0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
7 tayangan3 halaman
IKEA merupakan produsen dan pengecer furnitur terbesar di dunia yang berasal dari Swedia. Perusahaan ini memasuki pasar China pada akhir 1990-an namun menghadapi berbagai tantangan karena perbedaan budaya dan preferensi konsumen. Untuk dapat beradaptasi dan berkompetisi di pasar China, IKEA melakukan berbagai perubahan strategi seperti membentuk joint venture dengan perusahaan lokal, menyesuaikan segmentasi pasar dan desain produk, serta mening
IKEA merupakan produsen dan pengecer furnitur terbesar di dunia yang berasal dari Swedia. Perusahaan ini memasuki pasar China pada akhir 1990-an namun menghadapi berbagai tantangan karena perbedaan budaya dan preferensi konsumen. Untuk dapat beradaptasi dan berkompetisi di pasar China, IKEA melakukan berbagai perubahan strategi seperti membentuk joint venture dengan perusahaan lokal, menyesuaikan segmentasi pasar dan desain produk, serta mening
IKEA merupakan produsen dan pengecer furnitur terbesar di dunia yang berasal dari Swedia. Perusahaan ini memasuki pasar China pada akhir 1990-an namun menghadapi berbagai tantangan karena perbedaan budaya dan preferensi konsumen. Untuk dapat beradaptasi dan berkompetisi di pasar China, IKEA melakukan berbagai perubahan strategi seperti membentuk joint venture dengan perusahaan lokal, menyesuaikan segmentasi pasar dan desain produk, serta mening
Nama : Herman Susanto Kelas : SM78D NIM : 21/485321/PEK/27605
IKEA’s International Marketing Strategy in China Didirikan pada tahun 1943 oleh Ingvar Kamprad (Kamprad), IKEA Group adalah produsen dan pengecer perabot rumah tangga yang berbasis di Swedia yang dimiliki oleh Stichting INGKA Foundationc dan dikendalikan oleh keluarga Kamprad. Dipandu oleh visi – untuk menciptakan kehidupan sehari-hari yang lebih baik bagi banyak orang, Kamprad menerapkan ide inovatifnya untuk menawarkan produk perabot rumah tangga dengan fungsi dan desain yang baik dengan harga terjangkau. Tapi, perusahaan juga melihat di luar perabotan rumah. IKEA adalah perusahaan yang didorong oleh nilai dengan hasrat untuk hidup di rumah. Raksasa furnitur memiliki struktur organisasi yang unik, mengintegrasikan sejumlah besar perusahaan sebagai pemegang waralaba yang beroperasi di bawah merek dagang IKEA. Pada Agustus 2017, toko IKEA di seluruh dunia dimiliki oleh 11 pewaralaba, di mana Grup IKEA adalah yang terbesar dengan 355 toko. IKEA telah memperluas operasinya untuk menjadi pengecer furnitur terbesar di dunia dengan 355 toko di 29 negara dan mempekerjakan lebih dari 149.000 karyawan pada akhir tahun fiskal 2017. IKEA memelopori penjualan desain kemasan datar dan furnitur siap pakai, peralatan, dan aksesoris rumah di seluruh dunia. Toko IKEA yang khas menawarkan sekitar 9.500 produk di seluruh jajaran produk IKEA di seluruh dunia yang bergaya Skandinavia. Setiap tahun, perusahaan memperbarui jajaran produknya, meluncurkan sekitar 2.500 produk baru, yang dirancang oleh desainer internal dan kontrak. IKEA dianggap sebagai kisah sukses di Cina. Tetapi raksasa furnitur Swedia harus menghadapi banyak tantangan ketika memasuki China pada akhir 1990-an. Cina sangat berbeda dari pasar tradisional IKEA di Barat dan IKEA harus menyesuaikan strateginya agar sesuai dengan negara. IKEA mampu memproyeksikan dirinya sebagai merek Barat yang aspiratif di kalangan kelas menengah Cina. Setelah kegagalan awal, perusahaan memposisikan mereknya di Cina sedemikian rupa untuk mencerminkan kebutuhan konsumen dan memungkinkannya untuk menciptakan citra merek yang positif untuk dirinya sendiri. Cina segera menjadi pasar dengan pertumbuhan tercepat untuk IKEA, dan perusahaan melihat pertumbuhan yang signifikan di negara tersebut. Namun, dengan spekulasi di seluruh dunia atas peningkatan risiko ekonomi dan keuangan China dari hutangnya yang menumpuk dengan cepat dan perusahaan itu sendiri terlibat dalam kontroversi, dapatkah IKEA memperluas pasarnya dan mempertahankan bisnisnya di China? Kasus ini membahas tantangan sebelum Angela Zhu (Angela), manajer ritel negara IKEA China, pada tahun 2017, ketika perusahaan melanjutkan rencananya untuk mengembangkan tokonya di China dari 24 pada tahun fiskal 2017 menjadi 34 pada tahun 2020. Tanggung jawab ada di Angela dan tim pemasaran untuk mewujudkannya dengan menarik pelanggan Cina dan dengan meningkatkan basis pelanggan IKEA di negara ini. DOSEN : T. Hani Handoko, Ph.D. Strategi Bersaing di Pasar China Pasar furnitur di China pada 2016 dilaporkan akan tumbuh dalam tingkat CAGR mencapai $86,6 milyar pada 2020. Dahsyatnya perkembangan pasar furnitur di China antara lain disebabkan oleh pertumbuhan pasar perumahan di China, ekonomi yang berkembang secara stabil, serta adanya penelitian dan pengembangan dalam pembuatan dan desain furniture. IKEA masuk China pada 1998 dengan membuka toko pertamanya di Shanghai, diikuti dengan pembukaan toko kedua di Beijing pada 1999. Pada tahun fiskal 2007, IKEA sudah mengoperasikan 24 toko di China dan menarik lebih dari 90 juta pengunjung ke tokonya, 11% lebih besar daripada tahun sebelumnya. China bahkan kemudian termasuk ke dalam 5 besar negara dengan volume penjualan terbanyak. Tidak mudah bagi IKEA untuk bermain di China pada awalnya karena beberapa hal berikut: Peraturan pemerintah lokal yang mengenakan biaya pajak impor yang sangat tinggi Birokrasi yang meyulitkan IKEA ketika memulai operasinya di China Tidak melakukan pembelian karena harga produk IKEA terlalu tinggi. Target produk IKEA untuk konsumen yang berpenghasilan 6000 Yuan per bulan, sedangkan sebagain besar target konsumen IKEA hanya memiliki penghasilan 3000 Yuan per bulan. Kurangnya kesadaran akan green-eco living oleh masyarakat China sehingga cenderung tidak ingin mengeluarkan uang tambahan untuk mengganti tas plastic dengan reusable bag. Paradigma penduduk China yang menganggap produk IKEA merupakan barang mewah yang desain produknya menyimpang dengan budaya China. Ancaman imitasi produk IKEA oleh pesaing lokal yang menawarkan harga lebih murah. IKEA menyadari bahwa strategi-strategi yang diterapkan sudah berhasil di Negara-negara lain tetapi tidak berhasil di China, sehingga IKEA melakukan perubahan strategi agar tetap bertahan di pasar China, yaitu sebagai berikut: IKEA membentuk usaha bersama dengan perusahaan lokal di China yaitu Beijing Nothern Sweden Company yang bertujuan untuk menyesuaikan dengan hukum yang berlaku. Usaha yang dibentuk tersebut menjadi strategi yang baik untuk menguji pasar, mengerti kebutuhan penduduk lokal, serta menyesuaikan strategi untuk beradaptasi dengan penduduk lokal. IKEA percaya bahwa joint ventures dapat menggantikan sistem franchise yang selama ini diterapkan secara global. Mengubah segmentasi pasar agar harga jual tidak terlalu mahal DOSEN : T. Hani Handoko, Ph.D. Memperkenalkan nama “Yi Jia” untuk menyesuaikan dengan bahasa China yang berarti rumah yang nyaman. Menambahkan unsur warna merah (bendera China). Mendesain kembali layout toko-toko di China dan user-friendly. IKE menambahkan model set dan bagian khusus balkon pada toko-toko di China. Lebih banyak furniture dan dekorasi ruang keluarga yang ditawarkan IKEA karena IKEA sadar pentingnya ruang keluarga bagi konsumen di China. Mengubah strategi penempatan toko yang awalnya berada di pinggiran kota menjadi di tengah-tengah kota agar mudah terjangkau oleh kendaraan umum. Memulai retail multi-channel untuk memperluas usahanya ke kota-kota tier-2 dan masuk ke bisnis e-commerce untuk menjangkau lebih banyak pembeli. IKEA juga membuka outlet pickup dan order di Beijing. Lebih fokus dalam memberikan edukasi mengenai penataan dan perabotan rumah kepada pelanggan. IKEA mempublikasikan brosur dan katalog, serta mengoperasikan website dengan lebih detail. IKE menggunakan media sosial lokal (Sina Weibo) untuk menggaet kalangan urban muda. IKEA memperbolehkan pelanggan untuk menyentuh dan mencoba produk yang dipajang di toko, tujuannya untuk meyakinkan pengunjung toko untuk membeli produknya. IKEA juga membentuk ruangan display ekstra yang memperbolehkan pengunjung untuk tidur siang diatas furniture yang dipajang. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan pengalaman pelanggan dalam mengunjungi toko IKEA.