Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PROSES KEGANASAN
disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Patofisiologi
Dosen Pengampu: Rokhmatul Hikmat, M.Kes.

Disusun oleh :
Kelompok 5:
1. Risnida Eka Falma
2. Rina Herlinawati
3. Salsabila Syahida
4. Siti Nur Aisyah
5. Sri Fatmawati

PROGRAM STUDID3 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) CIREBON
KABUPATEN CIREBON
2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum w.w.
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang melimpahkan rahmat dan hidayahNya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Proses Keganasan“ dengan baik.
Tanpa pertolongannya mungkin penulis tidak sanggup menyelesaikannya dengan baik.
Tujuannya dibuat makalah ini adalah untuk mengetahi bagaimana Proses Keganasan itu.
Makalah ini berisi tentang Proses Keganasan. Dalam penulisan makalah ini penulis
menyampaikan terima kasih untuk Dosen pembimbing Bpk, Rokhmatul Hikmat, M.Kes. yang
sudah membimbing dalam merevisi tugas makalah Mata Kuliah Patofisiologi. Dan juga terima
kasih kepada semua yang sudah membaca hasil tugas makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan
ilmu yang penulis miliki. penulis berharap dengan membaca makalah ini dapan memberikan
manfaat bagi penulis sendiri maupun pembaca.

Wassalamualaikum w.w.

Cirebon, 25 September 2021

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Latar Belakang Keganasan sel pada mulanya berlokasi pada sumsum tulang
(myeloma) dari jaringan sel tulang (sarkoma) atau tumor tulang (carsinomas). Pada tahap
selanjutnya sel-sel tulang akan berada pada nodul-nodul limpa, hati limfe dan ginjal.
Akibat adanya pengaruh aktivitas hematopoetik sumsum tulang yang cepat pada tulang,
sel-sel plasma yang belum matang / tidak matang akan terus membelah. Akhirnya terjadi
penambahan jumlah sel yang tidak terkontrol lagi. Osteogeniksarcoma sering terdapat
pada pria usia 10-25 tahun, terutama pada pasien yang menderita penyakit paget’s. hal ini
dimanifestasikan dengan nyeri bengkak, terbatasnya pergerakan serta menurunnya berat
badan. Gejala nyeri pada punggung bawah merupakan gejala yang khas, hal ini
disebabkan karena adanya penekanan pada vertebra oleh fraktur tulang patologik.
Anemia dapat terjadi akibat adanya penempatan sel-sel neoplasma. Pada sumsum tulang
hal ini menyebabkan terjadinya hiperkalsemia, hiperkalsuria dan hiperurisemia selama
adanya kerusakan tulang. Sel-sel plasma ganas akan membentuk sejumlah
immunoglobulin / bence jones protein abnormal. Hal ini dapat dideteksi dalam serum
urin dengan teknik immunoelektrophoesis. Gejala gagal ginjal dapat terjadi selama
presitipasi immunoglobulin dalam tubulus (pada pyelonephritis), hiperkalsemia,
peningkatan asam urat, infiltrasi ginjal oleh plasma sel (myeloma ginjal) dan thrombosis
pada pena ginjal. Kecederungan patologik perdarahan merupakan ciri-ciri myeloma
dengan dua alasan utama, yaitu : a. Penurunan platelet (thrombositopenia) selama adanya
kerusakan megakaryosit, yang merupakan sel-sel induk dalam sel-sel tulang. b. Tidak
berfungsinya platelets, microglobin menghalangi elemen-elemen dan turut serta dalam
fungsi hemostatik.
B. Rumusan Masalah
Agar bisa di pahami penulis membuat makalah ini dengan singkat dan jelas dan
sesuai dengan yang penulis tahu dari reverensi.
C. Tujuan dan Manfaat
Tujuan dan manfaat dari makalah ini adalah:
a. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian keganasan kanker
2. Untuk mengetahui penyebab keganasan kanker
3. Untuk mengetahui klasifikasi keganasan kanker
4. Untuk mengetahui proses terjadinya kanker
b. Manfaat
1. Mengetahui pengertian keganasan kanker
2. Mengetahui penyebab keganasan kanker
3. Mengetahui klasifikasi keganasan kanker
4. Mengetahui proses terjadinya kanker
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi
Karsinoma (keganasan) tulang adalah pertumbuhan sel baru yang bersifat ganas dan
abnormal pada tulang primer, tulang rawan, jaringan ikat, dan sum-sum tulang. Karsinoma
tulang disebut juga dengan neoplasma tulang atau tumor tulang. Kanker tulang adalah
penyakit yang relatif langka di mana sel-sel kanker tumbuh di jaringan tulang. Kanker
terjadi ketika sel-sel dalam tubuh membelah tanpa kontrol atau perintah. Biasanya, sel-sel
membelah dengan cara diatur. Jika sel-sel terus membelah tak terkendali ketika sel-sel
baru tidak dibutuhkan, massa bentuk jaringan, disebut suatu pertumbuhan atau tumor.
Kanker merujuk pada tumor ganas, yang dapat menyerang jaringan terdekat dan menyebar
ke bagian lain dari tubuh (George, 2005).
B. Etiologi
Kanker terjadi karena mutasi sel-sel normal secara berulang. Menyebabkan
terbentuknya sel abnormal ganas yang berkembang tak terkendali sehingga mengganggu
aktivitas sel-sel normal. Penyebab kanker secara umum tidak hanya pada satu faktor saja
tapi bisa diengaruhi banyak pemicu. Penyebab kanker secara umum bisa karena faktor
keturunan dan lingkungan. Faktor keturunan atau istilahnya congenital adalah kanker yang
terjadi karena seseorang sudah berpotensi kanker sejak sebelum dilahirkan. Sementara
faktor lingkungan atau acquired adalah penyebab kanker karena gaya hidup tidak sehat
atau terpapar radiasi sinar matahari mauun nuklir.
C. Klasifikasi dan Gejalanya
Tumor maligna primer meliputi: sarkoma osteogenik, osteosarkoma parosteal,
kondrosarkoma, juksta kondrosarkoma kortikal, osteoklastoma, sarkoma ewing, retikulo-
sarkoma tulang, mieloma multipel.
a. Sarkoma osteogenik
Nama ini dipergunakan bukan karena tumor membentuk tulang, tetapi tumor ini
pembentukannya berasal dari osteoblastik sel-sel mesenkim primitif. Sarkoma osteogenik
merupakan tumor ganas tulang yang paling sering ditemukan (48,8%) diluar mieloma
multipel. Tumor ini merupakan tumor yang sangat ganas, menyebar secara cepat pada
periosteum dan jaringan ikat diluarnya. Sarkoma osteogenik terutama ditemukan pada usia
10-20 tahun dan lebih sering terjadi pada pria daripada wanita. Nyeri merupakan gejala
utama yang pertama muncul yang bersifat konstan dan bertambah hebat pada malam hari.
Tumor ini sering ditemukan di daerah metafisis tulang panjang terutama pada femur distal
dan tibia proksimal dan dapat pula ditemukan pada radius distal dan humerus proksimal.
Pemeriksaan radiologi.
b. Osteosarkoma parosteal
Osteosarkoma parosteal disebut juga sebagai sarkoma osteogenik juksta kortikal, tetapi
dengan sifat dan gejala klinis yang berbeda dengan sarkoma osteogenik. Gambaran klinis
osteosarkoma parosteal biasanya ditemukan pada usia 10-50 tahun dengan prognosis yang
lebih limfatik histiotik dari pada limfoma maligna kelenjer limfe. Kelainan itu sulit
dibedakan secara histologis dengan sarkoma ewing kecuali dengan pewarnaan glikogen
yang hasilnya positif pada sarkoma ewing dan negatif pada retikulo-sarkoma.
Osteosarkoma parosteal terutama ditemukan pada metafisis femur bagian distal dan bagian
belakang femur (50%) dan dapat pula ditemukan pada tulang humerus dan tibia.
c. Kondrosarkoma
Kondrosarkoma merupakan tumor tulang ganas yang terdiri atas kondrosit anaplastik
yang dapat tumbuh sebagai tumor tulang perifer atau sentral. Tumor ini paling sering
menyerang pria berusia di atas 35 tahun. Gejala yang paling sering adalah massa tanpa
nyeri yang berlangsung lama. Contoh. Lesi perifer sering kali tidak menimbulkan gejala-
gejala tertentu untuk jangka waktu yang lama dan hanya berupa pembesaran yang dapat
diraba dan hampir tidak menimbulkan gangguan. Akan tetapi, mungkin akan disusul
dengan suatu pertumbuhan yang cepat dan agresif. Tempat-tempat yang sering ditumbuhi
tumor ini adalah pelvis, femur, tulang iga, gelang bahu, dan tulang kraniofasial.
Perkembangan kondrosarkoma sangat lambat. Gejala dini biasanya berupa nyeri yang
bersifat tumpul akibat pembesaran tumor yang perlahan. Lokasi kondrosarkoma terutama
pada daerah panggulm bahum dan lutut.
d. Juksta kondrosarkoma kortikal
Juksta kondrosarkoma Kortikal merupakan suatu tumor ganas yang ditandai dengan
pembentukan tulang rawan yang berasal dari bagian luar permukaan tulang, mulai dari tulang
rawan di bawah periosteum. Prognosis tumor ini lebih baik dibandingkan dengan jenis
kondrosarkoma sentral dan harus dibedakan dari kondrosarkoma sekunder akibat perubahan
keganasan dari osteokondroma. Pada foto Rontgen lesi terlihat radiolusen dengan bintik-
bintik kalsifikasi. Lokasi juksta kondrosarkoma kortikal tertama pada femur distal, tibia
proksimal, serta humerus proksimal, tumor ekstraoseus biasanya mengadakan invasi ke
korteks dan kemudian kruta pembengkakan tedalam medulla. Perkembangan tumor ini sangat
cepat.
e. Osteoklastoma Osteoklastoma
(Giant Cell Tumor = tumor sel raksasa) merupkan tumor tulang yang mempunyai sifat
dan kecenderungan untuk berubah menjadi ganas dan agresif sehingga tumor ini
dikategorikan sebagai tumor ganas. Tumor sel raksasa menempati urutan kedua (17,5%)
dari seluruh tumor ganas tulang, terutama ditemukan pada usia 20-40 tahun dan jarang
sekali ditemukan di bawah usia 20 tahun, dan lebih sering ditemukanpada wanita daripada
pria. Keluhan utama yang ditemukan berupa nyeri serta pembengkakan terutama pada lutut
dan mungkin ditemukan efusi sendi serta gangguan gerakan pada sendi. Mungkin juga
klien datang berobat dengan gejala fraktur (10%). Sifat khas tumor raksasa adalah adanya
stroma vaskuler dan seluler yang terdiri atas sel-sel berbentuk oval yang mengandung
sejumlah nucleus lonjong, kecil dan berwarna gelap. Sel raksasa ini merupakan sel besar
dengan sitoplasma yang berwarna merah muda. Sel ini mengandung sejumlah nucleus yang
vesicular dan menyerupai sel-sel stroma. Walaupun tumor ini biasanya dianggap jinak,
tetapi tetap memiliki berbagai derajat keganasan, bergantung pada sifat sarkomatosa dan
stromanya. Pada jenis yang ganas, tumor ini menjadi anaplastik dengan daerah nekrosis
dan perdarahan. Lokasi. Tempat-tempat yang biasa diserang oleh tumor ini adalah ujuung-
ujung tulang panjang, terutama lutut dan ujung bawah radius. Osteoklastoma terutama
ditemukan pada daerah epifisis tulang panjang (75%), khususnya daerah lutut yaitu derah
tibia proksimal, femur distal, humerus proksimal, dan radius distal. Sisanya dapat
ditemukan padadaerah pelvis dan sacrum.
f. Sarkoma ewing
Sarkoma ewing adalah tumor ganas yang berasal dari sumsum tulang dengan frekuansi
sebanyak 5% dari seluruh tumor ganas tulang dan merupakan jenis tumor tulang yang sangat
ganas. Tumor ini paling sering terlihat pada anak-anak usia belasan (10-20) tahun dan lebih
sering terjadi ada pria daripada wanita, dan tempat yang paling sering adalah korpus tulang
panjang. Penampilan secara kasarnya adalah berupa tumor abu-abu lunak yang tumbuh ke
reticulum sumsum tulang dan merusak korteks tulang dari sebelah dalam. Dibawah
periosteum terbentuk lapisan-lapisan tulang yang baru diendapkan paralel dengan batang
tulang sehingga membentuk gambaran serupa kulit bawang. Lokasi. Sarkoma Ewing terutama
terdapat pada daerah diafisis dan metafisis tulang panjang seperti femur, tibia, humerus, dan
fibula atau pada tulang pipih seperti pelvis dan skapula.
g. Retikulo-sarkoma tulang
Retikulo-sarkoma tulang dapat terjadi pada setiap usia, tetapi terutama pada usia di atas
20 tahun (30-40 tahun). Gejala yang paling menonjol adalah nyeri serta fraktur patologis.
Lokasi retikulo-sarkoma terutama pada tulang panjang. Pemeriksaan radiologi, pada foto
rontgen terlihat bintik-bintik destruksi tulang biasanya pada daerah sumsum tulang, dengan
pemeriksaan radio- isotop ditemukan adanya lesi multipel. Retikulo-sarkoma merupakan
tumor ganas limfoid dengan struktur histologist yang bervariasi. Sel-selnya terdiri atas sel
bulat pleomorf dengan batas sitoplasma yang jelas. Jaringan stoma kadang-kadang
mengandung serabut retikulidan terletak secara uniform di antara sel-sel tumor. Gambaran
patologis retikulo-sarkoma tulang umumnya seperti pada retikulo-sarkoma histiositik dan
jenis campuran yaitu jenis limfatik holistic dari limfoma maligna pada kelenjar limfe.
h. Mieloma multiple
Mieloma multipel merupakan tumor ganas tulang yang sering digunakan yaitu 17% dari
seluruh tumor ganas organ tubuh serta menempati peringkat ketiga dari tumor ganas tulang.
Ditemukan terutama pada usia 40-70 tahun, jarang dibawah 30 tahun, dan lebih sering
ditemukan pada pria daripaada wanita dengan perbandingan 2:1. Mieloma multiple terjadi
akibat proliferasi ganas dari sel-sel plasma. Gejala yang paling sering timbul adalah nyeri
tulang, dan lokasi nyeri sering kali pada tulang iga, tulanng belakang, dan sakit pinggang
yang kadang-kadang disertai nyeri radikular serta kelemahan anggota gerak. Gejala umum
seperti anemia, kakeksia, anoreksia, muntah, gangguan psikis, dan perubahan tingkat
kesadaran juga dapat ditemukan. Klien sering datang dengan fraktur patologis terutama pada
vertebra karena proses destruksi yang hebat. Dapat terabalesi tulang, terutama pada tulang
tengkorak dan klavikula. Lesi-lesi pada tulang punggung dapat menyebabkan vertebra kolaps
dan kadang-kadang menjepit saraf spinal. Lokasi. Tumor ini berasal dari sumsum tulang dan
menyebar ke tulang yang lain. Lokasi yang paling sering terkena adalah tulang belakang,
panggul, iga, dan tengkorak.
D. Proses terjadinya kanker
Semua penyakit kanker berasal dari sel-sel di dalam tubuh kita sendiri. Tubuh kita terdiri
dari lebih dari seratus triliun sel (100.000.000.000.000). Mekanisme terjadinya kanker
berawal dari perubahan pada salah satu atau sekelompok kecil sel dari sekian banyak sel itu.
Secara normal, kita memiliki setiap jenis sel dalam jumlah yang tepat. Ini karena sel-sel
memberikan sinyal-sinyal untuk mengendalikan seberapa banyak dan seberapa sering sel-sel
itu akan memperbanyak diri. Jika ada dari sinyal-sinyal itu yang salah atau hilang, sel-sel
mungkin mulai memperbanyak diri dengan terlalu banyak dan membentuk benjolan yang
disebut tumor. Beberapa jenis kanker, misalnya leukemia, tidak membentuk benjolan tumor
yang keras. Proses terjadinya kanker dimulai ketika ada perubahan-perubahan tertentu yang
terjadi pada gen-gen di dalam sebuah sel atau di dalam sekelompok sel.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keganasan adalah pertumbuhan sel baru yang bersifat ganas dan abnormal pada tulang
primer, tulang rawan, jaringan ikat, dan sum-sum tulang. Karsinoma tulang disebut juga
dengan neoplasma tulang atau tumor tulang. Kanker tulang adalah penyakit yang relatif
langka di mana sel-sel kanker tumbuh di jaringan tulang. Kanker terjadi ketika sel-sel dalam
tubuh membelah tanpa kontrol atau perintah. Biasanya, sel-sel membelah dengan cara diatur.
Jika sel-sel terus membelah tak terkendali ketika sel-sel baru tidak dibutuhkan, massa bentuk
jaringan, disebut suatu pertumbuhan atau tumor
B. Saran
Sebaiknya pasien yang mengalami kegansan tulang segera diatasi dengan terapi dan tetap
menjalankan aktivitas sesuai kemampuannya.
DAFTAR PUSTAKA

Huda, Nurarif Amin, dan Hardhi, Kusuma 2013, Aplikasi asuhan keperawatan
berdasarkan diagnosa medis & NANDA NIC-NOC, Edisi revisi jilid 1, Jakarta:
Mediaction publishing Muttaqin, Arif 2008, Asuhan keperawatan klien gangguan sistem
musculoskeletal Jakarta : EGC
Baca artikel wolipop, "8 Faktor Penyebab Kanker Secara Umum yang Perlu Diwaspadai"
selengkapnya https://wolipop.detik.com/health-and-diet/d-4890148/8-faktor-penyebab-
kanker-secara-umum-yang-perlu-diwaspadai.

Anda mungkin juga menyukai