Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

STUDI MASYARAKAT INDONESIA


(Kompleksitas Masyarakat Indonesia)

OLEH

NAMA : CAHYA TAMA RAFIQI


NIM : A1O120018

JURUSAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2022
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Alhamdulillah. Puji syukur kehadirat Allah SWT senantiasa kita ucapkan.
Atas karunia-Nya berupa nikmat iman dan kesehatan ini akhirnya penulis bisa
menyelesaikan makalah Makalah berjudul “KOMPLEKSITAS MASYARAKAT
INDONESIA”. Tidak lupa shawalat serta salam tercurahkan bagi Baginda Agung
Rasulullah SAW yang syafaatnya akan kita nantikan kelak.

Adapun penulisan makalah bertema Sejarah Konstitusi Di Indonesia ini


dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Studi Masyarakat Indonesia. Semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca sekaligus menumbuhkan
rasa cinta tanah air.

Dengan kerendahan hati, penulis memohon maaf apabila ada


ketidaksesuaian kalimat dan kesalahan. Meskipun demikian, penulis terbuka pada
kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan makalah.

Wassalamualaikum wr.wb

Kendari, 15 Mei 2020

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.........................................................................................
KATA PENGANTAR.....................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................3
A. Kompleksitas Masyarakat Indonesia.....................................................3
B. Kompleksitas Masyarakat Indonesia di Bidang ..................................4
C. Kompleksitas Masyarakat Indonesia di Bidang Pendidikan................5
BAB III PENUTUP........................................................................................14
A. Kesimpulan...........................................................................................14
B. Saran.....................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................16
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kompleksitas kata dasarnya kompleks, diambil dari kata compex artinya


rumit, sedangkan kompleksitas artinya kerumitan. Untuk memperoleh pengeritian
dasar, semula para peminat studi kompleksitas memberi Batasan bahwa
kompleksitass pada prinsipnya suatu keadaan keteraturan dan kesemrawutan (a
condition between order and chaos). Ada perubahan yang membawa unsur-unsur
baru sehingga terjadi ketidaksederhanaan, ketidakbiasaan dam ketidaknormalan.

Kompleksitas adalah sebuah perkembangan matematika yang lahir dari


teori yang dikenal dengan sebutan teori chaos, sebuah teori yang melihat objek
sebagai sebuah system yang sangat tergantung kepada kondisi awal system dan
sangat sensitive terhadap perubahan yang menggangunya.

Selanjutnya dalam pengertian luas kompleksitas itu dikatakan suatu


keadaan yang membuat unsur-unsur campuran antara yang lama dengan yang
baru, yang asli dan yang muncul kemudian, yang sederhana dan yang rumit, yang
tetap dan yang berubah, yang positif dan negatif dan yang netral, yang dapat
dikendalikan dan yang tidak dapat dikendalikan, yang bertahan lama, dan yang
berubah, yang hilang dan yang timbul. Kemudian kompleksitas pun berkenaan
dengan benda fisikal dan fisikal, keadaan dan sifat-sifatnya, bentuk ukuran dan
fungsinya. Sehingga pada akhirnya kompleksitas ini berkenaan dengan segala
makhluk, yang diciptakan serba berubah.

Dalam era informasi telah terjadi perubahan dalam segala hal dengan
sangat cepat dan terus-menerus sehingga telah memasuki daerah complexity dan
chaos yang telah terjadi dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat.

Begitupun masyarakat Indonesia, masyarakat Indonesia adalah


masyarakat majemuk, dimana terdapat berbagai suku, agama, ras dan kebudayaan
yang tersebar di lebih dari tiga ribu pulau yang membentang dari Sabang sampai
Merauke. Dengan rakyat Indonesia yang menyentuh angka ratusan juta dan
didukung dengan pembagian wilayah serta kemajemukan dan kebhinekaan yang
ada, maka tentulah struktur sosial di Indonesia begitu kompleks.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana komlpeksitas masyarakat Indonesia?
2. Bagaimana kompleksitas masyarakat Indonesia di bidang Ekonomi?
3. Bagaimana kompleksitas masyarakat Indonesia di bidang pendidikan?
C. TUJUAN

BAB II

PEMBAHASAN

A. KOMPLEKSITAS MASYARAKAT INDONESIA

Indonesia merupakan negara kepulauan serta merupakan negara


berpenduduk keempat terpadat di dunia dengan komunitas muslim yang terbesar.
Sebagai negara kepulauan Indonesia memiliki penduduk yang terdiri dari berbagai
kelompok etnik dengan dialek, tradisi dan kehidupan berbeda-beda dan terbesar
diberbagai wilayah. Selain itu Indonesia juga kaya akan sumber daya alam yang
pada masa lalu menarik perhatian negara imperialis seperti Portugis dan Belanda,
dan saat ini juga menjadi sasaran negara negara kapitalis besar, Indonesia menjadi
sumber tenaga kerja murah dan konsumen berbagai produk. Dengan
kompleksitasnya itu, banyak ilmuan yang tertarik mengamati dinamika Indonesia,
baik aspek politik, sosial, maupun ekonomi.

Kompleksitas ini tentunya memberikan dampak negatif dan positif bagi


penduduk Indonesia. Dipenjuru manapun di Indonesia bisa kita rasakan
keberagaman ras, budaya, maupun agama. Hal ini tentunya dapat kita pahami
sebagai kekayaan dan keindahan bangsa Indonesia. Selain itu dengan keragaman
ini, dapat menjadi sumber kekuatan untuk menumbuhkan kesatuan dan persatuan
nasional.

Namun, tak sedikit pula masalah yang ditimbulkan karena adanya


keberagaman ini, rendahnya rasa toleransi/tenggang rasa dapat menjadikan
keberagaman ini seperti boomerang yang dapat melukai bangsa sendiri. Kita
ambil contoh masalah toleransi umat beragama di Indonesia, bukankah telinga dan
mata kita lekat dengan konflik yang mengatasnamakan agama, satu sama lain
saling serang, mengatasnamakan membela Tuhan.

Masyarakat indonesia sangat kompleks dimana kompleksitas tersebut


dapat dilihat secara vertikal dan horizontal. Struktur sosial yang berkembang di
Indonesia digambarkan bahwa masyarakat Indonesia adalah masyarakat majemuk
yang ditandai dengan dua ciri unik secara vertikal dan horizontal. Secara vertikal,
tingkatan sosial di indonesia menggambarkan perbedaan kelas yang membagi
masyarakat berdasarkan faktor ekonomi. Sedangkan secara horizontal,
menggambarkan perbedaan yang membagi masyarakat berdasarkan perbedaan
suku-bangsa, agama, adat istiadat dan perbedaan kedaerahan.

B. KOMPLEKSITAS MASYARAKAT INDONESIA DI BIDANG


EKONOMI
Indonesia adalah negara dengan sumber kekayaan yang berlimpah,namun
kondisi sosial dan ekonomi masyarakat bisa dibilang jauh dari katamakmur.
Kegaduhandalam skala besar telah biasa terjadi di beberapawilayah di
Indonesia seperti Bima, Sumatera dan Papua. Sejumlah ancaman perpecahan
dapat dilihat secara signifikan di Papua. Sebagai tambahan, tindakan korup
yang terjadi di banyak aspek kehidupan telah menjadi

C. KOMPLEKSITAS MASYARAKAT INDONESIA DI BIDANG


PENDIDIKAN

Perkenalan dengan konsep kompleksitas sebagai suatu ijtihad ancang-


ancang dalam memahami benang kusut dalam hukum yang logis-historis
merupakan suatu keharusan. Dalam kaitannya dengan pendidikan kita
menyaksikan dan memahami bahwa jangkauannya, secara perorangan dan
kelompok, tua dan muda. Dari Sabang sampai Merauke sekitar 240 juta orang-
orang Indonesia. Banyak yang terlibat yang harusnya ada pemerintah kepada
badan legislatif pada fraksi dari partai politik birokrasi. Dan kompleksitas
pendidikan itu lebih nyata dengan adanya sekian banyak satuan pendidikan,
tenaga pendidik, kelas, rombongan belajar peserta didik dan orang tuanya yang
pluralistik, kurikulum, cara pembelajaran dan penilaian.

Dalam dunia pendidikan banyak nilai dan kepentingan esensial, prinsip


yang ideal, yang saling memerlukan dan membutuhkan secara sistematis. namun
perjalanannya terpengaruh oleh unsur-unsur dan prinsip-prinsip baru yang asing
dianggap lebih baik sehingga pendidikan itu mengalami perubahan yang
bermacam-macam. Kita dapat menyaksikan bukti empirik yang bervariasi, ada
yang lama ada yang baru ada yang campuran antara keduanya.

Diantara kompleksitas dalam sistem pendidikan kita gejala umum yang


penting antara lain yaitu makin banyak aturan dan peraturan yang terkait dengan
pendidikan warga negara dan hal ihwal mendidik dan mengajar. Semakin kuatnya
paradigma serta sikap politik pemerintah dan DPR dalam mengatur sistem
pendidikan, makin menampilkan diri berwenang dan berkuasa dalam menetapkan
aturan-aturan tentang pendidikan titik akan isu bahwa pendidikan di satu pihak
perlu digratiskan dan pihak lain makin perlu dikomersilkan.

Salah satu persoalan yang dihadapi oleh pemerintah dalam dunia


pendidikan adalahpersoalan pemerataan. Hal ini yang menjadikan salah satu
strategi Kementerian Pendidikan adalah Pemerataan Akses Pendidikan. Puluhan
ribu sekolah tersebat dari Sabang sampai Merauke. Kondisi sekolah tersebut
berbeda-beda. Sekolah yang berada di perkotaan relative lebih baik fasilitasnya
dibandingkan sekolah dipinggiran bahkan pedalaman. Misalnya sebuah sekolah di
Mentobi pedalaman Kalimantan Tengah. Betapa kondisi sekolah di pedalaman
bisa dikatakan tidak layak. Kondisi bangunan banyak yang sudah rusak, tempat
duduk dan meja siswa yang juga banyak rusak. Proses pembejaran juga sangat
memprihatinkan. Jumlah kelas sebanyak 6 kelashanya diampu oleh 3 guru, itu pun
kadang hanya satu guru yang aktif dalam pembelajaran.

Kemudian selaku pendidik untuk menghadapi era rangkaian kompleks


perlu membakar diri sesuai dengan kemampuan yang diharapkan Dalam tugasnya
titik-titik yang baik harus siap dan mampu menghadapi berbagai krisis di era
kompleksitas. Pendidik terbaik mempunyai kemampuan berpikir integratif dan
bahaya, menghargai gagasan, berkomunikasi dan hubungan dengan peserta didik
dengan lebih intuitif dan empatik, mampu mengatasi perubahan, menetapkan arah
dengan mengembangkan suatu visi terhadap masa depan, mampu mensinergikan
peserta didik dengan mengkomunikasikan dan mengilhami mereka untuk
mengatasi rintangan-rintangan dalam melaksanakan proses pembelajaran.

Guna menghadapi perubahan yang pesat dengan baik hormat yang


digunakan untuk melaksanakan tugasnya secara profesional tetapi juga harus
memiliki kompetensi profesional. Dalam hal ini pendidik harus memiliki
serangkaian kompetensi yang pokok. Kompetensi profesional pendidik
merupakan seperangkat pengetahuan keterampilan dan perilaku yang harus
dimiliki dihayati dan dikuasai oleh guru dalam melaksanakan tugas
keprofesionalnya.
Ada empat kompetensi yang harus dimiliki oleh pendidik agar bisa
profesional, yaitu

1. Kompetensi pedagogik
2. kompetensi kepribadian
3. Kompetensi profesional, dan
4. Kompetensi sosial

Di samping yang 4 kompetensi tersebut dalam proses pembelajaran


Pendidikan harus dapat menempatkan diri dalam menciptakan suasana yang
kondusif karena fungsi pendidik di sekolah sebagai orang tua kedua yang
bertanggung jawab atas pertumbuhan dan perkembangan jiwa anak. Hajar
Dewantara telah menggariskan pentingnya peran pendidik dalam proses
pembelajaran dengan ungkapan:

1. Ing ngarsa sung tulada berarti di depan memberi teladan


2. Ing madya mangun karasa berarti di tengah dapat menciptakan prakarsa
atau ide.
3. Tutwuri Handayani berarti dibelakang memberikan dorongan dan arahan

Anda mungkin juga menyukai