Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

ETIK DALAM PROMOSI KESEHATAN

NAMA KELOMPOK :
1. Cicilia Mandang ( 711540120045)
2. Cindy Karisoh ( 711540120002)
3. Debora Rembet ( 711540120014)
4. Defreiny Gansareng (711540120091)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan Rahmat-Nya
sehingga makalah ini bisa saya selesaikan. Makalah ini membahas tentang “
Asuhan Kebidanan kegawatdaruratan kelainan presentasi bokong dan kaki, dan
kelainan presentasi tali pusat dan ekstremitas menumbung “
Mengingat keterbatasan pengertian yang ada pada makalah ini, maka dalam
penulisan makalah ini tentu terdapat kekurangan-kekurangan baik dalam isi
maupun sistematikanya. Saya sadar dalam makalah ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu saya sangat memerlukan kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan tugas selanjutnya.
Dalam penyusunan makalah ini saya tidak mungkin dapat menyelesaikannya
tanpa memperoleh bantuan dari berbagai pihak terutama dari dosen
pembimbing.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .............................................................................i
Daftar Isi........................................................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN............................................................................iii
1.1 Latar Belakang .........................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................2
1.3 Tujuan dan Manfaat..................................................................2
BAB II
PEMBAHASAN...............................................................................3
A. Hubungan dengan klien..............................................................3
B. Kepedulian dengan determinan sosial kesehatan........................4
C. Pertimbangan Etik.................................................... ..................5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan ...............................................................................6
3.2 Daftar Pustaka ...........................................................................7
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Etika adalah salah satu cabang filosofi yang memberikan perhatian terhadap yang benar
(kebenaran) dan salah dengan melakukan pendekatan moral. Dalam kehidupan sehari-hari
banyak nilai-nilai di masyarakat secara tersirat telah ada, serta berkembang sejak zaman dahulu
dan bersifat mengikat orang-orang di dalamnya. Masyarakat yang melanggar etika dianggap
tidak menghargai nilai yang ada di masyarakat dan biasanya akan mendapatkan sanksi dari
masyarakat.
Etika berasal dari yunani dari kata ethos yang berarti kebiasaan-kebiasaan atau tingkah laku
manusia. Dalam bahasa inggris disebut ethics yang mempunyai pengertian sebagai tingkah laku
atau perilaku manusia yang baik, yakni tindakan tepat yang dilaksanakan manusia sesuai dengan
moral pada umumnya.
Etik sebagai filsafat moral, mencari jawaban untuk menentukan serta mempertahankan
secara rasional teori yang berlaku tentang apa yang benar dan apa yang salah, baik atau buruk
yag secara umum dapat dipakai sebagai suatu perangkat prinsip moral yang menjadi pedoman
bagi tindakan manusia. Sementara itu, moral adalah mengenai apa yang dinilai seharusnya oleh
masyarakat. Secara umum etik dapat dibedakan menjadi berikut ini :

1. Hal yang berkaitan dengan sopan santun di dalam pergaulan, baik di dalam tata
tertib di masyarakat maupun tata cara di dalam organisasi profesi.

2. Hal yang berkaitan dengan sikap, tindak-tanduk seseorang dalam menjalankan tugas
profesinya yang biasa disebut kode etik pofesi.
Dalam etika tercakup empat prinsip utama yaitu kebebasan (freedom), tidak merugikan (non-
maleficence), menguntungkan (beneficence) dan adil (justice). Etika menjadi kebutuhan dan
perlakuan yang perlu ditampilkan oleh seorang petugas kesehatan dalam memberikan
pelayanan yang bertanggung jawab dan profesional. Pelayaan kesehatan di sini termasuk
penggunaan alat teknologi modern yang menghendaki tanggung jawab sehingga dapat
memuaskan klien yang menuntut haknya atas pelayanan prima.
B. Tujuan
Agar mahasiswa memahami pentingnya etika dalam promosi kesehatan dan hubungannya
dengan klien serta pengaruh determinan terhadap perilaku kesehatan itu sendiri.

C. Manfaat

Bagi penulis : menambah wawasan dan pengetahuan tentang etika dalam promosi kesehatan
dan hubungannya dengan klien serta pengaruh determinan terhadap kesehatan.

Bagi pembaca : Sebagai bahan kepustakaan bagi yang membutuhkan acuan untuk
penyusunan makalah yang berkaitan dengan etika dalam promosi kesehatan dalam
hubungannya dengan klien dan pengaruh deerminan terhadap perilaku kesehatan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Hubungan dengan Klien


Tenaga kesehatan masyarakat berhubungan erat dengan klien/masyarakat. Hal ini
ditunjukkan dengan pentingnya peran tenaga kesehatan masyarakat dalam merubah perilaku
masyarakat menuju hidup bersih dan sehat.
Program promosi perilaku hidup bersih dan sehat yang biasa dikenal dengan PHBS/ promosi
higiene merupakan pendekatan terencana untuk mencegah penyakit menular yang lain melalui
pengapdosian perubahan perilaku oleh masyarakat luas. Program ini dimulai dengan apa yang
diketahui , diinginkan dan dilakukan masyarakat setempat dan mengembangkan program
berdasarkan informasi tersebut (Curtis V dkk,1997;UNICEF,WHO. Bersih, sehat dan sejahtera).
Program promosi PHBS harus dilakukan secara profesional oleh individu dan kelompok yang
mempunyai kemampuan dan komitmen terhadap kesehatan masyarakat serta memahami
tentang lingkunagn dan mampu melaksanakan komunikasi, edukasi dan menyampaikan
informasi secara tepat dan benar yang sekarang disebut dengan promosi kesehatan. Tenaga
kesehatan masyarakat diharapkan mampu mengambil bagian dalam promosi PHBS sehingga
dapat melakukan perubahan perilaku masyarakat untuk hidup berdasarkan PHBS. Tenaga
kesehatan masyarakat telah mempunyai bekal yang cukup untuk dikembangkan dan pada
waktunya disumbangkan kepada masyarakat dimana mereka bekerja.
Hubungan dengan klien merupakan pendekatan yang bertujuan untuk bekerja sama dengan
klien agar dapat membantu mereka mengidentifikasi apa yang ingin mereka ketahui dan
lakukan, memilih dan membuat keputusan sesuai dengan kepentingan serta keinginanya. Klien
dianggap sejajar yakni mempunyai pengetahuan, keterampilan dan kemampuan berkontribusi
serta mempunyai hak mutlak untuk mengontrol tujuan kesehatan mereka sendiri. Sebagai
contoh: isu anti-merokok, dengan adanya isu tersebut masyarakat diharapkan dapat
mengidentifikasi apa yang ingin mereka ketahui dan kerjakan berkaitan dengan isu tersebut dan
sebagainya.
Peran promotor kesehatan sebagai fasilitator untuk membantu masyarakat mengidentifikasi
kebutuhan-kebutuhan mereka, agar memperoleh pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan
masalah kesehatan yang mereka temui. Ewles dan simnett (1994 : 71-75 dalam Heri 2009)
menyatakan beberapa pertimbangan dalam hubungan dengan klien antara lain :

1. Lebih baik berkonsultasi dengan klien ketika merencanakan dan mengevaluasi kegiatan
promosi kesehatan

2. Promosi harga diri dan otonomi di antara kelompok-kelompok klien merupakan prinsip
mendasar dari semua praktik promosi kesehatan.

3. Semua praktik promosi kesehatan harus mendorong sikap saling menghargai tanpa
memandang umur, kemampuan, kecacatan, suku agama, gender, dan melawan
diskriminasi jika ada. Promotor kesehatan akan mendukung prinsip pemberian
kesempatan yang sama dan mengambil langkah positif untuk mengurangi
ketidakmerataan dalam kesehatan atau pelayanan kesehatan.

B.Kepedulian dengan determinan sosial kesehatan


Perilaku adalah resultan antar stimulus (faktor eksternal) dengan respons
(faktor internal) dalam subjek atau orang yang berperilaku tersebut. Perilaku
seseorang atau subjek dipengaruhi atau ditentukan oleh faktor – faktor baik
dari dalam maupun dari luar subjek. Faktor yang menentukan atau membentuk
perilaku ini disebut determinan. Dalam bidang perilaku kesehatan ada 3 teori
yang sering menjadi acuan dalam penelitian – penelitian kesehatan yaitu :
1. Teori Lawrence Green
Ada 2 determinan masalah kesehatan tersebut yaitu Behavioral factor (faktor
perilaku) dan Non Behavioral factor (faktor non perilaku). Dan faktor tersebut
ditentukan oleh 3 faktor utama yaitu :
a. Faktor – faktor predisposisi, yaitu faktor – faktor yang mempermudah atau
mempredisposisi terjadinya perilaku seseorang, antara lain pengetahuan, sikap,
keyakinan, kepercayaan, nilai – nilai, tradisi dan sebagainya.
b. Faktor – faktor pemungkin, yaitu faktor – faktor yang memungkinkan atau
yang memfasilitasi perilaku atau tindakan.
c. Faktor – faktor penguat, yaitu faktor- faktor yang mendorong atau
memperkuat terjadinya perilaku.
2. Teori Snehandu B.Karr
Mengidentifikasi adanya 5 determinan perilaku, yaitu :
a. Adanya niat (intention) seseorang untuk bertindak sehubungan dengan objek
atau stimulus diluar dirinya.
b. Adany dukungan dari masyarakat sekitar (social support)
c. Terjangkaunya informasi, yaitu tersedianya informasi – informasi terkait
dengan tindakan yang akan di ambil oleh seseorang
d. Adanya otonomi atau kebebasan pribadi untuk mengambil keputusan
e. Adanya kondisi dan situasi yang memuingkinkan
3. Teori WHO
Ada 4 determinan yaitu :
a. Pemikiran dan perasaan yaitu merupakan modal awal untuk bertindak atau
berperilaku
b. Adanya acuan atau referensi dari seseorang atau pribadi yang dipercayai
c. Sumber daya yang tersedia merupakan pendukung untuk terjadinya perilaku
seseorang atau masyarakat
d. Sosio budaya merupakan faktor eksternal untuk terbentuknya perilaku
seseorang.
C. Pertimbangan Etik
Melakukan pertimbangan etnis
Hal – hal yang harus diperhaatikan dalam pertimbangan etnis meliputi
1. promotor kesehatan tidak akan secara sengaja menunda layanan atau
informasidilihat dari status pengetahuan sekarang yang dapat memberi maanfaat
kepada klien.promotor berusaha mengikuti perkembangan dalam promosi kesehatan
2. promotor kesehatan akan menghargai kerahasiaan informasi yang dapat mereka
akses,euali atas permintaan hokum dan pertimbangan klien.
3. promotor kesehatan tidak melakukan kegiatan promosi kesehatan yang bukan
kompetensinya

- Perspektif nilai atau etika dalam kebidanan


Nilai sering kali disamakan artinya dengan etika,namun kita menggunakan pendekatan
lain yang akan dibahas selanjutnya.nilai mendasari keputusan dan perilaku dalam
kehidupan sehari-hari karena nilai dapat memberikan kita informasi mengenai hal – hal
apa saja yang dapat kita masukkan atau kita abaikan dalam membuat suatu
keputusan.nilai yang tidak dipertimbangkan dapat mengakibatkan gangguan gangguan
dalam diri bidan secara tidak sadar dan nilai professional secara umum.nilai memberi
arahan kepada diri kita,namun tidak sampa mengakibatkan perilaku etik atau embuatan
keputusan.nilai yang kita anut dapat dipandang kurang tepat oleh orang lain.
Karena nilai sangat penting untuk memahami apa dan pengaruh keputusan yang kita
buat dalam kehidupan kita,sangat penting bagi pembaca untuk memahami nilai-nilai
etik yang dominan didalam bab yang menekankan tentang etik bidan dalam pelayanan
kebidanan.setelah mengetahui dan memahami nilai yang dianut oleh orang lain dan
bagaimana nilai tersebut dapat menjadi biasa atau mempengaruhi perbuatan selama
memberi asuhan pada klien,bidan sebaiknya lebih menyiapkan didi dalam membuat
keputusan dalam perawatan kesehatan pada setiap ibu dan keluarganya yang
merefleksikan nilai etik.perspektif nilai dalam kebidanan meliputi wanita sebagai
individu,hamil dan melahirkan adalah normal,dan asuhan hamil melahirkan adalah
kemitraaan.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Etika dalampromosi kesehatan diperlukan dalam masyarakat sebagaidasar dalam
menentukan langkah untuk mencapai tujuan yang berorientasi pada masyarakat.
Adapun langkah dalam etika promosi kesehatan yaitu :
1.)Analisa masalah kesehatan dan perilaku.
-Identifikasi masalah.
-Menetapkan masalah dan prioritas masyarakat.
2.) Menetapkan tujuan.
3.) Menetapkan sasaran.
4.) Menetapkan pesan pokok.
5.) Menetapkan metode dan saluran komunikasi.
Untuk meningkatkan keberhasilan program promosi kesehatan perlu adanya
pengembngan konsep, metode dan teknik. Sesuai dengansituasi dan kondisi
masyarakat yang ada. Pengembangan tersebutdilakukan ditingkat pusat dan juga
di daerah sesuai dengan spesifikasidaerah masing-masing. Ada beberapa metode
yang perlu diterapkanuntuk promosi kesehatan yakni metode individual, metode
kelompok dan metode masa.

B. Saran
1. Seorang bidan perlu mengetahui tentang isu etika maupun moral dalam
lingkungan kebidanannya.
2. Bidan perlu mengetahui bagaimana mengambil keputusan yang sulit
berkaitan dengan etika.
3. Bidan juga harus mengetahui bahwa dalam layananan kebidananseringkali
muncul masalah atau isu di masyarakat berkaitan dengan etik dan moral, dilema
serta konflik yang dihadapi bidan sebagai praktisi kebidanan.
DAFTAR PUSTAKA
http://ayzha9413.blogspot.com/2013/04/etika-promosi-kesehatan-hubungan-
dengan.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai