Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL

IPLEMENTASI KEGIATAN ASUHAN KEPERATAN


KOMUNITAS DI DUSUN DESA GRYA BATU BOLONG

KELOMPOK

1. Agus setia budi 13. Jumratul


2. Agi sasmita 14. Kamalia
3. Anisa yuliana 15. Muh sabri
4. Baihaki 16. Nurhaedah
5. Dewi sri wisudawati 17. Ni luh budiastiti
6. Erna sari 18. Putu angga swandana
7. Fendy suryadi 19. Reza septiana handayani
8. Hasan basri 20. Resti
9. Iin putri aulia 21. rosdiatun
10. I gusti putu B 22. Sri fitriana
11. Iwan susanto 23. Sri mulhidayati
12. Iwan setiawan 24. Verissa faulani

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM
RODI PENDIDIKAN NERS TAHAP PROFESI
MATARAM
2022
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Masa globalisasi menuntut adanya perkembangan dan perubahan di segala
bidang salah satu diantaranya adalah bidang kesehatan. Penyelenggaraan upaya
kesehatan oleh bangsa Indonesia untuk mencapai peningkatan derajat hidup sehat
bagi setiap penduduk adalah merupakan hakekat pembangunan kesehatan yang
termuat di dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN) dengan tujuan agar dapat
mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal, sebagai salah satu
unsur kesejahteraan umum dari tujuan nasional. Agar tujuan tersebut dapat
tercapai secara optimal, diperlukan partisipasi aktif dari seluruh anggota
masyarakat bersama petugas kesehatan. Hal ini sesuai dengan telah
diberlakukannya UU No. 23 tahun 1992 yaitu pasal 5 yang menyatakan bahwa
setiap orang berkewajiban untuk ikut serta dalam memelihara dan meningkatkan
derajat kesehatan perorangan, keluarga dan lingkungan atau sering disebut
dengan keperawatan komunitas..
Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan masalah yang ditemukan
pada masyarakat baik di negara maju maupun berkembang termasuk Indonesia.
Hipertensi merupakan suatu keadaan meningkatnya tekanan darah sistolik lebih
dari sama dengan 140 mmHg dan diastolik lebih dari sama dengan 90 mmHg.
Tekanan yang semakin tinggi pada pembuluh darah menyebabkan jantung harus
bekerja lebih keras untuk memompa darah. Hipertensi telah mempengaruhi
jutaan orang di dunia karena sebagai silent killer. Menurut WHO (World Health
Organization) tahun 2013 penyakit kardiovaskular telah menyebabkan 17 juta
kematian tiap tahun akibat komplikasi hipertensi yaitu sekitar 9,4 juta tiap tahun
di seluruh dunia (A Global Brief on Hypertension, 2013).
Berdasarkan data dari WHO tahun 2000, menunjukkan sekitar 972 juta
orang atau 26,4% penduduk dunia menderita hipertensi, dengan perbandingan
50,54% pria dan 49,49 % wanita. Jumlah ini cenderung meningkat tiap
tahunnya (Ardiansyah, 2012). Menurut Riset Kesehatan Dasar tahun 2010,
prevalensi hipertensi diIndonesia tahun 2004 sekitar 14% dengan kisaran 13,4-
14,6%, sedangkan pada tahun 2008 meningkat menjadi 16-18%. Data Riskesdas
(2010) juga menyebutkan hipertensi sebagai penyebab kematian nomor tiga
setelah stroke dan tuberkulosis, jumlahnya mencapai 6,8% dari proporsi
penyebab kematian pada semua umur di Indonesia (Depkes, 2010). Berdasarkan
hasil pengukuran tekanan darah, prevalensi hipertensi pada penduduk umur
18 tahun ke atas di Indonesia adalah sebesar 31,7%. Sedangkan prevalensi
hipertensi di provinsi Nusa Tenggara Barat sebesar 32,4% (Laporan Hasil Riset
Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2007, 2008).
Peningkatan tekanan darah yang berkepanjangan akan merusak pembuluh
darah yang ada di sebagian besar tubuh. Gagal jantung, infark miokard, gagal
ginjal, stroke, dan gangguan penglihatan merupakan komplikasi akibat
hipertensi yang tidak terkontrol (Santoso, 2010). Penatalaksanaan diperlukan
untuk mengurangi dampak dari hipertensi yaitu dengan terapi farmakologis dan
terapi non farmakologis.
Sebagai solusi atas permasalahan di atas maka di perlukan pengenalan &
pemeriksaan dasar tentang hipertensi kepada masyarakat sebagai upaya
pencegahan serta mengurangi frekuensi kekambuhan pada klien. Selain itu
pemberian solusi terapi farmakologis dapat digunakan sebagai tindakan untuk
mengurangi angka kekambuhan hipertensi.
Berdasarkan uraian di atas, kami dari Mahasiswa Profesi Ners, Kelompok 4
akan melakukan pemeriksaan kesehatan dan penyuluhan untuk menangani
hipertensi di Desa Batulayar Barat, Dusun Batu Bolong Griya, Lombok Barat.

1.2 Tujuan
a. Tujuan umum
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat khususnya pada lansia
b. Tujuan khusus
1) Melakukan berbagai program kerja terkait solusi kesehatan untuk
menyelesaikan persoalan kesehatan secara bersama-sama di Desa Grya
Batu Bolong
2) Melakukan evaluasi dan Follow Up terkait Perubahan Dan Perkembangan
Masalah Kesehatan Lansia Desa Grya Batu Bolong

1.3 Bentuk Kegiatan


a. Pendidikan Kesehtan Terkait Dengan Hipertensi
b. Pemberian Pengobatan Gratis Secara Farmakologis Dan Non Farmakologis
Menggunakan Seledri
c. Pembagian Leaflet Kepada Lansia Terkait Dengan Pengobatan Non
Farmakologis Dengan Seledri
d. Mengajarkan Cara Pengelolaan Daun Seledri Untuk Mengurangi
Manifestasi Klinis Terkait Dengan Penyakit Hipertensi
1.4 Sasaran
a. Lansia Di Dusun Batu Bolong Grya Yang Memiliki Usia 45-50 Tahun
b. Masyarakat Di Dusun Grya Batu Bolong Yang Membutuhkan Pengobatan
Gratis
1.2 Rincian kegiatan
No Rencana Kegiatan Rincian rencana Kegiatan Sasaran Waktu Tempat Media PJ

1 Penyuluhan Edukasi kesehatan Remaja Rabu, 30 Ruang LCD Diah


Kesehatan 1. Jelaskan faktor resiko yang dapat Maret Kelas Ahadyat
mempengaruhi kesehatan 2022 Yayasan unnisa
2. Ajarkan terkait penyakit hipetensi
Husaini
3. Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk
menggatasi hipertensi Maryam,
4. Sosialisasi program pengobatan non Dusun
farmakologis menggunakan seledri Melase.
Edukasi
1. Jelaskan gejala fisik penarikan nikotin (misal,
sakit kepala, pusing, mual, insomnia)
2. Jelaskan gejala berhenti merokok (misalnya:
mulut kering, batuk, tenggorokan gatal)
3. Jelaskan aspek psikososial yang
mempengaruhi perilaku merokok.
4. Informasikan produk pengganti (misalnya
permenkaret, semprotan hidung, inhaler)
5. Ajarkan cara berhenti merokok
Edukasi penyalahgunaan alcohol
1. Jelaskan efek negative alkohol (misalnya
kapasitas alcohol terhadap ketergantungan
pisiologis, psikologis, pengaruh terhadap
fungsi keluarga, pengaruh terhadap janin)
2. Ajarkan dengan konsep sederhana dan
konpleks
3. Anjurkan mengulang kembali informasi
edukasi tentang penyalahgunaan alcohol
Edukasi penyalahgunaan zat
1. Jelaskan faktor-faktor penyebab
penyalahgunaan zat ( mis. Faktor individu,
faktor lingkungan keluarga, sekolah, teman
sebaya, masyarakat
2. Jelaskan gejala klinis saat menggunakan zat
(mis. Jalan sempoyongan, bicara pello, apatis,
mengantuk, agresif, curiga)
3. Jelaskan efek buruk penyalagunaan zat pada
kesehatan
4. Jelaskan efek buruk penyalahgunaan zat pada
sikap dan prilaku
5. Ajarkan cara menghindari penyalahgunaan zat
6. Ajurkan mengulang kembali informasi edukasi
tentang penyalahgunaan zat
2 Pelalatihan untuk Lansia
pengelolaan 1.Pentingnya menanam sledri untuk mengatasi
tanaman herbal manifestasi klinis hipertensi.
2.Melibatkan seluruh lania untuk ikut
untuk penurunan
berpartisipasi dan mengelola sledri untuk
hipertensi menurunkan gejala hipertensi.
3.Mengadakan pelatihan untuk cara
mengkonsumsi rebusan sledri.
4.Fasilitasi lansia dengan memebrikan anaman
sledri.
3 Pengobatan dan Pengobatan dan pemeriksaan Kesehatan
pemeriksaan 1.Nelakukan pemeriksaan tekanan darah dan
Kesehatan gratis manifestasi klinis hipertensi yang terjadi pada
secara farmakologis lansia.
dan non 2.Melakukan pemberian pengobatan secara
farmakologis. farmakologis sesuai dengan resep.
3.Melakuakn pemberian pengobatan secara non
farmakologis dengan air rebusan dau seledir.
Pembimbing Pendidikan, Ketua Kelompok

( Sopian Khalid, S.Kep., Ners., M.Kes ) ( Putu Angga Swandana)

Mengetahui,
Ketua Program Studi Profesi Ners
Stikes Yarsi Mataram

(Supriyadi, S.Kep., Ners., M.Kep)


Lampiran II

RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)

PEMASUKAN
NO Sumber Pemasukan Jumlah Kuantitas Satuan Total
1 Mahasiswa Kelompok 4 Rp 60,000 24 Orang Rp 1,440,000
Total Pemasukan Rp
PENGELUARAN
No Jenis Pengeluaran Harga Satuan Kuantitas Satuan Jumlah
1 Kesekertariatan
  Kertas HVS Rp 50,000 1 1  Rp 50,000
  Total Rp 50,000
2 Perlengkapan
  Spanduk Rp 75,000 1 buah Rp 75,000
  Tinta printer Rp 30,000 4 botol Rp 120,000
Amlodipine 10 mg & 5
  mg Rp 30,000 5 box Rp 150,000
Natrium diclofenac Rp 20,000 5 box Rp 100,000
PCT Rp 25,000 5 box Rp 125,000
Antasida Rp 20,000 5 box Rp 100,000
Vitamin, fervital Rp 35,000 5 box Rp 175,000
Stik GDS (Asam urat) Rp 90,000 1 botol Rp 100,000
Klip obat Rp 25,000 1 bungkus Rp 25,000
  Total Rp 970,000
3 Konsumsi
  a. Jajan 1 Rp 1,000 90 bungkus Rp 90,000
  b. Jajan 2 Rp 1,000 90 bungkus Rp 90,000
  c. Jajan 3 Rp 1,000 9 bungkus Rp 90,000
  d. Air dus Rp 20,000 3 dus Rp 60,000
e. Jajan Dosen dan
Tokoh masyarakat Rp. 15,000 6 kotak Rp. 90,000
  Total Rp 420,000
Total Pengeluaran Rp 1,440,000

Anda mungkin juga menyukai