Anda di halaman 1dari 2

BAB VI

POTONGAN TUNAI DAN POTONGAN BERJANGKA

VI. 1 pengertian :
Bila kita masuk kesuatu daerah pertokoan atau pusat perbelanjaan
dimana setiap hari-hari tertentu misalnya menjelang tutup tahun, hari ulang tahun
pusat pembelanjaan dan lain-lain pasti tertulis obral, discount 10 % - 50 % atau “
beli satu dapat dua”. Ini sebagai bukti bahwa persaingan untuk meningkatkan
penjualan semakin meningkat. Karena dengan adanya potongan-potongan tersebut
akan menarik para pembeli. Adapun potongan-potongan ini dapat berupa
potongan tunai ataupun potongan berjangka.

Potongan tunai adalah potongan yang diberikan pada pembeli karena pembelian
dilakukan secara tunai dan ditentukan dalam bentuk peresentase dari harga
bandrol.

Harga bandrol ( marked price ) adalah harga yang ditawarkan oleh penjual kepada
pembeli.

Harga jual ( selling price ) adalah harga setelah mendapat potongan tunai.

Potongan Tunai :

Harga jual = harga bandrol - % potongan dari harga bandrol

Harga jual = ( 100 % - % potongan tunai ) harga bandrol

Contoh :

1. Sebuah toko elektronik memberi potongan tunai 10 % untuk tape recorder yang
ditawarkannya dengan harga Rp 98.000,- Hitung harga jualnya ?

Jawab :

Harga jual = harga bandrol - % potongan dari harga bandrol

Harga jual = Rp 98.000,- - 10 % ( Rp 98.000,- )

23
Harga jual = Rp 98.000,- - Rp 9.800,-

Harga jual = Rp 88.200,-

2. Sebuah toko alat-alat bangunan memberikan potongan tunai 19 5 dan telah


menjual barangnya seharga Rp 81.000,- Hitung harga bandrolnya ?

Jawab :

Harga jual = ( 100 % - % potongan tunai ) harga bandrol

Rp 81.000,- = ( 100 % - 19 % ) harga bandrol

Harga bandrol = 100 / 81 x Rp 81.000,- = Rp 100.000,-

Potongan Tunai Berjangka :

Potongan tunai berjangka biasanya dinyatakan sebagai berikut 10/10, 5/30,


n/60,.....

Artinya :

- Mendapat potongan tunai 10 % bila pembayaran dilakukan sebelum atau


tepat waktu dari transaksi penjualan.
- Mendapat potongan tunai 5 % bila pembayaran dilakukan setelah 10 hari
dan sebelum atau tepat 30 hari dari transaksi penjualan.
- Tidak mendapat potongan tunai bila pembayaran dilakukan setelah 30 hari
dari transaksi penjualan.

Contoh :

1. PT “ X “ mengirim faktur pada seorang langganan dimana jangka waktu untuk


faktur tersebut 15/10, 5/30, n/60 pada tanggal 8 oktober 1995. Langganan itu
telah membeli 1 set peralatan Tv parabola seharga Rp 1.500.000,- Bila
langganan tersebut membayar pada tanggal 30 Oktober 1995. Hitung jumlah
pembayarannya ?

24

Anda mungkin juga menyukai