 1 unit -Buku Pencatatan (Buku Besar) : Sesuai
Alat Pemeriksaan : 1 set - Kursi dan Meja kebutuhan
Mata dan telinga - Alat Tulis
- Model Makanan : 1 Set
Posbindu Posbindu PTM : 1 Paket
PTM Tatanan Dasar kit
Khusus Alat Ukur Kadar : 1 Unit
kolesterol total dan
Trigliserid
Alat pemeriksaan : 1 Unit
lain sesuai
kebutuhan 35
STANDAR PERALATAN DALAM POSBINDU KIT

Body Fat Analyzer Height meter waist circumference measuring tape

Glucose Blood And Cholesterol Devices


Digital blood
pressure
36
PEDOMAN POSBINDU DAN
SURVEILANS PTM

37
INTEGRASI PENGENDALIAN PTM -
(POSBINDU PTM)

Kegiatan terintegrasi di POSBINDU


PTM:
•Skrining Kesehatan/ Deteksi dini
faktor risiko PTM
•Intervensi dan Monitoring faktor
risiko PTM
– Konseling + Rujukan
– Kegiatan lainnya Penyuluhan, senam,
bersepeda, dll

1. Perluasan Posbindu PTM di 7 Tatanan yaitu tatanan tempat


kerja, tatanan sekolah, tatanan kesehatan, tatanan khusus
rutan/lapas, tatanan lembaga keagamaan, Tatanan Khusus Haji
2. Integrasi Posbindu PTM ke dalam Rumah Sehat Desa.

38
39
CERDIK DI SEKOLAH

Enyahkan asap rokok


Cek kesehatan secara berkala

Kelola stress Istirahat cukup Diet seimbang Rajin beraktivitas fisik


40
SISTEM RUJUKAN
DARI POSBINDU PTM  KE AKSES LAYANAN KESEHATAN FKTP

Skrining Gula Darah bila:


IMT>23, umur >40, Riwayat
keluarga DM, BB lahir lebih 4kg,
Lingkar perut >80(P), >90(L),
mempunyai gejala TB atau Monitor Perbaikan
diketahui menderita TB

Deteksi Faktor Observasi 3-6


Modifikasi
Risiko bulan
Gaya Hidup
Bersama PTM

Intervensi PEN
Rujuk ke FKTP Tidak ada
Paket Pandu
perbaikan
PTM 41
PENDEKATAN FAKTOR RISIKO PTM
TERINTEGRASI DI PUSKESMAS
(PANDU PTM)
PEN WHO CARTA WHO/ISH
 Peningkatan Tatalaksana Faktor
Risiko Utama (Konseling berhenti
merokok, konsumsi alkohol,
Hipertensi, Dislipidemia, Obesitas,
dan lainya) di Fasilitas pelayanan
dasar (Puskesmas, dokter keluarga,
praktek swasta)
 Sepuluh (10) persen penduduk usia
>15 th diwilah kerja Puskesmas
mengikuti kegiatan Posbindu PTM

 Tatalaksana Terintegrasi Hipertensi dan


Diabetes melalui pendekatan Faktor
Risiko
 Prediksi berisiko penyakit jantung dan42
PENATALAKSANAAN DM DALAM JKN
Skrining Preventif
Primer

Sehat/Risiko rendah Risiko Tinggi

Perilaku hidup sehat Skrining Preventif


(edukasi, olahraga) Sekunder

High Risk but Diagnosa


Un-diagnosed as Chronic penyakit kronis

Pencegahan Primer Pencegahan Sekunder & Tersier


• Gaya hidup sehat (Disease Management Program
• Konseling pada Faskes primer  PROLANIS  PPDM - PPHT

Peserta BPJSK: Peningkatan benefit (Promotif & Preventif), Peningkatan kualitas kesehatan
43
BPJS Kesehatan:
Paparan Resmi PT Askes (Persero)Pengelompokan & pencegahan risiko sakit dan strategi pengendalian biaya
www.ptaskes.com
KERANGKA KERJA IMPLEMENTASI PEN DI ERA JKN

Penetapan CHARTA
WHO  20-30%,
30-40% atau >40%
dirujuk

44
PENGELOLAAN PENYAKIT KRONIS

PRB

Di dukung oleh Organisasi Profesi serta pencatatan pelaporan


menggunakan Aplikasi
45
Aktifitas PROLANIS
Mentoring Spesialis
Dokter Spesialis menjadi PEMBINA bagi
beberapa FKTP yang wilayahnya
berdekatan :
1.Studi Kasus Penyakit Kronis
2.Workshop cara membaca hasil EKG,
Rontgen, dsb
3.Evaluasi kondisi peserta terdaftar di FKTP
4.Networking Program Rujuk Balik

Didukung oleh Organisasi Profesi terkait : PERKENI, PAPDI, PERNEFRI, PERKI, dsb

PENINGKATAN DAN STANDARISASI KOMPETENSI FKTP

46
Program rujuk balik
Permenkes No 59 Tahun 2014
Program Rujuk Balik (PRB) pada penyakit-
penyakit kronis:
1.Diabetes mellitus
2.Hipertensi
3.Jantung
4.Asma
5.Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK)
6.Epilepsy
7.Gangguan kesehatan jiwa
8.Stroke, dan
9.Sindroma Lupus Eritematosus (SLE)
10.Penyakit kronis lain yang ditetapkan Menteri
Kesehatan bersama Organisasi Profesi
wajib dilakukan bila kondisi pasien sudah
dalam keadaan stabil, disertai dengan surat
keterangan rujuk balik yang dibuat dokter
spesialis/sub spesialis.

47
Konsep Penyediaan Obat DM dalam
JKN

Dalam Kondisi tertentu Dokter


FKTP dapat melakukan
Penyesuaian Dosis Insulin 48
MONITORING DAN EVALUASI
 

 Petugas Kesehatan dari Puskesmas dan Dinas Kesehatan


setempat
 supervisi, fasilitasi dan asistensi teknis  Pengumpulan
dan Analisis data
 Target  petugas pelaksana Posbindu PTM
 Monitoring  tiap bulan
 Penilaian sekali setahun
 Tujuan  Perencanaan dan Peningkatan
Kegiatan

49
SURVEILANS EPIDEMIOLOGI

50
Sistem Informasi PPTM
Sebagai tempat menyimpan informasi
kesehatan warga masyarakat
Sebagai basis data untuk
pengambilan keputusan
Surveilans Posbindu PTM
Web GIS

SISTEM
INFORMASI Sebagai wadah untuk informasi kesehatan

Sebagai indikator kesehatan


PPTM untuk menghindari faktor risiko PTM

masyarakat dalam satu wilayah


Portal Web
Surveilans PTM FKTP PTM

Sebagai alat Sebagai sarana komunikasi masyarakat


monitoring dan dalam menjaga kesehatan
evaluasi penyakit
tidak menular Tindaklanjut Gateway
Monev PTM ElKes
51
Surveilans Berbasis Posbindu PTM dan FKTP

Klik surveilans berbasis Posbindu PTM/


FKTP

52
PEMBIAYAAN

53
JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

Pemerintah

Kendali Biaya & kualitas Yankes


BPJS Kesehatan
Regulasi Sistem Pelayanan
Kesehatan (rujukan, dll)

Per
janji
n

Pem
Regulasi (standarisasi) Kualitas
iura

n
uha

an K
Ajuk aran
Yankes, Nakes, Obat, Alkes
yar

bay
kel

erja
Ba

an k Klaim
Regulator
an

sam
gan

laim
Regulasi Tarif Pelayanan
nan

a
Kesehatan,
Pe

Pembayar tunggal, regulasi, kesetaraan

Memberi Pelayanan
Fasilitas
Peserta JKN
Mencari Pelayanan Kesehatan
Sistem Rujukan
54
PENUTUP
• Diabetes Melitus Tipe 2 merupakan salah satu masalah
kesehatan masyarakat di Indonesia, karena semakin
meningkatnya usia harapan hidup masyarakat
disamping faktor-faktor risiko yang juga berkontribusi
pada peningkatan penyakit diabetes melitus.
•Upaya dilakukan dengan berfokus pada faktor risiko
(promotif dan preventif) dengan tidak mengabaikan
kuratif dan rehabilitatif.
•Implementasi pencegahan dan pengendalian Diabetes
Melitus Tipe 2 harus dilaksanakan secara simultan bekerja
sama lintas program dan lintas sektor serta stake holder
terkait. 55
MARI MENUJU MASA MUDA SEHAT
HARI TUA NIKMAT TANPA PTM
DENGAN PERILAKU CERDIK
Ajak masyarakat ke Cek kondisi kesehatan anda secara rutin
Cegah Posbindu PTM untuk dan teratur
Sekarang deteksi lebih dini
juga faktor risiko PTM Enyahkan asap rokok dan polusi udara
lainnya

Rajin aktivitas dengan gerak olah raga dan


seni

Diet yang sehat dan seimbang (rendah


gula, garam dan lemak serta tinggi serat)

Istirahat yang cukup


Kendalikan stres
56
Masa muda sehat, hari tua nikmat, tanpa penyakit
tidak menular dengan prilaku

57
58
KEMENTERIAN KESEHATAN 2016

Anda mungkin juga menyukai