TUGAS AKUNTASI BIAYA

Nama : Liyavenly yabukon

NIM : 212111031

Kelas : SM21

MATKUL : AKUNTANSI BIAYA

DOSEN P ENGAMPU :
Dra Dwi Maryani, M.Si., Ak., CA

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI YKP YOGYAKARTA 2022

TAKSIRAN JASA DEPARTEMEN PEMBANTU YANG DIPAKAI OLEH DEPARTEMEN PRODUKSI:
Departemen Pembantu Dept. Produksi Dept. Produksi
A B
Departemen Pembantu 75 25
X Departemen % %
Pembantu Y 45 55
Alokasi BOPDepartemen
Departemen Pembantu ke Departemen
Pembantu % Produksi%dengan Metode
Alokasi Langsung:
Z 60 40
% %
Departemen Produksi Departemen Pembantu
Keteranga A B X Y Z
n
Jumlah BOP Langsung dan Tidak
Langsung Departemen: 2.175.000,00 2.631.250,00 768.750 1.439.375 365.625
Alokasi BOP Departemen Z 219.375,00 146.250,00 (365.625)
==========
Alokasi BOP Departemen Y 647.718,75 791.656,25 (1.439.375)
==========
=
Alokasi BOP Departemen X 576.562,50 192.187,50 (768.750)
------------------ ----------------- ==========
=
Jumlah alokasi biaya overhead dari
departemen pembantu: 1.443.656,25 1.130.093,75
----------------- -----------------
Jumlah biaya overhead departemen
produksi setelah alokasi biaya dari
departemen pembantu: 3.618.656,25 3.761.343,75
========= =========
== ==
Misal: Volume Kegiatan yang dianggarkan di Departemen Produksi A = 10.000
JKL Volume Kegiatan yang dianggarkan di Departemen Produksi B =
20.000 JM
3.618.656.250
Tarip BOP Dept. A = --------------------- = Rp 361. 866
10.000
MISAL TARIP VARIABEL/JKL = RP 211.866
TARIP TETAP/JKL = RP 150.000
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
3.761.3430750
Tarip BOP Dept B = --------------------- = Rp 188.067
20.000
Misal Tarip Variabel/JM = Rp 93.067
Tarip Tetap/JM= Rp 95.000

BOP Sesungguhnya Dept A = Rp 3.560.000.000 pada Kapasitas Sesghnya =

9.800 JKL BOP Sesungguhnya Dept B = Rp 3.880.000.000 pada Kapasitas
Sesgnya = 20.400 JM
 JAWABAN :

1. BOP yang dibebankan di Departemen A dan departemen B

BOP Dibebankan di Departemen A= 9.800 x Rp 361.866 = Rp 3.546.286.800

BOP Sesungguhnya Sesungguhnya Departemen A = Rp 3.560.000.000
(-)
SELISIH BOP (DEPT. A) = RP - 13.713.200 (RUGI)

BOP Dibebankan di Departemen B = 20.400 x Rp 188.067 = Rp 3.836.566.800

BOP Sesungguhnya Departemen B = Rp 3.880.000.000
(-)
SESLISIH BOP(DEPT. B) =RP -43.433.200 (RUGI)
2. Selisih BOP baik Departemen A maupun Departemen B

Analisis Selisih BOP Dept.A:

1.Selisih Anggaran:
Rp 3.560.000.000
BOP Sesungguhnya
BOP Anggaran pada Kapasitas Sesungguhnya:
BOP T (pada anggaran)=10.000 x Rp 150.0000 =Rp1.500.000.000
BOP V (kap. Sesughnya)= 9.800xRp211.866
=Rp2.076.286.800
------------------- (+) Rp 3.576.286.800
____________ (-)
SELISIH ANGGARAN RP. 16.286.800(LABA)
2. Selisih Kapasitas:
BOP Anggaran pada kapasitas sesungguhnya Rp 3.576.286.800
BOP Dibebankan= 9.800 x Rp 361.866 Rp 3.546.286.800
(-)
SELISIH KAPASITAS 30.000.000(RUGI)
Hasil analsisis Selisih BOP Dept. A, Rp 13.713.200 (Rugi) terdiri atas:
Selisih Anggaran Rp 16.286.800 (Laba)
Hasil kompensasinya Rp 13.713.200(Rugi)
Selisih Kapasitas Rp 30.000.000 (Rugi)

ANALISIS SELISIH BOP DEPARTEMEN B:

1. Selisih Anggaran Dept. B:
BOP Sesungguhnya Rp 3.880.000.000
BOP Anggaran pada Kapasitas Sesungguhnya:
BOP T (pada anggaran)=20.000 x Rp 95.000 =Rp1.900.000.000
BOP V (kap. Sesughnya)= 20.400xRp93.067 =Rp1.898.566.800
------------------- (+) Rp 3.798.566.800
(-)
SELISIH ANGGARAN RP 81.433.200 (RUGI)
 2. Selisih Kapasitas:
BOP Anggaran pada kapasitas sesungguhnya Rp 3.798.566.800
BOP Dibebankan= 20.400 x Rp 188.067 Rp 3.836.566.800

(-)
Selisih Kapasitas Rp. 38.000.000 (Laba)

Hasil analisis Selisih BOP Dept. B, Rp 81.433.200 (Rugi) terdiri atas:

Selisih Anggaran Rp 118.520 (Rugi)

Hasil kompensasinya Rp 81.433.200(Rugi)
Selisih Kapasitas Rp 38.000 (Laba)

3. Analisis selisih departemen A dan B.

A. Departemen A
 Selisih agaran di departemen A menguntungkan karena BOP sesungunya atau aktual lebih kecil dari
pada BOP anggaran.
 Selisih Kapasitas di Departemen A mengalami kerugian karena BOP Yang dianggarkan kurang tepat
atau sangat kecil Daripada BOP sesungunya yang terjadi dalam proses produksi.
B. Departemen B

 Selisih Anggaran lebih disebabkan karena kekurang ketepatan dalam menyusun anggaran
 Selisih Kapasitas disebebkan karena perusahaan tidak bekerja pada kapasitas normal. Misalnya
Kapasitas normal perusahaan 25.000 jm, sedangkan perusahaan hanya bekerja pada kapasitas
20.400 jm. Sehingga ada kapasitas yang tidak digunakan atau menganggurartinya rugi.