Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

ADMINISTRASI DAN SUPERVISI PENDIDIKAN

KEPALA SEKOLAH SEBAGAI ADMINISTRATOR PENDIDIKAN

DOSEN PENGAMPU:
DENI SEPTIA ERIZA, M.Pd

DISUSUN OLEH :

RIZKIA OFDHALENI
NIM:1910204028

TADRIS BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KERINCI
TAHUN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik,
serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyusun Tugas ini dengan baik dan tepat waktu.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam menyusun  makalah ini. Oleh
karena itu,  kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan guna kesempurnaan
makalah ini.
Atas perhatian dan waktunya, kami sampaikan banyak terima kasih.

Kerinci, maret 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ....................................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah................................................................................................... 1
C. Tujuan..................................................................................................................... 1

BAB II ISI

A. Kepala Sekolah/Madrasah Sebagai Pemimpin....................................................... 2


B. Kepala Sekolah/Madrasah Sebagai Administrator................................................. 3
C. Kepala Sekolah/Madrasah Sebagai Supervisor...................................................... 5

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan......................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Permendiknas Nomor 28 Tahun 2010 “ Tentang Penugasan Guru
Sebagai Kepala Sekolah/Madrasah ” bahwa guru dapat diberikan tugas
tambahan sebagai kepala sekolah/madrasah untuk memimpin dan mengelola
sekolah/madrasah dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan.
Kepala sekolah memegang peranan penting dalam perkembangan
sekolah. Oleh karena itu, ia harus memiliki jiwa kepemimpinan untuk
mengatur para guru pegawai  tata usaha dan pegawai sekolah lainnya. Tetapi
belum semua kepala sekolah mengerti maksud kepemimpinan, kualitas serta
fungsi-fungsi yang harus dijalankan oleh pemimpin pendidikan. Dalam hal
ini, kepala sekolah tidak hanya mengatur para guru saja, melainkan juga
ketatausahaan sekolah siswa, hubungan sekolah dengan masyarakat dan
orang tua siswa. Tercapainya  tujuan sekolah sepenuhnya bergantung pada
bijaksana yang terapkan kepala sekolah terhadap seluruh personal sekolah
Namun pada kenyataannya masih banyak kepala sekolah/madrasah
yang belum mampu untuk memimpin dan mengelola sekolah/madrasah.
Sehingga upaya meningkatkan mutu pendidikan,masih jauh dari harapan,
sehingga perlu kita kita lebih mendalam.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kepala sekolah/madrasah menjadi sebagai pemimpin
2. Bagaimana kepala sekolah/madrasah menjadi sebagai administrator
3. Bagaimana kepala sekolah/madrasah menjadi sebagai supervisor
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui kepala sekolah/madrasah menjadi sebagai
pemimpin
2. Untuk mengetahui kepala sekolah/madrasah menjadi sebagai
administrator
3. Untuk mengetahui kepala sekolah/madrasah menjadi sebagai
supervisor

1
BAB II
ISI
A. Kepala Sekolah / Madrasah Sebagai Pemimpin
Kepala sekolah adalah pemimpin pendidikan yang mempunyai
peranan sangat besar dalam mengembangkan mutu pendidikan di sekolah.
Kualitas kepemimpinan kepala sekolah sangat berpengaruh terhadap
terbentuknya semangat kerja, kerja sama yang harmonis, minat terhadap
perkembangan pendidikan, suasana kerja yang menyenangkan, dan
perkembangan mutu profesional diantara para guru.
Tidak semua kepala sekolah mengerti maksud kepemimpinan,
kualitas serta fungsi-fungsi yang harus dijalankan oleh pemimpin
pendidikan. Setiap orang yang memberikan sumbangan bagi perumusan
dan pencapaian tujuan bersama adalah pemimpin, namun individu yang
mampu memberi sumbangan yang lebih besar terhadap perumusan tujuan
serta terhimpunnya suatu kelompok di dalam kerja sama mencapainya,
dianggap sebagai pemimpin yang sebenarnya. Kepemimpinan Kepala
sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang paling berperan
dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Untuk itu kepala sekolah harus
mengetahui tugas-tugas yang harus ia laksanakan.
Tugas Kepala Sekolah sebagai pemimpin harus memiliki
kepribadian yang kuat; dapat dipercaya, jujur dan bertanggung
jawab,memahami kondisi guru, karyawan, dan siswa dengan baik;
memiliki visi dan memahami misi sekolah, memiliki kemampuan
mengambil keputusan, dan memiliki kemampuan berkomunikasi.
kepala sekolah sebagai pemimpin berarti kepala sekolah dalam
kegiatan memimpinnya berjalan melalui tahap kegiatan sebagai berikut:
1.  Perencanaan (planning)
Perencanaan pada dasarnya menjawab pertanyaan: apa yang harus
dilakukan, bagaimana melakukannya, di mana dilakukan, oleh siapa dan
kapan dilakukan. Kegiatan-kegiatan sekolah seperti yang telah disebutkan
dimuka harus direncanakan oleh kepala sekolah, hasilnya berupa rencana
tahunan sekolah yang akan berlaku pada tahun ajaran berikutnya.
2. Pengorganisasian (organizing)
Kepala sekolah sebagai pemimpin bertugas untuk menjadikan
kegiatan-kegiatan sekolah untuk mencapai tujuan sekolah dapat berjalan
dengan lancar. Kepala sekolah perlu mengadakan pembagian kerja yang jelas
bagi guru-guru yang menjadi anak buahnya
3. Pengarahan (directing)
Pengarahan adalah kegiatan membimbing anak buah dengan jalan
memberi perintah, memberi petunjuk, mendorong semangat kerja,

2
menegakkan disiplin, memberikan berbagai usaha lainnya agar mereka dalam
melakukan pekerjaan mengikuti arah yang ditetapkan dalam petunjuk,
peraturan atau pedoman yang telah ditetapkan.
4. Pengkoordinasian (coordinating)
Pengkoordinasian adalah kegiatan menghubungkan orang-orang dan
tugas-tugas sehingga terjalin kesatuan atau keselarasan keputusan,
kebijaksanaan, tindakan, langkah, sikap serta tercegah dari timbulnya
pertentangan, kekacauan, kekembaran (duplikasi), kekosongan tindakan
5. Pengawasan (controling)
Pengawasan adalah tindakan atau kegiatan usaha agar pelaksanaan
pekerjaan serta hasil kerja sesuai dengan rencana, perintah, petunjuk atau
ketentuan-ketentuan lainnya yang telah ditetapkan.
Menurut Purwanto bahwa seorang kepala sekolah sebagai pemimpin
mempunyai sepuluh macam peranan, yaitu sebagai berikut :
a. Sebagai pelaksana (executive)
b. Sebagai perencana (planner)
c. Sebagai seorang ahli (expert)
d. Mengawasi hubungan antara anggota-anggota kelompok (contoller
of  internal relationship)
e. Mewakili kelompok (group representative)
f. Bertindak sebagai pemberi ganjaran / pujian dan hukuman
g. Bertindak sebagai wasit dan penengah (arbitrator and modiator)
h. Pemegang tanggung jawab para anggota kelompoknya
i. Sebagai pencipta/memiliki cita-cita (idiologist)
j. Bertindak sebagai ayah (father figure).

B. Kepala Sekolah / madrasah Sebagai Administrator


Kepala sekolah sebagai administrator menurut Mulyasa memiliki
hubungan yang sangat erat dengan berbagai aktifitas pengelolaan
administrasi yang bersifat pencatatan, penyusunan dan pendokumenan
seluruh program sekolah secara spesifik. Kepala sekolah harus memiliki
kemampuan untuk mengelola kurikulum, administrasi peserta didik,
administrasi personalia, administrasi kearsipan dan administrasi keuangan.
Menurut Purwanto ” Kepala sekolah sebagai administrator
pendidikan bertanggung jawab terhadap kelancaran pelaksanaan
pendidikan dan pengajaran di sekolah. Oleh karena itu untuk melaksanakan
tugasnya dengan baik, kepala sekolah hendaknya memahami, menguasai
dan mampu melaksanakan kegiatan-kegiatan yang berkenaan dengan
tugasnya sebagai administrator.”

3
Adapun tugas dan fungsi dari kepala sekolah sebagai administrator
adalah sebagai berikut:
1).Membuat Perencanaan
Salah satu fungsi utama dan pertama dari kepala sekolah adalah
membuat perencanaan. Perencanaan merupakan syarat mutlak bagi setiap
organisasi atau kelompok agar dapat berjalan dengan baik. Dalam rangka
membuat perencanaan, kepala sekolah paling harus membuat rencana
tahunan, dalam rencana tahunan hendaklah mencakup bidang-bidang
berikut ini:
a) Program pengajaran. Termasuk dalam program pengajaran antara lain;
pembagian tugas mengajar, pengadaan buku-buku pelajaran, alat-alat
pembelajaran.
b) Kesiswaan, antara lain; syarat-syarat penerimaan murid baru,
pengelompokan siswa, pembagian kelas, pelayanan bimbingan dan
konseling dan pelayanan kesehatan.
c) Kepegawaian, antara lain; penerimaan guru baru, pembagian tugas guru
dan pegawai, mutasi atau promosi guru dan pegawai.
d) Keuangan, mencakup pengadaan dan pengelolaan keuangan untuk
berbagai kegiatan yang telah direncanakan.
e) Perlengkapan, antara lain meliputi; sarana dan prasarana sekolah,
rehabilitasi gedung, penambahan ruang kelas dan lainnya.
Perlu diperhatikan oleh kepala sekolah, bahwa dalam membuat
perencanaan tersebut, harus diperhitungkan dengan matang, selain itu
perencanaan juga harus transparan dan dilakukan dengan musyawarah
dengan pegawai, dewan guru dan atau komite sekolah.
2). Menyusun Organisasi Sekolah
Organisasi mengambarkan adanya pembidangan fungsi dan tugas dari
masing-masing kesatuan. Dalam suatu susunan dan struktur organisasi dapat
dilihat bidang, tugas dan fungsi masing-masing kesatuan, serta hubungan
vertikal horizontal antara kesatuan-kesatuan tersebut. Dengan kata lain,
dengan melihat struktur organisasi dapat diketahui bentuk pola hubungan.
Maka dari semua itu, kepala sekolah sebagai administrator pendidikan
harus menyusun organisasi sekolah yang dipimpinnya, melaksanakan
pembagian tugas dan wewenangnya kepada guru-guru serta pegawai
sekolah sesuai dengan struktur organisasi yang telah disusun dan disepakati.
Untuk mmenyusun organisasi sekolah yang baik, perlu memperhatikan
prinsip-prinsip sebagai berikut:
a) Mempunyai tujuan yang jelas.

4
b) Para anggotanya menerima dan memahami tujuan tersebut.
c) Adanya kesatuan arah sehingga dapat menimbulkan kesatuan tindakan
dan kesatuan pikiran.
d) Adanya keatuan perintah
e) Adanya keseimbangan antara wewenang dan tanggung jawab seseorang
dalam organisasi tersebut.
f) Adanya pembagian tugas pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan,
keahlian, dan atau bakat masing-masing.
g) Struktur organisasi hendaknya disusun sesederhana mungkin, sesuai
dengan kebutuhan koordinasi, pengawasan dan pengendalian
h) Pola organisasi hendaknya relatif permanen.
i) Adanya jaminan keamanan/kenyamanan dalam bekerja.
j) Garis-garis kekuasaan dan tanggung jawab serta hierarki tata kerjanya
jelas tergambar dalam struktur atau bagan organisasi.
3). Bertindak sebagai Koordinator dan Pengarah
Dengan adanya bermacam-macam tugas dan pekerjaan yang
dilakukan setiap personal dalam struktur organisasi sekolah maka
memerlukan adanya koordinasi dan pengarahan dari kepala sekolah.
Adanya koordinasi dari kepala sekolah yang baik dapat menghindarkan
dari adanya persaingan yang tidak sehat, baik antar personal maupun
antar bagian yang ada dalam sekolahan tersebut. Dengan adanya
koordinator yang baik maka akan tercipta suasana kekeluargaan, saling
tolong menolong dalam mengerjakan tugas, saling membantu untuk
menggapai tujuan bersama, baik dalam hal pembelajaran dan
administrasi. Dengan demikian, kualitas pendidikan di sekolah tersebut
dapat ditingkatkan.
4). Melaksanakan Pengelolaan Kepegawaian
Kepala sekolah harus dapat melakukan pengelolaan kepegawaian,
atau manajemen pegawai, yang meliputi; (1) perencanaan pegawai, (2)
pengadaan pegawai, (3) pembinaan dan pengembangan pegawai, (4)
promosi dan mutasi, (5) pemberhentian pegawai, (6) kompensasi, dan (7)
penilaian pegawai. Semua itu perlu dilakukan dengan baik dan benar agar
apa yang diharapkan tercapai, yakni tersedianya tanaga kependidikan
Islam yang diperlukan dengan kuaifikasi dan kemampuan yang sesuai
serta dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik dan berkualitas.

C. Kepala Sekolah Sebagai Supervisor


Supervisor berasal dari bahasa Inggris, yaitu supervisi artinya
”pengawasan” dari kata tersebut muncul kata supervisor yang artinya

5
pengawas atau pengamat. Supervisi di bidang pendidikan adalah suatu
proses pembimbingan dari pihak yang berkompeten kepada guru-guru dan
kepada personalia sekolah yang langsung menangani belajar siswa untuk
memperbaiki situasi belajar mengajar agar siswa dapat belajar secara
efektif dengan prestasi belajar yang lebih meningkat.
Supervisi pendidikan ada dua macam yaitu supervisi akademis dan
supervisi administrasi. Supervisi akademis adalah kegiatan pembimbingan
yang ditujukan untuk memperbaiki kondisi baik personal maupun material
yang memungkinkan terciptanya situasi pembelajaran yang lebih baik
demi terciptanya tujuan pendidikan.Supervisi administrasi yaitu pada
pelaksanaannya hanya difokuskan pada penampilan mengajar guru
(terpusat pada guru) yang meliputi aspek kemampuan mengajar guru yang
terkandung di dalamnya kemampuan mengatur perencanaan pembelajaran,
kemampuan mengajar materi pelajaran dan personal sosial atau pergaulan
dengan siswa.
Tujuan supervisi pendidikan adalah perbaikan dan pengembangan
proses belajar mengajar secara total, ini berarti bahwa tujuan supervisi
tidak hanya untuk memperbaiki mutu mengajar guru, tapi juga
pertumbuhan profesi guru dalam arti luas, termasuk di dalamnya
pengadaan fasilitas-fasilitas pelayanan kepemimpinan dan pembinaan
human relation yang baik kepada semua pihak yang terkait.
Dalam pelaksanaannya sebagai supervisor, maka kepala sekolah
harus memperhatikan prinsip-prinsip supervisi yaitu:
1. Ilmiah (Scientific)
Yang mencakup unsur-unsur:
a. Sistematis, berarti dilaksanakan secara teratur, berencana dan
kontinu.
b. Obyektif, artinya data yang didapat berdasarkan pada observasi
nyata, bukan tafsiran pribadi.
c. Mengunakan alat (instrument) yang dapat memberi informasi
sebagai umpan balik untuk mengadakan penilaian terhadap proses
belajar mengajar
d. Demokratis. Menjunjung tinggi asas musyawarah. Memiliki jiwa
kekeluargaan yang kuat serta sanggup menerima pendapat orang
lain.
e. Kooperatif. Maksudnya adalah seluruh staf dapat bekerja sama
dan mengembangkan usaha bersama dalam menciptakan situasi
belajar mengajar yang lebih baik.

6
f. Konstruktif dan kreatif. Membina inisiatif guru serta
mendorongnya untuk aktif menciptakan suasana dimana setiap
orang merasa aman dan dapat mengambangkan potensinya.
Bila prinsip-prinsip diatas diterima maka perlu mengubah sikap
para pemimpin pendidikan yang hanya memaksa bawahannya, menakut-
nakuti dan melumpuhkan kreatifitas dari anggotanya. Sikap korektif harus
diganti dengan sikap yang menciptakan situasi dimana orang merasa aman
dan tenang untuk mengembangkan kreatifitasnya.

7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Kepala Sekolah / Madrasah Sebagai Pemimpin
Tugas Kepala Sekolah sebagai pemimpin harus memiliki
kepribadian yang kuat; dapat dipercaya, jujur dan bertanggung
jawab,memahami kondisi guru, karyawan, dan siswa dengan baik;
memiliki visi dan memahami misi sekolah, memiliki kemampuan
mengambil keputusan, dan memiliki kemampuan berkomunikasi.
kepala sekolah dengan tahap kegiatan sebagai berikut:
Perencanaan (planning) ,Pengorganisasian (organizing), Pengarahan
(directing), Pengkoordinasian (coordinating), Pengawasan (controling)
2. Kepala Sekolah / adrasah Sebagai Administrator
Adapun tugas dan fungsi dari kepala sekolah sebagai administrator
adalah sebagai berikut:
a. Membuat Perencanaan
b. Menyusun Organisasi Sekolah
c. Bertindak sebagai Koordinator dan Pengarah
d. Melaksanakan Pengelolaan Kepegawaian
3. Kepala Sekolah Sebagai Supervisor
Supervisi pendidikan ada dua macam yaitu supervisi akademis dan
supervisi administrasi. Supervisi akademis adalah kegiatan pembimbingan
yang ditujukan untuk memperbaiki kondisi baik personal maupun material
yang memungkinkan terciptanya situasi pembelajaran yang lebih baik
demi terciptanya tujuan pendidikan.

8
DAFTAR PUSTAKA

Ashari, Ahmad ,Supervisi Rencana Program Pembelajaran,


Jakarta 2004

Depag RI Direktorat Kelembagaan Islam, Pedoman


Pengambangan Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Jakarta: 2004

Sulistyorini, Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam


Pengembangan Sekolah Dasar,Jember: CSS, 2008.

Suharsimi Arikunto dan Lia Yuliana, Manajemen Pendidikan,


Yogyakarta: Aditya Media, 2008.. 23

Sulistyorini, Manajemen Pendidikan Islam ,Surabaya:


eLKAF,2006.

.       

Anda mungkin juga menyukai