Anda di halaman 1dari 9

Efektivitas Aplikasi Topikal Madu Hutan dan Propolis Terhadap...

, Nur Fadhila et al

EFEKTIVITAS APLIKASI TOPIKAL MADU HUTAN DAN PROPOLIS


TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA PADA MENCIT (MUS MUSCULUS)
Nur Fadhila Jaharuddin1, Nadyah Haruna2, Henny Fauziah3
1,2,3 ProgramStudi Pendidikan Dokter UIN Alauddin Makassar

ABSTRAK

Madu memiliki efek antimikroba, antiinflamasi, antioksidan, dan menstimulasi pertumbuhan jaringan. Propolis
memiliki efek antimikroba, antiinflamasi, antioksidan, dan efek terhadap sel mast yang baik terhadap
penyembuhan luka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas aplikasi topikal madu hutan dan
propolis terhadap penyembuhan luka sayat pada kulit mencit (Mus musculus). Penelitian ini menggunakan 20
ekor mencit jantan yang diberi luka pada kulit punggung mencit dengan ukuran panjang 2 cm dan kedalaman
0,2 cm. Kemudian dibagi menjadi 4 kelompok yaitu tanpa perlakuan, pemberian madu hutan, propolis, dan
povidone iodine. Penelitian ini diukur dengan melihat penurunan ukuran panjang luka hingga luka sembuh.
Hasil penelitian menunjukkan rerata waktu penyembuhan luka kelompok perlakuan madu hutan ialah tercepat
dalam penyembuhan luka yaitu 14,6 hari, kemudian propolis 16,2 hari, tanpa perlakuan 18,4 hari dan povidone
iodine 18,8 hari. Pada uji ANOVA didapatkan nilai p > 0,05 (p=0,063) dan dilanjutkan dengan uji
pengelompokkan yaitu uji Duncan. Hasil yang didapatkan ialah kelompok perlakuan madu dan propolis secara
signifikan memiliki efek yang berbeda dibandingkan dengan kelompok tanpa perlakuan dan povidone iodine.
Kesimpulan dari penelitian ini ialah madu dan propolis lebih efektif mempercepat penyembuhan luka
dibandingkan dengan povidone iodine dan tanpa perlakuan.

Kata kunci: Madu, propolis, penyembuhan luka

4
Pendahuluan samping. Keistimewaan madu juga
Luka didefinisikan sebagai kondisi disebutkan dalam Q.S. al-Nahl ayat 68 dan
terputusnya kontinuitas jaringan kulit yang 69 yang menyebutkan bahwa madu yang
menyebabkan fungsi kulit sebagai berada dalam perut lebah merupakan obat
5
pelindung dari lingkungan eksternal akan yang menyembuhkan bagi manusia.
terganggu, bila hal tersebut dibiarkan saja, Komponen madu sebagian besar terdiri
maka kuman dapat masuk kedalam tubuh atas gula (80%), selain itu juga protein,
dan menyebabkan infeksi.1,2 Berdasarkan lemak, vitamin, mineral dan enzim diatase.
data Departemen Kesehatan RI tahun 2011 Komponen inilah yang telah diteliti
menyatakan bahwa angka kejadian infeksi memberikan efek yang baik terhadap
pada luka bedah meningkat menjadi penyembuhan luka, diantaranya ialah
3
55,1%. Untuk mengatasi hal tersebut, sebagai antibakteri, anti-inflamasi,
maka dibutuhkan agen penyembuh luka antioksidan, meningkatkan sistem
yang dapat mempercepat penyembuhan kekebalan tubuh, debridemen, dan mampu
luka. menstimulasi pertumbuhan jaringan. 4 Pada
Madu telah dikenal sejak beberapa peneliatian Aziz tahun 2017 mengatakan
abad yang lalu dan digunakan dalam bahwa penggunaan madu lebih baik dalam
merawat luka tanpa menimbulkan efek penyembuhan luka dibandingkan

Alami Journal. Vol 4 No 2, Juli 2020, hal 1 - 9 | 1


Efektivitas Aplikasi Topikal Madu Hutan dan Propolis Terhadap..., Nur Fadhila et al

pengobatan dengan obat kimia yang Dokter UIN Alauddin Makassar selama 1
merupakan standar pengobatan luka bakar bulan. Penelitian ini merupakan penelitian
yaitu silver sulfadiazine. 9 eksperimen dengan pendekatan pre test
Selain madu, yang juga berasal dari and post test with control group design.
olahan lebah ialah propolis. Propolis Populasi pada penelitian ini adalah mencit
merupakan senyawa resin yang jantan (Mus musculus), sampel yang
dikumpulkan oleh lebah dari berbagai digunakan adalah mencit yang diberi luka
tanaman bercampur dengan lilin dan enzim sayat pada kulit punggungnya dengan
lebah sebagai perekat atau pengaman panjang 2 cm dan kedalaman 0,2 cm
sarang. Komponen utama propolis berasal dengan kriteria inklusi berjenis kelamin
dari senyawa resin yang terdiri dari jantan, berumur 2-3 bulan dengan berat
polifenol berupa flavonoid dan asam 20-30 gram. Besar sampel yang digunakan
fenolat ester (CAPE/ yaitu Caffeic Acid sebanyak 20 ekor yang dibagi menjadi 4
Phenethyl Estern), selain itu juga terdapat kelompok perlakuan, yaitu kelompok 1
lilin, minyak esensial, polen, dan dengan tanpa perlakuan (kontrol),
komponen organik yang diduga mampu kelompok 2 dengan pemberian madu,
mempercepat proses penyembuhan luka. 10 kelompok 3 dengan pemberian propolis,
Sebagaimana dalam penilitian yang dan kelompok 4 dnegan pemberian
dilakukan oleh Kurniawati dkk (2018) povidone iodine. Pengaplikasian agen
menunjukkan adanya penyembuhan luka penyembuh luka dilakukan satu kali sehari
yang lebih cepat setelah pemberian dan melakukan pengamatan luka dengan
propolis secara topikal pada luka tikus mengukur penurunan panjang luka
putih dibandingkan dengan pemberian menggunakan penggaris hingga luka
etakridin laktat. 11 sembuh.
Berdasarkan informasi di atas, Data yang didapatkan kemudian
penulis tertarik untuk melakukan diolah dengan menggunakan Statistical
penelitian dengan tujuan mengetahui Package Social Science (SPSS) for
efektivitas aplikasi topikal madu hutan dan windows dengan uji homogenitas Levene
propolis terhadap proses penyembuhan untuk mengetahui normalitas dan
luka pada kulit mencit (Mus musculus). homogenitas variasi data. Apabila hasil
sesuai dengan taraf signifikansi yaitu
Bahan dan Metode p>0,05, maka dilanjutkan dengan uji One
Penelitian ini dilakukan di Way ANOVA dan dilanjutkan dengan uji
Laboratorium Program Studi Pendidikan lanjut pengelompokan Duncan.
2 | Alami Journal. Vol 4 No 2, Juli 2020, hal 1 - 9
Efektivitas Aplikasi Topikal Madu Hutan dan Propolis Terhadap..., Nur Fadhila et al

Hasil variasi data. Dari hasil Homogeneity test


Hasil pengukuran panjang luka pada diperoleh bahwa nilai p = 0,761 > 0,05
hari 1, 3, 7, 14, dan 21 dapat dilihat pada dalam hal ini data yang diberikan memiliki
gambar 1 yang menunjukan bahwa sebaran normal dan memenuhi syarat
perlakuan dengan pemberian madu untuk penggunaan analisis varians.
memiliki pengaruh yang lebih baik dalam Tabel 2 menunjukan hasil uji One
mengurangi panjang luka atau Way ANOVA didapatkan bahwa nilai
penyembuhan luka, hal tersebut ditinjau signifikansi (𝑝 = 0,063). Hal ini berarti
dari grafik yang menunjukan bagian garis tidak ada perbedaan yang signifikan (𝑝 >
perlakuan madu berada di bawah garis- 0,05) antara kelompok perlakuan. Hal
garis yang lain tersebut menunjukan bahwa pemberian
Waktu yang dibutuhkan agar luka madu, pemberian propolis, pemberian
menutup sempurna pada empat perlakuan povidone iodine dan tanpa perlakuan tidak
yang berbeda terhadap 5 ekor mencit pada berpengaruh secara signifikan terhadap
setiap perlakuan diringkaskan dalam tabel waktu penyembuhan luka. Adapun untuk
1. Pada tabel 1 dapat dilihat rerata waktu mengetahui perbedaan pada setiap
(hari) yang dibutuhkan setiap kelompok kelompok perlakuan, maka dilanjutkan
mencit agar luka dapat menutup secara dengan uji Duncan.
sempurna, yaitu dengan panjang 0 cm. Tabel 3 menunjukan hasil uji
Pada tabel tersebut dapat dilihat bahwa Duncan didapatkan bahwa nilai rata-rata
madu memiliki waktu yang paling cepat waktu yang diperlukan untuk
dalam penyembuhan luka dibandingkan penyembuhan luka pada perlakuan berupa
dengan perlakuan lainnya. Pemberian tanpa perlakuan (kontrol), pemberian
madu membutuhkan waktu rata-rata 14,6 madu, pemberian propolis dan pemberian
hari hingga luka menutup sempurna, povidone iodine memiliki perbedaan satu
sedangkan pemberian propolis (kelompok sama lain terkait dengan waktu
3) membutuhkan waktu 16,2 hari, pivodine penyembuhan luka. Hal tersebut karena
iodine (kelompok 4) selama 18,8 hari dan pemberian perlakuan madu dan propolis
kontrol (kelompok 1) selama 18,4 hari. berada di kelompok 1, sementara
Selanjutnya dilakukan uji One Way kelompok kontrol, propolis, dan povidone
ANOVA. Namun sebelumnya dilakukan iodine tersebar ke kelompok lainnya. Hasil
terlebih dahulu Homogeneity test untuk ini menunjukkan bahwa antara kelompok
mengetahui normalitas dan Homogenitas pemberian povidone iodine dan kontrol

Alami Journal. Vol 4 No 1, Januari 2020, hal 1 - 9 | 3


Efektivitas Aplikasi Topikal Madu Hutan dan Propolis Terhadap..., Nur Fadhila et al

dengan kelompok pemberian propolis dan waktu rata-rata 18,8 hari (tabel 1).
pemberian madu terdapat perbedaan yang Menurut Zakariya dkk (2009) hal ini
signifikan. Oleh karena itu, dapat disebabkan karena iodine memiliki
dikatakan bahwa kelompok pemberian kandungan yang bersifat toksikogenik
madu dan propolis lebih baik dalam terhadap fibroblast dan lekosit,
mempercepat penyembuhan luka menghambat migrasi netrophil sehingga
dibandingkan kelompok pemberian menghambat proses granulasi, penyatuan
povidone iodine dan kontrol. Sedangkan tepi luka dan kembalinya struktur kulit. 12
antara kelompok madu dan propolis tidak Pada hasil uji ANOVA didapatkan
memiliki perbedaan yang signifikan karena tidak ada perbedaan yang signifikan antara
berada dalam satu kelompok, serta antara pemberian madu, propolis, povidone
kelompok pemberian propolis, tanpa iodine, dan tanpa perlakuan dalam
perlakuan, dan povidone iodine tidak mempercepat penyembuhan luka. Dan
memiliki perbedaan yang signifikan. untuk mengetahui perbedaan antar
kelompok perlakuan, maka dilanjutkan
Pembahasan dengan uji Duncan. Hasil uji Duncan
Berdasarkan penelitian dengan memperlihatkan bahwa madu dan propolis
mengukur panjang luka pada setiap memiliki perbedaan secara signifikan
kelompok mencit yang dilakukan pada dengan kelompok kontrol dan povidone
waktu yang sama, hasil menunjukkan iodine, namun antara propolis dan madu
bahwa kelompok pemberian madu hutan tidak berbeda secara signifikan. Hasil ini
pada luka memiliki efek yang paling baik diukung dengan teori yang dikemukakan
dalam mempercepat penyembuhan luka Oryan dkk (2016) bahwa madu memiliki
bdibandingkan kelompok lainnya. Rerata efek antimikroba, antiinflamasi,
waktu (hari) yang dibutuhkan dengan antioksidan, dan mampu menstimulasi
pemberian madu memiliki efek yang pertumbuhan jaringan pada penyembuhan
4
paling cepat dalam penyembuhan luka, luka. Sebagaimana juga dalam Q.S. al-
yaitu dengan rata-rata 14,6 hari, sedangkan Nahl ayat 69 dalam tafsir Shihab (2015)
kelompok propolis membutuhkan waktu mengatakan bahwa lebah memiliki
rata-rata 16,2 hari. Adapun kelompok keutamaan, dimana didalam perut lebah
kontrol memiliki waktu yang sedikit lebih terdapat minuman yaitu madu yang
cepat dalam penyembuhan luka bermanfaat untuk menyembuhkan
dibandingkan dengan povidon iodine, yaitu penyakit manusia, salah satunya ialah
5
18,4 hari dan povidone iodine dengan dapat digunakan dalam pengobatan luka.
4 | Alami Journal. Vol 4 No 2, Juli 2020, hal 1 - 9
Efektivitas Aplikasi Topikal Madu Hutan dan Propolis Terhadap..., Nur Fadhila et al

Sementara Oryan dkk (2018) juga respon inflamasi dengan menghambat


menatakan bahwa propolis memiliki efek produksi prostaglandin, leukotrin dan
antimikroba, antiinflamasi, antioksidan, aktivitas myeloperoksidase, NADPH-
dan efek terhadap sel mast yang baik oksidase, ornithine decarboxilase serta
terhadap penyembuhan luka.10 tirosin protein kinase dengan.
Madu memiliki sifat hiperosmolar Bioflavonoid dalam propolis
yang mencegah pertumbuhan bakteri dan menghentikan pelepasan mediator
sifat asam sehingga bakteri tidak mampu inflamasi dari sel mast yang dengan
berkembang atau hidup. Kandungan demikian menghambat peradangan dan
glukosa pada madu juga berguna untuk reaksi alergi. 7,10,13,14
menyediakan energi glikolisis untuk Namun, penelitian ini bertentangan
neutrofil dan makrofag, serta karbohidrat dengan penelitian yang dilakukan oleh
sangat dibutuhkan sebagai sumber energi Takzaree dkk (2016) yang mengatakan
sel darah putih. Makrofag yang bahwa terdapat perbedaan yang signifikan
memperoleh sumber energi dari gula madu terhadap penyembuhan luka antara kontrol
mampu meningkatkan kerjanya yaitu (tanpa perlakuan), madu, propolis,
meningkatkan sekresi proteinase yang gabungan propolis dan madu, serta
14
berguna untuk mendegradasi matriks povidone iodine. Peneliti sebelumnya
ekstraseluler (ECM) dan membuang benda mengatakan bahwa kombinasi aplikasi
asing, mengatur pergantian ECM, dan madu dan propolis memiliki efek paling
merangsang pergerakan sel. Madu baik dalam mempercepat penyembuhan
memiliki efek antioksidan karena luka, disusul oleh madu, propolis, dan
mengandung senyawa fenolik terdiri dari kemudian povidone iodine. Hal ini
flavanoid, selain itu juga berasal dari mungkin dikarenakan sampel yang
kandungan vitamin C, katalase, asam digunakan berberda, dimana peneliti
amino, dan asam lemak. 4,7,13 sebelumnya menggunakan tikus yang
Efek antibakteri dari propolis memiliki sistem imun yang berbeda
dikaitkan dengan adanya kandungan dengan mencit. Madu dan propolis yang
flavonoid, asam sirkular, dan esternya. digunakan juga berbeda yaitu berasal dari
Flavanoid dapat menginhibisi sintesis Iran. Sebagaimana dengan teori yang
asam nukleik dan mampu menyebabkan diungkapkan oleh Nayik and Nanda (2015)
lisis bakteri parsial Caffeic Acid Phenethyl mengatakan bahwa kandungan dan sifat
Estern dan flavonoid mampu mengurangi madu dipengaruhi oleh keadaan geografis

Alami Journal. Vol 4 No 1, Januari 2020, hal 1 - 9 | 5


Efektivitas Aplikasi Topikal Madu Hutan dan Propolis Terhadap..., Nur Fadhila et al

daerah dibentuknya, asal nektar, Malaysia yang memiliki efek yang


lingkungan cuaca, dan teknik signifikan terhadap peningkatan migrasi
15
pemrosesannya. Perbedaan kandungan dan proliferasi sel.
dan sifat dari setiap madu inilah yang Adapun keterbatasan dalam
kemudian akan mempengaruhi efek yang penelitian ini adalah bahwa sampel yang
ditimbulkan. digunakan merupakan sampel minimal,
Pada penelitian yang dilakukan oleh sehingga untuk penelitian selanjutnya
Hariyati (2010) mengungkapkan dapat menggunakan sampel yang lebih
perbedaan efek yang ditimbulkan pada besar.
setiap madu, peneliti membandingkan
aktivitas antibakteri pada setiap madu Kesimpulan dan Saran
dimana hasilnya menunjukkan bahwa Madu dan propolis lebih baik dalam
madu randu memiliki daya hambat mempercepat penyembuhan luka
terbesar pada P. fluorescens FNCC 0071 dibandingkan dengan povidone iodine dan
dibandingkan dengan madu hutan, madu tanpa perlakuan. Saran untuk penelitian
kelengkeng, dan madu rambutan. 16 selanjutnya untuk membandingkan
Adapun pada percobaan yang berbagai jenis madu dan propolis, serta
dilakukan oleh Jacob dkk (2015) melakukan pengamatan secara
mengemukakan bahwa konsentrasi dan histopatologis untuk melihat keadaan sel
keadaan geografis asal propolis dibentuk pada jaringan.
mempengaruhi efek yang ditimbulkan,
propolis Malaysia hanya memiliki dampak Daftar Pustaka
yang signifikan terhadap kecepatan 1. Nagori BP, Solanki R. Role of
migrasi dan proliferasi fibroblast pada medicinal plants in wound healing.
konsentrasi 250 µg/mL dibandingkan Res J Med Plant. 2011;5(4):392–405.
dengan kontrol, sementra propolis 2. Barbul A, Efron D. Wound Healing in
Brazilian memperlihatkan efek yang Schwartz principle of surgery 9th ed.
sedikit pada peningkatan migrasi dan 9th ed. New York: McGrawHill;
proliferasi sel dengan konsentrasi 10 dan 2010.
100 µg/mL, tanpa perbedaan yang 3. Depkes RI. Profil Kesehatan
signifikan dibandingkan dengan kontrol Indonesia. Departemen Kesehatan RI.
dan justru memiliki efek penghambat bila Jakarta; 2011.
17
konsentrasi lebih tinggi. Sehingga dapat 4. Oryan A, Alemzadeh E, Moshiri A.
disimpulkan bahwa hanya propolis Biological properties and therapeutic
6 | Alami Journal. Vol 4 No 2, Juli 2020, hal 1 - 9
Efektivitas Aplikasi Topikal Madu Hutan dan Propolis Terhadap..., Nur Fadhila et al

activities of honey in wound healing: Burns. Elsevier Ltd; 2017. p. 50–7.


A narrative review and meta-analysis. 10. Oryan A, Alemzadeh E, Moshiri A.
J Tissue Viability. 2016 May Potential role of propolis in wound
1;25(2):98–118. healing: Biological properties and
5. Shihab MQ. Kesehatan Dalam therapeutic activities. Vol. 98,
Perspektif Islam (Tafsir Al-Quran Biomedicine and Pharmacotherapy.
Tematik). Tangerang: PT Lentera Elsevier Masson SAS; 2018. p. 469–
Hati; 2015. 83.
6. Malone M, Tsai G. Wound healing 11. Kurniawaty E, Farmitalia CG,
with Apitherapy: A Review of the Rahmanisa S, Andriani S.
Effects of Honey. J Apitherapy Perbandingan Tingkat Kesembuhan
[Internet]. 2016 [cited 2019 Jul Luka Sayat Antara Pemberian
28];1(1):29. Available from: Etakridin Laktat dan Pemberian
http://www.scopemed.org/fulltextpdf. Propolis Secara Topikal Pada Tikus
php?mno=231847 Putih (Rattus norvegicus). Seminar
7. Sakri F. Madu dan Khasiatnya: Nasional Pakar ke 1 Tahun. 2018.
Suplemen Sehat Tanpa Komplikasi. 12. Zakariya M, Sudiana IK, Wahyuni
Yogyakarta: Penerbit Diandra Prstaka ED. The Effect of Wound Incision
Indonesia; 2015. Care Using Honey and Povidone
8. Gulfraz M, Ifftikhar F, Saira Asif, Iodine 10%). J Ners. 2009;1(1):1–8.
Raja GK, Asad MJ, Imran M, et al. 13. Landén NX, Li D, Ståhle M.
Ranavirus (family Iridoviridae ) Transition from inflammation to
detection by polymerase chain proliferation: a critical step during
reaction (PCR) in Chinese giant wound healing. Vol. 73, Cellular and
salamander ( Andrias davidianus , Molecular Life Sciences. Birkhauser
Blanchard, 1871), China. African J Verlag AG; 2016. p. 3861–85.
Biotechnol. 2012;11(85):15130- 14. Takzaree N, Hadjiakhondi A,
15134–15134. Hassanzadeh G, Rouini MR, Manayi
9. Aziz Z, Abdul Rasool Hassan B. The A. Synergistic Effect of Honey and
effects of honey compared to silver Propolis on Cutaneous Wound
sulfadiazine for the treatment of Healing in Rats. Acta Med Iran
burns: A systematic review of [Internet]. 2016 Apr [cited 2019 Aug
randomized controlled trials. Vol. 43, 4];54(4):233–9. Available from:

Alami Journal. Vol 4 No 1, Januari 2020, hal 1 - 9 | 7


Efektivitas Aplikasi Topikal Madu Hutan dan Propolis Terhadap..., Nur Fadhila et al

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/
27309263
15. Nayik GA, Nanda V. Physico-
chemical, enzymatic, mineral and
colour characterization of three
different varieties of honeys from
Kashmir valley of India with a
multivariate approach. Polish J Food
Nutr Sci. 2015 Jun 1;65(2):101–8.
16. Hariyati LF. Aktivitas Antibakteri
Berbagai Jenis Madu Terhadap
Mmikroba Pembusuk (Pseudomonas
fluorescens FNCC 0071 dan
Pseudomonas putida FNCC 0070).
Universitas Sebelas Maret Surakarta;
2010.
17. Jacob A, Parolia A, Pau A, Davamani
Amalraj F. The effects of Malaysian
propolis and Brazilian red propolis on
connective tissue fibroblasts in the
wound healing process. BMC
Complement Altern Med. 2015 Aug
25;15(1).

8 | Alami Journal. Vol 4 No 2, Juli 2020, hal 1 - 9


Efektivitas Aplikasi Topikal Madu Hutan dan Propolis Terhadap..., Nur Fadhila et al

2.5
Panjang Luka (cm)
2

1.5 Tanpa Perlakuan


Madu
1
Propolis
0.5 Povidone Iodine

0
Hari 1 Hari 3 Hari 7 Hari 14 Hari 21

Gambar 1. Rata-rata Panjang Luka Berdasarkan Hari

Tabel 1. Rerata Waktu (hari) untuk Luka Menutup Sempurna


Waktu (hari)
Mencit 1 2 3 4 5 Rerata
Kelompok 1 16 18 22 19 17 18,4
Kelompok 2 15 17 13 15 13 14,6
Kelompok 3 18 19 13 16 15 16,2
Kelompok 4 21 22 19 19 13 18,8
Sumber: Data Primer, 2020
Keterangan:
Kelompok 1 : tanpa perlakuan (kontrol)
Kelompok 2 : madu
Kelompok 3 : propolis
Kelompok 4 : povidone iodine

Tabel 2. Hasil Analisis Anova Berdasarkan Waktu Penyembuhan Luka


Standar Nilai
Perlakuan N Rerata
Deviasi p
Tanpa perlakuan 5 18,4 2,3
Madu 5 14,6 1,7
0,063
Propolis 5 16,2 2,4
Povidone iodine 5 18,8 3,5
Sumber: Data Primer, 2020

Tabel 3. Hasil Uji Duncan Berdasarkan Waktu Penyembuhan Luka


α = 0,05
Perlakuan
1 2
Tanpa perlakuan 18,4
Madu 14,6
Propolis 16,2 16,2
Povidone iodine 18,8
Nilai P 0,336 0,145
Sumber: Data Primer, 2020

Alami Journal. Vol 4 No 1, Januari 2020, hal 1 - 9 | 9

Anda mungkin juga menyukai