Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

MANAJEMEN STRATEGIK

OLEH
ALFADRIANTO SABBARA LUWU
20206041

PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PAPUA
MANOKWARI
2021
BAB 1
KONSEP MANAJEMEN STRATEGI
Pengertian Manajemen Strategis
Manajemen strategis adalah perencanaan, pemantauan, analisis, dan penilaian yang
berkelanjutan dari semua kebutuhan yang dibutuhkan organisasi untuk memenuhi tujuan dan
sasarannya. Perubahan dalam proses bisnis akan menuntut organisasi untuk secara konstan
menilai strategi mereka untuk sukses.
Proses manajemen strategis membantu organisasi mengetahui situasi mereka saat ini,
menyusun strategi, menyebarkannya dan menganalisis efektivitas strategi manajemen yang
diterapkan. Strategi manajemen strategis terdiri dari lima strategi dasar dan dapat berbeda
dalam implementasinya tergantung pada lingkungan sekitar.
Proses manajemen strategis lebih dari sekadar seperangkat aturan yang harus diikuti. Ini
adalah pendekatan filosofis untuk bisnis. Pihak manajemen berpikir dan merencanakan
strategi terlebih dahulu, kemudian menerapkan pemikiran itu pada suatu proses. Proses
manajemen strategis paling baik diterapkan ketika semua orang dalam bisnis memahami
strategi.
Lima Tahapan dalam Manajemen Strategis
1. Tetapkan Visi Anda
Tujuan dari penetapan tujuan adalah untuk memperjelas visi untuk bisnis Anda.
Tahap ini terdiri dari mengidentifikasi tiga aspek utama:
Pertama, mendefinisikan tujuan jangka pendek dan jangka panjang.
Kedua, identifikasi proses bagaimana mencapai tujuan Anda.
Terakhir, sesuaikan proses untuk staf Anda, beri setiap orang tugas yang dengannya ia
dapat berhasil.Ingatlah selama proses ini, tujuan Anda harus terperinci, realistis, dan
sesuai dengan nilai-nilai visi Anda. Biasanya, langkah terakhir dalam tahap ini adalah
menulis pernyataan misi yang secara ringkas mengomunikasikan tujuan Anda kepada
manajemen internal dan staf Anda.
2. Kumpulkan dan Analisis Informasi
Analisis adalah tahap kunci karena informasi yang diperoleh pada tahap ini akan
membentuk dua tahap berikutnya. Pada tahap ini, kumpulkan sebanyak mungkin
informasi dan data yang relevan untuk mencapai visi Anda. Fokus analisis harus pada
memahami kebutuhan bisnis sebagai entitas yang berkelanjutan, arahan strategisnya
dan mengidentifikasi inisiatif yang akan membantu bisnis Anda tumbuh.
Periksa setiap masalah eksternal atau internal yang dapat memengaruhi target dari
perencanaan Anda. Pastikan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan
organisasi Anda serta ancaman dan peluang yang mungkin muncul di sepanjang jalan.

3. Merumuskan Strategi
Langkah penting lainnya dalam membentuk strategi adalah meninjau informasi yang
diperoleh dari menyelesaikan analisis. Tentukan sumber daya apa yang dimiliki bisnis
saat ini yang dapat membantu mencapai sasaran dan target yang ditetapkan.
Identifikasi setiap hal dalam bisnisyang harus mencari sumber daya eksternal.
Masalah yang dihadapi perusahaan harus diprioritaskan lebih dari kepentingan
individual. Setelah diprioritaskan, mulailah merumuskan strategi. Karena situasi
bisnis dan ekonomi berubah-ubah, pada tahap ini penting untuk mengembangkan
pendekatan alternatif yang menargetkan setiap langkah dari rencana.

4. Evaluasi dan Kontrol


Evaluasi strategi dan tindakan kontrol termasuk pengukuran kinerja, tinjauan yang
konsisten terhadap masalah internal dan eksternal dan membuat tindakan korektif bila
perlu.

5. Implementasi strategi yang sukses sangat penting untuk keberhasilan usaha bisnis. Ini
adalah tahap tindakan dari proses manajemen strategis. Jika strategi keseluruhan tidak
bekerja dengan struktur bisnis saat ini, perencanaan atau struktur cadangan harus
segera diimplementasikan.
Setiap orang dalam organisasi harus mengetahui tanggung jawab dan tugas mereka,
dan bagaimana hal itu sesuai dengan tujuan keseluruhan dalam organisasi. Selain itu,
setiap sumber daya atau pendanaan untuk usaha harus diamankan pada titik ini.
Setelah dana tersedia dan karyawan siap, jalankan rencana tersebut.

berhasil dimulai dengan menentukan parameter yang akan diukur. Parameter ini harus
mencerminkan tujuan yang ditetapkan pada satu tahap. Tentukan kemajuan organisasi
Anda dengan mengukur hasil aktual versus rencana yang Anda buat.
Memantau masalah internal dan eksternal juga akan memungkinkan Anda melakukan
evaluasi terhadap perubahan besar apa pun di lingkungan bisnis Anda. Jika Anda
menentukan bahwa strategi tersebut tidak menggerakkan perusahaan menuju
tujuannya, ambil tindakan korektif. Jika tindakan itu tidak berhasil, maka ulangi
proses manajemen strategis.

Karena masalah internal dan eksternal terus berkembang, setiap data yang diperoleh
pada tahap ini harus disimpan untuk membantu Anda menentukan strategi di masa
depan.
Konsep Manajemen Strategis
Manajemen strategis didasarkan pada pemahaman organisasi yang jelas tentang misinya;
visinya untuk di mana ia ingin berada di masa depan; dan nilai-nilai yang akan memandu
tindakannya. Proses ini membutuhkan komitmen untuk perencanaan strategis, bagian dari
manajemen bisnis yang melibatkan kemampuan organisasi untuk menetapkan tujuan jangka
pendek dan jangka panjang.
dan bagaimana hal itu sesuai dengan tujuan keseluruhan dalam organisasi. Selain itu, setiap
sumber daya atau pendanaan untuk usaha harus diamankan pada titik ini. Setelah dana
tersedia dan karyawan siap, jalankan rencana tersebut.
berhasil dimulai dengan menentukan parameter yang akan diukur. Parameter ini harus
mencerminkan tujuan yang ditetapkan pada satu tahap. Tentukan kemajuan organisasi Anda
dengan mengukur hasil aktual versus rencana yang Anda buat.
Memantau masalah internal dan eksternal juga akan memungkinkan Anda melakukan
evaluasi terhadap perubahan besar apa pun di lingkungan bisnis Anda. Jika Anda menentukan
bahwa strategi tersebut tidak menggerakkan perusahaan menuju tujuannya, ambil tindakan
korektif. Jika tindakan itu tidak berhasil, maka ulangi proses manajemen strategis.
Karena masalah internal dan eksternal terus berkembang, setiap data yang diperoleh pada
tahap ini harus disimpan untuk membantu Anda menentukan strategi di masa depan.
Perencanaan strategis juga mencakup perencanaan keputusan strategis, kegiatan, dan alokasi
sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.Memiliki proses yang
ditetapkan untuk mengelola strategi akan membantu organisasi membuat keputusan logis dan
mengembangkan tujuan baru dengan cepat untuk mengimbangi perkembangan teknologi,
pasar, dan kondisi bisnis. Manajemen strategis dapat, dengan demikian, membantu organisasi
memperoleh keunggulan kompetitif, meningkatkan pangsa pasar dan merencanakan masa
depannya.
Ilmuwan manajemen Kanada Henry Mintzberg menyimpulkan bahwa proses manajemen
strategis adalah hal dinamis. Dalam makalahnya tahun 1987, “The Strategy Concept I: Five
Ps for Strategi,” ia berpendapat “bidang manajemen strategis tidak mampu mengandalkan
satu definisi strategi.” Sebaliknya, ia menjabarkan lima definisi strategi dan keterkaitannya:

1. Plan (Rencana): Strategi sebagai tindakan yang secara sadar dimaksudkan untuk
menghadapi suatu situasi.
2. Ploy (Taktik) : Strategi sebagai manuver untuk mengecoh pesaing, yang juga bisa
menjadi bagian dari rencana.
3. Pattern (Pola): Strategi yang berasal dari konsistensi dalam perilaku, baik yang
dimaksudkan atau tidak dan yang dapat terlepas dari suatu rencana.
4. Position (Posisi): Strategi sebagai kekuatan penengah atau kecocokan antara
organisasi dan lingkungan, yang dapat kompatibel dengan salah satu atau semua P.
5. Perspektif: Strategi sebagai konsep atau cara yang sudah tertanam dalam memahami
dunia – misalnya, penentu kecepatan yang agresif vs penggerak akhir – yang dapat
kompatibel dengan salah satu atau semua P.
BAB 2
VISI & MISI: KLASIK DAN KONTEMPORER
Jika visi adalah gagasan mengenai tujuan utama, maka Misi Adalah tahapan-tahapan yang
harus dilalui untuk mencapai visi tersebut. Selain itu, misi juga merupakan deskripsi atau
tujuan mengapa perusahaan, organisasi atau instansi tersebut berada di tengah-tengah
masyarakat.
Misi juga bisa dikatakan sebagai Penjabaran sebuah visi. Jika visi hanya dituliskan dalam
satu kalimat saja, maka misi akan dijabarkan dengan beberapa kalimat yang mudah untuk
dipahami pembaca atau siapa saja yang melihatnya.
Pandangan Klasik Komponen & Manfaat Misi • Pandangan Klasik (Pearce & David)
Menggunakan Istilah Misi; Misi Adalah: “ Pernyataan tentang keunikan perusahaan yang
membedakan perusahaan lain yang sejenis yang berada dalam satu kelompok industry
tertentu”; Misi Merupakan jawaban what’s our business untuk masa sekarang & masa yang
akan datang.
Pandangan Klasik Produk, Pasar & Teknologi; Produk, Pasar & Teknologi disebut komponen
pokok karena selalu dijumpai dalm setiap pernyataan misi ; Bisa dibuat eksplisit atau
implisit ; Luas atau sempitnya pilihan produk, memiliki implikasi terhadap segmen pasar: –
Coca Cola → minuman ringan atau industry minuman – IBM → perusahaan computer atau
perusahaan alat pemrosesan data.
Pandangan Klasik Bertahan Hidup, Pertumbuhan & Laba; Hampir semua perusahaan
memiliki tujuan untuk bertahan hidup ataupun tindakan ekonomis; Bertahan hidup jangan
sampai mengorbankan kepentingan dan tujuan jangka panjang; Perlu penggabungan ukuran
dimensi keuangan dan strategic; Kuantitatif & terukur.
BAB 3
ANALISI LINGKUNGAN BISNIS PRESPEKTIF DAN PENDEKATAN
Dalam merumuskan strategi, maka terlebih dahulu harus melakukan analisis lingkungan
dengan maksud untuk untuk menyesuaikan dengan keunggulan dan kelemahan yang dimiliki
perusahaan.Sebelum membicarakan segala sesuatu mengenai lingkungan bisnis, maka
hendaklah dimengerti terlebih dahulu beberapa istilah, yaitu sebagai berikut :
Lingkungan (eksternal ) : Adalah faktor-faktor yang berada diluar jangkauan perusahaan
yang dapat menimbulkan suatu peluang atau ancaman.
Analisis : Penelusuran peluang atau ancaman sampai kepangkalnya.
Analisis lingkungan bisnis : Adalah suatu proses yang digunakan perencana-perencana
strategi untuk memantau lingkungan bisnis dalam menentukan peluang atau ancaman.
Mengapa Lingkungan bisnis perlu dianalisis ?
1. Agar pembuat strategi dapat mengantisipasi setiap kesempatan dan membantu
mengembangkan sistem pemecahan sedini mungkin terhadap faktor-faktor lingkungan yang
dianggap mengancam tujuan perusahaan (early warning systems).
2. Untuk dapat mengefektifkan proses manajemen strategi, karena dengan melakukan
analisis lingkungan yang akan diperoleh lebih efektif.
3. Untuk membantu manajer dalam meramalkan dampak lingkungan bisnis terhadap
perkembangan perusahaan. Terkumpulnya berbagai informasi dari lingkungan memudahkan
untuk membuat perencanaan jangka panjang.
Bagaimanakah Analisis Lingkungan Bisnis Itu Dilakukan ?
Proses analisis lingkungan dilakukan oleh perencanaan strategi dengan urutan sebagai berikut
:
Pertama : menganalisis hubungan antara strategi perusahaan dan tanggapan terhadap
lingkungan, yang dapat dipakai sebagai landasan untuk membandingkan strategi yang sedang
berjalan dengan strategi yang potensial yang akan datang.
Kedua : menganalisis kecenderungan faktor dan masalah utama yang diperkirakan
mempunyai dampak penting terhadap perumusan strategi.
Ketiga : mencoba meramalkan kemungkinan yang akan terjadi pada masa yang akan datang
terhadap lingkungan bisnis.
Komponen Analisis Lingkungan Bisnis
Scanning : mengidentifikasi petunjuk awal dari perubahan dan kecenderungan lingkungan
bisnis.
Monitoring : mendeteksi arti melalui observasi terus-menerus atas perubahan dan
kecenderungan lingkungan bisnis.
Forcasting : Mengembangkan proyeksi atas hasil yang diantisispasi berdasarkan perubahan
dan kecenderungan yang dimonitor.
Assesing : Menentukan waktu dan pentingnya perubahan dan kecenderungan lingkungan
bisnis untuk strategi perusahaan dan manajemennya.
Faktor Lingkungan Bisnis
Lingkungan Mikro ( Lingkungan industri )
Lingkungan mikro adalah para pelaku yang secara langsung berkaitan dengan lingkungan,
yang mempengaruhi perusahaan.
Lingkungan mikro ini terdiri dari :
a. Pelanggan
Para manajer harus dapat mengantisipasi perubahan perilaku konsumen, karena konsumen
( pembeli ) mempunyai kekuatan tawar menawar, terutama pembeli yang melakukan
pembelian dalam jumlah yang besar. Pembeli cenderung melakukan pembelian secara
selektif, apalagi pembeli mempunyai informasi yang lengkap tentang permintaan, harga pasr
dan harga pemasok, sehingga posisi tawar menawar pembeli semakin kuat. Oleh karena itu
perusahan harus mampu memperbaiki posisi strateginya. Disamping itu ada pula pembeli
yang tidak begitu sensitif terhadap harga, karena yang lebih penting bagi mereka adanya
atribut dari produk yang diinginkan.
b. Pemasok
Pemasok juga mempunyai kekuatan tawar menawar terhadap peserta industri, karena
pemasok merupakan ancamnan serius yang perlu diperhitungkan. Untuk itu perusahaan perlu
membina hubungan yang erat. Pemasok yang kuat dapat menekan laba industri yang dapat
mengimbangi dengan kenaikan harganya. Pem,asok ini akan bartambah kuat apabila para
pemasok didominasi oleh beberapa perusahaan , tidak menghadapi produk pengganti, produk
pemasok merupakan input yang penting bagi hasil produksi industri, hal ini merupakan
pelanggan yang penting bagi pemasok dan pemasok menghadapi integrasi ke depan dari
pemakai. Kekuatan pemasok dapat dikendalikan oleh suatu perusahaan besar (misalnya
perusahaan kelompok konglomerat sehingga semuanya persediaan pemasok dicaplok oleh
perusahaan tersebut.
c. Pesaing
Persaingan terjadi karena satu atau lebih pesaing merasakan adanya tekanan atau melihat
adanya peluang untuk memperbaiki posisi. Strategi bersaing yang efektif meliputi tindakan –
tindakan ofensif atau defensif guna menciptakan posisi yang aman ( defendable position )
terhadap kekuatan- kekuatan pesaing. Ada tiga faktor penting yang perlu diperhatikan
mengenai persaingan, yaitu:
1. Masuk dan keluarnya pesaing
2. Ancaman produk atau jasa pengganti
3. Kemungkinan terjadinya perubahan dalam strategi pesaing
d. Publik (masyarakat )
Publik (masyarakat ) sering mengisukan sesuatu produk atau suatu perusahaan atau suatu
merk, sehingga amat mempengaruhi permintaan barang tersebut. Isu publik ini kadang-
kadang tajam dibandingkan dengan ancaman lainnya. Isu ini bisa saja dilansir secara sengaja
oleh kelompok tertentu yang memang menginginkan kehancuran atau bisa saja secara tidak
sengaja. Oleh karena itu perusahaan harus waspada terhadap isu-isu masyarakat ini.
Lingkungan Makro ( Lingkungan Umum ) :
Lingkungan makro adalah kekuatan-kekuatan yang timbul dan berada diluar jangkauan serta
biasanya terlepas dari situasi operasional perusahaan.
a. Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi yang perlu dianalisis adalah :
1. Siklus ekonomi : depresi, resesi, kebangkitan ( recovery ) dan kemakmuran (prosperity).
2. Gejala inflansi dan deflasi : jika inflasi sangat tinggi maka pengendalian gaji dan harga
semakin berat.
3. Kebijaksanaan moneter : perubahan tingkat suku bunga, devaluasi dan sebagainya.
4. Neraca pembayaran : surplus atau defisit dalam hubungannya terhadap perdagangan luar
negeri. Hal ini mengganggu atau memberikan peluang.
b. Faktor Demografi
Faktor demografi terdiri dari :
1. Perubahan jumlah penduduk akan mempengaruhi permintaan misalnya, pada daerah yang
jumlah penduduknya menurun, tentu akan memindahkan usahanya ke daerah yang
penduduknya tumbuh.
2. Perubahan struktur usia penduduk akan mempengaruhi pemindahan jenis produk sesuai
dengan perubahan umurnya.
3. Distribusi pendapatan.
4. Tingkat pengangguran.
c. Faktor Geografi
Faktor geografi juga penting diamati oleh perencana strategi, untuk menentukan peluang dan
ancaman perusahaan, terutama dalam menentukan penambahan lokasi baru bagi perluasan
perusahaan.
d. Faktor Teknologi
Perubahan teknologi membawa pengaruh terhadap perkembangan perusahaan, karena
perubahan teknologi dapat memberi peluang besar ( meningkatkan hasil / tujuan )atau bisa
mengancam kedudukan perusahaan. Bahkan perubahan teknologi dapat merupakan
malapetaka tenaga kerja, karena akan menggeser mereka dan bertambah banyaklah
pengangguran. Dan juga perubahan teknologi akan mempengaruhi daur hidup produk,
misalnya dengan munculnya mesin foto copy maka pasar kertas stensil mengalami penurunan
drastis.
e. Faktor Pemerintah
Perubahan-perubahan kebijakan pemerintah dalam berbagai bentuk peraturan, dapat
merupakan peluang bagi perusahaan dan dapat pula hambatan / ancaman bagi perusahaan.
f. Faktor Sosial
Sosial adalah kebiasaan dan nilai-nilai sosial lingkungan masyarakat, khususnya langganan
dan karyawan.
g. Faktor Politik
1. Kekuatan politik
2. Perbedaan ideologi.
BAB 4
LINGKUNGAN BISNIS MAKRO KONSEP DAN RINCIAN
prinsip dasar dan pendekatan dalam analisis lingkungan bisnis makro serta komponen dan
rincian analisis lingkungan bisnis makro yaitu
Analisis lingkungan makro
Prinsip dasar untuk melakukan analisis lingkungan makro adalah untuk mengetahui
kelemahan-kelemahan yang akan dihadapi produk, pada lingkungan makro sehingga
manajemen dapat mengantisipasinya mulai dari demografi, geografi, ekonomi, lingkungan,
teknologi dan politik.
Terdapat 3 pndekatan dalam analisis lingkungan makro antara lain :
1. Pendekatan tidak reguler (irregular approach)
2. Pendekatan reguler (regular approach)
3. Pendekatan kontinu (continous approach)
4. Komponen analisis lingkungan bisnis makro meliputi :
Demografi, yaitu memisahkan konsumen berdasarkan jenis kelamin, tempat tinggal, umur
dan pekerjaan calon konsumen yang akan menjadi konsumen sasaran.
Geografi yaitu memetakan lingkungan calon konsumen.
Ekonomi, yaitu melihat faktor ekonomi calon konsumen, seperti kemampuan daya beli
mereka terhadap mobil.
Lingkungan dan teknologi yaitu produk ditawarkan dengan fitur dan teknologi terbaru.
Politik, yaitu mengenai peraturan pemerintah tentang ketentuan produk yang dapat
dipasarkan.
Dengan memahami lingkungan makro, maka manajemen dapat melakukan pencegahan
terhadap kemungkinan-kemungkinan yang tidak dinginkan dan meminimalisasi resiko yang
akan dihadapi oleh perusahaan dalam mengembangkan bisnis dan peluncuran produk baru,
serta pasar sasaran yang tepat sesuai dengan analisis lingkungan eksternal dan segmentasi
pasar yang telah dilakukan sebelumnya, sehingga produk benar-benar tepat sasaran.

Anda mungkin juga menyukai