Anda di halaman 1dari 12

TUGAS MAKALAH KELOMPOK

PEMBELAJARAN MELALUI MEDIA CETAK

OLEH

KELOMPOK 2

Wa halmiati A1O120012
Sa'dia Faradilla A1O120032
Fadhilah Fatmawati A10120004
Cahya Tama Rafiqi A1O120018
Dayu Intan Sari A1O120002

JURUSAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

FAKULTAS KEGURUAAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI
2022

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadiratTuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas makalah mata kuliah media
pembelajaran dengan judul “Pembelajaran melaui media cetak”ini dengan lancar dan
tepat pada waktunya,.adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk menambah
pengetahuan mengenai penggunaan media cetak dalam pendidikan

Dengan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Selaku dosen pengampuh mata
kuliah Media pembelajaran dengan adanya tugas yang diberikan ini dapat menambah
pengetahuan dan wawasan tentang karakteristik pembagian maupun manfaat adanya nya
media berbasis cetak dalam pendidikan

Penulis juga menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu,kami membutuhkan kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi
kesempunaan makalah ini.

Kendari,28 Maret 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………..……………………………

DAFTAR ISI……………………………………………………………....……………………

BAB PENDAHULUAN

1.1Latarbelakang………………………………………………………………………………

1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………….………...…........

1.3 Tujuan……………………………………………………………………..…………..........

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Media Cetak……………………………………………………………………

2.2 Sejarah Perkembangan Media Cetak…………………………………………………………

2.3 karakteristik media cetak……………………………………………………………………

2.4 ragam jenis media cetak dalam pendidikan……………………………………………………

2.5 Pengembangan Media Cetak dalam pendidikan………………………………………………

2.6 Mengetahui kelebihan dan kekurangan media cetak dalam pembelajaran ………………………
BAB IIIPENUTUP

4.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………………

4.2 Saran……………………………………………………………………………………….

DAFTARPUSTAKA…….………………………………………………………………..
…….
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Media pembelajaran, merupakan salah satu komponen yang paling penting dalam sebuah
proses dan aktivitas pembelajaran. Salah satu fungsi utama media pembelajaran adalah
sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar
yang ditata dan diciptakan oleh pengajar.
Media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan minat dan
keinginan yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan
membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran
pada tahap orientasi pengajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan
penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu.
Media pembelajaran memiliki berbagai ragam jenis, serta memiliki karakterisitik dan
prosedur masing-masing dalam pengembangan dan pemanfaatannya pada proses
pembelajaran, salah satunya adalah media berbasis cetak. Media cetak bisa dikatakan media
tertua dalam pendidikan dan proses pembelajaran, kerena itu karakterstik, jenis-jenisnya, serta
pengembangan dan juga pemanfaatananya sangatlah perlu kita pahami secara mendalam dan
menyeluruh. Hal ini Karena media cetak merupakan cikal-bakal dari perkembangan media-
media yang muncul setelahnya, seperti media audio-visual (Multimedia).

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa Pengertian Media Cetak ?
2. Bagaimana Sejarah Perkembangan Media Cetak ?
3. Bagaimana Karakteristik media cetak ?
4. Apa saja ragam jenis-jenis media cetak dalam pendidikan?
5. Bagaimana Pengembangan & Pemanfaatan Media Cetak dalam pendidikan ?
6. Apa saja kelebihan & kekurangan Media Pembelajaran Berbasis cetak ?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui Pengertian media cetak
2. Mengetahui sejarah dan perkembangan media cetak
3. Mengetahui karakteristik media cetak
4. Mengetahui ragam jenis media cetak dalam pendidikan
5. Mengetahui dan memahami pengembangan & pemanfaatan media cetak dalam pendidikan
6. Mengetahui kelebihan dan kekurangan media cetak dalam pembelajaran

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Media Cetak


Istilah media berasal dari bahasa Latin yang merupakan bentuk jamak dari “medium” yang
secara harafiah berarti perantara atau pengantar. arti umumnya adalah segala sesuatu yang
dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada penerima informasi. Proses
belajar mengajar pada dasamya juga merupakan proses komunikasi, sehingga media yang
digunakan dalam pembelajaran disebut media pembelajaran.
Media cetak adalah media visual yang pembuatannya melalui proses percetakan (printing atau
offset). Media bahan catak menyajikan pesan atau informasi melaui huruf atau gambar yang
diilustrasikan untuk lebih memperjelas pesan atau informasi yang akan disampaikan.
Berikut adalah pengertian media cetak menurut para ahli:

o Menurut Eric Barnow media cetak disebut juga “printed page “ adalah meliputi segala barang
yang dicetak, yang ditujukan untuk umum atau untuk suatu publik tertentu.
o Pengertian media cetak menurut Rhenald Khazali adalah suatu media yang statis dan
mengutamakan pesan-pesan visual, media ini terdiri dari lembaran dengan sejumlah kata,
gambar, atau foto, dalam tata warna dan halaman putih.
o Media cetak adalah media yang menggunakan bahan dasar kertas atau kain untuk
menyampaikan pesan-pesannya.

2.2 Sejarah Media Cetak


Secara historis, istilah media cetak mulai muncul setelah ditemukannya alat pencetak oleh
Johan Gutenberg pada tahun 1456 Yang kemudian dalam bidang terus menerus
berkembanglah produk alat pencetak yang semakin modern dan efektif penggunaannya.
Secara umum, Kemajuan teknologi menjadikan media cetak tidak harus berupa kumpulan
kertas yang berisikan tulisan. Jurnalisme media cetak, seperti surat kabar, Majalah, Buletin,
dan sejenisnya mencapai puncak masa kejayaannya pada tahun antara 1890-1920.
Pada awal sejarah pendidikan, guru merupakan satu-satunya sumber untuk memperoleh
pelajaran. Dalam perkembangan selanjutnya, sumber belajar itu kemudian bertambah dengan
adanya buku. Pada masa itu kita mengenal tokoh bernama Johan Amos Comenius yang
tercatat sebagai orang pertama yang menulis buku bergambar yang ditujukan untuk anak
sekolah. Buku tersebut berjudul Orbis Sensualium Picturs (Dunia Tergambar) yang
diterbitikan pertama kali pada tahun 1657. Penulisan buku itu dilandasi oleh suatu konsep
dasar bahwa tak ada sesuatu dalam akal pikiran manusia, tanpa terlebih dahulu melalui
penginderaan.
2.3 Karakteristik Media Cetak
Pada prinsipnya media cetak tergolong kedalam kelompok media grafis (visual), semua jenis
media dalam kelompok ini memiliki komponen penyampaian pesan lewat simbol-simbol
visual dan melibatkan rangsangan indera penglihatan. Karakteristik yang dimiliki adalah :
a. Ciri fiksatif
Yaitu yang menggambarkan kemampuan media untuk merekam, menyimpan, melestarikan,
dan merekonstruksi suatu peristiwa atau obyek.
b. Ciri manipulative
Yaitu kamampuan media untuk mentransformasi suatu obyek, kejadian atau proses dalam
mengatasi masalah ruang dan waktu. Sebagai contoh, misalnya proses larva menjadi
kepompong dan kemudian menjadi kupu-kupu dapat disajikan dengan waktu yang lebih
singkat (atau dipercepat dengan teknik time-lapse recording). Atau sebaliknya, suatu
kejadian/peristiwa dapat diperlambat penayangannya agar diperoleh urut-urutan yang jelas
dari kejadian/peristiwa tersebut
3.    Ciri distributif
Dapat menggambarkan kemampuan media mentransportasikan obyek atau kejadian
melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian itu disajikan kepada sejumlah besar
siswa, di berbagai tempat, dengan stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai
kejadian tersebut

2.4 Ragam jenis media cetak dalam pendidikan


Media bahan cetak adalah media visual yang pembuatannya melalui proses pencetakan atau
printing atau offset. Media bahan cetak ini menyajikan pesan melalui huruf dan gambar-
gambar yang diilustrasikan untuk lebih memperjelas pesan atau informasi yang disajikan.
Jenis media bahan cetak ini diantaranya adalah :
a. Buku teks pembelajaran
Buku teks adalah buku pelajaran yang disusun oleh para ahli atau pakar dalam bidangnya
untuk menunjang program pengajaran yang telah digariskan oleh pemerintah. Merupakan
buku tentang suatu bidang studi atau ilmu tertentu yang disusun untuk memudahkan para guru
dan siswa dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran. Fungsi buku teks bagi guru adalah
sebagai pedoman untuk mengidentifikasi apa yang harus diajarkan atau dipelajari oleh siswa,
mengetahui urutan penyajian bahan ajar, mengetahui teknik dan metode pengajaranya,
memperoleh bahan ajar secara mudah dan menggunaknya sebagai alat pembelajaran siswa di
dalam atau diluar sekolah. Fungsi buku teks bagi siswa adalah sebagai sarana kepastian
tentang apa yang ia pelajari, alat kontrol untuk mengetahui seberapa banyak dan seberapa
jauh ia telah menguasai materi pelajaran, alat belajar (di luar kelas buku teks berfungsi
sebagai guru) di mana ia dapat menemukan petunjuk, teori, maupun konsep dan bahan-bahan
latihan atau evaluasi (Krisanjaya 1997).

b) Modul
Modul adalah sebuah buku yang ditulis dengan tujuan agar peserta didik dapat belajar secara
mandiri tanpa atau dengan bimbingan guru, sehingga modul berisi paling tidak tentang:
a) petunjuk belajar (Petunjuk siswa/guru),
b) kompetensi yang akan dicapai,
c) content atau isi materi,
d) informasi pendukung,
e) latihan-latihan,
f) petunjuk kerja, dapat berupa Lembar Kerja (LK),
g) evaluasi,
h) balikan terhadap hasil evaluasi.

Sebuah modul akan bermakna kalau peserta didik dapat dengan mudah menggunakannya.
Pembelajaran dengan modul memungkinkan seorang peserta didik yang memiliki kecepatan
tinggi dalam belajar akan lebih cepat menyelesaikan satu atau lebih KD dibandingkan dengan
peserta didik lainnya. Dengan demikian maka modul harus menggambarkan KD yang akan
dicapai oleh peserta didik, disajikan dengan menggunakan bahasa yang baik, menarik,
dilengkapi dengan ilustrasi.

1. Buku pengajaran terprogram


Buku pengajaran terprogram yaitu paket program pengajaran individual, hampir sama dengan
modul. Perbedaannya dengan modul, bahan pengajaran terprogram ini disusun dalam topik-
topik kecil untuk setiap bingkai atau halamannya. Satu bingkai biasanya berisi informasi yang
merupakan bahan ajaran, pertanyaan, dan balikan atau respons dari pertanyaan bingkai lain.

2. LKS

LKS merupakan suatu bahan ajar cetak berupa lembaran berisi tugas yang di dalamnya berisi
petunjuk, langkah-langkah untuk menyelesaikan tugas. LKS dapat berupa panduan untuk latihan
pengembangan aspek kognitif maupun panduan untuk pengembangan semua aspek pembelajaran
dalam bentuk panduan eksperimen dan demonstrasi.

Manfaat LKS Lembar kegiatan siswa adalah dapat membantu guru dalam mengarahkan siswanya
untuk dapat menemukan konsep-konsep melalui aktivitasnya sendiri atau dalam kelompok kerja.
Selain itu, LKS juga dapat digunakan untuk mengembangkan ketrampilan proses, mengembangkan
sikap ilmiah serta membangkitkan minat siswa terhadap alam sekitarnya. Akhirnya LKS juga
memudahkan guru untuk melihat keberhasilan siswa dalam mencapai sasaran belajar.

3. Majalah
Majalah adalah jenis media yang terdiri dari sekumpulan kertas cetakan yang disatukan.
Tulisan-tulisan di dalam majalah dibuat bukan oleh tulisan tangan, namun oleh suatu mesin
cetak. Majalah biasanya berisi berbagai macam topik tulisan yang sesuai dengan tujuan dan
topik dari majalah yang bersangkutan. Bukan hanya terdapat tulisan, di dalam majalah juga
ada gambar-gambar yang bertujuan sebagai ilustrasi dari tulisan dan juga bertujuan untuk
membuat isi majalah menjadi cantik dan menarik.
4. Poster
Yaitu sajian bentuk grafis dari kombinasi visual yang jelas, menyolok, dan menarik dengan
maksud untuk menarik perhatian orang dan mengikuti informasi atau himbuan yang
dituliskan. Poster merupakan gabungan antara gambar dan tulisan dalam satu bidang yang
memberikan informasi tentang satu atau dua ide pokok.

5. Foto (Gambar)
Foto atau gambar memiliki makna yang lebih baik dibandingkan dengan tulisan. Foto/gambar
sebagai bahan ajar tentu saja diperlukan satu rancangan yang baik agar setelah selesai melihat
sebuah atau serangkaian foto/gambar siswa dapat melakukan sesuatu yang pada akhirnya
menguasai satu atau lebih KD. Menurut Weidenmann dalam buku Lehren mit Bildmedien
menggambarkan bahwa melihat sebuah foto atau gambar lebih tinggi maknanya dari pada
membaca atau mendengar. Melalui membaca yang dapat diingat hanya 10%, dari mendengar
yang diingat 20%, dan dari melihat yang diingat 30%. Foto/gambar yang didesain secara baik
dapat memberikan pemahaman yang lebih baik. Bahan ajar ini dalam menggunakannya harus
dibantu dengan bahan tertulis.

6. Media komik
Komik merupakan media yang mempunyai sifat yang sederhana, jelas, mudah dipahami.
Berbentuk gambar dan teks yang sedikit, berbentuk percakapan. Oleh sebab itu komik dapat
berfungsi sebagai media yang informatif dan edukatif.
7. Puzzle
Puzzle di sini dalam bentuk gambar yang berisi edukasi. Dunia anak masih kental dengan
suasana permainan. Dengan puzzle, seorang anak selain bermain juga dapat sambil belajar.

2.5 Pengembangan Media Cetak dalam Pendidikan

1. Pengembangan Media Cetak Pendidikan

Dalam pengembangan media pembelajaran berbasis cetak/print out dalam bentuk teks dan ilustrasi
yang perlu diperhatikan keberagaman siswa, di mana siswa mungkin saja memiliki perbedaan dalam
kemampuan berbahasa, sehingga media pembelajaran yang dibuat akan bersifat lebih mudah
digunakan dan dipahami siswa. Penggunaan struktur tertentu, menambahkan berbagai kegiatan
(aktivitas belajar), ilustrasi, gambar, foto, peta konsep, kuis, dan permainan akan mengakomodasi
perbedaan gaya belajar yang mungkin ada sehingga siswa lebih dapat mengikuti pembelajaran dengan
media ini secara lebih baik.

2.6 Kelebihan dan Kelemahan Media Cetak sebagai Media Pembelajaran


Media cetak memiliki kelebihan dan kekurangan untuk digunakan sebagai media
pembelajaran. Kelebihan dan kekurangan itu antara lain sebagai berikut.

1. Kelebihan
Kelebihan dari media pembelajaran, khususnya media cetak yang digunakan adalah sebagai
berikut.
1) Dapat dibaca berulang-ulang oleh pembaca.
2) Dapat dibaca oleh siapa saja, dimana saja, dan kapan saja.
3) Dapat dikumpulkan atau dibuat kliping.
4) Informasi didalamnya jelas dan mampu menejelaskan hal-hal yang kompleks ataupun bersifat
investigatif, terkadang juga disertai gambar atau foto kejadian perkara.
5) Fleksibel, mudah dibawa kemana saja.
6) Dapat dilengkapi dengan warna-warna sehingga lebih menarik perhatian siswa.
7) Mampu menyampaikan berbagai informasi yang berkaitan dengan fakta maupun konsep
abstrak yang bersifat pengetahuan, keterampilan ataupun sikap.
8) Dapat digunaan kapan saja dan dimana saja.
9) Penggunaan mudah, tidak bergantung pada peralatan lain.
2. Kekurangan
Media cetak yang digunakan untuk media pembelajaran mempunyai beberapa kekurangan,
antara lain sebagai berikut:
1) penyampaian informasinya lebih lambat dari media lain,
2) foto dan gambar yang ada terbatas, tidak seperti di media lain,membutuhkan waktu yang lama
untuk membaca semua berita sampai selesai,
3) kurang bisa membantu daya ingat,
4) apabila penyajiannya tidak menarik cepat membosankan para pembaca.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Media cetak merupakan salah satu ragam dari berbagai jenis media yang digunakan dalam
penyelenggaraan pendidikan. Media cetak dimanfaatkan guna membantu guru melakukan
komunikasi interpersonal saat kegiatan belajar mengajar, membantu guru dalam
menyampaikan materi pelajaran karena media ini banyak menyimpan pesan tertulis yang
mudah diterima. Media cetakan meliputi bahan-bahan yang disiapkan di atas kertas
pengajaran dan informasi. Di samping buku teks atau buku ajar, termasuk pula lembaran
penuntun berupa daftar cek tentang langkah-langkah yang harus diikuti ketika mengoprasikan
sesuatu peralatan atau memeliahra peralatan. Dua komponen utama media cetak adalah materi
teks verbal dan materi visual.Adapun terkait ragam jenis media cetak yang sering dimafaatkan
saat proses pembelajaran, diantaranya : Media Buku Teks pembelajaran, Modul, Buku
Pembelajaran terpogram, LKS, Majalah, Leflet, poster, Foto (gambar objek), komik, dan
puzzle.

Adapun, hal-hal yang perlu dipraktikan dan dipastikan dalam pemanfaatan media cetak dalam
pembelajaran, yaitu : a). Pastikan Modul Media cetak sudah sesuai prinsip pengembangan
bahan ajar, b). Pastikan modul didistribusikan dengan benar kepada para tutor dan peserta
didik sesuai mata pelajaran, c). Pastikan tutor atau pengajar sudah menguasai materi yang
terdapat dalam modul, d). Memberikan bentuk evaluasi yang jelas dan terukur kepada peserta
didik dan tanggap dalam merespon masalah belajar peserta didik.

3.2 Saran
 Pengembangan media cetak untuk pembelajaran ada baiknya dirancang dan dibuat dengan
lebih inovatif dan menarik, sehingga dapat menarik minat dan motivasi peserta didik untuk
belajar maupun membaca, terutama jenis media cetak seperti buku, modul, dan LKS.
 Sebaiknya dalam merancang sebuah media cetak, tidak hanya berfokus pada materi yang
ingin disampaikan, akan tetapi juga perlu memperhatikan sub konten yang dapat menarik
perhatian peserta didik, dengan variasi permainan edukasi seperti teka-teki, puzzle, dan
sebagainya yang dicantumkan pada setiap bab tau lembar kerja dalam buku, sehingga dapat
menciptakan Joyfull learning. Hal ini juga bertujuan agar media cetak tidak tergerus dengan
media-media modern yang senantiasa berkembang dan tentu saja lebih inovatif dan menarik
dibandingkan media cetak.

Daftar Pustaka

Sadiman, A.S., Rahardjo, R., Haryono, A., & Rahadjito. 1990. Media Pendidikan: pengertian,
pengembangan dan pemanfaatannya, edisi 1. Jakarta: Penerbit CV. Rajawali.

Sudjana, N. & Rivai, A. 1992. Media Pengajaran. Bandung: Penerbit CV. Sinar Baru Badung.

Arsyad, A. 2002. Media Pembelajaran, edisi 1. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Krisanjaya. 1997.Peran buku ajar bagi guru dan siswa. Internet. Tersedia
di:http://Krisanjaya/1997/peran-buku-ajar-bagi-guru-siswa/ Diakses pada tanggal 21 Maret 2017.

Dwiyogo, Wasis D, 2002. Dimensi – Dimensi Teknologi Pembelajaran. Malang: Wineka Media.

Web :

https://ikaikakk.wordpress.com/2015/04/27/makalah-sumber-belajar-dan-media-pembelajaran-media-
cetak/

Anda mungkin juga menyukai