Anda di halaman 1dari 6

ASSIGNMENT

Auditing I

Supporting Lecturer

Bpk. Indraguna Kusumabrata, SE.Ak.,MM, CPSAK, CA, CPA.

Arranged By:

Metta Sari (43219110204)

FACULTY OF ECONOMICS AND BUSINESS

PROGRAM STUDY ACCOUNTING

UNIVERSITAS MERCU BUANA 2020


Estimasi Akuntansi
Pengertian

1. Ruang Lingkup SA 540:

• SA 540 berkaitan dengan tanggung jawab auditor atas estimasi akuntansi, termasuk estimasi
akuntansi nilai wajar, dan pengungkapan yang bersangkutan dalam suatu audit atas laporan
keuangan. Secara spesifik, SA 540 memperluas tentang bagaimana SA 315 dan SA 330 serta SA
lainnya yang relevan diterapkan dalam hubungannya dengan estimasi akuntansi. Juga
mencakup ketentuan dan panduan atas kesalahan penyajian estimasi akuntansi secara
individual, dan indikator tentang kemungkinan keberpihakan manajemen.

2. Beberapa Unsur Estimasi Akuntansi

• Beberapa unsur laporan keuangan tidak dapat diukur secara tepat, namun hanya dapat
diestimasi. Untuk tujuan SA 540 ini, unsur laporan keuangan seperti itu disebut sebagai estimasi
akuntansi.

• Sifat dan kendalan informasi yang tersedia bagi manajemen untuk mendukung pembuatan
estimasi akuntansi bervariasi secara luas, oleh karena itu berdampak terhadap derajat
ketidakpastian estimasi yang berkaitan dengan estimasi akuntansi.

• Derajat ketidakpastian estimasi berdampak, pada gilirannya, terhadap risiko kesalahan


penyajian material estimasi akuntansi, termasuk kecurigaan terhadap keberpihakan
manajemen yang disengaja atau tidak disengaja. (Ref: Para. A1-A11)

3. Tujuan pengukuran estimasi akuntansi dapat bervariasi tergantung pada kerangka pelaporan
keuangan yang berlaku dan unsur keuangan yang dilaporkan. Tujuan pengukuran untuk
beberapa estimasi akuntansi adalah untuk mempraktikan hasil dari satu atau lebih transaksi,
peristiwa, atau kondisi yang menimbulkan kebutuhan untuk estimasi akuntansi.

4. Perbedaan antara hasil suatu estimasi akuntansi dan jumlah yang semula diakui atau
diungkapkan dalam laporan keuangan tidak selalu merupakan kesalahan penyajian dalam
laporan keuangan.

Tujuan

5. Tujuan auditor dalam audit estimasi akuntansi adalah untuk memperoleh bukti yang cukup
dan tepat tentang apakah:

(a) Estimasi akuntansi, termasuk estimasi akuntansi nilai wajar, dalam laporan keuangan, baik
yang diakui atau diungkapkan, adalah wajar; dan

(b) Pengungkapan yang bersangkutan dalam laporan keuangan adalah memadai, dalam konteks
kerangka pelaporan keuangan yang berlaku.
7. Untuk tujuan SA 540 ini, istilah berikut memiliki makna sebagai berikut:

(a) Estimasi akuntansi: Suatu penaksiran atas suatu jumlah moneter ketika metode pengukuran
yang akurat tidak tersedia. Istilah ini digunakan untuk suatu jumlah yang diukur pada nilai wajar
ketika terdapat ketidakpastian estimasi dan untuk jumlah lain yang memerlukan estimasi.
Ketika SA 540 ini hanya mengatur estimasi akuntansi yang melibatkan pengukuran pada nilai
wajar, istialh “estimasi akuntansi nilai wajar”digunakan.

(b) Estimasi tunggal auditor atau estimasi kisar auditor: Jumlah atau kisar jumlah, yang masing-
masing diperoleh dari bukti audit yang digunakan dalam mengevaluasi estimasi tunggal
manajemen.

(c) Ketidakpastian estimasi: Kerentanan suatu estimasi akuntansi dan pengungkapan yang
bersangkutan terhadap suatu ketiadaan ketepatan bawaan dalam penyusunan informasi.

(d) Keberpihakan manajemen: Ketiadaan netralitas manajemen dalam penyusunan infomasi.


Anomali: Suatu kesalahan penyajian atau penyimpangan yang secara jelas tidak mewakili
kesalahan penyajian atau penyimapangan dalam suatu populasi.

(e) Estimasi tunggal manajemen: Jumlah yang dipilih oleh manajemen untuk mengakui atau
mengungkapkan dalam laporan keuangan sebagai suatu estimasi akuntansi.

(f) Hasil suatu estimasi akuntansi: Jumlah moneter sesungguhnya yang merupakan hasil dari
penyelesaian transaksi yang mendasari, peristiwa, atau kondisi yang dituju oleh estimasi
akuntansi.

Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan Penyajian Material:

8. Dalam mengidentifikasi dan menilai risiko kesalahan penyajian material, sebagaimana


diharuskan oleh SA 315, auditor harus mengevaluasi derajat ketidakpastian estimasi yang
bersangkutan dengan estimasi akuntansi. (Ref: Para. A45-A46)

9. Auditor harus menentukan apakah, menurut pertimbangan auditor, estimasi akuntansi yang
telah diidentifikasi mempunyai ketidakpastian yang tinggi, yang dapat menimbulkan risiko
signifikan. (Ref: Para. A47-A51)

Konsistensi Kebijakan Akuntansi

Kebijakan akuntansi, sekali dipilih, harus diterapkan secara konsisten untuk transaksi sejenis,
peristiwa lain, dan kondisi kecuali suatu standar atau interpretasi secara khusus membutuhkan
atau mengijinkan kategorisasi dari pos-pos untuk kebijakan yang berbeda itu layak.
Perubahan Prinsip Akuntansi

Suatu entitas harus merubah suatu kebijakan akuntansi hanya apabila perubahan,

- Diharuskan oleh suatu standar atau interpretasi; atau


- Menghasilkan informasi yang andal dan lebih relevan yang diberikan oleh laporan
keuangan dalam hal efek transaksi, peristiwa lain, atau kondisi atas posisi keuangan
entitas, kinerja keuangan, atau arus kas.

Pengungkapan atas Perubahan Kebijakan Akuntansi

Penerapan awal suatu standar atau intrepretasi. Bilamana suatu standar atau interpretasi yang baru
diterapkan, maka entitas harus mengungkapkan perubahan bilamana mempunyai efek atas periode
berjalan atau periode sebelumnya atau mempunyai efek atas periode masa datang.

Audit atas estimasi akuntansi tersebar di ketiga tahap dalam proses audit.

Tahap Risk Assessment (Penilaian Resiko)

 Estimasi akuntansi apa saja yang diperlukan dalam laporan keuangan?


 Bagaimana estimasi ini dibuat?
 Berapa signifikannya estimasi ini?
 Apakah auditor memerlukan bantuan tenaga ahli?
 Berapa akuratnya estimasi di tahun yang lalu?
 Apakah ada bukti mengenai biasnya manajeman dalam proses estimasi?
 Berapa besarnya ketidakpastian proses estimasi ini?

TINGKAT KETIDAKPASTIAN ESTIMASI

Tingkat ketidakpastian rendah (RMM rendah):

1. Aktivitas bisnis tidak kompleks

2. Berhubungan dengan transaksi rutin

3. Diambil dari data (yang di dalam fair value accounting di istilahkan sebagai “observable” atau dapat
diamati) yang tersedia, seperti data mengenai tingkat bunga yang di publikasi atau harga saham di bursa

4. Metode pengukuran menurut kerangka pelaporan keuangan yang berlaku adalah sederhana dan
mudah diterapkan

5. Estimasi akuntansi nilai wajar yang menggunakan model (untuk mengukur estimasi akuntansi) yang
popular atau telah diterima umum, di mana asumsi atau input untuk model itu dapat diamati dipasar
(misalnya dibursa saham)
SOAL PILIHAN GANDA & JAWABAN

1. Berikut ini alasan yang tepat mengapa penghasilan komprehensif lain diklasifikasikan atas
komponen yang akan direklasifikan ke laba rugi tahun berjalan dan tidak?
A. Untuk memahami dampak penghasilan komprehensif lain terhadap laba rugi tahun
berjalan pada periode berikutnya
B. Untuk meningkatkan daya banding laporan keuangan dari satu periode ke periode
berikutnya
C. Untuk meningkatkan relevansi laporan keuangan
D. Untuk menggambarkan penghasilan periode sekarang dan periode berikutnya
2. Berikut ini adalah alasan mengapa penghasilan komprehensif lain disajikan terpisah dari
penghasilan tahun berjalan?
A. Ekuitas entitas telah bertambah/berkurang sehingga harus diakui sebagai penghasilan
B. Penghasilan tersebut telah menambah ekuitas sehingga harus tercermin pada kinerja
perusahaan
C. Entitas belum memperoleh kas atau mengeluarkan kas akibat perubahan ekuitas tersebut
D. Proses memperoleh penghasilan atau tersebut belum selesai.
3. Manakah yang merupakan pengaturan dalam PSAK 2 amandemen yang berlaku efektif mulai 1
Januari 2018?
A. Pengungkapan aktivitas non kas dari kegiatan pendanaan
B. Pengungkapan aktivitas non kas dari kegiatan investasi dan pendanaan
C. Pengungkapan perubahan utang jangka panjang dengan arus kas kegiatan pendanaan dan
investasi
D. Pengungkapan perubahan utang dengan arus kas kegiatan pendanaan dan komponen
lainnya
4. Manakah pernyataan yang tepat terkait laporan segmen menurut PSAK 5?
A. Laporan segmen merupakan laporan wajib yang disajikan tersendiri
B. Laporan segmen merupakan informasi tambahan yang wajib disajikan secara terpisah dari
laporan keuangan
C. Laporan segmen merupakan informasi tambahan yang disajikan secara sukarela oleh
perusahaan
D. Laporan segmen disajikan sebagai bagian dari catatan atas laporan keuangan
SOAL ESAY & JAWABAN

1. Standar akuntansi keuangan di Indonesia saat ini mengadopsi dari International Financial
Reporting Standar. Manakah yang merupakan karakteristik IFRS? Memberikan pengaturan
pengungkapan yang lebih banyak
2. Standar akuntansi yang tepat digunakan untuk BPR Syariah adalah ? SAK ETAP dan PSAK Syariah
3. Laporan keuangan bertujuan umum (general purposes financial statement) merupakan output
dari: Akuntansi keuangan
4. Apakah tujuan laporan keuangan? Memberikan informasi kepada para pemakai untuk
pengambilan keputusan

Anda mungkin juga menyukai