Keseimbangan pasar adalah terbentuknya suatu harga keseimbangan, harga keseimbangan itu
adalah harga dimana konsumen atau produsen sama-sama tidak ingin menambah atau
mengurangi barang/jasa yang dujual atau dikonsumsi.
kita bisa menyebut harga keseimbangan hanya jika permintaan dan penawaran ada pada titik
yang sama, tidak lebih, tidak kurang. Karena jika harga ada di bawah harga keseimbangan, maka
akan terjadi kelebihan permintaan, karena permintaan akan meningkat akibat harga yang rendah,
dan kemudian penawaran menurun. Sebaliknya, jika harga pasar melebihi harga keseimbangan
maka akan terjadi kelebihan penawaran, tetapi konsumen enggan membeli/jumlah permintaan
menurun.
Kondisi keseimbangan pasar ini jika dinyatakan secara matematis dan grafis akan menjadi seperti
berikut ini.
Kurva Keseimbangan
Pada kondisi keseimbangan pasar (market equilibrium), kuantitas permintaan (QD) akan sama
dengan kuantitas penawaran (QS) atau terbentuk kuantitas keseimbangan (QE). Harga yang
diminta (PD) pun akan sama dengan harga yang ditawarkan (PS) sehingga terbentuk harga
keseimbangan (PE). Secara grafik harga keseimbangan ini terjadi pada titik potong antara kurva
permintaan dengan kurva penawaran (titik E/titik equilibrium).
Nih 'kan ya, di artikel ini pake contoh tukang bakso, biar berkelanjutan dan asyik, kita pake
contoh tukang bakso lagi ya. Pada contoh kasus bakso sebelumnya, dapat dilihat dalam
skedul/tabel permintaan dan penawaran bahwa harga keseimbangan adalah Rp16.000,00 dan
kuantitas keseimbangan adalah 160 mangkok.
PENGENDALIAN HARGA
Tujuan dari pengendalian harga adalah untuk melindungi konsumen atau produsen. Bentuk
kontrol harga yang paling umum digunakan adalah penetapan harga dasar (price floor) dan harga
maksimum (price ceilling).
Nah karena kebijakan ini, biasanya penjual akan memanfaatkan situasi dengan menawarkan lebih
banyak, sehingga akan ada kelebihan penawaran (excess supply). Nah kalau ada kelebihan
begini, pemerintah akan membeli kelebihannya, disimpan dan dijual kemudian hari.