4. PENGELOLAAN DM
6. SURVEILANS DM
7. PEMBIAYAAN
8. PENUTUP
2
PENDAHULUAN
3
Diabetes: A global emergency
Indonesia menduduki
urutan no 7 setelah
China, India, USA,
Brazil, Rusia dan
Meksiko dengan beban
estimasi DM sebesar 10
IDF Diabetes Atlas juta
Diabetes around the world
6
Global Projections for Adults with Diabetes
2015-2040 (millions) Data from IDF, 2015
REGION 2015 2040 INCREAS
E%
.
No Penyebab Kematian %
1 Stroke (I60 - I69) 21.1
2 Penyakit Jantung Koroner (I20 – I25) 12.9
3 Diabetes mellitus dengan komplikasi (E10 – E14) 6.7
4 Tuberkulosis Paru (A15 – A16) 5.7
5 Hipertensi dengan komplikasi (I11 – I13) 5.3
6 Penyakit Paru Obstruksi Kronis (J40-J47) 4.9
7 Penyakit Hati (K70 – K76) 2.7
8 Kecelakaan lalu lintas (V01– V99) 2.6
9 Pneumonia (J12 – J18) 2.1
10 Diare dan penyakit infeksi saluran pencernaan lain (A09) 1.9
9
Karakteristik DM di Indonesia
Tahun 2007 - 2013
Merubah 3
Kurang konsumsi sayur & buah
(usia ≥ 10 th)
93,6 93,5
perilaku
4 Konsumsi minuman beralkohol 4,6 n.a
merupakan
tantangan 5 Obesitas Sentral (usia ≥ 18 th) 18,8 26,6
utama dalam 6
Gangguan mental emosional
11,6 6,0
(usia ≥ 15 th)
pengendalian
dan Sumber: Riskesdas 2007;
pencegahan Riskesdas 2013
11
PTM
Nutrition Situation in
INDONESIA
Over
Nutrition
Undernutrition Overnutrition
11,9
%
KVA
controlled emerging
GAKI
19,6 NCD
undernutriti
%
on
37,2 Stunting un-finished
%
Anemia 37,1%
pregnant
woman28,1% U-5 12
DIABETES MELITUS (DM)
13
DIABETES MELITUS
DEFINISI
Diabetes Melitus (DM) merupakan suatu
kelompok penyakit metabolik dengan
karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena
kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-
duanya.
14
FAKTOR RISIKO DIABETES MELITUS
1. Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi
• Usia ≥ 40 tahun
• Riwayat keluarga DM (+)
• Riwayat pernah menderita diabetes gestasional
• Riwayat berat badan lahir rendah, kurang dari 2500 gram.
16
DIAGNOSIS DIABETES MELITUS
SAMPEL BUKAN BELUM
PEMERIKSAAN DM
DARAH DM PASTI DM
KADAR
PLASMA
GLUKOSA
VENA 100 100-199 200
DARAH
DARAH 90 90-199 200
SEWAKTU
KAPILER
(MG/DL)
KADAR PLASMA
GLUKOSA VENA 100 100-125 126
DARAH PUASA DARAH 90 90-99 100
(MG/DL) KAPILER
17
KOMPLIKASI DIABETES
Komplikasi Akut :
• Komplikasi Akut
• Ketoasidosis
• Infeksi yang berulang
• Penurunan Berat Badan
Komplikasi Kronik :
•Nefropati Diabetik (Gangguan Ginjal)
•Retinopati Diabetik (Gangguan
Mata/Penglihatan)
•Neuropati Diabetik (Gangguan Saraf yang
menyebabkan ulserasi dan amputasi pada
kaki)
•Penyakit Kardiovaskuler (Penyakit Jantung) 18
PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN DM
DI INDONESIA
19
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PTM
Continuum of Care
STRATEGI
21
UPAYA DETEKSI DINI BERBASIS SIKLUS KEHIDUPAN Lansia
SPM KAB/KOTA
Pelayanan bagi
(Continuum of Care)
anak SMP/A &
• Pemeriksaan
remaja Tekanan Darah,
Gula Darah, IMT,
Riwayat Penyakit
Pelayanan
upan PTM, Lingkar Perut
hi d bagi anak
a ke SD
e r tam Pelayanan
a ri p bagi balita
• Pemeriksaan
0h Tekanan Darah,
100 Gula Darah, IMT,
Pelayanan Riwayat Penyakit
Persalinan, PTM, Lingkar Perut
bagi bayi
nifas & • IMT dan Obesitas
Pemeriksaan neonatal sesuai Tumbuh
Kembang Anak SD pada
Kehamilan • Obesitas sesuai raport Kes siswa
Tumbuh Kembang
Pelayanan balita pada KMS
PUS & WUS
• Obesitas sesuai
Tumbuh
• BBL > 4 kg Kembang bayi
• Pemeriksaan • Tau BBL pada KMS
• Pemeriksaan Tekanan Darah, <2,5kg
Tekanan Darah, Gula Gula Darah, IMT,
Darah, IMT, Riwayat Riwayat Penyakit
Penyakit PTM, PTM 22
Lingkar Perut
PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN DIABETES
MELITUS
(Sustainable Development Goals 2015-2020
Post MDGs-2015 Terkait Kesehatan Ensure healthy lives)
Promosi Kesehatan / KIE Preventif Rehabilitatif
(Spesific Promotion) (Treatment as Prevention & Kuratif /Paliatif
Spesific Protection)
Advokasi : Health in All Policy Integrasi Perawatan
Peningkatan monitoring, Pendekatan faktor risiko PTM
Penegakan Peraturan Kawasan Deteksi & Tindak Lanjuti Dini terintegrasi di fasilitas kaki DM dengan Kaki
Tanpa Rokok Faktor Risiko melalui kegiatan pelayanan primer (PANDU Kusta
POSBINDU PTM PTM)
Pengembangan Posbindu PTM Surveilans:
di Masyarakat Umum dan Peningkatan Tatalaksana FR
Surveilans faktor
Kelompok Khusus dan PTM
Pencegahan Kaki Diabetes risiko PTM
Integrasi CERDIK di Sekolah Berbasis Masyarakat (PATUH PTM) Registri PTM
Registri penyebab
dengan UKS Pengelolaan Kolaboratif DM-
TB Paru kematian
Revitalisasi Jejaring Kerja Program Skrining dan
Nasional PPTM Diagnostik Diabetes di Peningkatan Respons cepat
Kampanye Nasional : Fasyankes Primer (Standar kegawatdaruratan PTM di
Pelayanan Minimal Kab/Kota masyarakat dan fasilitas
a. Gizi seimbang pelayanan kesehatan dasar
di bidang Kesehatan dan
b. Konsumsi buah dan sayur dukungan JKN) Peningkatan Pelayanan
c. Aktifitas Fisik menuju sehat dan kesehatan rujukan ke Rumah
bugar Sakit
PATUH PTM untuk yang
d. Turunkan berat badan dapatkan sudah berisiko dan penyandang
hidup Sehat PTM agar rajin kontrol, minum
obat dan mengendalikan faktor
risiko untuk mencegah
komplikasi dan kematian dini
23
PENGELOLAAN DM
24
PROGRAM INDONESIA SEHAT
Penerapan pendekatan
continuum of care
Intervensi berbasis
resiko kesehatan
(health risk)
25
PERAN FASKES TINGKAT PERTAMA
MEWUJUDKAN PARADIGMA SEHAT
Sehat Mengeluh Sakit (30%*)
(70%*)
sehat /
FKRTL rujuk balik
UKBM( Posyandu, Posyandu
Lansia, Posbindu PTM, Polindes, 20%
Poskesdes, Desa Siaga) sakit
SEHAT ADALAH HARTAKU
YANG HARUS KUJAGA meninggal
DAN KUPELIHARA
5
*Sumber : Susenas 2010
PROMOTIF PREVENTIF DALAM SISTEM PELAYANAN JKN
SUSTAINABILITAS JKN
a si
Sub
n
rdi
Spesialistik
o
Ko
Spesialistik
GATEKEEPER
Non Spesialistik
Promotif, Preventif,
Kuratif, Rehabilitatif
Chronic
Cardio Respi-
Risk Factors Cancers vascular Diabetes Injuries
ratory
Physical inactivity X X X X
Unhealthy diet X X X
Tobacco use X X X X
Alcohol use X X X
Environmental
X X X
pollutants
Deaths % 12.9 29.0 1.9 6.9 9.8
% of DALYs 5.2 9.9 1.3 3.9 12.3
Sumber: Framework on Community Based Intervention to control NCDs risk factors, 28
APEC, 2014
Faktor Risiko PTM
Faktor Risiko Yang
Tidak Dapat Dimodifikasi
Umur, Jenis Kelamin, Genetik
Kondisi Antara:
Status Gizi 1000 HPK Penyakit:
Status Gizi Remaja Puteri,
Ibu Hamil, Bayi dan Baduta
Hipertensi Penyakit
Kardiovaskular
Faktor Risiko Perilaku
Aktivitas Fisik, Merokok, Hiperlipidemia Diabetes
Pola Makan, Alkohol
Overweight/ Penyakit Paru
Kondisi Lingkungan
Obstruktif
dan Sosial Ekonomi Obesitas
Kronik
Polusi, Perubahan Iklim,
Akses Air Minum dan Kanker
Sanitasi, Perumahan,
Pra-Diabetes
Kemiskinan, Pendidikan,
Budaya
29
Fokus Gernas
MANAJEMEN PROGRAM
PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN DM
30
POSBINDU PTM
31
DASAR PELAKSANAAN
• Permenkes 71/2015 tentang
Penanggulangan PTM
• RENSTRA KEMENKES
– Indikator Persentase desa dengan Posbindu
PTM
• Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan Di Kabupaten Kota
(RPP, didahului SE bersama Mendagri dan Menkes
untuk pelaksanaan mulai tahun 2017)
– Skrining kesehatan sesuai standar usia 15-59 tahun
– Skrining kesehatan sesuai standar usia 60 tahun keatas32
• Kecenderungan peningkatan kasus PTM Utama (Jantung, Kanker, DM, PPOK)
apabila tidak segera dikendalikan akan menimbulkan penurunan kualitas
SDM serta peningkatan pembiayaan kesehatan dan beban ekonomi suatu
negara.
• Kasus PTM bersifat kronis, serta menimbulkan berbagai komplikasi,
kecacatan dan kematian upaya-upaya promotif preventif menjadi pilar
utama dalam pencegahan dan pengendalian PTM.
• Tujuan POSBINDU PTM adalah:
1. Menjangkau masyarakat yang masih sehat (15-59 tahun dan 60 tahun
keatas) agar melakukan skrining kesehatan sesuai standar minimal
setahun sekali serta mengakses upaya promotif preventif di Posbindu PTM
agar dapat memelihara serta meningkatkan kesehatannya,
2. Menjangkau masyarakat yang “merasa sehat” untuk dapat dideteksi
secara dini FR PTMnya dan dilakukan upaya intervensi untuk memodifikasi
perilaku baik secara individu, kelompok maupun penggerakan masyarakat
3. Mendorong Masyarakat yang berpotensi sakit PTM agar segera dirujuk ke
FKTP untuk mendapatkan penanganan sesuai standar
4. Memotivasi masyarakat agar menjadi peserta JKN
33
Deteksi dini dan Konseling / edukasi
kesehatan melalui pemantauan faktor Pemantauan
risiko PTM terintegrasi dan dilakukan FR. PTM rutin
Rumah Tangga
secara rutin dan periodik
Monitoring :
37
INTEGRASI PENGENDALIAN PTM -
(POSBINDU PTM)
38
39
CERDIK DI SEKOLAH
Intervensi PEN
Rujuk ke FKTP Tidak ada
Paket Pandu
perbaikan
PTM 41
PENDEKATAN FAKTOR RISIKO PTM
TERINTEGRASI DI PUSKESMAS
(PANDU PTM)
PEN WHO CARTA WHO/ISH
Peningkatan Tatalaksana Faktor
Risiko Utama (Konseling berhenti
merokok, konsumsi alkohol,
Hipertensi, Dislipidemia, Obesitas,
dan lainya) di Fasilitas pelayanan
dasar (Puskesmas, dokter keluarga,
praktek swasta)
Sepuluh (10) persen penduduk usia
>15 th diwilah kerja Puskesmas
mengikuti kegiatan Posbindu PTM
Peserta BPJSK: Peningkatan benefit (Promotif & Preventif), Peningkatan kualitas kesehatan
43
BPJS Kesehatan:
Paparan Resmi PT Askes (Persero)Pengelompokan & pencegahan risiko sakit dan strategi pengendalian biaya
www.ptaskes.com
KERANGKA KERJA IMPLEMENTASI PEN DI ERA JKN
Penetapan CHARTA
WHO 20-30%,
30-40% atau >40%
dirujuk
44
PENGELOLAAN PENYAKIT KRONIS
PRB
Didukung oleh Organisasi Profesi terkait : PERKENI, PAPDI, PERNEFRI, PERKI, dsb
46
Program rujuk balik
Permenkes No 59 Tahun 2014
Program Rujuk Balik (PRB) pada penyakit-
penyakit kronis:
1.Diabetes mellitus
2.Hipertensi
3.Jantung
4.Asma
5.Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK)
6.Epilepsy
7.Gangguan kesehatan jiwa
8.Stroke, dan
9.Sindroma Lupus Eritematosus (SLE)
10.Penyakit kronis lain yang ditetapkan Menteri
Kesehatan bersama Organisasi Profesi
wajib dilakukan bila kondisi pasien sudah
dalam keadaan stabil, disertai dengan surat
keterangan rujuk balik yang dibuat dokter
spesialis/sub spesialis.
47
Konsep Penyediaan Obat DM dalam
JKN
49
SURVEILANS EPIDEMIOLOGI
50
Sistem Informasi PPTM
Sebagai tempat menyimpan informasi
kesehatan warga masyarakat
Sebagai basis data untuk
pengambilan keputusan
Surveilans Posbindu PTM
Web GIS
SISTEM
INFORMASI Sebagai wadah untuk informasi kesehatan
52
PEMBIAYAAN
53
JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
Pemerintah
Per
janji
n
Pem
Regulasi (standarisasi) Kualitas
iura
n
uha
an K
Ajuk aran
Yankes, Nakes, Obat, Alkes
yar
bay
kel
erja
Ba
an k Klaim
Regulator
an
sam
gan
laim
Regulasi Tarif Pelayanan
nan
a
Kesehatan,
Pe
Memberi Pelayanan
Fasilitas
Peserta JKN
Mencari Pelayanan Kesehatan
Sistem Rujukan
54
PENUTUP
• Diabetes Melitus Tipe 2 merupakan salah satu masalah
kesehatan masyarakat di Indonesia, karena semakin
meningkatnya usia harapan hidup masyarakat
disamping faktor-faktor risiko yang juga berkontribusi
pada peningkatan penyakit diabetes melitus.
•Upaya dilakukan dengan berfokus pada faktor risiko
(promotif dan preventif) dengan tidak mengabaikan
kuratif dan rehabilitatif.
•Implementasi pencegahan dan pengendalian Diabetes
Melitus Tipe 2 harus dilaksanakan secara simultan bekerja
sama lintas program dan lintas sektor serta stake holder
terkait. 55
MARI MENUJU MASA MUDA SEHAT
HARI TUA NIKMAT TANPA PTM
DENGAN PERILAKU CERDIK
Ajak masyarakat ke Cek kondisi kesehatan anda secara rutin
Cegah Posbindu PTM untuk dan teratur
Sekarang deteksi lebih dini
juga faktor risiko PTM Enyahkan asap rokok dan polusi udara
lainnya
57
58
KEMENTERIAN KESEHATAN 2016