Anda di halaman 1dari 14

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk mencapai sebuah

tujuan penelitian (Dr. Saryono, 2013). Desain penelitian yang digunakan untuk

menganalisa hubungan antara sikap perawat dengan kepatuhan perawat dalam

melaksanakan hand hygiene secara benar di ruang ICU dan HCU, ruang Tulip-

Kemuning, ruang Seruni-Lily A, ruang Mawar A, ruang Anak dan ruang Perinatologi

adalah rancangan penelitian analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional

(penelitian yang menekankan waktu pengukuran variabel hanya satu kali waktu)

(Nursalam, 2017).

Variabel independent
Sikap perawat RSU
Deskripsi sikap Uji Hubungan
Universitas
perawat Sikap perawat
Muhammadiyah Malang
dengan
kepatuhan
perawat dalam Tafsiran
Variabel dependen Deskripsi kepatuhan melaksanakan makna
Kepatuhan perawat perawat dalam hand hygiene RSU atau arti
dalam melaksanakan melaksanakan Hand Universiyas
hand hygiene Hygiene Muhammadiyah
Malang

Gambar 4.1 Bagan rancangan penelitian

4.2 Kerangka Penelitian

Kerangka penelitian merupakan suatu uraian dan visualisasi hubungan antara

konsep satu terhadap konsep lainnya, atau antar variabel satu dengan variabel lain

dari masalah yang diteliti (Notoatmodjo, 2012).

25
26

Gambaran kerangka penelitian:


Populasi:
Perawat Rumah Sakit Umum Universitas Muhammadiyah Malang yang berjumlah 70 perawat yang bekerja
di ruang ICU dan HCU, ruang Tulip-Kemuning, ruang Seruni-Lily A dan ruang Mawar A, ruang
Anak dan ruang Perinatologi

Teknik sampling:
Menggunakan Teknik non probability sampling dengan pendekatan
Purposive sampling

Sampel:
Perawat yang bekerja di ruang ruang ICU dan HCU, ruang Tulip-Kemuning,
ruang Seruni-Lily A dan ruang Mawar A, ruang Anak dan ruang Perinatologi
yaitu 64 perawat.

Desain penelitian:
Analitik correlation cross sectional

Pengumpulan data

Variabel independent: Variabel dependen:


Sikap perawat menggunakan kuesioner. Skala Kepatuhan perawat dalam pelaksanaan hand
data Ordinal. hygiene menggunakan cheklist lembar observasi.
Skala data Ordinal.

Analisa data:
Uji statistik korelasi dari Spearmen Rho

Gambar 4. 2 Kerangka Penelitian Hubungan Sikap Perawat dengan Kepatuhan


pelaksanaan Hand Hygiene
27

4.3 Populasi, Sampel, dan Sampling

4.3.1 Populasi

Populasi dalam penelitian adalah subjek (misalnya: manusi atau klien) yang

mempengaruhi kriteria yang telah ditetapkan oleh peneliti (Nursalam, 2017). Populasi

dalam penelitian ini adalah perawat yang bekerja di ruang ICU dan HCU, ruang

Tulip-Kemuning, ruang Seruni-Lily A dan ruang Mawar A, ruang Anak dan ruang

Perinatologi Rumah Sakit Umum Universitas Muhammadiyah Malang yang

berjumlah 70 perawat.

4.3.2 Sampling

Sampling adalah proses menyeleksi porsi populasi yang ada untuk dapat

mewakili populasi yang dibutuhkan oleh peneliti (Nursalam, 2017). Sampel yang tepat

dapat mewakili populasi sebagai tempat generalisasi. Penentuan sampel

mempertimbangkan kesempatan terhadap masing – masing individu untuk dapat

berpartisipasi dalam penelitian (Dr. Saryono, 2013). Cara pengambilan sampel

digolongkan menjadi dua, yaitu : probability sampling (sampel acak) dan non probability

sampling (Nursalam, 2017). Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan yaitu

non probability sampling dengan pendekatan purposive sampling yaitu pengambilan sampel

didasarkan pada kriteria-kriteria yang dirumuskan oleh peneliti sehingga diharapkan

dapat menjawab permasalahan penelitian (Notoatmodjo, 2012).

4.3.3 Sampel

Sampel adalah Sebagian atau wakil populasi yang diteliti, sampel disebut juga

sebagian populasi yang memiliki karakteristik atau sifat yang sama dengan populasi

(Nursalam, 2017). Sampel terdiri atas bagian populasi penelitian yang dapat
28

digunakan sebagai subjek penelitian yang dipilih melalui teknik sampling (Nursalam,

2017). Sampel dalam penelitian ini adalah perawat di rumah sakit umum Universitas

Muhammadiyah Malang dengan kriteria sebagai berikut:

1. Kriteria Inklusi

a. Perawat yang bekerja di ruang ICU dan HCU, ruang Tulip-Kemuning,

ruang Seruni-Lily A dan ruang Mawar A, ruang Anak dan ruang Perinatologi

Rumah Sakit Umum Universitas Muhammadiyah Malang

b. Perawat yang bersedia menjadi responden.

c. Perawat yang masa kerjanya > 1 tahun

2. Kriteria Eksklusi

a. Perawat rawat inap yang sedang cuti atau sakit.

Sampel dalam penelitian ini berjumlah 64 perawat RSU universitas

Muhammadiyah Malang yang masuk dalam krteria inklusi, setelah dihitung

menggunakan rumus Raosoft sample size calculator maka sampel yang didapat

dari perhitungan berjumlah 64 perawat RSU universitas Muhammadiyah

Malang http://www.raosoft.com/samplesize.html

Gambar 4.3 Raosoft sample size calculator


http://www.raosoft.com/samplesize.html
29

4.4 Variabel Penelitian

4.4.1 Variabel bebas (Independen)

Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau nilainya

menentukan variabel lain (variabel dependen). Variabel bebas biasanya dimanipulasi,

diamati dan diukur untuk diketauhi hubungannya atau pengaruhnya dengan variabel

lain (Nursalam, 2017) dalam penelitian ini variabel bebas atau variabel yang

mempengaruhi variabel lain adalah sikap perawat.

4.4.2 Variabel terikat (Dependen)

Variabel terikata merupakan variabel yang dipengaruhi nilainya atau variabel

yang ditentukan oleh variabel lainnya. Variabel respons yang akan muncul sebagai

akibat manipulasi variabel lainnya (Nursalam, 2017) dalam penelitian ini variabel

terikat atau variabel yang dipengaruhi adalah kepatuhan perawat dalam pelaksanaan

hand hygiene.

4.5 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah unsur penelitian yang menjelaskan bagaimana cara

peneliti menentukan variabel, sehingga definisi operasional ini merupakan informasi

ilmiah yang akan menentukan peneliti lain yang ingin menggunakn variabel yang

sama (Surjaweni, 2014).


30

Tabel 4.1 Defenisi operasional Hubungan Sikap Perawat dengan Kepatuhan


Pelaksanaan Hand Hygiene di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Universitas
Muhammadiyah
No. Variabel Definisi Indikator Alat ukur Skala Skor
operasional
1. Variabel Besarnya Indikator sikap: Pengisian Ordinal Jawaban
independ perasaan positif 1. Kognitif kuesioner menggunakan
en: Sikap dan negatif (pikiran) oleh skala likertdimana
perawat terhadap suatu 2. Afektif responden terdapat 16
objek, orang, (perasaan) pertanyaan positif
institusi maupun dan dan negatif dengan
kegiatan 3. Konatif skor alternatif
(Siswadi Agus, (perilaku). jawaban:
2019) (Firmansyah, 4 : Sangat setuju
2018) 3 : Setuju
2 : Kurang
setuju
1 : Sangat Tidak
Setuju
Kriteria:
Kurang Baik : 16-
31
Cukup Baik : 32-47
Baik : 48-64
(Suhartini, 2017)
2. Variabel Melaksanakan Kepatuhan Ceklist Ordinal Terdapat 24
dependen hand hygiene sesuai melaksanakan hand lembar pertanyaan observasi
: dengan SOP hygiene Observasi dengan jawaban:
kepatuha rumah sakit Ya : 2
n Tidak : 1
pelaksana Skor observasi :
an hand 1. Kurang patuh: 24-31
hygiene 2. Cukup patuh: 32-39
3. Patuh : 40-48
(PPI RSU UMM, 2019)

4.6 Tempat Penelitian dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan mulai 19 September 2019 – 15 April 2021,

pelaksanaan pengambilan data pada bulan Februari 2021 dari tanggal 01 Februari

2021 s/d 15 Februari 2021 di ruang ICU dan HCU, ruang Tulip-Kemuning, ruang

Seruni-Lily A dan ruang Mawar A, ruang Anak dan ruang Perinatologi Rumah Sakit

Umum Muhammadiyah Malang yang beralamat di Jl. Raya Tlogomas No. 45 Dusun

Rambaan Tlogomas Kec. Lowokwaru Kab. Malang.


31

4.7 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian ini menggunakan lembar kuesioner yang di isi oleh

responden untuk mengetahui sikap perawat dan menggunakan ceklist lembar

observasi yang di isi oleh peneliti untuk mengetahui kepatuhan hand hygiene perawat.

4.7.1 Lembar instrument kuesioner sikap perawat

Instrument kuesioner sikap perawat terdiri dari data demografi responden

yang mencakup nama/inisial responden, usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan

pernyataan apakah pernah mengikuti pelatihan hand hygiene. Kuesioner sikap perawat

yang digunakan peneliti adalah mengadopsi dan memodifikasi pertanyaan yaitu

dengan menghilangkan beberapa pertanyaan yang tidak sesuai dengan tujuan

penelitian, dari 21 pertanyaan menjadi 16 pertanyaan. Kuesioner tersebut mengadopsi

dari peneliti sebelumnya yaitu penelitian Esti Suhartini, 2017 yang berjudul

Hubungan Sikap dengan Kepatuhan Perawat dalam Hand Hygiene Five Moment di

Ruang Rawat Inap Kelas III RSUD Sleman. Kuesioner sikap perawat terdiri dari 16

pernyataan positif dan negatif dengan menggunakan skala likert, intepretasi jawaban

Pernyataan positif diberi skor (4)= Sangat Setuju, (3)= Setuju, (2)= Kurang Setuju,

(1)= Sangat Tidak Setuju, sedangkan pernyataan negatif diberi skor sebaliknya yaitu

(1) = Sangat Setuju, (2) = Setuju, (3)= Kurang Setuju, (4)= Sangat Tidak Setuju.

Kriteria skor dalam penelitian ini ada 3 yaitu (Suhartini, 2017):

Baik = 48-64

Cukup Baik = 32-47

Kurang Baik = 16-31


32

Tabel 4.2 Kisi – kisi kuesioner sikap


No. Parameter Jumlah Nomor Jenis pertanyaan
pertanyaan pertanyaan
1. Komponen kognitif (kepercayaan 6 1,3,4,6,10,11 Positif: 1,3,6,
seseorang mengenai apa yang benar Negatif: 4,10,11
bagi objek sikap)
2. Komponen afektif (perasaan yang 3 2,15,16 Positif: 2,15
menyangkut aspek emosional) Negatif: 16
3. Komponen konatif (berkaitan 7 5,7,8,9,12,13,14 Positif:
dengan objek yang dihadapi 7,8,9,12,13
seseorang, dicerminkan dalam Negatif: 5,14
bentuk perilaku)

4.7.2 Lembar observasi kepatuhan hand hygiene

Untuk instrument penelitian Kepatuhan, peneliti menggunakan lembar ceklist

observasi dengan skor jawaban (2) = Ya dan (1) = Tidak. Lembar observasi yang

digunakan adalah lembar SPO kepatuhan hand hygiene berdasarkan rekomendasi PPI

rumah sakit sesuai standar WHO. Lembar ceklist observasi di isi oleh peneliti dan

dibantu kepala ruang ditiap ruangan dengan mengamati responden secara diam – diam.

Kriteria skor observasi:

1. Kurang patuh: 24-31

2. Cukup patuh: 32-39

3. Patuh: 40-48

4.8 Uji Validitas dan Reabilitas

4.8.1 Uji Validitas

Uji Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur atau instrument

penelitian itu benar – benar mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo, 2012). Tujuan

uji validitas ini adalah untuk menguji kebenaran atau ketepatan kuesioner dalam

mengukur sikap perawat dan kepatuhan hand hygiene. Instrument yang digunakan

untuk mengetahui sikap perawat dalam pelaksanaan hand hygiene yaitu menggunakan
33

kuesioner pernyataan sikap perawat dengan nilai validitas alpha 0,703 dan lembar

ceklist observasi kepatuhan hand hygiene dengan nilai validitas 0,517. Kuesioner ini

telah dilakukan uji validitas dengan menggunakan uji korelasi produk momen dari

karl pearson yang diolah menggunakan program SPSS komputer dengan hasil valid.

4.8.2 Uji Reabilitas

Uji Reabilitas adalah suatu nilai yang menunjukkan sejauh mana suatu alat

pengukuran dapat dipercaya untuk sebagai alat pengumpulan data (Notoatmodjo,

2012). Tujuan uji reabilitas ini untuk menguji konsistensi antar pertanyaan sikap

perawat dan hand hygiene yang diajukan kepada responden. Dalam Intrument

penelitian ini, instrument penelitian pertama yaitu menggunakan kuesioner sikap

perawat yang telah di uji reabilitasnya dengan menggunakan aplikasi computer SPSS

dengan nilai reablitas sebesar 0,775. Sedangkan untuk instrument yang kedua yaitu

instrument kepatuhan pelaksanaan hand hygiene memiliki nilai reabilitas sebesar 0,783.

Kesimpulan dari uji reabilitas didapatkan bahwa nilai Cronbach’s Alpha > r tabel maka

kedua kuesioner memiliki reabilitas yang baik.

4.9 Prosedur Pengumpulan Data

4.9.1 Tahap Persiapan

1. Sebelum melakukan penelitian, peneliti mengajukan surat permohonan ijin

untuk melakukan penelitian, surat ijin penelitian didapatkan atas persetujuan

Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang yang

ditujukan kepada RSU Universitas Muhammadiyah Malang sebagai tempat

penelitian.
34

2. Setelah mendapatkan surat permohonan ijin penelitian, peneliti memberikan

surat tersebut kepada Direktur RS Universitas Muhammadiyah Malang untuk

melakukan penelitian

3. Setelah mendapatkan ijin dari direktur rumah sakit, kemudian peneliti

memberikan lembar informed concent kepada responden untuk di tandatangani

sebagai bentuk kesedian responden.

4.9.2 Tahap Pelaksanaan

1. Setelah dapat ijin dari Direktur melalui kepala diklat RS UMM, kemudian

peneliti mendatangi ruangan-ruangan yang akan dijadikan tempat penelitian

2. Meminta ijin kepada penanggung jawab ruangan (Kepala Ruangan),

menyampaikan maksud dan tujuan peelitian

3. Peneliti meminta kepala ruangan membantu dalam menyebarkan kuesioner

pada saat peneliti sedang tidak berada ditempat penelitian. Setelah kepala

ruangan bersedia membantu menyebarkan kuesioner, peneliti menjelaskan

metode, tujuan, manfaat, serta kriteria inklusi penelitian yang akan diteliti

kepada kepala ruangan.

4. Mengidentifikasi responden yang memenuhi kriteria inklusi

5. Menjelaskan kepada calon responden tentang tujuan, manfaat, prosedur

penelitian, hak untuk menolak dan kerahasiaan sebagai responden

6. Memberikan lembar persetuajuan untuk ditandatangani oleh responden jika

bersedia untuk ikut serta dalam penelitian

7. Memberikan kuesioner kepada responden untuk diisi sesuai dengan pernyataan

yang disediakan.
35

8. Peneliti melakukan observasi terhadap responden secara diam – diam untuk

mengetahui kepatuhan hand hygiene responden. Peneliti dibantu oleh teman yang

tidak termasuk dalam sampel penelitian dengan menyamakan persepsi terlebih

dahulu sehingga data yang didapatkan valid.

9. Instrumen penelitian yang sudah diisi selanjutnya dikumpulkan, dan dilakukan

pengecekan kelengkapan pengisian

10.Hasil pengumpulan data selanjutnya di olah dan dianalisis

4.9.3 Tahap Pengelolaan Data

Data yang telah dikumpulkan, selanjutnya diolah dengan menggunakan bantuan

program komputer dan dianalisis dengan penggunakan tahapan sebagai berikut:

1. Pengecekan Data (Editing)

Kuesioner yang dikumpulkan kemudian dilakukan pengecekan

kelengkapan pengisian. Apabila ada kuesioner yang beum lengkap maka

peneliti mengembalikan kepada responden untuk dilengkapi sebelum

dikumpulkan kembali bila memungkinkan, tetapi apabila tidak memungkinkan,

maka pertanyaan yang menjawab tidak lengkap dan yang tidak memenuhi

syarat dipisah dan tidak dilakukan pengolahan data tahap selanjutnya.

2. Pemberian Kode (Coding)

Setelah semua kuesioner diedit atau disunting, selanjutnya dilakukan

pemberian kode responden yang berupa nomor responden. Selain itu juga

pemberian kode dilakukan juga pada data kategori seperti:

a. Jenis kelamin: 1= laki-laki, 2= perempuan

b. Tiingkat Pendidikan: 1 = D3 Keperawatan, 2 = S1 + Ners Keperawatan.

c. Pernah mengikuti pelatihan hand hygiene: 1=Ya, 2=Tidak


36

d. Kuesioner sikap: 3 = Baik, 2 = Cukup Baik, 1 = Kurang Baik

e. Lembar observasi kepatuhan: 3 = Patuh, 2 Cukup Patuh, 1 = Kurang

Patuh

3. Pembersihan Data ( Cleaning)

Cleaning merupakan kegiatan pengecekan kembali untuk melihat

kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan, dan

sebagaianya, dengan cara membuat daftar distribuisi frekuensi dari data yang

ada.

4. Processing/Entry

Setelah dilakukan pemberian kode, dan dilakukan cleaning data yang

terkumpul kemudian dimasukkan kedalam program komputer untuk dianalisa

dengan menggunakan program komputer yang sesuai.

5. Tabulasi

Data yang telah diolah dan dianalisa, kemudian disajikan dalam bentuk

tabel untuk mempermudah dalam membaca hasil penelitian.

4.10 Analisa Data

Analisa data merupakan proses menganlisis data yang bertujuan untuk

mendeskripsikan karakteristik dan distribusi setiap variabel penelitian (Notoatmodjo,

2012). Setelah semua data yang diperlukan terkumpul, analisa data melalui pengolaan

data dilakukan secara komputerisasi menggunakan aplikasi SPSS. Hasil Analisa data

disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan presentase untuk mengetahui

hubungan sikap perawat dengan kepatuhan perawat dalam pelaksanaan hand hygiene.

Dalam penelitian ini variabel pertama berskala ordinal dan variabel kedua berskala

ordinal maka uji statistik yang digunakan dalam penelitian yaitu uji statistik korelasi
37

Spearmen Rank (Rho) dengan mengunakan aplikasi komputer SPSS. Hasil signifikan

yang digunakan adalah 0,05 yang artinya jika nilai sig < 0,05 maka hipotesa diterima

sehingga ada hubungan antara sikap perawat dengan kepatuhan perawat dalam

pelaksanaan hand hygiene.

Uji korelasi Spearman Rank (Rho) merupakan uji yang mengkur eratnya

hubungan antara dua variabel yang berskala ordinal. Kesimpulan yang diambil dalam

uji Spearman Rank adalah:

1. Kesimpulan untuk menerima H1

Jika nilai sig atau p-value < 0,05 (nilai alpha) maka H1 diterima, artinya ada

hubungan yang signifikan antara sikap perawat dengan kepatuhan pelaksanaan

hand hygiene.

2. Kekuatan hubungan kedua variabel

Untuk menilai kekuatan hubungan antara variabel X dan variabel Y, maka dpat

dilihat dari nilai koefisien korelasi Spearman Rank (r) berkisar antara -1 < r < 1

yaitu:

Tabel 4. 3 Interval Koefisien Korelasi Spearman Rank


Interval Koefisien Koefisien korelasi Tafsiran
0,00 – 0,199 + dan - Hubungan sangat rendah
0,20 – 0,399 + dan - Hubungan rendah
0,40 – 0,599 + dan - Hubungan cukup kuat
0,60 – 0,799 + dan - Hubungan kuat
0,80 – 1,000 + dan - Hubungan sangat kuat
3. Arah hubungan kedua variabel

Arah hubungan apakah r positif atau nrgatif. Jika koefisien korelasi (r) positif (r

> 0) berarti terdapat hubungan yang positif dan searah. Artinya bila terjadi

kenaikan pada variabel X, maka akan diikuti kenaikan variabel Y, atau jika

terjadi penurunan pada variabel X, maka akan diikuti penurunan variabel Y.


38

4.11 Etika Penelitian

Etika penelitian merupakan sesuatu hal penting dalam melaksanakan

penelitian, setelah peneliti mendapatkan ijin dari institusi yang bersangkutan yaitu di

RSU Universitas Muhammadiyah Malang. Penelitian dimulai dengan menekankan

beberapa prosedur Etika penelitian, meliputi:

4.11.1 Lembar persetujuan penelitian (Informed Concent)

Informed concent diberikan kepada responden sebelum dilakukan penelitian,

informed concent diberikan agar responden mengetahui maksud dan tujuan dari

penelitian. Jika responden bersedia maka responden harus mengisi informed concent

yang diberikan peneliti, namun jika responden tidak setuju maka peneliti harus

menghargai hak responden (Notoatmodjo, 2012).

4.11.2 Tanpa nama (Anonymity)

Anonymity merupakan konsep perlindungan dalam penelitian, responden

berhak menyembunyikan nama sepanjang penelitian, peneliti hanya memberikan

kode pada lembar pernyataan untuk mrnjaga kerahasiaan (Notoatmodjo, 2012).

4.11.3 Kerahasiaan (Confidentiality)

Confidentiality merupakan masalah etik untuk menjaga kerahasiaan informasi

yang telah dikumpulkan dari responden, hanya kelompok data tertentu yang akan

dilaporkan sebagai hasil penelitian (Notoatmodjo, 2012).

Anda mungkin juga menyukai