Anda di halaman 1dari 7

A.

Pengertian Model Pembelajaran

Model pembelajaran adalah kerangka kerja yang memberikan gambaran sistematis untuk melaksanakan
pembelajaran agar membantu belajar siswa dalam tujuan tertentu yang ingin dicapai. Artinya, model
pembelajaran merupakan gambaran umum namun tetap mengerucut pada tujuan khusus.

Hal tersebut membuat model pembelajaran berbeda dengan metode pembelajaran yang sudah
menerapkan langkah atau pendekatan pembelajaran yang justru lebih luas lagi cakupannya.

Definisi di atas senada dengan pendapat Suprihatiningrum (2013, hlm. 145) yang menyatakan bahwa
model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur pembelajaran dengan
sistematis untuk mengelola pengalaman belajar siswa agar tujuan belajar tertentu yang diinginkan bisa
tercapai.

Untuk memperkuat kesahihan pengertian model pembelajaran berikut ini adalah beberapa pengertian
model pembelajaran menurut para ahli.

Pengertian Model Pembelajaran menurut Para Ahli

Trianto

Menurut Trianto (2015, hlm. 51) Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang
digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam
tutorial.”

Saefuddin & Berdiati

Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematis dalam
mengorganisasikan sistem belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai
pedoman bagi perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan
aktivitas pembelajaran (Saefuddin & Berdiati, 2014, hlm. 48).

Sukmadinata & Syaodih

Model pembelajaran merupakan suatu rancangan (desain) yang menggambarkan proses rinci
penciptaan situasi lingkungan yang memungkinkan terjadinya interaksi pembelajaran agar terjadi
perubahan atau perkembangan diri peserta didik (Sukmadinata & Syaodih, 2012, hlm. 151).

Joyce & Weil


Joyce & Weil dalam Rusman (2018, hlm. 144) berpendapat bahwa model pembelajaran adalah suatu
rencana atau pola yang bahkan dapat digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran
jangka panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas atau
lingkungan belajar lain.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli diatas terlihat adanya kesamaan ciri khusus yang
menyelubungi semua pengertian model pembelajaran. Ciri khusus tersebut adalah adanya pola atau
rencana yang sistematis.

B. Pembelajaran Konvensional

Media pembelajaran konvensional merupakan media pembelajaran yang dibuat oleh tangan manusia
sendiri, pengoperasiannya tidak menggunakan program/aplikasi tertentu, dan berfungsi sebagai sarana
perantara untuk menyampaikan materi agar lebih mudah dipahami oleh siswa. Media grafis merupakan
media pembelajaran konvensional. Sanaky (2013 : 81) mengemukakan media grafis termasuk media
visual yang berfungsi menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan. Saluran yang digunakan
mengutamakan indera penglihatan. Sadiman (2009 : 29) menyebutkan ada beberapa jenis media grafis
antara lain:

Gambar/foto

Gambar/ foto adalah media yang paling umum dipakai karena dapat dimengerti dan dinikmati di mana-
mana. Beberapa kelebihan media ini yaitu:

Sifatnya konkret; gambar/ foto lebih realistis menunjukan pokok masalah dibandingkan dengan media
verbalsemata.

Gambar/ foto dapat mengatasi batasan ruang dan waktu. Tidak semua benda, obyek atau peristiwa
dapat dibawa ke kelas, dan tidak semua anak-anak dibawa ke obyek/ peristiwaterebut.

Gambar/ foto dapat mengatasi keterbatasan pengamatan. Sel atau penampang daun yang tak mungkin
dilihat dengan mata telanjang dapat disajikan dengan jelas dalam bentuk gambar/foto.

Foto dapat memperjelas suatu masalah dalam bidang apa saja dan untuk usia tingkat berapa saja,
sehingga dapat mencegah atau membetulkankesalahpahaman.

Foto harganya lebih murah dan gampang didapat serta digunakan, tanpa memerlukan peralatankhusus.

Selain beberapa kelebihan di atas, media gambar/ foto juga memiliki kelemahan yaitu:
Gambar/ foto hanya menekankan persepsi indera mata.

Gambar/ foto benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatanpembelajaran.

Ukurannya sangat terbatas utuk kelompokbesar.

Sketsa

Sketsa adalah gambar sederhana atau draft kasar yang melukiskan bagian-bagian pokoknya tanpa detail.
Seorang guru dalam pembelajaran dapat menuangkan ide-ide ke dalam sketsa. Penggunaan sketsa
dalam pembelajaran ini dapat menarik perhatian siswa, menghindari verbalisme, dan memperjalas
penyampaian pesan. Media ini dapat dibuat langsung oleh guru sehingga harganya cukup murah.

Diagram

Diagram adalah suatu gambar sederhana yang menggunakan garis-garis dan simbol-simbol untuk
menggambarkan struktur dari objek secara garis besar serta menunjukan hubungan yang antara

komponennya atau sifat-sifat proses yang ada di situ. Diagram berfungsi untuk menederhanakan hal
yang kompleks sehingga dapat memperjelas penyajian pesan.

Bagan/chart

Bagan/ chart adalah media yang berfungsi menyajikan ide-ide atau konsep-konsep yang sulit bila hanya
disampaikan secara tertulis atau lisan secara visual. Bagan juga mampu memberikan ringkasan butir-
butir penting dari suatu presentasi.

Grafik
Grafik adalah gambar sederhana yang menggunakan titik-tikit, garis atau gambar. Untuk melengkapi
grafik terkadang digunakan simbol-simbol verbal. Fungsi grafik adalah untuk mengambarkan data
kuantitatif secara teliti, menerangkan perkembangan atau perbandingan sesuatu obek atau peristiwa
yang saling berhubungan secara singkat dan jelas.

Kartun

Kartun adalah suatu gambar interpretatif yang menggunakan simbol-simbol untuk menampaikan
sesuatu pesan secara cepat dan ringkas atau sesuatu sikap terhadap orang, situasi, atau kejadian-
kejadian tertentu. Kartun sangat berkemungkinan besar untuk menarik perhatian dan mempengaruhi
sikap maupun tingkah laku.

Poster

Poster adalah media yang tidak saja penting untuk menyampaikan kesan-kesan tertentu tetapi mampu
mempengaruhi dan memotivasi tingkah laku orang yang melihatnya.

Peta/globe

Media ini berfungsi untuk menyajikan data-data lokasi. Beberapa kelebihan dari peta/ globe bila dipakai
sebagai media pembelajaran yaitu:

Memungkinkan siswa mengerti posisi dari kesatuan politik, daerah kepulauan, danlain-lain.

Merangsang minat siswa terhadap penduduk dan pengaruh- pengaruh geografis.

Memungkinkan siswa memperoleh gambaran tentang imigrasi dan distribusi penduduk, tumbuh-
tumbuhan dan kelebihan hewan, serta bentuk bumi yangsebenarnya.

Papan flanel/ flannel board


Papan flanel adalah media grafis yang efektif untuk menyajikan pesan-pesan tertentu kepada sasaran
tertentu pula. Papan berlapis kain flanel ini dapat dilipat sehingga praktis. Gambar- gambar yang
disajikan dapat dipasang dan dicopot dengan mudah sehingga dapat digunakan berkali-kali.

Papan buletin/ bulletin board

Papan buletin adalah papan yang digunakan untuk menempel gambar-gambar atau tulisan-tulisan dan
berfungsi untuk menerangkan sesuatu berupa kejadian dalam waktu tertentu.

Media konvensional yang dikembangkan meliputi:

Bongkar pasang, terdiriatas:

Bongkar pasang bangun segi empat terdiri dari 4 buah sponating dan apabila direkatkan membentuk
bangun segi empat yang terdiri dari bangun persegi, persegi panjang, jajar genjang, trapesium, layang-
layang, dan belah ketupat. Media ini dapat membantu siswa dalam mengidentifikasi sudut dan sisi
bangun segi empat tersebut. Media ini digunakan untuk pembelajaran 1 pada subtema hidup bersih dan
sehat dirumah.

Bongkar pasang permainan tapak gunung terdiri dari bangun segi empat berupa 1 buah bangun
trapesium, 4 buah bangun persegi panjang, 1 buah bangun jajar genjang, dan 3 buah bangun persegi.
Bangun-bangun ini kemudian akan disusun dan direkatkan membentuk bangun permainan tapak
gunung. Siswa dapat menentukan nama bangun segi empat dan jumlahnya yang terdapat pada media
bongkar pasang permainan tapak gunung. Selain itu, media ini dapat membantu siswa dalam
menentukan sudut dan sisi dari setiap bangun segi empat yang ada pada permainan tapak gunung serta
mengambar setiap bangun segi empat tersebut. Media ini digunakan untuk pembelajaran 3 pada
subtema hidup bersih dan sehat di rumah.

Bongkar pasang bangun berbentuk rumah dibentuk dari bangun 2 buah bangun trapesium, 2 buah
bangun segitiga, 2 buah bangun persegi, dan 3 buah bangun persegi panjang dengan cara direkatkan.
Siswa dapat menentukan nama bangun dan jumlahnya yang terdapat pada media bongkar pasang
bangun berbentuk rumah. Selain itu, media ini dapat membantu siswa dalam menentukan sudut dan sisi
dari setiap bangun yang ada pada bangun berbentuk rumah serta mengambar setiap bangun tersebut.
Media ini digunakan untuk pembelajaran 4 pada subtema hidup bersih dan sehat dirumah.

Matras pola merupakan sebuah bangun berbentuk yang terbuat dari sponating dimana terdapat gambar
rumah, bak sampah dan petugas kebersihan yang mana pada gambar tersebut ada pola bangun segi
tiga, segi empat, dan segi enam. Ada 8 nama pola bangun dengan jumlah yang berbeda-beda antara
lain; (1) satu segitiga, (2) dua persegi, (3) lima persegi panjang, (4) satu jajar genjang, (5) satu trapesium,
(6) dua belah ketupat, (7) dua layang-layang, dan (8) satu segienam. Pola-pola tersebut kemudian
ditempelkan pada pola yang terdapat pada matras tersebut sesuai dengan bentuknya. Media matras
pola ini dapat membantu siswa dalam menentukan pola
banguntersebuttermasukdalamjenisbangunsegitiga/segiempat/

segi enam. Selain itu dapat membantu siswa dalam menentukan sudut dan sisi dari setiap bangun.
Media ini digunakan untuk pembelajaran 6 pada subtema hidup bersih dansehat.

Buku petunjuk penggunaan media pembelajaran konvensional, yaitu sebuah buku berisi panduan atau
petunjuk dalam menggunakan media bongkar pasang bangun segi empat, bongkar pasang permainan
tapak gunung, bongkar pasang bangun berbentuk rumah, dan matraspola.

C. Kreatif

kreativitas matematika adalah kemampuan siswa untuk melihat dan menemukan ide-ide baru atau hal-
hal yang luar biasa di dalam menyelesaikan masalah matematika yang merujuk kepada keluwesan,
kefasihan, keaslian dan penguraian.

D. Inovatif

Inovasi pembelajaran adalah suatu perubahan yang baru dan kualitatif dari hal yang sudah ada
sebelumnya, serta sengaja diusahakan untuk meningkatkan kemampuan guna mencapai tujuan tertentu
dalam pembelajaran. Pembelajaran adalah suatu sistem, maka inovasi pembelajaran harus mencakup al-
hal yang berhubungan dengan komponen sistem tersebut, baik dalam artian kurikulum, media, metode,
kebijakan, maupun hal lain yang berhubungan dengan pembelajaran (Muzid, 2011).
E. Definisi Turunan Fungsi Aljabar

Turunan adalah pengukuran terhadap bagaimana fungsi berubah seiring perubahan nilai yang
dimasukan, atau secara umum turunan menunjukkan bagaimana suatu besaran berubah akibat
perubahan besaran lainnya. Proses dalam menemukan turunan disebut diferensiasi.

Turunan fungsi aljabar merupakan fungsi lain dari suatu fungsi sebelumnya, sebagai contoh fungsi f
menjadi f' yang memiliki nilai tidak beraturan. Fungsi dari turunan sendiri yang sering kita ketahui
merupakan menghitung garis singgung pada suatu kurva atau fungsi dan kecepatan.

Anda mungkin juga menyukai