Anda di halaman 1dari 14

KELOMPO : ……

NAMA SISWA : 1.
2.
KELAS : XII …..
NO
KARY ASPEK YANG DIAMATI URAIAN HASIL PENGAMATAN
A
1. UNSUR RUPA YANG MENONJOL  
2. OBJEK YANG TAMPAK  
1 3. BAGIAN OBJEK YANG PALING MENARIK  
4. TEKNIK YANG DIGUNAKAN  
5. JENIS KARYA (MURNI/TERAPAN)  
1. UNSUR RUPA YANG MENONJOL  
2. OBJEK YANG TAMPAK  
2 3. BAGIAN OBJEK YANG PALING MENARIK  
4. TEKNIK YANG DIGUNAKAN  
5. JENIS KARYA (MURNI/TERAPAN)  
DST
1. UNSUR SENI RUPA
a. Titik

Titik adalah suatu unsur dalam seni


rupa yang paling dasar atau paling kecil. Semua
wujud dari suatu karya seni pasti pada awal
pembuatanya di hasilkan atau di buat dari
unsur titik.
Dengan penggunaan titik ini saja
apabila mengumpulkan dengan warna dan
dengan bentuk yang berbeda jug a bisa
menjadi sebuah karya seni yang enak untuk di
pandang dan di nikmati keindahanya.

b. Garis

Garis adalah unsur seni rupa yang merupakan hasil dari penggabungan unsur titik.
Garis dalam seni rupa menjadi goresan atau batasan dari suatu benda, ruang, bidang, warna,
tekstur dan lainnya.
menurut jenisnya : yaitu garis lengkun, garis panjang, pendek, horizontal, vertikal,
diagonal, berombak, putus, putus, patah-patah, spiral dan lainnya.
Garis berdasarkan wujudnya ada dua yaitu semu dan nyata. Garis nyata dihasilkan
oleh coretan sedangkan garis semu dihasilkan oleh adanya perbedaan warna terhadap dua
benda atau lebih.
c. Raut

Raut merupakan
potongan atau wujud dari suatu
objekyang terdiri atas 2 jenis
yakni bidang dan bentuk.
Bidang merupakan objek
yang wujudnya pipih atau datar
sedangkan bentuk merupakan
objek yang wujudnya terkesan

d. Ruang
Ruang dalam karya seni rupa merupakan unsur yang dapat menentukan penjiwaan dari
karya sehingga dapat menunjukkan kesan keluasan, kedalaman, cekungan, jauh dan
dekat.
e. Tekstur

Tekstur merupakan
unsur seni rupa yang
menunjukan sifat permukaan
suatu objek
Tekstur nyata adalah
tekstur yang dapat dirasakan
langsung dengan indra peraba
Tekstur semu adalah
tekstur yang hanya dapat
dirasakan dengan penglihatan

f. Warna
Warna merupakan unsur yang paling menarik dalam karya seni rupa dimana
unsur ini dapat memberikan kesan mendalam serta membuat suatu karya menjadi
layaknya wujud aslinya.
Warna tediri atas 4 jenis yakni warna primer, sekunder, tersier dan netral. Warna
primer terdiri atas merah, biru dan hijau. Warna sekunder merupakan percampuran
antara 2 warna primer .
g. Gelap terang
Gelap terang berkaitan dengan cahaya, artinya bidang gelap berarti tidak kena
cahaya dan yang terang adalah yang kena cahaya. Goresan pensil yang keras dan tebal
akan member kesan gelap sementara goresan pensil yang ringan-ringan akan memberi
kesan lebih terang.Gelap terang dalam gambar dapat dicapai melalui teknik arsir yaitu
teknik mengatur jarak atau tingkat kerapatan suatu garis atau titik, semakin rapat akan
menghasilkan kesan semakingelap demikian sebaliknya.

2. SENI RUPA BERDASARKAN BENTUK DAN FUNGSINYA.


- Jenisnya
Seni rupa 2 dimensi, yaitu karya seni rupa yang hanya dapat dilihat dari satu arah
contohnya lukisan. Sedangkan seni rupa 3 dimensi merupakan jenis karya seni rupa yang
dapat dilihat dari segala arah karena memiliki volume contohnya patung.
- Fungsinya
Seni rupa murni, yaitu karya seni rupa yang dibuat hanya untuk dinikmati
keindahanya saja tanpa mempertimbangkan unsur kegunaanya. Seni rupa terapan, yaitu
karya seni rupa yang mengutamakan fungsi kegunaan dan mengesampingkan unsur
keindahan dari karya tersebut.
3. Teknik melukis
a. Aquarel
Teknik aqurel adalah teknik melukis dengan menggunakan cat air (aquarel) dengan sapuan
warna yang tipis, sehingga lukisan yang dihasilkan bernuansa transparan.

b. Teknik plakat
Teknik plakat merupakan teknik melukis yang menggunakan cat air, cat akrilik maupun cat
minyak dengan sapuan tebal dan komposisi cat yang kental. Sehingga memberi kesan yang
colorfull pada setiap karya.

c. Teknik pointilis
Teknik ini membutuhkan kesabaran yang lebih daripada teknik lukis lainnya, karena cara
kerjanya dengan menggunakan titik-titik untuk menghasilkan lukisan yang menawan. Sering
kali para pelukis menggunakan gradasi warna untuk mengatur gelap terang lukisan.
NO
ASPEK YANG DIAMATI
KARYA URAIAN HASIL PENGAMATAN
1. jenis karya seni rupa  
2. bahan yang digunakan  
1 3. teknik yang digunakan  
4. makna simbolis karya
 
5. nilai estetis karya  
1. jenis karya seni rupa
 
2. bahan yang digunakan
 
2 3. teknik yang digunakan
 
4. makna simbolis karya
 
5. nilai estetis karya  
DST

1. Bahan Dan Teknik Dalam Karya Seni Rupa Tiga Dimensi


Seni rupa 3 dimensi adalah karya seni yang dibatasi tidak saja dengan sisi panjang dan lebar,
namun juga dibatasi oleh kedalaman atau tinggi. Dalam bahasa sederhananya yaitu karya seni yang
mempunyai volume dan menempati sebuah ruang. Seni rupa 2 dimensi ini tidak memiliki ruang
karena tidak memiliki ketinggian atau ketebalan. Sedangkan seni rupa 3 dimensi tidak hanya terdiri
sari panjang dan lebar saja, melainkan memiliki ruang atau volume. Dan karya seni rupa 3 dimensi
dapat dilihat dari SEGALA ARAH.
Bahan-bahan yang dikategorikan untuk membuat seni rupa 3 dimensi ada tiga, yaitu bahan
lunak, bahan liat , dan bahan keras.
1. Bahan lunak - Kertas, karton, styrofoam termasuk bahan lunak. Bahan-bahan ini relatif
mudah didapatkan dan membentuknya dengan alat yang sederhana seperti pisau, silet dan
gunting..
2. Bahan liat terdiri dari beberapa jenis, seperti tanah liat, gips, plastisin dan lilin.
3. Bahan keras yang termasuk adalah kayu, batu dan logam

Berdasarkan cara pembuatannya, teknik-teknik untuk menghasilkan karya seni rupa tiga dimensi,
antara lain sebagai berikut :
1. Teknik 3M (Melipat, Menggunting, dan Merekat) merupakan proses manipulasi lembaran
kertas menjadi suatu bentuk tiga dimensi.
2. Teknik menuang(Cor), yaitu proses menuang menggunakan bahan cair yang dituangkan pada
alat acuan yang berbentuk cetakan.
3. Teknik butsir adalah teknik yang hanya menggunakan alat telapak tangan dan alat lain(kayu,
kawat) yang sederhana.
4. Teknik pahat, yaitu membentuk dengan jalan membuang bahan yang tidak dipergunakan
dengan cara memahat. Alat yang digunakan seperti alat pahat(tatah) atau ukir dan martil.
5. Teknik membangun, yaitu kegiatan yang mencangkup aktivitas menyusun berbagai
komponen untuk dijadikan benda trimatra(tiga dimensi).

2. Simbol dalam Karya Seni Rupa Tiga Dimensi

      Simbol merupakan lambang yang mengandung makna atau arti. Secara konseptual kata
simbol memiliki beberapa pengertian sebagai berikut.

1. Sesuatu yang biasanya merupakan tanda yang kelihatan untuk menggantikan gagasan
atau objek tertentu.
2. Kata, tanda, dan isyarat yang digunakan untuk mewakili sesuatu yang lain yaitu arti
kualitas abstraksi, gagasan, dan objek.
3. Semua hal yang diberikan arti dengan persetujuan umum dan/atau kesepakatan atau
kebiasaan.
4. Tanda-tanda konvensional, yakni sesuatu yang dibangun oleh masyarakat atau
individu-individu dengan arti tertentu yang kurang lebih standar yang disepakati atau
dipakai anggota masyarakat itu.

Dalam pembelajaran seni rupa, simbol dijelaskan sebagai makna yang dikandung
dalam karya seni rupa baik wujud objeknya maupun unsur-unsur rupanya. Sebagai contoh
merah simbol keberanian, patung kuda sebagai simbol kegagahan, dan sebagainya.
Dalam pembelajaran seni rupa, kata Simbol dijelaskan sebagai makna yang
dikandung dalam karya seni rupa baik wujud objeknya atau unsur-unsur rupanya. Misalnya
merah adalah simbol keberanian. Patung katak sebagai simbol pemanggil hujan. Patung kuda
sebagai simbol kegagahan, dan lain sebagainya.
Dalam cerita sering digunakan beberapa jenis satwa untuk melambangkan sifat-sifat
tertentu. Misalnya, simbol kancil melambangkan makna cerdik, lincah dan banyak akal. Kuda
sebagai symbol kegagahan, Serigala seringkali digunakan untuk melambangkan keserakahan
dan kelicikan. Lain lagi dengan keledai yang digunakan untuk melambangkan kemalasan dan
kebodohan.
Dalam seni rupa, simbol dapat dijumpai pada karya dua dimensi atau tiga dimensi.
Patung, tugu dan monumen misalnya, adalah karya seni rupa tiga dimensi yang dapat
mempunyai makna dan simbol tertentu. Kebiasaan untuk membuat patung, tugu dan
monumen yang melambangkan sesuatu sudah dilakukan orang sejak jaman dahulu. Tugu dan
monumen ada yang terbuat dari batu dan logam. Biasanya berukuran besar dan dibangun
untuk memperingati peristiwa-perisitiwa penting atau tempat-tempat bersejarah.
Sebagai contoh, tugu Proklamasi di Jakarta adalah simbol dari kemerdekaan dan
perjuangan rakyat Indonesia. Tugu katulistiwa di kota Pontianak Kalimantan Barat untuk
menandai tempat yang dilalui garis katulistiwa. Contoh lainya adalah Tugu Jogja, tugu ini
berarti atau menyimbolkan persatuan antara raja/ pemimpin dan rakyat dalam perjuangan
melawan musuh atau menyatu dalam membentuk pemerintahan dalam suatu negara atau
pemerintahan. Arti lain bias dimaknakan sebagai suatu hubungan antara manusia dengan
Sang Khalik.

3. Nilai Estetis Karya Seni Rupa 3 dimensi

Nilai estetis pada sebuah karya seni rupa dapat bersifat objektif dan subjektif. Nilai
estetis bersifat objektif jika memahami keindahan karya seni rupa berada pada wujud karya
seni itu sendiri dan tampak secara kasat mata. Dalam pandangan objektif ini, nilai estetis atau
keindahan sebuah karya seni rupa tersusun dari komposisi yang baik, perpaduan warna yang
sesuai, penempatan objek yang membentuk kesatuan dan sebagainya. Keselarasan dalam
menata unsur-unsur visual inilah yang mewujudkan sebuah karya seni rupa.

Berbeda halnya dengan nilai estetis yang bersifat subjektif, keindahan tidak hanya
pada unsur-unsur fisik yang ditangkap oleh mata secara visual, tetapi ditentukan oleh selera
orang yang melihatnya. Sebagai contoh ketika melihat sebuah karya seni rupa, beberapa
orang mungkin tertarik pada apa yang ditampilkan dalam karya tersebut dan merasa senang
untuk terus melihatnya bahkan ingin memilikinya,tetapi orang lain justru kurang tertarik pada
karya seni tersebut.

Anda mungkin juga menyukai